Jumat, 24 Juni 2011
IMAGINE Part 1
PART 1
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 1
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Park Shin Ye,ChangMin (DBSK),Junsu(2PM), Sulli (F(x)), Lee joon (MBLAQ)
Kyuhyun (SUJU), Jinwoon (2AM), Simon D (Supreme Team)
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@Renaissance Seoul Hotel, 08.00 PM
Seohyun melangkahkan kakinya menuju lift, bersenandung kecil menyanyikan lagu kesayangannya “Way Back Into Love” sambil menanti kedatangan lift. Tidak lama menunggu, lift telah terbuka dihadapannya dan dia melihat ada dua orang pria berjas yang berada disana, dengan canggung Seohyun kemudian melangkah masuk mengambil posisi di sudut, sebisa mungkin jauh dari kedua orang tersebut.
“Hyung,kita harus menghadiri acara pagelaran Amal itu jika tidak Eun Hye noona bisa memarahiku habis-habisan.” Jungshin sengaja merendahkan suaranya, memastikan jika gadis bergaun pink itu tidak mendengar perkataannya.
“Kemarahan noona pasti tapi tidak akan lama, percaya padaku. Aku benci harus hadir di acara seperti itu, Tadinyakan kita memang hanya ingin menemui JongHyun.”
JongHyun adalah GM hotel berbintang tujuh tempat dimana mereka berada sekarang. Hotel ini adalah salah satu aset kekayaan keluarga Lee selain beberapa Mall besar dan Restoran yang tersebar di beberapa kota besar di Korea, seperti di Busan, incheon, Ulsan dll. Semua bisnis keluarga itu berada di bawah pengawasan YongHwa dan Eun Hye sebagai anak dari Lee Young Nim yang sekarang menjabat menjadi Presiden Korea.
“Sejak Hyung pulang dari New York, belum satupun acara kenegaraan yang hyung hadiri. Presiden Lee juga bisa memarahi kita habis-habisan. Dan lagi kita juga sudah berada di hotel ini, apa salahnya kita melangkah sebentar ke acara itu.” JungShin kembali berbisik lirih ke YongHwa yang sedang asyik meneliti profil gadis di depannya ini. Dia menyukai melihat bagaimana gadis itu memonyong-monyongkan bibirnya, entah merasa tidak nyaman atau bagaimana, Yonghwa bisa menangkap kegelisahan gadis itu. Hmmm..gadis yang menarik, matanya terlihat begitu bersih dengan struktur wajah yang sempurna, rambut panjang yang berombak tergerai lembut dan body yang sempurna dibalut gaun pink yang terlihat elegan, tertutup dari pangkal leher sampai dibawah lutut, sama sekali tidak seksi tapi terlihat menarik. batinnya.
YongHwa sekilas menatap Jungshin dan dalam tatapannya dia seakan memberi perintah kepada asisten pribadinya itu untuk menghentikan percakapan mereka. Jungshin mengerti lalu memilih diam. Lee Yong Hwa adalah putra kedua Presiden yang sangat menutup diri dari semua pemberitaan tentangnya. Tidak satupun media baik media elektronik maupun media cetak yang pernah menampilkan profil putra bungsu presiden ini. Itu kenapa hanya segelintir orang yang tahu tentang statusnya yang putra presiden. Semua berita tentangnya sebisa mungkin hilang dari media, yang lebih sering disorot media adalah Lee Eun Hye, Putri pertama Presiden Lee Young Nim. Seakan ada kesepakatan yang tidak tertulis diantara mereka, Yong Hwa akan menghandle semua kerajaan bisnis mereka selama kehidupannya tidak diganggu dengan hal remeh temeh seperti sorotan blitz media sedangkan kakaknya Eun Hye rela menerima semua publisitas itu selama dia diizinkan melakukan semua pekerjaan seni yang selama ini digelutinya dan jauh dari kerajaan bisnis orangtuanya. Dan ayahnya menerima syarat yang diajukan kedua anaknya selama ini memberi pengaruh positif kepada kehidupan politiknya. Sejak kematian istrinya dia berharap banyak kepada anak perempuannya yang selalu siap mendampingi dan membantunya dalam berbagai acara kenegaraan, sedangkan bisnisnya berada di tangan putranya, pengaturan ini begitu memudahkannya meski dibayar dengan ketidakmunculan putranya dalam acara2 kenegaraan.
