Jumat, 30 September 2011

YS IDOL (Chapter 7 "Call Me Drama Queen”)



SJ Entertainment Present :

Serial : “YS IDOL”

Chapter 7 “Call Me Drama Queen”

Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)


Other Cast :

*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)

* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG)

* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)

*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)

*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)

*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)

*Team Basket GI University :
Siwon, DongHae, Jinwoon, Gikwang (Beast), LeeJoon, Go (MBlaq), Chansung (2PM)
Manajer : Heechul

*Best Appereance : Onew & Key (Shinee), Luna (F(x))

Opening Theme Song : Intuition by CN Blue





Recently Status ;

SeoStar : A Walk To Remember (again)..Crying (again)..T.T


***


Kediaman Jung..



(Mandy Moore – Only Hope)

Seohyun terisak pelan, ia mengusapkan punggung tangan ke pipinya. Saat ini dia sedang selonjoran di atas sofa panjang home theater di lantai tiga yang merupakan lantai kekuasaan YongHwa di rumah itu. Lantai tiga Kediaman Jung sepenuhnya merupakan daerah territorial YongHwa dan terbagi dalam lima bagian. Tiga ruangan besar _kamar YongHwa, perpustakaan yang merupakan ruang baca & belajarnya, dan Home Theater yang di setting hampir menyerupai bioskop mini_ dan satu kolam renang outdoor.

Seohyun sedang memutar kembali film drama favoritnya A Walk to Remember di wikend mereka sore itu. Di sampingnya Yonghwa yang tertidur di atas paha kekasihnya itu terlihat nyenyak tanpa menghiraukan Seohyun yang sibuk berjibaku dengan airmatanya. Dia bahkan telah tertidur sejak menit pertama film itu di mulai.

“Hikksss..Oppa aku sangat menyukai film ini, ceritanya sangat menyentuh..Hikksss...” Ucap Seohyun sepenuh hati di sela isakan tangis yang semakin keras. Sementara yang ia ajak bicara tidak bergeming dan tetap tertidur. Seohyun tersentuh dan kembali terisak saat tokoh lelaki dalam film tersebut mampu mewujudkan semua impian kekasihnya yang ternyata hidupnya sudah tinggal menghitung hari. Air matanya jatuh berlinang-linang ketika akhirnya gadis malang itu meninggalkan dunia. Membuat YongHwa membuka mata ketika butiran airmata itu menimpa pipinya.

Seohyun baru mengulurkan tangan untuk meraih kotak tissue ketika sebelah tangan terulur dari sampingnya dan menyerahkan kotak tissue itu padanya.

“Aiisshhh..Tangisanmu itu berlebihan hyunnie..” ucapnya dengan nada serak. batinnya meneruskan “mengganggu tidurku saja”. Namun Yong tak sampai hati untuk meneruskan kalimat itu, terlebih Seohyun tampak sangat terpukul saat menyaksikan sepasang kekasih yang saling mencintai itu harus berpisah untuk selamanya.

“Lebih baik oppa komentari filmnya bukan tangisanku.” Balasnya sambil mengusap jejak air mata di pipinya dengan tissue.

“Itu Fiksi Star, not real. Kamu gak perlu nangis sampai segitunya kali…” komentar Yong.

Seohyun mendelik dan menggoyangkan kakinya. “Yah…Kisah cinta mereka ini benar-benar menyentuhku.” Teriaknya kencang membuat YongHwa seketika bangun dari tidurnya.

“…Bayangkan jika kita ada di posisi mereka, pada saat oppa mulai jatuh cinta padaku saat itu pula oppa harus menerima kenyataan kalau aku akan meninggalkanmu untuk selamanya. Aku salut pada Landon yang terus menemani Jamie sampai akhir dan aku terharu…” Ucap Seohyun tetap meracau sewot.

“Love is like the wind. You cannot see it, but u can always feel it…” Mulut yonghwa berkomat-kamit mengikuti dialog Landon dalam film tersebut membuat Seohyun terharu dengan mulut menganga.

“Oppa…oppa hapal dialognya…oh, so sweet…” tangannya telah bergerak membelai wajah kekasihnya itu.

“Bagaimana aku gak hapal, keseringan diputar gitu sama kamu.”

“Ah..cham..” dia refleks menurunkan tangannya.

“It’s just drama Hyunnie, nothing special to me…” ucapnya ringan.

“I love drama…” Seohyun menimpali.

“And I’m not…” balas Yong tak mau kalah.

“Pantas saja Oppa tidak bisa bersikap romantis padaku! Selera Oppa hanya si Sherlock holmes yang membosankan itu.”

“Dan pantas saja kamu sangat cocok dengan profesi mak comblangmu itu, ini karena kamu kebanyakan nonton film drama yang membuatmu termehek-mehek begitu...”

“Yaahhh…itu sama sekali tidak ada hubungannya!” sahut Seohyun dengan tatapan yang mulai menusuk. “Aku suka jadi cupid karena aku suka, dan aku pikir untuk menyukai sesuatu itu tidak perlu suatu alasan. Aku Suka ya karena aku memang menyukainya. Jika itu semua perlu alasan dan pertimbangan maka aku gak tahu alasan apa yang membuatku bisa menerima cinta oppa!”

Yonghwa menarik napasnya dalam-dalam dia menangkap kemarahan dalam wajah kekasihnya, wah bahaya kalau di biarkan. Dia tahu Seohyunnya itu suka banget ngambekan. Dia lalu ia tersenyum lebar pada Seohyun. “As usual Hyunnie..I think, you look prettier when you’re angry…”

“Ciihhh..Gak usah tiba-tiba sok romantis gitu sama aku! Oppa tetap kelihatan menjengkelkan tahu….” dengan uring-uringan Seohyun keluar dari home theater YongHwa.

