Jumat, 02 September 2011

.IMAGINE SPECIAL Part 1.








MBC Entertainment Present : “IMAGINE SPECIAL 1”

Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
TOP (BigBang) a.k.a Park TOP
Lee Jonghyun (CN Blue)
Lee Jungshin (CN Blue)
Kang Minhyuk (CN Blue)
YuRi (SNSD)
HyoYeon (SNSD)
Taeyeon (SNSD)


Opening Theme Song : ForeVer by SNSD



@Renaissance Seoul Hotel.

Yuri membuka kacamata bacanya ketika mobil yang dikemudikan oleh supir hotel yang tadi menjemputnya di Incheon Airport memasuki area Renaissance Seoul Hotel, yang merupakan salah satu Hotel terkenal di Seoul, Korea Selatan. Yuri kemudian merapikan buku yang sepanjang perjalanan tadi di bacanya dan kacamata bacanya lalu memasukkannya ke dalam tas untuk kemudian bersiap-siap turun ketika mobil mereka sempurna merapat di pelataran Renaissance Hotel. Berbarengan dengan tibanya dia, dia melihat di belakang mobil yang ditumpanginya, mobil mewah, Lamborghini, juga merapat. Dia memperlambat gerakannya membiarkan tamu yang baru datang dan disambut oleh beberapa pelayan hotel serta bodyguard lebih dulu jalan memasuki loby hotel.

Dia sempat terpana melihat sempurnanya penampilan gadis yang bergaun putih itu yang sekarang berjalan di hadapannya dengan 3 pelayan hotel dan dua orang bodyguard mengiringinya. Meski hanya melihat wajah gadis itu sekilas tapi dia merasa wajah gadis itu sedikit familiar baginya dan entah mengapa dia yang selama ini lebih sering tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya sekarang justru tertarik memperhatikan profil gadis yang sekarang berjalan dengan kepala menunduk itu.

Meski baru menginjakkan kaki kembali di Negara Kelahirannya ini tetapi Dia tahu Renaissance Seoul Hotel adalah langganan para selebritis asing yang berkunjung ke Korea Selatan juga bagi selebritis Korea Selatan pula dan para orang-orang penting di Negara ini, jadi wajar jika pelayanan yang ditampilkan Renaissance Seoul Hotel adalah pelayanan dengan kualitas terbaik dengan karyawan dan pegawai hotel yang super duper ramah dan menyenangkan tetapi menemukan sambutan yang diberikan para karyawan dan pegawai hotel terhadap gadis itu membuat Yuri yakin gadis itu bukan orang biasa, dia yakin gadis itu juga salah satu orang terkenal di Korea Selatan. Bukti paling realnya sejak melangkahkan kaki dari pelataran sampai detik ini ketika mereka telah berada di Loby luas Renaissance Seoul Hotel, karyawan-karyawan hotel yang kebetulan di lalui rombongan gadis itu pasti singgah dan membungkukkan badan memberi penghormatan pada gadis itu. Sedangkan tamu yang lain hanya diberi senyuman hangat dan penghormatan yang standar menurut Yuri meski tetap saja berbeda jika kamu di hotel yang lain.

Yuri kemudian mendatangi resepsionis hotel, menanyakan kamar tempat Ayah dan rombongannya menginap. Ayahnya adalah kontraktor terkenal di Los Angeles dan kali ini kedatangan Dia dan beberapa Team pekerja yang juga merupakan rekan kerja Yuri sebagai arsitektur dalam dinasty perusahaan bisnis ayahnya ke Korea Selatan dalam rangka perjalanan bisnis. Mereka akan menggarap pembangunan Pusat Perbelanjaan di 2 kota besar di Korea Selatan, Busan dan Ilsan. Setelah sukses dengan kerjasama pertama mereka di Los Angeles ketika Lee YongHwa, Owner RSH, memakai jasa perusahaan mereka untuk merebuilding kembali Hotel yang dialihkan dan dibalik nama menjadi Renaissance LA Hotel di LA, Lee YongHwa kembali mempercayakan memakai Perusahaan mereka untuk membangun dua Mall Besar di Busan dan Ilsan. Tetapi Yuri yang sedang ikut dalam proyek lain terpaksa berangkat belakangan, Ayahnya telah tiba kemarin malam dan dia menyusul secepat dia bisa ke Korea Selatan. Dan disinilah dia sekarang.

Yuri tiba di meja resepsionis ketika rombongan gadis tadi berjalan menuju lantai dua menaiki tangga pualam Renaissance Seoul Hotel.

“Agashi, Tuan Jung menginap di salah satu kamar VVIP kami. Dan anda akan diantar salah satu bel boy kami menuju kamar beliau…” Yuri mengangguk mendengar penjelasan resepsionis cantik itu.

“Kamsahamnida…” ucapnya berikutnya setelah salah satu bellboy siap untuk mengantar dia menuju tempat ayahnya berada. Meski seumur hidupnya di habiskan di LA tetapi bahasa Koreanya masih sefasih orang Korea sendiri, itu karena ibunya tidak pernah membiarkan anak-anaknya untuk berbahasa inggris di rumah, mereka tetap harus menggunakan bahasa mother land mereka.

