PART 5
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode :5
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Park Shin Ye,ChangMin (DBSK),Junsu(2PM), Sulli (F(x)), Lee joon (MBLAQ)
Kyuhyun (SUJU), Jinwoon (2AM), Simon D (Supreme Team)
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@LeeDang Restorant
Malam itu cerah ketika Seohyun mengikuti langkah kaki kakeknya di restoran mewah yang berada di pusat kota Seoul. View restoran mewah ini sangat indah, wajar saja banyak chaebol dan kalangan jetset berkunjung dan makan disini. Dan juga masakan di restoran ini terkenal sangat enak. Jika ingin makan di LeeDang Restorant orang harus memesan meja terlebih dahulu jauh-jauh hari.
“Haraboji, kita akan makan malam dengan siapa?” Seohyun bertanya sambil mengandeng tangan kakeknya. Malam itu dibalut gaun sutra abu-abu kebiruan dengan rambut di kepang gaya Perancis, penampilannya terlihat sangat cantik membuat setiap mata pria maupun wanita seakan mengikuti gerakan Seohyun saat rombongan mereka melintasi lobi restoran menuju ruangan VVIP.
Kakeknya memegang tangan cucunya yang melingkari lengannya. “Dengan seseorang yang istimewa.”
“Apakah Taec Oppa dan TOP Oppa akan ikut makan malam bersama kita?”
Tuan Park menggeleng.
Setelah pertemuan keluarga dua hari yang lalu ketika Tuan Park bertemu dengan Yonghwa dan keluarganya, Presiden Lee dan Lee Eun Hye, kakak perempuan Yonghwa pertama kalinya dengan ditemani TOP, Taecyeon, dan Jokwoon tetapi tanpa Seohyun, Mereka pun sepakat untuk membiarkan hubungan antara Yonghwa dan Seohyun berjalan apa adanya tanpa ada intervensi dari mereka, membiarkan Yonghwa membuat Seohyun jatuh cinta kepadanya dengan kerelaan Seohyun sendiri. Dan tadi siang Yonghwa berkunjung ke kantornya dan mengajaknya makan malam beserta Seohyun.
“Hanya kita berdua My Dear dan tamu kakek tadi tentunya… .”
“Ohh… .”
Mereka kemudian tiba di depan ruangan yang telah disiapkan bagi dia. Seohyun kemudian kaget karena melihat Jonghyun disana. “Ohh… .”
“Kenapa??” Kakeknya melempar Tanya ketika melihat kekagetan Seohyun.
“Anneyong Haseyo Tuan Park dan Seohyun-ssi… .” Sapa Jonghyun hangat.
“Anneyong Haseyo… .”
“Anne..yong.. ha..se..yo.. Jonghyun-ssi… .”
“Ohh… kamu telah mengenal Jonghyun-ssi?” Tanya Tuan Park kepada Seohyun yang balik menyapa Jonghyun dengan hangat.
“Dia adalah rekan bisnis Jokwoon Oppa yang menjadi sponsor album pertamaku Haraboji… .”
Tuan Park tersenyum, jelas saja karena Jonghyun adalah asisten Yonghwa.
“Silahkan masuk Tuan Park dan Seohyun-ssi. Hyung telah menanti kehadiran kalian.”
Mereka kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan VVIP restoran itu. Seohyun kemudian menghentikan langkah ketika dilihatnya di sana berdiri Yonghwa dengan memakai jas berwarna abu-abu.
“Yong..hwa..Oppa??”
Kakeknya kemudian menariknya mendekat kepada Yonghwa Oppa dan Jungshin yang telah menantikan mereka di meja itu.
“Anneyong Haseyo Tuan Park dan Seohyun-ssi… .” Yonghwa kemudian memberi salam sambil melihat Seohyun sekilas. Wah, Seohyun hari ini terlihat cantik sekali...Kyoptta… Yonghwa membatin.
“Anneyong Haseyo… .” Tuan Park membalas salam Yonghwa dan melirik Seohyun yang masih terdiam. Dia sepertinya kaget dengan kenyataan yang tergelar di depannya, bahwa Yonghwa Oppa ternyata akrab dengan kakeknya.
Yonghwa yang melihat sikap Seohyun yang masih kaget melempar senyum. “Hallo Seohyun-ssi… .”