“Star...” panggil Yonghwa. “Boleh aku ganti filmnya?”

Tak ada jawaban dari Seohyun, namun detik berikutnya terdengar dentuman keras pintu kamar yang sengaja dibanting ketika Seohyun ketika keluar.

Ponsel Yonghwa bergetar. Ada pesan baru muncul di layar, pesan dari Hongki



Yonghwa segera membalasnya lalu memasukan kembali ponselnya ke dalam saku jeansnya.



Tak perlu waktu yang lama buat Hongki untuk membalas pesannya.



Yong membalas




***


Recently Status ;


SeoStar: who am I? I’m a drama queen..

17 Comment

JiYoung : me too..

N-Cole : film drama terbaru Something Borrowed. Di bikin Meleleh sama John Krasinski oppaa.

Goddess Sulli : Selgom, Leighton Meester dan Katie Cassidy di Monte Carlo. They very definition of charming. Hope some day I’ll go out with them and make a friend…^^

SeoStar : anything else? Semuanya sudah aku tonton….

Siwon407 : Let me join with u girls.

SeoStar : oppa dimana? Cepat pulang.

King KwangHee : Beastly, beauty and the beast versi modern. Lumayan..

Siwon407 : The other woman. My future wife Natalie Portman nongol disana.

Sica : Romantics-John Duhamel… When in Rome-John Duhamel… Life as we know it - John Duhamel!

JungShin_CB : The ugly truth Katherine Heigl feat. Gerard Butler ciamik!!

SeoStar : Siwon Oppa…sumthin’ wrong with u? Sejak kapan hijrah aliran ke film drama. Dikhianatikah oleh film2 perangmu? Bedewey, Oppa cepat pulang!!!

Siwon407 : kenapa terus memanggilku oppa? Aku bukan oppa mu. ^^

SeoStar : Aish... kenapa semua cowo menjengkelkan hari ini??T_T

King KwangHee : semua cowok? *tersinggung*

JungShin_CB : Bukan aku.

Siwon407: aku benar2 bukan abangmu. See u soon..^^


***


Cheer’s GI RooM…

“Seohyunie? Ne, tunggu sebentar” Soo young segera menghampiri Seohyun yang masih bengong ketika yang lainnya sudah siap-siap meninggalkan ruang ganti dan akan segera memulai latihannya.
Entah apa yang ada di dalam pikiran gadis yang biasanya cerewet itu. Hari itu dia tidak seperti biasanya, banyak melamun. Seohyun bahkan tidak menyadari kehadiran Soo Young yang sudah berdiri di sampingnya.

“Ngelamunin apa sih? Melamun itu tidak baik loh.” Ucap Soo young bijak.

“Aahh...onnie...mian, ada apa onnie?”

Soo Young tersenyum lalu menyerahkan ponselnya ke tangan Seohyun. “Seseorang ingin bicara denganmu…”

“Yeobseo... Ahh...Siwon-ssi…”

“Hahahha...ada apa dengan panggilanmu itu?”

“Saat ini aku sednag tidak ingin basa basi dengan Oppa,aku marah sama Oppa dan FYI aku sedang sibuk, jadi cepat tutup telponnya…”

“Sibuk melamun?”

“Yah..oppa...oh iya kenapa komen Oppa di statusku aneh sekali?”

“Benarkah itu komen dariku?”

“Aku sudah bilang, aku lagi tidak ingin bercanda. Aku tutup telponnya sekarang.”

“Tu..tu..tunggu dulu, oppa belum selesai bicara. Oppa ingin mengajakmu pergi, malam ini bisa?”

“Lebih baik oppa ajak Soo Young onni saja. Aku sibuk.”

“Yay...mood kamu jelek sekali. Kenapa?”

“Salah satu penyebabnya adalah oppa…”

“Haha maaf, bukan maksud oppa. Nanti oppa jelaskan semuanya, tapi kau harus ikut denganku malam ini…”

“Ahh…cham..Arasho…”


***


Go-Chun International University…

Pagi itu di taman kampus Seohyun kembali nongkrong bersama Nicole, Jinwoon, Min, Ji Young, Sulli, JungSHin dan MinHyuk yang sudah mengambil tempat duluan. Selain mereka berempat ada pula WooYoung dan Jaejin sebagai penghuni baru, sebab sebelumnya Jaejin lebih sering menghabiskan waktu di ruang klub teater dari pada sekedar mengerjakan essai dan mengobrol di taman itu.

“Hyunnie, aku mau minta tolong nih?” Kata jaejin memelas.

“Mau minta tolong apaan?” tanpa mengangkat wajahnya dari majalah fashion yang sedang dibacanya Seohyun menanggapi ucapan Jaejin.

“Kami akan membuka kembali pertunjukan Sunday Noona yang sempat kami tutup sejak 2 bulan yang lalu.”

“Ditutup? Benarkah?” Seohyun menaikan alisnya, berita itu tak sampai ke telinganya. Seohyun belum pernah menonton pertunjukannya, namun ia tahu Sunday Noona adalah pertunjukan teater paling populer dikalangan GI University dan gaungnya bahkan sampai di mahasiswa kampus lain.

“Kamu belum mendengar ceritanya hyun?” tanya Jae Jin

Seohyun menggeleng.

