Senin, 12 Desember 2011

Seri SJ & Friends : ILLUSIONS



.ILLUSION.


SJ Entertainmet Proudly Present :


_Seri SJ and Friends : FF OneShoot Basic on Song_


.ILLUSION.


Lead Cast :

Seo Joo Hyun (SNSD)
Jung Yong Hwa (CN Blue)


Main Cast :

Im Seoulong (2AM)
JinWoon (2AM)
Jea (Brown Eyed Girl)



BGM : ILLUSION – CN BLUE








.1.



I’m missing you, itsudemo (always)
I’m telling you, imademo (even now)
Close my eyes, and imagine you are in my heart
I’m thinking you, itsudemo (always)
I’m drawing you, imademo (even now)
She leaned over and whispered something in my ear





Cuaca siang itu di Seoul begitu panas, pulang kuliah YongHwa memilih langsung pulang ke apartemannya disbanding mengikuti ajakan temannya untuk hang out. Cuaca yang panas membuatnya ingin segera merebahkan diri di tempat tidur.

“Anyeyong Seulong hyung, anyeyong Jea-ssi…” sapanya pada Seulong dan Yoeja Chingunya yang ditemuinya di depan apartemennya. Seoulong adalah tetangga apartemennya, mereka berdua lumayan akrab.

SeouLong dan kekasihnya, Jea membalas salam YongHwa lalu berlalu pergi dan YongHwa pun masuk ke dalam apartemennya. Dia langsung menuju ke dapur mengambil sebotol minuman di kulkas, lalu memilih duduk di depan jendela. Sambil meneguk minumannya dari apartemennya yang di lantai dua dia bisa melihat Seulong yang sedang tertawa lepas bersama yeoja chingunya di pelataran parkiran. Bahkan dia bisa melihat dengan jelas, Jea sedang menyuapkan biskuitnya pada Seuolong. Benar-benar membuat orang yang melihatnya menjadi iri.

YongHwa memilih berjalan menjauh dari jendela dan menidurkan diri di atas tempat tidur. Melihat kemesraan Seulong dan Jea, membuatnya teringat pada seseorang.

Seseorang yang selalu dia rindukan tiap hari, yang tidak pernah bisa dia lupakan, bagaimanapun kerasnya usaha untuk melupakannya.

Sekarang dia malah membawa pikirannya mengembara ke masa lalu yang indah bersamanya, bersama Seo JooHyun.



***



(Dua tahun yang Lalu)



“Jagiya, kenapa mukamu ditekuk gitu? Pacarmu yang tampan ini datang bukannya disambut dengan senyuman malah disambut dengan wajah suram kayak gini…” kata YongHwa sambil mencubit pipi SeoHyun saat dia berkunjung ke rumahnya.

Tapi alih-alih menjawab pertanyaan YongHwa, SeoHyun malah mengabaikannya dan berjalan duluan ke ruang tamu, meninggalkan YongHwa yang berdiri di depan pintu.

YongHwa lalu berinisiatif mengikuti langkah SeoHyun menuju ruang tamu.

“JooHyunku sayang, ada apa sih? Cerita dong…” YongHwa menyusulnya dan duduk disampingnya.

“Oppa jangan pura-pura tidak tau, aku begini karena kau…” kata SeoHyun sambil melipat kedua tangannya.

“Ahhhh…gara-gara aku seharian kemarin tidak menghubungimu? Mianhae jagiya, aku kemarin harus latihan ekstra, kau tau sendiri kan Tim sepakbola sekolah kita akan memasuki babak final??”

“Tapi bukan berarti kau lupa padaku, setidaknya sms bilang kalau hari ini tidak bisa menghubungiku…”

“Mianhae jagiya. Marahnya udah dong, ntar kalau marah kamu cepat tua loh. Ntar kalau tua cepat mati. Kalau kamu mati siapa dong yang jadi pendampingku…” YongHwa mencoba menggoda kekasihnya.

SeoHyun langsung marah. Dia membulatkan matanya dan menatap YongHwa dengan kesal, dan langsung memukuliku dengan bantal yang ada di sampingnya.

