Kamis, 22 Desember 2011
.TWILIGHT SAGA “BREAKING DAWN”.
.TWILIGHT SAGA “BREAKING DAWN”.
SJ Entertainmet Proudly Present :
_FF OneShoot Basic on Movie_
.TWILIGHT SAGA “BREAKING DAWN”.
Main Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) – Edward Cullen
Seo Joo Hyun (SNSD) – Issabella Swan
TAecYeon (2PM) - Jacob
NickHun (2PM) - Emmet
Victoria (SNSD) - Rosaline
JokWoon (2PM) - Jasper
Gain (BEG) – Alice
Kim (MC WGM) - Carlisle
Na Young (MC WGM) - Esme
Cha Seung Won - Charlie
Mc MinSun - Rene
Other Cast :
JinWoon (2AM) – Seth
ChangMin (2AM) – Sam
Tiffanny (SNSD) - Tanya
Narsha (BEG) - Lea
JYP - Billy
Lizzy (AS) - Irina
Changsung (2PM)
Special Cast : Jessica (SNSD) - Renesme
Opening Theme Song : It Will Rain – Bruno Mars
.PROLOG.
Aku tak pernah terlalu memikirkan bagaimana aku akan mati _meskipun aku punya cukup alasan beberapa bulan terakhir ini_ tapi kalaupun memiliki alasan, aku tak pernah membayangkan akan seperti apa kematianku.
Aku pun sudah cukup sering mengalami peristiwa ketika nyaris mati ; tapi bukan berarti dengan begitu aku jadi terbiasa. Namun anehnya, lagi-lagi aku harus berhadapan dengan kematian dan tak bisa mengelak darinya. Meski begitu kali ini sangat berbeda dari yang sudah-sudah.
Kau bisa melarikan diri dari orang yang kau takuti, kau bisa melawan orang yang kau benci. Tapi bila kau mencintai orang yang membunuhmu, kau tak punya pilihan lain. Bagaimana bisa kau melarikan diri, bagaimana kau bisa melawan, jika melakukannya berarti mencelakakan orang yang kau cintai? Bila nyawamu satu-satunya yang harus kau berikan untuk orang yang kau cintai, bagaimana mungkin kau tidak memberikannya?
Bila itu orang yang benar-banar kau cintai…
(Breaking Dawn – Stephenie Meyer)
-o0o-
.1.
(BGM ; River Flows – Yiruma)
Tidak sekalipun bahkan dalam khayalan terliar yang pernah hadir dalam benak SeoHyun bahwa pada akhirnya dia akan menikah dengan salah satu makhluk yang bisa jadi menjadi musuh manusia pada umumnya, Vampir. Makhluk pengisap darah manusia. Ide itu bahkan terlalu menyeramkan untuk gadis yang berusia 18 tahun seperti dirinya.
Tetapi jika waktu mundur kembali ke belakang dan pilihan berada di tangannya, dia tidak akan menukar kehidupannya yang sekarang dengan kehidupan yang lain. Dia tidak akan menyesal telah memilih menetap bersama ayahnya di kota hujan Busan, yang pada akhirnya mengantarnya kepada satu sosok yang besok akan menjadi suaminya. Dan kemungkinan terbesar melepaskan kehidupan manusianya dan memilih menjadi seorang vampire pun bahkan tidak di sesalinya.
Apakah ini karena cinta? Cintanya yang begitu dalam pada Jung YongHwa? Vampire bermata tajam yang juga sangat mencintainya.
Dan sosok itu sekarang berada di sisinya, di malam pernikahan mereka dan tanpa sepengetahuan ayahnya tentunya.
“Mmm…” Seo Hyun bergumam pelan sambil menggeliat manja dalam pelukan YongHwa.
“Hyunnie, kamu yakin untuk semua ini??”
Seo Hyun mendongakkan wajahnya menatap wajah cemas itu. ini untuk kesekian kalinya YongHwa terlihat khawatir, selalu seperti itu.
Menurut YongHwa keputusannya untuk menikah dengan Vampir sepertinya adalah keputusan terbodoh yang di buat Seo Hyun. Jika berpikir normal, tidak ada seorang waras pun yang bersedia menukar kehidupannya sebagai manusia dan memilih menjadi vampire. Tetapi Seo Hyun telah memantapkan diri untuk merubah dirinya menjadi vampire dan menjadi istri abadi seorang Jung YongHwa.
“Hentikan Yong. Kita sudah membahas ini puluhan kali dan keputusanku tidak akan berubah…” YongHwa menghela nafas pelan dan mengakui kekeraskepalaan kekasihnya ini. SeoHyun sendiri telah bergelung manja dalam pelukan keras tubuh YongHwa, meski untuk itu dia harus menggunakan selimut super tebal, jelas saja karena suhu tubuh YongHwa yang dingin. Dan YongHwapun kali ini ingin bersikap egois dengan mengenyahkan pikiran rasionalnya yang mengatakan menikahi SeoHyun itu berarti menghancurkan masa depan gadis itu. Tidak, dia telah menunggu lama dan sialnya ketika jatuh cinta, dia malah jatuh cinta pada seorang manusia. Kalau SeoHyun tidak keberatan, dirinya pun sangat-sangat tidak keberatan. Dia sangat mencintai gadis ini, membayangkan tidak dapat memilikinya itu membuatnya serasa mau mati saja.
SeoHyun tahu banyak hal yang akan hilang dari hidupnya ketika dia memutuskan untuk menikahi vampire kesayangannya ini. Termasuk salah satu sahabat baiknya.
Bestmannya. TaecYeon.
Dia ingat ketika dia pertama kali menginjakkan kaki di Busan, kota dengan curah hujan terbesar di Korea Selatan, setelah meninggalkan ibunya yang baru saja menikah lagi di kota metropolitan Seoul dan memilih tinggal dengan ayahnya di Busan, sahabat yang pertama kali di kenalnya adalah TaecYeon. Mereka sebelumnya memang telah berteman karena hubungan baik yang dimiliki oleh Ayah SeoHyun, Cha Seung Won dan Ayah TaecYeon, JYP.
Dan ketika dia memutuskan berpacaran dengan Jung YongHwa, orang yang pertama menantangnya adalah TaecYeon. Karena TaecYeon telah tahu makhluk apa Jung YongHwa itu. TaecYeonpun ternyata berasal dari klan yang berbeda dengan manusia pada umumnya.
Rahasiah di mana terungkapnya siapa sesungguhnya Jung YongHwa itu hampir bersamaan dengan SeoHyun mengetahui makhluk apa TaecYeon itu.
TaecYeonnya adalah wirewolf.
Tetapi entah memang ada yang salah di dalam sel otak SeoHyun atau bagaimana karena fakta bahwa keduanya adalah makhluk yang sebenarnya menyeramkan bagi manusia tidak membuatnya menjauhi keduanya, bahkan dia pernah merasakan cinta buat keduanya, meski kemudian tersadar bahwa yang dirasakannya buat TaecYeon murni hanya perasaan sayang seperti saudara. Cinta sejatinya adalah milik Jung YongHwa.
Tetapi kini dia tidak tahu dimana keberadaan sahabatnya itu. tanpa sadar dia menghela nafas panjang membuat YongHwa menatapnya tajam.
“Wae Yong??”
“Kamu tahu sayang, aku sungguh penasaran sama isi kepalamu??”
SeoHyun tertawa. Yah, satu kekuatan yang dimiliki YongHwa sebagai seorang vampire dan kekuatan itu langka, adalah kemampuannya membaca pikiran makhluk yang beredar disekelilingnya. Sayangnya kekuatan itu tidak berlaku pada SeoHyun.
YongHwa tidak mampu membaca pikiran SeoHyun. Dan menurut cerita YongHwa ketika mereka mulai dekat satu sama lain, hal itulah yang mengusik pikirannya dan membuatnya memperhatikan keberadaan gadis yang baru masuk di Busan HighSchool itu. meski pada akhirnya dia justru jatuh cinta pada SeoHyun dan bahkan rela melakukan hal-hal yang membahayakan keberadaannya sebagai vampire demi SeoHyun. Cinta mereka sudah teruji oleh banyak rintangan sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
SeoHyun kemudian mengalungkan kedua lengannya ke leher YongHwa dan mencoba duduk di atas pangkuannya. “Hal itu sangat aku syukuri, kamu tidak tahu betapa malunya aku kalau kamu bisa tahu isi kepalaku..” SeoHyun mengerling menggoda membuat Yonghwa gemas, dia kemudian memajukan wajahnya untuk mencium kekasihnya itu.
Tetapi yang terdengar kemudian adalah geramannya.
“Wae Yong??”
“Ahhh, mereka tidak pernah membiarkan aku bebas…” lirih suara YongHwa kemudian berganti senyum pelan dibibirnya. Lalu dilanjutkannya gerakan yang terhenti tadi untuk mencium kekasihnya itu.
Dia mencium SeoHyun untuk kemudian melepaskannya lalu menggerutu. “Arasho..arashooo…”
SeoHyun tambah berkerut keningnya. “Siapa itu??” tanyanya ketika dia mendengar bunyi-bunyian di luar jendela kamarnya.
“Nickhun dan Jookwoon sedang menunggu di luar. Sebenarnya aku telah terlambat untuk menghadiri pesta bujangku…”
Nickhun kemudian muncul tiba-tiba di jendela. “Oh c’mon Hyunnie, kamu harus melepasnya pergi…” dan tiba-tiba menghilang secepat kemunculannya tadi.
YongHwa berbalik menatap wajah kekasihnya.
“Ayo kamu cepat pergi, sebelum mereka menghancurkan rumahku…” SeoHyun kemudian mendorong tubuh YongHwa beranjak ke jendela kamarnya, sebelum meninggalkan SeoHyun, YongHwa kembali mendaratkan ciuman di bibir kekasihnya itu.
Setelah YongHwa mendarat dan saling bercanda dengan Nickhun, Jokwoon naik ke jendela SeoHyun. “Tenang ajha Hyunnie, kami akan membawanya ke altar tepat waktu…”
SeoHyun tersenyum. “Gomawo, oh iya aku mau tahu apa yang kalian lakukan di pesta bujang? Berpesta dengan para gadis-gadis berbaju seksi???”
Honestly, hal ini membuat SeoHyun penasaran. Hal apa yang dilakukan para Vampire di malam pesta bujang mereka?
Jokwoon tertawa kecil. “Hanya beruang greezy atau singa gunung…” itu artinya mereka berburu dan mengisap dara hewan-hewan buas itu. SeoHyun bukannya bergidik ngeri, dia malah mengangguk-anggukkan kepala.
Tetapi malam itu dia justru mengalami mimpi buruk ketika dia yang sedang berjalan dengan bahagia menuju altar dan mendekati YongHwa yang terlihat tampan dalam balutan jasnya, tiba-tiba menemui kenyataan pesta pernikahannya berubah menjadi petaka. Dia dan Yonghwa berdiri di atas tumpukan mayat orang-orang yang dicintainya.
Seohyun bangun dengan peluh membanjiri seluruh tubuhnya.
-o0o-
“Kamu tidak membantuku Hyunnie, buktinya lingkaran hitam ini…” Gain menegurnya keesokan harinya. Hari dimana dia akan menjadi ratu sehari. Hari pernikahannya.
“Mianhe Gain-ah… aku..aku mengalami mimpi buruk dan itu membuatku tidak bisa tertidur lagi sampai pagi tiba…”
“Kamu terlalu tegang tampaknya, tenang ajha…” Gain kemudian membisiki SeoHyun. “Ingat ajha, sehabis ini kalian akan berbulan madu di tempat yang amazing..hehhe..”
Muka jahil Gain tercetak dengan jelas, SeoHyun memandangnya penuh pengharapan. Gain yang tahu apa makna pandangan SeoHyun itu menggeleng keras. “Ohhh, no Hyunnie, aku tidak bakalan bilang di mana tempat bulan madu kalian..hahaha..itu rahasiah dan YongHwa bisa menjitakku habis-habisan kalau aku mengatakannya dear…”
SeoHyun menghela nafas panjang.
“Perlu bantuan??” Suara pelan dan lirih itu membuat SeoHyun membalikkan wajahnya dan menemukan Si cantik Victoria masuk ke dalam ruangan tempatnya di rias. SeoHyun merasa terharu. Sepanjang kedekatannya dengan YongHwa dan keluarganya, hanya Victoria satu-satunya yang tidak akrab dengannya. Awalnya dia bahkan berpikir kalau Victoria membencinya, belakangan dia tahu jika Victoria memang marah padanya tetapi tidak membencinya, dia marah dan kecewa karena SeoHyun terlihat begitu bodoh, rela melepas semua atributnya sebagai manusia demi cinta. Dan SeoHyun pun akhirnya tahu jika Victoria begitu mendambakan kehadiran seorang bayi, hal yang tidak mungkin diperoleh jika kamu menjadi vampire. SeoHyun kemudian bisa mengerti dan kini menemukan Victoria terlihat antusias dan ingin membantunya di hari pernikahannya itu semacam signal kalau pada akhirnya gadis yang sangat cantik di keluarga Jung dan selalu mampu membuat SeoHyun iri padanya akhirnya menerima keberadaannya.
“Biar aku yang menata rambutnya…” ucap Victoria kembali dan disambut tawa oleh Gain dan SeoHyun.
“Hai ladies….”
“Oh Omma…” SeoHyun tersenyum sedikit terharu ketika menemukan ibunya telah berdiri di depan ruang rias.
“Ommo..ommo..Oh Tuhan, kamu terlihat sangat cantik dear…” MinSun menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, terharu melihat putrinya yang sangat anti dandan kini full make up. “Ommo..make upku…”
Gain kemudian dengan cekatan mengulurkan tissue kepada MinSun.
“Seung Wonn-ah…” teriak Minsun kemudian memanggil mantan suaminya. Tidak lama Seung Won muncul di depan pintu terlihat sedikit kaku seperti biasa.
“Woo, you look great Hyunnie…”
“Gomawo Appa…”
“Oh iya, untuk melengkapi kesempurnaan penampilanmu hari ini, dan juga berhubung kami tidak melakukan apapun untuk pesta pernikahanmu ini, bukan tidak mau tapi tidak boleh…” Gain tertawa ketika Cha Seung Won melemparkan tatapan kilat ke arahnya, “Jadi izinkan kami menghadiakan ini buatmu…” dari sebuah kotak yang disodorkan oleh Cha Seung Won dan MinSun yang membukanya terlihat sebuah mahkota kecil dan terlihat mewah dan elegan.
“Ini safir…milik Hyunnie Haemoni..”
“Wooww that’s great…” Gain berseru kagum. Mereka kemudian memasangnya di atas kepala SeoHyun.
“Ini turun temurun, buat putrinya dan sebentar lagi akan beralih ke putri Hyunnie…”
Gerakan tangan Gain untuk memasangkan mahkota kecil di kepala SeoHyun itu sempat terhenti, SeoHyun mendongakkan kepala dan menemukan keduanya, Victoria dan Gain saling menatap dan merasa beruntung ibu dan ayahnya tidak menyadari kecanggungan ini.
“Ok, saatnya untuk berpakaian…”
Gain kemudian memecah kekakuan dengan mengeluarkan pakaian putih yang akan Dipakai SeoHyun di hari itu. Minsun yang paling heboh, berteriak kagum.
-o0o-
SeoHyun mengisi paru-parunya udara sebanyak yang bisa ditampungnya. Dia merasakan sedikit sesak, Oh Tuhan, inikah perasaan setiap wanita ketika dia akan melangsungkan pernikahan, panik, bingung, gambira, sedih semua rasa bercampur jadi satu.
“Siap??” Ayahnya, Cha Seung Won kemudian telah berdiri di sisinya, lalu melingkarkan lengannya di pinggang dan melemparkan Isyarat kepada SeoHyun untuk melingkarkan tangannya di lengan Ayahnya.
“Appa, jangan biarkan aku terjatuh…”
“Tidak akan pernah…”
(I’ve waited a hundred years
But I’d wait a million more for you
Nothing prepared me for
What the privilege of being yours would do
If I had only felt the warm within your touch
If I had only seen how you smile when you blush
Or how you curl your lip when you concentrate enough
I would have know
what I was living for all along
What I’ve been living for…)
Jalan itu terasa panjang bagi SeoHyun, dan perasaannya tidak kunjung stabil, takut, sedih, gembira semua semakin berkecamuk jadi satu. Apakah ini keputusan yang benar? Sudah siapkah dia menikah dengan YongHwa? Inikah yang sesungguhnya dia inginkan? Semua berkelebat jadi satu di dalam kepalanya. Dia pun semakin mencengkram kuat tangan Ayahnya. Cha Seung Won yang merasakan SeoHyun grogi semakin menguatkan pegangannya pada tangan dingin putrinya.
Dan ketika dia telah tiba di lorong panjang menuju altar, dia tahu tamu-tamu yang datang dari kalangan keluarga Jung YongHwa, maksudnya yang berasal dari kaumnya, sesama Vampir, yang duduk di sebelah kiri dan tamu-tamu manusianya berada di sebelah kanannya, semua berdecak kagum, seruan-seruan itu tidak dapat tertangkap dengan jelas di telinganya. Yang ada di dalam pikirannya sekarang adalah Pria tampan di depan sana yang telah berdiri menunggunya. Dan semua rasa itupun berlalu pergi yang tertinggal di hatinya kini adalah rasa aman dan kepastian bahwa tidak lama lagi dia akan menjadi bagian dari Jung Yong Hwa seperti impiannya 2 tahun terakhir ini.
(Your love is my turning page
Where only the sweetest words remain
Every kiss is a cursive line
Every touch is a redefining pharase
I surrender who I’ve been for who you are
For nothing makes me stronger than your fragile heart
If I had only felt how it feels to be yours
Well, I would have known what I’ve been living for all long
What I’ve been living for…)
Pria itu, yang berhati bak malaikat meski bertubuh vampire, yang mencintai dirinya dan telah menanti kehadirannya sejak beratus tahun yang lalu, Pria yang akan dinikahinya telah menantinya di depan altar dan ketika Ayahnya menyerahkannya ke tangan Jung YongHwa, SeoHyun sepenuhnya merasa bahwa keputusannya ini tepat.
(Though we’re tethered to the story we must tell
When I saw you, well, I knew we’d tell it well
With a whisper, we will tame the vicious seas
Like a feather bringing kingdoms to their knees…)
(Turning Page – Sleeping At Last)
“Yorobun, kita berkumpul di sini untuk menyaksikan pernikahan Jung YongHwa dan Cha SeoHyun. Ikuti ucapanku…”
“Aku, Jung YongHwa, akan menerima Cha SeoHyun, sebagai istriku..”
“…akan menerima Jung YongHwa sebagai suamiku…”
“…Dalam suka dan duka…”
“…kaya dan miskin…”
“…Dalam sehat dan sakit…”
“…Untuk mencintainya…”
“…Dan menghormatinya…”
“…Sepanjang hidup kami…”
“I do…”
“I do…”
“I love you…”
“I love You Too…”
Setelah janji sakral itu diucapkan keduanya saling mendekatkan wajah dan melabuhkan bibir di bibir pasangannya. SeoHyun tidak tahu berapa lama dia hanyut dalam ciuman YongHwa, yang dia tahu kemudian dia mendengar tepukan dan sorak sorai para tamu yang telah berdiri. Dengan wajah malu-malu SeoHyun melepaskan bibir YongHwa dan memicingkan matanya.
Akhirnya dia telah resmi menjadi istri JungYongHwa dan itu membuat hatinya hangat.
-o0o-
Resepsi kemudian tergelar, SeoHyun bisa mengenal semua keluarga Vampire YongHwa yang hadir hari itu, dan dia merasa sedikit galau, mengingat perempuan-perempuan vampire itu ternyata cantik-cantik. Seperti Victoria dan Gain, dia menjadi merasa keder. Dan dia benar-benar merasa rendah diri ketika YongHwa memperkenalkan seseorang yang bernama Tifanny, dan sempat dibisiki oleh Gain kalau Tifanny pernah menyukai YongHwa tetapi perasaannya tidak berbalas. Astaga, dia jadi berpikir apa yang dilihat YongHwa dari dirinya jika wanita secantik Tifanny saja ditolaknya.
“Lizzy-ah, ayo beri selamat…”
Tiffanny memanggil Lizzy yang sedang memperhatikan sekawanan Wirewolf yang juga hadir di acara pesta pernikahan YongHwa dan SeoHyun.
“Uhhgg, aku tidak bisa berada disini…”
“Oh, c’mon Lizzy-ah…”
“Ada mereka…” mata-mata kaum YongHwa kemudian tertuju kepada para Wirewolf, ada JinWoon dan JYP disana yang merupakan sahabat ayah SeoHyun.
“Lizzy-ah, dia teman kita…”
“Tetapi dia telah membunuh GO …” GO adalah vampire berkulit coklat yang menjadi kekasih Lizzy. Dia meninggal karena dikalahkan oleh para wirewolf.
“Dia mencoba membunuh SeoHyun…”
Lizzy maju dan dengan sinis berkata. “Aku tidak percaya dia ingin menjadi seperti kita untuk hidup damai dengan manusia..”
“Lizzy…”
“Aku pergi…” Lizzy kemudian berbalik pergi, di tempatnya SeoHyun merasa tidak nyaman namun pelukan YongHwa yang mengencang meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja, “Mereka hanya butuh waktu untuk menerima ini semua…” bisik YongHwa kemudian.
Sedikit suasanan tidak nyaman tadi berubah ketika musik mengalun dan YongHwa membawanya ke lantai dansa. SeoHyun sendiri telah berkata jika dia tidak bisa berdansa tanpa mesti terjatuh. YongHwa tidak habis akal untuk bisa berdansa dengan istrinya, alhasil dia rela kakinya menjadi pijakan bagi SeoHyun.
“Ohhh…Thanks God…” seru Yonghwa kemudian.
“Wae???”
“Aku punya hadiah pernikahan buatmu…”
SeoHyun mendongak. “Aku tidak butuh hadiah lagi Yong, semua ini sudah sempurna…”
“Aku tahu Love, tapi ini bukan dariku…”
“Lantas darimana?”
“Ayo ikut bersamaku…” YongHwa kemudian membawanya meninggalkan lantai dansa dan berjalan menuju sebuah pohon besar yang berada di halaman kediaman keluarga Jung.
