SJ Land

Minggu, 06 April 2014

.PROMISES MADE.





Awal tahun 2014…



Alunan Adagio-nya Mozart dan lilin aromateraphy menemani SeoHyun melepas lelahnya malam itu di dalam bathtub mandinya di apartemen yang merupakan hadiah dari sang belahan jiwa di Choengdamdong, Seoul.





Relaxing after a hectic day. Thanks to the best hubby in the world for uri best place I called Home… :*




Jarum jam telah berdentang 12 kali ketika SeoHyun mengirimkan foto dirinya saat ini dan pesan mesra via line ke seseorang yang telah mengikatnya dengan janji yang terucap di depan Tuhan, kedua orangtuanya dan 8 orang onniedeulnya member SNSD. Dia bisa menebak bagaimana reaksi seseorang yang sedang terpisah jauh darinya, setengah belahan bumi.

Dan 5 menit kemudian tebakannya benar. Senyumnya mengembang pelan ketika telepon genggamnya berdering. Tanpa melihat id caller, dia bisa tahu dengan pasti siapa yang menelponnya, Sang Belahan Jiwa.

“Baby… I miss you so much…” tanpa kata pembuka sebelumnya, kalimat yang dilontarkan oleh suara berat dan sedikit lirih itu terdengar mesra di gendang telinganya, mampu menciptakan efek yang dalam bagi syaraf di tubuhnya. Namun sensasi itu dirasakannya singkat ketika dia melihat wajah kekasihnya di layar Samsungnya, terlihat kelelahan dengan kantung mata besar menghias wajah Jung YongHwa.

“I miss you more Daddy oppa..” balasnya lirih.

SeoHyun tidak mampu mencegah rasa haru menyeruak di dalam dadanya. Nyaris 10 hari mereka terpisah, Jung YongHwa, lelakinya yang dikenal dunia sebagai leader CN Blue sedang melakukan tour konser ke benua Amerika. Sementara dia di Korea juga sibuk dengan karier keartisannya sebagai maknae SNSD. Dia tahu dengan pasti, suaminya kelelahan dan merindukannya, ini pasti sangat berat bagi YongHwa, karena dia merasakan hal yang sama.

“Don’t cry …”

SeoHyun segera mengerjapkan matanya berulangkali berharap bisa mencegah airmatanya mengalir turun, dia lupa kalau YongHwa sedang menatap wajahnya dengan sendu.

“Cepat pulaang…” rengeknya manja. Meski dia tahu bahwa jadwal kepulangan suaminya itu telah pasti, dia tidak dapat mencegah dirinya untuk tidak mengeluarkan rengekan seperti itu. Ucapannya ini lahir dari lubuk hatinya yang terdalam, yang sudah sangat merindukan Jung YongHwa.

“Soon baby, soon…bagaimana harimu?”

“Tidak ada yang istimewa, hanya sedikit melelahkan Oppa, ke kampus lalu latihan koreo dan tampil di drama musicalku…” SeoHyun menghela nafas lelah. “…Aku sampai-sampai harus menitipkan Uri baby Dubu pada ibu. Mianhe Oppa, aku nyaris tidak memiliki waktu untuk mengurusnyanya…” raut wajahnya tidak dapat menyembunyikan kesedihannya karena terpaksa meninggalkan anjing kecil yang dihadiahkan YongHwa kepada orangtuanya.

“Kwenchana JooHyun-ah.. yang terpenting kamu jangan kelelahaan, ingat untuk istirahat dan minum vitaminmu...”

“Hhhhmmm… Daddy oppa too…” Dan lalu tanpa mampu dicegahnya tampangnya mendelik, dia ingat siang tadi JungShin mengiriminya pesan singkat kalau YongHwa dua hari terakhir ini mengkonsumsi kopi di luar batas kewajaran yang telah ditetapkan JooHyun. “Yong Oppaa…”

YongHwa disebrang sana dapat merasakan kalau sesaat lagi, wanitanya itu akan menceramahinya panjang lebar dengan ekspresi wajah seperti itu, terlebih jika dia telah memanggilnya dengan nama itu.

“…tidak merasa bersalah padaku? Oppa telah melanggar perjanjian yang kita buat, JungShin Chinggu memberitahuku… too much coffe Oppa... Bukankah kita telah membuat perjanjian kalau sehari hanya boleh segelas. Dan itupun kalau oppa benar-benar memerlukannya…”

“Arasho…Kemarin aku hanya sedikit susah konsentrasi, aku membutuhkan kopi…Jangan memarahiku Buin. Ini juga sedikit banyak karena dirimu..”

“Kenapa aku?”

“Karena aku merindukanmu, sampai gila rasanya…aku merindukan semua yang ada pada dirimu…aku sulit bernafas, sulit untuk fokus…semuanya sulit tanpamu disisiku JooHyun-ah… Akan sangat mudah jika kau bisa ikut denganku di tiap tur konserku…”

Wajah SeoHyun memanas. Refleks, dia malah semakin menenggelamkan badannya ke dalam Bathtub.

“Baby, aku ingin melihatmu..”

“Oppa sudah melihatku, bukankah dari tadi oppa melihat wajahku yang cantik ini…” dan lalu dia tertawa, dia ingin menandingi gombalan YongHwa yang berlebihan menurutnya. Namun, tubuhnya tiba-tiba kaku ketika mendengar kalimat YongHwa selanjutnya.

“Aku ingin melihatmu keseluruhan... semua kepunyaanku yang ada di dirimu.. utuh…”

Ketika sadar akan maksud permintaan YongHwa, SeoHyun merasa dadanya berdebar, dan ada yang bergelenyar di bawah sana. “Oppaaa….iihhhsss…” Namun reaksi yang ditampilkannya ke YongHwa sebaliknya, dia memasang tampang mencela.

“Wae Baby?? Tidak ada yang salah dengan permintaanku, aku sudah melihatmu keseluruhan, sering malah. Kenapa sekarang tidak bisa? Dan ingat, siapa yang terlebih dahulu memprovokasi aku dengan mengirim foto yang sang….”

“Jiiiaaahhhh mesuum..” SeoHyun segera memotong omongan YongHwa. “…di Mexico siang hari, dan aku tahu oppa pasti sedang berada di venue buat rehearsal konser nanti malam, bagaimana bisa oppa meminta sesuatu seperti itu sementara semua orang bisa melihatku..”

“Anii.. aku sedang berada di ruang tunggu. Disini sepi. Aku buru-buru pergi menyepi ketika kamu mengirimiku pesan yang berbahaya itu..”

“Jiiaaahhhhh…Yong oppa….”

“Please baby, please…. I beg you… aku sangat merindukanmu, aku ingin melihatmu.. meski tidak bisa memuaskan kerinduanku, tetapi sedikitnya mengurangi dahagaku akan dirimu…Hyuunniieeeh…”

“Oppa…” SeoHyun mendesah lirih mendengar rengekan itu. Dengan lapang dada, dia kemudian mewujudkan permintaan pria yang dicintainya, pria yang telah mempersembahkan segalanya di dalam hidupnya.



_SJ_



Keesokan harinya…




“Ouugghh…ahhh…aahhhh…oouuhhhhggg…..”

“Ooohh yeeaaahh.. oohhhh…aahhhh…”

First, I’m sleppy. Second, I really-really miss my Daddy Oppa like crazyyy. And Third, I’m more confused than ever. TERLEBIH KETIKA MENDENGAR SUARA-SUARA INI…AKKKHHH INI APAAAAA??? Batin SeoHyun.


Dia yang tadi sempat tertidur sesaat, lalu menyadari sekelilingnya, dia dan ke delapan onnideulnya sedang berada di ruang latihan SNSD di gedung SM Ent. Mereka baru saja berlatih koreo yang baru buat comeback mereka yang berjudul Mr. Mr ketika kalimat lenguhan dan desahan yang terasa sangat menjijikkan di telinga Seo JooHyun terlontar keluar. Siapa lagi pelaku kalau bukan HyoYeon, onnienya yang sedikit gila menurutnya, ditambah Sunny dan TaeYeon yang juga ikut menimpali.

“Onniiiiiiieeeedeeulllll….berhenti membuat suara seperti ituu….ini bahkan di ruang latihaannnnn….”

“Oh gosh, why so serious maknae..” SooYoung yang tepat berada di samping SeoHyun, berjengit, Tawanya yang sedari tadi berderai terhenti ketika mendengar pekikan SeoHyun. Sedikit membuat telinganya pekak.

“Dia sedang berduka, sepuluh hari tidak bisa mengeluarkan lenguhan yang sama. Bukankah akan lebih baik kamu bergabung bersama kami?” tujuh member SNSD lainnya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan HyoYeon sementara muka SeoHyun memerah menahan malu.

“Uwweeekkk…jangan membuatku mual onnieee…”

“Mwooo... kamu tidak sedang hamilkan maknae? Kamu rutin meminum obat anti hamilmu? Jung YongHwa jjaaang….” TaeYeon melontarkan kalimat itu dengan wajah yang dibuat seolah-olah shock yang kemudian ditimpali HyoYeon dengan wajah datar. “Tapi tidak masalah memiliki bayi di usia muda, beberapa sunbae kita seperti itu dan mereka tetap bisa merahasiakan pernikahan mereka di publik, terlebih Jung Soebang adalah suamimu… dia pasti mampu memberikan perlindungan kepada istri dan bayinya…menyewa bodyguard dan menutup mulut paparazzi dan wartawan tidak akan mengurangi kekayaan seorang Jung YongHwa…”

“Onnieeeeeeeeeee……berhenti membullyku…”

Lagi-lagi ketujuh member SNSD tertawa melihat SeoHyun yang tidak mampu lagi menghadapi mereka.

“Benar kata Hyo, bayangkan royalty yang diterima YongHwa untuk tiap lagunya yang menjadi hits, belum bayaran iklannya, konsernya.. deuuhh, aku berani bertaruh dia memiliki sebagian saham di FNC, rite baby hyunniee…” Jessica ikut menimpali.

“Daddy oppa is rich… I envy wif Jung Dubu….” Kali ini Yoona angkat suara dengan centilnya, lalu tertawa terbahak-bahak.

“Daddy oppa is rich… daddy oppa is rich…” HyoYeon sambil berjoget-joget merapalkan ulang kata-kata itu, membuat SeoHyun semakin menutupi wajahnya yang sempurna telah memerah. Dia tahu onnie-onnienya hanya bercanda dan selama mereka bersama, dia yang paling sering dipermainkan oleh onniedeulnya karena kepolosannya, Telah berlalu ribuan purnama untuk kebersamaan mereka dan dia belum juga bisa kebal terhadap candaan mereka.

“Hahahahah.. hentikan.. dia sudah setengah menangis itu…” Pembelaan Tifanny mampu membuat member soshi lainnya meredakan kegilaannya. Dia kemudian mengerumuni SeoHyun dan memeluknya.

“Mianheee dahleeeeeng…Kami tahu kamu merindukan Jung Soebang maknae. Sedari tadi wajahmu sangat terlihat kusut…” Tifanny membelai rambut SeoHyun.

SeoHyun mengusap wajahnya yang tanpa disadarinya telah dialiri airmata. Dia menyayangi semua onniedeulnya, dan dia sangat tahu mereka juga sangat sayang padanya. Kini mereka telah menjadi wanita dewasa, bukan lagi remaja canggung yang berkumpul dalam satu girl group. Kini mereka telah berevolusi menjadi lady. Dan mau tidak mau, suka tidak suka intensitas kebersamaan mereka telah berkurang banyak, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan kini mereka tidak lagi tinggal di dorm seperti dulu. Kedelapan onnienya sama seperti dirinya, telah menetapkan hati untuk berlabuh menjadi kekasih atau wanita dari pria idaman mereka. Tetapi dari kesemuanya, hanya dia yang telah menikah meski pernikahan itu juga tertutup dari publik. Bahkan hubungan mereka pun belum terpublish keluar. Karena semua telah memiliki kehidupan pribadi, itu kenapa kebersamaan mereka berkurang banyak. Sebagian waktu mereka yang luang yang tidak diisi dengan jadwal sebagai member SNSD, dipakai untuk bersama kekasih hati mereka.

“Tadi kami sedang membicarakan tentang pernikahan, sebelum Hyo membuat candaan seperti tadi… membayangkan sedang bercin…”

“Onnieeee….” SeoHyun kembali memotong ucapan Onnideulnya, membuat Sunny menghentikan tiba-tiba ucapannya. Meski telah memiliki suami tapi bagi seorang Seo JooHyun membicarakan hubungan intim di wilayah publik tetap tidak lazim.

“Ckckckkckc.. Mrs.Jung iniiilaahhh, mengapa dirimu masih belum terbiasaa…sangat berbeda dengan Mr. Jung…” Ucapan Yuri membuat onnienya yang lain cekikikan.

“Hyunnie… berhubung hanya dirimu yang telah menikah, bagimu pernikahan itu apa…marriage is???” Kali ini HyoYeon telah kembali serius.

“Hhhhmmm… Marriage is always about trust, loyalty, commitment and sharing of the total person with another person until death…”

HyoYeon menjentikkan jari. “Sharing… ini menjelaskan kenapa akhir-akhir ini kamu sering sekali menggunakan baju-baju suamimu yang kebesaran di badanmu itu…tapi setidaknya itu membuatmu berhemat untuk membeli baju yang baru…”

Lagi-lagi ketujuh member lainnya tertawa mendengar celetukan HyoYeon.

“Onnieee….” Sementara raut merah kembali membayangi wajah putih SeoHyun. Tidak ada alasan yang lain baginya selain menyukai aroma baju suaminya dan dengan menggunakan coat atau kemeja YongHwa membuatnya merasa nyaman, senyaman ketika dirinya berada di dalam pelukan hangat YongHwa.

“Aku pikir, aku sepakat dengan Hyunnie. Pernikahan adalah total komitmen, ketika janji di buat untuk melewati waktu bersama untuk belajar terus menerus menyesuaikan kelemahan masing-masing pribadi. Sifat dan karakter manusia itu terbentuk sepanjang usia kehidupan, dan pernikahan itu adalah menyatukan dua manusia dengan sifat tabiat yang heterogen. Dan setiap pribadi terus menerus perbaiki diri…” Kali ini TaeYeon dengan ucapan bijaknya membuat adik-adiknya mengangguk-anggukkan kepala sepakat. “Itu yang membuatnya berbeda dengan hubungan relationship biasa. Mengikat hubungan dengan tali pernikahan di hadapan Tuhan dan kedua orangtua lebih sakral ketimbang hanya berpacaran. Dengan menikah ada janji sakral disana, komitmen yang membuat kita lebih menghormati hubungan itu ketimbang berpacaran…” kembali kedelapan lainnya menganggukkan kepala.

“Kenapa tiba-tiba membicarakan pernikahan?” celetuk SeoHyun kemudian.

“SooYoung Onnie baru saja dilamar…” Jelas Yoona.

“Oooohh…Chukkae onnie..” SeoHyun refleks memeluk tubuh SooYoung.

“..Tapi dia kebingungan…” lanjut Yoona

“Dee, aku bingung..”

“Waeyooo?”

“Entahlah… aku hanya merasa sedikit khawatir…aku mencintai KyungHoo Oppa..sangat… hanya sajaa…entahlaah, aku bingung…” SooYong meremas kedua tangannya, tanda bahwa dia galau. Dia lalu berbalik menatap SeoHyun. “Maknae, ketika Jung YongHwa melamarmu dan meminta untuk menikah dengannya, kenapa kamu menerimanya?”

“Bukannya onniedeul tahu penyebabnya? Dan juga sebagian besar adalah andil onniedeul. kalianlah yang ikut membantu meyakinkanku dan untuk itu aku berterimakasih…”

Mereka menggangguk-angguk mengingat kesungguhan Jung YongHwa setahun setelah WGM berakhir untuk memperjuangkan cinta SeoHyun secara nyata, membuat mereka membantu Jung YongHwa dengan ikut meyakinkan SeoHyun untuk menerima lamaran vokalis CN Blue itu.

“Tapi kalau ditanya sekarang apa alasannya. Aku pikir tidak mesti ada alasan untuk menikah terlebih jika kita mencintai pasangan kita tersebut…dan sebutlah bahwa jalan takdir seperti itu… Tanya ke hati Unnie, dia pasti memiliki jawabannya…” ucap SeoHyun sambil meraih kedua tangan SooYoung dan menggenggamnya.

“Jashiiikkk.. uri maknaaee benar-benar sudah menjadi nyonya…”

TaeYeon menggaruk-garuk dagunya lalu berucap sambil memandang SooYoung, “Analoginya mungkin seperti ini. Kenapa orang menyebut making love ketika kalian melakukannya dengan orang yang kalian sukai, sementara disatu sisi menyebutnya having sex ketika itu hanya dengan seseorang yang menarik bagi kalian tetapi tidak mampu membuat hati kalian yakin untuk melanjutkan hubungan, karena ketika kalian melakukannya dengan orang yang tepat itu akan membuat kalian kecanduan, jiwa dan raga kemudian ikut terlibat, makanya disebutnya bercinta. Seperti pernikahan, jika orangnya tepat, jiwa dan ragamu akan mengetahui jawabannya. Jadi what’s the point is bagaimana perasaanmu ketika kalian melakukannya? Apakah pada akhirnya kamu kecanduan dia, seperti Hyunnie kecanduan uri Jung Soebang??”

“Onnniiieeeeeeeee….”



_SJ_



Beberapa hari kemudian…



Suara kenop pintu yang membuka, membuat YongHwa _yang sedang berkonsentrasi menyempurnakan lirik buat materi di album barunya, Sebuah project mini album comeback CNBlue yang rencananya di produseri olehnya sendiri, dengan 100% lagu ciptaannya dan JongHyun_ menoleh untuk menemukan wajah bangun tidur dan kebingungan SeoHyun. Di dalam balutan gaun tidur satin putih tipis dan bertali yang panjangnya menjuntai sampai bawah, tidak mampu menutupi lekuk tubuhnya yang indah dan kulitnya yang putih mulus di bawah pantulan cahaya. Rambut yang terurai di punggungnya tergerai indah meski sedikit kusut. Istrinya itu terlihat serupa bidadari yang turun ke bumi. Bidadari yang telah menyempurnakan hidupnya, wanita yang sangat lembut tetapi memiliki karakter yang kuat dan cerdas, wanita mengagumkan yang telah menjadi miliknya.

“Baby…” YongHwa berdiri dari kursinya berjalan memutari meja dan berdiri di sana, menunggu SeoJooHyun yang sedang berjalan menghampirinya di dalam studio music mini yang terdapat di apartemen mereka.

“Whats wrong Oppa? Kenapa disini?” tanyanya dengan suara serak nan seksinya khas bangun tidur, membuat Jung YongHwa langsung menarik tubuh istrinya ke dalam pelukannya ketika SeoHyun telah berada dalam jangkauannya. Dia melabuhkan satu ciuman singkat di bibir yang merah itu.

“Tidak ada apa-apa, tadi aku sedikit kelaparan kemudian mengambil buah dan cake lalu memakannya tetapi setelah itu justru tidak bisa terlelap. Starving after sex is sooo normal, rite’ baby. Kamu kenapa bangun?” Gumam Jung YongHwa lalu membenamkan wajah di leher telanjang istrinya. Aroma tubuh wanitanya yang harum membuat tubuhnya bereaksi sebagaimana biasanya. Her smell so addictive, Batinnya. Dia kemudian berbisik di telinga SeoHyun. “Memangnya tidak kelelahan setelah marathon kita…”

SeoHyun melonggarkan pelukannya lalu menatap Jung YongHwa. “Oppaaa…” dia memberikan kerlingan tajam menanggapi ucapan mesum suaminya itu, kemudian terhenti ketika menemukan wajah itu sedikit kusut dengan rambut yang berantakan _Meski dia tahu, penyebab rambut berantakan Jung YongHwa sebagian besar adalah karena ulah kedua tangannya beberapa menit yang lalu di jam-jam panas mereka_. “Waeyooo daddy oppa?? Jangan menyembunyikan sesuatu apapun dariku?”

Alih-alih menjawab YongHwa malah menarik kembali tubuh SeoHyun kedalam pelukannya dan mencium puncak kepalanya. “Beneran tidak ada apa-apa Hyunnie. Tadi karena tidak bisa kembali terlelap, aku kemudian kesini dan menyempurnakan lirik buat comeback kami..” SeoJoohyun kembali melonggarkan pelukannya lalu menelusuri wajah Jung YongHwa Mengusap mata, pipi, hidung dan bibir suaminya dengan jemarinya.

“Oppa pasti kembali mengingat saat-saat sulit itu.. ketika kita belum bisa bersatu seperti sekarang ini..Mianhe daddy oppaa, dulu aku pasti memberimu waktu yang sulit…” Seo JooHyun tahu, beberapa lirik lagu di mini album CNBlue yang akan diluncurkan adalah tentang one side love. Dia bahkan merupakan orang pertama yang membaca lirik-lirik lagu itu, dan ikut menyumbang ide, memberi masukan kepada YongHwa.

Kini giliran YongHwa yang menangkupkan wajah SeoHyun yang terlihat sendu. Dia mendekatkan bibirnya lalu mencium mesra istrinya. “Kamu salah Baby. Hari-hari berat setahun yang kita lalui karena memendam rasa bukan salahmung. Itu murni salahku, karena aku terlalu takut untuk mengambil langkah kedepan tentang hubungan kita ini. Wajar jika kamu mengabaikanku. Aku waktu itu tidak bisa menjanjikan perasaan aman padamu, pada hubungan kita. Jadi jangan menyalahkan diri lagi..”

SeoHyun tersenyum lalu balas mencium singkat bibir YongHwa.

“..aku menuangkannya menjadi lirik lagu semata-mata karena pertimbangan pasar pasti menyukai lirik lagu yang seperti ini. Sebagaian besar remaja mengalami hal yang seperti ini baby, kita tahu dengan pasti bahwa lirik lagu yang seperti ini meninggalkan kesan mendalam bagi mereka yang mendengarkan musik kita. Dan satu lagi bahan pertimbangan, ini adalah album yang seutuhnya menggunakan karyaku, jika aku mengumbar betapa bahagiahnya aku kini memiliki seseorang yang sangat aku cintai disisiku, aku yakin efeknya akan sangat besar, perhatian orang-orang akan keberadaanmu disisiku akan semakin besar, setidaknya dengan lirik seperti ini, bisa menimalisir segala prediksi di luar sana tentang hubungan kita..”

SeoHyun tersenyum meyakinkan YongHwa bahwasanya tanpa dijelaskan berpanjang lebarpun dia mengerti maksud suaminya. Di umur pernikahan mereka yang masih seumur jagung dan bahkan ditutupi dari publik, dia tahu bahwa semua yang diperjuangkan seorang Jung YongHwa dalam hubungan mereka adalah demi kebahagiaannya, suaminya itu sangat melindunginya, mengusahakan agar seminimal mungkin issue dan gossip mengenai dia dan Jung YongHwa muncul di permukaan. Sebuah pekerjaan yang sangat berat bagi YongHwa, karena selepas WGM semesta dan isinya tampaknya berkomplot untuk selalu mengaitkan apapun aktivitas YongHwa dengan Seo JooHyun. Belum lagi ketika mereka berada di atas panggung showbiz. Mengendalikan diri untuk tidak mengucapkan selamat satu sama lain ketika diantara mereka ada yang mendapat penghargaan, atau setelah penampilan terbaik mereka adalah hal yang sangat berat. Terkadang setelah mereka beserta masing-masing grup tampil, di kamar ganti, di van SNSD bahkan sampai di apartemen mereka terkadang Seo JooHyun tidak mampu menahan airmatanya, dia menangisi keadaan. Dia adalah istri, separuh jiwa Jung YongHwa, namun tidak mampu menerima ucapan selamat dan ataupun mengucapkan selamat padanya, sementara perempuan-perempuan lain mengerumuninya dengan bebas. Tidak, dia tidak cemburu akan keberadaan perempuan itu dengan aksinya yang kadang menebar aura flirting pada lelakinya. Hanya saja, egonya terkadang sulit menerima fakta bahwa dia tidak boleh menghampiri suaminya dan memberikan pelukan sayang atau sekedar ciuman selamat ketika dia mencapai satu kesuksesan. That’s patethic. Dan tidur dengan nyaman dalam pelukan yang menenangkan dan lantunan suara indah suaminya sepanjang malamlah yang kemudian bisa meredakan ketidakikhlasannya pada takdir. Jika boleh berterimakasih pada kehidupan, Seo JooHyun ingin melakukannya. Kehidupan telah memberikannya hal-hal terbaik. Orang tuanya adalah orang yang hebat, mereka telah menanamkan kebaikan dan membentuk karakternya menjadi seperti yang sekarang, pemahaman yang kuat juga untuk selalu memperbaiki diri serta memiliki hati yang baik. Dengan melakukan hal-hal yang baik, semesta akan membalasnya dengan memberikan hal yang baik juga di dalam kehidupan kita. Setelah kedua orangtuanya, kedelapan onnie yang sempurna, menyayanginya dan selalu berusaha melindunginya dan kini seorang lelaki yang hebat. Mereka adalah jackpot dalam kehidupannya. Jung YongHwa mungkin bukan pria sempurna, memiliki banyak kelemahan namun diatas segalanya cinta dan kesungguhan yang ditunjukkan untuknya telah memberikan kebahagiaan kepadanya. Mereka saling mengimbangi dan melengkapi sehingga mereka kuat untuk diri sendiri ataupun pasangan dari serangan dunia luar, dunia showbizz yang sangat keras.

SeoHyun kemudian merasakan tangannya yang tadi mengelus pipi YongHwa ditarik lalu dicium dengan lembut membuat tubuhnya seperti disengat ribuan lebah. Tubuhnya benar-benar belum bisa kebal terhadap Jung YongHwa dan daya tariknya. Dia kemudian semakin tidak mampu menahan tubuhnya dari sensasi debaran ketika tangan YongHwa bermain di pangkal pahanya, diatas kain satin putih gaun tidurnya, sementara bibirnya menyelusup di leher SeoJooHyun setelah berpuas hati menciumi kedua tangannya, perpaduan yang sungguh menghayutkan dan mampu membunuhnya, terlebih ketika YongHwa mengisap pangkal lehernya dan menebar gigitan kecil di titik-titik sensitif tubuhnya.

“Dad…dy op…paaa…” Ucapnya serak, tidak bisa menyembunyikan gairah yang menguasainya. YongHwa kemudian menegakkan kepalanya lalu menatapnya lembut, mencium kening SeoHyun, pelipis, kedua mata, hidung dan berakhir di bibirnya. Melumatnya dengan mesra. Kepala SeoHyun rasanya menggelembung saat membalas ciuman panas Suaminya. “Yeeaahhh..kiss me baby..”

Pemandangan di sekitar langsung buram bagi SeoHyun. Yang jelas bagi dia saat ini adalah bibir suaminya yang berada di atas bibirnya, tangan YongHwa yang mulai membelai semua bagian tubuhnya yang terjangkau jari indahnya. SeoHyun pun membalasnya dengan menggerakkan tangannya ke kepala YongHwa dan mebarik kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka.

Sebelum semuanya semakin panas, Yong lalu mengangkat tubuh istrinya, dengan posisi SeoHyun melingkarkan kedua kakinya membelit pinggang YongHwa. Sedikit susah mengingat gaun panjangnya, yang terpaksa dia tarik keatas demi bisa merenggangkan kedua kakinya. Lirih YongHwa kemudian menyenandungkan lagu Ed Sheeran di telinga istrinya ketika dia melangkahkan kaki kembali ke kamar tidur mereka dengan membopong tubuh istrinya.


Seetle down with me ..Cover me up..
Cuddle me in..Lie down with me
At Hold me in your arms

And your hearts against my chest
Lips pressed to my neck
I’ve fallen for your eyes
But they don’t know me yet
And with a feeling I’ll forget, I’m in love now

Kiss me like you wanna be loved
You wanna be loved
You wanna be loved
This feels like falling in love
Falling in love
We’re falling in love

Seetle down with me
And I’ll be your safety
Youl’be my lady





“My Lulabby?”

“Dee..”

“What song now?”

“Ed Sheeran Kiss Me, kamu harus mendengarnya…Oh iya bagaimana dengan ulasanmu setelah mendengarkan Sara Bareilles dengan Bottle it up-nya dan Now and Forevernya Jo Jung Hee-shi? Kamu belum menyerahkannya sejak kepulanganku Baby?” Ketika Seo JooHyun meracuni Jung YongHwa dengan menyuruhnya rajin membaca lalu menuliskan kembali ulasannya setelah merampungkan satu buku, Jung YongHwa pun tidak mau kalah, dia menerapkan sistem yang telah dipakainya ketika remaja. Memperluas referensi bermusik istrinya dengan merekomendasikan lagu-lagu yang bagus menurutnya dan membuatkan ulasan tentang lagu itu. Yup, Marriage is always about janji yang dibuat untuk selalu berbagi dan belajar memperbaiki diri bersama. Dengan banyak membaca Jung YongHwa bisa dengan meudah merangkai kata-kata indah bagi lagunya, dan dengan banyak mendengar lagu dari berbagai genre music bisa memperkaya referensi bermusik SeoHyun.

“Love you Daddy Oppaa…”

“Love you more Buinn…”



_SJ_










Author Note :


Sumpaah, agak sedikit malu mengupload FF ini. Aku pikir ini terlalu dewasa..ahhahahha.. Maafkaan… hahahha… Bagi yang di bawah umur dan sempat membacanya, maafkeuun yaahh..hehehhe.. kalau ada yang tidak dimengerti atau ada yang mau diprotes (karena tidak melalui proses editing) sila berurusan dengan Teteh Euis… hahahah..(Kabur sebelum di gorok Teteh Euis). Honestly, FF ini adalah permintaan Teh Euis Deja dan inspirasinya lahir dari obrolan kami meskipun eksekusinya telaat yah teteh… maafkeuun, Aku benar-benar sulit di waktunya.

Selain itu juga terinspirasi dari Sketchbook, Go CNBLUE dan Comeback Show Can’t Stop yang aku tonton di sela-sela macet or waktu santai yang aku punya. Untuk kasus Jung Yong Hwa ketika ditanya inspirasi dari lagu-lagu yang diciptakannya, menarik untuk menemukan fakta bagaimana dia menjawab dengan jawaban berbeda (Antara Comeback show dan Sketchbook) dan yang lebih menarik lagi mata JYH tidak berhenti berkedip ketika berusaha menjelaskan hal tersebut. Mengacu pada teori Psikologi bahwa normalnya mata manusia akan berkedip 8-15 kali permenit. Jika lebih dari itu maka dipastikan dia sedang tertekan atau berbohong. Hohohooh… Aku tidak menganggap JYH seorang pembohong (Ditoyor JYH fans..hehhehe…) dan menutupi kehidupan pribadinya menurutku worth it, sesuatu yang pantas diperjuangkan. Penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang suka mengekspos kehidupan pribadinya. Terlebih jika itu artis atau selebritis yang tiap harinya dihujani oleh blitz. Tentu memiliki ruang bagi kehidupan pribadi di karir keartisannya merupakan kemewahan bagi mereka. Dan mari berusaha menghargai dan menghormati pilihan mereka. Namun, mengaitkan teori ini dengan kasus JYH membuatku menarik kesimpulan bahwa sesungguhnya di balik lirik-lirik indah seorang JYH terdapat keberadaan seseorang sebagai inspirasi, dan terlepas posisiku sebagai fans CNB, jujur aku kagum ama kejeniusan seorang JYH, He is the real musician.

Dan buat para fans (GOGUMA, BOICE & SONE or another fandom) yang kebetulan bertandang dan membaca postinganku ini. Aku hanya ingin mengatakan kalimat ini, mungkin kedengarannya sederhana tapi semoga kalian mampu memahaminya dengan baik bahwasanya ; “Untuk mencintai seseorang/sesuatu, kita tidak perlu menyakiti orang lain.”

Enjoy and happy reading all, Tengkyuuuuu… :*




.Wif Love SJ.