“Ini karena kami tidak bisa menggantikan peran Onew di pertunjukan tersebut”

“Onew oppa? apa yang terjadi padanya?” Seohyun sudah lama mengenalnya, Onew adalah seniornya saat mereka masih ditingkat High School. Sebelum berkarir di dunia seni peran, Onew sempat bergabung dengan salah satu band kampus sebagai vocalis, karena karakter vocalnya yang terlalu lembut saat dikorelasikan dengan aliran pop-rock yang diusung band tersebut, ia pun mengundurkan diri dan memilih menjadi aktor di pertunjukan teater.

“Beberapa bulan yang lalu dia mengalami kecelakaan serius di daerah Myeongdong. Lukanya cukup parah. Kami tidak bisa menemukan pengganti yang tepat untuk perannya di Sunday Noona selama dia dalam masa penyembuhan. Akhirnya kami memutuskan untuk menutup pertunjukan tersebut sampai keadaan Onew benar-benar pulih…” Jaejin menjelaskan.

“Bagaimana keadaannya sekarang?” Tanya Seohyun dengan wajah khawatir.

“Semakin membaik walaupun belum benar-benar pulih, kemarin dia sudah melakukan beberapa latihan dan menyatakan siap untuk kembali ke pertunjukan ini..” Jae Jin menegaskan.

“Aku sempat membaca artikelnya di koran kampus, banyak fans Sunday Noona yang menyatakan kecewa atas ditutupnya pertunjukan tersebut” ucap Ji young tiba-tiba ikut nimbrung.

WooYoong mengangguk. “Bukan hanya fans saja yang kecewa, perlahan sponsor-sponsor pertunjukan kami pun mencabut kontraknya. Untuk itulah kami membutuhkan bantuanmu Hyun.” WooYoung juga adalah bagian dari anak Theater GI.

“Baiklah aku akan membantu kalian. Soal sponsor aku akan bicara pada kakakku, aku yakin dia pasti bisa menemukan solusinya dan Untuk promosi jika kalian ingin menyebarkan brosur, kalian bisa di TX Café milik Taeyeon onni…”

“Benarkah Hyunnie aku bisa promosi di TX Café. Kamukan tahu kalau café itus angat eksklusif. Orang-orang gak bisa sembarangan masuk kesana, hanya member TX Café yang bisa lalu lalang di sana…” Jaejin sedikit pesimis.

“Kamu gak percayaan banget sih. Bisalah, apalagi Taeyoon onnie pasti tidak akan keberatan, Soalnya Onew oppa adalah teman sekolahnya dulu…”

“Waahhh.. Chinca Gomawo hyun…”

“Ne…”


***


TX Café..

Sore itu sehabis latihan cheers seperti biasanya meski tadi sempat ngegosip bareng Jessica, HyoYeon, Tiffany, Yuri dan Sunny soal Fashion sebelumnya, Seohyun turun dari Ferrari merah Jessica dan melangkah masuk ke TX Café, di depannya baru saja tiba Taeyoon yang berjalan dengan tangan saling terkait dengan JunHo, kekasihnya.

Sore itu Tx Café tak seramai biasanya, banyak meja dan kursi-kursi yang tidak berpenghuni. Sebelum ke ruang latihan Code Blue ia sempat menyapa KwangHee yang melemparkan wink padanya. Ia pun bertemu dengan SooYoong yang asik berbicara melalui ponselnya. Pasti telpon dari Siwon oppa ucap Seohyun dalam hati.

Saat Seohyun membuka pintu ruang latihan, nampak Yonghwa sedang asik menyanyikan lagu High and Dry Radiohead diiringi instrumen-instrumen yang dimainkan band mates nya.

Yonghwa langsung menyadari kehadiran Seohyun yang sore itu mengenakan jeans dan Hoodie gombrang warna kuning dengan rambut yang ia ikat keatas. Jauh dari kesan feminin seperti biasanya. Di sela-sela nyanyiannya Yonghwa sempat melempar senyum pada kekasihnya itu tetapi alih-alih membalas senyuman YongHwa, Seohyun malah mencibir.


(....Oh, it's the best thing that you've ever had
The best thing that you've ever, ever had
It's the best thing that you've ever had
The best thing you've had has gone away…

So don't leave me high, don't leave me dry
Don't leave me high, don't leave me dry…)


Setelah selesai menyanyikan lagunya. Anak-anak Code Blue beristirahat. YongHwa mendekati Seohyun yang duduk di Sofa kuniang dan sedang memainkan Tabnya.

Karena tidak dihiraukan oleh Seohyun, YongHwa merangkul kekasihnya itu.

“Oppa...aku masih marah padamu…” Balas Hyun dengan wajah cemberut. YongHwa yang geli langsung memeluk Seohyun dan membenamkan wajah di rambutnya..

“Mmm...mianhae…”

Seohyun mesih terdiam tidak merespon pelukan YongHwa.

“Tahu gak hari ini Kau cantik sekali…” Ia berbisik pada hyun lalu mengecup lembut pipinya.

Seohyun tidak bisa menahan senyum saat Yong memujinya. Ia menatap lembut kekasihnya itu, dan ketika wajah YongHwa mendekat untuk mencium bibirnya dia mengatupkan kedua matanya. Tetapi suara cempreng Hong Ki memakai Mic berhasil menahan ciuman mereka.

“Keumanhae! dilarang bercumbu di sini, silahkan menggunakan pintu disebelah kanan anda untuk meninggalkan ruangan ini, terima kasih!”

Semuanya tertawa, kecuali Hongki dan yongHwa yang masih memasang wajah cemberut.

“Makanya cepat cari cewek, dasar playboy tidak berguna” komentar YongHwa.

“KAU!!” teriak Hong Ki lebih keras dibanding sebelumnya, ia menunjuk ke arah YongHwa.