Dan disana dilihatnya sahabatnya dengan kemeja putih dan jeas belel, terlihat sehat. Bestmannya, TaecYeon.
“Maaf, aku tidak berhasil menemukan jas selama perjalanan kesini…”
“Taeecccc….” SeoHyun kemudian melepaskan genggaman tangan suaminya dan berlari masuk dalam pelukan hangat sahabatnya.
“Senang melihatmu, terimakasih sudah mau datang…” Ucap Yonghwa senang.
“Senang bisa hadir…” Jawab TaecYeon singkat.
“Aku harus berdansa dengan Gain, dia akan kecewa jika aku tidak mengajaknya berdansa…” Ucap Yonghwa pelan lalu berbalik pergi, memberikan waktu kepada SeoHyun dan TaecYeon untuk berbicara bersama.
“Mianhe, aku datang telat…”
“Tidak mengapa. Semunya menjadi sempurna kini dengan kehadiranmu di pesta pernikahanku…”
TaecYeon mengehla nafas sesaat. “Mau berdansa denganku??”
SeoHyun tersenyum lalu menerima uluran tangan TaecYeon dan berdansa dengannya.
“Kamu kemana saja selama ini??”
“Ehhmm, berpetualang di kanada selatan..tempat yang asyik, aku jadi bingung sendiri ketika harus kembali berdiri dengan kedua kakiku…”
“Apakah kau baik-baik saja? Berada di sini??”
“Kenapa? Apakah kau takut, aku akan menghancurkan pernikahanmu?”
Taaceyeon memandang lamat-lamat wajah cantik di depannya. “Ehmm, aku memang harus sudah terbiasa untuk melepaskanmu dan mengucapkan selamat tinggal padamu…”
SeoHyun sudah bersimbah airmata ketika sahabat terbaiknya mengucapkan kalimat itu.
“Oh, c’mon..jangan menangis Hyunnie…”
SeoHyun memilih merapatkan kembali pelukannya pada Taecyeon. “Semua orang menangis pada pesta pernikahan, right?”
“Aku akan selalu mengingat kehangatan ini, pipi yang memerah, jantung yang berdetak…”
“Memangnya kamu ingin berpikir aku sudah mati..”
“Anii, tidak seperti itu…Maaf…chinca mianhe my dear Hyunnie..aku hanya ingin menikmati malam terakhirmu jadi manusia…”
“Tenang saja, ini tidak menjadi malam terakhirku…”
Taecyeon tiba-tiba menatapnya tajam dengan kening yang berkerut. “Maksudnya?? Bukankah…”
SeoHyun tersenyum malu-malu. “Aku hanya tidak ingin menghabiskan masa bulan maduku dengan menggeliat kesakitan…”
“Memangnya apa yang akan berubah? Kamu tidak berpikir kamu akan melalui bulan madu yang nyata dengan dia kan?”
“ini akan nyata seperti bulan madu yang lain…”
Taecyeon tertawa sinis “Oh, ini lelucon yang buruk…”
SeoHyun menangkat bahu.
Taecyeon merasa marah, dia mundur lalu memperhatikan wajah SeoHyun lamat-lamat. “Kamu…apakah benar?? Kamu akan melalui malam pertama sebagai manusia??dan bercinta dengan vampire??”
Dan ketika menemukan kebenaran pada mata itu kemarahannya menggelegak.
Taecyeon maju lalu mengguncang bahu SeoHyun. “Apa yang sedang kalian pikirkan…jika kamu melakukan hal itu, itu bisa membahayakan nyawamu, bahkan bisa membunuhmu..lelucon apa ini…”
“Taec…please…lepaskan aku…”
“Hyunnie…”
Tiba-tiba cekalan tangan Taecyeon melepas dan tahu-tahu YongHwa telah berdiri di sisi SeoHyun. “Taec…”
“Apakah kau gila?? Kamu akan membunuhnya…” kini kemarahan Taecyeon diarahkan ke YongHwa yang juga terlihat marah.
“Tenang Taec, tenangkan dirimu…” Jinwoon yang juga tiba-tiba datang bergabung menahan dan memeluk tubuh Taecyeon dari belakang yang akan menghampiri YongHwa dan memang dia berniat untuk memukul Vampir yang punya pikiran untuk melakukan malam pertamanya dengan SeoHyun dengan posisi SeoHyun masih seorang manusia, jelas itu secara pasti akan membunuh SeoHyun.
Jinwoon yang lebih kecil dari Taecyeon hampir terjengkal ketika Taecyeon alih-alih menuruti perkataannya malah semakin berang dan berniat menyerang YongHwa. Taec semakin mengamuk ketika dia merasa tubuhnya disekap oleh dua orang wirewolf yang datang bergabung, sebelum suara keras Changmin menghentikannya.
“Cukup Taecyeon…”
Taecyeon refleks berhenti dan berbalik, dia melihat tubuh besar Changmin. “Pergi dari sini Hyung…”
“Jangan memulai sesuatu yang kita sudah menyelesaikan dengan baik…”
“Hyunnie akan mati…”
“Itu bukan lagi urusan kita…”
TaecYeon terdiam mendengar ucapan Changmin yang sedikit banyaknya di benarkan olehnya. Yah, seharusnya ini tidak lagi menjadi urusannya. Dia kemudian berbalik memandang SeoHyun yang sekarang berada di dalam pelukan YongHwa lalu berbalik pergi sambil menyenggol tubuh Changmin meluapkan rasa marahnya.
Changmin juga kemudian berlalu pergi bersama para wirewolf, tersisa JinWoon yang berdiri di hadapan pasangan baru, Tuan dan nyonya Jung.
“Mianhe Hyunnie…”
SeoHyun tersenyum kepada Jinwoon lalu jinwoon pun berbalik pergi.
“Aku benar-benar bodoh, kenapa sampai membahas masalah malam pertama padanya…”
“Tidak love, tidak apa-apa, tindakanmu tidak salah…”
YongHwa memeluk tubuh istrinya lalu mengecup pelan kepalanya, mencoba menenangkannya.
“Mereka mencari kita, ayo kita kembali…”
SeoHyun mengangguk. Mereka kemudian kembali ke tempat resepsi pernikahan berlangsung.
-o0o-
.2.
SeoHyun tercengang ketika mereka telah berdiri di depan sebuah Villa cantik di sebuah pulau rahasia. Ketika YongHwa mengajaknya untuk berangkat berbulan madu seusai resepsi mereka tergelar, dia selalu menanyakan di mana tepatnya mereka akan berbulan madu. Namun suaminya itu tidak pernah mengatakan tempatnya.
Dan kini disinilah mereka berada.
“Ini adalah pulau hadiah aboji ke ommoni…”
SeoHyun berdecak kagum, dan tiba-tiba saja dia merasa oleng ketika tahu-tahu YongHwa meraih tubuhnya dan menggendongnya sambil melangkah masuk ke villa itu. Dia lalu mengalungkan kedua lengannya dan bersandar pada dada bidang suaminya.
YongHwa membawanya masuk ke sebuah kamar yang sangat indah, tirainya berwarna putih dan pintunya yang terbuka memperlihatkan langsung pemandangan laut yang sangat indah. YongHwa kemudian menurunkan tubuhnya dan mereka berhadap-hadapan.
Entah mengapa SeoHyun merasa sangat canggung. Mungkin seperti inilah semua perasaan wanita di malam pertamanya, seperti ada yang kacau pada perutnya, mual tiba-tiba, keringat dingin.
YongHwa yang melihatnya mengusap wajahnya pelan.
“Mau berenang denganku, Love??” Ucap YongHwa lirih. SeoHyun memandang mata suaminya, dan merasa semakin meleleh tenggelam dalam pandangan penuh cinta itu.
“Aku butuh beberapa menit disini…”
YongHwa maju dan mencium keningnya. “Jangan membiarkanku menunggu Mrs. Jung…” lalu yonghwa berlalu dan meninggalkannya sendiri.
SeoHyun kemudian membuka tasnya, dan betapa kagetnya melihat isinya yang sebagian besar pakaian tidur seksi. Ini pasti ulah Gain.
Dia kemudian meraih peralatan mandinya, lalu melangkah menuju bathroom, mulai melakukan beberapa ritual untuk membersihkan dirinya, melucuti pakaiannya dan membalut tubuhnya hanya dengan handuk putih untuk kemudian bergabung dengan YongHwa yang kini berdiri di tengah laut tanpa pakaian yang membungkus tubuhnya.
(BGM ; Yiruma – Rivers Flow in You)
Pelan tapi pasti SeoHyun menanggalkan handuknya dan melangkah menuju tempat di mana suaminya berdiri di tengah laut. Ketika tubuh polosnya menyentuh air laut itu, akhirnya dia mengerti mengapa YongHwa mengajaknya kesini. Air laut itu hangat, dengan kondisi tubuh vampire yang dingin, ini bisa menjadi penyeimbang yang baik. Setibanya di sana dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang YongHwa. YongHwa berbalik lalu mata mereka bertemu, SeoHyun melihat semua cinta di mata indah suaminya.
“Kau sangat cantik…” lirih ucapan itu mampu merasuk ke dalam relung hati SeoHyun, dia lalu membelai wajah YongHwa. Dan bibir mereka kemudian saling bertatutan, dalam dan lebih menggairahkan. Meski enggan YongHwa melepaskan bibirnya dari bibir SeoHyun lalu memandang ke dalam matanya dan mengelus punggung halus itu. “Aku berjanji akan mencoba tetapi jika tidak berhasil…”
SeoHyun yang melingkarkan kedua tangannya ke kepala YongHwa dan mengelus rambut di lekukan lehernya memotong ucapan suaminya, “Aku percaya kepadamu…”
YongHwa kemudian tersenyum lalu dia kembali melumat bibir mendamba itu, berusaha menahan kekuatannya agar istrinya yang imut dan masih manusia itu tidak terluka karenanya. Ketika ciuman itu semakin dalam, dan kemudian SeoHyun melingkarkan kedua kakinya ke pinggang YongHwa. Tubuh polos mereka saling merapat dan bergelut dalam alunan cinta. Dan segala rasa groginya tadi hilang ketika ciuman semakin dalam, lidah YongHwa beradu dengan lidahnya. Dan ketika YongHwa memeluknya semakin erat, membuat tubuh mereka menempel bahkan menggesek-gesekkan dadanya pada puncak payudara SeoHyun, membuat SeoHyun menggelinjang liar dan mengerang menyebut nama YongHwa.
Entah berapa lama mereka berciuman di tengah laut sebelum kemudian YongHwa melangkah keluar dengan tubuh istrinya dalam gendongan, dia membopong SeoHyun dan masih menciuminya dengan rakus, SeoHyun pun tidak mau kalah, dia merespons ciuman YongHWa dengan baik dan melupakan semua pengendalian dirinya, tubuhnya bergerak dalam gendongan YongHwa semakin menuntut.
YongHwa membawanya ke kamar tidur mereka, SeoHyun masih sempat berpikir di tengah acara bercumbu mereka, Pulau ini benar-benar hangat, mereka tidak perlu pemanas bagi tubuh SeoHyun yang mungkin saja menggigil ketika bersentuhan langsung dengan Tubuh dingin YongHwa.
Dia tidak lagi sempat mendengar bunyi patahan kayu, tiang tempat tidur yang dirusak olah YongHwa demi mengendalikan kekuatannya yang mendesak diantara percintaan mereka, semuanya menjauh yang dia tahu, YongHwa menjelajahi tubuhnya dan membawanya terbang ke angkasa, ini pengalaman yang sangat indah.
(Though we’re tethered to the story we must tell
When I saw you, well, I knew we’d tell it well
With a whisper, we will tame the vicious seas
Like a feather bringing kingdoms to their knees…)
(Turning Page – Sleeping At Last)
-o0o-
Pagi itu pulau Na Young terlihat cantik, dan SeoHyun merasa hangat. Semalam adalah malam terbahagiah dalam hidupnya. Dia masih bisa merasakan tubuh YongHwa berada di dalam tubuhnya. Dia terbangun dan melihat tubuhnya selain tertutupi oleh selimut juga bulu-bulu bertebaran. Dia tersenyum, ini pasti perbuatan YongHwa semalam yang mencari pelampiasan bagi kekuatannya yang berlebihan di tengah percintaan hebat mereka.
Dan ketika sempurna tersadar, dia terkesiap melihat tempat tidur cantik Na Young tidak lagi sesuai bentuk aslinya, ada beberapa tiang penyangganya yang rusak. Dia tersenyum lalu melangkah turun. Meski tidak menemukan tubuh suaminya dia tidak merasa heran, mungkin YongHwa-nya sedang keluar. Dia kemudian bangun membersihkan diri dan memakai piama mandinya.
Dia sedang memandangi wajahnya di wastafel sambil kembali berflashback pada kejadian semalam, dimana YongHwa mencumbunya dengan sangat mesra. Ciuman panjang dan dalam mereka, belaian YongHwa pada seluruh tubuhnya dan puncaknya adalah ketika YongHwa menjadikannya miliknya seutuhnya, meresmikan dirinya sebagai Nyonya Jung.
Dia meraba lehernya tempat dimana YongHwa meninggalkan jejak, meraba bibirnya yang sedikit bengkak karena ciuman mereka.
“Ini menyakitkan bukan…” tiba-tiba tanpa disadarinya YongHwa berdiri di belakangnya dengan wajah kaku tetapi tetap terlihat sangat tampan dengan kemeja yang lengannya di gulung dan dua kencingnya terbuka.
“Apa??”
Alih-aih menjawab pertanyaan SeoHyun, YongHwa malah menyingsingkan lengan piyama SeoHyun dan memperlihatkan tanda di kulit SeoHyun, Hitam dan lebam tercetak jelas di lengan SeoHyun yang putih bersih, terlihat sangat kontras.
SeoHyun menghentikan gerakan YongHwa, kembali menutupi lengannya dengan piayamanya dan berbalik bersandar pada dada bidang suaminya.
“Aniii..Hyun, lihat…”
YongHwa bertahan dan sekarang dia membuka piyama SeoHyun dibagian leher dan memperlihatkan bekas yang sama yang ada di lengan SeoHyun.
“Aku tidak bisa mengungkapkan betapa menyesalnya diriku…” dan setelah mengucapkan itu, yongHwa berjalan menjauh.
SeoHyun mengejarnya.
“Aku tidak menyesal. Percayalah aku baik-baik saja…”
“Jangan katakan apapun…”
“Tidak…Kau yang jangan…Jangan merusak kebahagiaanku…”
“Aku menyakitimu…” YongHwa memotong ucapannya dengan kasar.
SeoHyun menggeleng, “Mengapa kau tidak bisa melihat betapa bahagianya aku…aat itu, lima detik yang lalu…tetapi sekarang aku marah…”
“Kamu memang seharusnya marah padaku…”
“Anii…” SeoHyun menarik nafas dan berlutut di depan YongHwa yang duduk di atas sofa. “Kita sudah tahu kalau semua ini akan sulit, aku pikir kita melakukannya dengan sangat hebat…”
YongHwa menunduk, menolak menatapnya.
“..Yah setidaknya aku berpikir itu sangat hebat buatku…mungkin..mungkin memang tidak hebat bagimu..yah…tapi untuk manusia aku tidak tahu bagaimana yang lebih hebat dari yang kita punya semalam…”
YongHwa berdiri dan wajahnya maju mensejajari wajah sedih istrinya yang menyangkanya tidak bahagiah dengan apa yang mereka lakukan semalam.
“Ohhh…You know dear, Last night is the best night in my eksistensi…”
SeoHyun tersenyum lalu melingkarkan lengannya di leher Suaminya. “Kau yang terbaik…” dia kemudian memajukan wajah dan menciumi YongHwa, sayangnya YongHwa tidak membalas ciumannya lagi. Dia bahkan mendesak tubuhnya menjauh.
SeoHyun menarik nafas dan merasa sedih. “Kamu tidak akan menyentuhku lagikan??”
ALih-alih menjawabnya, YongHwa hanya menjulurkan tangannya ke wajah SeoHyun dan membelainya. SeoHyun menggeleng dengan sedih.
“Aku akan membuatkanmu sarapan…” dan setelahnya dia pergi.
SeoHyun tahu kalau Honeymoonnya berakhir detik itu juga. Dan dugaannya benar, karena setelah kejadia itu, YongHwa tidak lagi pernah mencumbunya, mereka memang masih tinggal di pulau itu, melakukan hal-hal yang mereka sukai, berenang, menyusuri hutan, bermain catur, tiap hari ada saja kegiatan outdoor dan menguras energy yang mereka lakukan tapi bukan kegiatan menguras energy yang satu itu.
YOngHwa seperti mengajaknya sibuk dengan segala kegiatan itu agar SeoHyun melupakan dan tidak lagi meminta untuk Yonghwa mencumbunya.
Seohyun yang merasa jengkel dengan semua ini, mencoba cara terakhir yang dia tahu untuk meluluhkan prinsip YongHwa yang tidak mau bercumbu lagi dengannya, dia memakai pakaian seksi yang dikasih oleh Gain. Tetapi tampaknya usahanya sia-sia. YongHwa tidak bergeming.
Karena jengkel SeoHyun memilih tidur sambil misah-misuh.
YongHwa hanya tersenyum melihat tingkahnya. Setelah istrinya berbaring di sampingnya, dia meraih selimut dan menutupi tubuh seksi SeoHyun lalu berbaring di sampingnya, membelai lengan mulus istrinya. dia menciumi kepala SeoHyun berbaring di sampingnya.
Beberapa jam kemudian ketika sedang berbaring dan menatap wajah cantik istrinya, dia tersentak kaget ketika tiba-tiba tubuh SeoHyun terisak, airmatanya keluar meski saat itu wajah cantik itu terlelap.
“Hyunnie…” dia membangunkannya pelan dengan cara berbisik lirih di telinganya dan menciumi pundak mulusnya.
SeoHyun terbangun dan tetap menangis, membuat YongHwa kaget.
“Apakah kamu mimpi buruk sayang?” ucapnya lirih dambil membelai sayang lengan istrinya.
“Anii…” SeoHyun berbaring terlentang, dan memandang suaminya yang terlihat cemas menatapnya. “Ini memang mimpi…tetapi mimpi yang sangat bagus…”
“Terus, kenapa kamu menangis??”
“Karena aku ingin itu menjadi nyata…”
“Katakan padaku sayang…”
Alih-alih mengatakannya SeoHyun malah menarik kepala YongHwa lalu menciumnya dalam-dalam.
“Hyunnie…”
SeoHyun menangis dan menatap YongHwa dengan tatapan meminta.
“Aku tidak bisa Hyunnie..aku tidak bisa Love…” erangannya terdengar begitu menderita.
“Jeballl…”pinta SeoHyun teredam di dada keras YongHwa. “Pleaseee…kumohon..”
Entah apa yang kemudian menjadi alasannya, apakah karena terenyuh mendengar suara memelas istrinya atau karena tidak menduga serangan dari SeoHyun atau karena kebutuhan hasratnya yang saat itu sama tak tertahankannya dengan yang dirasakan istrinya, Yang jelas YongHwa kemudian merapatkan bibirnya ke bibir SeoHyun, menyerah sambil mengerang. Dan mereka pun melanjutkan mimpi SeoHyun yang terputus tadi.
Mimpi SeoHyun untuk bercinta dengan suaminya menjadi nyata malam itu.
-o0o-
MEANWHILE
“Mereka akan membunuhnya, dengan berbagai alasan yang telah mereka siapkan untuk di beri tahu pada Cha Seung Won…”
Sore itu di pinggir pantai tempat para wirewolf menghabiskan waktu sorenya dengan bermain, TaecYeon mencoba memikirkan nasib SeoHyun. Dia sedang ngobrol dengan JinWoon dan Chansung sedangkan di depan sana Changmin sednag bermain bola dengan kawanan Wirewolf lainnya.
“..Setidaknya aku punya alasan untuk membunuhnya..” Taecyeon nyengir.
“Tidak, kamu tidak akan melakukannya…” suara keras Changmin menghentikan pikiran liarnya. “YongHwa dan keluarganya tidak membahayakan kota dan suku kita…”
“Dia akan membunuh Hyunnie atau mengubahnya menjadi seperti dia, dan bukankah perjanjian mengatakan…”
“Aku mengerti Taec…aku mengerti…” suara tegas Changmin menghentikan perlawanannya. Dan lalu berlalu melanjutkan permainannya yang sempat terhenti.
“Akan lebih baik jika kamu yang menjadi alpha..” ucap Chansung, alpha adalah sebutan bagi ketua suku mereka. Kakek Taec adalah alpha sebelumnya tetapi TaecYeon sendiri tidak pernah berpikir untuk jadi alpha meski posisi itu bisa untuknya, mengingat selama ini alpha turun temurun tetapi ketika di angkatannya dia berubah, sekarang Changmin yang menjadi alpha.
“Taec, apakah kamu pikir kamu akan membunuh Hyunnie ketika dia telah menjadi vampire??” Tanya Jinwoon mengalihkan pembicaraan mereka.
Narsha yang tiba-tiba datang bergabung dengan mereka nyeletuk. “Tidak, dia akan membunuh salah satu dari kita, lalu…”
“Ohh, diam Narsha…”
“Percayalah, Jika kamu memiliki “imprit” kamu akan melupakan SeoHyun…”
Imprit adalah orang yang akan menjadi jodohmu selamanya, imprit hanya dikenal di suku mereka. Jika mereka bertemu dengan seseorang yang mereka cintai, mereka bisa mengimpritnya. Selama ini TaecYeon tidak terlalu percaya pada legenda imprit, dia mencintai SeoHyun tetapi tidak pernah berusaha untuk mengimpritnya. Bagi dia cinta adalah kebebasan dan kemauan dari kedua belah pihak.
-o0o-
SeoHyun terbangun pagi itu, dan hanya menemukan secarik kertas di atas meja yang ditulis oleh suaminya.
“AKU PERGI BERBURU, AKAN KEMBALI SEBELUM KAMU TERBANGUN” _Love JYH_
Dia tersenyum lalu berjalan pelan ke dapur, dia merasa sangat lapar. Entah mengapa akhir-akhir ini dia begitu gampang merasa lapar. Mungkin karena aktifitas seks mereka akhir-akhir ini memang lebih sering, terlebih ketika YongHwa telah tahu bagaimana cara mengendalikan dirinya.
Dia kemudian menemukan ayam goreng, sisa makanannya semalam di kulkas, dia mengambilnya dan memanaskannya.
Setelah menunggu sampai matang dia memakannya, menghabiskan ayam goreng itu. lalu berjalan kembali ke kamarnya, dia merasa mengantuk, selain lapar dia juga selalu mengantuk dan lemah. Tetapi di tengah perjalanan menuju kamarnya, dia merasa mual dan buru-buru ke closset. Dia muntah-muntah selama beberapa menit.
“Hyunnie…” sura berat suaminya terdengar dan dia melihat dari luar kamar mandi mereka wajah cemas YongHwa terlihat.
“Jangan masuk kesini…”
YongHwa tetap saja membuak pintunya lalu melangkah masuk, berlutut di hadapan SeoHyun yang sekarang duduk di atas closset.
“…Dalam sakit dan sehatkan??”
SeoHyun megusap wajahnya dan merapikan rambutnya. “Pasti ayam yang aku makan tadi…tolong ambilkan tasku…”
YongHwa bangkit dan meraih tas SeoHyun lalu memberikannya padanya.
Dia bermaksud mengambil peralatan mandinya, tetapi ketika melihat isi tas yang memang berisi tentang hal-hal kewanitaannya, dia melihat kea rah pembalutnya. Astaga…
Dia tercengang.
“Untuk apa ini??’ Tanya YongHwa.
SeoHyun tetap saja tercengang tapi tidak lama kemudian dia bangkit. “Sudah berapa lama kita menikah??”
“14 hari kenapa?”
Entah mengapa YongHwa merasa cemas melihat wajah pucat istriya. “Maukah kamu menceritakan ada apa love?”
“Aku..aku terlambat…My periode is late…”
SeoHyun melangkah dan tiba-tiba berhenti di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Dia melihat perutnya yang entah kenapa tampaknya berubah, ada gundukan kecil disana.
“it’s impossible…” dia berbalik menatap suaminya. “Apakah ini bisa terjadi?”
Alih-alih menjawabnya YongHwa yang tampaknya mulai mengerti maksud SeoHyun justru kali terlihat shock, kaget dengan fakta di depannya.
SeoHyun kemudian merasa ada yang bergerak di perutnya, bersamaan dengan itu telepon genggam YongHwa berbunyi. Tetapi Yonghwa tetap berdiri kaku, alih-alih menerima panggilan masuk itu. SeoHyunlah yang kemudian berlari menghampirinya dan menarik telepon genggam dari saku celana Yonghwa.
“Gain..”
“SeoHyun, apakah kamu baik-baik saja?” suara cemas Gain terdengar di sebrang sana.
“Aku tidak yakin…” SeoHyun tidak merasa heran kenapa Gain tiba-tiba menelpon, adik YongHwa yang bisa melihat masa depan itu pasti tahu apa yang terjadi saat ini padanya.
“Kenapa? Apa yang terjadi? Aku hanya…”
“Hanya apa???” Gain diam “Gain, katakan padaku, apa yang kau lihat??”
Alih-alih menjawab pertanyaannya, Gain malah mengatakan hal yang lain “Kim mau bicara padamu…”
“Hyunnie apa yang terjadi?”
“Aku khawatir, apakah vampire bisa shock??”
“Apakah YongHwa terluka??” Dr.Kim terdengar sangat mencemaskan anaknya.
“Tidak, dia kaget…aku tahu ini mustahil tapi…aku pikir aku hamil…Dr.Kim, aku sumpah sesuatu bergerak di dalam perutku…”
YongHwa yang telah pulih dari shocknya maju mendekat padanya lalu menarik telepon genggam itu dari tangan SeoHyun dan mulai berbicara melalui telepon dengan ayahnya.
“Apakah hal itu mungkin?”
“Aku tidak tahu, semakin cepat kamu membawa Hyunnie kembali kesini, semakin cepat kita tahu..”
“Baiklah…”
YongHwa menutup pembicaraan.
“Apa yang dia katakan??”
YongHwa tidak menjawab pertanyaannya, dengan kekuatannya, dia malah merapikan pakaian mereka dan barang-barang bawaan mereka lalu memasukkannya ke dalam kopor.
Dan entah mengapa melihat ekspresi suaminya, SeoHyun tahu ada yang aneh. dia merasa sedih. Apakah YongHwa tidak suka dengan kehamilannya ini?
Sepanjang perjalanan pulang, meski sangat baik memperlakukannya tapi SeoHyun tahu kalau YongHwa dibantu Dr.Kim akan berbuat sesuatu dengan makhluk yang sekarang ada di dalam perutnya. Dan entah mengapa dia merasa justru nasib buruklah yang akan menimpa makhluk yang diperutnya itu. YongHwa bahkan mengatakan, “Aku tidak akan membiarkan makhluk itu menyakitimu…” ketika dia kembali memegangi perutnya ketika mahkluk itu bergerak di dalam perutnya.
Memilih untuk melindungi apapun makhluk yang sekarang berkembang di dalam perutnya, SeoHyun menelpon Victoria ketika YongHwa sedang berbicara dengan pilot pesawat yang akan menerbangkan mereka pulang pada saat itu juga sedangkan dirinya masih menunggu di dalam taksi.
“Anneyong…”
“Vic…”
“Hyunnie, what’s wrong??”
“Aku butuh bantuanmu…”
-o0o-
.3.
TaecYeon mengendarai motor besarnya, memacunya kencang menuju kediaman keluarga Jung YongHwa. Dari Cha Seung Won yang tadi ditemuinya, dia mendapat kabar kalau katanya SeoHyun sakit jadi tidak bisa menemui ayahnya.
Dan entah mengapa mendengar kata sakit membuat TaecYeon merasa ada sesuatu yang terjadi pada SeoHyun, untuk itu dia harus mencari tahu. Satu-satunya cara untuk mencari tahu adalah menanyakannya ke keluarga vampire itu.
Dia kemudian tiba di halaman luas keluarga Jung YongHwa. Tanpa membuang-buang waktu memperbaiki parkir motornya, dia memarkirnya asal-asalan lalu berlari menuju rumah.
“Dr.Kim…”
“Anneyong Taec, bagaimana kabarmu??”
“Dengarkan aku…” TaecYeon baru saja akan bertanya kepada Kim dimana keberadaan YongHwa dan SeoHyun sebelum dia mendengar suara itu.
“Taec, apakah itu kamu??”
Taecyeon berbalik ke Dr.Kim. “Apakah itu dia?”
“Mereka sudah disini dari dua minggu yang lalu…”
Tanpa menunggu penjelasan Dr.Kim lebih lanjut, TaecYeon setengah berlari menuju ruangan di mana SeoHyun berada. Dan alangkah terkejutnya ketika di sana di depannya, SeoHyun, SeoHyunnya yang cantik sedang duduk di sofa terlihat lemah dan pucat, dan dari wajahnya, dia terlihat kurus. Sedagkan keluarga Jung yang lain berada di ruangan tersebut meski tidak di dekat SeoHyun.
“Aku senang kamu datang…”
TaecYeon maju menghampiri SeoHyun yang di depannya berdiri VicToria. Dan ketika langkahnya semakin dekat, Victoria maju dan menghalanginya mendekat ke SeoHyun.
“Ini sangat dekat…”
“Apa masalahmu??”
“Vic, biarkan dia mendekat…”
TaecYeon melangkah melewati Victoria dan duduk di depan SeoHyun.
“Kamu terlihat mengerikan…”
“Senang bertemu denganmu Taec…”
TaecYeon hanya tersenyum lalu berucap lirih. “Bisakah kamu memberitahu padaku, apa yang terjadi denganmu??”
“Vic, bisakah kamu membantuku…”
Dan Victoria mendekat, membantu SeoHyun bangkit, melepas selimut yang melingkupinya. TaecYeon tercengang ketika melihat perut buncit SeoHyun. Dia terkesiap kaget, lalu mengalihkan pandangan pada YongHwa yang berdiri di sudut.
Dan tanpa di duga oleh semuanya, dia maju menghampiri Yonghwa sambil berkata geram. “Kamu yang melakukan ini padanya…”
Tapi sebelum TaecYeon mencapai YongHwa dan berniat memukulnya lebih dulu NickHun menahannya dengan kedua tanganya. Dia lalu menepiskannya dengan kasar dan berbalik menatap Kim.
“Apa ini??”
“Aku tidak yakin, USG dan Jarum tidak bisa menembus kantong embrio…” jelas Kim.
“Aku juga tidak bisa melihat makhluk apa itu, dan bahkan sekarang aku tidak bisa melihat masa depan SeoHyun…” Kali ini Gain yang angkat bicara.
“Kami mencari penjelasan melalui sejarah legenda kami, tapi penjelasan yang kami dapatkan tidak banyak. Yang kami tahu makhluk itu kuat dan cepat berkembang…”
“Mengapa kau tidak melakukan apapun, keluarkan itu dari perutnya…” ucapnya kepada Kim.
“Ini bukan urusanmu, anjing…”
“Victoria…” Na Young membentak VicToria atas kekasarannya pada TaecYeon. “Memerangi Taecyeon tidak baik untuk SeoHyun…”
“Makhluk itu juga tidak baik bagi SeoHyun..” Potong Gain.
“Ucapkan kata Gain, Bayi, ini hanya bayi…”
“Tidak mungkin…” kali ini JokWoon yang berdiri di sisi Gain mendesis lirih.
“Dr.Kim, Kamu perlu melakukan sesuatu…” TaecYeon mendesak Kim tanpa menghiraukan pertengkaran kecil antar Victoria dan Gain.
“Tidak…”
TaecYeon berbalik ketika suara keras SeoHyun memotong ucapannya. “Keputusannya tidak berada di tangan kalian..” ucap SeoHyun kemudian.
“TaecYeon, bisa berbicara denganmu sebentar…” kali ini YongHwa yang sejak kedatangan TaecYeon hanya terdiam, angkat bicara.
TaecYeon kemudian mengikuti langkah YongHwa keluar dari rumahnya menuju hutan kecil di depan kediaman mereka.
“Aku pikir kamu akan segera merubahnya…”
“Dia pikir pada akhirnya nanti Kim akan bisa membantunya, mengubahnya, seperti yang dilakukannya padaku dan Na Young…”
“Dapatkah dia?”
“Kemungkinannya kecil…Jika jantungnya telah berhenti berdetak…” YongHwa berhenti untuk meneruskan kata-katanya, Jangankan mengucapkan kelanjutan kalimatnya, membayangkannya saja Yonghwa tidak sanggup. Dia tidak bisa jika harus kehilangan SeoHyun, jika SeoHyun meninggal itu sama saja akhir dari hidupnya juga.
“Taec..aku butuh pertolonganmu…”
Taec tertawa sinis yang berarti penolakannya untuk permintaan YongHwa.
“Buat dia…” ucap YongHwa lanjut. “Kamu memiliki hubungan dengannya yang tidak bisa aku mengerti. Mungkin kamu bisa berbicara padanya, membuat dia berubah pikiran, agar..agar dia tetap bisa hidup…”
“Dan jika aku tidak bisa?”
“Jika dia meninggal, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan dariku, kamu dapat membunuhku…”
TaecYeon melihat kesungguhan di dalam mata itu.
-o0o-
TaecYeon melangkah menuju tempat dimana SeoHyun duduk, hanya Victoria yang berada di ruangan tersebut dan berniat untuk menghalanginya mendekati SeoHyun sebelum SeoHyun sendiri yang memohon pada Victoria untuk meninggalkan mereka berdua.
“YongHwa berkata apa padamu…”
“Aku heran padanya, kenapa dia begitu yakin kalau kamu akan mendengarkan perkataanku padahal selama ini kamu tidak pernah mendengarkan apa yang aku katakan…”
Mereka berdua tertawa.
“Sejak kapan kamu dan si blondie berteman??”
“Dia mengerti apa yang aku inginkan..”
“Apa yang kaupikirkan Hyunnie, Seriously??”
“Aku tahu kedengarannya makhluk di perutku ini menakutkan, tapi ini tidak menakutkan, ini justru sebuah keajaiban…aku bisa merasakannya…Dia..dia adalah bayiku…”
“Jadi itu adalah bayi, bayi yang lucu…oohhhh…tapi dia menyakitimu Hyunnie…”
“Aku kuat kok, percayalah aku kuat menghadapi ini…”
“Oh, Hyunnie c’mon…” teriak TaecYeon frustasi. “Kamu mungkin bisa membohongi aku tapi jangan membodohi aku…aku bisa melihat dengan jelas pengaruh makhluk itu pada tubuhmu..dia bisa membunuhmu Hyunnie..”
“Kau salah…”
“Dan ketika kamu meninggal, apakah kamu pikir pengorbananmu layak?” TaceYeon mendesis marah. “Aku mohon Hyunnie, hiduplah..”
“Taec, aku akan baik-baik saja…”
Taecyeon merasa marah, marah melihat kekeraskepalaan perempuan di depannya ini. Dia kemudian bangkit dan bersiap pergi. SeoHyun sepanjang pengetahuannya selalu keras kepala jika menyangkut keputusannya, dia selalu kalah pada akhirnya.
“Taec, jangan pergi..”
Dia berbalik. “Aku tahu akan seperti apa akhirnya hal ini terjadi dan aku tidak mau berada disini untuk melihatnya…”
Dan lalu dia pergi dengan kemarahan yang memuncak. Taecyeon bahkan tidak lagi memilih mengendarai motornya, dia menendangnya lalu bermetamorfosis kembali menjadi wirewolf, melampiaskan semua kegalauannya dengan berlari sekencang dia bisa dalam wujudnya sebagai Wirewolf.
Dia kemudian bahkan melolong memanggil kawanannya.
Dan tidak berapa lamanya, sekawanan wirewolf tampak berlari berkejar-kejaran, sampai kemudian berhenti di tempat Taceyeon yang telah menjadi wirewolf berada.
“Kita harus menghancurkannya sebelum kelahiran…Makhluk itu berbahaya..membahayakan kota dan suku kita…”
“Apakah itu berarti kalian juga harus membunuh SeoHyun??”
“Pilihan itu mempengaruhi kita semua…Tapi tidak ada cara lain…”
“SeoHyun adalah manusia kita harus melindunginya…”
“Dia sudah sekarat…”
Taecyeon kemudian menyerang wirewolf yang telah mengeluarkan ucapan itu, membuat Changmin yang berdiri di atas gundukan mendesis marah dan memerintahkan mereka untuk berhenti saling menyerang.
“Kita akan bertarung dengan mereka malam ini…” keputusan Changmin terdengar menggelegar di telinga TaecYeon.
“Malam ini..” Taecyeon mendesis.
“Dan kamu akan bertarung dengan kami Taec...”
Ketika Changmin maju dan mengintimidasinya untuk menuruti kemauannya, entah mengapa TaecYeon merasa sangat marah, dia kemudian menegakkan tubuhnya.
“Aku adalah cucu dari seorang Alpha, aku tidak dilahirkan untuk mengikuti kau ataupun orang lain..” dia kemudian maju dan menyerang Changmin lalu berlalu pergi.
-o0o-
“Changmin akan datang menyerang kalian dengan alasan kalian telah melanggar perjanjiaan yang dibuat suku kami dengan kalian bertahun-tahun yang lalu. Kalian membahayakan nyawa SeoHyun dan makhluk yang berada di dalam perut SeoHyun sekarang bisa jadi membahayakan masyarakat sekitar. Dia adalah makhluk immortal, tidak ada yang tahu seperti apa dia ke depannya. Jadi keputusan satu-satunya adalah menghancurkannya sebelum kelahirannya…”
TaecYeon menemui keluarga Jung YongHwa sore itu, ikut di rombongannya adalah JinWoon dan Narsha yang memilih mengikuti TaecYeon ketimbang berada di pihak Changmin dan sekarang berjaga di luar, demi melacak keberadaan kelompok Changmin yang mungkin saja akan menyerang mereka tiba-tiba.
“Dan dia tidak akan menyerang secara langsung, dia akan menunggu sampai kalian lengah..dia mengelilingi rumah dan menunggu kesempatan untuk menyerang kalian tiba…”
“Kami akan berjuang…” ucap Nickhun tegas.
“Tidak akan ada pertempuran…” ucap Kim bijak. “Jangan merusak perjanjian…”
“Perjanjian itu sudah tidak berharga..yah paling tidak bagi Changmin…”
“Tapi tidak bagi kami…”
“Kim, kita tidak berburu selama beberapa minggu…” ucap Nickhun lagi. “ini bisa menjadi pelampiasan..”
“Anii..mari kita pergi berburu…” kali ini Na Young yang angkat bicara, membungkam keinginan NickHun.
“Terimakasih Taec..kamu banyak membantu kami…”
TaecYeon mengangguk.
Dan malam itu TaecYeon beserta Narsha dan JinWoon berjaga di halaman Yonghwa. Dia tahu kaumnya sedang mengintai rumah ini, dan TaecYeon tidak akan membiarkan mereka mudah menyerang keluarga YongHwa tanpa sepengetahuan dirinya.
Dia wajib melindungi SeoHyun, dia tidak akan pernah bisa menerima SeoHyun di bunuh oleh kaumnya sendiri.
-o0o-
MEANWHILE
YongHwa yang mengetahui keberadaan TaecYeon yang berjaga di luar beserta Narsha dan Jinwoon tetap siap-siap dan berjaga kalau-kalau kaum wirewolf tiba-tiba menyerang. Meski begitu dia tidak menghentikan aktifitasnya untuk mencari tahu makhluk apa yang sekarang berada di rahim istrinya.
Immortal.
Itulah sebutan bagi makhluk yang berada di dalam perut SeoHyun, Makhluk yang punya gen manusia dan vampire, dari informasi yang di dapatkannya, makhluk ini justru sangat berbahaya. Dia bahkan lebih berbahaya ketimbang vampire itu sendiri.
Banyak di antara bayi-bayi immortal yang lahir dengan mengorbankan ibunya. Para ibu itu meninggal ketika melahirkan bayinya. Ini membuat YongHWa semakin ngeri memikirkan kondisi istrinya. kalau SeoHyun sampai meninggal ketika melahirkan bayi itu, apa yang akan dilakukannya??
Pikirannya terhenti ketika dia mendengar suara SeoHyun yang merintih, dia segera berlari menuju ruangan dimana SeoHyun tergeletak kesakitan, ayahnya bergabung di sampingnya dan Victoria. Mereka kemudian mengangkat tubuh SeoHyun dan membawanya ke ruangan pemeriksaan yang lengkap yang telah disediakan oleh Dr. Kim.
“Tulangnya patah…Mahkluk itu semakin berkembang….”
“Dia membahayakan SeoHyun…” desis YongHwa marah. Dia lalu mengarahkan pandangannya ke arah istrinya. “Tulangnya membesar Hyunnie. Dia akan menghancurkan tubuhmu dari dalam…”
SeoHyun sedih melihat kemarahan YongHwa.
“Kim, jelaskan padanya apa maksud ucapanku?”
Dr. Kim menghela nafas panjang. Dia lalu mendekati SeoHyun yang menahan kesakitannya dan bersedih karena melihat suamnya masih marah karena keputusannya untuk mempertahankan bayinya, bayi mereka tepatnya.
“Janin itu tidak kompatibel dengan tubuhmu…dia sangat kuat, dia bahkan tidak menerima nutrisi yang dia butuhkan…” selama kehamilannya SeoHyun memang nyaris tidak bisa memakan apapun lagi, jika kondisi tubuhnya drop banget, satu-satunya cara untuk memasukkan cairan adalah melalui selang-selang infus. “Dia bisa menghancurkan kau kapan saja dan aku tidak bisa menghentikannya..dan pada akhirnya jantung kamu akan berhenti sebelum kami sempat mengubahmu…”
“Aku..aku akan tetap mempertahankannya…keluarkan dia dari tubuhku ketika dia sudah bisa bertahan untuk hidup di luar dan setelah itu silahkan merubahku…”
“SeoHyun, jangan keras kepala, ini tidak seperti yag kamu pikirkan. Dalam beberapa kejadian, tidak mudah mengubah seseorang menjadi vampire di saat kritis, kamu bisa saja terbunuh bahkan sebelum kami sempat mengubahmu, apakah kamu mengerti…Mianhe Hyunnie, tapi aku harap kamu dapat memikirkannya dengan baik…”
Dr.Kim kemudian berlalu pergi.
SeoHyun tercekat, dia tahu mereka memikirkan dirinya tetapi tetap saja mengapa tidak ada yang mau mengerti perasaannya yang ingin memiliki bayi ini. Dia kemudian melihat suaminya yang berdiri kaku di sudut ruangan.
“Yong…maafkan aku…”
“Kamu tahu aku tidak bisa hidup tanpamu…”
“Kamu akan memiliki bagian dari diriku…dia akan membutuhkan kau…”
“Apakah kamu benar-benar berpikir aku bisa mencintainya…atau bahkan mentoleransi keberadaannya jika kau terbunuh…”
“Bukan dia yang salah…kau harus menerima keberadaannya…”
“TAPI KAMU TIDAK MEMBERIKAN AKU PILIHAN…” SeoHyun terkesiap, ini pertama kalinya YongHwa membentaknya. “Bukankan kita harusnya menjadi partner, sebagai pasangan, ingat?? Tetapi kamu selalu memutuskan apapun sendiri dan bahkan memutuskan meninggalkan aku …”
“Oh, please Yong..jangan berpikir seperti itu..”
“Lantas bagaiamana aku harus berpikir? Aku akan kehilangan kamu, haruskah aku menerima itu dengan baik??”
SeoHyun tercekat, dia begitu ingin menangis.
“Aku..aku tidak pernah memilih untuk kehilanganmu…”
SeoHyun sempurna menangis ketika YongHwa berlalu pergi dengan membanting pintu di belakangnya.
-o0o-
.4.
Beberapa hari kemudian, TaecYeon tetap berjaga tiap malam dengan JinWoon dan Narsha di luar kediaman YongHwa, berjaga dari serangan wirewolf pimpinan Changmin. Tubuh SeoHyun sediri semakin kurus dan penuh dengan bekas luka jika makhluk itu bergerak dan berkembang. Selang-selang infus semakin sering di pasang di pergelangan tangannya. Tubuhnya semakin tidak jelas suhunya, kadang dingin teramat sangat, kadang panas. Jika sudah seperti itu YongHwa dan TaecYeon bergantian duduk di sampingnya berbagi dingin atau panas kepadanya.
Seperti hari itu, ketika TaecYeon memilih untuk masuk beristirahat karena telah dua hari dua malam tidak tidur, dia masuk ke rumah YongHwa dan menemukan tubuh lemah SeoHyun yang terbaring dengan infuse di pergelangan tangannya dan tubuhnya menggigil kedinginan. Dia mendekat dan memeluknya hangat. Tidak lama kemudian SeoHyun merasa mual, YongHwa dengan sigap segera mengulurkan wadah untuk menampung muntahan istrinya.
“Kita harus menemukan agar dia bisa makan…” ucap Na Young miris.
“Jika aku bisa melihat makhluk itu…”
“Bayi, bayi itu Gain…” sela Victoria.
“…Mungkin kita bisa mengerti apa yang dia inginkan…”
TaecYeon berpikir dalam hati, jika makhluk ini adalah vampire seperti ayahnya, otomatis dia suka darah. Mahkluk aneh…
YongHwa tiba-tiba terkesiap dan berujar. “Yah, aku pikir kamu benar…”
YongHwa kemudian mengalihkan pandangannya kepada keluarganya satu-satu dan berakhir di wajah sakit istrinya. “Taecyeon punya ide…”
TaecYeon mengernyit. “Itu bukan ide, itu ucapan ironis…”
“Apa tepatnya idemu itu??” Ucap Nickhun.
“Kalian pikir apa yang kalian sukai…”
Semua saling memandang.
“Baiklah, aku mempunyai persiapan yang memang telah kusiapkan untuk SeoHyun jika nanti dia menjadi vampire yang baru..tapi apakah dia mau mencoba..”
“Aku mau…” ucap SeoHyun pelan diantara rasa sakitnya. “Aku akan mencobanya…”
Dr. Kim kemudian beranjak pergi dan tidak lama kembali dengan sekantung darah. TaecYeon terkesiap.
“Apakah dia benar harus meminumnya??”
“Ini cara tercepat untuk menguji teori kita..”
YongHwa menatap istrinya. “Apakah kamu tidak keberatan mencobanya…”
SeoHyun mengangguk.
“Tunggu..” YongHwa kemudian meraih gelas yang tidak bening. “Biar SeoHyun merasa nyaman meminumnya tanpa harus melihatnya…”
TaecYeon beranjak sedikit menjauh dari tubuh SeoHyun. “Aku pikir aku akan muntah…”
SeoHyun bangkit dan YongHwa berlutut di depan tubuh istrinya lalu menyodorkan gelas putih dengan sedotan ke arah SeoHyun. “Akan lebih baik jika kamu meminumnya sekaligus…”
SeoHyun kemudian mencoba meminumnya. Di tempatnya Taecyeon berjengit jijik.
“Rasanya…fine…” ucap SeoHyun setelah tegukan pertama. Dia lalu meminumnya kembali, kali ini lebih banyak. Dan setelahnya dia tersenyum pada suaminya.
Dr.Kim mendekati SeoHyun dan meraih pergelangan tangannya. “Denyut nadinya sekarang lebih kuat…”
“Baguslah, hal ini bekerja…”
Ketika semua keluarga YongHwa bergembira dengan fakta ternyata SeoHyun bisa di selamatkan jika dia meminum darah, di tempatnya TaecYeon justru merasa muak, ini sangat menjijikkan, bagaimana seorang manusia seperti SeoHyun tiba-tiba begitu suka meminum darah, darah manusia. Uuhhggg…
-o0o-
Kondisi Seohyun berangsur-angsur semakin membaik, sepertinya janin itu memang menyukai darah. Meski dia tetap berkembang tapi sekarang SeoHyun merasa lebih baik dan bisa menghadapi rasa sakitnya, tidak lagi begitu lemah.
Sore itu dia sedang menelpon Ayahnya ketika YongHwa mendekat dan menyodorkan segelas darah padanya.
“Iya appa, I’m fine..sudah dulu yah…Aku mencintaimu Appa…”
SeoHyun kemudian menerima gelas yang disodorkan suaminya. Lalu mulai meminumnya sementara YongHwa di depannya.
“Maafkan aku karena telah begitu marah padamu…” YongHwa menjulurkan tangannya dan menggengam tangan istrinya. SeoHyun membalas remasan tangan suaminya. “..aku meninggalkanmu sendirian menghadapi masalah ini…”
SeoHyun terenyuh. “Pernikahan..”
YongHwa tersenyum pelan. “Orang-orang mengatakan tahun pertama adalah tahun yang paling sulit…”
Tiba-tiba YongHwa mengernyit bingung. “Apa itu??”
“Apa?” ucap SeoHyun heran.
“Aku pikir aku mendengar sesuatu…” YongHwa tiba-tiba membelai perut buncit istrinya. “Coba katakan sesuatu…bicaralah apapun itu…”
“Kenapa?” Alih-alih menjawabnya YongHwa justru tersenyum simpul. “Yong, apa yang terjadi??”
“Ia menyukai suaramu…”
“Kamu dapat mendengarkannya?” kali ini SeoHyun memegang telapak tangan suaminya yang membelai perutnya.
“Pikirannya, tepatnya aku bisa membaca pikirannya…” YongHwa semakin tersenyum lebar. “Dia juga menyukai suaraku…dia senang…”
SeoHyun tertawa, dia memandang ke perutnya. “Tentu saja kamu senang sayang…Bagaimana tidak?? Aku begitu mencintainya…”
Dia lalu mengangkat wajahnya dan memandang suaminya. “Apa yang dia pikirkan sekarang sayang??”
YongHwa memandang istrinya penuh cinta. “Dia mencintaimu Hyunnie..”
SeoHyun terharu lalu terisak pelan. “Oh God…” batinnya lirih, YongHwa beringsut mencium perut istirnya, SeoHyun mengusap kepalanya.
TaecYeon yang kebetulan datang dan melihat adegan mesra suami istri yang sedang mengagumi janin di perut SeoHyun merasa terkucil.
“Taec….”
Dia kemudian berbalik dan melihat Dr.Kim berdiri di belakangnya. Dia lalu memilih mengikuti panggilan Dr.Kim ketimbang harus menyaksikan adegan mesra SeoHyun dengan YongHwa yang tampak baikan kembali.
“SeoHyun bisa saja melahirkan besok, tapi kami tetap membutuhkan darah baginya, malam ini kami akan pergi berburu…tapi bagaimana dengan kaum kalian??”
“Aku tidak dapat menjaminnya, sekarang kalian adalah musuh bagi mereka, Changmin tidak akan ragu-ragu kalau kamu keluar, dia akan menyerang kalian…”
“NickHun ikut bersama kami…”
“Itu tidak akan cukup…”
“Kami tidak punya pilihan Taec…kami akan melakukan segala cara demi mendapatkan darah bagi Hyunnie…”
“Termasuk resiko hidup kalian??”
“Tentu, Hyunnie adalah keluarga kami sekarang, bagian dari kami..”
TaecYeon berkata dengan sinis. “Ya,aku tahu…baiklah aku akan mencoba berbicara dengan mereka…”
-o0o-
“Taec mereka datang…” ucap JinWoon pelan malam itu, dia telah mengundang CHangmin untuk berbicara dengannya.
“Dimana keluarga baru kamu??” ucapan sinis ini datang dari JunHo. Tetapi TaecYeon tidak menggubrisnya, dia melihat kawanannya yang datang hanya empat orang dan tidak ada Changmin disana.
“Kembali ke rumah Taec…” kali ini Chansung yang angkat bicara.
“Tidak sampai aku menyelesaikannya…” TaecYeon lalu berbalik melihat JinWoon dan Narsha di belakangnya. “Kalian akan kembali ke kawanan..”
“Tidaaakk…” berbarengan JinWoon dan Narsha berteriak menolak keputusan TaecYeon.
“Shut up…” tegas TaecYeon. Dia lalu melihat Junho. “Katakan pada Changmin untuk menunggu sampai SeoHyun melahirkan jika mereka ingin menyerang para Vampir itu….”
“Bagaimana kalau dia mati…”
“Tenang JunHo. Katakan pada Changmin jika itu sampai terjadi, aku sendiri yang akan menghancurkan mereka…”
“Taec…”
“Katakan padanya aku lah yang bisa melakukannya…”
Lalu tiba-tiba terdengar lolongan panjang wirewolf. Yang lain terkesiap. JunHo kemudian memandang TaecYeon tajam. “Kamu menipu kami TaecYeon…kamu meloloskan mereka…Shiittt…”
Para Wirewolf itu kemudian berlari dan merubah wujudnya segera bergabung dengan kawanan Wirewolf yang melolong tadi.
Sedangkan TaecYeon buru-buru kembali ke Rumah YongHwa.
YongHwalah yang menyambutnya.
“Terimakasih…”
“Mereka berhasil keluar..”
“Ya…”
Tanpa bertanya lagi, TaecYeon menuju tempat SeoHyun berada.
“Hai…”
“Kamu kembali terlihat menyedihkan Hyunnie…”
SeoHyun tersenyum lalu bangkit dengan Gain dan Victoria disisinya membantunya.
“Ada apa ini?” TaecYeon merasa heran melihat keceriaan YongHwa dan dua orang saudara perempuannya.
“Kami sedang berdebat soal nama…”
“Nama??”
Yah, ayo dengarkan pilihan nama yang di pilih Hyunnie…”
SeoHyun tersenyum malu-malu.
“Kalau laki-laki aku akan memilih nama JungHyun sedangkan kalau perempuan Jessica…”
Mereka semua sedang tertawa ketika SeoHyun tiba-tiba menjerit kesakitan lalu semuanya berlangsung cepat, SeoHyun terjatuh dengan bentuk perut yang tidak karuan, bengkok karena janin itu.
YongHwa berteriak panik dan disusul oleh TaecYeon, gain dan Victoria. Mereka kemudian mengangkat tubuh SeoHyun ke kamar operasi yang telah dipersiapkan Dr. Kim.
SeoHyun sendiri tidak lagi dapat merasakan apapun disekelilingnya, rasa sakit yang dirasanya hampir membunuhnya. Tetapi samar-samar dia tetap mendengar suara-suara panik di telinganya.
“Suntikkan morfin…”
“Kim mengatakan plasenta harus pindah…”
“Mereka telah berjalan pulang kemari…”
“Kita harus mengubahnya…”
“Victoria, hentikan..biarkan morfin itu bekerja…” teriak YongHwa ketika VicToria telah mau membelah perut SeoHyun untuk mengeluarkan janin yang di perutnya.
“Tidak ada waktu, dia sekarat…”
“KE..LUAR..KAN..KELUAR..KAN DIA SE..KARANG..DIA KE..SAKI..TAN…” Teriak SeoHyun ketika merasa janin di dalam perutnya yang menggeliat kesakitan.
Dan tanpa menunggu lagi, Victoria membelah perut SeoHyun membuat SeoHyun menjerit kesakitan.
Kejadiannya cepat dan darah yang muncrat ternyata membuat Victoria tergoda. YongHwa yang bisa menyadari perubahan saudarinya refleks menyerangnya, dengan mudahnya dia dapat melumpuhkan Victoria yang tampaknya memang tidak melakukan perlawanan yang cukup berarti.
“Gain, bawa dia keluar dari sini…”
Di ruangan itu yang tersisa hanya TaecYeon dan YongHwa.
“Kamu harus merubahnya sekarang…” teriak TaecYeon melihat SeoHyun menggeliat dan menjerit kesakitan.
“Tidak, tidak dengan janin di dalam perutnya, kita keluarkan terlebih dahulu janin itu..”
SeoHyun tidak mampu lagi mendengar suara-suara panik TaecYeon dan suaminya, yang dia rasakan sekarang adalah kesakitan yang teramat sangat. Dia menggeliat dan menjerit tanpa mampu menahannya.
Dia baru merasakan kelegaan yang luar biasa ketika bayi itu keluar dari perutnya.
SeoHyun melihat YongHwa menggendong bayinya dan suaminya berkata. “Dia adalah Jessica..Jung Jessica…”
SeoHyun tersenyum lalu semua terlihat gelap.
TaecYeon yang melihatnya terkesiap, YongHwa justru menjerit melihat istrinya terkulai hilang kesadaran.
“Hyunnie…”
Victoria yang datang kemudian memastikan jika dirinya telah pulih dan bisa mengendalikan diri meminta bayi itu, YongHwa menyerahkan bayinya kemudian mulai mendekati tubuh istrinya yang tampaknya telah kaku.
Dia kemudian meraih jarum dan menyuntikkan langsung ke jantung istrinya.
“Apa itu?”
“Ini adalah racun aku, untuk mengubahnya…”
TaecYeon terkesiap.
“Ini seharusnya bekerja..” tetapi tubuh itu tetap kaku. YongHwa kemudian mulai menekan dada SeoHyun untuk memompa jantungnya. Tetapi tetap saja Tubuh SeoHyun tidak meresponnya.
“Hyunnie…c’mon…”
Dia tetap berusaha menekan dada SeoHyun.
“Ayolah sayang…”
TaecYeon sendiri telah merasa hilang harapan, dia mundur. “Aku akan membunuhmu…itu akan mudah bagiku…kau tidak berhak untuk hidup…”
Tanpa memperdulikan ucapan TaecYeon, YongHwa terus saja memompa jantung istrinya, tidak mau kehilangan harapan atas kemungkinan terkecil untuk menyelamatkan istrinya.
Taecyeon total menyerah, dia berlari keluar dan menumpahkan tangisnya di luar, di halaman rumah. Dia telah kehilangan seseorang yang sangat dicintainya, wanita yang telah sanggup membuatnya bercerai dengan kawanannya. SeoHyun-nya telah meninggalkannya. Ini terlalu menyakitkan.
Tanpa disadarinya satu wirewolf melihatnya menangis lalu berlari ke kawanan dan melaporkan kondisi terbaru di rumah YongHwa.
SeoHyun meninggal. Makhluk immortal itu berbahaya.
-o0o-
Di ruangan operasi YongHwa tetap berusaha menyelamatkan SeoHyun merubahnya menjadi vampire seperti dirinya.
“Kau tidak mati..kau tidak boleh mati…” ucapnya lirih. Hatinya sakit, sangat sakit melihat kondisi istrinya tetapi meski kemungkinannya kecil, dia akan tetap berusaha menyelamatkan istrinya. “C’mon…”
“Ini tidak akan bekerja…” dia lalu mengingit tiap inci tubuh SeoHyun berusaha memasukkan serum racunnya untuk mengubah istrinya. “Jeball..jebal..…” ucapnya penuh harapan.
“Kembali padaku , cinta…aku mohon, jangan tinggalkan aku…” ucapnya lirih sambil mengusap wajah kaku SeoHyun. “Hyunnie..jeball…”
-o0o-
Sedangkan di luar TaecYeon masih menangis namun di tengah isak tangisnya, dia kemudian bangkit. Seseorang harus bertanggung jawab atas kematian SeoHyun dan orang yang paling bertanggung jawab adalah bayi immortal itu.
Dia lalu berjalan menuju ruangan tempat Victoria berada bersama bayi itu. berniat membunuhnya. Tetapi ketika dia berjalan menghampiri bayi itu, ketika mata mereka saling bertemu, terjadilah prose situ. Imprit.
“Ini seperti gravitasi.
Dia menjadi pusat.
Tiba-tiba bumi tidak lagi menjadi pusat…
Kau akan melakukan apa saja…
Apa yang diinginkannya..
Dia seperti teman, saudara,..
Dan kamu memberikannya perlindungan…”
Siluet masa depan Jessica dan dirinya terpapar dengan jelas di hadapannya, dia sempurna telah menemukan objeck impritnya, setelahnya dia jatuh terduduk di belakang Victoria dan bayi Jessica.
-o0o-
Di luar sana kawanan wirewolf telah berbondong-bondong datang ke kediaman YongHwa bermaksud menyerang dan membunuh bayi immortal itu yang kemungkinan besar membahayakan kota dan suku mereka.
YongHwa yang masih berada di ruangan operasi mengetahui keberadaan mereka segera berteriak memanggil Gain dan Jokwoon untuk bersiaga di luar. Sebelum pergi dia kembali menciumi wajah istrinya, “Kau akan baik-baik saja Love…”
Setelahnya dia kemudian keluar bersama dengan Gain dan Jokwoon.
Dan tanpa bisa di cegah, perkelahian itu berlangsung, mereka saling menyerang satu sama lain. 3 orang vampire melawan beberapa wirewolf, sedikit tidak seimbang tetapi Gain, Jokwoon dan YongHwa memberikan perlawanan semampu mereka. Lalu bantuan itu datang ketika Kim, Na Young dan Nickhun yang baru saja datang dari mencari persediaan darah buat SeoHyun bergabung membantu mereka.
Pertarungan semakin sengit dan tetap tidak berimbang, wirewolf berjumlah belasan sedangkan YongHwa dan keluarganya hanya segelintir. Keluarga vampire telah terdesak sebelum TaecYeon datang dan melompat ketengah pertarungan meski belum merubah wujudnya.
“Hentikan…” teriaknya. “Semuanya sudah berakhir…”
Para Wirewolf itu tetap menyerang Nickhun dan Jokwoon dan berniat masuk membunuh bayi immortal itu.
“Jika kalian membunuhnya, berarti kalian membunuhku…”
Changmin dalam bentuk wirewolf kemudian ganti menyeruduk TaecYeon. Taecyeon melompat lalu bertransformasi dengan segera menjadi Wirewolf.
Dia kemudian maju dan menyerang balik Changmin. Mereka saling berhadapan dan mendesis.
Changmin menghentikan gerakannya ketika bisa membaca apa yang telah terjadi.
Imprit itu.
YongHwa kemudian menjelaskan kepada keluarganya. “Taec telah terimprit…mereka tidak bisa membunuh Jessica…salah satu target imprit kaum mereka tidak boleh mereka serang dan lukai..itu adalah hukum mutlak mereka…”
Akhirnya pelan tapi pasti para Wirewolf itu beranjak pergi, meski kecewa tetapi mereka menghormati adat mereka, dan tidak menyerang keluarga objeck imprit saudara mereka menjadi aturan yang tidak akan mereka langgar.
-o0o-
.5.
Pagi datang menghampiri rumah YongHwa. Di salah satu ruangannya terbaring dan terlihat bersih bahkan telah didandani oleh Gain, SeoHyun. Ini adalah hari ketiga sejak kelahiran Jessica yang menyebabkan SeoHyun terbaring kaku.
Di ruangan itu selain Victoria dan Nickhun yang sedang menjaga bayi Jessica, semua berkumpul. Menantikan sesuatu keajaiban, kelahiran baru seorang SeoHyun.
“Aku mungkin tidak berhasil menyelamatkannya..” Sesal YongHwa yang berdiri paling dekat dari tempat istrinya terbaring.
“Tidak, kamu melakukan yang terbaik..ini hanya pengaruh morfin, makanya dia belum sadar…”
“Lihat dia begitu cantik…kulitnya terlihat begitu bersih…”
Dan benar apa yang mereka katakan, di atas tempat tidur itu SeoHyun terlihat sempurna dalam sosoknya yang baru. Dia tertidur tetapi beberapa menit kemudian matanya terbuka dan berwarna merah.
.TO BE CONTINUED BD PART 2.
Author Note :
Hufffttt..Finally selesai juga..
Jujur, ini adalah FF saduran film yang paling berat yang aku tulis, kenapa? Karena aku tidak tahu harus menghilangkan scene yang mana karena film serial ke 4 Twilight ini sangat padat dan berkaitan satu sama lain, ajdilah hasilny apanjang begini.
Dan ini adalah versi keduanya, versi pertama yang tidak melewati “adegan sensor tidak aku tayang di blog ini, kenapa? Karen aitu hanya buat yang 20 tahun keatas. Jadi jika kamu ingin membacanya dan merasa usiamu 20 tahun, silahkan DM aku di twitter, sebut umurmu dan kirim emailmu padaku.
Ok. Now, selamat membaca ajha yah, semoga kalian menyukainya dan tetap tinggalkan koment kalian.
.SJ.
.Luv SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aku udh baca dua dua nya hehee.. keren , cuman aku btuh baca brapa kali soalnya msh kbyang BD versi aslinya hihihhh..
BalasHapustapi keren kok SJ onnie..selalu berharap YongSeo bisa maen drama ato Film bareng amiiinn..trus SJ yg bkin naskahnya djamin deh bakal kekeke, soalnya SJ bisa mewakili smua keinginan goguma family :)
Dtnggu yah AOD selanjutnya.. Oya trus pngganti YS idol kapan tayang SJ?? :D
lucky me bisa baca versi dua-duanya..hehe
BalasHapusrah belum bisa nulis cerita yg seperti ini dan salut bgt SJ selalu berhasil menuangkan genre cerita apapun dalam bentuk tulisan...terima kasih atas semua tulisan-tulisan hebatnya,,^^ we love u
breaking dawn ya? mmh honestly, aku jauuuh lebih suka Novelnya ketimbang Filmnya.
BalasHapusprtm2, aku salut sm unni dalam mengadaptasi film ini ke sbuah ff oneshot! sincha itu sulit bgt pastinya krn hrs memilah milih adegan mn yg di cut. DAEBAK unn!
kdua, aku kecewaaaaaa. knp yg jd Seth si Jinwoon? huh aku ngarepnya Minhyuk :'( krn aku liat pemeran Seth di film itu cute, imut, dan masih bocah. coba Minhyuk unn hikss *abaikan*
ketiga, aku bisa melupakan sosok edward dan bella dan menggantinya dgn sosok Yongseo. Aku merinding membayangkan kkuatan cinta mrk sebesar itu. ohhhh :D
cepet unn part 2nya, aku nunggu Jessica jd Renesmee :D
gomawo unn sudah menyediakan bcaan keren, selalu! :*
all : tengkyu-tengkyu buat komentnya guys..You all daebak..huhuhu..
BalasHapuspart 2 nya nunggu filmnya keluar yah..huhuhu...:)
annyeong aku new readerss eoni...
BalasHapuskebetulan aku juga seorang yongseo shiperr.. hahaha
wuuah kereen eonii...
Yongseo bangeeet,.. kekeke
dan yang ngebuat aku tertariik baca novel breaking down adalah.. haha gara2 bca ff eoni.. ^ ^
selesai baca ini aku langsung unduh video nya, dan baca novel nya,, sumpah keren :))
Keren,,,, aku udah pernah nonton film nya,, dan semuanya mirip apa yg ditulis
BalasHapus