“Maksud oppa apa? Oppa mendoakanku supaya cepat mati? Uhhhh bukannya berusaha meluluhkan hatiku, tapi malah bikin aku kesal…”

“Aku sudah meluluhkan hatimu kok, buktinya sekarang kau jadi kekasihku kekekekeke…”

“Aiisshhhh…Aku heran kenapa dulu aku mau jadi kekasih oppa…”

“Hahahahaha…jangan ngambek lagi dong. Kalau kau beneran mati maka hidupku akan hampa. Kita butuh mati bersama Joohyun-ah…” YongHwa tersenyum manis pada SeoHyun lalu membelai lembut rambut panjangnya.

SeoHyun dengan wajah merajuk lalu menyandarkan kepalanya dibahu YongHwa.

“Kau selalu saja meluluhkan hatiku. Aku tidak pernah bisa berlama-lama marah padamu. Janji ya, oppa tidak akan meninggalkanku??”

“Janji…” Ucap YongHwa mantab.



***




I am still in our memory
I am still in our love story
I am still waiting for you here
I never to lose heart my love, my love




YongHwa kembali menyadari keberadaannya, dia membuka mata kembali dan berjalan menuju lemarinya. Dia lalu mengambil sebuah foto yang dia letakkan diantara lipatan baju-bajunya. YongHwa duduk kembali di samping tempat tidur sambil memandangi foto itu.

Foto dirinya dan JooHyun.

“Ini foto kita bersama yang terakhir. Foto saat kau merayakan kelulusanku. Tapi Aku yang lulus sekolah, kenapa kau jauh lebih senang dariku hari itu…” Ucap YongHwa lirih.

“Aku tidak menyangka ini akan menjadi foto terakhir kita. Karena hal bodoh yang aku lakukan, dan aku melepasmu begitu saja. Mianhaeyo Seo Juhyun, saranghaeyo…” Kembali dia berkata lirih pada dirinya sendiri.

“Tidak ada gunanya kau bicara pada foto itu. Bicara pada orangnya langsung dan katakan semua yang ingin kau katakan selama 2 tahun ini…”

Suara itu mengagetkan YongHwa, dia mendongak dan telah menemukan Seoulong telah berdiri di depannya sekarang, kehadiran SeouLong tidak di sadarinya, SeouLong memang tahu kombinasi password apartemennya.

“Hyung, sejak kapan kau berdiri dihadapanku? Seperti hantu saja…”

“Tidak sopan mengataiku hantu. Kau saja yang tidak menyadari kehadiranku…” dia tiba-tiba menyambar foto yang di pegang YongHwa, lalu duduk di sampingnya.

“Masih lebih cantik Jae-yah kekekeke…”

“Aissshh, jashik..tentu lebih cantik JooHyun dong hyung. Kemana-mana tetep lebih cantik Joohyunku…” Yonghwa merebut kembali fotoku dari tangan SeouLong.

“Kekekeke…dimata kita, orang yang kita cintailah yang paling cantik…”

YongHwa hanya diam dan tersenyum mendengar ucapan Seulong. Benar apa kata SeuLong, dimata kita, orang yang kita cintailah yang paling cantik.

“Yonghwa-yah sampai kapan kau akan seperti ini terus, memendam rasa bersalahmu dan rasa cintamu? Segera temui dia dan katakan semuanya…”

“Hyung aku rasa tidak semudah itu untuk mengatakannya…”

“Kau belum mencobanya. Jangan menyerah dulu. Atau jangan-jangan kau memang sudah tidak mencintainya lagi??”

“Aku masih mencintainya. Aku juga masih berharap bisa kembali padanya hyung. Tapi aku merasa kesalahanku begitu besar padanya. Aku takut dia tidak akan bisa memaafkanku dan menerimaku lagi…” kata YongHWa lirih sambil tertunduk lemas.

“Coba dulu, seandainya gagal juga tidak apa-apa. Setidaknya kau sudah mencobanya dan menunjukkan sikap gentle mu…” Seulong Menepuk pundak YongHwa pelan lalu berlalu pergi keluar dari apartemen YongHwa.




***






.2.




I’m missing you, itsudemo (always)
I’m telling you, imademo (even now)
The old times, are all of our true stories



Pagi itu Jung YongHwa berangkat ke kampus seperti biasa naik bus. Da tanpa disangka ternyata ada sosok yang dicintainya di atas Bus tersebut. SeoJooHyun.

Dia duduk membelakangi YongHwa, dan sangat memungkinkan dia tidak menyadari kehadiran YongHwa di atas bus tersebut. Dia sedang sibuk membaca novel.

