Rabu, 29 Juni 2011
Serial : YS IDOL (Chapter 2 NOTHING IS AS IT SEEMS)
SJ Entertainment Present :
Serial : “YS IDOL”
Chapter 2 “NOTHING IS AS IT SEEMS”
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)
* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG), Desung (Big Bang)
* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)
*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)
*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)
*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)
*Manajer TX Band & Code Blue : Andy (Shinwa)
*Dosen GI University : Alex (WGM Season 1), MC Kim, MC Nayoung, MC MinSun
*Guest Star : Hara (KARA)
Opening Theme Song : Intuition by CN Blue
Recently Status ;
Goddess Sulli : *sigh…* Dipikir udah pake gantungan kunci mobil Luis vitton, arloji Marc Jacobs, Tas Hermes dan sepatu Manollo Blahnik udah berasa jadi popular gitu?? uhggg..pliiizzzz deh…ngaca dong…Paaraahhh..T.T
14 Comment
SeoStar : ???
JiYoung : Lagi ngabsenin barang-barang favoritku? aku gak keberatan kok diajak shopping, itung-itung refreshing tapi kamu yang traktir yah..hohoho..
N-Cole : Kenapa lagi sih? Masih soal si Paris Hilton gadungan? Uhgg gak penting banget…
JiYoung : Paris Hilton??? Mana…mana…*celingukan liat kiri kanan…*
Goddes Sulli : *pasang muka sinis, bibir ke atas, mata melirik sadis bin najis*, Paris Hilton?? Are You Kidding Me?? Najis aku liat dia, tau gak seharian ini dia show off terus ama aku, malas banget..T.T
SeoStar : ???
Goddes Sulli : Hyunnie…hati-hati ajha kamu, sepertinya lakimu jadi incerannya dia tuh?
SeoStar : ???
Goddes Sulli : Aiiiggoooooo… Hyunnie gak asyyiiiikkkkkkkkkkkkk..T.T
SeoStar : Aku tahu kalian lagi ngomongin apaan, tepatnya ngomongin siapa. Tapi penting yah ngomongin dia?? Orang seperti dia bagusnya di skip ajha dari dunia kecil kita yang tentram, indah dan menyenangkan ini, gak usah deh ada sampah seperti dia..
JiYoung : Aiigooooo, Hyunnie nyeremin tapinya kok cool banget yah, That’s why I love you agashi…*Wkwkwkwkwk…*
N-Cole : Sepakat ma Hyunnie, udah deh di skip ajha tuh si Paris Hilton gadungan, gak penting ini kok…^_*
JiYoung : Paris Hilton??? Mana…mana…* celingukan liat kiri kanan…* (again)
Goddes Sulli : JiYoungggggggg..baboooooooo….T.T
***
@Incheon Airport
Pagi itu di Incheon airport yang merupakan salah satu bandara internasional terbaik di dunia, terlihat begitu sibuk. Dipenuhi oleh penumpang yang sibuk lalu lalang. Semua ras mungkin tumplek disini, ada ras kaukosoid yang mempunyai rambut pirang, kulit putih bersih dan badan yang menjulang tinggi, ras mongoloid yang di wakili oleh orang korea sendiri secara khusus dan penduduk benua Asia secara umum dan juga terlihat Ras negroid meski jumlahnya bisa di hitung jari. Ini bisa membuktikan bahwa Korea Selatan mulai menjadi Negara maju yang dilirik
Pagi itu Seohyun juga terlihat di Incheon airport. Dengan outfit serba putih, Seohyun terlihat sangat fresh di pagi hari itu meski sekarang wajahnya mulai bersimbah airmata. Dia kemudian memeluk tubuh sahabatnya yang juga anggota cheers GI, Bekah yang harus ikut orang tuanya tinggal di London.
“Onnie, aku akan sangat merindukanmu…”
“Kita akan ketemu di lain kesempatan sayang, and c’mon jangan nangis seperti ini Hyunnie. Trus ingat kata-kata Onnie jadi orang jangan terlalu jahil dan keras kepala yah…”
Mereka berdelapan, formasi lengkap anggota cheers GI, sedang menemani Bekah yang akan berangkat dengan penerbangan pertama dari Seoul ke London. Semalam mereka telah membuat pesta perpisahan dengan Bekah, dan sekarang seharusnya mereka sudah enteng melepaskan kepergian Bekah, tapi sepertinya tidak dengan Seohyun. Ketika Bekah pada akhirnya berjalan masuk ke gerbang keberangkatan, Seohyun berganti memeluk Taeyeon. Taeyeon yang juga leader cheers GI, yang pagi tadi menjemput Seohyun untuk berangkat bersama menuju airport balas memeluk Seohyun dan menenangkan gadis itu. Bekah memang sangat dekat dengan Seohyun selain yang lainnya, Bekah adalah juga alumni Go-chun High School (GHS) sama dengan Seohyun, Taeyeon, Tifanny dan Jessica. Sebelum gabung di cheers GI Univesity, mereka sudah lebih dulu aktif di cheers GHS.
Setelah Bekah menghilang dari pandangan mereka, mereka berdelapan pun kemudian melangkah keluar bandara Incheon, berjalan menuju parkiran.
Namun Seohyun serta lainnya terhenyak kaget ketika di pintu keluar mereka menemukan kehadiran YongHwa dengan wajah yang masih setengah mengantuk dan outfit baju kaos oblong putih, jins belel dan Sendal jepit sedang berdiri sambil bersidekap.
“Aahhh..Oppa..” Seohyun yang melihat kehadiran YongHwa berlari menghampirinya.
“Anneyong Haseyo..” YongHwa kemudian memberi salam kepada yang lainnya dan dibalas dengan hal yang sama. “Anneyong Haseyo…”
“Oppa, sepagi ini sudah bangun? Terlebih di hari libur seperti ini, kenapa??” kata Seohyun kemudian ketika mereka telah melangkah bersama menuju parkiran, sedangkan member cheers lainnya berjalan di depan mereka.
“Aku khawatir kamu nangis kencang disini, makanya aku bawain tissue, tuh di mobil…” kata YongHwa yang kemudian menarik tangan Seohyun dan menggenggamnya dalam langkah mereka menuju parkiran. “Matamu sudah bengkak begitu…”
“Hikkss…aku akan sangat kehilangan Bekah Onnie…” Seohyun kembali terisak.
“Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, kamu harus belajar menerima itu star. Dan lagi kamu masih memiliki mereka…” Kata YongHwa sambil menunjuk ke arah gadis-gadis yang sedang berjalan dengan sedikit ekpresi sedih di depan mereka. “…juga aku…”
Yonghwa tahu kesedihan gadisnya, bagi Seohyun sahabat sangat berarti. Di kalangan mereka memiliki sahabat yang benar-benar tulus itu bagai menemukan berlian, karena di kalangan mereka banyak yang hidup dalam kepura-puraan.
Seohyun yang tersentuh segera melingkarkan lengannya ke pinggang Yonghwa dan menyandarkan kepalanya di bahu Yonghwa.
“Aku sedih Oppa…hikkss…”
“Kalau aku lapar…”
“Ahhh…oppa joengmal…”
“Serius, aku bangun pagi dan belum ada makanan yang mengisi perutku keburu mengejarmu kesini. Kita cari makan dulu yah…”
Seohyun mengangguk, “Habis makan kita ke TX yah, Anak-anak mau ngumpul di sana sembari merumuskan strategi mencari pengganti Bekkah Onnie?”
“Di hari libur seperti ini? Kalian kan bisa memperbincangkannya nanti-nanti?”
“Tapi mereka maunya seperti itu oppa…”
“Oh gitu yah, arasho lagian aku juga mau kesana untuk nge-jam bersama anak-anak Code Blue…”
Mereka kemudian berlalu dengan mengendarai mobil sport YongHwa.
***
Another Day in Go-Chun International University
“Iiihh, kuman itu muncul lagi. Liat deh, sengak banget kan dianya??” Sulli sampai merinding melihat Hara yang lalu lalang bersama ganknya di depan anak-anak nongkrong di taman.
“Siapa yang sengak??” Min menimpali.
“Tuh liat si Paris Hilton gadungan…”
“Paris Hilton? Kamu terobsesi yah ma Paris Hilton, dari kemarin nyebut namanya mulu…”
Pagi itu sambil menunggu dosen, mereka nongkrong di taman depan kampus. Seohyun yang ingin menikmati paginya dengan membaca Novel karya Paulo Coelho “O Alquimista” (Author say : di indonesia novel ini berjudul Sang Alkemis, Novel yang terbit pada tahun 1988 di kampung asal Coelho, Brasil, inilah yang kemudian menempatkan nama Coelho dalam jajaran novelis tingkat dunia. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam 56 bahasa dan terjual kurang lebih 11 jta kopi…Amazing..^^), sambil mengunyah keripik kentang yang tadi dicomotnya begitu saja dari mobil YongHwa sedikit merasa terganggu dengan celotehan teman-temannya. Dia mengangkat wajahnya dari novel yang belum separuh dibacanya dan melihat gadis itu, teman satu angkatan tetapi berbeda jurusan dengannya.
Dari awal masuk di GI dia sudah sangat membenci Seohyun, selalu mencari cara untuk menjatuhkannya. Namanya Hara, juga sangat terkenal di lingkungan sosialita kampus, meski belum bisa menyamai pamor Seohyun. Dia selalu berusaha memakai outfit yang bisa menyaingi Seohyun meski menurut teman-teman Seohyun pada akhirnya dia menjadi Seohyun Wannabe a.k.a fashion outfitnya meniru Seohyun. Seohyun sendiri adalah salah satu cewek popular di GI, dan diangkatannya sulit untuk mencari yang menyamai kepopulerannya. She is fashion icon di GI, She very faboulus dengan pilihan outfit yang selalu matching dan berasal dari brand yang sangat-sangat terkenal, Gucci, Mango, The Gap, Ralph Lauren, etc. Dan the best partnya koleksinya kebanyakan limited edition. Thanks to Mother in Law-nya yang sangat sayang padanya bahkan melebihi sayangnya pada anak sendirinya. FYI, calon mertuanya a.k.a YongHwa mother sendiri adalah pemilik butik prestisius di Korea Selatan yang menjadi langganan para selebriti, mantan model yang kemudian menikah dengan salah satu chaebol Korsel ini juga masih rajin mondar-mandir di TV sebagai pembicara di acara-acara fashion ternama, salah satunya Fashion week for winter collection, karena hanya memiliki satu anak dan itupun berjenis kelamin pria, dia kemudian menjadikan Seohyun boneka kecilnya yang selalu dihadiahi baju, tas, sepatu dan perhiasan yang kebanyakan Limited edition dari perancang ternama. (Author say : oh, for God Sake, pengen tukaran deh ma Seohyun di serial ini..hahahha..)
Kembali ke Hara dan obsesinya untuk mengalahkan Seohyun, di lain pihak Seohyun sendiri tidak pernah menganggapnya saingan.
“Lemme tell you sumthin’ gerlzz, Pelajaran pertama jika kamu memiliki kasus yang seperti ini, ada seseorang…” Seohyun kemudian mengisyaratkan tanda kutip dengan jari-jarinya. “..Yang Nerd, Loser, psycho or bla..bla..atau apalah sebutanmu bagi si freak itu yang menganggap kamu saingan sedangkan kamunya sendiri tidak merasa selevel untuk bersaing dengannya, hal terbaik yang harus kamu lakukan adalah mengacuhkannya, menganggapnya tidak ada karena itu akan sangat menyakiti egonya. Rite’…” Jelas Seohyun kepada teman-temannya yang sekarang menyeringai mendengar ucapannya. Seohyun sendiri kembali asyik menekuri novelnya.
“Tapi gosipnya dia lagi sibuk dekatin YongHwa-ssi tuh?” Sulli kembali memakai line yang sama dengan kemarin di obrolan mereka di FB.
“Hahahha..” Seohyun tertawa sampai memegang perutnya.
Teman-temannya terbelalak kaget melihat reaksinya.
“Ok..Ok..mianhe…” Seohyun kemudian menghentikan tawanya. “Off the record gerlzzz, ini hanya diantara kita saja. My Duck (Author say : FYI, My Duck adalah panggilan sayang Seohyun ke Yonghwa) sangat-sangat benci fashionista. Tepatnya bukan benci sih tapi jengkel ajha soalnya sejak kecil ibunya lebih banyak menghabiskan waktu dengan pagelaran busananya ketimbang mengurusinya. Hahahha..”
“Tapi kenapa dia bisa pacaran sama kamu kalau dia benci fashionosta? secara kamukan paling eksis di bidang itu…”
“Pertanyaan kamu gak mutu banget, yah karena Yong oppa cinta ma akulah.” Ini kelebihan Seohyun di mata teman-temannya, meski dia terkesan arrogant tetapi dia sangat percaya diri dan memag apa yang dia bilang buka sekedar omongan belaka. “Ehmmm gini loh seperti aku yang cinta setengah mampus ma dia tetapi sering jengkel dengan bandnya, nah begitupun dengan dia, sering jengkel dengan aktifitas fashionku, terlebih jika aku bersama ibunya.”
Teman-temannya kembali mengangguk. Ucapan Seohyun ini kemudian menjelaskan beberapa hal, salah satunya kenapa Jung Yonghwa yang meski terlahir sebagai anak konglomerat dan adalah leader Band Kampus tetapi selera fashionnya standar sekali. Pakaian kebesarannya adalah jaket (atau semacamnya), T-shirt, Jeans dan sneakers atau sandal jepit malah. Sangat-sangat berbeda dengan kekasihnya yang tiap hari ada saja yang baru dari outfitnya, dan menjadi trendsetter.
“Tapi tetap saja Hyunnie, kondisi ini mengkhawatirkan. Bagaimana kalau pada akhirnya Yonghwa-ssi jatuh cinta padanya??” Ini adalah ucapan polos JiYoung. Dan ditanggapi dingin oleh Seohyun yang hanya mengangkat bahunya dan melanjutkan membaca novelnya.
***
TX Cafe
Seohyun sedang memainkan androidnya, lagi browsing di dunia maya di sofa merah di sudut café ketika members Cheer’s GI mendekatinya. Ada Sunny, Jessica, Yoona, Tiffanny, Yuri dan HyoYeon.
“Anneyong Hyunnie, kamu dari tadi di sini? Taeng onnie mana??”
Seohyun mengangkat wajahnya. “Oh Anneyong Onnie. Taeng onnie sedang di atas ma YunHo Oppa yang baru datang tadi. Sebentar lagi dia turun kok, soalnya katanya dia udah punya kandidat untuk team cheer’s kita pengganti Bekah Onnie…”
“Oh Yah??” mereka bertiga berbarengan mengatakannya.
“Dee..” Seohyun mengangguk.
Tidak lama dari tangga turun Andy, manajer TX Band dan Code Blue di belakangnya ikut JungMo, Kim Joon dan Seolong.
“Anneyong Haseyo…” gadis-gadis itu serempak memberi salam.
“Oh, anneyong…”
“Eh ada Hyunnie…” Ini adalah celetukan JungMo yang juga masih terbilang sepupu dengan Seohyun.
“Oppa, apa kabar? Aku jarang melihat oppa. Sibuk yah?”
JungMo kemudian mendekat ke Seohyun. “Yup Babe, ngomong-ngomong aku dengar kamu cukup merepotkan mahasiswa-mahasiswa senior GI…” ucap JungMo dengan nada mengejek sambil mengacak rambut Seohyun. “Menggunakan akses Siwon-ah sehingga kamu tidak ikut orientasi penerimaan mahasiswa baru, berani menentang mahasiswi senior, petantang-petenteng dengan tampilan yang membuat mahasiswi-mahasiswi lainnya iri..ckckck..apa lagi daftar dosamu??”
“Oppa…” Seohyun merajuk. “Itukan bukan murni kesalahanku. Aku tidak ikut orientasi (Author say : emang di Korsel ada ospek untuk mahasiswa baru yah????hehheheh…) karena pada saat itu kesehatanku lagi terganggu, dan catat aku bukan menentang mahasiswi senior itu, mereka ajha yang terlalu sok berkuasa, dikira dirinya siapa??? Iisshhhhh…”
“Hahhahahha…”
Mereka semua tertawa melihat ekpresi jengkel Seohyun. Tawa itu baru terhenti beberapa menit kemudian ketika YunHo turun dari tangga bersama dengan Taeyeon dan menghampiri mereka.
“Ayo kita berangkat…” Kata Andy kemudian, anak-anak TX band pun berlalu setelah pamit pada mereka.
“Ok, aku telah menemukan pengganti Bekah-yah…” Taeyeon membuka pembicaraan mereka setelah waitress mengantar minuman pesanan mereka.
“Siapa Unnie??”
Taeyeon menatap satu persatu wajah penasaran di depannya. “SooYoung-ssi…”
“Ehh…” Seohyun terbelalak, “Maksudnya SooYoung-ssi yang waitress disini??”
Taeyeon menganggukkan kepala. “Aku tidak sengaja mendapatinya sedang ngedance dengan lagu Bruno Mars, Nothing On You. Gerakan tubuhnya luwes banget, rencananya sore ini bersama kalian aku akan mengetesnya di Ruangan latihan kita, bagaimana??”