Ketika sedang menantikan lift dia iseng bertanya pada bellboy yang mengantarnya. “Ehmm, kalau boleh tahu siapa gadis yang bergaun putih tadi, yang disambut beberapa pelayan hotel?”

Bellboy itu tersenyum lalu menjawab pelan. “Ohh, Dia adalah istri dari pemilik hotel ini.”

Yuri menganggukkan kepala, pantas saja perlakuan yang diterimanya istimewa. Meski minim pengetahuan soal Korea Selatan, tetapi Yuri kenal dengan baik pemilik Renaissance Seoul Hotel ini. Lee Yonghwa adalah Putra Bungsu mantan Presiden Korea Selatan, Dan juga merupakan rekan bisnis ayahnya. Sayangnya dia sendiri tidak pernah melihat Tuan Lee Yong Hwa itu, ketika ayahnya mengadakan jamuan untuknya di Los Angeles sebagai rekan bisnis keluarga mereka, saat itu Yuri tidak berada di sana, dia sibuk dengan pekerjaannya.

Ketika Yuri sedang memikirkan tentang Lee Yong Hwa dan istrinya, Lee YongHwa sendiri di ruang kerjanya sedang menerima sang istri yang datang dengan wajah cemberut. Dia berdiri dari kursi kerjanya dan menghampiri istrinya yang selalu terlihat cantik di matanya.

“Jagiya…” datang-datang Seohyun merajuk, tidak memperhatikan JongHyun yang duduk di sofa bersama JungShin. Ketika mereka serentak berdiri, barulah Seohyun menyadarinya. “Oh, Anneyong…” sapanya lalu tersenyum pelan. YongHwa yang baru tiba di sampingnya kemudian menautkan tangan pada telapak tangan istrinya.

“Waeyo sweetheart?”

Seohyun berbalik menatap suaminya. “Oh, aniiya..” dia kemudian membalas genggaman tangan suaminya.

“Kids, aku sama Seohyun ke kamar dulu. Kami makan siang di sana…”

Kamar yang disebut YongHwa adalah Ruangan Super deluxe VVIP di Renaissance Seoul Hotel yang merupakan ruangan paling luas karena hampir mendominasi 1 lantai di lantai kedua paling atas di Renaissance Seoul Hotel. Ruangan itu sendiri adalah tempat istirahat yang disediakan buat YongHwa. Terlebih ketika dia kembali dari perjalanan bulan madunya dan kembali aktif mengelola bisnis besarnya setelah ayahnya menyatakan pensiun dari segala kegiatan bisnis dan memilih menghabiskan masa tuanya melakukan perjalanan-perjalanan social, jadilah YongHwa mengambil alih semua kerajaan bisnis keluarganya di bawah kendalinya. Satu paket dengan kediaman keluarga Lee yang kini di huninya. Dan untuk mengefisienkan waktu, dia lebih sering tinggal di hotelnya ketimbang pulang ke rumah ayahnya yang menjadi tempat menetapnya bersama Seohyun, mereka biasanya kembali ke rumah jika malam hari saja.

“Dee, Hyung. Oh iya Pukul 3 PM nanti kita akan mengadakan pertemuan dengan Tuan Jung. Aku akan menyiapkan segalanya…” JongHyun berdiri di sampingnya JungShin melakukan hal yang sama.

“Baiklah, telepon aku jika segalanya sudah siap. Kalian ingat untuk istirahat juga…”

“Ayo makan siang bareng kami saja…” ajak Seohyun.

Keduanya tersenyum lalu menggeleng. “Gomawoyo Hyungsonim...”

“Mereka ada kencan sendiri-sendiri sepertinya…” YongHwa berbisik di telinga istrinya tetapi JongHyun dan JungShin masih bisa mendengarnya.

Seohyun mengangguk-anggukkan kepala. “Oh, arasho…” tersenyum pelan kepada keduanya.

“Aniiyaa…Hyung bercanda HyungSonim..” kali ini JungShin yang nyeletuk, membuat ketiganya tertawa. Setelah basa-basi singkat itu, YongHwa kemudian menarik tangan istrinya menuju kamar mereka.

“Tadi setelah mengantar Aboji di bandara trus kemana?” YongHwa melingkarkan tangan kepinggang istrinya, berjalan santai menelusuri lorong hotel itu menuju lift. Di depan dan belakangnya berjalan sekitar tiga orang bodyguard mengawal mereka.

“Bareng Yoona onnie ke kantornya, sekalian coba belajar menyesuaikan diri jika nanti jadi kerja di sana…”

“Memang beneran mau kerja??”