“Maafkan kami oppa, kami akan segera keluar dari sini” ucap Seohyun sambil menarik tangan Yong. “Aku pinjam sebentar ya…”

Semuanya mengangguk dan tersenyum, hanya Hong ki yang masih menunjukan ekspresi tidak bahagianya.

Setelah keluar dari practice room Code Blue, mereka berjalan turun ke lantai satu dengan Seohyun yang menggelayut manja di lengan YongHwa.

“Oppa, Aku ingin mengajakmu ke suatu pertunjukan, tapi aku tidak yakin oppa mau menemaniku…” Seohyun memulai.

“Mmm...pertunjukan apa? Jangan bilang fashion show lagi…”

“Aniiya.. ini Sunday Noona, aku ingin sekali menonton pertunjukannya…”

“Oh …jadi benar mereka akan membuka kembali pertunjukannya?”

“Loh…Oppa tahu Sunday Noona? Dan oppa bahkan tahu beritanya?”

Yonghwa mengangguk. “Emangnya kamu yang buta soal begituan. Makanya sekali-kali baca koran kampus, jangan cuma majalah fashion aja…”

“Uhhgg…Males, beritanya gitu-gitu aja, ga ada yang menarik…”

Mereka telah tiba di lantai satu. YongHwa kemudian memilih duduk di sofa di sudut ruangan sedangkan Seohyun menghampiri Kwanghee dan meminta 2 air mineral dingin lalu memesan Hot Chocolate dan Cappucino. Lalu berjalan kembali ke tempat YongHwa berada, duduk di sisi YongHwa sambil menatap kekasihnya itu.

“Terus kenapa tiba-tiba ingin mengajakku kesana?” ucap YongHwa sambil merangkul Seohyun dan tangannya yang lain merapikan anak-anak rambut yang jatuh di pipi kekasihnya itu.

“Hari ini aku bertemu dengan pemain-pemainnya, aku ingin melihat penampilan mereka, terlebih aku sangat penasaran dengan perform Onew oppa setelah ia kembali nanti.”

“Ehmm..Arasho, kapan pertunjukannya di mulai lagi?”

“Entahlah, sepertinya bukan waktu dekat. Mereka masih mencari sponsor. Tapi, bukannya oppa benci drama? kenapa mudah sekali oppa menyetujui permintaanku ini…”

“Sok tahu, Siapa bilang aku benci drama? Aku tidak sepenuhnya membenci drama, asal bukan yang termehek-mehek. Aku suka Sunday Noona.”

“Jadi oppa sudah lama tahu tentang pertunjukan ini?”

Yonghwa mengangguk “Sunday Noona adalah pertunjukan yang menggabungkan atraksi taekwondo dalam sebuah drama. Ceritanya sangat menarik. Drama ini berkisah tentang seorang pria biasa bernama Park Ji Woo yang jatuh cinta pada seorang noona dari keluarga bangsawan. Onew sendiri berperan sebagai Ji Woo yang memiliki kemampuan taekwondo, sehingga dia selalu berhasil melindungi noona nya dari penjahat-penjahat yang ingin meraup hartanya. Tak heran jika pertunjukan ini ditutup karena kecelakaan yang terjadi pada Onew. Menurutku tidak ada satu orang pun yang bisa memerankan tokoh Park Ji Woo sebagus Onew. Kemampuan taekwondo dan suara operanya yang lembut itu sudah menjadi karakter Ji Woo dan itu semua hanya bisa diperankan oleh Onew.”

Seohyun bengong nyaris tanpa ekspresi saat Yonghwa menjelaskan secara kronologis cerita Sunday Noona “Astaga...” ucapnya pelan.


***


Kawasan Insadong…

Seohyun sampai di Insadong tepat pukul 7 malam. Ia turun dari mobilnya dan menyuruh supirnya menunggu lalu berjalan pelan menuju satu gedung yang akan menjadi tempat pertemuannya dengan Siwon, berusaha menghindari tabrakan dengan pejalan kaki lain yang memenuhi Insadong. Musim panas seperti ini selalu membuat semua daerah di Seoul penuh dengan lautan manusia.

Akhirnya ia menemukan gedung dengan sebuah simbol yang sangat terkenal di dunia. “seutabeokkhe kho phi” tulisan hangeul yang di pasang di gedung itu. Modikasi tulisan Starbuck ini hanya bisa ditemukan di Insadong, karena ada sebuah peraturan yang mengharuskan semua tulisan di Insadong menggunakan hangeul.

Ditemani secangkir Americano coffee, Seohyun duduk dikursi dekat jendela yang sudah Siwon pesan sebelumnya.

“Seohyun-a” sapa seseorang yang berdiri dibalik punggung Seohyun.

“Oppa, kau mengagetkanku!” Seru Hyunie sambil bangkit berdiri. Ketika ia membalikan badan, mata Seohyun menyipit tidak percaya. Tidak ada sosok Siwon di sana, melainkan sosok pria Blondie dengan topi pink mencolok dikepalanya, tubuh kecilnya dibalut T-shirt putih gombrang bertulisan Sex Pistols, jeans skinny sobek di bagian paha dipadu dengan sneakers putih keluaran Adidas.

“Key?”

“Yaa…Seohyun-a, apa kabar?” Key tersenyum lebar lalu menjabat tangan Seohyun yang masih terlihat shock.

Key adalah teman masa kecil Seohyun. Mereka menghabiskan masa kecil bersama-sama di satu lingkungan. Rumah keluarga Key hanya beberapa blok saja dari Kediaman keluarga Choi. Mereka tumbuh bersama dari kecil. Saat memasuki tingkat sekolah menengah mereka berpisah karena Key dan keluarganya memutuskan berdomisili di Amerika.

“Damn it! jadi kamu bersekongkol dengan Siwon opppa untuk mengerjaiku?” ucap Seohyun kesal, namun tak bisa ia pungkiri pertemuannya dengan Key sudah lama ia nantikan. Seohyun kangen sekali padanya.

Selama ini mereka hanya berkomunikasi melalui email atau sekedar chatting di account jejaring sosial yang mereka miliki. Pertemuan terakhirnya dengan Key adalah saat libur musim panas dua tahun lalu, ketika keluarga Choi mengunjungi rumah baru keluarga Key di Amerika.

“Ne…mianhae Seohyun-a…”

Key segera menggeser kursi lalu ia mengambil tempat berhadapan dengan Seohyun.

“Hmmmm…. Aku tahu sekarang, komen kakaku itu sebenarnya ulahmu juga kan?”

Key yang baru menerima pesanan coffee tiba-tiba tidak bisa menahan tawanya, ia mengangguk-angguk. “Hahahaha…aku kan sudah tegaskan beberapa kali, kalau aku ini bukan kakakmu…”

Seohyun memasang muka galak. “Lucu huh? mana ku tau itu kamu.”

“Aku janji bertemu Siwon malam itu. Sebenarnya dia sudah akan memberitahumu tentang kedatanganku, tapi aku mencegahnya, aku ingin memberikan surprise kepadamu..”

“Yah, kamu jahat sekali…”

Key tersenyum menampakan lesung pipit di kedua pipinya, jarinya menyentuh lembut tangan Seohyun yang sedang memegang gelas coffee. “Tapi kamu senangkan??”

Setengah jam berlalu begitu cepat. Dua teman lama itu masih sibuk berbagi kisah, Key bercerita kehidupannya di Amerika yang menurutnya sangat jauh dengan kebudayaan Korea Selatan. Seohyun mendengarkan dengan serius, namun terkadang ia tersenyum dan tertawa saat Key mulai bercerita pengalamannya memacari gadis bule. Ia amati sahabat lamanya itu. Menurutnya, Key adalah pemuda yang masuk dalam kategori minam –pria berwajah tampan seperti boneka- ia heran kenapa gadis-gadis bule di sana bisa begitu menyukainya, yang ia tahu mereka lebih menyukai tipe cowok seperti Robert Pattinson dari pada pria Asia fashionable berwajah cute yang memiliki alis tebal seperti Key.

“Kau masih punya waktu untukku hyun? Tiba-tiba aku kangen sungai Hangang…” ucap Key setelah lelah bercerita.

Seohyun melihat arloji yang melingkar di lengan kirinya. Pukul 8 malam. “Yeouido?”

Yeouido terkenal dengan wisata mengelilingi sungai Hangang yang memisahkan Seoul menjadi wilayah Utara dan Selatan.

Key mengangguk “Itupun jika kamu masih mau menemaniku.”

“Oke, kita kesana sekarang.”


***


Mereka sedang dalam Perjalanan menuju Yeoido ketika Ponsel Seohyun tiba-tiba bergetar.

“Iya Oppa…hmmm…aku dengan Siwon oppa…”

“Tadi aku bertemu dengan kakakmu di TX café, dengan siapa kau sebenarnya?” suara tinggi Yong terdengar di ujung telpon.

Dengan berat hati Seohyun mengaku. “Aku bersama Key…”

“Siapa Key?” Tanya Yong masih dengan suara tingginya.

“Kim Kibum teman lamaku, dia sedang berlibur di Seoul…”

Key yang merasa nama Aslinya disebut-sebut mulai penasaran dengan pemilik suara dibalik telpon yang Seohyun terima.

“Arasho...”Seohyun mengakhiri pembicaraannya dengan Yong. Ia tutup ponselnya dengan gesture yang sedikit kasar.

“Ada masalah Hyunie?” Tanya Key saat melihat perubahan ekspresi Hyunie yang tiba-tiba seperti ingin marah.

Seohyun menghela nafas panjang, “Maaf Key, aku tidak bisa menemanimu ke Yeoido malam ini.”

Seohyun kemudian memerintahkan supirnya untuk baik haluan, kembali ke rumahnya.

Walau merasa kecewa dengan keputusan Hyun, Key tetap menganggukkan kepala menandakan persetujuannya. Dia lalu melangkah mendekati Hyun. “Tadi itu pacarmu ya? Apa aku mengenalnya? kamu menyebut namaku saat berbica dengannya.”

Seohyun mengangguk. “Yonghwa, dia senior kita waktu SD dulu…”

“Oh ya?” Key membulatkan matanya berusaha keras mengingat sosok Yonghwa dengan sisa-sisa ingatan masa SD yang masih tersimpan di dalam otaknya.

“Hahahahaa…” Tiba-tiba Key terbahak “Jung Yonghwa? Ya…ya..aku ingat sekarang.”

“Kenapa tertawamu keras sekali? Ada yang aneh ya?” balas SeohYun dengan wajah ditekuk, tidak terima pacarnya ditertawakan seperti itu.

“Mian, bukan itu maksudku Hyunie. Kenapa bukan Minho, kau ingat? dia mati-matian mengejarmu.”

“Atlit basket itu?”

