Selasa, 28 Juni 2011
IMAGINE Part 7
PART 7
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 7
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Park Shin Ye,ChangMin (DBSK),Junsu(2PM), Sulli (F(x)), Lee joon (MBLAQ)
Kyuhyun (SUJU), Jinwoon (2AM), Simon D (Supreme Team), Gain (BEG)
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@Seoul University
Seohyun sedang ngobrol dengan Jinwoon ketika Hangkang mendekatinya dan memberitahukan sesuatu kepadanya.
“Nona Muda, Nona Yoona menanti anda di parkiran kampus, tadi supirnya menelpon saya.”
“Dee...” Seohyun kemudian beralih menatap Jinwoon. “Mianhe Jinwoon-ah aku harus pergi. Akhir pekan ini aku tidak bisa berlatih bersama kalian, mianhe tapi aku akan berusaha sebaik mungkin untuk pagelaran minggu depan.”
“Dee, selamat berakhir pekan Seohyun-nie.”
Seohyun kemudian melangkah menuju parkiran dan melihat mobil Yonna terparkir di samping mobilnya. Dia mendekatinya dan melihat Yoona membuka kaca mobil dan mempersilahkannya ikut di mobilnya, sedangkan Hangkang mengemudikan mobil Seohyun sendiri.
“Kita akan berangkat ke rumah Joo Jii Hoon-ssi disana sebuah helikopter telah menantikan kita untuk mengantar kita menuju pulau milik Joo Jii Hoon-ssi tempat pesta pernikahan Eun Hye Onnie diselenggarakan.”
“Tapi Onnie, aku belum mempersiapkan baju-bajuku, aku tidak tahu kalau sekarang kita berangkat ke sana. Aku pikir nanti sore. ”
“Aku sudah menyiapkannya, tadi sebelum menjemputmu ke sini terlebih dahulu aku ke rumah, mengambil semua perlengkapanmu dan telah meminta izin pada Haraboji dan Taec Oppa. Tapi apakah Yonghwa-ssi tidak pernah memberitahumu tentang ini?”
“Anii...aku belum pernah bertemu Yong Oppa sejak hari itu.” Teringat kejadian akan malam itu membuat muka Seohyun memerah, Yoona tertawa kecil melihatnya. “Onnie… jangan tertawa.”
“Arasho…maksudku itukan dua hari yang lalu, kalian belum pernah bertemu sejak hari itu?”
Seohyun mengangguk. “Tapi Yong Oppa selalu menghubungiku.”
Yoona tiba-tiba tergelitik untuk mengerjai Seohyun. Dia mendekat dan menatap wajah Seohyun lekat, “Berapa kali dalam sehari?”
Seohyun mengulum senyum sendiri. “Ehm..Rutin pokoknya Onnie… .”
“Apa yang dia katakan?”
“Apakah Aku sudah makan? apa kegiatanku seharian itu atau aku dimana? seperti itu. Aku merasa Yong Oppa seperti Taec Oppa, Jokwoon Oppa dan TOP Oppa. Pertanyaan mereka serupa.” Seohyun merenggut kesal. “Onnie bisa membayangkan jika berada di posisiku, baru saja Taec Oppa menelpon mengecek keberadaanku, tidak lama TOP Oppa setelah itu Jokwon Oppa dan terakhir Yong Oppa. Aku bisa gila menjelaskan hal yang berulang kepada empat orang sekaligus.”
Yoona tertawa melihat wajah sebal Seohyun. “Tapi kamu senangkan mendengar suara Yonghwa-ssi… .”
Sambil tersipu malu Seohyun menganggukkan kepala.
“Jadi kalian tidak pernah bertemu sejak hari itu?”
Seohyun kembali menganggukkan kepala.
“Kamu merasa rindu tidak padanya?” Yoona kembali mendekatkan wajahnya ke Seohyun untuk melihat reaksi gadis itu.
“Onnie… .” alih-alih menjawab pertanyaan mereka, Seohyun malah menutup wajahnya yang sekarang telah memerah.
Yoona tertawa lalu kembali pada posisi duduknya, bersandar lalu meraih dan menepuk-nepuk telapak tangan Seohyun yang sekarang berada dalam genggamannya. “Kamu tidak perlu malu Hyunnie, hal seperti itu biasa dalam sebuah hubungan antara pria dan wanita. Wajar jika kamu merasa rindu pada kekasihmu.”