Seohyun menghentikan langkahnya, dan melepaskan diri dari rangkulan suaminya. “Yong Oppa…”

“Arasho…” YongHwa tahu jika istrinya sampai memanggilnya dengan panggilan seperti itu, itu artinya dia sedang merajuk. Dan lagi mereka telah membicarakan tentang keinginan istrinya bekerja beberapa hari yang lalu. Dan dia pada akhirnya luluh dan mengizinkan istrinya beraktivitas sejauh itu bukan di dunia showbiz. Dan kemarin istrinya telah menunaikan semua kerjaannya di dunia showbiz yang sempat ditinggalnya ketika dia menikah, merampungkan semua kontrak kerjanya kemudian memilih untuk mundur dari dunia yang telah digelutinya itu.

YongHwa kembali memeluk tubuh istrinya dan melanjutkan langkah ke kamar mereka untuk beristirahat sejenak.

“Jagiya…” Seohyun menatap wajah suaminya yang balas menatapnya dengan pandangan penuh sayang.

“Ehmm…” YongHwa merapikan rambut istrinya, menyelipkannya di belakang telinga.

“Aku mau Hangkang-ssi kembali yang jadi pengawalku, lagian punya dua bodyguard terlalu kebanyakan bagiku, aku merasa tidak nyaman. Boleh yah..yah…”

YongHwa menghentikan langkahnya, menatap wajah memelas istrinya lalu mengangguk pelan beberapa menit kemudian. “Nanti aku pertimbangkan dan bicarakan sama Taec Hyung. Apakah Hangkang-ssi masih bisa ditugaskan menjadi pengawalmu…”

Seohyun tersenyum penuh kemenangan lalu mendaratkan ciuman pelan ke pipi suaminya. “Gomawo Jagiya…”



-o0o-


Beberapa Jam Kemudian..

YongHwa melangkah keluar dari bathroom, merapikan diri dan mulai mengenakan pakaiannya ketika telepon genggamnya berbunyi.

“Hyung, Pertemuan dengan Tuan Jung akan segera dimulai…” suara JongHyun di sebrang sana mengalun pelan.

“Dee, arasho…”

YongHwa menutup pembicaraan via telepon genggam itu lalu berjalan ke tempat tidur besar dan melihat istrinya terlelap, terlihat polos dan sangat cantik di matanya. Dia merapikan selimut menutupi tubuh istrinya. Lalu membenamkan wajah di lehernya dan menciumnya pelan. Sedikit aneh dengan perubahan suhu tubuh istrinya yang agak hangat. Dia lalu menyentuh jidat istrinya dan menemukan jika suhu tubuh Seohyun memang sedikit hangat. Tadi ketika dia memadu cinta dengannya dia memang tidak memperhatikan, jika bersama istrinya dia bisa acuh dengan segalanya. Tetapi sepertinya tadi dia tidak merasakan adanya keanehan. YongHwa, yang pada akhirnya tahu sejak malam pertama mereka, istrinya jika kelelahan akan mudah sekali jatuh tertidur, tidak merasa aneh melihat istrinya tertidur seperti biasanya. Tetapi beberapa hari terakhir ini, istrinya selalu seperti itu. Apakah dia sakit?

Dia lalu duduk di samping istrinya yang masih terlelap dan memandanginya seksama tetapi tidak menemukan tanda-tanda kalau istrinya sakit. Yah…mungkin dia hanya kelelahan, Batinnya. Dia lalu mendekatkan wajahnya dan mencium pipinya. “Sleep well sweety, Sarangheyo…”

Setelah memastikan istrinya beristirahat dengan baik dia keluar dari kamar dan menemukan dua orang pelayan sedang bersiap di ruang tengah.

“Kalau ada apa-apa dengan Nyonya muda telepon aku segera…”

Kedua pelayan itu mengangguk takjim, YongHwa kemudian berlalu keluar diikuti bodyguardnya.

Dan ketika dia tiba di ruang meeting bersama JongHyun dan Jungshin, Tuan Jung telah berada disana bersama rombongannya yang berjumlah tiga orang, dua orang pria muda dan seorang gadis muda yang terlihat Fashionable, elegan dan cerdas.

“Anneyong Haseyo…” YongHwa memberi salam dan membungkukkan badan dan dibalas dengan hal yang sama oleh tamu-tamunya itu.

“Anneyong Haseyo Lee YongHwa-ssi..” Tuan Jung maju dan menjabat tangannya. Dia kemudian memperkenalkan dua orang pria yang ternyata rekan kerjanya dan gadis muda di sisinya yang notabene adalah Yuri, anaknya. “Dia putri kedua kami dan baru tiba tadi dari LA…”

“Ohh..Anneyong Haseyo…”

YongHwa juga memberi salam. Dia kenal putra pertama Tuan Jung, tetapi putri keduanya ini baru pertama kali dilihatnya. Dan dia tidak menyangka jika gadis yang terlihat menarik ini adalah seorang arsitek, soalnya dia lebih mirip model ketimbang seorang arsitek.

“Dia yang akan mewakili saya menjadi ketua tim pekerja untuk pembangunan kedua Mall anda.”

YongHwa mengangguk-anggukkan kepala. Dia lalu melirik JongHyun. “Perkenalkan Tuan Jung dan Yuri-ssi, ini adalah Lee JongHyun. Dia adalah adik sepupu saya sekaligus GM Reneissance Seoul Hotel. Dan dialah yang kupercayakan untuk menangani pembangunan Mall ini. Aku harap Yuri-ssi bisa bekerja sama dengannya.”