“Tamu istimewa Haraboji adalah Yonghwa Oppa??” alih-alih menjawab sapaan Yonghwa, Seohyun malah melempar pertanyaan kepada kakeknya yang mengangguk menjawab pertanyaannya.
“Apakah kamu tidak senang, jika tamu istimewanya adalah dia? Kalian telah saling mengenalkan?”
“Anii..aku bukan tidak senang, hanya saja Aku tidak habis pikir kalau Haraboji ternyata mengenal Yonghwa Oppa… .”
“Yonghwa adalah rekan bisnis kakek juga… .”
Seohyun kemudian mengangguk, Yonghwa yang melihat reaksi Seohyun hanya mengulum senyum. Kemudian dia mendekat ke arah Seohyun dan menarik kursi baginya. Sedangkan di sisi satunya Jungshin menarik kursi untuk Tuan Park.
“Kamsahamnida Oppa… .”
Yonghwa membalas ucapan terimakasih Seohyun dengan menggelar senyumnya.
“Oh iya, Tuan Park dan Seohyun-ssi, perkenalkan kedua orang adik sepupuku… .” Yonghwa menjelaskan sambil menunjuk Jungshin dan Jonghyun yang kemudian berdiri memberi salam kepada Tuan Park dan Seohyun. “Yang ini adalah Lee Jonghyun, GM di Reneisance Seoul Hotel dan yang ini adalah Lee Jungshin, dia sehari-hari adalah asistenku.”
“Oh, senang mengenal kalian… .” Tuan Park menyapa mereka dengan hangat.
“Ohh..Jonghyun-ssi… .” Panggilan seohyun kepada Jonghyun membuat semua mata beralih ke Seohyun yang sedang menatap Jonghyun. “Malam ketika ketika pembicaraan tentang kontrak album baruku dengan pihak MiDDang Plaza, Jonghyun-ssi juga hadir di saa, kenapa?”
Sesaat Jonghyun bingung mau menjawab apa pertayaan Seohyun. Dia kemudian melemparkan pandangan bertaya kepada Yonghwa.
“MinHyuk-ssi yang juga menemuimu di sana juga adalah adik sepupuku, Seohyun. Dia adaalh GM MiDDang Plaza.” Yonghwa kemudian mengambil alih untuk menjawab pertayaan Seohyun.
Seohyun mengangguk-anggukkan kepala, tetapi masih bingug. “Oppa tahu kalau aku di daulat menjadi icon Mall mereka?”
Yonghwa menganggukkan kepala pelan.
“Dunia ini sempit yah… .” Gumamnya. Meski masih merasa bingung dengan kenyataan ini tetapi Seohyun memilih diam ketika Pelayan membawa makanan pembuka bagi mereka, dan lalu kakeknya mengalihkan pembicaraan tentang perkembangan dunia bisnis Korea, yang sama sekali bukan hal yang dikuasai oleh Seohyun. Mereka kemudian terlibat dalam percakapan hangat tentang perkembangan bisnis di Korea Selatan minus Seohyun yang berkonsentrasi memakan desert yang nikmat itu. Meski mengikuti percakapan itu, Yonghwa sepanjang acara makan malam itu perhatiannya benar-benar tersedot oleh Seohyun. Dia mengikuti goyangan indah anting-anting Seohyun setiap kali wanita itu bergerak.
Di tempatnya Seohyun sedikit risih, dia sadar kalau Yonghwa memperhatikannya diam-diam. Ketika dia merasa Yonghwa memperhatikannya, dia mengangkat wajahnya lalu membalas tatapan Yonghwa. Meski hanya dalam hitungan detik tatapan diantara mereka karea Seohyun memilih menundukkan wajah kembali namun dia dapat merasakan debaran jantungnya mengencang. Sungguh ini adalah hal yang baru dirasakannya, namun untuk alasan yang dia sendiri tidak tahu, dia menyukai sensasi debaran itu.
“… Bolehkah Hyunnie??” tiba-tiba dari sampingnya Kakeknya menyentuh lengannya dan menanyakan sesuatu padanya.
“De??” Seohyun yang benar-benar tidak mengikuti percakapan antara mereka menjadi salah tingkah dan bingung sendiri.
“Yonghwa bertanya apakah dia boleh mengajakmu makan siang besok?”
“Ohh…” Seohyun diam sejenak dan dia merasa sekarang tatapan mata mengarah padanya semua. Dan ini membuatnya semakin risih, dia lalu meraih tangan kakeknya meminta bantuan. “Haraboji, bolehkah?” tayanya dengan wajah yang bingung, membuat yang lainnya tertawa.
“Hara..boji…” Seohyun menggerakkan tubuh kakeknya yang juga ikut terbahak dengan mereka semua. Sedangkan di tempatnya Yonghwa meski ikut tertawa tetapi pandangannya tidak pernah lepas dari Seohyun, dia menikmati semua perilaku Seohyun yang malu dan menggemaskan itu.
“Terserah padamu my dear, jika kamu ingin bersamanya kakek akan mengizinkan.”
Seohyun tersenyum kepada kakeknya lalu menganggukkan kepala.
“Loh, kok jawabnya sama kakek. Ayo jawabnya sama Yonghwa…” Seohyun kembali memegang lengan Kakeknya, entah kenapa malam itu dia merasa kakeknya berbeda, sangat suka mengoloknya dengan Yonghwa. “Ha..ra..boji…”
“Arashoo..” Kakeknya kemudian menatap Yonghwa. “Kamu dengar sendirikan? Katanya kamu boleh menjemputnya… .”
“De, haraboji… .” Yonghwa mengangguk.
Pelayan kemudian membawa makan malam mereka, setelah tadi mereka menyantap makanan pembuka. Mereka makan malam dengan suasana yang meyenangkan, meski untuk Seohyun sendiri dia masih merasa malu karena tatapan Yonghwa yang tiap beberapa menit tertuju padanya. Dia bigung bagaimana bisa Yonghwa melakukannya, memperhatikannya dan tetap bisa mengikuti pembicaraan kakeknya beserta kedua sepupunya itu.
@Apartemen Park Taecyeon, 07.30 AM
Taecyeon melangkah ke depan cermin dan berkonsentrasi memasang dasinya ketika Kim Yoona kekasihnya berjalan mendekatinya. Dia terlihat sangat lugu dengan piyama taecyeon membalut tubuhnya dan tanpa menggunakan make up sedikitpun, rambutnya hanya diikat ekor kuda.
“Kamu jangan terlalu lelah Babe. Kamu baru saja keluar dari Rumah Sakit… .”
“Menyiapkan sarapan untukmu tidak akan menguras seluruh tenagaku Oppa… .” Jawab Yoona lalu menarik tubuh Taecyeon agar berhadapan dengannya lalu mulai memasang dasi kekasihnya itu.
“Oppa… .”
Ehmm… .”
“Tadi Seohyun menelponku, kedengaran dari suaranya dia sangat bahagia. Aku senang mendengarnya.” Yoona berkonsentrasi memasang dasi Taecyeon dan memulai percakapan dengannya.
Wewangian lembut merebak dari rambut Yoona, memasuki indra penciuman Taecyeon, membuatnya reflex mencium kepala kekasihnya itu yang telah menyelesaikan pemasangan dasinya.
“Oppa, apakah kamu mendengar perkataanku?”
“Dee…” Taecyeon kemudian merangkul bahu Yoona dan mengajak kekasihnya itu berjalan ke meja makan. “Hanya saja aku merasa sedikit khawatir… .”
Yoona yang jalan sambil memeluk tubuh Taecyeon menghentikan langkahnya dan lalu mengurai pelukannya. Dia kemudian menatap wajah kekasihnya itu.
“Kenapa Oppa merasa khawatir? tolong berhentilah memperlakukan Hyunnie seperti anak kecil, dia sudah dewasa, usianya saja sudah 20-an, kenapa kalian masih saja selalu menganggapnya seperti bayi kalian?”
“Aniii… Tidak seperti itu Babe.” Taecyeon kembali meraih tubuh Yoona dan memeluknya lalu meneruskan langkah mereka ke meja makan. “Aku tidak menganggap Hyunnie kecil atau tidak, aku khawatir karena ini terlalu mudah. Mereka bertemu lalu Yonghwa menyukainya dan sepertinya Seohyun juga mempunyai perasaan yang sama. Kedengarannya seperti cerita-cerita romantic di novel, tetapi kamu dan aku tahu bahwa di kehidupan ini tidak ada yang berjalan sempurna. Segalanya pasti berliku dan penuh perjuangan.”