Berdiri di sudut, SeoHyun merasa canggung. Keberaniannya berjalan sendiri tanpa kakak-kakaknya atau pengawal yang dipekerjakan kakeknya menguap begitu saja, dia tidak yakin dengan pilihannya yang tiba-tiba ini. Dia menyangka di hotel berbintang tujuh ini, yang isinya sebagian besar adalah masyarakat kelas atas korea atau tamu-tamu internasional, keamanannya akan terjaga tanpa perlu bersusah payah bersinggungan dengan masyarakat biasa yang mungkin saja mengenalnya sebagai selebritis, nyatanya tetap saja dia merasa orang-orang disekitarnya tetap memberi perhatian terhadap keberadaannya, sesuatu yang membuatnya tidak nyaman, termasuk kedua pria yang sekarang salah satunya sedang asyik memperhatikan dirinya.
Seohyun tadi telah menghadiri acara pagelaran amal Yonaa unnie yang merupakan salah satu sahabat terdekatnya di salah satu ballroom hotel ini, Yoona Unnie yang notabene adalah tunangan kakaknya Park Taecyoon adalah kolektor seni yang bekerja di salah satu museum bertaraf internasional yang dikelola oleh putri presiden Korea Lee Eun Hye. Karena harus menghadiri kelas musiknya dia memilih pulang lebih dulu tanpa menunggui Yoona Unnie sampai acara selesai. Dia tidak merasa takut untuk berjalan sendiri, sesuatu yang sangat jarang dilakukannya, karena di hotel yang isinya masyarakat kelas atas korea ini, tidak aka nada kejadian yang menyebabkannya membutuhkan pengawalan dan lagi supir kakeknya telah menanti di lobby hotel untuk menjemputnya. Berjalan ke lobby seorang diri tadinya dirasa tidak akan sulit. Dia berharap waktu bisa berlalu dengan cepat dan dia bisa segera berada dalam mobilnya. Namun impian sederhananya sepertinya menguap ketika tanpa dinanya lift tersebut tiba-tiba terhenti.
“Astaga, ada apa dengan lift ini?” Jungshin berseru kaget ketika mendapati lift tiba-tiba macet.
“Ottokhe..” Lirih suara Seohyun tertangkap dengan jelas ditelinga YongHwa, dia dapat melihat raut kecemasan membayangi wajah gadis itu. Kecemasan Seohyun bukan tak beralasan, dia memiliki phobia, dia tidak kuat jika harus berada lama di ruang sempit. Dadanya terasa sesak sekarang.
YongHwa yang memperhatikan dengan jelas semua ekspresi Seohyun tiba-tiba mendekati & mengulurkan tangannya kea rah seohyun, mengagetkan Jungshin dan Seohyun sendiri.
“Ayo coba tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan pelan..” perintahnya pelan.
Seohyun yang bingung harus bagaimana menghadapi phobianya memilih mengikuti saran YongHwa. Dia mencoba menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan.
Kekagetannya kemudian bertambah ketika tangan Yonghwa meraih kedua tangannya dan menempatkannya dalam genggamannya lalu kembali memberinya intruksi lanjutan, “Pejamkan matamu lalu bayangkan kau berada di tempat yang kamu senangi sambil tetap menarik nafas dala-dalam lalu menghembuskannya pelan.”
Seohyun tanpa sadar kembali melaksanakan saran itu, sesak di dadanya sedikit berkurang dan dia bisa merasakankehangatan tangan halus yang sekarang masih menggenggam tangannya.
“Jungshin, cepat telpon ke resepsionis dan minta sambungkan ke Jonghyun.” Perintahnya lanjut.
Seohyun membuka matanya, tiba-tiba teringat dia juga akan menelpon Yoona unnie dan menceritakan keadaannya. Namun gerakan tangannya untuk membuka tas sandangnya dan meraih telepon celularnya terhenti ketika tangan Yonghwa kembali meraih tangannya.
“Percuma agasssi, telepon genggam tidak punya signal dalam ruangan ini, jika keadaannya seperti ini jadi anda tidak akan bisa menelpon kemanapun.”
Seohyun mengerutkan kening, lantas kalau tidak bisa menelpon bagaimana dengan perintahnya ke temannya tadi, wajahnya seakan berkata seperti itu ke YongHwa.
Yonghwa dengan tatapan lembut dan sebuah senyum dibibir menjawab kebingungan Seohyun. “Hotel ini berstandar internasional Agassi, termasuk standar pengamanannya. Meskipun liftnya bermasalah karena mungkin ada gangguan elektromagnetik secara tiba-tiba, tapi di lift ini juga disediakan telepon yang bisa digunakan jika keadaannya benar-benar parah.”
Seohyun mengangguk mengerti. Dan disisi sudut yang lain dilihatnya Jungshin telah menjelaskan kondisi mereka kepada siapapun teman bicaranya disana.
Seohyun kembali merasakan sesak didadanya dia memilih menutup matanya, membayangkan dia berada ditempat yang sangat lapang dan menarik nafas dalam-dalam. Sedangkan YongHwa menatap wajah yang sangat terlihat lembut ini dihadapannya. Entah mengapa perasaannya terasa tenang ketika menatap wajah imut dan cantik dihadapannya ini, selama ini selain Almarhum ibunya dan kakak perempuannya dia tidak biasa untuk bersikap akrab dengan lawan jenisnya itu. keengganannya bukan tanpa alasan, bagi dia berurusan dengnan perempuan biasanya merepotkan. Dia selalu menghindari hal-hal yang bisa merepotkannya termasuk keengganannya mendapat publisitas dari publik karena dia seorang putra presiden. Dia lebih merasa tenang hidup dengan caranya sendiri.
Selama kurang lebih 10 menit lift itu terhenti kemudian mulai aktif kembali. Tidak lama mereka tiba di lantai 1 hotel. Disana ternyata telah menunggu beberapa orang. Mereka adalah Jonghyun lalu beberapa polisi yang berjas hitam, mereka adalah pengawal keprseidenan dan beberapa staff hotel.
“Hyung mianhe, entah mengapa lift ini tiba-tiba macet.” Jonghyun menghampiri Yonghwa yang sedang membimbing Seohyun keluar dari lift. Yonghwa hanya menganggukkan kepala.
“Aku butuh sebuah ruangan.”
Jonghyun kemudian membawa mereka menuju ruangannya di lantai 1. Dibelakangnya Yonghwa membimbing Seohyun yang masih terlihat pucat dan gemetaran.
Mereka tiba diruang kerja JongHyun yang luas dan tertata dengan apik. Setelah memerintahkan semua pengawal dan staff hotel kembali ke pekerjaan masing-masing, Jonghyun kemudian menyuruh sekertarisnya menyiapkan minuman dan cemilan ke tamunya.
Seohyun duduk dengan canggung, masih belum siap dengan semua peristiwa yang tidak pernah terbayangkan dalam pikirannya dia akan mengalaminya.
“Agassi sekarang anda boleh menelpon keluarga atau teman anda, karena aku tidak akan membiarkan anda pergi dari hotel ini tanpa seseorangpun yang menemani anda. Atau anda mau kami antar?”
Entah mengapa meski Namja dihadapannya ini sering sekali memerintah dirinya namun kehadirannya membuat perasaan Seohyun tenang dan nyaman. Dia meraih telpon celularnya lalu menghubungi Yoona onnie, dengan singkat dia menceritakan keadaannya dan memberitahu keberadaannya. Dia lalu menghentikan pembicaraannya lalu kembali memusatkan perhatiannya keruangan diamana dia berada. Dia kaget ketika mengetahui hanya dia dan Namja itu yang sekarang berada diruangan itu.
Yonghwa yang menangkap kebingungan Seohyun diwajahnya kembali tersenyum kearahnya.
“Mereka sedang membereskan sesuatu, jadi izinkan hanya aku yang menemani Agassi diruangan ini. Tidak mengapakan?”
Seohyun menganggukkan kepala pelan. Mau bagaimana lagi? sekarang dia merasa sangat lemah akibat rasa kaget yang bertubi-tubi karena semua peristiwa ini, kekuatannya serasa hilang, yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu kehadiran Onnienya.
Waktu berjalan terasa sangat pelan bagi Seohyun, dia hanya bisa meminum minuman yang ditawarkan oleh namja dihadapannya lalu kembali diam duduk rapat di sofa lembut di ruangan itu.
Tidak lama kemudian Jungshin dan Jonghyun masuk keruangan itu kembali diikuti oleh Yoona dan asisten mereka. Seohyun merasa sangat lega melihat kehadirannya.
“Hyunnie..kwenchana?”
“Yoona Onnie..” Seohyun kemudian menghampiri Onnienya lalu menjelaskan keadaannya. Tidak lama Yoona berbalik kepada Namja yang sekarang ikut berdiri memperhatikan mereka.
“Anneyong Haseyo. Aku Kim Yoona, dia adalah adikku.” Seraya menunjuk Seohyun. “Kamsahamnida telah menemani dan menolongnya melewati peristiwa ini. Dia memiliki phobia terhadap ruangan sempit meski tidak pada taraf yang parah tetap saja hal seperti itu menakutkan baginya.”
“Nevermind.” YongHwa menjawab dengan singkat.
Setelah mengucapkan terimakasih Seohyun, Yoona dan asisten mereka kemudian meninggalkan ruangan itu menuju di depan hotel tempat dimana mobil mereka telah menunggu. Yoona hanya mengantar Seohyun sampai ke mobil kemudian kembali ke tempatnya tadi ditemani asisten mereka.
Dimobilnya Seohyun kembali mereview semua kejadian tadi, kemudian memperhatikan kedua tangannya yang tadi berada dalam genggaman Namja cakep tadi. Selama ini hanya kakeknya pria yang pernah menyentuhnya. Ottokhe kenapa pikirannya selalu kearah situ, dia kemudian mencoba berkonsentrasi ke hal lain.
Sedangkan diruangan JongHyun, Yonghwa asyik dengan pikirannya sendiri membayangkan wajah imut dan lembut gadis tadi.
“Jungshin aku butuh semua informasi tentang gadis tadi secepatnya yah..” perintahnya yang membuat Jungshin mengkerutkan kening heran namun tetap menganggukkan kepala.
i don't know you
But I want you
All the more for that
Words fall through me
And always fool me
And I can't react
And games that never amount
To more than they're meant
Will play themselves out
Take this sinking boat and point it home
We've still got time
Raise your hopeful voice you have a choice
You'll make it now
Falling slowly, eyes that know me
And I can't go back
Moods that take me and erase me
And I'm painted black
You have suffered enough
And warred with yourself
It's time that you won
Take this sinking boat and point it home
We've still got time
Raise your hopeful voice you have a choice
You've made it now
Falling slowly sing your melody
I'll sing it loud
(Glen Hansard with Falling Slowly)
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
Yonghwa sedang membaca laporan penjualan salah satu mallnya ketika Jungshin mendekatinya lalu menyerahkan sebuah map berwarna biru ke hadapan Yonghwa.
“Semua informasi yang hyung minta ada dalam map itu.”
Yonghwa kemudian memilih meletakkan map berisi laporan bisnisnya lalu meraih map biru tersebut dan memulai membuka informasi tentang gadis yang telah mencuri perhatiannya itu. Pertama kali yang ditemukannya adalah foto besar gadis itu, yang terlihat sangat menawan.
“Namanya Park Seohyun. Umurnya 21 tahun. Salah satu pianis ternama korea, sering mewakili korea di ajang perlombaan seni diluar negri dengan keahlliannya tersebut, juga sering tampil di konser2 selebritis papan atas sebagai teman duet mereka. Baru-baru ini tampil dikonser BOA. Di gelari “Pemain pianist remaja jenius” oleh ELLE Magazine Korea. Terkenal sangat sopan dan terjaga pergaulannya dari lingkungan selebritis. Bagaimana tidak penjagaan yang diberlakukan keluarganya sangat ketat. Kakak pertamanya, Park TOP adalah dokter bedah ternama di Seol Hospital yang mana kakeknya, Park Sung Ja adalah salah satu pemegang saham Rumah sakit itu. Sedangkan kakaknya yang satu lagi adalah Park Taecyoon adalah tangan kanan kakeknya yang sibuk mengelola bisnis keluarga mereka di bidang Development & Real estat. Setelah kematian kedua orangtuanya ketika usia Seohyun masih balita, sempurna mereka berada dibawah pengawasan kakeknya Park Sung Ja.”
Yonghwa kemudian sibuk melihat beberapa foto yang ukurannya lebih kecil yang berhasil dikumpulkan oleh Jungshin, ada Seohyun yang memakai seragam high scholl, ada Seohyun yang sedang tampil memainkan piano di panggung, ada seohyun yang berjalan di mall dengan dua orang pengawal perempuan.
“Sekarang dia tercatat sebagai mahasiswa di Seoul University jurusan seni musik tahun ketiga. Terkenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan rajin, tetapi tidak memiliki pergaulan yang baik dengan teman-temannya yang lain karena pengawalan yang dilakukan keluarganya super ketat. Itu kenapa satu-satunya sahabat yang dimilikinya hanya tunangan dari kakaknya Taecyoon yaitu Kim Yoona, yang juga merupakan rekan kerja Eun Hye Nonaa..”
Entah mengapa Yonghwa sangat merasa nyaman memandangi wajah gadis yang sangat terlihat polos ini. Informasi yang diberikan oleh Jungshin hanya sambil lalu didengarnya.
“Dan ini adalah info yang terbaru untukmu hyung, Seohyun-ssi dipastikan akan tampil dalam pesta penutupan pagelaran amal yang dilakukan EunHye Nonaa…”
Yonghwa mengangkat wajahnya dan menatap Jungshin dengan pandangan yang meminta kepastian. Berdiri dihadapannya Jungshin menjawabnya dengan menaikkan alisnya tanda bahwa itu benar adanya.
@Kediaman Park di Wilayah Gangdong
Seohyun sedang memainkan piano kesayangannya dengan lagu yang mesti dibawakannya pada konser pekan depan ketika Taecyoon Oppa mendekatinya.
“Hyunnie kwenchana?”
“Oppa, kapan datang? Aku tidak mendengar langkah kaki Oppa.” Pikirannya memang tadi sedang mengembara ke peristiwa tadi siang, itu kenapa dia tidak peka pada keadaan sekelilingnya.
“Kata Yoona kamu tadi kejebak di lift, kamu baik-baik sajakan?”
Seohyun mengangguk. “Aku baik-baik saja Oppa,tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Apakah Oppa sengaja balik lebih cepat dari kantor hanya untuk masalah ini?”
Alih-alih menjawab pertanyaan adiknya Taecyoon memilih duduk di sofa lalu menatap dongsaengnya dalam-dalam. “Kenapa mencoba jalan sendiri? Katanya kamu memilih meninggalkan pengawalmu dan hanya ditemani supir,mengapa?”
Seohyun memilih menundukkan wajahnya dalam-dalam. Selalu seperti ini ketika dia meninggalkan pengawal-pengawal yang telah dipekerjakan kakaknya pasti akan diintrogasi seperti ini.
“Oppa,aku sudah dewasa kini dan aku pikir disana akan aman tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”
“Tapi kalo kejadiannya seperti ini? Beruntung semuanya baik-baik saja. Bagaimana kalau terjadi hal-hal diluar dugaan kita, aku tak akan tahu harus berkata apa pada Harabeoji.”
“Mianhe oppa…” Seohyun merasa menyesal atas tindakannya tadi. Kini baru disadarinya efek dari tindakannya tadi bagi kakak-kakaknya dan kakeknya sendiri. Selama ini mereka memang sangat overprotective kepadanya tapi dia tahu mereka melakukan itu karena rasa sayang yang besar kepadanya dan mereka merasa bertanggungjawab kepadanya.
“Ya udah ,lain kali semoga kejadian ini tidak akan terulang lagi.”
“De Oppa..”
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
Yonghwa memasuki kamar kakaknya ketika dilihatnya sang kakak sedang menelpon dengan seseorang. Dia kemudian memilih mengitari kamar kakaknya dan berjalan kearah teras kamar. Dia sedang asyik memandangi halaman istana kepresidenan yang terlihat dari teras kamar kakaknya dilantai dua ketika Eunhye ikut berdiri dihadapannya.
“Kenapa?”
“Noona, aku akan memastikan ikut penutupan pagelaran amal noona tapi dengan syarat noona harus berpura-pura tidak mengenalku.”
EunHye memandangi adiknya dengan pandangan heran. Kesambet jin apa anak ini??
Yonghwa kemudian menowel pipi kakaknya, “Noona harus berjanji yah?”
“Kamu baik-baik sajakan?”
“Aku bisa memastikan kalo aku baik-baik saja tapi Noona juga harus memastika permintaaanku dapat noona penuhi.”
“Kenapa tiba-tiba ingin hadir di acara itu, disana akan banyak pejabat yang salah satunya mungkin ada yang mengenalimu.”
“Tidak mengapa kalau hanya satu dua orang, yang terpenting itu adalah Noona tidak usah memperkenalkanku pada mereka-mereka dan tidak usah mendekatiku . anggap saj noona tidak mengenaliku,yah…”
Eunhye kembali mengerutkan kening, meski penasaran dia menganggukkan kepala pada akhirnya. Adiknya adalah anak yang sangat mandiri, jarang meminta sesuatu dan terkesan sangat tertutup, tidak biasanya dia bersikap begini, tetapi percuma mendesaknya hari ini, biarlah dia akan memilih waktu yang lain untuk mengurai rasa penasarannya.
“Baiklah,aku akan menjamin tidak akan ada yang mengenalimu sebagai adikku,okkey..”
“U’r the best my lovely noona, Saranghae..”
“Kamu baik-baik sajakan?”
Yonghwa mengangguk, “Bagaimana dengan Noona sendiri. Aku sudah mendengar tentang kabar pertunangan itu, apakah Noona baik-baik saja?”
Eun Hye menghela napas sejenak, lalu memandang wajah adiknya lamat-lamat. “Aku akan selalu baik-baik saja selama keluarga kita, appa dan kamu baik-baik juga.”
Yonghwa maju kemudian meraih tubuh kakaknya ke dalam pelukannya. Selama ini kakaknya telah berkorban banyak demi keluarga mereka, itu kenapa dia sangat menghormatinya.
“Kamu tidak sedang berencana mengacaukan perta penutupan itukan?” Eunhye mencoba bercanda dengan adiknya yang masih memeluknya.
“Noona….”
@Renaissance Seoul Hotel, Ballroom
Yonghwa memasuki ruangan setelah Jungshin memastikan bahwa kini giliran Seohyun yang tampil di depan dengan membawakan lagu yang dipopulerkan oleh Hugh Grant “Way Back Into Love”, dia mengambil tempat duduk di belakang yang telah disediakan panitia atas perintah kakaknya ketika lampu ruangan remang-remang dan hanya panggung yang bermandikan cahaya.
Disana Seohyunnya mengenakan gaun putih terlihat cantik di belakang piano dan mulai memainkan nada.
I’ve been living with a shadow over head
I’ve been sleeping with a cloud above my bed
I’ve been lonely for so long
Trapped in the past I just can’t seem to move on
I’ve been hiding all my hopes and dreams away
Just in case I ever need ‘em again someday
I’ve been setting aside time
To clear a little space in the corners of my mind
All I wanna do is find a way back into love
I can’t make it true without a way back into love
Oh oh
I’ve been watching but the stars refuse to shine
I’ve been searching but I just don’t see the signs
I know that it’s out there
There’s gotta be something for my soul somewhere
I’ve been looking for someone to shed some light
Not somebody just to get me through the night
I could use some direction
And I’m open to your suggestions
All I wanna do is find a way back into love
I can’t make it through without a way back into love
And if I open my heart again
I guess I’m hoping you’ll be there for me in the end
There are moments when I don’t know if it’s real
Or if anybody feels the way I feel
I need inspiration not just another negotiation
All I wanna do is find a way back into love
I can’t make it through without a way back into love
And if I open my heart to you
I’m hoping you’ll show me what to do
And if you help me decide again
You know that I’ll be there for you in the end
Oh oh
Tepukan terdengar bergemuruh ketika Seohyun telah menyelesaikan penampilannya, dia kemudian berdiri dan maju kedepan seraya membungkukkan badan dan mengucapkan terimakasih. Ditempatnya Yonghwa sempurna terbius dan memandanginya dalam-dalam.
Dia kemudian ikut berdiri dan berniat menghampiri Seohyun.
To be continued : Part 2
Behind The Scene Drama “Imagine” (in Real Life) :
Di ruang tunggunya Seohyun sedang meminum jus buahnya ketika Yoona mendekatinya dan menyerahkan secarik kertas dan bungkusan.
"Ini titipan Yonghwa, tadi dia menemuiku ketika tidak ada orang disekitar kami dan menyerahkan ini..."
Seohyun refleks memeluk Yoona, "Gomawo Onnie..."
Beruntung di ruangan itu hanya mereka berdua. Dia kemudian membuka bingkisan itu dan menemukan gelang perak putih berbandul star.
Di kertas itu yonghwa menuliskan..
"Ingat jaga kesehatan Hyunnie.."
Love , YH
Luv ; SJ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling suka deh sama tema2 cerita kayak gini ... Daebak Eonnie ^^
BalasHapusAh.... bagus bgt.....
BalasHapus