“Kwenchana? Maksudku, ini team cheer’s kita loh yang popularitasnya sudah tidak di ragukan. Apakah kamu sudah siap dengan omongan orang-orang jika kita merekrut SooYoung-ssi, yang notabene mahasiswa beasiswa itu?”
“Dee, aku sepakat dengan omongan Fany Onnie, Sooyoung-ssi kan ordinary people, banget malah. Apa onnie sudah siap dengan omongan anak-anak yang lain terlebih anak-anak yang membenci kita?” Timpal Yoona.
“Aku suka dia, dan aku tidak peduli dengan pendapat orang lain selama kita sendiri merasa nyaman akan hal itu. Gimana? Kita voting untuk mengetesnya atau tidak, siapa yang setuju?”
Seohyun mengangkat tangan pertama kali. “Aku setuju sama Taeng Onnie. Peduli setan yang lain mau ngomong apa, kalo skill Sooyoung onnie keren, aku mah gak keberatan kalo dia gabung ma clique kita…”
Yang lain saling berpandangan. Sunny kemudian menyusul Seohyun mengangkat tangannya. Dan pada akhirnya yang lain juga mengangguk setuju.
“Dee, arasho. Sore ini kita akan mengetes SooYoung-ssi. And let’s toast on that.” Taeyeon mengangkat gelasnya dan mereka pun kemudian melakukan toast dan tertawa bersamaan.
***
Another Day in Go-Chun International University
Berita masuknya SooYoung ke dalam team Cheer’s GI adalah berita yang paling popular beberapa hari terakhir ini. Seohyun juga tidak berhenti dibombardir oleh teman-teman seangkatannya yang juga adalah BFFnya.
“Diakan biasa banget Hyunnie. Mahasiswa beasiswa lagi? Kalian-kalian yakin nih?”
“Iya, mengapa bukan aku saja sih Hyunnie?” ini adalah ucapan polos JiYoung yang diam-diam sebenarnya ingin banget bergabung menjadi Team Cheerleader’s kampus.
Seohyun berbalik dan melihat wajah mereka satu persatu. “Kalian tahukan kalau onnie-onnieku punya pemikiran yang cemerlang. Kalau mereka memilih Sooyoung onnie itu berarti karena Sooyoung onnie memang memiliki kemampuan untuk gabung bersama kami. Aku juga tidak peduli orang mau berkata apa, karena tidak semua yang terlihat itu sama dengan apa yang sebenarnya terjadi. Bagi mereka-mereka SooYoung Onnie mungkin sangat ordinary. But bagi aku overall aku suka dia, dia hebat. As you know aku tidak gampang memberi label hebat ke seseorang, rite’?”
Yang lain mengangguk.
Langkah mereka yang sedang berjalan menuju kelas berikutnya terhenti ketika di depan sana mereka melihat Jung YongHwa bersama teman-teman satu angkatannya sedang berjalan melintas di taman menuju parkiran dan diikuti oleh Go Hara and dayang-dayangnya.
“Oh, so pathetic. Look at that, gayanya Hara-ssi itu udah sangat menjengkelkan Hyunnie, apaan itu pake ngekor sama anak Code Blue lagi..uhhggg... Kamu tidak mau melabraknya?”
Seohyun melihat peristiwa itu dan cuma mengangkat bahunya lalu kembali berjalan dengan anggun menuju kelas berikutnya. Ah, teman-temannya saja yang terlalu khawatir, bagi dia peristiwa di depan sana tidak ada hal yang membuatnya harus cemburu. Meski melihatnya dari kejauhan tetapi dia bisa menangkap bahasa tubuh Yonghwa yang sepertinya merasa jengkel diikuti oleh gadis-gadis seperti itu. Seohyun kemudian hanya tersenyum kecil ketika dia membayangkan bagaimana bentuk makian yang berkelebat di pikiran YongHwa.
***
TX Cafe
Malam itu, Sulli, Nicole (bersama Jinwoon), JiYoung dan Min sedang nongkrong di TX Café. Karena malam ini adalah malam di mana ada jadwal manggung Code Blue di TX Café. Dalam sebulan Code Blue hanya memiliki 3 kali jatah manggung di TX Café. Mereka jarang banget punya kesempatan melihat perform Code Blue secara langsung kalo bukan di acara seni kampus atau di TX Café. karena jika Code Blue tampil di acara lain, biasanya mereka susah untuk mendapatkan tiket dan menontonnya langsung.
Mereka duduk di sofa besar bersama Jessica dan Tiffany yang datang mendekati mereka ketika melihat kehadiran mereka. Dari kejauhan dia juga melihat Go Hara bersama Ganknya. Awalnya Seohyun juga duduk bersama mereka untuk kemudian pindah ke tempat kakaknya ketika dilihatnya Siwon datang bersama teman-temannya di GI. Seperti biasa Seohyun sedang melancarkan misi “matchmaker”nya.
Sebagai lagu pembuka Code Blue membawakan lagu milik mereka Hello Hello (author say : hehehheh..aslinya ini lagu FT Island. Aku suka lagu ini, asyik. Kalian juga suka??)
“Onnie, menurut Onnie hubungan antara Hyunnie dengan YongHwa Oppa bagaimana?” Sulli membuka percakapan dengan Jessica di sela-sela dentuman musik yang dimainkan anak-anak Code Blue.
“Maksudmu??”
“Gini loh, Onnie tahukan Hara-ssi?” Tanya Sulli sambil menunjuk Hara-ssi yang duduk sekitar beberapa langkah dari mereka dengan dagunya. “..Sekarang-sekarang dia sangat gencarnya mengejar YongHwa oppa hanya karena ingin mengungguli Hyunnie tapi Hyunnie bukannya meradang malah nyantai banget, kami-kami saj…”
Penjelasan Sulli belum selesai ketika dipotong tawa oleh Jessica dan Tiffanny. Nicole yang duduk di sebrang meja bersama Jinwoon dan Min jadi balik fokus ke mereka dengan ekpresi heran dengan tawa kedua seniornya di GI ini.
“Poor Hara-ssi berarti yah…” Tiffanny tersenyum mengejek yang dibalas anggukan oleh Jessica.
“Oh, kalian merasa aneh dengan tanggapan kami yah? Kami sih ngerti kalian juga was-was tapi kalau Hyunnie sendiri merasa biasa ajha mestinya kalian juga tidak usah sepanik itu cuma karena Si Hara lagi mencoba flirting ke YongHwa. Kami kenal mereka masih sejak kami balita.” Sulli mengangguk dengan penjelasan Tiffanny, yah sebagian anak-anak Cheer’s GI memang berasal dari lingkungan yang sama dengan Seohyun, berkembang bersama dan selalu bersekolah di yayasan Go-cHun International. Jadi wajar saja kalau mereka tahu banyak soal Seohyun dan YongHwa.
“Kami malah kasihan sama Hara-ssi. Karena segala usahanya mau sekeras apapun itu takkan mampu mengalihkan perhatian YongHwa dari Seohyun. Mereka itu sudah dilahirkan untuk menjadi pasangan satu sama lain.”
Sulli dan JiYoung mengerutkan dahi, kenapa orang-orang ini sangat yakin?
Alih-alih menjawab keheranan mereka, Jessica malah melemparkan pertanyaan kepada mereka. “Menurut kalian Seohyun itu anaknya seperti apa?”
“Ehmmm..cerdas, cantik, stubborn, arrogant, fashionista, sangat-sangat percaya diri…” Sulli mencoba menyebut semua sifat Seohyun yang ditahunya dari pertemanan baru mereka di grade awal GI University.
“Kadang suka sadis, jahil, menjengkelkan dan sebagainya iyakan??” Jessica ikut menambah-nambahi penilaian Sulli membuat dua anak itu mengangguk.
“Tetapi ada satu hal yang kalian lupakan soal Hyunnie, hal yang kemudian membuat orang-orang disekitarnya sayang padanya.” Jessica kemudian melemparkan pandangan kepada Seohyun yang sedang tertawa bersama kakaknya dan teman-teman kakaknya. “Dia anaknya hangat. Orang-orang yang berada di sekitarnya sangat nyaman berteman dengannya. Maksudku adalah nggak ada orang yang nggak seneng berada di dekat orang yang happy dan cheerful, iyakan?”
Kembali mereka mengangguk membenarkan ucapan keduanya. “Pada saat itu, kami masih duduk di bangku elementary School ketika YongHwa hadir dalam kehidupan kami. Dia adalah anak yang sangat tertutup, tidak mudah bergaul dengan orang lain. Saat itu Seohyun yang notabene adalah juniornya heran melihat YongHwa yang tidak punya teman dan tidak ada yang mendekatinya, jadilah dia kemudian yang selalu membuntuti YongHwa. Awalnya YongHwa jengkel dengan tingkah laku Seohyun tetapi beberapa tahun kemudian mereka malah menjadi sangat akrab. Seohyunlah yang menarik YongHwa keluar dari pertahanan dirinya yang dia bangun akibat dari kekurangan perhatian dari orangtuanya.” Jessica kemudian terdiam dan menghela nafas panjang.
“Kalian pasti menyangka Hyunnielah yang tergila-gila pada YongHwa-ssi,iyakan?” Sekarang Tiffannylah yang melemparkan pertanyaan kepada mereka.
Keduanya kembali mengangguk ketika di depan sana Code Blue menyanyikan lagu berikutnya, lagu milik Blur, Coffe and TV. (Author say : Blur adalah salah satu band favoritku dan lagunya ini juga merupakan salah satu lagu favoritku..hehhe..mianhe. Blur sendiri adalah band alternative Rock yang berasal dari London, sang vokalis bernama Damon Albarn)
“Kalau kalian menyangka seperti itu, kalian salah besar. Hyunnie memang anaknya gampang mengekspresikan dengan jelas perasaannya, jika dia marah, semua orang tahu, di sedih bisa tertebak. Tetapi tidak dengan YongHwa, dia bukan orang yang gampang mengungkapkan apa yang sebenarnya sedang dirasakannya. Nothing is as it seems. Meski tidak pernah mengungkapkannya dengan jelas terlebih untuk show off di depan orang-orang, tapi dia benar-benar sangat cinta pada Seohyun. FYI, YongHwa tidak akan tahan jika dalam dua hari berpisah dengan Seohyun…” Jessica kembali melanjutkan penjelasannya.
“Ah iya…” Tiffanny tiba-tiba menjentikkan jari. “Kamu masih ingat liburan kita di Jeju bulan lalu. Karena tidak tahan ditinggal oleh Hyunnie, YongHwa-ssi menyusul kami di hari kedua liburan kami bersama anak-anak Cheer’s lainnya. Hahahhaha…” Tiffanny dan Jessica tertawa, sedangkan JiYOung dan Sulli mengangguk-anggukkan kepalanya, mencoba mencerna dengan baik tiap kata yang keluar dari bibir Jessica dan Tiffanny.
“Jadi kalian tidak perlu ragu perasaan YongHwa-ssi ke Hyunnie. Oh iya, kalian tahu cerita jadian mereka gak?” Tiffanny kembali tertawa, sedangkan JiYoung dan Sulli menggelengkan kepala.
“Waktu itu kami di bangku High School, Hyunnie baru saja bergabung dengan kami di GHS. YongHwa-ssi yang sedikit cemburu, FYI gerlzz, YongHwa-ssi itu sedikit posesif, karena Hyunnie menjadi incaran sunbae-sunbae di GHS. Saat itu mereka memang sudah teramat dekat untuk ukuran seorang teman biasa. Karena khawatir melihat banyaknya namja yang mendekati Hyunnie, dia kemudian menegaskan statusnya dan menembak Hyunnie. Dan tebak dia menyatakan cintanya pada Hyunnie dimana? Di Radio sekolah pada saat pelajaran berlangsung, Yonghwa-ssi memainkan gitar dan menyanyikan lagu yang ditujukan buat Hyunnie.”
Kedua gadis itu sukses melongo mendengar cerita Jessica dan Tiffany.
“The best partnya, after that scandal bukannya jadian mereka malah bertengkar hebat karena kelakuan konyol YongHwa-ssi itu. Tetapi setelah lewat sehari merekapun jadian..hahaha..kedua anak itu memang sangat lucu, meski lebih sering bertengkarnya ketimbang mesra-mesraannya tetapi mereka benar-benar adalah couple kesukaan kami.”
JiYoung dan Sulli mengerti sekarang mengapa Seohyun begitu yakin pada YongHwa.
“Kalian salah kalau mengira Hyunnie gampang cemburu pada gadis-gadis yang mendekati YongHwa-ssi, justru dia itu suka cemburu berlebihan pada aktivitas ngeband YongHwa-ssi ketimbang kepada gadis-gadis yang coba flirting ke YongHwa-ssi…hahahha..anak itu emang selalu aneh jalan pikirannya…”
Tak lama kemudian Code Blue menyanyikan lagu penutupnya untuk malam itu. Lagu mereka Y-Why dari mini album mereka.
Kali ini Tiffanny, Jessica, JiYoung dan Sulli lebih fokus menonton penampilan Code Blue dan untuk sementara asyik dengan pikiran masing-masing.
“Oh iya kalian pernah melihat penampilan tunggal YongHwa-ssi sehabis Code Blue tampil?”
JiYoung dan Sulli menggeleng, biasanya sehabis Code Blue tampil dan jarum jam memang telah menunjukkan jika malam sudah larut, mereka kemudian pulang dan tidak pernah melihat penampilan YongHwa.
“Malam ini cobalah tinggal lebih lama..” pinta Jessica ketika berdiri dan melangkah menuju sofa tempat teman-teman Cheer’snya berada.
“Iya, benar kata sica-yah. Cobalah tinggal lebih lama, supaya kalian bisa melihat YongHwa show off perasaannya pada Hyunnie. Dia itu selalu tampil tunggal dan menyanyi sebuah lagu buat Hyunnie di akhir konser…”
Tidak berapa lama apa yang dikatakan oleh Jessica dan Tiffany terbukti ketika lima belas menit setelah selesainya konser mini Code Blue di TX Café. YongHwa yang tadi sempat turun dari panggung dan berbaur dengan teman-temannya termasuk menyamperi Seohyun yang kemudian berinisiatif memberi jusnya kepada kekasinya itu, kembali ke panggung dan mulai mengambil posisi untuk tampil.
“Lagu ini khusus buatmu Star…” ucapnya sambil melemparkan pandangan kepada Seohyun dan mulai memetik gitar.
Ijen ne mam gobaekhamnida
Haneul mani ne mam amnida
Sojunghan mankheum akkyeo on naeui jinsimeul
Malaryeoni nunmulamnida
Chueokdeuri seuchyeo gamnida
Geudae animyeon eobseosseul oneul imnida
Cheoeum mannatdeon geu nal nan
Eoseolpheugo tto eoryeotjyeo
Jikhyeobwa dallan nae mareul mitgo Gidaryeojun sigan deul
Ttaeron nae silsuro maeum apheukehaetjyo
Maebeon nal thathaji an go
Gwaenchana gwaenchana useumyeon
Nege himi dwe eottjyeo
Bapeudan phingkero seounhake hal taemyeon
Wonmangdo haeseul beopande
Geojeongma geokjeongma charari wirohamyeo
Mideojun geudaen geojyeo
Yeomchi eobsi barae bomnida
Geudae maeum yeongwon hagireul
Geudael wihae nan maeil deo noryeokhalkeyo
Cheoeum mannatdeon geu nal nan
Eoseolpheugo tto eoryeotjyeo
Jikhyeobwa dallan nae mareul mitgo Gidaryeojun sigan deul
Ttaeron nae silsuro maeum apheukehaetjyo
Maebeon nal thathaji an go
Gwaenchana gwaenchana useumyeon
Nege himi dwe eottjyeo
Bapeudan phingkero seounhake hal taemyeon
Wonmangdo haeseul beopande
Geojeongma geokjeongma charari wirohamyeo
Mideojun geudaen geojyeo
Geudaewa nega mandeun chueokdeul
Ulgo useun sigandeul
Jukneun sun-ganedo gieokhalkeyo
Maran jeok ittnayo
Geudael saranghamnida
Heunhan geu daneoro bakke
Saranghae saranghae
Geumal bakke dameul mari eobseoseo
Dasi maramnida
Geudael saranghamnida
Tteugeoun nae mameul dameun oneure
Gobaekeul yeongwonhi geudae itji marayo
Saranghaeyo
(I now confess my heart to you
Only heaven knows my heart
Enough precious to saving all my sincerity
I feel tears coming out
All the memories pass by me
Today wouldn’t be here if it wasn’t for you
The day we first met
I was awkward and young
The times you waited for me just because i told you to trust me
At times, i hurt you with my mistake
But you never once blamed me,
smiling, its okay its okay
And you gave me strenght
Whenever i made you upset by saying i’m busy
You could have blade me
Saying don’t worry don’t worry
But you believe in me,
I selfishly hope that
You heart will be the same forever
I’ll try harder for you every day
The day we first met
I was awkward and young
The times you waited for me just because i told you to trust me
At times, i hurt you with my mistake
But you never once blamed me,
smiling, its okay its okay
And you gave me strenght
Whenever i made you upset by saying i’m busy
You could have blade me
Saying don’t worry don’t worry
But you believe in me,
All the memories we made
The times we cried and laugh
I’ll remember them even at the moment i die
Have i told you before?
I love you
The only common word,
I love you I love you
There is no other say it
I say it again,
I love You
My heartfelt confession today
Please don’t forget it forever
i love you)
(I’m going to Confess – FT Island)
Sulli dan JiYoung akhirnya bisa melihat dengan jelas binary-binar cinta itu bersinar pada keduanya. Pada akhirnya Sulli bahkan melihat Hara diam-diam beranjak pergi dengan wajah datar.
***
Recently Status ;
Goddess Sulli : Finnally understand what they have for one each other, a true love..
Yup, Nothing is as it seems..^^
.CHAPTER 2 – END.
.SJ.
Selasa, 28 Juni 2011
LET'S TALK ABOUT YONGSEO
Anneyong haseyo Yongseo shipper, Let’s we talk about Yongseo…
Take the rule’s :
Jawab pertanyaannya (gokil-gokilan sambil curcol juga boleh..hehehhe…) trus tag ke 15 temanmu (termasuk aku yah…hehehhe..soalnya pengen tahu juga tanggapan kalian tentang Yongseo…^^)
1. Why you like Yongseo couple?
: Ehmm… di dunia ini ada 2 hal yang paling aku suka…
First ; Sendal Jepit. That’s why aku pake nama ini. Believe or not aku paling suka sama benda satu ini, sehari-hari selalu pake Sendal jepit, mau di kantor, mau di mall, mau di bandara, mau di hotel tetap juga pake sandal jepit..hehehhehe…pake sepatu tuh cuman di tiga moment, pertama; kalo mau menghadap sama bos, kedua; di acara-acara Formil semisal pesta atau acara pelatihan kantor, ketiga; kalo lagi jogging. Heheheh…
Second ; Romantic moment. Dari kecil aku sudah kenal dengan cerita-cerita romantis, komik pertama hadiah dari kakakku adalah Cinderella story (padahal saat itu aku baru belajar membaca..hohohoh…), masih di bangku SD juga aku sudah kenal dengan serial romantis remaja semisal Beverly Hilss, Clueless dsb, (di SD aku jg sudah tahu bagaimana rasanya menyukai lawan jenis, sampe punya 3 namja idol..hihihih..paraaahhh…). Meski awalnya cuma tahu TV serie, Movie & Novel-novel romantis barat dan Indonesia ajha, jepang juga tahu tapi cuma komiknya, heheheh… Nanti ketika Indosiar nayangin serial Jepang (waktu itu aku SMP kalo gak salah), judul Doramanya Long Vacation, baru deh aku melirik dorama-dorama Jepang, yang ternyata juga romantis. Tetapi ketika invansi korea selatan di dunia hiburan semakin membesar, aku akhirnya tahu kalau diantara semua serial TV, baik itu barat punya, Indonesia atau Jepang, Drama Korea Selatanlah yang paling romantis dan sangat menyentuh perasaan. Jadilah aku K-drama freak,semua drama Korsel aku lahap, sampai-sampai ketinggalan info soal film dan drama jepang, Indonesia dan barat. Tetapi yang mengena banget tuh cuma dramanya, meski tahu info tentang hiburannya, artis-artisnya baik itu pemain film, drama dan penyanyinya, juga tahu variety-variety shownya tetapi tak ada yang terlalu membuatku tertarik. Nanti ketika teman mengenalkanku pada WGM (saat itu WGM sudah masuk pada season kedua), aku baru tahu ada couple ini. Pertama melihatnya langsung membuatku jatuh cinta pada keduanya.
Menurutku pasangan ini chemistrynya kuat banget, semua ekspetasiku tentang pasangan teromantis mampu dihadirkan oleh kedua pasangan ini, jadi meski nalarku mengatakan kalau ini bagian dari akting tetap saja aku bertahan kalau mereka adalah real couple, dan yang terbaik dari couple ini karena perasaan merekalah yang kuat, meski tanpa sentuhan skinship yang berlebihan tetapi tetap saja aura romantis itu begitu kuat, mampu menyihir penontonnya. That’s why I really love them…^^
2. What do you think about “Yong”?
: Hmmm…honestly, aku penggemar cowok yang “Laki banget”, dalam artian aura cowoknya terpancar banget gitu loh…hehehhe..itu kenapa seleb favoritku abang “Brad Pitt” (kalian sepakatkan kalau aura cowoknya bapak satu ini kental banget…huhuhuhu…). Honestly, awal-awal liat namja-namja idol K-Pop reaksiku biasa ajha. Ngomong sih waahhh cakep-cakep yah, tapi gitu doang..hehehhe… soalnya (mianhe, ini kembali ke soal rasa ajha sih..) bagiku mereka emang cakep tapi aura cowoknya biasa ajha tuh..(#digampar ama para fans idol-idol K-Pop..hehehhe..mianhe, mungkin karena aku gak kenal mereka lebih jauh lagi jadinya responnya jg biasa saja..tar kalo aku kenal lebih jauh lagi mungkin jatcin stengah mati juga..hahahhaha…), kecuali kalo kelompok ahjussi like ; Bae Yong Jun, Jang Dong Gun, Chae seung Won, sama Joo Jii Hoon Oppa…nah kalo mereka-mereka bikin ngiler mah…hehhehe…tapinya mereka kan bukan idol..heheh….
Pas liat WGM ini, liat Yong jadi suka ma dia (Honestly, aku gak terlalu suka dia pas di YAB, yg aku suka tuh Sukkiee (Jang Geun Suk,red) sekali lagi yah, ini kembali soal rasa, bagiku di YAB yong biasa ajha..hehehe..aura cowoknya gak terpancar banget…(Mianhe Yong…hehhehe…).
Namun di WGM aku menemukan Yong yang berbeda, dia tampil apa adanya, menjadi dirinya sendiri dan itu membuatku jatuh cinta padanya. Yang membuatku tertarik tuh choding-chodingnya dia, gombalnya dia, bagaimana dia kemudian memperlakukan buinnya, carenya dia ma buinnya, bagaimana dia dengan dongsaeng-dongsaengnya, bagaimana pola pikirnya dan terutama keberaniannya mengungkapkan perasaannya..huhuhu….so sweet. Kalo kalian sering beredar di sekitar cowok, kalian pasti sepakat dengan aku jika semua sifat Yong itu mewakili “the real man” (jangan tanya aku bagaimana yang not real man..hehhehe..), aku kemudian menjulukinya “Brad Pitt Korean Version”..heheheh…
Dan last but not least Yong loyal banget, terlebih kepada orang yang dicintainya...(enakkan punya cowok yang loyal, senang banget nih hati..hehehhe..#matre nih..hohohohoh…)
3. What do you think about “Seo”?
: Cerdas, cantik, sangat sopan & baik hati.
Honestly awalnya aku seperti Yong, aku juga tidak mengenal yeoja idol satu ini. Aku tahu SNSD dan yang menarik menurutku cuman Yoona, soalnya dia tuh berani banget tampil jelek, gak jaim gitu… nonton awal-awal WGM Yongseo, sempat celetuk kayak gini, wahhh…nih cewek kok lain banget (#digampar ma Seomate..hihihi…) tapi belakangan baru tahu kalao Seo tuh emang kepribadiannya lurus banget, lugu dan polos, sempat underestimate nyangka kalo itu cuma imagenya di SNSD, secara SNSDkan membernya punya image yang berbeda-beda, tapi semakin kenal ma Seo, aku makin merasa kalau kepribadian dia memang dari sananya seperti itu dan itu membuatku semakin jatuh cinta pada pribadinya, ngebayangin kalo aku jadi cowok, mungkin bakal jatuh cinta habis-habisan juga ma dia..hehehhehe..oh iya dan sepertinya dia bukan tipe orang yang gampang mengungkapkan perasaannya…
4. Episode WGM Favoritmu?
: Episode 24 (Horror battle), episode 33 (waktu mereka ke Jepang) and the last episode. Ini episode-episode yang paling romantis menurutku. Bagaimana mereka saling melindungi, saling berbagi, dan saling mengungkapkan perasaan satu sama lain.
5. Lagu OST. WGM Yongseo favoritmu?
: Banmal song (soalnya ini lagu Yongseo bgt) & Love Light-nya CN Blue (liriknya romantis dan instrumentnya easy listening bgt..enak ajha ngedengernya..hehhehe..)
6. Sweet Line Yong favoritmu?
: “Everything, except this one..” (episode 33)
Jiaahhhh…maknanya dalam banget boo… kebayang gak sih, kalo cowokmu mengatakan hal ini ke kamu….hohohoho..bikin melted…^^
7. Hadiah Yong ke Seo yang ingin kamu miliki?
: Kalung ibu dan anaknya..hehehhehe…(pan bisa dijual tuh..hohoohoh..matre lagi nih…^^)
8. Hadiah Seo ke Yong yang menjadi favoritmu?
: Syal rajutan Seo (sayang diilangin ma Yong..hikksss..padahal tuh syal kan cantik banget…T.T)
9. BIL favoritmu?
: Kalau mau jujur ketiga-tiganya, heheheh…(ngacungin jari and say aku BOICE loh..hehheheh…emang yang nanya siapa??..hehhehe..Dari dulu aku selalu suka band, band faveku ; silverchair, coldplay, LP, Maroon 5, Creed, The calling… yah sekali lagi kembali ke soal rasa karena bagiku anak-anak band itu “laki banget”…hohohoh….) tapi kalo di WGM I think Jungshin Chingu..hehhehhe…soalnya dia yang paling lucu..heheh…
10. SIL favoritmu?
: Hyoyeon dan Tiffanny, soalnya mereka yang paling sering ngungkap hubungan YongSeo ke public pas zaman-zaman WGM masih syuting.
11. Seo line interview favoritmu?
: “At that moment, I was feeling a bit cold, but his hands were warm.” (eps.27)
12. Yong line interview favoritmu?
: “I think the relationship is a process of adjusting to each other, changing each other. So from now on, if there’s anything need changing, We should do it together.” (Eps.33)
13. Tindakan Yong ke Seo yang paling gentle menurutmu?
: Jika dia memberikan jaketnya kepada Seo ketika berada di tempat Bilyar, itu melindungi Seo banget. (Kalian mengertikan maksudku??..heheheh..)
14. Tindakan Seo ke Yong yang paling Care menurutmu?
: Saat dia membuatkan minuman kesehatan buat nampyeonnya.^^
15. Deskripsikan Yongseo dalam lima kata?
: Couple dengan chemistry yang kuat.
.SJ.
Serial : YS IDOL (Chapter 1 MEET THE COUPLE)
SJ Entertainment Present :
Serial : “YS IDOL”
Chapter 1 “MEET THE COUPLE”
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)
* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG), Desung (Big Bang)
* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)
*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)
*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun,Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)
*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)
*Manajer TX Band & Code Blue : Andy (Shinwa)
*Dosen GI University : Alex (WGM Season 1), MC Kim, MC Nayoung, MC MinSun
Opening Theme Song : Intuition by CN Blue
@Kediaman Keluarga Choi.
Braakkkk..
Adalah hal yang biasa banget jika suasana pagi di rumah keluarga Choi terdengar berisik. Suara gubrak-gabruk sebentar-sebentar terdengar. Itu pertanda SeoHyun, putri bungsu keluarga Choi menyenggol sesuatu.
“Yaahhh..SeoHyun-ah bisakah kamu lebih beradab sedikit, berisik tahu gak…” sungut kakaknya Siwon yang juga adalah putra pertama keluarga Choi, sambil berjalan menuju meja makan.
“Oppa ngapain keluar kamar kalau gak mau mendengar suara berisik. Wee…” kata Seohyun cuek sambil melilitkan lidah ke arah kakaknya. Tapi dia tidak lama mempertahankan ekpresi mengejeknya kepada kakaknya, dia lalu mendekati kakaknya dengan wajah bak malaikat.
“Oppa…”
“Hmmm..” Siwon tanpa menghentikan langkahnya, memilih mengabaikan adiknya dan tetap berjalan ke meja makan sambil menggaruk kepalanya.
“Oppa, Sungmin oppa sudah punya kekasih tidak?”
“Ngapain kamu nanya-nanya? Emangnya kamu naksir dia? Jangan bilang kamu sudah putus dengan YongHwa-ah…”Siwon menjawab sambil menguap.
“Yaahh..Oppa…” Seohyun mendelik.
“Waeyo?”
“Aigoo…Aku hanya ingin tahu Oppa, apakah begitu susah menjawabnya…” gerutu Seohyun sambil ikut duduk di meja makan.
“Aku juga cuma ingin tahu apa maksud kamu menanyakannya??”
“Igoo..igoo..aisshhhh…” Seohyun kembali mendelik kepada kakaknya ketika salah satu pelayan mendekatinya.
“Agashi, Tuan muda telah tiba di depan sekarang dan menanti anda…” Seohyun mengangguk paham, Tuan Muda yang disebut pelayannya berarti YongHwa-nya yang menjemput untuk berangkat bersama ke kampus.
“Arassho..” kata SeoHyun kepada pelayannya lalu kembali menatap kakaknya. “Dee..oppa aku berangkat dulu. Kalau oppa tidak mau memberitahu aku akan cari tahu sendiri.” Ucapnya sambil mengangkat tasnya dari meja makan, meminum dengan cepat segelas susunya dan tangan kanannya menggondol sepotong roti bakar.
Dia lalu beranjak pergi menemui YongHwa yang telah menunggunya di halaman rumahnya, tepatnya di atas mobil sport miliknya.
“Anneyong Oppa…” katanya sambil membuka pintu mobil lalu menghempaskan tubuh di samping Yonghwa yang duduk dibelakang stir.
“Aiigooo..kamu terlambat sarapan lagi yah…” Ucap Yonghwa sambil memperhatikan tangan Seohyun yang memegang roti.
Seohyun hanya tersenyum kecil lalu mulai menggigit roti bakarnya, disampingnya Yonghwa hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Seohyun lalu mulai mengemudikan mobilnya keluar dari halaman luas dan besar Kediaman keluarga Choi menuju kampus mereka.
***
Another Day in Go-Chun International University
“Anneyoooong Haseyooo Yorobunnn…” Lantang suara Seohyun sambil mengayunkan tas Hermes miliknya pagi itu ketika menghampiri gerombolan nongkrong di taman kampus. Disitu ada pasangan berbahagia Jinwoon dan Nicole yang baru minggu kemarin jadian, ada JiSeob yang tidak pernah berhenti ngunyah, ada MinHyuk & Jungshin yang sibuk dengan majalah musiknya, Min, cewek tomboy di jurusan Seohyun, dan masih banyak lagi mahasiswa seangkatannya tetapi berbeda jurusan dengannya. Di Go-Chun International University ada beberapa famous spot, tempat hang out yang didominasi kelompok-kelompok tertentu atau kalangan elit kampus, dan salah satunya adalah di taman yang sekarang dihuni gerombolan nongkrong mahasiswa grade pertama GI University.
“Igo..igo..bocah ini datang-datang sudah teriak-teriak…” Sulli yang pagi itu juga ikut nimbrung di gerombolan nongkrong di taman kampus menyapa Seohyun dengan caranya sendiri.
“Hello My Angel, You look so beautiful today…”
Uhhggg… Seohyun bergidik ngeri, kata-kata seperti ini hanya bisa diucapkan oleh teman sejurusannya juga yang sok bule dan hobby banget mengumbar “sweet talks gak penting” ke gadis-gadis, dia menjuluki dirinya sebagai namjachingu in this year. Yah dialah Wooyong.
“And You? Uhhgg..You Look so pathetic today…”
Anak-anak nongkrong group yang mendengar ucapan Seohyun tanpa dikomando berbarengan ngakak sengakak-ngakaknya (Author Say : yang seperti apa tuh?? Heheheh…) membuat Wooyong jadi keki sendiri, yah hanya Seohyun yang selalu mampu menahan serangannya bahkan menyerang balik.
Adalah Choi Seohyun, teman satu jurusan mereka di International Relation Majors yang terkenal cerdas, pecicilan, supel, ramah & fashionista. Dia merupakan salah satu kembang kampus. Adik dari ketua dewan mahasiswa Go-Chun International University atau yang lebih popular dengan sebutan GI University, Choi Siwon dan kekasih dari leader band kampus Code Blue, Jung Yong Hwa.
Banyak yang diam-diam memujanya, tapi tidak berani mengungkapkannya. Meski terkenal memiliki kepribadian hangat tetapi Seohyun bisa menjadi manusia yang paling jahil sedunia, terlebih jika kamu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, seperti yang dilakukan oleh Wooyong pagi ini. Sangat berbeda dengan kekasihnya yang terkenal cool dan cuek, Jung Yonghwa mahasiswa jurusan hukum satu tingkat diatasnya ini adalah teman kecil Seohyun dan menaikkan pangkatnya satu tingkat menjadi kekasih ketika mereka sama-sama duduk dibangku High School, Mereka bedua memiliki kepribadian bagai langit dan bumi, itu kenapa anak-anak gaul GI university sedikit heran bagaimana mereka bisa jadian.
(Author say : Oh iya aku belum memperkenalkan GI University..hehhehe..)
Go-Chun International University adalah kampus yang benar-benar awesome, DAEBAK!!
Jika kalian membayangkan sekolah di sebuah tempat yang lingkungannya luas sekali, asri dengan pepohonan yang rindang di kanan kiri jalan, taman berumput hijau yang segar membentang luas di hadapannya dengan danau kecil di sudut GI Universitylah tempatnya. Belum lagi fasilitas yang dimiliki kampus ini sangat-sangat lengkap (Jika ingin deskripsi lengkapnya kalian cuma perlu membayangkan kampusnya Jandi di BBF..hehehhehe…). GI University adalah surga bagi para atlit, kampus ini memiliki fasilitas Olahraga lengkap, mulai dari Kolam Renang, Lapangan Bola, lapangan tennis, dan masih banyak lagi, satu-satunya lapangan yang tidak dimiliki GI University adalah Lapangan Golf (Author say : Jiiaaahhh..kalo punya mah bukan kampus lagi kali yah..hohohoho…). Bukan hanya atlit, bagi mereka yang punya bakat untuk menjadi seniman atau bergelut di dunia showbiz GI University juga menjanjikan untuk itu, bahkan gedung opera kampus terbesar dimiliki oleh GI University, belum lagi studio music lengkap dengan studio rekamannya. Acara Seni & Olahraga tahunan yang diadakan GI University menjadi sesuatu hal yang dinanti-nantikan mahasiswa universitas lain, karena mereka berkesempatan ikut dan meramaikan acara tersebut, masuk ke Kampus besar dan mewah itu, bertemu dengan mahasiswa-mahasiswinya yang akan membuatmu menyimpan kesan selama berhari-hari hanya dengan melihatnya. Dan juga bagi mereka yang berniat menjadi ilmuwan atau peneliti, laboraterium GI University juga merupakan salah satu laboraterium terlengkap. Dan masih banyak yang lain. (Author say : kalau disebut satu-satu tar jatuhnya jadi lebay..hehehe..)
Terlepas dari kecendrungan gaya hidup hedonisme yang dianut oleh mahasiswanya tetap saja Kampus ini menjadi incaran para siswa-siswa high school di KorSel. Betapa tidak, kampus ini adalah salah satu kampus terbaik dan termahal di KorSel, hanya saja untuk masuk dan menjadi mahasiswa di sana bukanlah hal yang mudah. Kalian tidak hanya harus mengandalkan kekayaan kalian tetapi otak dan bakat juga menjadi penentu utama, setidaknya satu diantara tiga hal itu harus kalian miliki untuk bisa menjadi mahasiswa di GI University.
***
@ TX Cafe
Di depan GI University terdapat sebuah kafe yang sangat terkenal di Seoul. Namanya TX Café, juga masuk dalam daftar Famous Spot mahasiswa GI University pada khususnya dan warga Seoul pada umumnya. Juga menjadi tempat girly time-nya anak-anak cheerleaders GI University.
Dan pagi ini disinilah YongHwa berada, tepatnya di studio musiknya di lantai tiga.
TX Café adalah kafe gaul di Seoul, untuk masuk dan menjadi member disana tidak mudah. Selain harus merogoh kocek dalam-dalam juga harus punya koneksi di sana. Yang membuat TX Café menjadi tempat yang sangat digilai remaja adalah karena band-band yang manggung disana biasanya band-band terkenal di dunia Showbiz korsel dan menjadi idola di kalangan remaja di Seoul, juga karena pemilik TX Café yang terkenal dan cakep, YunHo. Jung Yunho adalah composer ternama di Korea, juga merupakan Leader TX Band yang membernya adalah Kim Joon, JungMo dan Junsu.
Pagi itu, YongHwa yang tidak memiliki kuliah pagi memilih berlatih di studio music TX Café. Disana telah datang anggota bandnya, JongHyun dan HongKi yang juga merupakan teman kuliahnya.
YongHwa sedang memetik gitarnya, mencoba memainkan instrument music lagu Fenech Soller – Lies.
…
Look out look out I’m moving
Don’t stop don’t stop or we will never move
Stand by stand by your feelings
Am I the same or am I changing
Lies lies
You’re telling me white lies sleeping with another man.
Lies lies
Your telling me sweet lies sleeping with everything.
Cos you say white lies I say so long yeah
Cos you say white lies I say so long yeah
Cos you say white lies I say so long yeah
Cos you say white lies I say so long yeah
…
(Fenech Soller – lies)
(Author Say : Di salah satu wawancara Yonghwa (Aku lupa detail pastinya, kalo gak salah pas YAB booming, before syuting WGM..^^) Yonghwa menyebut judul lagu ini dan bandnya menjadi salah satu band favoritnya. Fenech Soller sendiri adalah band indie UK yang beraliran elektrapop, Lies merupakan salah satu lagunya yang terkenal dan pernah di buat dalam versi remixnya. And menurutku lagunya keren, two thumbs up, choa…^^)
“Anneyong…” Sapa seorang gadis manis yang memakai baju waitress TX Café yang membawa tiga gelas coffe dan sepiring honey bread buat mereka. “Ini Americano coffe dan Honey Bread pesanan anda…”
Yonghwa yang masih memangku gitarnya dan mencoba memainkannya kemudian menunjuk meja dengan dagunya sebagai isyarat agar si gadis waitress meletakkannya di sana.
“Wooow…woow..woow…Kamu pegawai baru di sini yah?” Tanya Hongki yang terkenal pecicilan dan sedari tadi memandang ke arah Sooyoung kemudian mendekatinya dan meneliti profilnya dari dekat, gadis ini tinggi juga, batinnya. “Soalnya aku terbilang tiap hari nongkrong disini tetapi baru melihatmu sekarang, yah meskipun tiga hari ini kami tidak pernah ke sini karena keliling manggung di festival-festival band kampus se-Daehan mingguk tetapi sebelumnya kami tidak pernah melihatmu…”
Sooyoung menunduk tetapi tetap menganggukkan kepalanya pelan.
Hongki menundukkan tubuhnya memberi salam. “Perkenalkan aku Hongki, mahasiswa GI dan member disini..”
SooYoung meski dengan risih juga menundukkan tubuh menerima salam perkenalan Hongki. “Nan SooYoung Imnida, waitress baru disini..Senang berkenalan dengan anda…”
“Jrrreeenggggg…” Yonghwa yang jengkel melihat sikap playboy Hongki memetik gitarnya dengan keras membuat Hongki berbalik dan memberikan tatapan mematikan kepadanya.
Sooyoung yang melihat kesempatan untuk pergi memilih segera angkat kaki dari tempat itu dan melangkah turun ke lantai satu.
TX Café, di dekor dengan gaya western yang sangat identik dengan nuansa minimalisnya, terlihat sangat lapang dan eksklusif. TX café memiliki tiga lantai, lantai satu adalah café biasa dan diperuntukkan bagi para remaja dan umum. Lantai dua selain kafe juga terdapat mini bar dan disanalah sering di tampilkan live music dari band-band ternama atau solois di dunia showbiz korsel, dan lantai tiga adalah studio music dan kantor manajemen TX Cafe. Di tiap lantai di dindingnya di pasangi peredam suara meski tidak terlihat secara jelas karena di desaign terlihat indah dan sempurna.
Sooyoung memang terbilang baru menjadi waitress di tempat ini, baru dua hari yang lalu . Demi mendengar TX Café mencari waitress baru dia memberanikan diri untuk datang membawa lamaran. Mengingat hari dimana dia datang mendaftar dia kembali tertegun. Hari itu hampir saja nyawanya melayang. Dia sedang berjalan menuju TX café dengan berbagai masalah yang menggelayut di pikirannya, termasuk ayahnya yang baru saja di PHK ketika dia menyebrang dari GI University ke TX Café. (Author say : FYI SooYoung adalah mahasiswa beasiswa di GI University, termasuk dari kalangan “Purely a bunch of Nobodies” di kalangan kaum elit GI University, yah bagi mereka yang mengagungkan brand tentu seseorang yang bergelar “mahasiswa beasiswa” adalah sesuatu yang tidak menarik minat.Uhhhfftttt…). Siang itu ketika sedang bersiap menyebrang jalan, tanpa disangka sebuah mobil kencang melaju ke arahnya, Sooyoung yang shock, tidak mampu menggerakkan kakinya. Dia telah menutup matanya mengharap sebuah keajaiban ketika keajaiban itu betul-betul menghampirinya. Adalah Choi Siwon yang melompat ke arahnya dan memeluk tubuhnya, membawanya ke sisi trotoar jalan yang satu, mencoba menghindari mobil yang melaju kencang tersebut. Kejadiannya berjalan begitu cepat, tahu-tahu Sooyoung telah duduk di salah satu sofa di TX Café. Taeyeonlah, yang juga mahasiswa GI University seangkatan dengan Siwon, yang kemudian menghampiri SooYoung dan memberinya satu gelas minuman ringan untuk menstabilkan kondisinya dan mengajaknya mengobrol. Dari percakapan ringan mereka, akhirnya Taeyeon yang juga notabene adalah kekasih Yunho dan merupakan salah satu manajer di TX Café menerima SooYoung menjadi waitress di TX Café. Taeyeon cukup kenal dengan SooYoung, yang dia tahu Sooyoung adalah salah satu mahasiswa smart di GI University.
Yang SooYoung ingat dengan jelas hari itu adalah wajah tampan penolongnya. Dia kenal Choi Siwon. For God Sake, siapa sih yang tidak kenal Ketua Dewan Mahasiswa GI University itu, dan dia cukup takjub, untuk ukuran gadis sederhana sepertinya bagai sebuah mimpi ditolong oleh pangeran kampus, Siwon.
Dan ketika pagi itu, SooYoung menemukan kehadiran Siwon tepat ketika dia turun ke lantai satu sehabis mengantar pesanan Yonghwa dan kawan-kawan di lantai tiga dia terhenyak kaget.
“Ohh..Anneyong Haseyo Sunbenim…” sapanya sambil menundukkan tubuhnya.
“Ohh, anneyong haseyo Sooyoung-ssi. Jadi kamu telah bekerja disini?” Tanya Siwon sambil memandang baju waitress yang dikenakan oleh SooYoung.
“Dee…”
Ketiga teman Siwon, DongHae, SungMin dan Kyuhyun memilih berjalan ke salah satu sofa di sudut TX Cafe dan memberi space kepada Siwon untuk ngobrol dengan SooYoung.
“Bagaimana dengan kuliahmu? Apakah pekerjaan ini tidak mengganggu kuliahmu?”
“Anii..Taeyeon Onnie telah memberi kelonggaran jadwal kerja bagiku, aku bisa off dan ikut kuliah jika pada hari itu aku ada kelas.”
“Ohh..begitu yah…” Siwon kemudian mengangguk-anggukkan kepala.
“Oppa…”
Suara yang melengking tinggi itu mengagetkannya dan tanpa berbalikpun dia telah tahu siapa pemilik suara itu. Dugaannya benar ketika adiknya yang super duper cerewet merangkulnya dari belakang.
“Oppa, apa yang kamu lakukan disini sepagi ini? Tidak biasanya, seperti bukan dirimu saja…” Seohyun yang baru datang bersama gank cheersnya YooNa, Sunny, dan HyoYeon mendekati dan merangkul kakaknya. Lalu melirik ke arah perempuan yang sedang di ajak ngobrol oleh kakaknya. seorang waitress? Ehmm..tapi waitress baru sepertinya, batin Seohyun.
“Anneyong, anda waitress baru yah?” Tanya Seohyun mengalihkan perhatian dari kakaknya yang baru saja mau angkat bicara tetapi urung mengeluarkannya demi melihat sang adik yang sudah berubah focus perhatian.
“Dee…” SooYoung menganggukkan kepala. Dia kenal gadis riang di depannya ini, dia adalah sosialita kampus, person who kinda’ famaous in GI University. SeoHyun, yang notabene adalah adik Siwon, yang sekarang masih menatapnya.
“Oh, anneyong haseyo nan Seohyun imnida…”
“Dee..aku tahu siapa anda…”
“Look at that oppa, aku sudah bilang aku terkenal kan?” Seohyun mencoba melucu dengan bergelayut manja pada kakaknya.
“That because you are my dongsaeng…”
“Ommo..ommo…jashikk..”
Gelak tawa kemudian terdengar dari teman-teman Seohyun dan juga teman-teman Siwon membuat SooYoung sedikit keki, dia lalu angkat kaki dari hadapan dua orang bersaudara itu.
“Oppa, ngapain sepagi ini sudah nongkrong disini?” Tanya Seohyun ketika mengekori langkah kakaknya yang berjalan ke sofa tempat teman-temannya berkumpul. Dia sendiri juga akan bergabung dengan Gank Cheersnya yang duduk di sofa berseblahan dengan teman-teman kakaknya. Memang diantara teman Cheersnya adalah Hyoyeon dan Sunny yang seangkatan dengan kakaknya.
“Memangnya tidak boleh? Kamu sendiri ngapain sepagi ini sudah ada disini? memangnya kamu tidak ada kuliah?”
“Profesor Alex tidak datang, dia hanya menyuruh kami membuat sebuah makalah…” kata Seohyun sambil menghempaskan tubuhnya di sisi Sunny. Dia kemudian sibuk membisiki sesuatu ke Sunny yang membuat Sunny jengah dan pipinya memerah.
“SungMin Oppa, anneyong…” ucapnya kemudian tanpa menghiraukan keberadaan kakaknya.
“Oh Anneyong Seohyun-ah…” Sungmin yang sedang berselancar di dunia maya mengangkat wajahnya ketika mendengar SeoHyun
Siwon melemparkan tatapan menyelidik ke arah Seohyun. mengaitkan dengan pertanyaan adiknya tadi di rumah sebelum berangkat ke kampus dengan tingkah Seohyun yang sekarang membuat dia semakin curiga kepada Seohyun. apa lagi yang kali ini direncanakan oleh adiknya?
Tidak lama dari arah tangga Yonghwa melangkah turun. Entah sebuah firasat atau hanya sebuah kebetulan saja sehingga dia bisa tahu keberadaan Seohyun di lantai satu. Sebenarnya Seohyun yang tahu kalau Yonghwa ada di lantai tiga, di studio music TX Cafe, Karena tadi pagi sehabis mengantarnya ke kampus, Yonghwa mengatakan jika dia tidak ada kuliah pagi itu dan memilih nge-jam bareng member bandnya di TX Café, baru saja hendak menyamperi kekasihnya itu, tetapi demi melihat sebuah peluang untuk menjalankan misinya sebagai “matchmaker” dia urung melangkahkan kakinya naik menemui YongHwa.
“Oppa…” kencang Seohyun memanggil YongHwa.
“Ohh..” Yonghwa kemudian berjalan ke sudut tempat Seohyun berada. “Anneyong Haseyo…” Yonghwa kemudian memberi salam kepada Senior-seniornya yang duduk disekitar Seohyun, juga kepada Siwon. Dia cukup dekat dengan Siwon, apalagi dia mengenalnya sedari kecil. Yonghwa adalah mahasiswa Law international Majors GI University tahun kedua, Dia seangkatan dengan Yoona, yang juga hadir di TX Café pagi menjelang siang itu tetapi berbeda jurusan.
“Anneyong…” serempak mereka membalas sapaan Yonghwa.
“Oppa, ayo gabung disini…” ajak Seohyun sambil berdiri menghampiri Yonghwa dan menarik tangannya.
“Shiroo..Aku sedang nge-jam bareng anak-anak nih..” Tolak Yonghwa pelan.
“Hanya sebentar doang Oppa, ngobrol bersama kami…”
Meski memasang wajah memelas, YongHwa tetap menolak lalu kembali naik ke lantai tiga setelah memberi forhead kiss pada SeoHyun, meninggalkan seoHyun yang masih tertegun. Beruntung kakaknya dan yang lain tidak memperhatikan kalau Yonghwa mengacuhkannya. Mereka sibuk ngobrol satu sama lain dan memberi sedikit space kepada YongHwa dan Seohyun. Ketika Seohyun melangkah lemas ke arah mereka, mereka tetap saja tidak memperhatikan perubahan wajah Seohyun yang tiba-tiba saja kehilangan semangat untuk melanjutkan misinya.
***
Dan sore hari ketika YongHwa mengantar SeoHyun pulang ke rumah, pertengkaran itu tidak dapat terhindarkan.
“Oppa memang lebih mencintai band oppa ketimbang aku, jadi lebih baik oppa pacaran saja sama mereka…”
“Aku harus bagaimana untuk menjelaskan hal ini padamu? Berkali-kali selalu seperti ini. Kamu tidak sedang mencoba bersaing dengan bandkukan? dan kamu tahu dengan pasti pada akhirnya aku memilih siapa?” Jelas YongHwa pelan. Dia lelah jika selalu berakhir seperti ini. Seohyun selalu cemburu pada aktifitas ngebandnya. Yah, pertengkaran mereka memang selalu berkutat di masalah ini, jika sedang sibuk dengan bandnya seperti sekarang-sekarang ini, Seohyun bisa menjadi sangat jengkel karena merasa dicuekin. “I always chose you Star, you know that…”
(Author Say : Star adalah panggilan sayang YongHwa ke Seohyun di serial ini, and FYI Star adalah nama Seo di fancafenya. Jadi ingat anting Yong yang star, yang rajin banget dia pake selepas WGM…^^)
“Tapi tadi di TX café tidak seperti itu kenyataannya…”
“Tadi karena..”
“Stoopp..aku lelah, oppa pulang saja dulu..” Seohyun alih-alih mendengarkan penjelasan YongHwa, dia memilih turun dari mobil sport YongHwa dan berlari masuk ke rumahnya. Yonghwa yang juga merasa lelah memilih memberi ruang kepada Seohyun untuk merenungkannya kembali dan mengemudikan mobilnya, pulang ke rumahnya.
***
@Di Kamar SeoHyun
Malam itu Seohyun sedang menjelajah di dunia maya ditemani tablet android keluaran Apple miliknya, hadiah dari YongHwa bulan lalu. Mengingat YongHwa berarti mengingat dua hari yang lalu, ke peristiwa pertengkarannya dengan YongHwa. Sejak kini dia belum pernah bertemu dengan kekasihnya itu dan dia sangat rindu padanya.
Merasa tergelitik dia lalu membuat status di akun Facebook miliknya.
Recently Status ;
SeoStar : say Joengmal…aku benci harus mengakui ini, I Hate You but I Miss You…T.T
Lima menit kemudian teman-temannya ikut nimbrung mengomentari statusnya :
N-Cole : Na Duu..wkwkwkwkkwk…
YooNa Sweet : I know who is the guy, darl..qeqeqeqe..
Sica : Be Patient Dear..
Taeng : Yaahhh..Jangan coba-coba terlambat datang untuk latihan besok pagi hanya karena mewek gara-gara masalah ini, awas saja yah…>.<
JiYoung : Jiaaahhhh..Si Hyunnie meweekkk..hohohoho…*ngakak guling-guling…^_*
Goddess Sulli : Nggak Nyangka…qiqiqii..Btw JiYoung Tumben kamu buang koment? Gak biasanya, giliran nyela ajha kamu muncul…hahahha…
JiYoung : Abis Hyunnie lagi desperate gitu, seneng ajha liatnya..wkwkwkwk..*Megangin perut lanjutin ngakak..
SeoStar : @Ji Young..Jiaaahh..Fitnah tuh..siapa bilang aku desperate..awas ajha besok yah…*Ngancam mode ON…
@Taeng Onnie…aku gak mewek, siapa bilang..uuhhggggg…
N-Cole : gak mewek tapinya banjir..hahahha..sama ajha Hyunnie…
JiYoung : Hahhahahhahah..Luv u Poolll Nicole-ah…
Yong_CB : I really feel like I owe you one apology for this mess. Stop being childish line like sengaja menghindariku dan mengacuhkan teleponku. Aku ingin bertemu Star.
p.s : I (never) Hate You & I (Always) Miss You…
Seohyun menghentikan langkahnya untuk mengetik di keybord untuk membalas celaan temannya, ketika dia melihat koment Yonghwa di statusnya. Dia tersenyum pelan lalu meraih HPnya ketika lima menit kemudian HPnya berbunyi.
“Aku di bawah sekarang, kalau kamu tidak turun dalam lima menit. Aku yang naik ke kamarmu…” ancam YongHwa tanpa memberikan Seohyun pilihan lain kecuali merapikan pakaiannya dan berlari turun.
Di ruang tengah dia melihat YongHwa sedang ngobrol dengan ibunya.
“Hai…” Yonghwa mengangkat wajahnya lalu menyapanya.
Ibunya kemudian meninggalkan dia bersama YongHwa.
Seohyun kemudian mendekat tetapi tidak benar-benar dekat dengan YongHwa. Dia menghela nafas panjang sambil menautkan kedua tangannya di atas pangkuannya.
“Mianhe Star..chinca mianhe… tapi kamu harus tahu aku tidak ada maksud untuk mengacuhkanmu…”
Seohyun mengangkat wajah dan melihat kesungguhan di wajah YongHwa.
“I always chose you Star, tapi kamu juga harus tahu ada saat-saat tertentu aku tidak bisa menemanimu. Dan lagian hari itu ada Siwon Hyung dan anak-anak cheersmu, aku pikir meski tanpaku kamu bisa bersenang-senang dengan mereka. I think we need a space to share with our friends Hyunnie, that’s why I give you time for take a having fun with them...”
“Arashoo…aku mengerti Oppa…” Seohyun kemudian menyurukkan wajahnya masuk ke dalam dekapan hangat YongHwa. “Kali ini aku salah banget yah…” Ucapnya dengan suara pelan.
“Dee… andai kamu tahu betapa gemasnya aku dua hari ini mendapati kenyataan kamu menghindariku. Honestly sangking gemasnya aku ingin mengurungmu di dalam kamar sabagai hukuman buatmu…”
“Ahhh..oppa…” ucapnya sambil memukul punggung YongHwa.
“Maksudku mengurungmu bersamaku tentunya, Saranghe Star…”
Seohyun tidak tahu lagi bagaimana merahnya wajahnya saat itu. Yang dia tahu dia merasa bahagia dalam pelukan YongHwa.
***
Beberapa jam kemudian @ Di Kamar SeoHyun
Sepulang Yonghwa beberapa jam kemudian, Seohyun berjalan sambil bernyanyi lirih menuju kamarnya. Siwon yang keluar dari kamarnya untuk mengambil minum sampai geleng-geleng kepala melihatnya.
Seohyun kemudian kembali menyalakan androidnya dan mengecek akun pribadinya.
….
Yong_CB : I really feel like I owe you one apology for this mess. Stop being childish line like sengaja menghindariku dan mengacuhkan teleponku. Aku ingin bertemu Star.
p.s : I (never) Hate You & I (Always) Miss You…
N-Cole : Ommo..Ommo..envy..*wink wink*
JiYoung : Seo…Cihuyyyy…bunga-bunga bertebaran dimana-mana..alamat hanimun nih..hahahhaha..
N-cole…Tar aku suruh Jinwoon mengirimkan pesan yang sama buatmu..hahahhaha…*Ketawa setan..
N-Cole : Jiiaaahhhhh…
SeoStar : @My Duck…Gomawoyo..sleep well Love..^^
@Jiyoung & Nicole : Yaah…puhhleazzee girls, get out from here.. hasta la vista.. anneyong.. hahhahah..^^
.CHAPTER 1 – END.
Authors Note :
Allooowww…Anneyong Haseyo…^^
Kali ini YS Idol adalah serial yang tiap episodenya akan mengangkat masalah yang berbeda dan selesai pada one chapter meskipun secara general plot cerita berlanjut terus, tapi kalian gak perlu mengalami “penasaran tingkat dewa” seperti yang di IMAGINE. Dan ini adalah edisi perdananya a.k.a warming up..hohoho… . Soal kenapa aku kembali mengangkat tema kaum sosialita & juga kehidupan anak-anak band. Jawabannya simple just coz I like it. Kita bahkan tidak perlu punya alasan untuk suka sesuatukan? Heheheh…
And Last but not least, As you know I HATE PLAGIAT, jadi aku mohon jika diantara kalian ada yang mau memposting tulisanku ini di Note atau di akun kalian, SILAHKAN…Tapi tolong tetap cantumkan namaku sebagai authornya, tidak malah mengakuinya menjadi milikmu..hohoho..that’s so pathetic.. Honestly kalian akan terlihat menyedihkan dimataku jika kalian melakukan hal itu…
So enjoy this is story. Hope you like it goguma’s dan aku tetap mengharapkan kalian meninggalkan jejak, setidaknya agar aku tahu sampai dimana apresiasi kalian untuk FFku ini…^^
YongSeo everlasting, Yongseo is real…^^
.SJ.
IMAGINE Part 12
PART 12
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 12
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Park Shin Ye,ChangMin (DBSK),Junsu(2PM), Sulli (F(x)), Lee joon (MBLAQ)
Kyuhyun (SUJU), Jinwoon (2AM), Simon D (Supreme Team), MC Kim
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@Kediaman Park di Wilayah Gangdong
Seohyun melangkah turun dari mobilnya. Merasa sangat lelah dan entah mengapa hatinya masih terasa berdebar kencang. Ada yang aneh, tapi dia tidak tahu apa penyebabnya. Keanehan juga dilihatnya di pelataran rumahnya, dia melihat beberapa staff pengawal kepresidenan. Ketika melangkah masuk ke dalam kediamannya dengan beberapa pelayan yang menyambutnya, dia juga menemui keanehan yang lain lagi. Di ruang tamu besar itu, kakeknya berdiri menyambutnya, tidak jauh dari kakeknya ada MinHyuk.
Dia merasa sangat aneh melihat keberadaan MinHyuk di rumahnya pada jam seperti ini. Ada apa ini? Batinnya dan jantungnya tambah berdebar kencang.
“Hyunnie…” Kakeknya yang pertama kali menyapanya dan mendekatinya.
“Haraboji, waeyo? Tidak biasanya Haraboji menantikan kedatanganku seperti ini?” dia lalu masuk ke dalam dekapan hangat kakeknya.
“Hyunnie, ada yang ingin kakek beritahukan tapi aku mohon kamu tenang yah…”
Seohyun melepaskan pelukannya dan memandang wajah kakeknya dengan sungguh-sungguh, dia temukan raut kekhawatiran di sana, dia kemudian berpindah memandang wajah MinHyuk yang baru diperhatikannya terlihat pucat, dan matanya memerah.
Seohyun merasa sangat cemas. “Waeyo Haraboji??Yong oppa??”
“YongHwa tertembak di Los angeles, kira-kira setengah jam yang lalu. Minhyuk datang kesini un…”
Seohyun tidak dapat lagi mencerna kata-kata kakeknya berikutnya, telinganya kemudian mendengar sebuah teriakan, dan dia sadar itu berasal dari bibirnya, badannya kemudian terjatuh di lantai rumahnya yang dilapisi dengan karpet mahal.
“Ha..ra..bo..ji…” ucapnya terbata ketika kakeknya datang meraihnya dalam pelukannya.
“Tenang sayang, tenang…”
“Oppa..oppa.. tertembak..” Suara yang bergetar itu menyiratkan ketakutan dan rasa sedih yang mendalam.
“Sampai saat ini dia masih di operasi sayang, dan MinHyuk datang menjemputmu untuk bergabung bersama rombongan Presiden yang akan menuju ke Los Angeles malam ini juga. Tetapi melihat kondisimu haraboji tidak akan membiarkanmu pergi…”
“Andwee…” dia lalu melepaskan pelukan kakeknya dan mengusap wajahnya yang mulai dilinangi airmata. “Aku..mau..ikut..hara..boji, bolehkan??”
Demi melihat mata yang dipenuhi kesungguhan dan rasa sedih itu dan melihat ketabahannya membuat Tuan Park menganggukkan kepala.
Para pelayan kemudian diperintahkan untuk mengemasi barangnya, sedangkan MinHyuk sibuk berbicara melalui telepon celularnya.
Beberapa menit kemudian Yoona datang ditemani suaminya, dia menghampiri Seohyun yang masih memeluk kakeknya. Seohyun berganti memeluk Yoona.
“Haraboji, bagaimana keadaan YongHwa-ah?” Tanya Taecyeon. Meski Yonghwa belum menjadi bagian keluarga mereka namun mereka sudah menganggapnya seperti bagian dari keluarga mereka sendiri.
“Katanya dia sudah masuk ruang operasi. Hanya itu informasinya hingga kini…” Tuan Park mengusap wajahnya pelan. Dia telah hidup di dunia yang dipenuhi ambisi dan kekuasaan sejak dulu, dia tahu meski terlihat bagai surga bagi orang-orang di luar sana namun pada dasarnya hidup mereka sebenarnya adalah kecemasan yang berkepanjangan, kecemasan bagaimana mempertahankan kekuasaan, kecemasan tentang perlindungan diri dari orang-orang yang ingin merebut apa yang kita punya. Dan meski ingin membentengi Seohyun dari kecemasan-kecemasan dan tekanan-tekanan seperti itu, tetap saja dia tidak akan bisa memberikan perlindungan secara utuh, terlebih sekarang ketika Seohyun telah dewasa, seharusnya dia memang mulai mempersiapkan dirinya dengan hal-hal seperti ini yang akan ditemuinya di perjalanan hidupnya di masa depan.
Pelayan kemudian menghampiri mereka dengan membawa sebuah tas, berbarengan dengan MinHyuk yang selesai berbicara di telpon. Dia lalu menghampiri Seohyun bersama keluarganya.
“Kita berangkat sekarang, President Lee dan EunHye Noona juga telah menuju Incheon…”
Seohyun mengangguk, dia lalu memeluk kakeknya. Sedangkan Yoona memeluk suaminya. Yah Yoona ikut menemani Seohyun ke Los Angeles. Setelah pamit, rombongan itu kemudian meninggalkan Kediaman Park menuju Incheon Airport.
@Pesawat khusus Kepresidenan Korea Selatan
Seohyun telah menangis begitu banyak, sedari meninggalkan Kediaman Park sampai setiba mereka di Bandara Incheon dan sekarang berada di atas ketinggian di angkasa, hingga matanya bengkak dan nyaris terpejam. Yoona hanya bisa memeluknya sejak dia mulai menangis.
Di depan mereka duduk pasangan suami istri, Joo Jii Hoon dan Lee Eun Hye, yang tadi sesaat ketika bertemu dengan Seohyun di bandara melepaskan pelukan suaminya dan memeluk Seohyun sedikit lama. “Dia pasti baik-baik saja Hyunnie…” Ucap Eun Hye bermaksud untuk menguatkannya, meski dia sendiri merasa begitu shock mendengar kabar adiknya tertembak di Los Angeles.
President Lee sendiri duduk di ruangan yang lain, terpisah dengan mereka. Seohyun tidak sempat lihat bagaimana keadaan President Lee, tetapi dia tahu kalau President Lee juga sama terpukulnya dengan mereka. bahkan mungkin dia lebih terpukul lagi. Entahlah, kepala Seohyun tidak dapat berkompromi lagi untuk memikirkan hal lain selain kondisi YongHwa.
“Hyunnie…” Ucap Yoona sambil kembali menyerahkan selembar tissue kepada Seohyun yang kemudian menerimanya lalu menyeka matanya dan membersit hidungnya.
“Dee, onnie…”
“Cobalah untuk tidur atau istirahat…”
“Aku tidak bisa tidur Onnie, Onnie saja yang tidur. Aku tidak apa-apa kok..yah..”
Yoona menghembuskan nafas lalu kembali meraih Seohyun dan memeluknya. “YongHwa-ssi akan baik-baik saja Hyunnie, yakinlah..”
“Dee…” pelan suara itu, tetapi Yoona tahu kalau itu hanya sebatas kata-kata. Tubuh yang dipeluknya itu bergetar, terisak dalam diam.
“God, selamatkanlah uri YongHwa …” Yoona merapalkan doa di dalam hatinya.
@Los Angeles County USC Medical center
Begitu mereka tiba di Los Angeles, mereka langsung menuju salah satu rumah sakit ternama di LA, tempat YongHwa di rawat.
Ketika President Lee dan Eun Hye berbicara dengan dokter yang menangani operasi YongHwa, Seohyun justru mendapat informasi lengkapnya dari JungShin dan JongHyun yang kelihatan lelah dan sedih.
“Hyung baik-baik saja, Seohyun-ssi. Operasi pengangkatan peluru itu telah dilakukan, beruntung pelurunya tidak bersarang di jantungnya, sehingga YongHwa masih bisa diselamatkan nyawanya…” Jonghyun menjelaskan kepadanya, mendengar ini Seohyun merasa begitu lega tetapi keinginannya untuk melihat kekasihnya itu begitu kuat.
JongHyun kemudian mempersilahkannya masuk ke ruangan ICU tempat tubuh YongHwa masih terbaring pasca operasi. Seohyun berjalan pelan, sendiri. Karena YongHwa baru saja di operasi jadi dia belum bisa dijenguk oleh banyak orang, President dan Eun Hye sedang berbicara dengan Dokter yang menangani YongHwa jadi Seohyunlah yang mendapat kesempatan untuk menjenguknya pertama kali.
Seohyun kemudian mendekat di sisi YongHwa, melihat kekasihnya terbaring dengan beberapa kabel tertempel pada tubuhnya membuat Seohyun kembali terisak, tetapi dia kemudian menguatkan diri, menghapus airmatanya lalu menciumnya tepat di bibir, membisikinya doa-doa, mengenggam tangannya yang terasa amat dingin, mengusap wajah tampannya.
Setelahnya dia kemudian keluar meski dengan berat hati dan mempersilahkan Eun Hye dan President Lee untuk masuk ke dalam, melihat kondisi YongHwa.
“Yang terakhir dia katakan setelah tertembak dan sebelum hilang kesadaran adalah nama Seohyun-ssi…” Ucap JongHyun sambil menyerahkan dua gelas kopi kepada Yoona dan Seohyun yang duduk di ruang tunggu khusus yang disediakan bagi mereka.
Seohyun mendongak dan menemukan kesungguhan di wajah JongHyun. Dia kembali tergugu, membuat Jonghyun salah tingkah sedangkan Yoona kembali merangkulnya, menenangkannya dan mengirimkan senyum sebagai sinyal kalau tidak usah cemas kepada Jonghyun.
Tidak lama kemudian President Lee keluar dari ruangan YongHwa. Dia menghampiri Seohyun yang refleks berdiri menyambutnya.
“Hyunnie, Paman harus balik ke Daehan Mingguk sore ini juga…” Seohyun mengerti kesibukan President Lee. “Kamu bagaimana?”
“Aku akan tunggu sampai Yong Oppa sadar Paman…”
President Lee mengangguk lalu kemudian memeluk Seohyun. “YongHwa tidak apa-apa sayang, dia baik-baik saja, kamu tidak usah terlalu khawatir…” entah mengapa, ditenangkan seperti itu oleh President Lee membuat Seohyun semakin tergugu dan terisak lebih keras lagi. “Dia akan sadar dan pulih demi kita semua…”
Dokter yang menangani YongHwa mengatakan kalimat yang sama kepada President Lee tadi. “Beruntung peluru itu tidak mengenai jantungnya Tuan President. Tuan YongHwa akan pulih, tidak ada organ vitalnya yang rusak karena tembakan ini kok…”
“Arasho paman…”
@Beberapa jam kemudian
Seohyun kembali melangkah masuk ke ruangan Yonghwa setelah Eun Hye mempersilahkannya kembali masuk. Dia sedang duduk di samping tempat YongHwa terbaring dan menggenggam tangan YongHwa ketika Yonghwa mulai mendapati kesadarannya pasca operasi, dia membuka mata dan hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit putih di atas tempatnya berbaring, sebelum akhirnya menyadari dimana ia berada saat ini dan mengapa dia tidak dapat bergerak secara leluasa. Seluruh tubuhnya terasa sakit. Yah, tadi pagi dia tertembak.
Dia kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan melihat wajah yang sangat berarti baginya menatapnya dengan tatapan penuh rasa khawatir dan dia melihat mata itu sangat bengkak menandakan banyaknya airmata yang keluar demi dia.
“Hyunnie…” Lirih suaranya dan terdengar sangat lemah.
“Oppa..oh Tuhan, Oppa sudah sadar?” Seohyun bingung harus berbuat apa, mau memeluk YongHwa tetapi dia takut jika itu menyakiti YongHwa. YongHwalah yang kemudian memberinya isyarat agar lebih mendekat kepadanya.
“Mianhe Hyunnie…”
“Oppa, oppa jangan minta..maaf..Oppa..tidak salah apapun..padaku…” Seohyun kembali menangis, dia lega teramat lega melihat YongHwa-nya baik-baik saja.
“Aku pasti telah membuatmu khawatir…”
“Anii..” dia semakin tergugu. “Aku..aku..keluar dulu, mengatakan kalau oppa sudah sadar… kepada Eun Hye onnie…”
Dia baru saja berbalik ketika tangannya yang masih berada dalam genggaman YongHwa di tarik pelan oleh Yonghwa. “Nanti. Aku belum puas melihatmu Sweetheart, tinggallah lebih lama denganku disini…”
Seohyun yang masih berlinang airmata kemudian mendekat kepada Yonghwa lalu mencium Yonghwa tepat dibibirnya.
“Saranghe oppa..”
YongHwa ditengah sakitnya, mengulum senyum. Dia bahagia meski sedang terluka. “Kamu tahukan kalau aku juga selalu mencintaimu Sweetheart, bahkan lebih besar dari rasa cintamu itu…”
Seohyun mengangguk dan tersenyum. Kemudian berdiri dan melepaskan genggaman tangan YongHwa.
“Aku akan memanggil Eun Hye onnie masuk melihat kondisi Oppa, setelah itu aku akan menemani Oppa sampai Oppa sendiri bosan melihat wajahku…”
“Janji??”
Seohyun tersenyum pelan. “Janji…”
Mereka kemudian mengaitkan jari lalu setelahnyaSeohyun keluar dan memberikan kesempatan kepada Eun Hye untuk masuk melihat YongHwa. Eun Hye melangkah masuk bersama suaminya dan tersenyum melihat adiknya yang sudah sadar pasca operasi.
“Kwenchana?”
YongHwa mengangguk. “Gomawoyo Noona…”
Eun Hye menghela nafas panjang. “Tadi aboji datang kesini, setelah dokter menceritakan kondisimu secara detail, dia kemudian masuk dan melihatmu. Setelah itu dia kembali ke Korea Selatan, kakak harap kamu mengerti kesibukan Aboji…”
“Aku mengerti Noona….”
“FBI dan NSI telah mengejar pelaku penembakan itu. Kamu tenang saja..”
Yonghwa kemudian mengingat sesuatu. “Noona, bagaimana reaksi aboji ketika pertama kali mendengar aku ditembak? Maksudku, aboji tidak berpikir macam-macam kan, misal dia mau mengundurkan diri karena hal ini?”
Eun Hye tampaknya berpikir keras, sempat saling bertatatapan dengan suaminya sebelum kembali memandangi YongHwa. “Noona tidak terlalu tahu, tetapi sepertinya tidak. Tadi sebelum pulang ke Korea Selatan, aboji hanya mengatakan kalau akan mengusut tuntas semua kejadian yang melibatkanmu dari awal. Maksudnya kali ini lebih serius dan melibatkan banyak personil…”
“Aku ingin bertemu dengan Letnan Simon D, apakah dia ada di luar?”
Eun Hye menggeleng. “Letnan Simon D masih sibuk mengejar pelaku penembakan bersama orang-orang FBI…”
YongHwa mengangguk, “Arasho…”
Setelah obrolan dengan kakaknya, YongHwa kemudian dipindahkan dari ruang ICU ke VVIP Los Angeles County USC Medical center karena kondisinya yang telah memungkinkan untuk hal itu.
Setelahnya mereka kemudian menjenguknya bersama, Eun Hye dan Suaminya, Seohyun dan Yoona, serta ketiga sepupunya, JongHyun, MinHyuk dan Jungshin sebelum meninggalkan YongHwa dan Seohyun berdua di kamar yonghwa sedangkan lainnya ngobrol di ruang tamu VVIP itu.
YongHwa kembali memandang wajah Seohyun yang meski terlihat kusut tetapi tidak mengurangi kecantikannya sedikit pun. Dia kemudian mengucap syukur dalam hatinya, masih bisa memandang wajah Seohyun-nya. Jika tembakan tadi membunuhnya, tentu kesempatan ini tidak akan datang lagi.
“Oppa harus istirahat…”
YongHwa membelai rambut Seohyun, matanya penuh rasa sayang dan perhatian. “Aku ingin melihatmu sweety…”
Seohyun tersenyum.
“Mianhe Hyunnie, Joengmal Mianhe… aku tidak datang pada konser perdanamu. Aku…” Seohyun membungkam mulut Yonghwa dengan sebuah ciuman.
“Oppa tidak perlu menjelaskan hal itu padaku, aku tahu. Hanya saja aku mohon, Oppa agar jujur padaku. Aku tahu jika apapun yang Oppa lakukan adalah untuk melindungiku tetapi harusnya Oppa tidak merahasiakan apapun itu dariku. Kita adalah sepasang kekasihkan?”
Yonghwa tersenyum dan mengangguk.
“Oppa mengejekku…”
“Anii… tidak seperti itu Sweety, aku hanya bangga ternyata gadisku ini bijak juga yah…”
“Oppa memang mengejekku…” karena keki tanpa sengaja Seohyun memukul YongHwa membuat YongHwa berteriak kesakitan.
“Ohh…Mianhe Oppa..sakit yah…” Seohyun buru-buru mengelus bagian tubuh YongHwa yang tadi dipukulnya karena gemas.
Yonghwa kemudian menghentikan gerakan tangan Seohyun ketika mengambil kedua tangan itu dan menggenggamnya.
“Arasho, kali ini kedepan tidak akan lagi yang ditutupi antara kita berdua, iyakan?”
Seohyun mengangguk.
“Kamu tidak ada jadwal manggung, tidak apa datang menjengukku??”
Seohyun menunduk dan hanya memainkan jarinya. Dia bingung harus menjawab apa pertanyaan Yonghwa. Kalau ingin jujur dia akan memilih mengorbankan segalanya demi menemani YongHwa di LA tetapi dia terikat kontrak yang tidak bisa begitu saja dibatalkan meski keluarganya mampu membayar segala ganti rugi itu. Tadi sebelum pergi, Yoona telah menghubungi Jokwon dan Jokwon memberinya izin untuk pergi dengan syarat dia harus kembali lusa untuk konsernya di Busan. Hal inilah yang sekarang jadi beban pikirannya.
“Hyunnie…” kembali YongHwa membelai wajah Seohyun, merapikan rambutnya yang jatuh menutupi wajahnya.
“Aku senang bisa melihatmu sweetheart, senang bisa bersama denganmu. Tetapi kita tetap harus profesionalkan? Aku tahu sekarang gencar-gencarnya promo untuk album barumu, dan kamu telah terikat kontrak dengan beberapa pihak. Jadi aku tidak akan menyita waktumu disini untuk menemaniku, kamu telah melihat kondisiku yang baik-baik sajakan? Jadi kamu bisa kembali ke Korea sweety…”
Saat Seohyun memandang kedua mata gelap YongHwa, dia tahu jika kekasihnya itu memiliki cinta yang begitu kuat dan murni padanya, YongHwa selalu hanya memikirkan kebahagiaannya. Membuat Seohyun pada akhirnya mengangguk.
“Dee Oppa, aku akan kembali ke Korea besok pagi…”
“Ini baru gadisku…” YongHwa kemudian menarik tubuh Seohyun dan menciumnya dengan lembut, manis dan penuh cinta.
When the visions around you,
Bring tears to your eyes
And all that surround you,
Are secrets and lies
I'll be your strength,
I'll give you hope,
Keeping your faith when it's gone
The one you should call,
Was standing here all along..
And I will take
You in my arms
And hold you right where you belong
Till the day my life is through
This I promise you
This I promise you
I've loved you forever,
In lifetimes before
And I promise you never...
Will you hurt anymore
I give you my word
I give you my heart (give you my heart)
This is a battle we've won
And with this vow,
Forever has now begun...
Just close your eyes (close your eyes)
Each loving day (each loving day)
I know this feeling won't go away (no..)
Till the day my life is through
This I promise you..
This I promise you..
Over and over I fall (over and over I fall)
When I hear you call
Without you in my life baby
I just wouldn't be living at all...
And I will take (I will take you in my arms)
You in my arms
And hold you right where you belong (right where you belong)
Till the day my life is through
This I promise you baby
Just close your eyes
Each loving day (each loving day)
I know this feeling won't go away (no..)
Every word I say is true
This I promise you
Every word I say is true
This I promise you
Ooh, I promise you...
(This I Promise You – NSYNC)
@Korea Selatan
Setelah kepulangannya dari Los Angeles, Seohyun kemudian disibukkan dengan Jadwal panggung di beberapa kota besar di Korea Selatan. Tetapi dia tidak pernah berhenti menghubungi YongHwa di sela-sela kesibukannya. Memastikan kekasihnya itu tidak keras kepala dan menuruti perintah dokter dengan baik.
Yah, YongHwa masih tinggal di Los Angeles untuk pemulihannya, hanya kakaknya yang menemaninya di sana. Seohyun meski sangat ingin berada di samping YongHwa tidak bisa melakukan hal tersebut karena pekerjaannya.
Koran dan media Korea Selatan tidak ada yang mengetahui tentang penembakan itu, jadi tidak ada yang memberitakannya. Membuat President Lee sedikit tenang dalam menyelidiki kasus-kasus yang melibatkan puteranya. Mulai dari kasus pembunuhan di Hotel milik YongHwa, penculikan Putrinya, Lee Eun Hye dan Seohyun, dan yang terakhir penembakan YongHwa di Los Angeles. Tentu semua ini dilakukan dengan berencana. Ada yang menginginkan kejatuhannya. Tetapi dia membulatkan tekad untuk tidak menyerah, karena dia tahu jika dia menyerah tentu hal itulah yang diinginkan oleh pihak yang berada di belakang semua ini dan lagi jika dia menyerah putri dan putranya juga tidak akan menyukai keputusannya, untuk itu dia tetap akan mempertahankan posisinya dan mengusut tuntas kasus yang mencelakakan anggota keluarganya.
“Mafia sewaan mereka adalah Atmoshper Kill yang di ketuai Kim JongKok…” siang itu di ruangan kepresidenan Kapten Kim menyerahkan berkas-berkasnya ke hadapan President Lee.
“Kalian telah menangkap pelaku penembakan itu?”
“Belum Tuan President tetapi kami telah menyiapkan operasi penyergapannya. Informan kami memberitahukan kalau dia telah dikuntit beberapa hari ini, kami sisa menangkapnya…”
“Laksanakan sesegera mungkin dan pastikan kali ini dia tidak bisa melakukan hal-hal bodoh seperti menjadi martir dalam tugas, karena jika dia melakukan hal itu maka kesempatan untuk menangkap mereka secara keseluruhan akan hilang…”
“Siap Tuan…”
@Incheon airport
Di ruang tunggu VVIP yang disediakan khusus bagi orang-orang tertentu terlihat Seohyun sedang menghirup Cappucinonya, di depannya duduk MinHyuk sambil memainkan androidnya.
“Aku tidak punya nomor telponnya Seohyun-nie. Bisakan minta nomornya?”
Seohyun tersenyum. “Aku akan coba usahakan cariin nomornya deh, tapi aku tidak janji loh…”
“Ok deh, yang penting mau dibantu…”
Seohyun mengangguk-anggukkan kepala, sedikit lucu melihat tingkah Minhyuk yang meminta tolong dikenalkan kepada salah seorang selebriti Korea Selatan yang juga lumayan dekat dengan Seohyun, ketika salah seorang pengawal kepresidenan datang mendekati mereka.
“Tuan Muda YongHwa telah tiba, sekarang sedang menuju kemari…”
Seohyun berdiri, hatinya berdebar. Yah, hari ini YongHwa tiba dari Amerika Serikat karena kondisinya telah pulih, membaik setelah dirawat selama beberapa hari. Dia kemudian memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan.
Dari kejauhan Seohyun melihat YongHwa berjalan dengan pengawalan ketat dari pengawal kepresidenan, terlihat di sampingnya JongHyun, Jungshin dan Letnan Simon D, tetapi tatapan Seohyun hanya tertuju kepada kekasihnya saja. Dia kemudian berjalan pelan lalu semakin cepat dan menjadi setengah berlari mendekati kekasihnya lalu melingkarkan kedua tangannya ke leher sang kekasih. Beruntung jalur itu adalah jalur khusus bagi tamu-tamu penting, maka privacy mereka tidak terganggu.
“Oppa…”
“Hallo sweetheart…” Ucap YongHwa sambil memeluk Seohyun yang lebih dulu berlari ke arahnya dan memeluknya. Sedangkan rombongan Yonghwa minus pengawal kepresidenan memilih berjalan lebih dulu memberi ruang bagi sepasang kekasih itu.
“Oppa, Kwenchana?” Seohyun mengurai pelukannya ke YongHwa dan memperhatikan tubuh YongHwa secara seksama.
YongHwa mengangguk lalu melingkarkan tangannya ke pinggan Seohyun dan berjalan menuju rombongan mereka.
Tanpa mereka ketahui sepasang mata menatap mereka dari kejauhan dengan pakaian staff airport lalu menaikkan kamera yang sedari tadi dipegangnya dan memotret pasangan itu. Yup, jackpot… kali ini dia mendapatkan wajah jelas wanita itu.
Keesokan harinya…
Di pinggiran jalan di Seoul, tempat Koran pagi terjejer dengan rapinya. Foto Lee yongHwa dan Park Seohyun terpampang dengan jelas dan saling berpelukan satu sama lain, di Koran itu terlihat mereka di foto dari beberapa angle yang memperlihatkan kemesraan mereka dengan beberapa pengawal presiden di damping mereka. judul headline Koran pagi itu :
PARK SEOHYUN, KEKASIH BARU LEE YONGHWA???
To Be Continued : Part 12
.SJ.
IMAGINE Part 11
PART 11
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 11
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Park Shin Ye,ChangMin (DBSK),Junsu(2PM), Sulli (F(x)), Lee joon (MBLAQ)
Kyuhyun (SUJU), Jinwoon (2AM), Simon D (Supreme Team), MC Kim
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@Century City Hotel, Seoul.
“Kau siap?” Tanya Park Shin Hye ketika limusin mereka berhenti tepat di depan Century City Hotel.
Lee Yonghwa mengangguk tanpa berbicara, ia sedang berpikir tentang resiko yang akan ditanggungnya di kemudian hari sebagai imbas dari apa yang sekarang akan dilakukannya. Tetapi dia tidak bisa mundur lagi. Ketika dia datang ke Park Shin Hye, sahabatnya dan mengutarakan permintaannya untuk mendampinginya di Pesta pengumpulan dana amal yang melibatkan para insan perhotelan dan dunia showbiz Korea Selatan, Shin Hye yang meski heran dengan permintaannya pada akhirnya bersedia menyanggupinya. Yah, ini adalah rencananya untuk mengalihkan pers dan orang-orang yang mengincarnya agar tidak lagi menghubungkannya dengan Seohyun, apa yang akan dia lakukan ini untuk menyembunyikan jejak-jejak hubungannya dengan Seohyun. Meski dia merasa memanfaatkan Shin Hye namun Shin Hye sama sekali tidak keberatan karena Park Shin Hye yang notabene adalah aktris dan sahabat kuliahnya ini juga sedang memanfaatkan situasi kedekatannya dengan Yonghwa. Hubungannya dengan kekasihnya hampir tercium media ketika foto dia berlibur bersama di Bali yang merupakan salah satu pulau terindah di dunia yang terletak di asia tenggara tepatnya di Indonesia tersebar di internet. Para netizen menyerangnya habis-habisan karena yang disinyalir sebagai kekasihnya adalah penyanyi senior dan juga actor terkenal Korea Selatan Jang Geun Suk. Ketika Yonghwa datang dengan idenya, Shin Hye pun menyanggupinya, beruntung pesta pengumpulan dana amal itu berlangsung tertutup dari kehadiran insan media. Para nyamuk pers itu hanya boleh mengambil gambar dari luar Ballroom tempat acara berlangsung.
Jungshin duduk di samping sopir limusin dan ada banyak petugas keamanan, baik dari Kepolisian pusat maupun Dinas Rahasia Korea Selatan dalam hal ini NIS (National Intelegent Service) yang hadir di acara itu nantinya.
Ketika pintu Limo di buka, Yonghwa pun melangkah keluar lalu membantu Shin Hye turun dari Limo. Shin Hye menegakkan tubuh dan refleks tersenyum pada kerumunan orang. Malam langsung terang benderang ketika puluhan lampu kilat menyala di sekeliling mereka.
“Wah, apakah kedatangan anda berdua adalah signal mengenai kedekatan kalian?”
“Park Shin Hye-ssi, apakah anda adalah pelabuhan terakhir sang putra mahkota?”
“Sejak kapan hubungan antara kalian terjalin?”
Shin Hye terus tersenyum mengabaikan pertanyaan para reporter dan wartawan itu, dia lalu menggamit tangan Yonghwa dan membiarkan Yonghwa menuntunnya masuk sampai tiba di depan pintu hotel dan terbebas dari kilatan lampu blitz. Tetapi dugaannya salah. Di dalam meski jumlahnya tidak sebanyak di luar para insan pers tetap menggerubiti mereka. Beruntung para pengawal telah mengantisipasi hal ini sehingga mereka hanya bisa meneriaki Shin Hye dan YongHwa pertanyaan-pertanyaan dan memotret kedekatan mereka saja, tidak lebih.
“YongHwa-ssi tidakkah anda mau menjelaskan tentang hubungan anda dengan Park Shin Hye-ssi?”
“Kalian lebih dari sekedar teman? Apakah ini hubungan asmara?”
Mengindahkan pertanyaan-pertanyaan itu Yonghwa tetap melangkah sambil menggamit tangan Shin Hye dan menuntunnya menuju Ballroom sambil mengobrol ringan dengannya. Mereka kemudian terbebas dari kamera dan blitz ketika telah masuk ke dalam Ballroom dan pintu menutup di belakang mereka.
Di dalam puluhan wanita bergaun indah berpasangan dengan pria bertuksedo. Yonghwa membayangkan andai Seohyun yang sekarang bersamanya, tentu sangat membahagiakan.
“Hello dude…” seorang pria tampan dengan tuksedonya mendatangi dan menepuk bahunya membuyarkan imajinasinya yang sesaat berkelebat tadi.
“Oppa…” Demi melihat sang kekasih, Shin Hye melepaskan lengan Yonghwa dan beranjak menggelayut di lengan kekasihnya. Jang Geun suk.
“Anneyong my dear…” Sukkie memberi forhead kiss pada kekasihnya lalu melingkarkan lengannya di pinggang Shin Hye. “Bagaimana rasanya berjalan di tengah kilatan blitz bersama putra mahkota kita yang satu ini…”
YongHwa tertawa kecil. “Kamsahamnida Hyung dan Shin Hye. Kalian telah membantuku, gomawoyo…”
“Ahh..nevermind. berita besok pasti akan mencengangkan beberapa pihak, hitung-hitung kamu juga membantu kami…” Kembali Sukkie menepuk pundak Yonghwa. “Aku malah penasaran dengan gadismu, kapan-kapan kenalkan ke kami…”
“Dia Seohyun-ssi oppa, pianist handal Daehan Mingguk…” Shin Hye memberi penjelasan singkat kepada Sukkie.
“Hmmm…Aku tidak begitu familiar dengan namanya…” Sukkie menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal.
“Aku bersyukur kalau hyung tidak terlalu mengenalnya, akan lebih baik jika dia kusembunyikan hanya untukku…”
Mereka kemudian tergelak tertawa bersamaan ketika MC memulai membuka pesat amal itu. Mereka kemudian melangkah ke tempat yang telah disediakan pihak panitia buat mereka.
@Kediaman Park di Wilayah Gangdong, Keesokan Harinya...
LEE YONGHWA DAN PETUALANGAN CINTANYA.
Begitu bunyi headline Koran yang di baca Seohyun pagi itu di kamarnya. Dia tercengang melihat foto Yonghwa dengan Park Shin Hye di acara pesta penggalangan dana amal semalam tetapi tetap percaya bahwa apa yang dilihatnya sekarang tidaklah berarti apa-apa. Selain foto mereka berdua, di bagian bawah juga terdapat dua foto lain. Yang pertama Yonghwa dengan Sulli dan yang kedua fotonya dengan Yonghwa yang sedang memeluknya dan menyembunyikan wajahnya dari kamera. Yah, adalah keberuntung mukanya tidak terlihat jelas di Koran itu dan diantara tiga foto, fotonyalah yang paling kecil. Dia takjub mendapati kenyataan bahwa yang sesungguhnya dan dengan siapa Yonghwa berhubungan sebenarnya malah tidak mendapat space yang besar. Dia tersenyum geli dalam hati.
Tetapi senyum itu tidak bertahan lama. Ketika dia mulai dihinggapi rasa cemas akan keberadaan Yonghwa yang sejak kepulangannya dari Rumah Sakit sampai hari ini belum pernah menghubunginya sekalipun. Meski telah membesar-besarkan hati sejak semalam, karena sepanjang hari Yonghwa belum menghubunginya membuatnya begitu cemas. Apa yang terjadi pada kekasih hatinya tersebut?
Dan ini sudah memasuki hari kedua, tidak biasanya Yonghwa tidak menghubunginya terlebih dengan adanya Berita utama di Koran-koran dan Surat kabar se Korea Selatan yang mengabarkan kedekatan Yonghwa dengan Shin Hye. Meski dia yakin Seohyun tidak akan cemburu dan marah, setidaknya dia tetap harus datang dan menjelaskan alasannya melakukan itu. Atau jika dia sibuk mengapa tidak menelponnya. Seohyun bahkan mengecek Handphonenya tiap sepuluh menit sekali hanya untuk mendapatkan kekecewaan karena tidak satupun pesan atau panggilan dari Yonghwa buatnya.
Meski teramat sangat khawatir, Seohyun tetap memulai harinya dengan penuh semangat. Hari ini adalah hari bersejarah baginya. Tepatnya malam nanti, albumnya akan launching dan dia memulai konser perdananya di Pusat Kesenian Seoul. Mengingat kenyataan ini, dia lantas berpikir mungkin saja Yonghwa sedang menyiapkan sesuatu tentang peluncuran album perdananya sehingga dia tidak sempat menghubunginya. Yah sebuah Surprise barangkali?
Dia kembali mengulum senyum.
Senyum itu mungkin tidak akan bertahan lama, andai dia tahu apa yang sedang terjadi di Incheon Airport hari itu juga.
@Incheon Airport
Ya…
Lee YongHwa ditemani JongHyun dan JungShin bertolak ke Los Angeles tanpa menghubungi Seohyun sebelumnya. Meski berat tetapi Yonghwa tahu saat ini jalan inilah yang terbaik bagi mereka. dia tidak tahu sampai dimana dia bisa bertahan untuk tidak menghubungi Seohyun, yang dia tahu sekarang adalah dia harus pergi, menjauh untuk sementara dari Seohyun, mencoba bertahan demi keselamatan Seohyun. Dia berbalik melemparkan pandangan ke sekeliling loby bandara secara keseluruhan dari tempatnya duduk di ruang tunggu VVIP sebelum beranjak ketika Jungshin dan Jonghyun menghampirinya dan memberi tahu bahwa mereka sudah harus naik ke pesawat.
“Hyunnie, Aku pergi…” Batinnya pelan, lalu memasang kacamata hitamnya dan beranjak pergi di samping Jungshin dan Jonghyun serta pengawalan ketat dari keamanan bandara dan Dinas Rahasia Daehan Mingguk.
@Sejong Center.
Konser perdananya sekaligus peluncuran album terbarunya berjalan dengan sukses. Kakeknya datang menonton bersama dua kakaknya dan Yoona. Beberapa pengamat music di industry hiburan korea selatan juga hadir, beberapa selebriti dan awak media baik cetak ataupun elektronik ikut memenuhi hall Sejong center malam itu.
Di backstage Jokwoon memeluknya sebelum persembahan terakhirnya.
“My Hyunnie, aku sangat bangga padamu..Daebak My Hyunnie..chinca daebak…”
“Kamsahamnida Oppa…”
Meski gembira Seohyun tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Sejauh dia memandang, di deretan penonton dia tidak melihat kehadiran seseorang yang sangat dirindukan hatinya. Dia melihat Lee Eun Hye yang datang bersama suaminya dan Kang Minhyuk tetapi dia tidak melihat YongHwa, dimanakah dia? Mengapa di acara pentingnya dia tidak datang?
“My Hyunnie, kwenchanayo?” Jokwoon yang mendapati raut kecewa dan sedih di wajah Seohyun menanyainya.
“Dee..kwenchana Oppa…”
Jokwoon tahu apa yang mengganjal hati Seohyun. Dari sakunya dia kemudian mengeluarkan sesuatu. Sebuah kotak lalu mengulurkannya kepada Seohyun.
“Ini hadiah dari Yonghwa-ssi. Dia meminta maaf padamu tidak bisa hadir pada hari ini…”
Seohyun memandang dengan tatapan tidak mengerti dengan maksud Jokwoon. Jokwoon kembali menyodorkan kotak itu dan sebuah amplop kecil yang berisi kartu kepada Seohyun.
Seohyun mengambilnya lalu membuka amplop yang berisi kartu ucapan selamat itu dan menemukan sebuah pesan singkat dari Yonghwa untuknya.
For My SweetHeart…
Mianhe, joengmal mianhe tidak bisa hadir untuk melihat penampilan istimewamu hari ini, Aku harus ke Amerika Serikat untuk urusan bisnis. Tapi kau tahu aku selalu bangga padamu. Chukkae Sweetheart.
p.s : “I love you till the sky falls down”
.LYH.
Seohyun melihat isi kotak itu dan menemukan sebuah gelang berhiaskan berlian yang sangat indah. Airmata Seohyun menetes, mengalir menuruni pipinya.
“Oh My Hyunnie…” Jokwoon mendekatinya lalu menghapus airmatanya.
Tenggorokan Seohyun bagai tercekik ketika dia mencoba menahan tangisnya, bukan…bukan ini yang diinginkannya. Dia mau Yonghwa datang ke konsernya, dia ingin Yonghwa hadir disini tetapi kenyataannya berkata lain. Dia bahkan tidak pamit padanya. Fakta ini benar-benar menyakiti hatinya.
Ketika dia tampil untuk penutup konsernya dengan membawakan lagu yang telah dibuat Official MVnya, dia membawakannya sepenuh hati sambil membayangkan kekasihnya yang pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata. Tanpa sadar airmata mengalir di pipinya. Audience yang menyangka Seohyun menghayati lagunya, memberikannya standing applause buatnya, padahal andai mereka tahu apa yang sekarang berkecamuk dalam hatinya. Dia sedih, sangat sedih.
It’s okay even if I can’t see
It’s okay even if I can’t breath
If I could meet you only once
If I could give you all my heart
How much more do I have to miss you
So that maybe you could know my heart?
How much more do I to cry and cry
So that tears could be dry?
Does it hurt because of loving you?
Is it the punishment for loving you so much?
Even though you say that I can lose everything
It’s okay if I just have you to be with me
Even if my heart is broken when loving you
Even if my heart is separated when waiting for you
It’s okay because I love you
It’s okay even if I get hurt
The farther I turn away so as to forget you
The more I miss you, What can I do
Even when you keep telling me it’s not right just
to keep me away from you
You are the only one to me, What can I do
Does it hurt because of loving you?
Is it the punishment for loving you so much?
Even though you say that I can lose everything
It’s okay if I just have you to be with me
Even if my heart is broken when loving you
Even if my heart is separated when waiting for you
It’s okay because I love you
It’s okay even if I get hurt
Even if I get poisoned and pricked
My love for you can’t stop
I will wait for you until forever
I will endure even if it hurts and hurts
Because of loving you more
It’s okay even if tears fall down
It’s okay even if it hurts…
(Seohyun SNSD – It’s Ok Even If it Hurts)
@Kediaman Park di Wilayah Gangdong
“Hyunnie, kwenchana?”
Tadi ketika dia mendengar suara serak dan tangis tertahan Seohyun di telepon, dia lalu memutuskan untuk datang menemui adik iparnya ini. Dalam perjalanan ke kediaman Park Yoona mencoba berbicara dengan Jokwoon dan menanyakan apakah ada yang salah dengan konser promo album Seohyun dua hari ini, namun Jokwoon memastikan kalau segalanya berjalan dengan baik. Bahkan penjualan albumnya lumayan baik progressnya, masyarakat sepertinya mengapresiasikan album Seohyun dengan baik. Yoona kemudian berpikir keras, jika promonya berjalan dengan baik, lantas hal apa yang membuat Seohyun terdengar sangat sedih di pagi hari ini? Apakah berhubungan dengan ketidakhadiran Yonghwa di konser perdananya? Atau terkait dengan artikel 3 hari yang lalu, yang bahkan sampi sekarang masih juga ada tabloid yang mengangkatnya menjadi tema hangat, tentang hubungan Yonghwa dengan Park Shin Hye?
Dan sekarang setibanya di kediaman Park, dia dapat melihat kesedihan Seohyun.
Seohyun menggeleng “Anii…” Suaranya terdengar berat, wajahnya lembab dan matanya bengkak. Dia bisa menebak jika Seohyun menangis semalaman. “Onnie..ottokhe??”
Yoona mendekat ke arahnya dan menariknya ke dalam pelukannya. “Hyunnie, ini mungkin tidak seperti dugaanmu. Meski tidak cukup mengenal Yonghwa-ssi secara mendalam tetapi aku tahu dia. Dan aku yakin ini tidak seperti yang kita lihat, asal kamu tahu Park Shin Hye-ssi itu sahabat Yonghwa-ssi sejak zaman dia kuliah di Amerika…”
“Aku tahu Onnie…bukan itu yang menjadi masalah. Seperti onnie, aku juga percaya pada Yong Oppa. Yang membuatku sedih adalah aku tidak bisa menghubunginya dan tidak ada kabar tentangnya… . Dia tidak datang pada konser perdanaku, tidak menelponku, jika aku menelponnya tak ada jawaban dari ponselnya, aku khawatir Onnie… . Aku sangat mengkhawatirkannya… dia hanya memberiku ini dan sungguh ini malah tambah membuatku khawatir dengan dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi??”
Yoona kemudian mengambil kotak pink yang diletakkan Seohyun dia atas tempat tidurnya. Dia membuka isinya dan melihat seuntai gelang yang berhiaskan berlian, terlihat sangat memukau. Di bawah kotak itu dia melihat sebuah kartu. Dia meraihnya dan membaca isinya.
“…aku benar-benar tidak mengerti onnie… Yong oppa terakhir menghubungiku ketika kita keluar dari rumah sakit setelahnya tidak sekalipun dia menghubungiku, bahkan dia meninggalkanku ke Los Angeles tanpa memberitahukannya kepadaku sama sekali. Aku malah tidak ingin jika Yong oppa hanya demi memikirkanku menyembunyikan semuanya, Aku sudah cukup dewasa untuk tahu segalanya onnie..”
Yoona mengangguk, mengerti kecemasan gadis di depannya ini. Yah, mengapa para pria begitu bodohnya untuk sekedar tahu bahwa seorang perempuan memiliki naluri yang tinggi. Yoona mencium sesuatu yang aneh. Memang di luar kebiasaan Yonghwa mengacuhkan Seohyun sampai berhari-hari seperti ini, ditambah kejadiannya bertepatan dengan sepulangnya mereka dari Rumah Sakit dan pasca penculikan itu. Apakah ini ada kaitannya?
Yoona curiga jika ada keterlibatan kakak-kakak Seohyun di belakang prilaku Yonghwa mengacuhkan Seohyun.
“Ohh..Onnie..mengapa aku seperti ini? Hanya karena Yong oppa tidak menghubungiku dan aku tidak dapat menghubunginya aku jadi kacau seperti ini?”
“Ini karena kamu mencintainya…” Yoona menghela nafas panjang. “Oh iya, bagaimana kalau kamu ikut denganku ke kantorku dan bertemu dengan Eun Hye onnie. Mungkin kamu bisa mendapatkan sedikit informasi darinya…”
Seohyun menggeleng. “Aku tidak bisa Onnie. Hari ini jadwalku padat, Aku ada kuliah pagi ini, siang sampai sore aku harus wawancara di radio dan tabloid remaja. Malamnya aku harus tampil di acara inkigayo di SBS…”
“Astaga, bagaimana kamu melalui hari dengan jadwal sepadat itu dengan perasaan yang sedang kacau??”
Seohyun hanya menghela nafas panjang lalu terdiam.
“Arasho. Onnie akan ke kantor dulu lalu kau pergilah kuliah. Setelahnya onnie akan menemanimu melalui harimu itu. Onnie tidak bisa hanya mengharapkan Kwonnie yang disampingmu, menemanimu dengan kondisimu yang seperti ini. Sekarang ayo kamu bersiap pergi kuliah, untuk sementara kamu tidak usah memikirkan tentang Yonghwa-ssi. Aku tahu dia pasti punya alasan mengapa melakukan itu. Dia mencintaimu Hyunnie, itu yang harus selalu kamu ingat…”
Seohyun mengangguk lalu beranjak bersiap menuju kampusnya pagi itu.
Ditinggal Seohyun, yoona merogoh tasnya dan mengeluarkan telepon genggamnya, dia menekan angka satu, dan kemudian panggilannya tersambung ke Handphone suaminya.
“Oppa, ottiya?”
“Hmm..aku baru saja sampai di kantor babe. Ada apa?”
“Oppa jawab aku dengan jujur. Kamu tidak pernah menekan Yonghwa-ssi tetang hubungannya dengan Seohyun pasca penculikan itukan?”
“Apa yang sednag kamu bicarakan ini babe, aku tidak mengerti?”
Yoona menghela nafas. Dia sangat kenal suaminya, jika Taecyeon tidak mengerti tentang apa yang sedang dibicarakannya tentu itu karena dia memang tidak melakukan apapun. Suaminya bukan tipe orang yang bisa menyembunyikan sesuatu darinya.
“Arasho…tidak ada apa-apa Oppa. Aku hanya sedang mencari jawaban sesuatu tetapi sepertinya oppa tidak tahu.”
Taecyeon disebrang sana semakin tidak mengerti apa maksud istrinya.
“Arasho… Oppa silahkan bekerja yah. Mianhe sedikit mengganggu. Saranghe oppa…”
Sebelum suaminya mengatakan apapun, Yoona memutuskan sambungan telepon itu. Dia tahu sekarang Taecyeon pasti penasaran. Tetapi dia yakin suaminya akan menekan rasa penasarannya dan mendahulukan pekerjaan, Mungkin nanti malam baru kemudian dia memborbardir istrinya dengan seribu pertanyaan berkaitan dengan isi pembicaraan mereka di telepon tadi.
Jika suaminya tidak tahu berarti TOP Oppa? Yoona mencoba menganalisis, yah. Kemungkinan terbesarnya adalah TOP Oppa terlebih dia yang paling banyak berinteraksi dengan Yonghwa selama Seohyun di rumah sakit.
Hmmm..dia akan memborbardir TOP nanti, batinnya ketika melihat Seohyun telah keluar dari Kamar mandi.
@Markas Besar National Intelegent Servis (NIS)
Letnan Simon D melangkahkan kaki di Lobby Markas besar National Intelegent Servis (NIS). Hari ini dia janjian dengan Kapten Kim disini untuk membicarakan kasus penculikan itu dan mengungkap siapa dalang di balik penculikan itu. Namun sayang salah satu penculik yang selamat kemarin baru saja menjadi martir, memilih bunuh diri ketimbang mengatakan yang sebenarnya. Betapa ironisnya. Letnan Simon D mengusap wajahnya pelan, yah kasus ini sangat rumit karena melibatkan beberapa petinggi Negara, dia tidak bisa bergerak terlalu luwes karena jika dia salah langkah sedikit saja bisa jadi posisinyalah yang dia pertaruhkan bahkan juga nyawanya.
Dia telah sampai di depan ruangan Kapten Kim ketika Kapten Kim melangkah keluar dari ruangannya dan melihat kehadirannya.
“Anneyong Haseyo sosangnim..”
“Ohh..anneyong…” Kapten Kim kemudian mempersilahkannya masuk. “Ayo masuk, silahkan tunggu aku di dalam.”
Letnan Simon D kemudian masuk lalu duduk menunggu beberapa menit sebelum Kapten Kim kembali dengan setumpuk berkas di tangannya.
“Ini adalah data tentang penculik itu. Mereka adalah anak buah Kim jong Kok, kelompok yang menamakan diri mereka Atmoshper Kill. Satu hal yang tidak kumengerti hingga kini, jika mereka benar adalah berasal dari kelompok mafia Atmoshper Kill, mengapa mereka begitu ceroboh? Mengapa kita begitu mudahnya bisa menumpas gerakan mereka? Sejak dulu Atmoshper Kill bukanlah lawan yang mudah dilumpuhkan, dan bahkan sampai sekarang kita tidak pernah berhasil membekuk mereka secara sempurna.”
Letnan Simon D menatap serius pimpinannya itu, mencoba mencerna arah pembicaraannya.
“Mungkin memang kali ini operasi mereka tidak berjalan sempurna. Seseorang mungkin melakukan kesalahan? Sehingga kita bisa dengan mudahnya mendapatkan lokasi mereka dan bisa melumpuhkan mereka…”
“Aku tidak tahu Letnan.” Kata Kapten Kim sambil menyisir rambutnya dengan jemari tangannya. “Aku punya perasaan dan naluri yang tidak enak tentang hal ini. Sepertinya ada yang salah. Mengapa kelompok mafia yang sangat berpengalaman bahkan menjadi sasaran buruan Intelegent internasional bisa dilumpuhkan semudah itu? Mereka bahkan sama sekalli belum melakukan hal apapun, mereka sepertinya hanya menggertak…”
Letnan Simon D mengangguk. “Yah, kuakui penculikan itu memang sangat mudah…” lalu sedetik kemudian tubuh Letnan Simon D membeku. “oh My God…” ia lalu menatap Kapten Kim dengan tatapan tajamnya. “Mengapa mereka sangat mudah dilumpuhkan? Yah, karena semua ini hanya jebakan…”
“Maksudmu?”
“Penculikan itu hanya sekedar pengalih perhatian, sandiwara, agar setelah ini pengamanan kepada Lee Yonghwa lebih diperlonggar terlebih setelah penandatangan regulasi tentang Lingkungan hidup itu otomatis Tuan President dan keluarganya tidak lagi melihat bahaya yang mengancam mereka seperti sebelum kejadian dan penandatangan UU tadi. Tujuan mereka lebih jauh lagi. Mereka tahu jika pasca pembunuhan di Hotel, Lee Yong Hwa kemudian mendapat pengawalan ketat. Dan Tuan President yang menyangka ini adalah hanya untuk menyerang regulasi yang digodoknya semata-mata namun sejak masih menyelidiki pembunuhan di Hotel itu aku memiliki firasat jika ini tidak saja tentang Regulasi itu. Ini bisa jadi makar terhadap Tuan President. Bagaimana para lawan politik Tuan President menyerangnya melalui putranya.”
Kapten Kim mencerna penjelasan Letnan Simon d.
“Katakanlah serangan sesungguhnya para mafia bayaran itu belum terjadi, mereka sedang menunggu moment yang tepat. Dan sekarang setahuku Lee YongHwa sedang mengadakan perjalanan bisnis di Los Angeles, dan bisa kupastikan tanpa pengawalan keamanan yang ketat, dia hanya ditemani oleh Lee Jungshin dan Lee Jonghyun. Meski Lee Jungshin adalah orang kita tetap saja dia tidak akan mampu melumpuhkan Kelompok Atmoshpere Kill.”
Kapten kim ternganga. “Oh My God…”
“Jika dugaan dan analisisku benar, jika sang putra terluka hal itu akan sangat menyakiti Tuan President dan dengan kerendahan hati yang dimilikinya dia akan rela melepaskan posisinya demi melindungi keluarganya. Lantas siapa yang diuntungkan dengan pengunduran Tuan President… anda bisa menebaknya sendiri Kapten…”
Kapten Kim menganggukkan kepala. “Aku akan menemui langsung President, sekarang yang perlu kamu lakukan segeralah ke Los Angeles, bersama partner timmu atau kamu bisa menghubungi FBI disana dan meminta bantuan mereka dan pastikan kamu membawa pulang Lee Yonghwa dalam keadaan selamat.”
“Siap…”
@Kawasan Apartemen di Westwood, Los Angeles.
Barangkali ini memang bukan ide bagus. Gumam Yonghwa ketika melangkah duduk di atas sofa di apartemen mewah miliknya di Los Angeles. Berada terpisah jarak ribuan kilometer dengan Seohyun ternyata berpengaruh besar padanya.
Tiap menit bahkan tiap detik bayangan gadis itu berkelebat di benaknya, bahkan ketika urusan-urusan penting bisnis dan pengambilalihan hotelnya, bayangan Seohyun tak mampu hilang dari pikirannya. Dia sudah mencoba fokus namun tetap saja semuanya tidak berhasil, beruntung Jonghyun ikut serta dengannya sehingga dia lumayan terbantu. Proses akuisisi hotel itupun berjalan lancar tanpa hambatan berarti, setelah melobby dan menemui beberapa pemilik saham yang hendak menjual sahamnya dan mengadakan pembicaraan penting lalu membeli saham mereka pada akhirnya besok mereka akan mulai mengadakan penandatanganan MoU akuisisi hotel tersebut di bawah manajemen Lee Yong Hwa.
Ahh…kembali malam ini Yonghwa merasakan kerinduan yang teramat sangat. Dua saudara sepupunya sedang keluar menikmati hiburan malam di Los Angeles dan telah mengajak dirinya tetapi dia tidak berniat ikut, dia tidak begitu suka berada di bar atau diskotek. Ketika sedang sendiri seperti ini, kerinduan itu semakin menyiksa batinnya.
“Oh Hyunnie, Bogoshiposoyo..Otthokke sweetheart? Apakah aku harus menemuimu? Tapi bagaimana dengan keinginan kakakmu? dan lagi bisa saja aku membahayakanmu kembali jika aku bersamamu…”
Dia sedang berbaring di sofa sambil memikirkan Seohyun ketika telepon genggamnya berbunyi. Di layar LCDnya tertera nama Letnan Simon D.
“Yobhuseo Hyung?”
”Oh Anneyong Yonghwa-ah. Bisa kamu jelaskan padaku dimana alamatmu di Los Angeles…”
“Ada apa memangnya Hyung??”
“Cukup katakan padaku alamatmu, segalanya akan kujelaskan jika kita bertemu nanti dan tolong pastikan dirimu tidak keluar tanpa pengawalan Jungshin. Berjanjilah padaku…”
Yonghwa merasa aneh tetapi dia tidak menanyakan apa maksud perkataan Letnan Simon D secara lebih mendalam, di kepalanya sekarang yang berkelebat hanya tentang Seohyun itu kenapa setelah mengatakan alamat lengkapnya kepada Letnan Simon D dan berjanji akan menuruti permintaannya dia kemudian memilih mematikan sambungan teleponnya lalu berjalan melangkah ke piano di sudut ruangan, mulai memainkan lagu yang bisa mengurai rindunya pada kekasih hatinya.
Come up to meet you, tell you I’m sorry
You don’t know how lovely you are
I had to find you, tell you I need you
Tell you I set you apart
Tell me your secrets, and ask me your questions
Oh lets go back to the start
Running in circles, coming up tails
Heads on a silence apart
Nobody said it was easy
Oh it’s such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said that it would be this hard
Oh take me back to the start
I was just guessing at numbers and figures
Pulling your puzzles apart
Questions of science, science and progress
Do not speak as loud as my heart
Tell me you love me, come back and haunt me
Oh and I rush to the start
Running in circles, chasing our tails
Coming back as we are
Nobody said it was easy
Oh it’s such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard
I’m going back to the start
(The Scientist – ColdPlay)
Dia kemudian meneguhkan hati, yah dia akan pulang untuk Seohyunnya, tidak peduli apa yang akan terjadi. Semestinya dia tidak lari ketakutan seperti ini. Dia akan mengatakan kepada gadis itu betapa dia sangat merindukannya. Hanya membayangkan pertemuannya dengan Seohyun saja dia sudah teramat sangat bahagia.
@SBS
Malam itu, sehabis penampilannya di SBS dan sekarang telah dalam perjalanan pulang ke rumah setelah sebelumnya mengantar Yoona yang telah menemaninya seharian pulang ke rumahnya, Seohyun merasa teramat lelah namun dia tidak mampu memicingkan matanya seperti kebiasaannya yang lalu-lalu jika dia sedang lelah. Dia melirik arlojinya yang telah menunjukkan pukul 10 PM, entah mengapa perasaannya sangat tidak nyaman. Hatinya terasa sakit sekali. Astaga, dia tidak biasanya seperti ini.
“Oh My God. Apakah ini sebuah pertanda, aku mohon lindungi orang-orang yang aku cintai. Haraboji, TOP Oppa, Taec Oppa, Yoona Onnie, kwon Oppa dan uri Yong. My God, tolong lindungi mereka…”
Berbeda waktu 12 jam darinya, firasatnya tentang keselamatan orang-orang yang disayanginya memang sangat tepat, Yonghwa yang pagi itu bersiap untuk penandatanganan akuisisi hotelnya sedang diintai bahaya.
@Kawasan Apartemen di Westwood, Los Angeles.
Yonghwa baru saja melangkah keluar dari loby apartemennya dan bersiap menunggu mobil jemputan mereka di pelataran bersama Jungshin dan Jonghyun.
“Ehmm..aku lebih menyukai negaraku…” Ucap Jonghyun sambil memakai kacamata hitamnya, memandangi Los Angeles yang pagi itu sudah terasa terik.
“Hyung memang cocoknya tinggal di Korea Saja, tidak kemana-mana…aisshhh…” Jungshin menyela dengan nada jengkel.
“Tolong jangan memulai pertengkaran kalian, aku bosan masih sejak sarapan tadi kalian telah bertengkar tentang ini.”
“Jonghyun Hyung yang memulai. Dia telah membuatku malu karena telah menceramahi sekelompok mahasiswi Korea. Astaga Hyung ini los angeles bukan korea..aisshhh memalukanku saja. Padahal salah satu diantara mereka ada yang aku taksir Hyung…aisshhhh…”
“Mereka memang pantas dinasehati, mereka sudah mulai melakukan hal-hal yang tidak sopan dan di luar kewajaran….” Jelas Jonghyun tidak mau kalah.
“Apanya yang tidak sopan. Hyung saja yang terlalu berlebihan..aisshhh…”
Pertengkaran antara keduanya masih berlanjut ketika ketika telepon genggam Yonghwa berbunyi.
“Ottiya??” Suara berat Letnan Simon d terdengar di telinganya.
“Aku masih di apartemenku Hyung, tetapi kami akan ke hotel untuk menyelesaikan sesuatu lalu kembali ke Korea Selatan siang nanti…”
“Andwe…bisakah kamu menolongku, tolong tetap di dalam apartemenmu. Hari ini jangan keluar dulu sampai aku tiba di sana kurang lebih setengah jam lagi…”
“Memangnya Hyung ad…” Ucapan Yonghwa terhenti ketika sesuatu yang sangat keras menghantam dadanya dan membuatnya limbung seketika. Dia merasakan sesuatu menembus dadanya dan sekarang bersarang di dalam dadanya. Sakit teramat sakit tepat di jantungnya, dia kemudian meraba dadanya lalu menemukan darah mengucur deras.
Jonghyun yang berada di sampingnya berteriak melihat Yonghwa yang sepertinya terkena tembakan dari kejauhan. Yah kejadiannya sangat cepat, snipper itu bisa jadi berdiri di trotoar jalan atau di sebrang jalan tepat di depan apartemen mereka. Jungshin mengedarkan pandangan kesekeliling tetapi tidak melihat hal-hal yang mencurigakan. Dia segera menelpon 911.
Yonghwa yang sekarang berada dalam pangkuan Jonghyun tidak dapat lagi menahan rasa sakit itu, hal terakhir yang sempat berkelebat di kepalanya adalah Seohyunnya yang tersenyum manis lalu semua gelap. Hitam.
To Be Continued : Part 12
.SJ.
Langganan:
Postingan (Atom)