“Oppa terlalu paranoid.”
“Entahlah, tapi aku benar-benar merasa khawatir.”
Kembali Yoona menghentikan langkahnya lalu menatap wajah kekasihnya, dia kemudian menangkupkan kedua telapak tangannya pada wajah Taecyeon. “My dear Oppa, berhentilah mengkhawatirkan hyunnie, mengapa oppa tidak beralih mengkhawatirkan diri Oppa yang akan kehilangan masa lajangnya… .” Yoona tersenyum kecil.
Taecyeon tersenyum lalu mencium kekasihnya itu. “Bagaimana bisa aku khawatir tentang itu, pernikahan bersamamu adalah hal yang kuimpikan Babe.” Dia kembali meraih tubuh Yoona dan menciumnya lama.
Yah, selama ini memang Yoona yang selalu mengundur pernikahan mereka karena dia sayang pada kakak Taecyeon, TOP. Dan dia merasa tidak nyaman jika harus mendahului TOP menikah. Namun mereka kemudian memutuskan untuk menikah dalam waktu dekat, setelah mereka meminta izin TOP ketika Yoona di rawat di Rumah Sakit. Bahkan TOPlah yang menganjurkan agar mereka secepatnya menikah. Dan persiapan pernikahan mereka di serahkan seluruhnya kepada Wedding Organiezer mengingat Taecyeon sibuk dan Yoona pun masih dalam tahap pemulihan. Namun tetap saja Yoona mengontrol mereka meski hanya sesekali.
“...mmm...” Yoona melepaskan bibirnya dari Taecyeon lalu mendorongnya ke meja makan. “Oppa harus sarapan sekarang dan berangkat ke kantor, nanti Haraboji tiba di kantor lebih dulu dan mencari Oppa.”
“Dee… Ayo Babe sarapan bersamaku.”
Mereka kemudian sarapan bersama
@Seoul University
Seohyun sedang merapikan buku-buku kuliahnya ketika sebuah suara berat menyapanya. “Anneyong Seohyun-ssi.”
Seohyun mengangkat kepalanya dan menemukan wajah tampan seniornya yang juga satu manajemen dengannya di SM Entertainment.
“Anneyong haseyo Kyuhyun Oppa.. Ehm, ada apa nih tiba-tiba kemari,menemuiku..”
“Anii..tidak ada apa-apa kok, kebetulan saja tadi aku lewat dan melihatmu.”
Seohyun mengangguk dan melihat keluar ruangan kuliahnya beberapa teman Kyuhyun terlihat berdiri sambil bercakap di luar koridoran menanti Kyukhyun yang sesaat meluangkan waktu menyapa Seohyun.
“Aku dengar Album pertamamu akan di luncurkan bulan ini?”
Seohyun mengangguk. “De Oppa. Namun lagu barunya hanya 3 track, selainnya diambil dari mini albumku sebelumnya. Total ada 10 lagu, 6 lagu dari 2 mini albumku dan 1 repacge, lagu lama milik BoA Sunbaenim..”
“Chukkae Seohyun-ah…”
“Kamsahamnida Oppa…”
Dari luar teman-temannya menyoraki Kyuhyun menyuruhnya cepat menyelesaikan urusannya untuk kemudian menuju kelas mereka berikutnya.
“Mianhe Seohyun-ah sepertinya aku harus pergi. Anneyong.”
“Anneyong Oppa..”
Seperginya Kyuhyun, Seohyun pun kemudian melangkahkan kaki keluar ruangan kuliahnya. Dia melihat Hangkang-ssi telah menantinya di koridoran kampus. Teman-teman kuliahnya maupun senior dan yuniornya sudah terbiasa dengan pemandangan Seohyun yang selalu dikuntit oleh pengawal pribadinya itu. Meskipun tempat kuliah Seohyun mahasiswanya adalah anak-anak kaum jetset terdiri dari selebritis muda dan juga beberapa anak dari pejabat Negara serta Chaebol tetap saja hanya segelintir dari mereka yang membawa pengawal pribadinya ikut masuk ke kampus, biasanya para pengawal itu menunggu Tuan Muda atau Nona mereka di pelataran parkir. Diantara segelintir itu salah satunya adalah Seohyun. Karena pengawalan yang ketat itu, meski Seohyun dikenal ramah dan suka menolong teman-temannya hanya beberapa diantara mereka yang akrab dengan Seohyun yang lainnya sedikit risih jika harus berurusan dengan Seohyun. Seohyun telah mengatakan keberatannya dengan Hangkang-ssi yang selalu menguntitnya di area kampus dengan menyuruhnya untuk menantikannya di parkiran saja tetapi entah mengapa setiap Hangkang-ssi tidak berada di sampingnya selalu saja ada kejadian yang membuatnya terjebak pada hal-hal yang membahayakan dirinya, itu kenapa kemudian kakaknya Taecyeon menegaskan kepada Hangkang agar tidak pernah meninggalkan Seohyun.
“Seohyun-ah…”
Yang memanggilnya adalah Jinwon, teman kuliahnya yang termasuk dari sedikit sahabat Seohyun di kampus.
Seohyun refleks menghentikan langkahnya yang sudah hampir sampai di Mobilnya.
“Ada apa Jinwon-ah?”
“Kamu sudah mau Pulang yah?”
“Dee..”
“Ehmm..anak-anak sedang latihan tuk pagelaran musik kampus bulan depan. Kamukan juga menjadi salah satu pengisi acara, kamu tidak ikut latihan bersama kami..”
“Mianhe Jinwoon-ah, hari ini aku tidak ikut latihan dulu bersama kalian, di hari yang lain aku akan ikut.”
Dalam hati Jinwoon merasa kecewa namun dia menyembunyikan kekecewaannya dengan tetap mengulum senyumnya. “Seohyun-ah ada acara yah?”
Baru saja Seohyun hendak membuka suaranya ketika sebuah suara berat menyapanya dari belakang.
“Anneyong Seohyun-nie..”
Seohyun berbalik dan melihat Yonghwa tersenyum ke arahnya. Jinwoon pun ikut memperhatikan Namja yang sedang berdiri di hadapannya.
“ohh..anneyong Yonghwa Oppa. Ehmm.. sudah lama yah menungguku?”
“Anii..aku baru saja tiba… .”
Sebenarnya sudah 15 menit yang lalu Yonghwa menunggu di depan kampus Seohyun bersama Jungshin hanya saja dia tidak mengatakan hal itu kepada Seohyun. Dan juga dia tidak berniat menghampiri Seohyun, dia asyik-asyik saja menunggu Seohyun sambil memeriksa laporan-laporan bisnisnya dari PDAnya tetapi karena dilihatnya seorang namja mengajak Seohyun ngobrol, diapun berinisiatif untuk menyamperi Seohyun langsung.
“Ohh… .” Seohyun mengangguk-anggukkan kepala, ditempatnya Jinwoon semakin penasaran dengan Namja yang terlihat akrab dengan Seohyun ini, padahal dia tahu bahwa selain kedua kakak dan manajernya Seohyun tidak gampang akrab dengan lawan jenisnya.
“Ohh iya, Jinwoon-ah ini adalah Yonghwa Oppa, Yonghwa Oppa ini adalah Jinwoon teman kuliahku… .”
Keduanya lalu saling membungkukkan badan dan mengucap salam, sekilas Jinwoon melihat tatapan menyelidik dari Yonghwa untuk kemudian digantikan senyum di wajahnya, Pria yang aneh, batin Jinwoon.
“Anneyong haseyo… .”
“Anneyong Haseyo... .”
“Mianhe Jinwon-ah aku tidak bisa ikut latihan bersama kalian, aku ada janji dengan Yonghwa Oppa. Besok bisakan?”
“Dee..Besok bisa kok… .”
Yonghwa kemudian mengajak Seohyun ke tempat di mana mobilnya terparkir setelah sebelumnya mereka berdua berpamitan kepada Jinwon.
Berbeda dengan sebelumnya, kini bukan lagi Yonghwa yang mengemudikan mobilnya, tetapi Jungshin.
Seohyun kemudian memberi salam, “Anneyong haseyo Jungshin Chigu… .”
“Anneyong Haseyo Seohyun-Ssi…”
“Bo? Jungshin Chingu..hahahhaha… .” Yonghwa tertawa mendengar panggilan yang diberikan Seohyun. Sedangkan Jungshin hanya tersenyum.
“Dia adik sepupu Oppa berarti teman aku.”
Yonghwa menganggukkan kepala, “Dee… Seohyun-ah benar-benar unik..hehehhehe…”
Mereka kemudian naik ke mobil. Dan dibelakang mobil Hangkang-ssi mengekor dengan mereka.
“Memangnya mau latihan apa Hyunnie?” Yonghwa masih kepikiran tentang percakapan Seohyun dengan Jinwoon.
“Kampus kami akan mengadakan Pagelaran musik Oppa. Dan aku menjadi salah satu pengisi acara. Aku harusnya latihan bersama mereka.”
“Mianhe Hyunnie… aku telah membuatmu tidak bisa latihan bersama mereka. Atau apakah kamu ingin balik ke kampus untuk latihan bersama mereka?” meski ide ini terdengar tidak mengenakkan tetapi jika Seohyun menjawab ya, Yonghwa akan membawanya kembali ke kampus. Dia tidak suka menganggu jadwal Seohyun.
“Anii… Oppa jangan merasa bersalah dan tidak perlu mengantarku balik kesana. Aku juga baru tahu hari ini jika mereka ingin latihan bersama, aku lebih dulu janjian dengan Oppa ketimbang pemberitahuan mereka.”
Yonghwa mengangguk-angguk tanda mengerti.
“Dan lagi Oppa, aku lapar…heheh..”
Yonghwa tertawa melihat kejujuran Seohyun. “Uri Hyunnie lapar yah, baiklah kita makan… .” Yonghwa mengucapkan sambil mengangkat tangannya membuat Seohyun tertawa melihat ekspresi ekspresinya.
Mereka kemudian makan siang bersama di salah satu restoran cabang milik Yonghwa.
“Oppa… .”
“Emmm… .” Yonghwa menatap wajah Seohyun yang sepertinya hendak menanyakan sesuatu sambil tetap meneruskan kunyahannya.
“Oppa enak yah, memiliki banyak waktu luang…”
“Bo??” Hampir tersedak Yonghwa mendengar ucapan polos Seohyun, dia meraih gelas minumannya lalu meneguknya.
“Oppa, Gwenchana??” Seohyun menghentikan makannya lalu memperhatikan Yonghwa yang sedang mengatur nafasnya.
“Oh, Park Seohyun… kamu benar-benar unik… .”
“Bagaimana bisa mengatakan hal seperti itu dikatakan Unik?” Seohyun kembali bertanya dengan nada polos membuat Yonghwa tertawa terbahak-bahak.
Setelah puas tertawa Yonghwa kemudian menatap Seohyun. “Aku juga memiliki pekerjaan Hyunnie, tapi untukmu aku rela meluangkan waktu kapanpun itu… .”
“Aaahhh…Jeong..mal… .”
Mereka berdua kemudian tertawa dan melanjutkan makan sambil bercakap satu sama lain.
“Sehabis ini Uri Hyuniie mau kemana?”
“Aku ada take vocal di perusahaan rekamanku Oppa untuk album terbaruku, bisa mengantarku ke sanakan?”
“Jangankan mengantarmu My Princess, menungguimupun akan aku lakukan.”
“Ahh… .”
Seohyun meskipun tersipu malu tampak senang. Mata coklatnya yang bening tampak berbinar-binar , mengisyaratkan senyum terimakasih kepada Yonghwa. Yonghwa menelan ludah , terguncang mendapati kenyataan bahwa dia ingin melihat mata Seohyun berbinar seperti itu, lagi dan lagi.
@ Ruang Rekaman SM Entertaiment
Jungshin memasuki ruangan tempat Yonghwa menunggui Seohyun take vocal untuk album pertamanya. Dengan diikuti oleh seorang Pria yang berperawakan tegap.
“Hyung, perkenalkan ini adalah Letnan Simon D. Dia adalah seniorku, Dia juga adalah agen Khusus kongres Polisi internasional, dan juga asosiasi iternasional analisis intelejen pengawas pelaksanaan hukum. Sekarang dia bertugas di unit pengawas taktis khusus Korps Marinir Korea Selatan. Tetapi untuk kasus kematian aktris itu dia yang menjadi penyelidiknya.”
Yonghwa berbalik lalu mengucapkan salam kepada Pria yang alih-alih menggunakan seragam kepolisian tetapi dia malah terllihat seperti remaja di usia pertengahan 20-an, terlihat dari pakaiannya yang sangat casual ; t-shirt oblong, jins biru, dan sneakers putih.
“Anneyong haseyo…”
Simon D juga asyik meneliti Profil di depannya. Seorang Putra presiden dan juga presedir direktur dari beberapa Hotel, restoran dan Pusat perbelanjaan, dan dengan wajah tampan dan fisik yang sangat oke, Pria ini betul-betul beruntung, batinnya. “Anneyong Haseyo Mr. Yonghwa…”
“Hmm.. bolehkah tidak usah memanggilku seresmi itu, Hyung. Panggil aku Yonghwa saja.”
Simon D nyegir sambil membatin, Anak presiden ini ternyata tidak sesombong dugaannya. Boleh juga. “Oh baiklah Yonghwa-ssi. Aku malah lebih suka jika harus melewati protokoler istana, heheheh…”
Yonghwapun ikut tertawa. Polisi di depannya ini ternyata sangat-sangat santai. Dia kemudian mengajaknya ikut duduk di sofa.
“Yonghwa-ssi, dugaan sementara dari laporan yang aku baca dari penyelidikan TKP. Aku yakin wanita itu di bunuh. Pembunuhan berencana bahkan dan sangat disayangkan itu harus terjadi di Hotel Yoghwa-ssi.”
Yonghwa mengangguk-anggukkan kepala, jadi dugaannya benar. Dia kemudian mengusap wajahnya. Pembunuhan… yah ada pembunuhan di Hotelnya. Batinnya pelan.
Dia baru saja hendak mengatakan sesuatu kepada Letnan Simon D ketika dilihatnya Seohyun keluar dari ruangan rekaman dan menghampiri mereka.
“Oh, Kenapa keluar Hyunnie?? Sudah selesaikah??” Yonghwa berdiri dan menyambut Seohyun dengan senyum di wajahnya.
“Aku sedang istirahat selama 10 menit dan mencari Oppa di dalam tetapi tidak kutemukan, aku lalu keluar dan melihat Oppa disini.”
Berambut coklat Tua dan panjang, dengan wajah bersih dan cantik serta sepasang mata yang terlihat bersih dan hidup dikombinasikan dengan lekuk tubuh yang elok, wanita ini sungguh sempurna, Batin Simon D. Mereka berdua terlihat sangat serasi satu sama lain, pasangan sempurna. Kembali Letnan Simon D membatin ketika melihat Seohyun berbicara dengan Yonghwa.
“Oh iya kenalkan Hyunnie. Ini adalah Simon Hyung, sahabatku.” Ucap Yonghwa sambil menatap wajah Simon dan mengirimkan sinyal agar tidak mengatakan siapa dia sebenarnya. Simon pun mengerti, dia kemudian ikut berdiri. “Anneyong Haseyo… .”
Seohyun kemudian memperhatikan Namja yang berdiri di sisi Jungshin Chingu. “Ah..Anne..yong Hase..yo…”
“Dia adalah Park Seohyun. Teman wanitaku.” Dengan bangga Yonghwa mengucapkan kata terakhir membuat Seohyun tersipu di tempatnya berdiri.
“Ehmm.. Oppa silahkan melanjutkan percakapannya dengan Simon Oppa, aku masuk dulu yah.”
“Dee… Hyunnie silahkan rekaman dulu, kalau membutuhkanku aku ada disini.”
“Dee… .”
Yonghwa memperhatikan punggung Seohyun sampai menghilang dalam pandangannya kemudian berbalik dan mulai berbicara kembali dengan Simon D.
“Apa yang harus aku lakukan Hyung?”
“Kecurigaan kami sama sekali tidak mengarah kepada manajemen hotel anda, Yonghwa-ssi. Namun jika kemudian kami mengintrogasi kalian itu sebatas menjalankan prosedur umum.”
“Arasho… kami mengerti Hyung.”
“Aku hanya menyayangkan jika ini keluar ke public, citra hotel anda akan jelek di mata masyarakat.”
“Dee… aku telah berbicara dengan Kepala kepolisian dan aku juga meminta kepada Hyung, agar kasus ini jangan sampai terpublish ke media demi nama baik hotel kami.”