Yonghwa benar-benar menantikan saat-saat ini, saat dia bisa melihat wajahnya secara langsung. Sudah dua tahun lamanya dia tidak sedekat ini dengannya.

“Seo Juhyun, aku benar-benar merindukanmu…” gumam YongHwa dalam hati.

Ucapan Seulong kemarin kembali terngiang di kepalanya. Aku harus menyapanya meminta maaf padanya secara langsung.

Tetapi tiba-tiba memori dimasa lalu berkelebat lagi dikepalanya dan membuatku menahan diri untuk menyapanya.




***




Hari pertama YongHwa mulai kuliah, Dia menemui fakta kalau dia ternyata satu kampus dengan TaeYeon. TaeYeon adalah kakak tingkatnya sewaktu dia duduk di bangku SMP dan juga adalah cinta pertama Jung YongHwa. Jung YongHwa benar-benar mengaguminya, dia begitu dewasa, dia adalah kapten basket tim putri di SMPnya saat itu. Dimata Jung YongHwa, TaeYeon benar-benar keren.

Dia ingat dulu dia selalu mengiriminya surat, mencurahkan semua perasaannya pada Taeyeon. Tapi saat itu TaeYeon tidak merespon dan sepertinya dia hanya menganggap Jung YongHwa sebagai yuniornya. Hingga TaeYeon lulus SMP, YongHwapun masih sering menghubunginya sekedar menanyakan bagaimana kabarnya.

Tetapi semua berubah ketika dia bertemu dengan JooHyun dan menjalin hubungan dengannya, YongHwa sama sekali berhenti menghubungi TaeYeon.

Nah, dengan fakta bahwa dia kembali bertemu dengan TaeYeon entah mengapa, dia masih merasakan debaran itu, meski debarannya tidak sekencang dulu. YongHwa berpikir mungkin karena dia adalah cinta pertamanya jadi sedikit susah untuk melupakannya 100 %. Sedangkan sikap TaeYeon ketika bertemu dengannya tidak berubah, dia masih seperti yang duu. Taeyeon yang riang dan selalu tersenyum kepadanya.

Semua berjalan lancar.

Sampai suatu hari.

Saat itu YongHWa yang sedang berjalan di taman belakang kampus kaget menemukan TaeYeon yang sedang menangis.

Kekagetannya bukan tanpa alasan, yang dia tahu TaeYeon itu adalah sosok yang tegas dan kuat, dia bukan tipikal yeoja cengeng yang mudah menangis. Karena tergugah oleh rasa penasaran YongHwa segera menghampiri TaeYeon yang sedang duduk sendiri itu.

“TaeYeon Noona, kau kenapa? Kenapa menangis?”

“Yonghwa-yah...sedang apa kau disini?” katanya sambil buru-buru mengusap air matanya dan berusaha tersenyum.

“Jawab noona, kenapa kau menangis?” kata YongHwa tidak mempedulikan pertanyaan TaeYeon.

“Ahhh mianhaeyo Yonghwa-yah sebentar lagi aku ada kelas. Aku tinggal dulu…” TAeYeon buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan berusaha meninggalkan YongHwa. Namun tanpa terduga oleh TaeYeon, YongHwa menahan langkahnya dengan cara meraih tangannya. YongHwa lalu bangkit dari tempat duduknya lalu menarik TaeYeon masuk ke dalam pelukannya dan Memeluknya erat sekali.

“Yonghwa-yah apa yang kau lakukan? Lepaskan, aku harus pergi…” TAeyeon berusaha melepaskan pelukannya, tetapi tidak berhasil.

“Biarkan seperti ini. Biarkan aku memelukmu seperti ini noona. Biarkan aku menenangkanmu dengan pelukanku ini..” YongHwa semakin mengeratkan pelukanku.

Taeyeon yang semula tidak merespon pelukan YongHwa berubah membalas pelukan YongHwa dan YongHwa dapat merasakan airmata TaeYeon jatuh membasahi punggungnya.

“Menangislah noona. Menangislah sepuas hatimu, jangan kau tahan…”

“Yonghwa-yah aku sedang patah hati. Kekasihku selingkuh dengan sahabatku sendiri. Aku berpikir hal seperti itu hanya terjadi dalam drama-drama, tidak kusangka, aku mengalaminya sekarang. Sakit rasanya Yonghwa-yah…”

“Jangan sedih noona, ada aku di sini. Aku selalu mencintaimu dan tidak akan menyakitimu…” Entah kenapa tiba-tiba YongHwa mengatakan hal itu. dia jadi bingung sendiri dengan perasaannya yang tiba-tiba begitu ingin melindungi TaeYeon.

“Mwoya? Apa maksudmu Yonghwa-yah? Jangan bercanda, aku tau kau sudah memiliki kekasih…” TaeYeon melepaskan pelukannya dari Yonghwa.

Mendengar ucapannya reflek kedua tangan YongHwa memegang pipinya, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah TaeYeon, entah setan apa yang merasuki pikirannya ketika detik berikutnya dia mencium bibir TaeYeon lembut.

“Op…oppa…Apa yang kau lakukan??”

Yonghwa segera melepaskan ciumannya dan menoleh ke belakang. Ternyata Seo JooHyun telah berdiri di sana dengan air mata menggenang di kedua matanya.

YongHwa kembali merasakan kesadarannya tetapi telat karena detik kemudian dia mendapati Seo JooHyun kekasihnya telah berlari meninggalkan tempat itu. “Seo Joohyun, mianhaeyo…” Ucapnya lirih tanpa merasa mampu untuk mengejarnya.

“Yonghwa-yah kejar gadis itu!!!”

YongHwa hanya mematung, kakinya tidak mampu melangkah untuk mengejar Joohyun. Justru inisiatif untuk mengejar SeOJooHyun datang dari TaeYeon.




***





Sejak saat itu Yonghwa tidak berani menyapa JooHyun dan dia pun tidak berusaha untuk menemui JooHyun, dia merasa kesalahannya begitu besar dan fatal, dia tidak yakin Seo JooHyun akan memaafkannya. Dia pun merasa dirinya tidak pantas mendapatkan maaf dari JooHyun.

Sementara TaeYeon tidak pernah berhenti untuk menyuruh YonghWa untuk meminta maaf pada Joohyun. TaeYeon merasa bersalah pada Seo Joohyun dan dia mengatakan ke YongHwa kalau dia bisa memaafkan dirinya setelah dia bisa melihat YongHwa dan Joohyun bersama lagi. Tapi lagi-lagi YongHwa tidak punya keberanian untuk bertemu dengan Joohyun. Dia terlalu pengecut untuk itu.





***



.4.



I’m thinking you, itsudemo (always)
I’m drawing you, imademo (even now)
My lady, You’re my memories in my life



Sepanjang hari yongHwa tidak mampu berkosentrasi untuk mengikuti pelajaran di kelas, pikirannya melayang entah kemana. Dan lagi-lagi pada akhirnya wajah cantik SeoJoohyun yang melintas dipikirannya.

Batinnya sedang berperang, pemicunya adalah ketika tadi dia melihat sosok orang yang selama ini dirindukan hatinya. Di satu sisi dia benar-benar tidak ada kebaranian untuk menemui Seo Joo Hyun, tetapi disisi lain hati kecilnya berkata bahwa dia harus menemuinya. Hatinya kini sangat galau.



I am still in our memory and I
I am still in our love story and I
I am still waiting for you here
I never to lose heart, my love

I am still in our memory and I
I am still in our love story and I
I am still waiting for you
Kimi to boku no story
(Story of you and me)



Pulang kuliah YongHwa memutuskan untuk pergi ke kampus Seo Joohyun. Dengan bermodalkan nekat, dia mengumpulkan keberanian yang ada pada dirinya.

“Aku harus menjadi pria yang gentle. Aku tau aku salah, untuk itu aku harus menerima konsekuensinya, apapun yang akan Joohyun lakukan padaku aku harus menerimanya.” Batinnya sepanjang perjalanan.

YongHwa kemudian memasuki area kampus Seo Joo Hyun dan menanyakan pada beberapa orang tentang keberadaan Seo Joohyun. Mereka mengatakan kalau Seo JooHyun ada di kelas. Dengan segera YongHwa menuju tempat yang mereka katakana.

Sebelum menarik pelan pintu kelasnya, YongHwa menghentikan debaran jantungnya, lalu menarik nafas dalam-dalam. Dia kemudian menarik pintu kelas dan melihat keberadaan Seo JooHyun disana.

“Anyeyong haseyo Joohyun-ah” katanya sedikit gugup.

Dan berubah kaget dan kemarahan menggelegak dalam hatinya ketika dia melihat pemandangan di depannya. Seo JooHyunnya sedang belajar bermain gitar dari seorang namja, dia ingat dulu saat mereka masih bersama, dialah yang mengajarinya bermain gitar, entah kenapa hatinya sakit melihat seorang namja memegang tangan Seo JooHyunnya seperti itu.

“Kau?” Seo JooHyun berbalik dan melihat Jung YongHwa berdiri di sana. Dia refleks menghentikan latihan gitarnya dan memandang YongHwa dengan tatapan tidak percaya.

“Mianhaeyo aku mengganggumu…” YongHwa langsung berbalik pergi dan menutup pintu di belakangnya. Kalau mau jujur dia sakit hati melihat pemandangan itu, apakah namja itu kekasihnya sekarang? Dan yang lebih menyakiti hatinya adalah gadis itu bahkan tidak berusaha mengejarnya.

“Apakah dia sedang berusaha membalas dendam padaku karena dulu aku tidak mengejarnya?” ucapnya lirih. Hari ini rencananya gagal untuk meminta maaf padanya secara langsung.





***





Kimi to buku wa hitotsu no basho wo mitsumete itanoni
(You & I were staring at one (same) place)
Eien to omotta shiawase wo boku wa ima mo sagasite iru
(I thought Happiness is forever, I’ve been looking for it even now)



YongHwa melarikan langkahnya menujui ke taman kota. Menikmati pemandangan di sore hari, sungguh indah dan membuat hatinya sedikit damai.

“Apa yang kau lakukan di sini sendiri?” tiba-tiba Seulong muncul dan memukul pelan pundaknya dari belakang, membuatnya terjengkang kaget.

“Oh kau rupanya hyung. Ani…Aku hanya menikmati pemandangan sekitar. Kau sendiri sedang apa hyung?”

“Aku baru saja mengantar Jae pulang, sekalian aku mampir disini…”

“Hyung, aku barusan dari kampus Joohyun. Aku berniat untuk menemuinya meminta maaf padanya dan tadinya ingin memintanya untuk kembali padaku, tapi…” YongHwa menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya. “Tapi aku melihat dia sedang belajar gitar dengan seorang namja. Aku pikir dia telah menemukan penggantiku. Jadi aku memutuskan untuk mengurungkan niatku dan berlalu pergi...”

“Ckckckckck kau benar-benar payah Yonghwa-yah. Harusnya kau katakan semuanya dulu…”

“Aku terluka hyung melihat dia dengan namja lain selain aku. Jadinya aku langsung pergi saja…”

“Babo…itu tandanya kamu cemburu…”

“Betul, kau memang babo Yonghwa oppa…” Tiba-tiba dari arah belakang sebuah suara terdengar mengalun merdu.

YongHwa dan SeuLong spontan berbalik dan menemukan seorang Yeoja berdiri di sana. Seo JooHyun.

“Seo Joohyun…” YongHwa terkesiap.

“Arasho…Guys, Kalian berdua aku tinggal yah...” tapi sebelum benar-benar pergi, SeuLong membisiki YongHwa. “Selesaikan semuanya Yonghwa-yah, jangan sia-sia kan kesempatan ini…”

Seulong bangkit dan berjalan menjauh.

Seo Joohyun melangkah pelan mendekati YongHwa yang duduk di kursi taman. Karena keduanya merasa canggung satu sama lain, jadinya diam adalah pilihan terbaik. Keheningan melingkupi mereka selama beberapa menit

“Oppa kenapa hanya diam??” Tanya Seo Joohyun dingin.

“Mianhaeyo…” Lirih suara JooHyun berujar.

“Untuk apa???” jawabnya datar.

“Untuk semua kesalahanku yang menyakiti hatimu..Chinca Mianheyo…”

“Kesalahan yang mana? Kesalahanmu terlalu banyak…”

“Karena aku mencium yeoja lain, karena aku tidak mengejarmu saat itu, karena aku tidak pernah berani untuk datang secara langsung padamu untuk minta maaf…” YongHwa berbalik dan menatap gadis yang duduk di sampingnya saat itu. “Joohyun-ah kumohon maafkan aku. Mungkin kedengarannya gombal atau apalah tapi percayaah, aku hanya mencintaimu, Selama 2 tahun ini hanya kau yang ada dipikiranku…” lanjutnya penuh dengan kesungguhan.

“Apakah aku harus mempercayai ucapan Oppa?”

“Semua kembali padamu, JooHyun-ah, apakah kamu mau percaya padaku atau tidak?? Tapi lihatlah mataku lebih dalam, apa aku berbohong padamu??” Joohyun menatap mata YongHWa tajam. Lalu tiba-tiba sebutir air mata jatuh dari matanya.

“Joohyun-ah kenapa kau menangis? Kalau kau tidak mau memaafkanku, tidak mengapa dear, tapi jangan menangis…jeballl…” kata YongHwa khawatir karena melihatnya tiba-tiba menangis. Namun alih-alih mereda, tangis JooHyun makin menderas.

“Apakah Oppa tau, selama dua tahun aku menunggu saat-saat ini. Saat Oppa mengatakan semua ini. Tapi aku seperti orang bodoh, karena Oppa yang ku tunggu-tunggu tidak juga muncul…”

Terkesiap dengan kenyataan yang ada yang telah di ucapkan oleh Seo JooHyun membuat YongHwa terharu, dia lalu meraih tubuh Seo JooHyun tanpa sungkan dan memeluknya, membiarkan JooHyun menangis dalam pelukannya.

“Mianhaeyo… Chinca Mianheyo... Aku pikir kau tidak mau memaafkanku dan tidak akan mau menerimaku lagi…”

“Babo. Kau tau sendiri kan aku tidak bisa marah lama-lama padamu… Harusnya kau tau itu…”

YongHwa terdiam, dia hanya bisa mengusap lembut rambut Seo JooHyun lalu mengecup puncak kepalanya.

Setelahnya hening beberapa menit.

“Jadi kau memaafkanku??” Tanya YongHwa.

“Tentu, tapi ada syaratnya??”

“Mwoya? Syarat apa?”

“Kau harus menggendongku mengelilingi taman ini?” kata Seo JooHyun tersenyum jail.

“Shiiro..”

“Arasho…tapi jangan harap aku mau memafkan Oppa…”

Joohyun langsung berdiri dan berniat pulang sebelum YongHwa menahan tangannya.

“Baiklah aku mau melakukannya, cepat naik ke punggungku sekarang…”



I am still in our memory
I am still in our love story
I am still waiting for you here
I never to lose heart my love, my love
I am still in our memory (and I)
I am still in our love story (and I)
I am still waiting for you here
I never to lose heart, my love



Seo Joohyun langsung naik kepunggung YongHwa yang begitu tangan Seo JooHyun telah melingkar di lehernya langsung menggendongnya mengelilingi taman.

“Apa kau senang?”

“Ne. sudah lama aku tidak merasakan ini. Oppa ingat kan dulu kita sering bersepeda di taman ini?”

“Tentu aku ingat. Dan kau selalu kalah hahahaha…”

“Itu karena oppa seorang namja. Kekuatan oppa lebih besar dariku…” kata Seo JooHyun tidak terima.

“Alasan, itu karena kau saja yang lemah. Payah…”

SeoHyun refleks mencubit lengan YongHwa karena kesal.

“Awww appayo. Kau ini, dari dulu tidak berubah. Suka mencubiti lenganku…”

“Joohyun-ah, Siapa tadi namja yang mengajarimu main gitar?” Lanjut YongHwa.

“Waeyo? Kau cemburu?”

“Cepat katakan…”

“Ehm…kasih tau nggak ya???? Nggaak deh.. itu rahasia?” kata Seo JooHyun berniat menggoda YongHwa. Dan tanpa dinanya YongHwa langsung menurunkannya.

“Oppaaa… Kenapa kau menurunkanku? Ini baru setengah taman…”

“Katakan dulu siapa namja tadi?”

“Gendong lagi dan aku akan menjelaskannya…”

“Shiirooo…”

“Baiklah. Aku tidak akan mengatakannya….”

“Arashoo... Naiklah lagi. Tapi janji, katakan padaku siapa namja itu?”

Seo JooHyun mengangguk dan menunjukkan senyum termanis yang dia punya.

“Dia namanya Jinwoon. Dia hanya temanku, dia juga sudah punya pacar kok. Jadi oppa tidak usah cemburu…”

“Owh hanya chingumu. Aku pikir kau berkhianat di belakangku…”

“Mwoya? Berkhianat? Maksudmu apa?”

“Selama ini aku kan tidak pernah memutuskanmu. Aku tidak pernah mengatakan putus. Jadi kalau kau pacaran dengan namja lain itu berarti kau selingkuh hehehehehe…”

“Huh dasar. Kau yang selingkuh…”

“Aku tidak selingkuh kok. Sejak ciuman itu aku tidak pernah berhubungan dengan Taeng Noona, hanya saat itu dan jujur aku khilaf ketika melihatya sedih setelah itu, setelah kamu meninggalkanku, tidak ada yang lain selain bayanganmu yang bermain di pikiranku, jiwaku, batinku, hanya kamu…Selama ini aku selalu setia menunggumu…”

Di punggung YongHwa, SeoHyun terenyuh. Dia lalu makin melingkarkan lengannya di leher YongHwa dan mendekatkan pipinya di pipi YongHwa.

Sore itu terlihat cerah karena dua hati yang terpisah telah menyatu.









.END.











Edisi : SJ and Friends _FF OneShoot Basic on Song_



Penulis : VIVIT NOVITA

Editor : SJ

Pic : VIVIT NOVITA




VIVIT say :

FF ini sebelumnya udah aku post di http://ffcnblueindo.wordpress.com dengan cast Lee Jonghyun dan tokoh fiction. Sekarang aku ganti cast nya sama YONGSEO. Semoga kalian suka sama ceritanya, maaf kalau ceritanya aneh dan standart. Don’t Foget to RCL.



SJ say :

Ehhhmmm, actually draft FF Vivit yang asli agak berbeda dengan FFku yang biasanya, dia memakai sudut pandang yang berbeda, tetapi aku merubahnya even aku tidak merubah dialog atau plotnya, yang aku rubah hanya sudut pandang penokohannya dan menambahkan beberapa kalimat yang aku rasa perlu. Secara ide cerita keren, Dan cara penulisan Vivit bagus, sisa butuh untuk dikembangkan lagi, kuncinya banyak-banyak menulis ajha dear.

Dan honestly, semenjak membuka undangan menulisku ini, aku sadar kalau goguma’s itu ternyata cerdas-cerdas yang terlebih banyak yang mampu merangkai kata, senang deh.

So tetap Koment yah guys, FIGHTING :D




P.S : Yang nagih AOD masih sementara on progress, sabar yak :D








.LUV SJ.

5 komentar:

  1. buat vivit salam kenal n selamat buat ff nya, ceritanya mnarik.. keren^^

    buat SJ onnie, aku akan selalu setia menunggu AOD nya heheee

    BalasHapus
  2. Salam kenal vivit....

    Cast awalnya jonghyun ya, jangan2 burning soul nih!(kalo iya sama dong!, tapi tetep kalo buat couple, Yongseo is the best)

    To vivit : Ceritanya menarik banget, hyun-nya disini berhati malaikat banget (apa mau dikata kalo dah cinta). ckckck...
    Lanjut terusnya nulisnya, ditunggu tulisan2 yang lain.

    To SJ : Q jadi reader aja dulu ya... Ditawarin ke gogumas yang lain dulu aja! hehehe ^_^v
    P.S-nya tu loh kagak tahan, Sabar Sabar Sabar!!!

    BalasHapus
  3. Lho? Ternyata ak kelewat ff ini.. Mianhe baru baca..

    Nice story.. Kadang emg musti kehilangan dulu br ngrasa butuh c:

    BalasHapus
  4. mian bru komen.. xixixi..
    pdahl aq bca'y dah 2 hari yg lalu. keke~

    sring sih ngebca ff yg kyak gini tpi gak pnah bosan.palgi yg cast'y Yongseo.
    so, Vivit keep to writing for gogumas.^^

    to eonnie SJ: Aq akan stia menunggu AOD. hehe..

    BalasHapus
  5. Saya sudah lama tidak mengunjungi postan ff yg ini g nyangka ternyata ada yg kmen, thank u semuanya buat komen kalian. Oh y buat yg nanya diatas, aku sbenarnya emotional angel tetapi aku cinta smua member CNBLUE g bisa mili jg diantara mrk hehe..

    Buat SJ eonnie, makasi ya udah ngedit ff ku ini, ceritanya jauh lebih bgus stlah mendapat sentuhan lembut tangan eonnie *apa deh*, gamshamnida :-)

    BalasHapus