Seohyun berbalik memandang Yoona lekat lalu manggut-manggut. Beberapa menit kemudian mereka terdiam, asyik dengan pikiran masing-masing. Mobil melaju dengan tenang menuju kediaman Joo Jii Hoon-ssi.
“Ahhh… aku merasa kecewa dapat berwisata ke sebuah pulau tapi tidak di temani Taecyeon Oppa… .” Yoona menghela nafas dalam-dalam.
“Taec Oppa kenapa tidak ikut kita Onnie?”
“Dia akan menemani Haraboji ke Busan hari ini, dia balik ke Seoul mungkin berbarengan dengan kita. Aku juga sudah mengajak TOP Oppa tapi katanya jadwal operasinya padat jadi kemungkinan yang bisa datang hanya Jokwoon Oppa bersama kekasihnya, Gain-ssi. Mereka telah mengirimkan permintaan maaf kepada Presiden Lee dan ucapan selamat kepada Eun Hye Onnie dan Joo Jii Hoon-ssi.”
“Wah, ada Gain Onnie…asyik… .”
Yoona mengangguk. “Jadi awas saja nanti sesampai di pulau itu, kami tidak akan membiarkanmu berdua dengan Yonghwa-ssi…”
“Onnie… .” Seohyun berteriak sedangkan Yoona tertawa terbahak-bahak.
@Reneisance Seoul Hotel
Jonghyun masuk ke ruang kerja Yonghwa dan melihatnya sedang berkonsentrasi dengan laporan bisnisnya.
“Hyung, Letnan Simon D ingin menemui kita… .”
“Kapan?”
“Sekitar dua atau tiga jam lagi karena dia sedang menguntit seseorang dan tidak bisa meninggalkannya dalam beberapa jam ini, ada sesuatu yang sangat penting yang ingin di beritahunya kepada kita.”
“Tapi JongHyun Hyung, bukannya kita harus datang di JJH island pada sore ini?” Jungshin kemudian menyela mereka.
“Itu juga yang aku pikirkan, namun Letnan Simon juga tidak dapat meninggalkan tugasnya begitu saja.” Jonghyun menjelaskan kepada Jungshin sedangkan di tempatnya Yonghwa mencoba memikirkan jalan keluarnya.
“Jadi bagaimana Hyung?” Jonghyun dan Jungshin berbarengan melihat Yonghwa.
“Ehmm..Jonghyun kamu silahkan pergi bersama Minhyuk terlebih dahulu ke JJH Island, aku dan Jungshin akan berangkat belakangan. Dan beritahu Noona kalau aku sedikit telat. Aku akan berangkat setelah bertemu dengan Letnan Simon D.”
“Tapi Hyung… .” Jonghyun baru saja akan menyela keputusan Yonghwa ketika Yonghwa mengangkat tangannya dan menatapnya.
“Biar aku yang mendengar apa yang akan di katakan Letnan Simon D, kamu dan Minhyuk pergi terlebih dahulu. Noona bisa lebih khawatir kalau kita berempat bahkan tidak berada di sana tepat waktu namun kalau cuma aku yang telat Noona pasti bisa mengerti.”
“Dee… kalau begitu aku akan bersiap-siap dan memberitahu Minhyuk.”
Yonghwa mengangguk lalu meraih telepon celularnya, menekan angka satu dan menunggu sampai teleponnya dijawab.
“Yobhuseo… .” sebuah suara mengalun indah di gendang telinganya, membuatnya tersenyum sendiri.
“Hyunnie, sekarang kamu dimana?”
“Kami sedang bersiap berangkat ke pulau tempat Eun Hye onnie menikah besok. Oppa tidak ke sini?”
“Aku berangkatnya belakangan Sweetheart. Ada sesuatu hal yang aku harus selesaikan terlebih dahulu. Jadi kamu berangkat dengan siapa saja?”
“Disini ada Yoona Onnie, Jokwoon Oppa dan Gain Onnie, dia kekasihnya Jokwoon Oppa.”
Oh, Dee..Kamu yang hati-hati yah.”
“Dee… .”
“Sampai bertemu nanti malam Sweetheart.”
“Dee, Oppa juga take care yah, jangan terlalu kelelahan...”
“Dee… .”
Yonghwa kemudian mematikan sambungan telepon itu lalu mengusap wajahnya pelan, merasa lelah dia lalu bersandar di kursi kerjanya. Jungshin yang melihatnya hanya bisa menghela nafas.
@JJH isLand
Pulau itu cantik sekali, kecil namun sangat sejuk. Ada beberapa bungalow kecil mengelilingi satu Villa besar yang halamannya luas dan bersentuhan langsung dengan pantai dan laut, sedangkan tanah yang kosong di plot seperti sebuah hutan kecil penuh dengan pepohonan. Di halaman Villa besar itu, tenda putih telah didirikan untuk acara esok hari, terlihat sangat elegan. Seohyun berkeliling sesaat melihat lebih jelas pulau itu sebelum kembali bergabung dengan Yoona dan Jokwoon yang telah bertemu dengan Eun Hye.
“Anneyong haseyo Onnie.” Dia menyapa Eun Hye yang hari itu terlihat sangat cantik dalam balutan gaun berwarna peach.
Eun Hye kemudian memeluknya. “Anneyong Haseyo Hyunnie. Bagaimana perjalanan kalian? Apakah menyenangkan?”
Seohyun tertawa kecil.
“Dia tertidur Onnie, bagaimana mau menikmati perjalanannya.” Yoona yang menjawab.
“Omo… berarti kalian kelelahan yah, ayo mari aku antar menuju kamar kalian. Kalian bisa beristirahat dulu sebelum acara makan malam.”
“Dee…Mianhe jika merepotkan Onnie.”
“Aniya.. Aku malah senang dengan kehadiran kalian.”
Eun Hye kemudian mengantarkan Yoona dan Seohyun ke sebuah kamar yang sangat besar. Yoona dan Seohyun sekamar dan kamar mereka bersisian dengan kamar Jokwoon dan Gain.
Pada pesta pernikahan Joo Jii Hoon dan Eun Hye yang akan dilangsungkan esok hari hanya dihadiri pihak keluarga dan sahabat terdekat mereka, hanya beberapa orang. Dan seluruh pulau telah diberi pengamanan ekstra ketat. Seohyun yang merasa lelah, tidak memperhatikan semua detail itu, hatinya terlalu biru, cemas bercampur gembira menantikan pertemuannya dengan Yonghwa nanti malam.
@Reneisance Seoul Hotel
Yonghwa telah menantikan kedatangan Letnan Simon D ketika dia melihat lelaki itu melangkah masuk ke ruangannya. Dia kemudian berdiri menyambutnya.
“Anneyong Haseyo Hyung.”
“Anneyong Haseyo Yonghwa-ssi.”
“Silahkan duduk Hyung.”
“Dee..Gomawo… .”
“Katanya ada yang penting yang ingin Hyung bicarakan kepadaku, dan ini pasti berkaitan dengan Pembunuhan itu kan?”
“Dee… Namun sayangnya ini bukan berita baik bagimu.”
“Maksud Hyung?”
“Kami telah menangkap pelaku pembunuhan dan positif yakin jika dialah pelakunya hanya saja dia hanya sebagai orang yang mengeksekusi pembunuhan itu. Sedangkan otak dari pembunuhan itu belum Aku ketahui dengan pasti siapa dia. Penyelidikanku mengarah pada sebuah kesimpulan jika mereka semua hanyalah alat untuk menuju dirimu.”
“Maksud Hyung?” Meski tidak merasa takut tapi berita yang disampaikan Letnan Simon D tetap saja membuatnya gentar.
“Aktris yang dibunuh itu dan orang yang membunuhnya yang juga adalah kekasihnya hanyalah martir demi mencapai dirimu. Otak dibelakang pembunuhan ini sesungguhnya ingin menyerangmu.”
Yonghwa terkesiap, di sebelahnya Jungshin pun merasa kaget.
“Mereka, otak pembunuhan ini telah merencanakan semuanya dengan matang, tetapi aku benar-benar belum tahu kenapa bisa aktris itu terlibat dalam permainan mereka.”
“Mereka ini siapa Hyung?” Jungshin bertanya untuk tahu detailnya.
“Ini adalah konspirasy tingkat tinggi yang melibatkan para elit politik yang sangat berkuasa namun sayangnya membenci Presiden Lee.” Letnan Simon mengucapkannya secara tegas sambil menatap wajah Yonghwa dalam-dalam.
Yonghwa bisa menebak dimana kasus ini bermula. Inikah yang dimaksud ayahnya? Perang ini sudah dimulaikah? Dan naasnya dialah yang sekarang di garda terdepan. Jadi mereka telah mencium keberadaannya? Jika benar mereka telah tahu keberadaannya, maka analisis Letnan Simon yang mengatakan ini adalah permainan elit politik adalah benar. Hanya orang-orang tertentu yang tahu keberadaannya.
“Apakah ayah sudah tahu tentang hal ini Hyung?”
“Aku yakin sejak awal kasus ini bergulir Tuan Presiden sudah mulai menebak jika ini adalah konspirasy tingkat tinggi hanya saja Beliau belum yakin dan belum tahu jelas siapa dalangnya. Namun temuanku yang terbaru ini belum ada yang tahu selain kita bertiga. Aku pikir jika ini melibatkan para elit politik aku tidak boleh gegabah. Aku harus berhati-hati, tidak semua orang dapat kita percaya kali ini, kita tidak tahu jelas siapa lawan dan siapa kawan karena mereka juga pasti punya banyak orang bahkan jika itu di lembaga kepolisian.”
Yonghwa mengangguk.
“Hyung, bolehkan aku meminta satu hal? Jangan beritahu ini pada siapapun termasuk pada ayah.”
“Maksudmu?”
“Bisakah jika hanya Hyung dan partner Hyung yang tahu hal ini selain aku dan Jungshin tentunya, sebelum semuanya jelas.”
Letnan Simon D terdiam beberapa saat. “Sayangnya untuk kasusmu Bossku selalu menanyaiku, dan pantauan dari Tuan Presiden tentunya. Aku harus selalu melaporkan hal sekecil apapun itu.”
“Tadi Hyung yang mengatakan jika ini melibatkan para elit politik yang mana mereka juga tentu memiliki mata-mata bahkan di kepolisian dan lembaga intelejen, jadi bahkan Kepala intelejen pun kali ini tidak dapat dipercaya begitu sajakan Hyung? Untuk itu akan lebih baik jika semakin sedikit yang tahu tentang hal ini Hyung, jika soal ayah aku juga tidak ingin beliau tahu karena ini akan mempengaruhi keputusannya. Aku ingin ayah bekerja tidak dibawah tekanan.”
Letnan Simon D kembali terdiam tetapi terlihat sedang berpikir dengan keras.
“Arasho… aku akan melakukan penyelidikan secara mendalam dan untuk sementara menutupi kenyataan jika ini melibatkan para elit politik. Tetapi aku tidak bisa menutupi hal ini dalam waktu yang lama Yonghwa-ssi terlebih pada Bossku.”
“Dee..aku mengerti Hyung…Kamsahamnida hyung untuk semuanya…”
“Aku ingin agar kamu betul-betul berhati-hati sekarang.” Letnan Simon D kemudian berbalik memandang Jungshin. “Perketat penjagaanmu, kali ini kita akan menghadapi lawan yang tangguh. Tapi aku percaya padamu...”
“Dee sunbenim…Kamsahamnida…”
@JJH isLand
Mereka sedang berkumpul setelah makan malam bersama. Para orangtua termasuk Presiden Lee yang baru saja tiba ketika makan malam akan dimulai memilih beristirahat di kamar masing-masing menyisakan para muda-mudi yang masih asyik mengobrol di malam itu.
Joo Jii Hoon bersama Eun Hye menemani Yoona, Jokwoon, Gain, Seohyun, Junsu, Minhyuk dan Jonghyun mengobrol di taman,sedangkan beberapa Keluarga dan sahabat yang lain berkumpul di ruang tengah. Tidak lama kemudian Yonghwa yang baru saja datang bersama Jungshin bergabung dengan mereka. Yonghwa tanpa melupakan isi percakapannya dengan Letnan Simon D tadi mencoba menampilkan ekspresi wajah seceria mungkin terlebih di hadapan kakaknya yang dia tahu akan merasa cemas jika mengetahui isi pembicaraannya tadi dengan Letnan Simon. Biarlah sampai saat kakaknya telah melangsungkan pernikahan, hanya dia yang mengetahui kebenaran itu.
Sedangkan di tempatnya Seohyun duduk tidak bergerak , jantungnya berdetak makin cepat saat Eun Hye menyambut tamu yang terlambat itu. Eun Hye memeluk adiknya dan Jungshin. Yonghwa terlihat lelah namun tetap saja dengan melihat sosoknya Seohyun merasa malam itu berubah menjadi lebih membahagiakan baginya. Setelah menerima ucapan selamat datang dari semua orang dan memberi salam kepada Jii Hoon, Yonghwa melirik Minhyuk yang kebetulan saat itu berbagi sofa dengan Seohyun, Minhyuk langsung berdiri dan mengerti, dia tersenyum pasrah lalu merelakan tempat duduknya dan duduk di sisi Jonghyun.
Yonghwa duduk di sebelah Seohyun dan tersenyum padanya. “Aku terlambat. Mianhe.”
“Kau seharusnya minta maaf padaku, bukan pada Hyunnie.” Kata Eun Hye sambil menyeringai kepada adiknya, ucapannya membuat semua orang tertawa dan melihat kepada mereka berdua. “Apakah bisnismu lebih penting dari keberadaanku? Kasihan sekali aku sebagai kakak karena bahkan adikku lebih sayang kepada bisnisnya daripada aku.”
Yonghwa melempar senyuman sabar kepada kakaknya sementara Seohyun menenangkan diri dari perasaan grogi dan malu yang melingkupinya. Ini pengalaman pertama baginya, berbagi bersama keluarga dan sahabat ditemani kekasihnya.
“Mianhe Noona, tidak seperti itu, Noona tahu aku menyayangi nooa sepenuh hatiku.”
“Sayang mana ketimbang dengan Seohyun??” kembali mereka yang lain tertawa melihat Eun Hye mengerjai adiknya.
“Yaah mana bisa Noona membuat perbandingan seperti itu?”
Eun Hye kemudian tertawa lalu berkata sesuatu pada calon suaminya, yang hanya ditanggapi senyum oleh Joo Jii Hoon. Mereka kemudian saling mengobrol satu sama lain dengan hangat, ketika Jokwoon menceritakan kisah lucu yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Sedangkan di tempatnya Seohyun masih merasa berdebar-debar.
“Penerbangannya bagus, oppa?” Tanya Seohyun mencoba menciptakan percakapan diantara mereka berdua, sedangkan yang lain tengah asyik bercanda satu sama lain, mengerjai Jungshin yang terlihat pasrah di jadikan bahan bercandaan.
“Anii… .” Yonghwa menggeleng. “Tidak ada pemandangan menarik karena tidak ada dirimu.”
Yonghwa kemudian memandangi Seohyun secara keseluruhan. Dari wajahnya dan gaun bermotif bunga yang dikenakannya, rambutnya yang dkuncir kuda membuatnya terlihat segar malam itu. “Kamu terlihat segar sweetheart, tidak merindukanku?” dia kemudian meraih tangan Seohyun dan menggenggamnya.
Seohyun tertunduk malu, sedangkan Yonghwa asyik memandangi wajah yang sedang tersipu itu.
“Ehmm…” Deheman Eun Hye memecah kesunyian diantara mereka berdua, sekarang perhatian semuanya tertuju pada mereka. “Kalian berdua sedang membicarakan apa?”
Seohyun refleks melepaskan tangannya dari genggaman Yonghwa.
“Ahh, tidak Noona. Bukan sesuatu yang penting untuk diketahui publik..hahahha.. .”
“Wah, pamer… .” Jokwoon menimpali.
“Anii,hyung...”
Yang lain kembali tertawa melihat Yonghwa salah tingkah. Yonghwa kemudian memegang tangan Seohyun lalu menariknya berdiri. “Hyung…aku akan mengajak Seohyun jalan-jalan menikmati suasana malam di pulau ini, bolehkan?”
Seohyun menegadahkan wajah, kaget mendengar perkataan Yonghwa.
“Terserah Hyunnie saja, jika dia mau yah silahkan saja, iyakan Yoona-yah?”
Yoona mengangguk. Dee...”
Yonghwa kemudian memandang Seohyun yang tidak lama kemudian mengangguk mengiyakan permintaan Yonghwa membuat Yonghwa tersenyum penuh kemenangan.
“Noona, aku kencan dulu yah, silahkan Noona melayani tamu dengan baik, okey…” Ucap Yonghwa jahil sambil kemudian menarik tangan Seohyun dan menjauh sebelum kakaknya menimpali ucapannya tadi, membuat Eun Hye geleng-geleng kepala sedangkan yang lain tertawa.
“Tetap ditempatmu Jungshin, kamu tidak usah menguntit mereka.” Eun Hye kemudian memindahkan sasarannya beralih ke Jungshin ketika dilihatnya Jungshin sedang bergerak bermaksud untuk duduk di sofa yang di duduki oleh Yonghwa dan Seohyun tadi.
“Anii…aku tidak sedang ingin menguntit mereka Noona, aku hanya ingin duduk di sini…” Jawaban polos Jungshin semakin membuat mereka semua tertawa.
Sedangkan Yonghwa dan Seohyun yang telah meninggalkan mereka terlihat berjalan dengan mesra. Yonghwa memegang tangan Seohyun erat.
“Kita mau kemana Oppa?”
“Tidak kemana-mana Hyun. Kita hanya akan menikmati suasana pantai di malam hari.”
“Pulau milik Jii Hoon Oppa ini cantik sekali yah Oppa.”
“Ehmmm… tapi masih cantik dirimu, Hyunnie…”
“Ahh..Oppa Joengmal… .”
Yonghwa tertawa, “Aku serius loh mengatakannya, bagiku tak ada sesuatupun di dunia ini mengalahkan kecantikan dirimu Sweetheart…”
“Ahhh…kamsahamnida..heheheh…”
Yonghwa semakin tertawa melihat kepolosan Seohyun. Lalu menghentikan langkahnya. “Hyuunn, meskipun malam ini tidak dingin tetap saja kamu harusnya memakai pakaian hangat.” Dia kemudian melepas jasnya dan memasangkan pada Tubuh Seohyun.
“Ahhh…Oppa tidak kedinginankan?”
“Aku memakai kemeja lengan panjang, sedangkan lengan bajumu terlalu pendek.”
“Kamsahamnida Oppa…”
Yonghwa mengangguk lalu kembali berjalan dengan Seohyun di pinggir pantai malam itu dan kembali menggenggam tangannya erat.
“Kegiatannya hari ini apa saja?”
“Kuliah sebelum Yoona Onnie datang menjemputku kemari.”
“Tidak ada jadwal konser hari iniatauu akhir pekan ini?”
“Jokwoon Oppa sengaja mengosongkan akhir pekan ini dari jadwal kerja untuk menghadiri acara Eun Hye Onnie.”
“Ehmm…”
Mereka lalu berjalan berdua sambil berpegangan tangan, bahkan kemudian Seohyun menggayut manja di lengan Yonghwa. Yonghwa bahkan mengerjai Seohyun dengan mendorong-dorong tubuh Seohyun menuju laut membuat Seohyun teriak-teriak ketakutan, Yonghwa tertawa senang.
Setelah agak jauh berjalan Yonghwa kemudian menghentikan langkahnya lalu berbalik, berhadap-hadapan dengan Seohyun yang heran melihat tingkah Yonghwa. Yonghwa mendekat ke arah Seohyun. Mata seohyun terbuka lebar ketika Yonghwa menyelipkan helaian rambut yang terlepas dari ikatan ekor kudanya ke belakang telinganya, lalu menyusurkan jemarinya menuruni lekuk pipi Seohyun dan membiarkannya singgah di ujung bibirnya.
“May I kiss you, Hyunnie??”
Ini magic.
Semuanya seperti sentuhan sihir termasuk ciuman yang sangat lembut ini, pikir Seohyun beberapa detik setelah mengiyakan permintaan Yonghwa. Dia masih mengingat dan melihat bagaimana Yonghwa kemudian memiringkan kepalanya sebelum menutup matanya dan mengecup lembut ujung hidungnya lalu mencium bibirnya.
Setelah lalu beberapa detik Yonghwa melepaskan ciumannya lalu menarik tubuh Seohyun kedalam pelukannya dan memeluknya lembut. Seohyun membalas pelukan itu.
“Oppa…”
“Ehmm…” Yonghwa asyik mengusap kepala Seohyun dan mengecupnya.
“Mianhe, tapi aku belum keramas hari ini…heheheh…”
Yonghwa tertawa terbahak-bahak sambil mengurai pelukannya lalu kembali mencium gadis itu, gemas dengan ucapan terakhirnya.
Setelah puas berjalan di pinggir pantai mereka lalu berjalan kembali ke Villa, melewati taman yang telah kosong dari kehadiran saudara dan sahabat mereka.
Pada ruang tengah Yonghwa melihat sebuah piano putih di sudut ruangan itu, Yonghwa yang masih bergandengan tangan dengan Seohyun kemudian berjalan ke tempat piano dan membuka penutupnya. Dia kemudian mulai duduk dan memainkan sebuah nada, sedangkan Seohyun berdiri di sisinya mendengarkannya bernyanyi untuknya.
When You Love someone, You’ll do anything
You’ll do all the crazy things that you can’t explain
You’ll shoot the moon, put out the sun
When you love someone
Yonghwa menatap wajah kekasihnya yang cantik itu sambil jarinya memainkan nada-nada tuts piano.
You’ll deny the truth, believe a lie
There’ll be times that you’ll believe you can really fly
But your lonely nights, have just begun
When you love someone
When you love someone, you’ll fell it deep inside
And nothing else can ever change your mind
When you want someone
When you need someone
When you love someone
When you love someone, you’ll sacrifice
You’d give it everything you got
And you won’t think twice
You’d risk it all, no matter what may come
When you love someone
You’ll shoot the moon, put out the sun
When you love someone
(Bryan adams – When You Love Someone)
Seohyun tersenyum dan bertepuk tangan. Ternyata Yonghwa sangat jago memainkan piano.
“Bagaimana? Nilai untukku berapa?”
“Oppa daebak. Nilainya…” Seohyun kemudian menaikkan kedua telapak tangannya. “Yeolke…”
Yonghwa tersenyum lalu menepuk kursi yang didudukinya yang menyisakan sebagian ruang kosong. “Ayo duduk disini bersamaku…”
Pelan Seohyun melangkah lalu duduk bersisian dengan Yonghwa dan ketika Yonghwa mulai memainkan nada sebuah lagu, dia tertawa. Yah lagu itu adalah lagu di mini albumnya. Mereka kemudian bernyanyi bersama dengan saling bertatapan sesekali.
Noonbooshin gyejuhl gadeukhi hyanghiro-oon guhrul jinah
Joshimseuruhn nae barguhreum doogeunguhryuh
Juhgi muhlri nal hyanghae onneun gedae moseub gakkawejimyuhn
Sesang modeun haengbogi da nae guht gatah
Neucheun ohoo haessareh moondeuk jamesuh ddae
Geudae moreugeh oosuhtjyo
Ajikdo muhn miraeyeh irigetjiman geu ddaen kkoomi anigil
Just one love oori doori guhruhganeun giri
Gatgireul baraeyo
Good morning maeil achimen nal ggaeooneun geudaeyeh juhnhwa
Machi oori hamkke manneun achim gatah
Yuhnghwachuhruhm guhnnejoon yebbeun sarangboda
Duhook darkomhan geudaejyo
Manneun shiganeul ddaera byulhagetjiman doo sohn noji angireul
Just For love yuhngwontorok majimagil sarang
Geudaegil baraeyo
Nuhmoona sojoonghanguhryo
Geudaeyeh sarangi
Oh It’s true ojik suhroman bomyuh gedae gyuteh itgo shipuh
Manneun shigan sogeh..byulhagetjiman
doo sohn noji angireul
Just For love yuhngwontorok majimagil sarang
Geudaegil baraeyo
To make my life complete
You make my life complete
(Complete-SNSD)
Setelah memainkan lagu mereka kemudian tertawa bersama.
“Oppa tahu yah laguku?”
“Apa sih yang aku tidak tahu tentangmu, Sweetheart…”
Seohyun mengulum senyum bahagiah.
Karena malam telah larut dan mereka besok harus bersiap menghadiri pernikahan Eun Hye, meski berat Yonghwa kemudian mengantar Seohyun menuju kamarnya. Sesampainya di depan pintu kamar Seohyun, yonghwa beranjak memeluk tubuh gadis itu.
“kamu tahu keinginanku Hyunnie? Aku ingin tiap pagi dan malam sebelum tidur kamu adalah orang terakhir yang kutatap dan kuajak berbicara… .”
“Oppa… .”
Yonghwa kemudian mencium puncak kepala Seohyun lalu menatapnya lekat-lekat.
“Selamat malam Sweetheart dan selamat tidur, mimpikan aku yah…”
“Selamat malam Oppa…”
Pagi harinya…
Pestanya berlangsung Khidmat di bawah siraman matahari pagi yang cerah. Kedua mempelai terlihat sangat bahagiah. Setelah mengucap janji suci, dilanjutkan dengan pesta resepsi pernikahan.
Yonghwa tertawa berbahagiah dengan semua pihak keluarga dan sahabat ketika Jungshin mendekatinya dan membisikkannya sesuatu, rona bahagiah wajahnya tiba-tiba berubah. Dia yang sedang berdiri dekat dengan Seohyun pamit pada Seohyun kemudian mendekati ayahnya.
“Aboji, aku harus kembali ke Seoul lebih dulu soalnya ada sesuatu yang penting. Aku akan membicarakannya dengan Aboji setiba Aboji di Seoul.”
Ayahnya menatapnya lekat-lekat. “Dee…ayah akan menyusulmu sesegera mungkin.”
Setelah pamit ke pada Ayahnya, Yonghwa kembali mendatangi kakak dan suaminya untuk pamit, meski heran tetapi kakaknya mengerti kondisi adiknya. Terakhir Yonghwa mendekati Seohyun lalu menceritakan kondisinya. Seohyun kemudian pamit kepada Yoona untuk mengantar Yonghwa menuju landasan helicopter.
Di landasan helicopter…
Yonghwa memeluk Seohyun kemudian mengecup puncak kepalanya.
“Aku harus pergi My Sweetheart.” Ucapnya lembut. “Aku akan menelponmu dari Seoul.” Senyumnya mengandung kehangatan yang membuat jantung Seohyun berdebar kencang. “Jaga dirimu Sweety.”
Tanpa berkata-kata lagi Yonghwa berjalan menuju helicopter. Seohyun berdiri menyaksikannya sampai Helikopter itu terbang tinggi.
@Reneisance Seoul Hotel
Letnan Simon D meletakkan Koran itu tepat di hadapan Yonghwa yang baru saja tiba dari JJH Island. Yonghwa mengambil dan hampir terkena serangan jantung melihat judul Koran itu yang memasang foto wajahnya dengan jelas.
“Putra Mahkota yang selama ini bersembunyi. Lee YongHwa.”
To Be Continued : Part 8
Behind The Scene Drama “Imagine” (in Real Life) :
Masih di studio KBS, Part 2 talk show yang menayangkan tiga cowok pemeran utama serial IMAGINE.
MC : Dari sisi finansial kalian telah mapan untuk membentuk sebuah keluarga, kalau planning kalian sendiri ke depannya, kalian akan menikah pada usia berapa?
JJH : Ehmm…aku baru saja menyelesaikan wamilku, untuk saat ini yang kupikirkan adalah pengembangan karirku, aku belum memikirkan tentang pernikahan.
OT : (senyum-senyum sambil menggosok kuping) Sama seperti Jii Hoon Hyung aku juga belum kepikiran untuk membentuk sebuah pernikahan, namun jika takdir mengantarkanku ke gerbang pernikahan secepatnya, yah aku juga tidak meolaknya…hahaha…
(Semua orang di studi tertawa mendengar jawaban Taecyeon)
MC : Bagaimana denganmu Yonghwa-ssi?
JYH : Ehhmm…hanya ketika aku bertemu dengan wanita yang tepat yang bisa membuatku jatuh cinta padanya dan menjadi ibu bagi anak-anakku kelak.
MC : Omo...terus wanita tepat itu yang bisa membuatmu jatuh cinta itu yang seperti apa?
JYH : Ehhmmm..wanita cantik dengan hati yang cantik, cerdas dan memiliki mata yang bersinar hangat, tahu menjaga kesehatannya dan kesehatan orang-orang disekitarnya.
MC : (Mengangguk-angguk) Aku pikir semua orang di studio ini tahu siapa perempuan itu…hahaha…
Studio pun riuh oleh tawa.
Luv ; SJ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
,suka banget sama FF ini^^
BalasHapus