JongHyun kemudian membungkukkan diri kepada Yuri dan dibalas hal yang sama. Sekilas Yuri melirik Pria yang berdiri di hadapannya itu. Ehmm, melihat wajahnya sih dia tampan tapi sayang ekspresinya lempeng begitu..batin Yuri. Tipikal pria yang membosankan sepertinya.

“Anneyong Haseyo…” Sapa JongHyun. Yuri tiba-tiba meralat ucapannya mendengar suara JongHyun. Astaga, suaranya seksi benar. Jika suara adalah aurat, suara lelaki inilah contohnya. Suaranya mampu membius wanita-wanita, seksi banget.

“Oh, anneyong…” Yuri mengibaskan kepala pelan, mengusir pikiran-pikiran yang berkelebat di benaknya lalu membalas salam JongHyun.

“Oh iya, Istri anda katanya sedang disini, mengapa tidak mengenalkannya padaku?” Tanya Tuan Jung kembali menguasai pembicaraan. “Maaf waktu kalian menikah aku tidak sempat hadir…”

YongHwa tersenyum pelan. “Wah,tidak apa Tuang Jung justru sekarang aku yang meminta maaf karena istriku tidak sempat menemui anda. Dia sedikit kelelahan jadinya sekarang sedang beristirahat..”

“Oh, tidak mengapa kok…”

Di tempatnya Yuri bisa melihat betapa pria yang terlihat gagah ini sangat mencintai istrinya. Meski baru mengenal Lee YongHwa tetapi dia bisa menangkap aura yang penuh wibawa pada pribadi pria itu, pantas jika kemudian dia bisa membawahi beberapa perusahaan besar meski usianya masih muda. Dan perempuan yang menjadi istrinya sangat beruntung karena lelaki ini terlihat begitu mencintai istrinya. Hanya dengan menyebut nama istrinya saja dia sudah terihat berbunga-bunga dengan senyum di bibirnya. Mereka berdua beruntung saling memiliki satu sama lain, dia turut bergembira. Karena untuk kisah cintanya sendiri Yuri tidak terlalu beruntung. Terakhir dia memiliki kekasih yang ternyata seorang pembohong, untuk alasan itulah dia kemudian memilih bergabung dengan team ayahnya yang akan membangun pusat perbelanjaan di dua kota besar di Korea Selatan dan dia tahu ini akan memakan waktu yang lumayan lama dan baik untuk mengobati luka hatinya.

“Mari kita mulai meeting ini…” JongHyun kemudian mengajak mereka duduk di ruangan meeting.


-o0o-


Di kamarnya, Seohyun terbangun dengan keringat yang membanjiri, dia sendiri merasa sesak bukan alang kepalang. Padahal kamar mereka telah dilengkapi pendingin ruangan. Dia kemudian bangkit, mengatur nafasnya pelan lalu meraih piama yang telah tergeletak di meja kecil di samping tempat tidurnya, memakainya lalu melangkah turun dan keluar dari kamar mendapati dua pelayan sedang duduk di ruangan tengah.

Dia kemudian masuk kembali ke kamar setelah tidak mendapati tubuh suaminya di manapun di ruangan VVIP mereka. Dia meraih telepon genggamnya lalu mencari sebuah nama di phonebooknya.

“Yobhuseo…Mianhe mengganggumu tetapi aku punya permintaan dan tolong rahasiakan ini dari suamiku…Dee…Dee..Arasho,aku tunggu di sini yah…Dee…Kamsahamnida…”

Setelah melakukan pembicaraan singkat itu dia kemudian masuk bathroom dan membersihkan diri setelah itu keluar, berpakaian dan berdandan ketika salah satu pelayannya mengetuk pintu dari luar. Dia membukanya dan informasi yang diterimanya adalah JungShin telah datang untuk menemuinya. Dia kemudian mengangguk dan merampungkan riasannya kemudian keluar menemui JungShin yang begitu melihatnya langsung berdiri.

“Adaapa Hyungsonim?”

Seohyun tersenyum sesaat lalu bergabung dengan JungSHin, duduk di sofa. “My Nampyon sedang ada meetingkan?”

“Dee…”

“Berapa lama meeting itu berlangsung?”

“Sedikit lama, karena ini mengenai pembahasan gedung pusat perbelanjaan yang akan dibangunnya di dua kota besar…”

“Jika kita meninggalkan hotel ini sejam atau dua tanpa disadarinya,bisakah?”

JungShin sedikit terpana. Adaapa dengan istri kakak sepupunya ini?

“Mianhe, aku terpaksa menyeretmu untuk mengikuti rencanaku. Aku tak tahu harus mengajak siapa…” Seohyun tersenyum. “Kamu tahukan, kalau suamiku akan berulang tahun dua hari lagi…”

“Ohh…” Jungshin mengangguk lalu tersenyum pelan.

“Aku ingin menyiapkan pesta kejutan dan sebuah hadiah special. Untuk itulah aku butuh bantuan JungShin chingoo…”

JungShin kembali tersenyum mendengar nama panggilan itu kembali disebut oleh kakak iparnya.

“Apa yang bisa aku bantu??”

Seohyun kemudian menceritakan segalanya dengan gamblang dan berakhir dengan kesepakatan JungSHin sore itu akan menemaninya ke suatu tempat.


-o0o-


Seoul Hospital

Hyoyeon melangkah kaki dengan buku dan sebungkus kerupuk kentang di tangannya. Dia seperti biasa bersikap acuh dengan keadaan sekelilingnya, dia lalu memperbaiki letak kacamata pantat botolnya. Dan entah mengapa jika memperbaiki letak kacamatanya, dia kembali kepikiran akan ide Taeyeon sahabatnya yang juga notabene adalah dokter mata di Seoul Hospital untuk memakai kontak lens ketimbang kacamata tetapi kembali diusirnya ide konyol itu. Dia tidak biasa memakai kontak lens.

Hyoyeon adalah dokter Obstetrik & Ginekologi (Dokter Ahli Kandungan) di Seoul Hospital. Dia terkenal cuek, anti dandan dan satu-satunya dokter wanita di Seoul Hotel yang berpenampilan sangat standar. Jins, kemeja, jas dokter, rambut yang hanya dikuncir dua dengan poninya ditarik kebelakang lalu dijepit, dan kacamata pantat botol. Tapi meski dia terlihat sangat sederhana jangan tanyakan keahliannya. Dia memiliki reputasi terbaik sebagai dokter ahli kandungan di Seoul Hospital bahkan di Korea Selatan. Yang menjadi pasien tetapnya adalah istri-isri pejabat dan beberapa selebritis Korea Selatan, irosnisnya dia sendiri terkenal tidak peduli dengan siapa yang menjadi pasiennya, kebanyakan dia kemudian tahu siapa yang telah berkonsultasi dengannya tentang kandungan dari asistennya yang kemudian menjelaskan kalau dia adalah si anu,istri pejabat ini, atau si itu, aktris yang telah membintangi film apalah judulnya. Reaksi Hyoyeon ketika dijelaskan? mengangguk-angguk dengan wajah tak mengerti.

Hyoyeon bukannya anti sosial tetapi dia hanya enggan mengurusi hal yang bukan urusannya. Nah termasuk gossip yang beredar tentang dokter bedah yang sekarang sedang berdiri disisinya dan menanti lift yang sama dengannya. Dr.TOP.

Dia tahu TOP adalah salah satu dokter bujang yang memiliki banyak fans di rumah sakit ini. Bagaimana tidak? Dia adalah orang yang sangat terberkati, terkenal lahir dari keluarga yang kaya, cerdas dan wajah tampan wajarlah kalo kemudian dia menjadi idola. Hanya saja dari rumor yang berkembang dia juga adalah seorang playboy yang korbannya gak ketulungan banyaknya. Di Seoul Hospital sendiri beberapa perawat dan dokter magang telah masuk ke dalam jeratannya. Tetapi bagi HyoYeon dia enggan mengurusi hal seperti itu karena itu bukan urusannya. Taeyeon sering menggodanya dengan mengatakan TOP itu adalah satu-satunya cowok yang paling hot di Seoul Hospital dan menyuruh HyoYeon untuk menggodanya, dan mengatakan seandainya dia belum bersuami, dia yang akan menggodanya tetapi HyoYeon tidak bergeming. TOP jelas tidak masuk dalam kategori cowok impiannya dan terlebih dia tidak akan bisa bersaing dengan wanita-wanita yang beredar di sekeliling pria itu, salah satunya adalah perempuan yang sekarang memanggil namanya dari arah belakang mereka berdua di Loby Seoul Hospital sore itu.

HyoYeon ikut berbalik dan melihat seorang perempuan dengan tampilan seperti dewi, sungguh cantik dan terlihat sempurna. Dia lalu melirik pria disampingnya ini yang sekarang juga terlihat sumringah dengan kehadiran wanita itu. kejadian selanjutnya membuat HyoYeon akhirnya mau tidak mau membenarkan semua rumor yang mengatakan kalau TOP adalah seorang playboy. Wanita itu kemudian berjalan lalu serta merta mengalungkan kedua lengannya ke leher TOP lalu memeluknya dan TOP pun membalas pelukan si wanita. Hyoyeon berbalik dan melihat lift telah tiba, dengan segera dan tanpa buang-buang waktu lagi dia kemudian masuk ke lift lalu menutupnya. Meninggalkan kedua orang yang sedang terlanda cinta itu. Ketika pintu lift tertutup dia kemudian menghela nafas lega.


-o0o-


Namun kelegaan HyoYeon hanya berlangsung beberapa menit ketika sedang duduk membaca di ruangannya dia mendapati TOP masuk dan menyapanya ramah. Yah, meski tidak akrab tetapi dia punya hubungan yang lumayan baik dengan TOP, mereka sering bekerja sama di meja operasi ketika salah satu pasiennya terpaksa di operasi dan memiliki tingkat kesulitan hidup rendah dan janin yang harus dikeluarkan, biasanya salah satu dokter bedah membantunya, seringnya TOPlah yang membantunya. Tetapi hanya sebatas itu, HyoYeon enggan melanjutkan pertemanan dalam tahap akrab karena dia tidak mau dicap sebagai salah satu fans TOP.

“AnneyongHaseyo Hyoyeon-ssi…”

HyoYeon kemudian berdiri menyambutnya. “Oh anneyong haseyo TOP-ssi. Silahkan du…”

Ucapan HyoYeon menggantung ketika dia melihat gadis itu masuk, entah mengapa ruangannya tiba-tiba di rasanya bersinar. Gadis itu kemudian menggelayut manja di lengan TOP lalu tersenyum pelan ke HyoYeon. Samar-samar HyoYeon merasa wajah gadis ini familiar dengannya, entah dimana dia pernah melihatnya.

“Anneyong Haseyo…” gadis itu kemudian memberi penghormatan kepadanya dengan suara yang merdu.

“Oh,anneyong haseyo. Silahkan duduk…”

“Dee…” gadis itu berbarengan dengan TOP kemudian duduk di hadapannya.

HyoYeon tersenyum kepada TOP, mengirimkan bahasa isyarat apa maksud kedatangan mereka. TOP kemudian cengar-cengir, wajah yang menurut HyoYeon tidak pernah ditampilkannya sebelumnya di hadapan orang-orang. Astaga, dia terlihat begitu tergila-gila pada wanita ini.

“Perkenalkan ini adalah adik semata wayangku, Uri Hyunnie…”

Astaga…apa tadi dia bilang? Adik?? Oh My God, dia sudah salah sangka. HyoYeon mendesah pelan lalu mengembangkan senyum selebar mungkin.

“…Dia adalah fansmu…”

Apa tadi dia bilang? Adiknya adalah fansku? Whooaaa..perempuan cantik ini mengidolakanku?? Ckckckck…

“Ah, Oppa…” Seohyun merajuk. Di depannya Hyoyeon masih tidak percaya dengan fakta ini. “Aku kenal Unnie meski Unnie mungkin tidak mengenalku…”

HyoYeon masih menyimak ucapan bidadari ini, astaga suaranya saja merdu begitu. “Unnie dokter kandungannya Eun Hye Unniekan?”

Hyoyeon garuk-garuk kepala. Eun Hye?? Dia blank.

“Eun Hye-ssi istri Joo Ji Hoon-ssi, putri mantan presiden Korea Selatan. Presiden Lee…”

“Ah…dee..” Hyoyeon ingat sekarang, Eun Hye-ssi, putri presiden yang sangat ramah dan baik hati, HyoYeon bahkan kagum kepadanya. Ah iya, memang dialah yang menjadi dokter kandungan Lee Eun Hye tahun kemarin.

“Aku kenal nama Unnie dari Eun Hye unnie, dia sering cerita betapa unnie telah membantu banyak dan bahkan menyelamatkan Eun Hye unnie sehingga dia dan anaknya bisa lahir dengan selamat…”

“Ah, aniiya..aku cuma melakukan hal sebisaku, EUn Hye-ssi lah yang berjuang hingga bayinya bisa lahir selamat..” Ucap HyoYeon merendah. Yah, persalinan Lee Eun Hye memang tergolong sulit terlebih rahimnya lemah sehingga dia diharuskan rutin konsultasi dan memeriksakan diri. Saat itu HyoYeon memang rutin membimbingnya untuk melakukan hal-hal yang bisa menguatkan dia dan janinnya dan puncaknya ketika hari persalinan tiba. Eun Hye bertahan untuk melahirkan normal meski resikonya sangat tinggi, HyoYeon ikut mendukung keputusannya. Jadilah mereka bahu membahu sehingga persalinan itu sukses. Pasangan berbahagiah itu kemudian di anugerahi putra yang cakep.

“Tetap saja bagi Eun Hye Unnie, HyoYeon Unnielah yang telah berjasa banyak…”

“Ah, aniiya…”

“Mau sampai kapan kalian berdebat tentang ini…” TOP memotong pembicaraan mereka menyebabkan mereka berdua tertawa.

“Oh, Mianhe…ngomong-ngomong anda dan Lee Eun Hye masih terhitung keluarga yah?“

“Oh, aku adalah adik ipar Eun Hyee Unnie…” Seohyun tersipu.

Astaga, Hyoyeon baru ingat sekarang, kenapa wajah perempuan ini begitu familiar dengannya. Yah, dia adalah istri dari Lee yongHwa. Mereka berdua sering muncul menghiasi halaman Koran-koran di Seoul. Dan jujur saja HyoYeon adalah fans dari pasangan ini. HyoYeon adalah pencinta Fairy Tale story, dan bagi dia kisah mantan Putra Presiden itu bersama kekasihnya adalah salah satu kisah dari negeri dongeng, sama degan pernikahan Pangeran William dan Kate Midleton. Taeyeon sering mengejeknya tentang hobbynya yang sangat suka melihat pasangan-pasangan yang bak negeri dongeng. Menurut Taeyeon itu kenapa sampai sekarang dia masih jomblo Karena kadang imajinasinya terlalu berlebihan tentang pangeran berkuda putih.

“Uri Hyunnie saat ini sedang hamil dan dia ingin HyoYeon-ssi yang menjadi dokter kandungannya…”

“Oh ini adalah suatu kehormatan bagiku…” HyoYeon jadi tersentuh.

“Aniiya..” Seohyun menggeleng lalu berbalik menatap kakaknya. “Oppa, oppa bisa tinggalkan kami berduakan? Oppa sibukkan? Oppa kerja aja gih, tar kalo aku sudah selesai diperiksa aku akan menemui Oppa lagi. Dan ingat apa yang tadi aku katakan pada Oppa yah…”

TOP mengangguk. Dia lalu pamit pada HyoYeon dan keluar dari ruangannya. Di depan dia menemui JungShin yang duduk di ruang Tunggu dan tersenyum padanya.

“Kalau sudah selesai antar dia keruanganku yah…”

“Dee Hyung…”


-o0o-


Kediaman Lee…

Yonghwa terbangun ketika mendengar suara mendesah dari tubuh yang berada dalam pelukannya. Dia terjaga lalu memperhatikan ekspresi istrinya yang terlihat gelisah dalam tidurnya. Dia menyalakan lampu kamar dan meraih piamanya lalu memakainya.

“Sweety…” dia membangunkan istrinya pelan. Alih-alih terbangun Seohyun malah terlihat gelisah dan berkeringat. “Sweetheart…” bisik YongHwa kembali.

“Sweetheart…Hyunnie…Hyunnie..” nanti setelah panggilan ketiga, Seohyun membuka mata dan melihat wajah cemas suaminya.

“Kenapa gelisah sweetheart? Sakitkah? Bagian mana yang sakit??”

Seohyun menggeleng lalu menarik selimut menutupi dadanya. Dia kemudian memperbaiki letak kepalanya dan menarik nafas dalam-dalam. “Aku tidak apa-apa jagiya…”

“Kamu gelisah sweetheart, kamu sakitkan? Aku akan menelpon dokter…”

Seohyun kemudian menarik lengan suaminya yang sudah membelakanginya dan bersiap menelpon dokter keluarga mereka. “Andwee oppa… sekarang sudah dini hari, kasihan kalau dia harus datang kesini pada jam-jam seperti ini…”

“Tapi kamu sakitkan?”

“Aku tidak sakit…”

“Arasho, kamu tidak sakit tapi kenapa gelisah dan berkeringat seperti ini?”

Seohyun menggeleng lemah.

YongHwa menghela nafas panjang. “Kita ke rumah sakit besok…”

“Dee…” Seohyun memilih mengiyakan kalimat tegas YongHwa yang terlihat sangat cemas. YongHwa kemudian kembali membaringkan diri di samping istrinya, mereka saling mendekatkan wajah satu sama lain.

“Mianhe Jagiya, menganggu tidurmu…” ucap Seohyun pelan.

YongHwa menggeleng lalu tangannya bergerak membelai lembut wajah pucat istrinya. “Jangan sakit sweetheart, kalau kamu sakit aku akan lebih sakit…”

Seohyun tersenyum pelan dan menganggukkan kepala, dia lalu mengatupkan kedua matanya ketika suaminya mencium kepalanya. Dan kembali tertidur dalam pelukan suaminya.


-o0o-


Seoul Hospital..

“Setelah chek up, segera telepon aku yah…” YongHwa menatap istrinya dengan cemas, Seohyun mengangguk. Mereka sedang berada di Loby Seoul Hospital, ketika YongHwa mengantar istrinya untuk chek up kesehatan setelah semalam Seohyun terlihat gelisah dalam tidurnya.

TOP yang melihat kecemasan YongHwa yang berlebihan hanya tersenyum. Sampai sekarang dia selalu takjub dengan perasaan yang dimiliki adik iparnya ini kepada Seohyunnya. Bukannya tidak percaya terhadap adanya cinta sejati hanya saja bagi TOP, cinta sejati itu kadang tidak membumi adanya di awang-awang. Sekarang manusia jika mencintai itu karena cinta diri sendiri saja. Buktinya dia sampai sekarang dia belum menemukan perempuan yang bisa membuatnya rela berkorban besar, kecuali terhadap adiknya, tetapi adiknyakan lain persoalan. Tetapi menemukan YongHwa yang sangat mencintai adiknya membuatnya pada akhirnya percaya kalau memang ada manusia-manusia yang rela berkorban demi cinta, tetapi sayangnya itu bukan dirinya. Dia lalu nyegir pelan.

“…Oppa?” Seohyun bertanya kepada kakaknya setelah suaminya berlalu dan menyisakan JungShin untuk menemani istrinya seperti yang diinginkan Seohyun. Selama Hangkang belum menjadi asistennya, Seohyun menolak bodyguard-bodyguard itu dan memilih JungShin yang menjadi pengawalnya. Dia lebih merasa nyaman ditemani sepupu suaminya itu.

“Oh..eh..mwo??” TOP yang tidak mendengar ucapan adiknya jadi bingung sendiri.

“Oppa juga sudah boleh kerja sekarang. Dan ingat kalau nanti Yong Oppa menelpon menanyakan keadaanku pada Oppa. Awas yah, jangan sekali-kali bilang kalau aku lagi hamil…” adiknya sedang berusaha memasang wajah galaknya tetapi bagi TOP terlihat imut dan sangat menggemaskan. Dia tertawa lalu menarik adiknya ke dalam pelukannya.

“Dee, Agashi. Aku akan mengatakan seperti apa yang telah agashi perintahkan…”

“Ah,oppa..cham…”

TOP tertawa kecil lalu bersama adiknya dan JungShin menuju ruangan HyoYeon.

“TOP Oppa…” Langkah mereka terhenti kemudian ketika dari arah belakang seorang wanita muda memanggil TOP. Seohyun berbalik lalu melihat seorang wanita dengan dandanan super super seksi mendekati kakaknya lalu bergelayut manja di lengannya.

“Ah Oppa..aku merindukanmu…kenapa kamu tidak pernah menelponku? Jadinya aku yang datang menemuimu disini…”

Seohyun berjengit lalu memandang kakaknya dengan tatapan sinis dan mengisyaratkan pertanyaan siapa wanita ini???

TOP jadi garuk-garuk kepala. Astaga kenapa perempuan centil ini masih keukeuh mengejarnya? Dia berpikir kalau hubungan mereka sudah berakhir. Dan lagi dia tidak pernah menjanjikan apapun kepada wanita ini, saat itu hubungan mereka hanya sekedar hubungan sesaat saja.

“Woobin-ssi..mianhe..” TOP berusaha mengurai pegangan Woobin padanya. Tetapi alih-alih gadis itu menjauh, dia malah semakin mengeratkan pegangannya pada TOP.

Seohyun menggeleng lalu beranjak pergi meninggalkan kakaknya bersama perempuan itu. sepanjang perjalanan menuju ruangan HyoYen, Seohyun malah sibuk mengomel tentang kelakuan kakaknya yang suka gonta-ganti perempuan pada JungShin. Membuat JungSHin geleng-geleng kepala.

Tiba diruangan HyoYeon, dan disambut senyum manis gadis itu tiba-tiba Seohyun kepikiran sebuah ide di kepalanya. Dia kemudian tersenyum pelan lalu mulai konsultasinya dengan pikiran yang merencanakan sesuatu.

“TOP Oppa, siap-siap saja…” Batinnya.





To Be Continued : Imagine Special Part 2




.SJ.






Author’s Note :


Anneyong Haseyo yorobuunn, Imagine is Back dengan edisi special…^^


Sebenarnya bingung juga mau nulis apalagi tentang putra presiden ini beserta istrinya terus kepikiran ide untuk memberi pasangan kepada kakak Seohyun dan JongHyun, maka aku tulislah IMAGINE SPECIAL ini yang rencananya bakal sampe 5 episode.

Nah pairing pertama TOP ama Hyoyeon,menurutku mereka berdua terlihat cocok satu sama lain. Dan pairing yang kedua yang aku suka. Entah kenapa meski banyak yang memasangkan JongHyun dengan Yoona atau Sunny jika itu di SNSD, aku malah prefer jika JongHyun ama Yuri (maaf yah kalo ada yang gak sepakat…Hehehe..). Coba deh perhatikan mereka sama-sama punya banyak kesamaan. Pertama, sama-sama memiliki wajah yang kelihatan lebih tua dari umurnya, trus yang kedua mereka berdua punya sex appeal yang kuat, trus hobby ketawa, dan terakhir wajahnya agak mirip menurutku.

So selamat baca ajha dan tolong tinggalkan jejak kalian. Mau dibantai juga silahkan..hehehhe…




LuV u All ; SJ

1 komentar:

  1. aih baru part 1 aku udah cengar cengir sendiri bacanya XD
    bisa banget aku ngebayangin muka sinis yuri pas lagi berhadapan sama jonghyun...
    dan entah kenapa aku ngebayangin sosok hyo jadi ngakak sendiri "kacamata pantat botol" wakkakakkaka unnie keren FF-nya love banget
    btw kaka aku jg suka baca ff unnie, kebetulan dia sone jg dan ngefans abis sama sunny (hyo dan sica jg), dia req buat nampilin sunny lebih banyak tp jangan dipasangin ke sungmin -_- dia cemburu masa haha-_-"
    kalau boleh saran, kim soo hyun sama yoo ah in casting jg unnie, siapa tau mereka lolos ikut di FF unnie hehehehe
    terus bikin FF ya, jangan bosen2, aku bacain semua tp mianhe gak naro komen disemua ff, jeongmal mianhe but overall aku CINTA banget sama FF unnie <3

    BalasHapus