“Exactly, aku pikir kau lebih cocok dengannya…”

“Jika ini soal kecocokan saja, aku lebih memilihmu Key. Kamu adalah teman cowok pertama yang aku kenal, kita tumbuh bersama dari kecil dan kita sangat cocok. Sama-sama menyukai fashion, drama, dance, bahkan Jonny Deep. Aku mengenalmu lebih dari siapapun. Tapi buktinya Tuhan tidak menghadiahkan perasaan cinta yang lebih di antara kita, begitupun dengan Minho atau siapa saja yang terlihat cocok denganku…”

Merasa takjub dengan penjelasan Seohyun. Key hanya bisa terdiam, lalu dengan satu gerakan ia mendaratkan lengan kanannya di pundak Seohyun. “Aku jadi iri pada Yonghwa, dia pasti pria yang sangat istimewa…”

Seohyun mengangguk “Aku benar-benar jatuh cinta padanya…”

Key menghela nafas dalam-dalam. “Baiklah, turunkan aku di halte bus depan saja. Aku sedang ingin menikmati kota Seoul sendiri…”

“Kamu tidak takut kesasar??”

“Hyunnie sayang, ini hometownku. Tidak ada yang perlu aku takutkan…”

“Dee..Baiklah, aku minta maaf Key. Aku pulang yah…” Seohyun berpamitan ketika menurunkan Key di salah satu halte bus.

“Ne…hati-hati, sampaikan salamku pada Yong.”

Seohyun mengangguk, tersenyum dan melambaikan kedua tangannya pada Key.


***


Satu minggu kemudian…

“Sunday Noona is Back! Onew oppa is back…” teriak seorang mahasiswi setelah melihat poster besar yang ditempelkan panitia penyelenggara Sunday Noona di mading kampus.

Yonghwa yang sedang berjalan bersama JongHyun dan HongKi dan lewat depan mading, ikut menghentikan langkahnya lalu bergabung dengan kerumunan mahasiswa di depan mading. Ia memperhatikan poster itu.

“Ah ternyata besok malam…” Yonghwa bergumam sendiri.

“Apaan sih??” Tanya HongKi.

“Oh, tidak ada apa-apa…”

Mereka kemudian melanjutkan langkahnya.


***


Kediaman choi…

Di Malam pertunjukan Sunday Noona, Yonghwa menjemput Seohyun lebih awal dari waktu yang mereka janjikan. “Kau sudah siap hyun?” sapa Yong setelah melihat Hyunie menuruni tangga dari kamarnya.

Seohyun terlihat anggun dengan mini dress dan simple flats shoes yang ia kenakan. Pilihan warna yang soft dengan motif bunga pada gaunnya sangat menonjolkan sisi femininnya.

Seohyun tersenyum, tapi sedikit dipaksakan. “Tidak biasanya oppa datang lebih awal?”

“Aku tidak mau kehabisan tiket cuma gara-gara kita telat, sebaiknya kita pergi sekarang…” ajak Yong sambil menarik tangan Seohyun.

“Tunggu oppa, bisakah kita menunggu Key datang dulu, tempo hari aku tidak bisa menemaninya ke Yeoido, aku merasa bersalah dan aku memutuskan untuk mengajaknya sekarang, oppa tidak keberatan kan?”

Sebelum Yong sempat menjawab terdengar seseorang menekan bell pintu utama kediaman Choi.

“Itu pasti Key…” Seohyun berlari menuju pintu utama, berhasil menghindari tatapan tajam Yong yang masih berdiri mematung.

“Hi…Key, untung kau cepat datang, Yong Oppa sudah di sini dari tadi…”

“Benarkah?” Key tak percaya. “Dia mengijinkanku ikut?”

Seohyun mengangguk namun terlihat sangat ragu. “Kau jangan khwatir, dia akan baik-baik saja…” Seohyun melirik YongHwa takut-takut.

Yonghwa kehilangan semangatnya ketika Seohyun benar-benar mengajak sahabat kecilnya itu. Kenapa bocah tengik itu harus muncul di saat-saat seperti ini? Batinnya menggerutu.

“Annyeonghaseo…” sapa Key tersenyum manis kepada Yonghwa lalu membungkuk, mengucap salam perkenalan.

“Ah…Annyeonghaseo…” balas Yong setengah hati. “Bisa kita berangkat sekarang?” lanjutnya tanpa mempedulikan tatapan meminta maaf Seohyun yang sekarang sudah menggandeng tangannya.


***


Go-Chun International University…

Setelah mengantongi tiket, mereka bertiga duduk santai di salah satu kantin kampus yang berdekatan dengan gedung teater sambil menikmati soft drink dingin dan beberapa cemilan ringan.
Yonghwa yang masih setengah hati menerima kehadiran Key, saat itu menyibukkan diri dengan telpon genggamnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang. Merasa tidak nyaman dengan sikap dingin Yong, Seohyun dan Key sama sekali tidak bisa menikmati reuni kecilnya.

Sepi. Masing-masing sibuk dengan pikirannya. Key yang biasanya banyak bicara menjadi pendiam malam itu. Ia merasa Yong belum bisa menerima kehadirannnya. Begitupun Hyun, ia merasa kekasihnya masih marah padanya.

Sesekali Seohyun melirik Yonghwa, melempar senyum dan mengajaknya berbicara. Angin sejuk musim panas terus membelai rambut yang sengaja ia geraikan malam itu. Terkadang angin itu begitu jahil dan sangat senang menggoda anak-anak rambut hyun yang sekarang berhasil menutupi wajahnya.

Tangan Yong kalah cepat dengan Key yang sama-sama ingin menyingkirkan anak-anak rambut itu dari wajah Seohyun.

Key mengembangkan senyum cueknya dan berkata. “Yeopoo-ta…” saat berhasil menyelipkan anak-anak rambut itu kebelakang telinga Hyun, menatap dalam wajah cantik itu di depannya.

Bocah sialan! Yonghwa mengumpat dalam hati berani sekali dia!

Key tidak sadar tindakan dan ucapannya itu bisa berakibat fatal. Betapa tidak, saat itu pula Yong segera menunjukan otoritasnya atas Seohyun. Ia merangkul kekasihnya itu lalu mencium kepalanya. Dia menatap Seohyun dalam-dalam, kemudian berbisik pelan. “you already mine”.

Tindakan YongHwa itu seperti ingin mengatakan pada Key, Jika Seohyun adalah miliknya. Seohyun mengangguk pelan. Tersenyum. Inilah saat-saat yang ia senangi, ketika kekasihnya itu sedang cemburu.

“Hyungnim...mianhae, bukan maksudku…” ucap Key minta maaf merasa bersalah.

Yonghwa mengibaskan tangannya. “Gwaenchanayo…” ia berbohong. Benar ia sangat cemburuan, tapi entah kenapa malam itu ia menjadi munafik dengan berpura-pura mengampuni tindakan flirting Key.

“Hyun....bukankah itu temanmu?” Yonghwa menunjuk sosok gadis yang sedang berjalan di depannya.

Seohyun menyipitkan matanya, mencoba mengenali sosok yang sekarang hampir mendekatinya, lalu ia mengangguk pelan. “Oh, Jiyoung-ah...”

“Anyeonghaseo...” sapa Jiyoung memberi salam pada semuanya sambil membungkukkan badan. Dibalas dengan hal yang sama oleh ketiga orang yang ada di depannya.

Gaya berpakaian JiYoung yang simple dan enak dilihat berhasil menarik perhatian Key. Tartan shirt merah marun dilapisi zip-up hoddie warna serupa sangat cocok dipadu padankan dengan denim mini skirt dan low sneakers. Cewek dengan casual look seperti ini lah yang masuk dalam kategori tipe cewek idealnya.

Seohyun bengong di tempat, bagaimana bisa JiYoung tiba-tiba ada di sini. Satu jam lalu ia masih berbicara melalui telpon dengannya, jelas-jelas ia bilang tidak akan datang malam ini, tapi sekarang??

“Hyun...bukankah sebaiknya kamu kenalkan dua sahabatmu itu??” Yonghwa melirik Key dan JiYoung bergantian, lalu mendarat menatap Hyun yang masih terlihat bingung.

“Oooh Dee…” sengaja ia tekankan intonasi pada kata ‘Oh’, karena akhirnya Seohyun menyadari kedatangan JiYoung bukan kebetulan semata, ia yakin seseorang sengaja ‘mengundangnya’.

Lalu ia mulai memperkenalkan kedua sahabatnya itu “Key ini JiYoung...JiYoung ini Key…”

Keduanya saling berjabat tangan. JiYoung tersenyum. Begitupun dengan Key, ia membetulkan letak kacamatanya. Menyambut antusias kehadiran JiYoung dan merasa lega disituasi terjapitnya saat ini. Betapa tidak Yonghwa masih enggan berbicara dengannya sampai akhirnya gadis itu datang.

Setelah lewat beberapa menit dari perkenalan singkat itu, mereka bergabung dengan antrian panjang ketika akan memasuki gedung teater.

“Aku belum punya tiket…” JiYoung menghentikan langkahnya, disambut langkah cepat Key yang hendak membelikan tiket untuknya.

“Tunggu, aku masih punya satu tiket lagi” Yonghwa mengeluarkan empat tiket di dalam saku jeansnya.

Semua serempak menatap Yonghwa yang mengantri paling depan. Minta penjelasan. “Sebenarnya tiket ini untuk Jungshin, tapi dia tidak jadi datang…” ucapnya berbohong.

Seohyun yang berdiri tepat dibelakangnya lagi-lagi menangkap unsur kesengajaan terkait sisa tiket itu.

“Ah...syukurlah” ucap Key lega.

Yonghwa yang teramat posesif tidak pernah kehabisan ide. Beberapa hari yang lalu ia sudah mengingatkan kekasihnya dia tidak ingin berbagi dengan siapapun jika itu menyangkut dirinya.

Seohyun menangkap sinyal-sinyal tersebut. Ia sepenuhnya sadar ‘double date’ yang akan ia lalui malam ini tak lain adalah rencana Yonghwa. Kakinya berjingjit membisikan sesuatu di telinga Yong “mission complete, rite…”

Yonghwa berbalik menatap wajah kekasihnya yang tersenyum, dia lalu melabuhkan bibirnya pada jidat Seohyun. “Hehhe..You know me star…”.

Kedua lengan Yong melingkar bebas di pinggang Hyun, memeluknya dari belakang, jari-jari mereka saling terait. Mendekatkan wajah di sekitar leher Hyun, mengecupnya beberapa kali lalu ia berbisik
“Sa..rang..hae..yo..”

“Na du Oppa…”


***


Go-chun convention hall…

Ribuan penonton memadati ruang konvensi besar itu. Sunday Noona tidak pernah kehilangan pesonanya walaupun terpaksa vakum selama beberapa bulan yang lalu. Malam ini begitu meriah karena Onew yang berlakon sebagai Ji Woo kembali menampakan batang hidungnya.

Kepala-kepala menyeruak. Berebut ingin melihat sosok Onew lebih jelas. Pemuda yang masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan manajemen itu tersenyum lebar, menampakan gigi-gigi putihnya yang rapih. Memberikan sedikit sambutan, menyapaikan rasa syukur dan terima kasihnya lalu dengan suara lantang ia menyatakan siap menghibur kembali para penonton setia Sunday Noona.

Dua jam berlalu dengan meriah. Sesekali gedung itu dihiasi oleh tawa para penonton saat pemain-pemainnya melakukan adegan komedi, namun terkadang terbawa tegang ketika Jin Woo menampilkan aksi taekwondo untuk melawan musuh-musuhnya.

Pertunjukan itu baru benar-benar berakhir setengah jam berikutnya.

Hampir semua penonton ber “Huu” ria karena rasa kangennya pada Sunday Noona kurang terobati dengan durasi pertunjukan sekitar 2 jam setengah itu.

Ini adalah pertunjukan pertama untuk Seohyun, tapi sekian kalinya untuk Yonghwa. Jika pertunjukannya semenarik ini, Seohyun pasti akan mengikuti jejak Yonghwa yang sudah menjadi penonton setianya.

“Oppa...kamu tega sekali padaku”

“Hmmm?” Yonghwa menautkan alisnya.

“Iya oppa jahat, ga pernah mengajakku kesini...oppa curang….”

Yong mengambil jeda sebelum merespon ucapan Seohyun. “Ohh..aku pikir kamu tidak suka aksi theaterikal seperti ini, kamu hanya suka nonton drama yang termehek-mehek begitu…mulai sekarang aku akan selalu mengajakmu kesini…”

Tangan YongHwa kemudian menarik lembut membawa Seohyun ke satu lorong sempit menuju ruangan yang terletak tepat di belakang panggung. Berpisah dengan Key dan JiYoung yang telah terlihat akrab satu sama lain.

“Oppa kita mau kemana?”

“Bertemu Jin Woo” jawabnya singkat.

“Chinca??” Seohyun menghentikan langkah.

YongHwa menganggukkan kepala. Sesaat HP YongHwa berbunyi. “KAmu masuk duluan star, aku angkat telpon dulu…”

Seohyun mengangguk.

Dia kemudian masuk ke dalam. Ruangan itu sangat sepi. Hanya ada Onew dan beberapa make up artis yang sedang membereskan peralatan make up nya.

“Onew oppa!”

Onew mengedip-ngedipkan matanya. Ia baru saja mendengar suara memanggilnya. Pandangannya menyapu seluruh ruangan mencari sumber suara itu. Tak ada tanda-tanda kehadiran seseorang.

“Onew oppa!” lagi-lagi Onew mendengar seseorang memanggil namanya. Suara perempuan. Ia yakin itu.

Luna kah itu? Luna adalah wanita yang akhir-akhir ini dikencaninya, tapi sampai sekarang ia belum memutuskan untuk berpacaran dengannya.

“Wah..wah..oppa sudah tidak kenal dengan suaraku ya?” tanya Seohyun yang tiba-tiba muncul dibalik pintu masuk ruangan tersebut.

“Hyunie!” Onew berseru gembira

“Oppa...Anyeong…” Seohyun membungkuk memberi salam penghormatan. “Oppa daebak, taekwondomu sangat mengagumkan…” ia mengangkat kedua jempolnya.

“Ah Hyunie bisa saja, masih banyak yang harus aku pelajari”

“Mianhae, ini pertama kalinya aku menonton pertunjukanmu”

Onew tersenyum menatap dalam gadis cantik di depannya. Walau satu kampus, dia jarang sekali bertemu dengan Seohyun. Sekarang ia hanya sebatas mengenalnya, lain halnya saat masih di tingkat SMP dulu, Seohyun sangat dekat dengannya. Onew pun sudah mengangapnya sebagai adik.

“Kamu datang sendiri?”

Seohyun menggeleng, seketika wajahnya lebih berona merah.

“Dengan Yonghwa?”

Seohyun mengangguk sambil tersenyum malu-malu. Mereka berdua kemudian asyik bercengkrama.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Yonghwa datang lalu bergabung dengan Seohyun dan Onew.

“Mianhe Onew, aku dan Seohyun tidak bisa berlama-lama disini”

“Kok buru-buru??”

“Ini sudah larut, aku harus cepat-cepat mengantar Hyunie pulang…”

Seohyun baru saja akan meluncurkan protes karena merasa sebal dengan keputusan mendadak YongHwa yang ingin mengajaknya pulang, tiba-tiba terhenti saat melihat sosok perempuan muncul dibelakang punggung Yonghwa.

Perempuan itu adalah Luna. Pacar Onew. Hmmm bukan, lebih tepatnya calon pacar.

“Ahhh iya, baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan” ucap Onew setelah menyadari kehadiran Luna.

“Oppa kami pergi dulu, jaga kesehatanmu…” Seohyun berpamitan, melewati Luna lalu sekilas melempar senyum padanya.

“Dee, datang lagi yah…”

YongHwa yang merangkul pinggang Seohyun berbalik lalu mengacungkan jempolnya seraya menganggukkan kepala. Di tempatnya Onew tersenyum.


***


Recently Status ;

SeoStar: In Fact He likes drama indeed. Don’t hide it from me anymore. We both like drama as well…^^

1 comment

Yong_CB: ...But i love u more than anything that i like in this world...






.CHAPTER 7 – END.


Chapter 7 : Edisi YS IDOL UNDANGAN MENULIS.

Penulis : Syarah Nurul

Editor : SJ

Singkat ajha cuma mau bilang FF Chapter 7 ini adalah YS Idol versi Syarah, jadi penting bagi chinggu sekalian untuk memberikan komentar sehingga Syarah dan aku bisa belajar banyak dari komentar teman-teman.

YongSeo everlasting, Yongseo is real…^^

.SJ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar