Jumat, 24 Juni 2011

IMAGINE Part 3










PART 3

MBC Entertainment Present : “IMAGINE”

Episode : 3

Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon

Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Park Shin Ye,ChangMin (DBSK),Junsu(2PM), Sulli (F(x)), Lee joon (MBLAQ)
Kyuhyun (SUJU), Jinwoon (2AM), Simon D (Supreme Team)

Opening Theme Song : Imagine by CN Blue





@Kediaman Park di Wilayah Gangdong

Seohyun sedang memainkan pianonya di ruang tengah ketika dilihatnya Jokwon berjalan ke arahnya.

“Oh..anneyong Oppa..”

“Apakabar Hyun-ah? Semalam tidurnya lelapkan? Tidak memimpikan Oppamu ini…”

“Ahh…Joengmall..Oppa bisa saja…Oppa terlihat cerah sekali hari ini, lagi senang yah?”

“Kapan sih diriku tidak cerah My Hyunnie?? Hmmm..ada kabar menyenangkan untukmu My Hyunnie …”

Seohyun mengulum senyum, manajer selebritis yang lumayan dikenal namanya diindustri hiburan Korea Selatan ini memang sangat senang memanggilnya dengan My Hyunnie, meski begitu dia telah sangat akrab dengan Jokwon yang notabene juga adalah sahabat kakaknya Taecyoon, itu kenapa bagi Seohyun sendiri Jokwon juga sudah seperti kakaknya sendiri.

“Berita apa Oppa?”

“Kamu tahu pusat perbelanjaan yang sangat besar di korea ini, MingDang Seoul Plaza?”

Seohyun menganggukkan kepala mengerti, siapa sih yang tidak tahu keberadaan mall tersebut.

“Pihak mereka ingin memakaimu sebagai icon Mall mereka dan bersedia menjadi sponsor tetap setiap konsermu…”

“Waahhh…chinca Oppa…????”

Seohyun berdiri lalu meloncat-loncat kegirangan, Jokwon pun turut menyertainya ikut loncat-loncat kegirangan juga. Karena teringat sesuatu Seohyun menghentikan loncatannya.

“Tapi Oppa…” dia sedikit merasakan kekhawatiran.

Jokwon mendekatinya lalu ”Aku tahu kemana pikiranmu berlabuh, tenang my Hyunnie aku telah mendapatkan izin kedua kakakmu serta kakekmu. Pada dasarnya mereka menyetujuinya meski untuk itu oppamu ini harus kerja keras dan ada beberapa syarat dari mereka but overall mereka setuju…”

“Wahh…oppa daebak…”

Seohyun tahu kakak-kakaknya bukanlah orang yang gampang mengeluarkan izin jika itu tentang Seohyun. Selama ini mereka agak keras membentengi karier Seohyun namun ketika Seohyun menolak disponsori oleh perusahaan keluarga, dia memilih ingin mandiri. Kedua kakaknyapun sedikit melonggarkan kekangannya namun tidak benar-benar membiarkannya sendiri. Itu kenapa dia kemudian dimanajeri oleh Jokwon yang tahu bagaimana mengelola krier Seohyun tanpa harus mengekspos gadis itu secara jor-joran di publik seperti yang diinginkan oleh keluarga Seohyun.

“Nah, karena kita ingin mencapai kata sepakat dengan pihak mereka, maukah kamu ikut bergabung denganku pada dinner kita dengan pihak mereka sebentar malam My Hyunnie?”

“ehmm..bolehkah aku ikut Oppa? Selama ini Oppa tidak pernah menyertakanku jika ingin berbicara bisnis dengan pihak lain yang mengontrakku…”

“Untuk kasus ini sedikit berbeda My Hyunnie, mereka ingin melibatkanmu secara langsung..mereka ingin ikut mengetahui apa yang kamu inginkan dan kamu sukai, mereka sangat toleran sepanjang mengenaimu..”

“Engg…” Bunyi-bunyian khas yang dikeluarkan bibir Seohyun jika dirinya merasa sedikit bingung dengan sesuatu.

“Entahlah My Hyunnie, Aku juga merasa sedikit bingung dengan mereka. Aku mengenal dengan baik GM Mall tersebut. Dikalangan selebritis Kang Minhyuk mendapat popularitas yang cukup besar, dia adalah GM di mall tersebut. Aku tahu dia namun yang sedikit mengherankan bagiku katanya yang menginginkan dirimu menjadi ikon di Mall tersebut adalah President Mall yang notabene adalah pemegang saham terbesar. Tapi sayangnya aku tidak tahu siapa dia. Nah pada dinner nanti malam dia akan ikut hadir itu kenapa Oppa menginginkan dirimu hadir juga karena kata Minhyuk-ssi dia adalah fansmu…”

“Haaaaahh…” Seohyun sempurna menganga, dia hanya tidak habis pikir bahwa akan ada pemilik mall besar yang menjadi fansnya.

“Ottoke Oppa?”

“Kamu tidak perlu bingung My Hyunnie, ada Oppamu ini..”

“Hahahha..Oppa memang daebak..”

“Karena kita sudah sepakat bahwa kamu akan ikut oppamu dinner sebentar malam jadi bagaimana kalau sesiangan ini kita wasting time dengan go to spa..”

“Iyahahhahahaha…seepp Oppa.. sebentar aku ganti baju dulu…”




@Reneisance Seoul Hotel

Jonghyun melangkahkan kakinya masuk ke VVIP Suite Room, dimana Yonghwa sedang mengerjakan laporan-laporan bisnisnya.

“Hyung, aku telah menyiapkan VVIP Room di restoran di lantai 1 sesuai permintaan Hyung…”

“Ok, Gomawo..”

“Hyung akan mengadakan pertemuan dengan siapa sih? Sepertinya special betul?”

Alih-alih menjawab Yonghwa hanya mengembangkan senyum tanpa sekalipun melepaskan pandangannya dari layar Laptopnya, dia sedang meneliti langkah-langkah penting bagi pengembangan bisnisnya. Yonghwa memang dikenal workaholic bagi saudara-saudara sepupunya. Jika telah mengerjakan sesuatu jangan harap mereka bisa mengganggu konsentrasinya.

Karena tahu hal itu Jonghyunpun memilih duduk di sofa sambil membuka iPADnya juga memulai mengerjakan pekerjaannya sendiri. Selang beberapa menit terisi dengan kesunyian dari arah pintu MinHyuk memunculkan dirinya, dibelakangnya Jungshin mengekor.

“Hyung..anneyong…”

“Anneyong…” hanya JongHyun yang menjawab salam dari MinHyuk sedangkan ditempatnya YongHwa hanya menganggukkan kepala.

MinHyuk dan Jungshin memilih duduk disamping JongHyun di sofa.

“Ruangannya sudah disiapkan Hyung?”

“Iya, sudah siap. Memangnya Hyung mau dinner dengan siapa?”

MinHyuk saling melemparkan pandangan kepada JungShin dan mengulum senyum. Kemudian sambil takut-takut melemparkan pandangan ke arah YongHwa yang masih berkonsentrasi tingkat tinggi di depan laptopnya.

JongHyun semakin penasaran saja dengan urusan ini. Tetapi kedua dongsaengnya itu juga alih-alih menjelaskan masalah itu kepadanya mereka malah asyik senyum-senyum sendiri. Diapun kemudian mendesak MinHyuk untuk memberitahunya.

“Ok, Finish..nah kalian bocah-bocah dari tadi grasak-grusuk sendiri apa yang kaian ributkan?” YongHwa bangkit dari kursi kerjanya dan bergabung dengan ketiga saudara sepupunya yang juga menjadi asistennya itu. Ikut mencomot buah yang sedang dipengang oleh MinHyuk.

“Hyung, aku penasaran dengan tamu special yang dinner dengan Hyung sebentar malam, siapa dia?”

YongHwa kembali mengulum senyum, “Kamu akan melihatnya sebentar malam jadi tidak usah terlalu penasaran. Kamu hanya harus memastikan bahwa makanannya harus special..”

“itu sudah pasti Hyung, hanya saja bolehkan aku sedikit tahu siapa tamu special itu?”

“Sebentar malam kamu juga akan mengetahuinya, ayo Jungshin sekarang aku ingin menemui noona dulu kalian kalau mau menungguku disini silahkan, aku tinggal dulu yah..”

Jungshin mengikuti langkah panjang Yonghwa meninggalkan Jonghyun yang penasaran dan Minhyuk yang meledakkan tawa selepas kepergian Yonghwa.




@Reneisance Seoul Restorant

Seohyun malam itu dengan menggunakan gaun berwarna biru laut berjalan pelan disamping Jokwon sedangkan berjalan didepan mereka satu orang bodyguard dan asisten jokwon.

“Oppa, beneran gak apakah aku ikut serta, kok aku merasa sedikit grogi yah..”

“My Hyunnie malam ini kamu terlihat cantik sekali, dan tenang saja kita Cuma akan makan malam kok dengan pemilik Mall yang akan mengontrakmu lalu kenapa kamu tegang sekali, Nyantai ajha My Hyunnie…”

Seohyun mengangguk-angguk dan ketika mereka melangkahkan kaki menuju lift dia mengulum senyum teringat kejadian beberapa minggu yang lalu dan memang kejadiannya juga di hotel ini.

“Loh Hyung kenapa dinnernya disini?”

“Pemilik hotel ini adalah juga pemilik MingDang Seoul Plaza. Tapi jujur Oppamu ini juga belum pernah bertemu dengannya. Beredar kabar di kalangan kaum jetset Negara ini kalau pemiliknya masih muda bahkan lebih muda dari Kakakmu Taecyoon. Hanya saja dia bukan jenis orang yang suka dipublish jadi jarang yang mengenalnya dengan baik.”

“Kok kedengarannya misterius sekali Oppa?”

“Yah kenyataannya memang seperti itu,katanya dia tidak begitu suka dengan publisitas…”

Dari kejauhan Seohyun melihat keberadaan seorang pria muda yang tampaknya menanti kedatangan mereka.

“itu adalah kang MinHyuk yang juga adalah GM MingDang Seoul Plaza. Ayo bergegas kita menemui mereka.”

Kang MinHyuk yang didampingi JongHyun menemui mereka lalu mengajaknya masuk ke restoran bertaraf internasional yang hari itu terlihat sangat lengang dari kehadiran orang-orang. Jokwon bukannya heran mendapati kenyataan ini, dia malah mengangguk-anggukkan kepala. Ternyata rumor yang diketahuinya bahwa sang Presedir Utama Hotel menyukai Seohyun bukanlah sekedar isapan jempol, meski hotel yang bertaraf internasional ini memiliki beberapa restoran di dalam wilayah hotel tetapi mengosongkan salah satunya hanya demi pertemuan ini tetap saja adalah sesuatu yang sangat luar biasa.

“Anneyong Hyung..” Minhyuk menyapa Jokwon, meski tidak terlalu akrab tetapi mereka saling mengenal satu sama lain.

“Anneyong..Oh iya ini Park Seohyun..” Ucap Jokwon sambil mengenalkan SeoHyun kepada mereka.

“Anne..yong..Ha..seyo..” Seohyun memberi salam sambil menundukkan kepala, dia melihat kehadiran Jonghyun dan menyadari bahwa sebelumnya mereka telah berrtemu.

Keduanya membalas salam Seohyun dengan pikiran yang berbeda-beda.

“Jadi ini alasannya keberadaan mereka malam ini? gadis yang terjebak di lift inikah yang disukai Hyungnya?” Jonghyun membatin.

“Beautiful girl, Hyung memang jeli melihat apapun itu termasuk keberadaan gadis ini..” Beda lagi batin Minhyuk.

“Ayo silahkan masuk hyung..”

Merekapun kemudian masuk ke dalam ruangan yang telah tertata dengan sangat cantik itu.

Setelah berbincang-bincang masalah umum sekitar 15 menit yang mana Seohyun hanya mendengarkan percakapan mereka tanpa turut serta dia malah sibuk mendengarkan permainan piano dari seseorang di belakang piano itu, Jokwon pun menjulurkan kepalanya mencari keberadaan sang Presedir Utama.

“Mianhe Hyung, Mungkin Boss kami tidak bisa menemui kalian malam ini…” Minhyuk yang tahu apa yang menjadi pertanyaan Jokwon tanpa bertanya langsung itu menjawabnya.

“Oh..” Sedikit kecewa Jokwon tidak menampakkannya dia malah lalu sibuk membahas kerjasama mereka dengan kedua orang di depannya.

Dari tempat duduknya, Seohyun semakin penasaran dengan yang bermain piano di sudut restoran itu, permainan pianonya terdengar sangat merdu. Dia kemudian meminta izin untuk mendekat kesitu. Jonghyun dan Minhyuk saling berpandangan lalu mempersilahkannya.

“Hahahha..My Hyunnie kamu betul-betul yah…” Jokwon tertawa ketika Seohyun beranjak dari kursinya menuju kea rah orang yang memainkan piano tersebut. “Dia mungkin terlihat sedikit canggung atau cuek terhadap sekellilingnya tetapi jika menyangkut permainan piano dia akan sangat serius dan tertarik, mianhe jika dia meninggalkan percakapan ini…”

“Oh, tidak mengapa Hyung.. kami tidak merasa keberatan..”

JongHyun dan Minhyuk malah kembali saling berpandangan dan mengulum senyum.

Disisi lain Seohyun semakin mendekati piano itu dan mendapati seorang pria yang memainkan piano tersebut.

“Oh…anne..yong..” sapanya ketika melihat Yonghwa di belakang Piano.

Yonghwa tersenyum melihat Seohyun telah berdiri tak jauh dari arah piano. “Anneyong..Kita sering bertemu secara tidak sengaja yah..”

“De..” Seohyun mengangguk ingin menyebutkan nama pria yang didepannya ini, karena pertemuan terakhir mereka sepertinya dia menyebutkan anama tetapi Seohyun tidak mengingatnya.

“Ehhmm..Seohyun-ssi ingin memainkan piano ini?”

“Oh..andwe..tidak..aku hanya penasaran siapa yang memainkannya. Tuan..engg..”

“Namaku Yonghwa, dan tidak usah memakai tuan di depannya, cukup kakak..”

“Enggg.. Yong..Hwa..Oppa??..uhh..Mianhe…”

Yonghwa tertawa kecil melihat kegrogian gadis didepannya ini. Benar-benar gadis yang polos dan sangat lugu.

“Seohyun-ssi Bisakah memainkan satu lagu buatku?” Yonghwa yang menangkap ketidaknyamanan Seohyun kemudian menyarankan hal tersebut. Sedikit banyak dia tahu kalau gadis di depannya ini jika menyangkut piano akan sedikit serius dan merasa nyaman.

“Oh..de..”

Seohyun kemudian duduk di belakang piano sedangkan Yonghwa memilih tetap berdiri di dekatnya.

Dari kejauhan Jokwon melihat hal tersebut kemudian berpaling ke arah Minhyuk dan Jonghyun.

“Siapa dia?”

Minhyuk tersenyum lalu menjawab pertanyaan Jokwon. “Hyung, sebelumnya saya secara pribadi juga mewakili sang Presedir utama meminta maaf. Dialah Boss kami, Lee YongHwa.”

“Apaaa….” Jokwon terbeliak kaget, dia berbalik lebih detail lagi meneliti profil Yonghwa dari kejauhan. “Apa maksud semua ini???” Ucapnya dengan nada marah lalu bangkit untuk mendekati mereka. Namun ketika badannya hendak melangkah, dia menyadari jika lengannya ditahan oleh Minhyuk.

“Hyung, mianhe…saya harap hyung mau mendengarkan penjelasan saya…”

Jokwon yang sedang marah sedikit terhibur melihat wajah Seohyun yang dari kejauhan terlihat bahagiah dengan tertawa kecil kepada lawan bicaranya, Yonghwa.

“Hyung, maafkan kami. Sungguh kami akan menjelaskan semua ini jika hyung memberi kami kesempatan.” Jonghyun ikut angkat bicara.

“Baiklah..”Jokwonpun memilih duduk kembali lalu melemparkan pandangan yang berbada menuntut penjelasan kepada keduanya.

“Dia adalah Lee YongHwa. Presedir utama Hotel ini dan juga Mall yang akan menjadi sponsor resmi Seohyun. Dia meminta maaf melalui saya kepada hyung karena sekenanya dia akan menemui hyung terlebih dahulu secara pribadi sebelum melakukan pertemuan ini, namun karena schedulenya sangat padat jadi dia belum sempat menemui hyung untuk membicarakan hal ini secara langsung. Jika hyung tidak keberatan dan dapat meluangkan waktu sesudah pertemuan ini dia ingin menemui hyung empat mata, tanpa kehadiran Seohyun-ssi. Dan tanpa menutupi sesuatupun, Saya akan berkata sejujurnya Hyung kalau Boss kami itu menyukai Seohyun-ssi bukan sebagai fans atau apapun tetapi sebagai Pria yang jatuh cinta kepada wanita pujaannya.” Minhyuk menghela nafas sebelum melanjutkan. “Dan ada satu hal yang ingin saya katakan tetapi hyung harus memastikan bahwa hanya hyung yang tahu hal ini, bahkan kepada Seohyun-ssi pun hyung jangan mengatakan hal ini. Lee YongHwa adalah putra Presiden Korea Selatan Lee Young Nim.”

Jokwon semakin terbelalak kaget dengan pemaparan Minhyuk. Yang membuatnya sedikit sulit mencerna semua ini karena segalanya begitu tiba-tiba. “Trus apakah karena dia putra presiden jadi dia bisa berbuat seenak perutnya?”

Minhyuk menggeleng. “Tidak Hyung, justru karena hal tersebut makanya kami melakukannya seperti ini. Uri Hyung sangat menjaga privasinya. Kita semua tahu kalau putra kedua presiden Lee tidak pernah terekspos media keberadaannya, hanya kakaknya yang selalu hadir sebagai anak presiden sedangkan dia nyaris tidak pernah itu karena dia memang sangat menjaga privasinya. Dia bukan seseorang yang suka mendapatkan publisistas berlebihan. Namun dia tetaplah manusia biasa yang tidak bisa menolak kehadiran cinta didalam hidupnya. Mungkin hyung ingat peristiwa yang melibatkan Seohyun-ssi beberapa minggu yang lalu ketika dia terjebak di dalam lift. Nah yang berada bersama dia adalah uri hyung. Dan kejadiannya di hotel ini juga. Entah itu adalah takdir yang baik bagi mereka atau bagaimana tetapi yang jelas dari peristiwa itulah uri hyung mengenal Seohyun-ssi dan jatuh cinta padanya. Uri hyung sebelumnya tidak mengenal siapa itu Park Seohyun dan juga tidak pernah menjalin ikatan resmi dengan seorang gadis, kalaupun dia pernah pacaran itu sebatas hanya tampilan luar dan karena pergaulan menyeretnya seperti itu. Setelah peristiwa itu dia kemudian mencari tahu tentang Seohyun-ssi dan ketika dia mengetahui jika Seohyun-ssi sangat terjaga pergaulannya dia kemudian merencanakan hal ini, itu karena dia juga ingin melindungi Seohyun-ssi seperti yang selama ini keluarga Park lakukan kepada Seohyun-ssi.”

Jokwon mulai sedikit mengerti, dia kembali berbalik melihat keduanya di sudut. Sedikit heran karena disana Seohyunnya yang selama ini sering merasa tidak nyaman dengan keberadaan orang baru terlihat begitu tenang dan gembira itu terlihat pada wajahnya yang sumringah.

“Yonghwa hyung akan menemui hyung dan membicarakan segalanya termasuk kemungkinan untuk menemui keluarga Park melalui Hyung. Uri hyung ingin melakukannya dengan cara yang benar namun dia meminta satu hal bahwa Seohyun-ssi tidak perlu tahu tentang semua ini. Biarkanlah perkembangan hubungan mereka, mereka yang atur. Uri hyung yang akan menjelaskannya secara perlahan kepadanya. Dia tidak ingin ada intervensi apalagi jika Seohyun-ssi tahu bahwa dia adalah putra presiden. Dia ingin melindungi Seohyun-ssi dan membuatnya jatuh cinta kepadanya dengan caranya sendiri, semoga hyung bisa mengerti. Dan satu lagi hal penting lainnya, bagi kami bisnis tetap bisnis. Uri hyung menjunjung tinggi keprofesionalitasan untuk itu kita tetap akan membicarakan bisnis pada tempatnya tanpa ada embel-embel jika presedir utama mencintai Seohyun-ssi.”

Jokwon mengangguk-angguk ditempatnya. Dia mulai paham hal ini dan tetap saja dia merasa sedikit khawatir. Dia kenal dengan baik keluarga Park, jika menyangkut Seohyun mereka sangat ketat. Apa yang harus dilakukannya dengan situasi seperti ini?

“Kami memahami kekhawatiran hyung, untuk itu kami hanya meminta restu dan supaya hyung cooperative dengan kami, biar nanti uri hyung yang mengurus segalanya, uri hyung hanya meminta kesediaan hyung sebagai fasilitator untuk mempertemukannya dengan keluarga Park dan merestui keinginannya menjadi kekasih Seohyun-ssi karena bagi uri hyung, hyung adalah salah satu bagian penting dari kehidupan Seohyun-ssi. Hyung chinca mianhe…”

Jokwon kembali menganggukkan kepala. “Bagi kami yang terpenting adalah kegembiraan Seohyun, dan hari ini aku melihat dia sangat gembira untuk itu aku akan membantu kalian. Katakan pada bossmu nanti jika aku akan menyediakan sedikit waktuku besok siang. Jadi silahkan menghubungiku dimana kita bisa bertemu.”

“Kamsahamnida hyung. Iya kami akan menyampaikannya.”

Di sudut Seohyun kembali memainkan nada lagu yang dinyanyikan Yonghwa tadi.

“Hyunnie tidak pernah melihat film itu?”

Seohyun menggeleng dan sedikit merasa heran ketika Yonghwa telah memanggilnya dengan panggilan Hyunnie seperti kakak-kakaknya.

“Aku belum pernah melihat filmnya, judulnya apa Oppa??”

“Judulnya “Once”..”

Kembali Seohyun memainkan nada lagu itu kemudian Yonghwa bernyanyi pelan dan sedikit lirih.


“I don’t know you..
But I want you..
All the more for that..”


Dibagian ‘for that’nya Yonghwa menyanyikannnya dengan nada yang terdengar lucu bagi Seohyun itu kenapa dia tertawa dan menghentikan gerakan tangannya memainkan tuts piano.

“Yonghwa Oppa lucu..”

“Seohyun suka??”

Seohyun mengangguk dan kembali tertawa ketika Yonghwa kembali menyanyikannya dengan nada yang lucu.

Yonghwa ketika kembali menatap wajah tertawa Seohyun menyadari jantungnya berdebar kencang. Gadis di depannya ini sangat cantik jika sedang tertawa seperti itu. Seohyun yang merasa ditatap jadi grogi. Dia kemudian teringat keberadaan Jokwon dan tentang hal yang sebenarnya menjadi tujuannya berada di tempat ini.

“Maafkan oppa aku harus bergabung dengan kakakku.”

“Oh iya, semoga lain waktu bisa bertemu denganmu Hyunnie.”

“De…”

Meski sedikit berat Yonghwa mempersilahkan Seohyun bergabung kembali dengan Jokwon dan kedua sepupunya yang sedang melihatnya. Baginya kebersamaannya dengan Seohyun tadi sudah lebih dari cukup. Tampaknya kedua sepupunya telah bekerja dengan baik dan member pengertian kepada Jokwon sehingga tidak ada interupsi darinya.

Dari kejauhan dia melihat Seohyun bergabung dengan mereka dan beranjak pamit pada kedua sepupunya ketika jokwon juga beranjak pamit. Sebelum pergi dilihatnya Seohyun berbalik kepadanya dan melambaikan tangan diapun kemudian membalasnya dan Jokwon juga memberinya sebuah senyum misterius. Didalam hati Yonghwapun bergembira, tampaknya segalanya lancer. See you later Park Seohyun.




@Seoul University

Seohyun baru saja menyelesaikan kelas musiknya untuk hari itu ketika telepon genggamnya berdering. Dia melihat di layarnya tertera nama Yoona.

“Yobhuseo…” salamnya kemudian, namun disana tidak terdengar sesuatu apapun, hanya rintihan kecil…”Yobhuseo…yobhuseo..Onnie…Onnie…”

“Hyunnie…” pelan suara Yoona terdengar merintih, lalu hilang sama sekali.

Seohyun bergegas menemui pengawalnya lalu beranjak segera menuju mobilnya. Memerintahkan supir ke apartemen kakaknya yang notabene dihuni oleh Yoona. Dia merasakan kekhawatiran teramat sangat.

Di apartemen itu hanya dihuni oleh Yoona dan kakaknya, meski sesekali kakaknya pulang ke rumah. Kedua orangtua Yoona tinggal di amerika dan dikorea ini yoona tinggal di apartemen mewah Ok Taecyoon. Pengamanan apartemen yang sebagian besar di huni oleh selebritis papan atas dan kaum jetset korea itu tidak dipertanyakan lagi belum lagi pengawal yang dipekerjakan oleh kakaknya untuk melindungi tunangannya itu ada dua orang, jadi bukan tentang keamanan yoona yang membuat Seohyun khawatir hanya saja kemungkinan terbesar sekarang yang diprediksi oleh Seohyun adalah kesehatan calon kakak iparnya itu. Yoona memang terkenal sebagai Workaholic sama seperti kakaknya. Mantan model yang beralih menggeluti dunia seni itu memang nyaris tidak pernah kosong scedulenya dari kegiatan seni dan pagelaran. Terkadang hanya Seohyun yang mengingatkan mereka agar menjaga kesehatan.

Mereka sampai di apartemen mewah itu tidak berapa lama. Seohyun kemudian meuju lantai Tujuh, di apartemen kakaknya.

Seohyun telah hapal nomor kombinasi apartemen itu, itu kenapa dia kemudian bias masuk dengan entengnya lalu menemui yoona yang sedang terbaring lemah di tempat tidurnya.

“Hyunnie..mianhe merepotkanmu…”

“Onnie kenapa?”

“Dadaku sakit sekali, tolong antar aku kerumah sakit sayang..”

“De onnie..”

Seohyun kemudian memanggil pengawal untuk membantunya memandu yoona ke mobil mereka. “Onnie, Taec oppa kemana? Aku akan menelpon Taec oppa..”

“Andwe.. Jangan merepotkan oppamu sayang dia sedang ada pembicaraan MoU denga perusahaan besar dari amerika hari ini, itu sangat penting bagi bisninya jadi jangan telepon dulu, lebih abik menelpon TOP Oppa..”

Seohyun kemudian menelpon kakaknya yang bekerja sebagai dokter bedah di rumah sakit Seoul. Setelah menjelaskan kondisi Yoona dia kemudian menutup telpon dan menggenggam tangan yoona erat-erat mencoba menyalurkan perasaan tenang kepada yoona.

Tidak berselang lama mereka telah sampai di unit gawat darurat RS Seoul, setelah melewati 15 menit dipenuhi perasaan khawatir dengan kondisi Yoona sekarang Seohyun bias menarik nafas dengan lega dan duduk di sofa ruang VVIP RS Seoul tempat Yoona dirawat. Dilihatnya Yoona telah jatuh tertidur setelah diperiksa dan diberi obat.

Pintu kemudian terkuak dan dilihatnya kehadiran kakak sulungnya TOP.

“Apakabar my baby…” TOP mendekati adiknya lalu merangkulnya dan menggenggam tangannya.

Kakaknya yang satu ini memang sangat memanjakannya dan seringnya memanggil dengan panggilan seperti itu.

“Aku baik-baik saja oppa. Yang tidak baik itu Yoona onnie…”

TOP menghela nafas panjang. “Taec keterlaluan, dia tidak memperhatikan kesehatan kekasihnya. Apa saja sih yang dikerjakannya selama ini? Masih berkutat dengan bisnis-bisnisnya.”

Seohyun tertawa mendengar celotehan TOP. Kakaknya yang satu ini memang terkenal alergi mengurus bisnis-bisnis kakeknya.

“Oh iya, Kwonie mana? Kok aku tidak melihatnya? Biasanyakan dia selalu beredar disekitarmu..hahhahaha…”

“Kwon oppa sedang menemui klien bisnisnya Oppa..”

“Oh Begitu..yah udah istirahat disini saja dulu my baby..tunggui Yoona saja jika kamu tidak ada schedule sesiangan ini..”

“Memang maunya seperti itu Oppa..Oppa sibuk?”

“Iya, Oppa ada operasi sebentar, jadi oppa tinggal dulu yah..”

“de..ingat untuk jaga kesehatan juga Oppa..”

“De..my baby…”

Seohyun kemudian mensibukkan diri dengan membaca buku yang baru dibelinya beberapa hari yang lalu. Tenggelam dalam bacaannya dia tidak menyadari kalau Yoona telah bangun dari tidurnya.

“Hyunnie…”

“De..Onnie kwenchana..” dia kemudian mendekat ke arah Yoona.

“Iya, Onnie tidak apa-apa kok..ehmm..Bisa tolong onnie? Ada sesuatu barang yang harus diantar ke EunHye Onni bisakah Seohyun yang mengantarnya? Onnie tidak nyaman jika harus menyuruh Pengawal atau asisten Onnie untuk urusan sepenting itu..”

“De..aku akan mengantarkannya…”

“Sebentar lagi asistenku akan membawanya kesini…”

Tidak lama pintu kembali terbuka dan asisten Yoona datang membawa amplop besar dan menyerahkannya ke Seohyun. Menyusul tidak lama kemudian suara sepatu beradu dilantai dengan cepat lalu muncul Park Taecyoon dengan wajah cemas luar biasa..

“Babe,kwencahana…”

“Oppa…” Lirih suara Yoona yang kemudian tenggelam dalam dekapan Taecyoon. Seohyun yang melihat pemandangan itu sedikit terenyuh melihat kekhawatiran kakaknya kepada Yoona, dan ikut terharu ketika didengarnya isak tangis kecil Yoona.

Dia melangkah pelan keluar dari ruangan mencoba memberi privacy bagi kakaknya dan Yoona, masih didengarnya suara Taecyoon yang bertanya bayak hal kepada Yoona.

Dia kemudian melangkah meuju mobilnya dan berlalu menuju Museum seni Lee Eun Hye.




@Museum Seni Leeseung

“Astaga kalian janjian yah mendatangiku di sore yang cerah ini?” alih alih menjawab salamnya kakaknya Lee EunHye malah menyambut Yonghwa dengan kata-kata seperti itu, membuat Yonghwa sejenak menghentikan langkahnya lalu memutar pandangannya disekeliling dan menyadari tidak ada satu orangpun selain dia dan kakaknya diruangan itu. Jungshin diluar tadi bertemu dengan Junsu dan dia lebih memilih berbincang dengannya ketimbang ikut masuk menemui EunHye.

“Maksud Noona??”

Eun Hye tertawa mendapati wajah bingung adiknya. “Sebentar lagi gadis pujaanmu juga akan menemuiku membawa titipan dari kakak iparnya yang sedang sakit, aku malah berencana pergi menjenguknya tetapi kamu tiba-tiba mendesak ingin bertemu. Adaapa?”

“Astaga Noona, jangan katakan Hyunnie akan menemui Noona disini juga. Jangan Noona, jangan biarkan dia melihatku disini...”

“Kamu kenapa sih tiba-tiba panik begitu?? kenapa jika dia menemuimu disini??”

“Jika dia menemuiku disini itu akan seperti buah simalakama bagiku Noona, tidak menjelaskan bahwa aku adalah adikmu akan menimbulkan kesalahpahaman dipihaknya, jangan-jangan sebentar dia akan beranggapan aku adalh kekasih Noona tetapi menjelaskan bahwa aku adalah adikmu juga akan membocorkan identitasku,uhhggg…bisakah Noona menemuinya tidak disini?”

Alih-alih mengerti dengan apa yang diterangkan adiknya, EunHye malah memasang wajah tidak mengerti. Belum lagi yonghwa bisa menjelaskan secara detai ketika intercom berbunyi dan mengabarkan kalau Seohyun telah tiba dan ada didepan sekertaris Eunhye menunggu untuk dipersilahkan masuk.

“Astaga Noona, bisakah Noona menemuinya diluar saja..yah.. Noona yah…”

EunHye semakin tidak mengerti.


To Be Continued : Part 4





Behind The Scene Drama “Imagine” (in Real Life) :

Kalian tahu apa yang paling mengesalkan jika menjadi selebritis adalah ketika kehidupan privasimu terobok-obok, ketika media begitu gencar memberitakan hal-hal yang tidak penting dan hubungan-hubungan biasamu dengann lawan jenis yang diberi bumbu-bumbu dramatis hanya agar sang selebritis muncul dan mengklarifikasi hal tersebut, itu sangat menjengkelkan.

Seperti hari itu, ketika CN Blue sedang tampil di Incheon, pada konser kecil akhir pekan yang digelar oleh agency dan sponsor mereka dengan FT Island dan beberapa artis dari manajemen FNC Entertaiment di sela-sela syuting Drama “Imagine”, Yonghwa mendapati bahwa dirinya sedang menjadi sorotan media karena fotonya yang sedang berbicara dengan Go Hara (member KARA) yang sebelumnya telah kencang diberitakan menjalin hubungan special kembali diungkit ketika beberapa pekan lalu pada acara music mereka kembali berbincang terekspos oleh media.

“Scandal asmara Jung YongHwa leader CN Blue with Go Hara member KARA”

Begitu judul deadline majalah tersebut. Sebutan skandal itu benar-benar membuat moodnya tidak nyaman sesiangan itu. Jonghyun yang mengetahui mood hyungnya yang sedang jelek mendekatinya dan menyodorkan telepon selular kepadanya.

“Hyung tahu, hyung hanya perlu melakukan satu panggilan dan memastikan bahwa semua itu tidak benar dan jika dia percaya, hidup hyung akan kembali tenang tidak tenggelam dalam mood yang sangat jelek seperti hari ini.”

Yonghwa memandang Jonghyun lalu menganggukkan jepala. “De, benar apa yang kamu katakan. Gomawo..”

Tak perduli orang diluar sana mau mengatakan apapun baginya hanya seorang yang dia khawatirkan pendapatnya.

“Yobhuseo…” ucapnya ketika telah tersambung dengan seseorang di ujung sana.

“Yobhuseo oppa kwenchana?”

“De hyunnie..Hyunnie tentang artikel itu…”

“Oppa aku tahu jika itu hanya media yang membesar-besarkan. Oppa tidak perlu mengkhawatirkanku yang perlu oppa khawatirkan adalah diri oppa. Jangan terlalu sibuk dan ingat untuk jaga kesehatan. Dan ingat kita akan kembali ketemu lusa Oppa untuk syuting bersama. Waahhh..senang deh mengingat hal itu..hehehhe…”

Satu hal yang sangat disukainya dari Seohyun meski gadis itu lebih muda darinya adalah sikap dewasa Seohyun. Dia selalu tenang jika menyangkut hal-hal seperti ini. Dia sangat mendukung karier Yonghwa dengan cara selalu memberinya support dan percaya bahwa hati dan perasaan Yonghwa hanya buatnya.

“Seo JooHyun Saranghanda..”



LUV ; SJ

1 komentar:

  1. (suka dialog yang ini:)

    "Saya akan berkata sejujurnya Hyung kalau Boss kami itu menyukai Seohyun-ssi bukan sebagai fans atau apapun tetapi sebagai Pria yang jatuh cinta kepada wanita pujaannya."

    "Namun dia tetaplah manusia biasa yang tidak bisa menolak kehadiran cinta didalam hidupnya."

    (ada beberapa koreksi tata bahasa demi kemajuan FF sj selanjutnya:)

    Yonghwa ketika kembali menatap wajah tertawa Seohyun menyadari jantungnya berdebar kencang (akan lebih baik jika begini---> ketika Yonghwa menatap kembali wajah Seohyun yang tertawa, ia menyadari jantungnya berdebar kencang)

    bisakah Noona menemuinya tidak disini? (akan lebih baik jika begini---> bisakah Noona tidak menemuinya di sini?)

    over all rah makin jatuh cinta sama plot nya ..

    BalasHapus