“Anda bisa mempercayai kami, Yonghwa-ssi.”
“Kamsahamnida hyung… Perkembangan terbarunya sudah adakah yang dicurigai Hyung.”
“Masih yang dua orang itu, Kekasihnya dan Manajernya.”
Yonghwa menganggukkan kepala.
“Keduanya untuk sementara selalu berada dalam pengawasan kami, kami telah mengintrogasi mereka tetapi tidak mengeluarkan surat penahanan untuk mereka karena bukti yang kami miliki belum cukup kuat untuk menyeret mereka menjadi seorang tersangka.”
Yonghwa kembali menganggukkan kepala, disampingnya Jungshin juga ikut mendengarkan penjelasan Letnan Simon D dengan seksama.
“Oh iya, satu hal Yonghwa-ssi mungkin anda harus mengecek lagi karyawan hotel anda dan lebih perketat lagi keamanannya, aku curiga pelaku pembunuhan ini kerjasama dengan seseorang di hotel itu, atau bahkan memasukkan anggotanya menyamar menjadi karyawan hotel, entahlah aku belum pasti tentang ini.”
Yonghwa melemparkan pandangannya kepada Jungshin. Selama ini hotelnya sangat ketat penjagaannya, kenapa hal seperti ini bisa lolos yah?
To Be Continued : Part 6
Behind The Scene Drama “Imagine” (in Real Life) :
Siang itu di ruangan meeting MBC, para aktris pendukung drama “IMAGINE” berkumpul. Di depan mereka PD drama “IMAGINE” menjelaskan kalau pada bulan kedua syuting mereka, akan diadakan pemotretan untuk promosi Drama ini.
Di tempatnya Yonghwa bersorak gembira meski merasa sedikit was-was juga. Mengatasi perasaannya secara profesinal di depan publik ketika syuting saja sudah terasa berat untuk tidak terlalu mengekspos perasaan cintanya kepada kekasihnya Seohyun, beruntung sang PD selalu menyuruhnya untuk menciptakan chemistry bagi mereka berdua jadi dia tidak terlalu kewalahan menahan perasaan senang berdekatan dengan Seohyun, namun di bawah kamera foto semua ekpresi itu bias tertangkap dengan jelas nantinya.
Hal yang sama dirasakan Seohyun, dia tidak menampik kegembiraan berdekatan selalu dengan Yonghwa. Hanya saja dibawa sorotan kamera, hal itu bukan sesuatu yang mudah. Dia harus bisa mengatasi perasaannya agar tidak terlalu terlihat di wilayah public.
“Selain sesi pemotretan, kita juga akan memulai promosi serial ini dengan menghandiri beberapa acara talk show, bagi lead actor mungkin kalian akan sering kami daulat untuk hadir pada acara-acara tersebut… .” Lanjut PD kembali.
Para pendukung serial ini menganggukkan kepala tanda mengerti dengan penjelasan PD mereka. Dari ruangan sebelah terdengar lagu Everything Michael Bubble, seperti menggambarkan perasaan Yongwha kepada Seohyun.
You're a falling star, you're the get away car.
You're the line in the sand when I go too far.
You're the swimming pool, on an August day.
And You're the perfect thing to see.
And you play your card, but it's kinda cute.
Ah, When you smile at me you know exactly what you do.
Baby don't pretend, that you don't know it's true.
Cause you can see it when I look at you.
[Chorus:]
And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, you make me sing.
You're every line, you're every word, you're everything.
You're a carousel, you're a wishing well,
And you light me up, when you ring my bell.
You're a mystery, you're from outer space,
You're every minute of my everyday.
And I can't believe, uh that I'm your man,
And I get to kiss you baby just because I can.
Whatever comes our way, ah we'll see it through,
And you know that's what our love can do.
[Chorus:]
And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, you make me sing
You're every line, you're every word, you're everything.
So, La, La, La, La, La, La, La
So, La, La, La, La, La, La, La
[Chorus:]
And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, you make me sing.
You're every line, you're every word, you're everything.
You're every song, and I sing along.
Cause you're my everything.
yeah, yeah
So, La, La, La, La, La, La, La
So, La, La, La, La, La, La, La
(Everything – Michael Bubble)
Luv ; SJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar