Selasa, 29 November 2011
AOD Part 5 (FF YongSeo Couple)
ANGEL’s Or DEVIL’s
SJ Entertainment Present :
ANGEL’s Or DEVIL’s
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
Other Cast :
Cha Seung Won
JongHyun (CN Blue)
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
Yoona (SNSD)
Juniel
NickHun (2PM)
DoJoon (Beast)
HyunA (4 Minute)
Opening Theme Song : It Has To Be You – YeSung “SUJU”
.Part 5.
Kediaman Cha Seung Won…
(You ask me how my day was as if it is same everyday
I say I’m okay but you really don’t know how I fell
Do you think I’ll be okay without you??
Are You okey without me?
The world without you is so hard that I blame myself
For still breathing…
What should I do?
Even now, I life each paiful days because of your words
Tell me if this is a bad thing to do
Are you living each day painfully like I am?
You and me…)
To : Kyu@yahoo.com
From : Seobb@gmail.com
Subject : Joengmal Mianhe…
Oppa…
Kutulis email ini dengan perasaan yang benar-benar hancur, sakit hati dan berlinang airmata. Engkau tidak tahu seberapa berat jariku menekan tuts hanya untuk menulis pesan ini untukmu.
My Dear Oppa…
Oppa, ingatkah ketika aku berusia 12 tahun dan mesti kehilangan omma untuk selamanya, aku ingat saat itu oppa yang menguatkan aku, memberiku nasehat sehingga aku bisa menghadapi mimpi buruk ini, Oppa yang membimbingku melewati segala rasa sakit dan sepi sepeninggal Omma.
Dan saat ini aku sangat-sangat berharap oppa berada disisiku, membimbingku menemukan arah ketika aku berada pada sebuah jalan panjang gelap dan berliku. Aku mencari sosokmu, berusaha menemukanmu, tetapi Engkau tak kunjung kutemukan. Kamu menghilang di saat aku membutuhkanmu, di saat aku butuh penguatanmu.
Aku mencarimu Oppa, seperti orang gila aku menghubungi semua nomor yang bisa kuhubungi ketika sesuatu yang mendesak terjadi, aku ke rumahmu dan bertemu dengan ibumu tetapi dia juga tidak bisa menghubungimu. Aku mencoba meninggalkan pesan di telepon celularmu, berharap keajaiban itu datang dan engkau tiba-tiba mengaktifkannya… Aku berkali-kali menelpon perwakilan NGO yang menaungimu tetapi mereka juga tidak bisa dihubungi dan ketika bisa tersambung dengan mereka justru kabar yang aku dengar adalah rombongan kalian sedang tidak bisa di hubungi karena berada di pedalaman Afrika yang tidak tersentuh signal telepon.
Apakah ini pertanda bahwa memang Takdir kita tidak sejalan? Mengapa begitu susah menghubungimu ketika aku benar-benar membutuhkanmu. Dan ketika aku memilih percaya kalau ini adalah sebuah pertanda bahwa takdir tidak mengizinkan kita bersatu, Salahkah jika aku memutuskan memilih jalanku sendiri dan tidak melibatkanmu??
My dear oppa..
Kau pernah mengatakan kepadaku, kita tidak pernah bisa menebak jalan takdir seperti apa. Jika boleh menentukan takdir, aku pikir semua manusia pasti bersikap egois dan menentukan takdirnya masing-masing dan yang terjadi kemudian adalah kehancuran karena adanya bentrok kepentingan. Bukankah hidup adalah keseimbangan? dan untuk itu harus ada yang mengaturnya agar segalanya beriringan di titian keseimbangan. Ada kekuatan Besar yang mengatur takdir kita akan berakhir seperti apa. Dan nampaknya Sang Pemilik Kekuatan itu pada akhirnya tidak menakdirkan kita berada pada titian yang sama seperti yang selama ini kita cita-citakan.
Kamu tahu betapa besar rasa cinta yang kumiliki padamu, kamu adalah pusat dari kehidupanku. Padamu kulabuhkan semua rasaku, engkau orang terdekatku bahkan dibanding dengan kakak dan ayahku. Dan kau pasti tahu betapa hancur perasaanku ketika harus mengambil keputusan untuk meninggalkanmu. Aku memilih menyelamatkan hidup Ayah dan kelangsungan perusahaan kami untuk itu menikahi Mr.jung. Aku pikir itu adalah keputusan yang terbaik menurutku saat ini. Untuk itu Maafkan aku Oppa.
Aku tahu ketika kau baca email ini, hatimu pasti sakit, hancur dan marah tetapi yakinlah aku lebih dulu merasakan hal itu, sakit oppa…sakit sekali ketika aku harus mengakhiri ini semua, melepaskan cinta dalam hidupku, menjauh dari pusat hidupku, berpaling darimu seperti ada yang tercerabut dari diriku, hatiku…hatiku..sesak..tiada yang tersisa oppa..sakit…aku tahu sepanjang hidupku, hari ini akan menjadi hari terburuk bagiku, Serupa mimpi buruk dan aku tidak tahu kapan aku bisa terbangun dari semua ini…hidupku tidak akan pernah sama lagi Oppa.
My Dear Oppa…
Aku tahu mungkin kamu membenciku karena keputusanku untuk meninggalkanmu, aku tidak akan marah Oppa, silahkan benci aku, kutuk aku, caci aku agar hatimu lapang. Dan kelak di masa depan ketika kita bertemu, aku tidak akan menyalahkanmu jika kamu mengacuhkanku, menganggapku tidak ada, mungkin itu adalah hukuman yang tepat untukku karena telah tidak setia menunggumu, tetapi aku ingin Oppa tahu satu hal yang pasti : Meski jalan takdirku pada akhirnya tidak mengarahkanku kepadamu tetapi Oppa harus tahu kalau Oppa adalah yang terbaik yang pernah ada di dalam hidupku, selamanya di hatiku hanya dirimu. Selamanya kau adalah malaikat dalam hidupku.
Terakhir Oppa, Sekali lagi Mianhe Oppa..joengmal mianhe..i hope you could understand with my decision. This something that I must do.
Love,
Hyunnie
(Are we to late?
Do we not have a chance?
I still think about you and you might know this
Finally is this it??
Are we going to end like this??
Is it okay with you?
I don’t think I can do it
The love I find with you
I won’t find it anywhere even if I die…)
SeoHyun terisak setelah pesan itu terkirim, dia menangkupkan kedua tangan menutup wajahnya yang telah berurai airmata, merasa sakit yang teramat sangat di dalam dadanya. Sesak…sampai-sampai dia tidak mampu bernafas…dan dia menangis sendiri di kamarnya yang gelap, terisak selama waktu yang entah dia sendiri tidak menyadarinya.
SeoHyun merasa hancur, sakit..sakit sekali..melepas seseorang yang sangat dia cintai, pria berhati malaikat yang sangat menyayanginya dan memilih hidup dengan orang yang benar-benar tidak di kenalnya selain dia saat ini adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan hidup ayahnya dan perusahaan keluarganya. Ini adalah mimpi buruk yang terlalu sulit di terimanya. Berkali-kali di pagi hari dia berharap bangun dan keadaan mulai membaik, dia tidak perlu menikah dengan Jung Yong Hwa, Ayahnya sehat dan kakaknya datang mengambil alih perusahaan yang baik-baik saja. Tetapi bak oase di padang pasir semua hal itu hanya sebatas khayalannya saja.
Dia ingat, dia pernah membaca ungkapan seperti ini di salah satu buku filsafat sewaktu dia kuliah, bahwa Selalu ada harga yang di bayar buat sesuatu. Dan inilah harga yang harus di bayarnya, mengorbankan hidupnya, mengorbankan cintanya demi menyelamatkan keluarganya di ambang kehancuran. Apakah ini semua sepadan dengan mengorbankan cintanya? Entah. Dia tidak tahu dan tidak bisa menjawabnya. Tetapi dia tidak mungkin melihat kehancuran perusahaan yang susah payah telah dibesarkan oleh ayahnya, dan yang pasti dia tidak ingin menjadi anak yang tidak berbakti pada orang tua, melihat dan membiarkan kematian menghampiri ayahnya secara perlahan tanpa mampu berbuat sesuatu. Ada yang harus berkorban disini dan itu adalah dirinya.
Pikirannya kembali berflashback ke hari dimana YongHwa mengajukan syarat pernikahan dengannya jika ingin semuanya selamat. Dia pulang dengan perasaan gontai dan lelah yang teramat sangat. Dia belum memberi jawaban pada YongHwa atas permintaannya itu. Dia ke rumah sakit dan kembali melihat wajah pucat ayahnya yang belum sadar. Semalam suntuk sambil menunggu ayahnya dia mencoba melihat segala sesuatunya dari sudut yang berbeda. Memikirkan jalan keluar terbaik tetapi dia tidak menemukannya. Sehari berikutnya dia mencoba menghubungi KyuHyun, sedikit frustasi karena tampaknya KyuHyun-nya tidak berada dalam jangkauan, dia masih mencoba menghubungi KyuHyun hari-hari berikutnya. Dan selama dia dalam proses berpikir, YongHwa tidak pernah datang mendesaknya, yang dia tahu, pria itu justru sedang melakukan segala cara untuk menyelamatkan perusahaannya, meski dia tidak pernah datang ke kantor pasca kejadian YongHwa memintanya menjadi istri tetapi dia rajin memantau perusahaan dengan rutin menelpon Juniel ataupun Hang Gung. Dan dari laporan mereka berdua jika pengambilalihan saham segera di lakukan YongHWa, entah bagaimana caranya dia belum tahu secara detail. Melihat usaha YongHwa membuatnya semakin bimbang. Dia tidak mungkin menjadi orang yang tidak menepati janji. Makanya ketika selama seminggu menghubungi KyuHyun tetapi tidak mendapat tanggapan, dia kemudian memutuskan bahwa memenuhi permintaan YongHWa adalah jalan keluar terbaik bagi semuanya, meski itu yang terburuk bagi perasaan dan kisah cintanya. Bagaimana mungkin menukar angel dengan devil adalah pilihan yang tepat?? batinnya. Tetapi ini harus, harus demi ayahnya dan Perusahaannya.
“Hyunnie…” SeoHyun merasa seseorang memeluknya dan meski tidak mengangkat wajahnya dia tahu siapa pemilik suara yang sekarang memeluknya itu.
“On..niee…hikkksss…Ot..tho..kke…”
“Kamu yakin ini yang terbaik? Mengapa tidak mencoba menunggu Kyu dan mencari jalan keluar yang terbaik, bukan malah memutuskan sepihak seperti ini Hyunnie…”
SeoHyun mengusap airmatanya, mencoba meredakan tangisnya. “Onnie..aku..seandainya..seandainya aku bisa aku pasti akan menanti Kyu Oppa…tetapi waktu tidak bisa menunggu onnie…dan aku tidak mungkin..aku tidak mungkin menyalahi janji yang telah aku ucapkan..”
Victoria kembali memeluk tubuh yang menggigil menahan isak yang tertahan itu. Dia mengerti perasaan gadis muda ini, SeoHyun yang selama ini terlindungi dengan baik, hidup bak putri tiba-tiba harus keluar menjadi pilar bagi keluarganya. Menghadapi kerasnya hidup dan bergumul dengan orang-orang yang serakah dan kehilangan kemanusiaan dan hati nurani ketika berhadapan dengan materi.
“Tetapi apakah dengan menikahi Jung YongHwa-ssi segalanya akan terselesaikan dengan baik Hyunnie??”
“Itu..itu jalan keluar satu-satunya onnie…dia adalah satu-satunya… manusia yang bisa kujadikan tempat … bersandar di tengah kemelut ini…”
“Bukankah kita tahu kalau dia tidak lebih baik dari paman-pamanmu yang telah mengambil semua saham ayahmu…”
“Karena itu Onnie…setidaknya..kita butuh seseorang… seseorang yang bisa melawan kekejian mereka…aku tahu YongHwa-ssi tidak lebih baik dari paman-pamanku…tetapi dia adalah..orang yang tepat..untuk melawan kekejian paman-pamanku dan menyelamatkan aboji…”
“Tetapi kenapa harus menikah dengannya Hyunnie?? Bukankah kerjasama saja cukup??”
“Itu adalah syarat yang di ajukannya onnie…syarat jika aku ingin mendapatkan kembal saham-saham aboji…”
Victoria mendesis lirih sambil menyumpahi Jung YOngHwa. Manusia itu sangat oportunis, beraninya dia mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Ya Tuhan, apa yang harus kami lakukan?
(What should I do??
If it isn’t you no one else dan hold my heart
Please hold me
And you know that even though the whole world
tries to no one can erase your memories
so please hold me…
What should I do?
Even now, I life each paiful days because of your words
Tell me if this is a bad thing to do
Are you living each day painfully like I am?
You and me …
It’s to late?
Do we not have a chance?
But me..
I still think about you
And you might not know…)
(BGM : What Should I do (ost.BBF) – Ji Sun)
_.-AoD-._
Gedung Perkantoran GotChun Company...
“Kamu serius?? Kamu akan menikahi putri Cha Seung Won?? Mengapa begitu tiba-tiba??” JongHyun masuk menerjang ke ruangan YongHwa, mengabaikan JungShin dan Juniel yang sedang berada di ruangan yang sama, keduanya refleks berdiri dan memberi salam kepada JongHyun yang baru datang.
YongHwa meletakkan map yang berisi laporan JS Company lalu menatap wajah sahabatnya. “Kenapa begitu kaget dengan berita kalau aku akan menikahi putri Cha Seung Won??”
JongHyun menggelang, lalu duduk di sofa, bergabung dengan JungShin dan Juniel. “Sebenarnya tidak ada yang mengherankan seorang pria menikahi seorang wanita tetapi ini kamu…”
YongHWa menaikkan alisnya. “Maksudnya?”
“Oh dude, I know you so well, bagaimana dengan…” JongHyun menghentikan ucapannya dan melihat kedua orang yang telah dianggap adik oleh YongHWa, Juniel dan JungSHin yang tampaknya juga serius mendengar ucapan JongHyun.
“Tidak apa, teruskan…” YongHwa tahu keengganan JongHyun meneruskan kalimatnya karena kehadiran JungShin dan Juniel.
“Bagaimana dengan Snowangel??”
YongHwa menghela nafas dan tersenyum, dia tahu kalau JongHyun tahu keberadaan “Snowangel”nya. Mereka berdua bahkan bertemu di sebuah pagi, di bawah siraman salju ketika dia sedang mengenang sekelumit kisahnya dengan Snowangelnya ketika JongHyun untuk pertama kalinya menghampirinya. Sejak itu setiap Salju turun, JongHyun sering sekali melihatnya termenung dan berdiri sendiri, memeluk tubuh sendiri dan mengenang seseorang. JongHyun bahkan yang memberi gelar Snowangel pada seseorang itu.
JongHyun memandangnya cemas. YongHwa hanya mengangkat bahu pelan sebelum sekertarisnya Na Young masuk dan mengatakan kalau dia harus menghadiri meeting dengan pengusaha dari Swiss. YongHwa mengangguk dan ketika Na Young berjalan keluar dia menatap JungShin. “selesaikan semua dengan baik…”
“Dee Hyung…” JungShin mengangguk dengan wajah tegang.
“Pelajari semuanya dengan sebaik mungkin dan ketika waktunya tiba, persiapkan diri untuk membeli semua saham mereka jika perlu gunakan cara yang licik asal kita bisa mendapatkan saham-saham itu kembali, aku percaya padamu… ” Ucap YongHwa sambil tersenyum hangat kepada Juniel.
“Dee Oppa…”
Setelahnya YongHwa beranjak berdiri dari sofa dan berjalan menuju kursinya lalu berbalik ke arah sahabatnya sekaligus pengacaranya itu. “Ingat, kamu harus hadir tepat waktu besok pagi, jangan sampai terlambat bangun…” ucap YongHwa. “Aku harus pergi, ada meeting yang harus aku hadiri…”
JongHyun ikut berdiri disusul oleh JungShin dan Juniel.
“Kamu belum memberikanku jawabannya dude…”
“Temui aku di TX bar and Lounge malam nanti, sekalian menjadi acara pesta bujangku, bagaimana??” YongHwa melepaskan tinju pelan ke pundak JongHyun. JongHyun mengangguk dan kemudian berlalu mengekor di belakang YongHwa yang berjalan keluar dari ruangannya.
Di tempatnya JungShin menghela nafas panjang. Dia harus mempersiapkan upacara pernikahan itu tetapi hati kecilnya membenci pernikahan ini. Dia menyayangi YongHwa sebagai seorang saudara dan pengganti orang tua tetapi keputusan YongHwa untuk menikahi gadis itu sungguh tak bisa diterimanya, kenapa harus gadis itu. Gadis yang bahkan tidak mencintai YongHwa, hanya menyukai uang dan kerajaan bisnis yang dimiliki oleh YongHwa. Dia benci perempuan itu yang rela meninggalkan kekasihnya demi menikahi YongHwa dengan alasan materi semata. JungShin mendengus kesal, disampingnya Juniel yang sedari pagi melihat JungShin terlihat kusut dan tidak bahagiah dengan persiapan pernikahan YongHwa semakin penasaran. Tetapi mencari jawaban dengan menanyakannya pada JungShin adalah kesalahan, alih-alih menjawabnya, JungSHin justru akan memberinya tatapan dingin seperti biasa.
“Kamu layaknya orang yang mau digiring ke pemakaman saja, mukamu itu kusut banget….” Dia sengaja melemparkan celaan ringan seperti itu.
Dan seperti biasa reaksi yang terbaik dari seorang JungShin buatnya adalah dengusan pelan. “Ayo, aku antar sampai JS Company..” ucap JungShin lalu berjalan keluar setelah merapikan berkas-berkas laporan yang tadi di baca YongHwa dan berbicara sesaat dengan Na Young mengkordinasikan beberapa hal lalu pergi, di belakangnya Juniel mengekor.
_.-AoD-._
Kawasan Perkantoran Finn & Partner...
JongHyun sedang berjalan masuk ke kantornya ketika menangkap siluet tubuh yang selalu terlihat indah di matanya sedang berjalan terburu-buru di lobby. Suasana hati JongHyun yang tadinya sedikit suram, _Terkait dengan kabar YongHwa akan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi putri Cha Seung Won, Yang membuatnya sedikit khawatir adalah dia tahu dengan pasti siapa perempuan yang dicintai oleh YongWha yaitu “SnowAngel” tetapi kenapa dia justru menikah dengan perempuan yang berbeda? Apakah dia kembali kasihan dan tersentuh dengan musibah yang menimpa Cha Seung Won sehingga dia mengambil keputusan terburu-buru, menyelamatkan perusahaan Cha Seung Won dan menikahi putri semata wayangnya? Entah, dia benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikiran sahabatnya itu._ Kini bersinar kembali ketika melihat satu sosok itu. JongHyun tidak tahu sejak kapan matanya hanya terpaku pada gadis itu, hanya dengan melihatnya saja, hatinya bisa langsung bersinar jika ini pertanda cinta alangkah hebatnya jalan kerja sang cinta. Hari-harinya yang penuh beban kerja yang menggunung bisa hilang hanya dengan mengerjai gadis satu itu, bisa melihat wajah jengkelnya dalam sehari adalah penghiburan yang sangat disukainya saat-saat ini, bahkan mengalahkan rasa senang ketika dia sedang berpesta dengan sahabatnya YongHwa sambil dikelilingi gadis-gadis cantik.
“Hai…” sapanya pelan ketika dia berhasil menjajari langkah Yoona. Yoona mengangkat wajah dan menemukan wajah tampan rekan kerjanya ini sedang tersenyum kepadanya.
Astaga, dia lagi batin Yoona pelan. Makhluk yang sekarang menjajari langkahnya ini adalah makhluk terakhir yang ingin di temuinya di hari yang sibuk seperti hari ini, karena yakin ajha pasti waktunya akan terbuang percuma selama beberapa menit hanya untuk meladeni joke tidak penting pria satu ini.
“Ehmm…” simpel jawab Yoona sambil meneruskan langkah dan berharap semoga Pria satu ini sedang mengerti keengganannya berurusan dengan diriya. Saat ini Dia sedang terburu-buru ingin segera sampai ke ruangannya. Bukti terbaru yang ditemukannya bisa menjadi bukti kunci bahwa kliennya tidak bersalah, pagi tadi dia telah melakukan sesuatu yang hebat dengan menunggui apartemen kliennya dan dia menemukan satu bukti yang bisa mengantarnya pada kemenangan.
“Masih kasus Lee Ju Hoo-ssi???” JongHyun masih menjejeri langkah Yoona, baginya tidak masalah harus menyeimbangkan langkah dengan langkah cepat Yoona. Yoona kembali mengangguk, dia masih tetap memilih jalur aman untuk tidak meladeni pria di sampingnya ini.
“Mau aku bantu My Lady??”
Yoona menghela nafas dalam-dalam lalu menghentikan langkah, kali ini kesabarannya sudah menipis. Dia kemudian berbalik menatap JongHyun serius. “Kalau kamu betul-betul mau menolongku, bisa berhenti menggangguku seperti apa yang kau lakukan hari ini?”
JongHyun maju mendekat ke arah Yoona, membuat Yoona mundur merapat ke dinding Lobby. “Ehhmm, sayangnya kalau hal yang itu aku tidak bisa membantumu My Lady, kamu minta tolong hal yang lain saja yah…” JongHyun merapat ke Yoona dan berbisik di telinganya membuat wajah Yoona merah padam.
Astaga, pria ini berani sekali. Apalagi di tempat umum seperti ini, dia seperti tidak tahu saja banyak mulut-mulut usil yang akan mencincang mereka habis-habisan jika melihat posisi mereka sekarang, dasar mesum. Batin Yoona, dan dengan semangat dia kembali berniat menginjak sepatu JongHyun seperti biasa tetapi niatnya itu seperti ketahuan oleh JongHyun ketika JongHyun dengan cuek dan cepatnya segera mundur selangkah dan lalu tersenyum penuh arti kepada Yoona, Yoona menggeram dalam hati.
“Kamu tahu tidak? Kamu sangat cantik jika sedang emosi seperti sekarang ini…”
“JONGHYUN-SSI…” Teriak Yoona Geram.
Alih-alih merasa takut, JongHyun malah tertawa pelan. “Dee My lady??” tanyanya dengan nada jahil.
Yoona mengambil nafas dalam-dalam dan memejamkan mata, lalu membukanya pelan dan bertanya. “Apa yang harus aku lakukan sehingga kamu berhenti mengangguku??”
“Oh great idea…mau negoisasi denganku My lady?”
Yoona bergidik jijik.
“Win-win solution My Lady, aku akan berhenti mengganggumu asal kamu memenuhi permintaanku..”
“Kenapa aku harus memenuhi permintaanmu? Itu sama saja bunuh diri…”
“Astaga, kamu takut padaku yah…”
“Aku tidak takut padamu…Kepedean…”
“Oh yah…” JoongHyun kembali maju selangkah membuat Yoona kembali mundur merapat di dinding Lobby. “Bagaimana, setuju dengan ideku??”
“Apa yang kamu inginkan??”
“Kencan denganku…”
“Hah! Mana gadis-gadismu itu, kenapa tidak mengajak mereka berkencan denganmu? Mengapa harus aku?”
“Mereka tidak mampu menggugah seleraku..tidak seperti dirimu…”
Yoona mendesis, dasar maniak. “Huuhhh…Kamu pikir aku mau kencan denganmu??”
“Arasho, kalau begitu ucapkan selamat tinggal pada hari-hari damaimu…”
“Kamu….” Yoona meradang, tetapi menemukan wajah JongHyun yang tersenyum penuh kemenangan membuatnya meredakan emosinya, lelaki di depannya ini perlu di kasih pelajaran untuk egonya yang selangit.
“Baiklah, aku terima tantanganmu. Tetapi ingat hanya sekali dan setelah itu berhenti menggangguku…”
“Ohh..that’s my gal…Kamsahamnida My lady…” dan diluar prediksinya dan tidak mampu dicegahnya, Yoona hanya berdiri kaku ketika JongHyun mencium puncak kepalanya dan berlalu pergi. Kejadiannya cepat dan berlangsung singkat tetapi mampu membuat Yoona terhenyak kaku dan kemudian merasa teramat malu ketika beberapa karyawan lalu lalang menyuitinya sedangkan JongHyun telah melenggang pergi.
DASAR SETAN..PSYCHO…AWAS YAH…Yoona geram di dalam hati.
Sementara JongHyun yang telah melangkah menuju ruangannya tersenyum penuh kemenangan. Kita lihat saja My Lady, siapa yang akan menang di akhir nanti, batinnya.
_.-AoD-._
Kediaman Jung YongHwa…
SeoHyun mendongak dari kursinya di dalam mobil, melihat ke sekeliling di luar mobil ketika mobil memasuki halaman besar kediaman Jung YongHwa, suaminya. Sekarang dia resmi menjadi Nyonya Jung. Dia merasa kalut, cemas dan bingung. Setelah meninggalkan ayahnya di rumah sakit dengan kepastian bahwa Ayahnya berada dalam kondisi terbaik dan berada di bawah pengawasan dokter-dokter spesialis terbaik Korea Selatan atas permintaan suaminya. Dia kemudian kembali ke rumah suaminya.
Suami.
Dia tidak pernah menduga jalan takdir akan membawanya sampai pada titik ini. Memiliki suami di usai yang belum lagi 25 tahun. Terlebih siapa yang menjadi suaminya adalah bukan malaikatnya, pria yang selalu hadir di mimpi terindahnya.
Airmata dan perasaan sesak kembali menghampirinya ketika dia mengingat sosok kekasihnya yang terpaksa harus ditinggalkan. Mulai detik ini, dia harus berhenti mengingat sosok itu, dia harus membiarkannya pergi menjauh darinya. Dia yang telah berkhianat jadi tidak sepantasnya dia masih mengharapkan KyuHyun menjadi miliknya setelah apa yang dilakukannya hari ini.
Ya, hari ini tepatnya pagi tadi dia menikah dengan Jung YongHwa. Pernikahan yang sangat sederhana. Ketika SeoHyun menyetujui menikah dengan YongHwa dia mengajukan satu syarat tentang teknis pernikahan mereka, dia bersedia menikah dengan Jung YongHwa tetapi tidak ada pesta, meski itu hanya pesta yang sangat sederhana. SeoHyun tidak menginginkan itu dan ternyata YongHwa menyetujuinya.
Jadilah mereka menikah di hadapan Pastor, Ayahnya, Han Gung, JongHyun, Victoria, JungShin, dan Juniel. Bahkan hanya berlangsung di kamar VVIP Rumah Sakit tempat ayahnya di rawat. Sangat singkat dan setelahnya kedua mempelai itu bahkan berpisah. YongHwa kembali mengurusi bisnisnya sedangkan SeoHyun menemani ayahnya kembali di Rumah Sakit. Tidak ada pesta resepsi, tidak ada perjalanan bulan madu dan itu semua adalah permintaan SeoHyun yang juga di setujui oleh YongHwa.
Setelah pernikahan itu, SeoHyun masih ingat dengan jelas percakapan mengharukannya dengan ayahnya.
“Inikah yang kau inginkan? Apakah kamu bahagiah My Dear?”
SeoHyun tersenyum lalu mengangguk dengan singkat. “Aku senang aboji, terlebih jika aboji bisa kembali sehat. Itu bisa menjadi kado terindah buatku…”
“Kamu tidak sedang membohongi ayahmu inikan?”
SeoHyun memeluk tubuh ayahnya, dan menghindar dari tatapan tajam ayahnya.
“Bagi aku kebahagiaan itu adalah ketika bisa membahagiakan Aboji…”
Cha Seung Won memeluk tubuh rapuh anaknya. Dia bisa merasakan sesuatu yang lain pada putrinya tetapi dia tidak bisa menebaknya. Putrinya memilih mengorbankan masa mudanya demi menyelamatkan perusahaan mereka.
“Aku bangga memilikimu Hyunnie..Kamsahamnida…”
“Aboji, jangan mengatakan hal seperti itu dan berjanjilah aboji segera sembuh, agar aboji bisa mengelola perusahaan lagi…” SeoHyun melepaskan pelukannya dan menatap Ayahnya sendu.
Cha Seung Won tersenyum pean. “Bukankah suamimu sudah mampu melakukannya, aku tenang bisa melihatmu menikah dengan orang sehebat dia..”
“Anii…anii…harus Aboji..YongHwa oppa sudah memiliki banyak tanggung jawab dan perusahaan untuk dikelola.., Aboji harus sehat, aboji harus hidup, agar bisa mendampingiku mengelola perusahaan..janji yah…”
“Astaga, belum sehari kamu menjadi istrinya kamu sudah membela dia…”
SeoHyun menunduk dan membatin. Semua usaha dan pengorbananku akan sia-sia jika kamu pergi meninggalkanku..ayah sehatlah…
SeoHyun menghela nafas dan kembali menyadari di mana keberadaannya. Malam telah merambat pelan ketika mobil itu sempurna merapat di pelataran rumah besar YongHwa. Yah, rumah itu sangat besar. Dua kali lipat besarnya dibanding rumah SeoHyun, seperti istana. Ragu-ragu SeoHyun turun dan alangkah terkejutnya ketika serombongan pelayan menyambutnya.
“Selamat datang Nyonya muda…” salam mereka.
Nyonya muda. Itukah gelar untuknya sekarang??
SeoHyun mengangguk dan tersenyum kepada pelayan senior yang lalu memperkenalkan diri sebagai kepala rumah tangga.
Yah, inilah hidupnya yang baru. Dia adalah Nyonya dari Jung YongHwa. Suka tidak suka dia telah memilih kehidupan ini.
“Selamat tinggal KyuHyun Oppa…” batinnya lirih seiirng langkah kakinya memasuki rumah besar YongHwa dan dibelakangnya rombongan pelayan tadi mengikutinya.
_.-AoD-._
Cahaya lampu yang temaram, seprai sutra dan tempat tidur big size yang empuk dan tebal, makin menajamkan indra SeoHyun malam itu di kamar pengantinnya. ia merasa gelisah menunggu pria yang telah resmi menjadi suaminya. Setelah tiba tadi dia memilih membersihkan tubuhnya dengan berendam di bathup. Dan makan malam sendiri ketika kepala rumah tangga mengatakan YongHwa berpesan agar dirinya makan malam sendiri karena kemungkinan dia akan telat pulang. Dan SeoHyun justru gembira mendengar pesan YongHwa itu. dia tahu pad aakhirnya dia tidak akan bisa lari dari pria itu, tetapi dia butuh waktu dan sepertinya keberuntungan berpihak padanya ketika YongHwa belum juga pulang meski jam dinding telah berbunyi sepuluh kali.
Dia tahu, YongHwa sama seperti dirinya, pria itu tidak mencintainya.
Entah apa yang merasuki kepalanya sehingga dia mau menikah dengan SeoHyun. Alasan yang masuk akal bagi SeoHyun saat ini adalah bisa jadi pria itu hanya membutuhkan istri sebagai kamuflase untuk menutupi petualangan cintanya dengan beberapa gadis di luar sana. Dan demi citra sebagai pengusaha muda yang bonafid dia harus memiiki satu istri resmi dan tepat saat itu SeoHyun datang dengan permintaannya. Makanya sama-sama untung, YongHwa butuh istri demi pencitraan, SeoHyun butuh suami yang bisa menyelamatkan perusahaan milik ayahnya. Betapa liciknya mereka berdua, batin SeoHyun.
Dia tahu ini salah tetapi tidak ada yang bisa dilakukannya, dia siap jika hanya akan jadi boneka YongHwa. Dia bahkan berharap YongHwa tidak menginginkannya, dia tidak sanggup membayangkan jika harus tidur bersama pria yang tidak dicintainya dan pria itu juga tidak mencintainya, itu menjijikkan.
Karena malam telah larut tanpa sadar SeoHyun jatuh tertidur, entah berapa menit dia terlelap sebelum suara berat terdengar di telinganya. Refleks dia terbangun.
“Kamu tidak berniat tidur sendiri di malam pertamamu sebagai istrikan??”
Pria itu bersandar di dinding, lengannya disilangkan di atas kemejanya yang kancing atasnya telah terbuka. Terihat tampan seperti biasa tetapi lihatlah wajahnya tersenyum licik.
“Kamu sudah pulang?”
“AKu tidak mungkin membiarkan istriku tidur sendiri di malam pengantin kami…”
SeoHyun tercekat, lebih kaget lagi ketika YongHwa berjalan pelan tapi pasti ke arahnya dengan tatapan tajam menghujam kepadanya. “Aku..aku tidak keberatan harus tidur sendiri…” ucap SeoHyun bergetar.
“Tapi aku keberatan..”
YongHwa telah sampai di tepi tempat tidur dan memilih duduk berhadapan dengan SeoHyun.
SeoHyun menghela nafas, dia harus melakukan sesuatu agar pria ini tidak menidurinya malam ini. Tidak, dia tidak siap dengan semua ini. Tepatnya belum siap, dia takut.
“Kamu boleh kok pergi dengan wanita-wanitamu di luar sana, aku tidak keberatan…” hanya itu yang terlintas di kepala SeoHyun, meski kedengaran konyol tetapi otaknya benar-benar stuck.
YongHwa mengangkat sebelah alisnya dengan sinis. “Wanita-wanitaku?? What do you mean my dear??”
SeoHyun kembali menghela nafas. Dia harus mempertahankan dirinya dari pria egois ini, jika bertengkar adalah jalan keluar terbaik, dia akan melakukannya. “Aku tahu kamu tidak mencintaiku, aku tahu pernikahan ini hanya kamuflase bagimu. Aku sama sekali tidak keberatan Jung YongHwa-ssi. Jadi kamu juga tidak usah merasa canggung jika harus meninggalkanku demi menemui wanita-wanitamu di luar sana…”
“Begitu…” YongHwa kemudian tertawa terbahak-bahak. Seohyun di tempatnya kaget. Dan lebih kaget lagi ketika tiba-tiba wajah YOngHwa menjadi kaku dan berhenti dari tawanya dan tiba-tiba mendekat tepat di depan wajahnya, hanya berjarak beberapa centimeter dari wajahnya dan tangannya mengurung tubuh SeoHyun di atas tempat tidur.
“Kamu membuatku bergairah Sayangku…” YongHwa kemudian menunduk dan menciuminya, SeoHyun tegang kaku di tempatnya tidak mengharapkan serangan tiba-tiba itu. Lengan YongHwa kemudian memeluknya dan mulutnya mendesak penuh hasrat di bibir SeoHyun yang terbuka. Seumur hidupnya, SeoHyun tidak pernah dicium seperti ini, ciuman-ciumannya dengan KyuHyun selalu seperti angin, lembut dan sangat berhati-hati. Tetapi lihatlah, YongHWa saat ini menciuminya erotis. Mulutnya melumat bibir SeoHyun ganas, lidahnya menjelajah ke dalam mulut SeoHyun, mencari lidah SeoHyun. SeoHyun kaku di tempatnya, kepalanya serasa pusing memerima perlakuan seperti ini, dia hendak menolak tetapi kemudian YongHWa berhenti sendiri dan melepaskan bibirnya. Dia lalu menempelkan jidatnya di jidat SeoHyun.
“Tapi bagaimanapun bergairahku meski pada istriku, aku bukanlah pria bejat yang akan memaksa perempuan bercinta denganku, itu bukan aku. Aku tidak berminat bercinta dengan orang yang tidak mencintaiku. Aku akan bercinta denganmu ketika hatimu telah mencintaiku. Kamu bisa pegang kata-kataku ini sayangku…jadi silahkan tidur…”
Dan tanpa berbalik lagi, laki-laki itu pergi. SeoHyun tergugu di tempatnya. Dia menjatuhkan badannya di atas tempat tidur.
Tuhan, kuatkan aku menghadapi ini semua.
_.-AoD-._
MeanWhile…
YongHwa menyeret langkahnya pelan, memasuki sebuah ruangan khusus di Rumah besarnya ini. Ruangan khusus yang sedari dia membangun rumahnya ini memang sudah di desain khusus dan dia terjun langsung mendesain isi ruangan itu. Ruangan yang sangat special.
Malam ini, malam yang harusnya menjadi malam yang di penuhi perayaan atas pernikahannya dengan wanita yang sejak dulu sangat di inginkan hatinya justru berubah menjadi malam yang gelap, sama dengan malam-malamnya yang lain, sebelumnya. Bedanya Cuma dia tahu kalau di kamar sebelah ada seseorang yang terbaring di atas tempat tidurnya dan justru itu membuat hatinya berdesir hangat. Damai.
(…It has to be you
i can’t be without you
it’s okay if i’m hurt for a day and a year like this
it’s ok even if it hurts
it’s ok if my heart’s hurts
because i’m just in love with you…)
“Kamu membenciku my little angel?? Aku tahu kamu tidak membenciku, tetapi dia membenciku..lihatlah dia bahkan menolakku malam ini..” YongHwa meradang mengingat ciumannya yang tidak berbalas. Tidak ada satupun perempuan yang menolak ciumannya tetapi lihatlah istrinya, dia bahkan tidak merespon ciumannya.
YongHWa mengangkat gelas birnya lalu tersenyum kepada lukisan yang tertempel di dinding itu, satu-satunya lukisan yang dibuatnya, dan mendekati sempurna. Tidak ada orang yang tahu kalau dia mampu melukis, karena keahliannya itu hanya berlaku untuk satu gambar, gambar seorang wanita yang sangat dicintainya.
Lukisan itu tersenyum padanya, sebuah lukisan seorang gadis kecil bergaun pink. YongHwa membelai syal rajut pink yang berada di pangkuannya dan bergumam lirih.
“Kamu tidak tahu seberapa besar aku mencintaimu sayangku dan maafkan aku telah memilih jalan ini, maafkan keegoisanku…meski tahu kamu mencintai pria lain, aku malah tetap menginginkanmu dan bahkan menikahimu…”
YongHwa tidak tahu berapa lama dia duduk di kursinya sambil memandangi lukisan besar yang tersenyum padanya. Sama tidak tahunya kalau wanita yang sedang menjadi objek pandangannya juga tidak bisa tidur di kamar besar itu, SeoHyun menangisi takdirnya.
(…if i live my life again
if i’m born over and over again
i can’t live without you for even one day
I will protect this love
I will love this love
because i’m happy enough if i can just be with you
because i’m just in love with you…)
(BGM : Yesung – it has to be You)
.To Be Continued – Part 6.
.LUV : SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Finally..akhirnya tayang juga AOD part 5
BalasHapussejujurny dah kgn berat nich onn.
cerita x ni bnr2 dramatis....sedih,lucu & tegang mengisi setiap alur yg ada.
apa yg hyunnie rasain bnr2 dpt feelny,rs kehilangan org yg qt cintai dm pengorbanan utk kluarga aigoo~ g bs bayangin dech.senang juga lihat hub Jonghyun & Yoona semakin seru naik 1 tingkat.btw,sptnya Yonghwa merahasiakan sapa snow angelny itu smp Hyunnie bnr2 sadar n jatuh cinta pd Yong kn onn???
aduh g sabar pgn bc AOD part 6,semoga terbitnya lebih cepat y onn,klopun ada delay jgn lama2 y!!
gomawo onnie..fighting!!!
eonnie aku suka pas jonghyun & yona,, ahhhh ga di Ys idol & AOD mereka bareng lagi :)
BalasHapushyunie ma yong udah merried ahh lega juga akhirnya mereka merried dan akhirnya Kyu kembali ke buin nya yaitu bersama aku #LOL
ditunggu yah eonnie Part 6 nya
SJ eonnie HWAITING ^^
SEtelah dtunggu2 :)
BalasHapusdaebaakkkkkkkkkkkkk!!!!
akhirnya yongseo menikan, lega rasanya..tapi kpn hyun nya mulai jatuh cinta sma yonghwa ??? akh pasti AOD pat slnjutnnya muali ada benih2 cinta d hati hyun hihih sotoy yah aku ..
Tak sabar rasanya menunggu klnjutnnya.. SJ onnie Fighting!!!! luv u SJ .. Luv u Yongseo .. YongSeo Couple JJang <3
eonniiii...daeeebak,,rinda dgn kelanjutan'a. akhir'a datang jg..bnr2 dramatis kisah'a. sbuah perjalanan sulit bagi hyun maupun yong. hyun hrs merelakan cinta'a demi ayahnya n yong brusaha skuat tenaga membuat hyun bisa menerima'a..,kisah yg di ulas dengan apik,,dan ku ketawa abiess ngebaca ulah usil'a si JH..OH NO!! pd kenyataan'a dy cow yg pemalu,,tp disini eooni ngerubah dy 18o derajat..DAEEEBAKKKK!!!
BalasHapusFIGHTING!!! EONNN
I'm back.... Daebak!!! Seneng banget Hyun nikah ma Yong. Tapi kog gak da pesta pernikahannya sih?(nikah di RS? LOL Hyun disini gadis pemalu ya? Q baca AOD ni feelnya berasa banget kayak pas baca imagine. Coz q suka genre kayak gini. hehehe
BalasHapusHyun cepet sadari betapa yong cinta mati ma kamu!!!
Ya! Jonghyun jangan suka godain Yoona! tembak aja langsung! Hahaha
Ow alasan Jungshin gak suka ma Hyun tu itu. Andai kau tau kebenarannya Jungshin chinguuu....
Author daebak! ada salah kata dikit sih tapi gak papa tetep dapet kog feelnya. Lanjutkan SJ! walau q tau kamu sibuk banget, q mkasih banget kamu dah mau nyempet2in upload FF ni. Ditunggu lanjutan AODnya. SJ Hwaiting!
OMG...SJ...is definitely great!!!Wow...!!
BalasHapusTerharu, sedih, senang, semuanya!!
banyak dialog dan narasi-narasi indah di sini.. bisa di blg ini part favorit rah, saat baca rah merasa comfortable sama sajian bahasanya. *dan bukan berarti blaming negative part sembelumnya*
pairing YoonJong akan menjadi favorite rah mulai sekarang ^^
Thanks for great story SJ...
be healthy..and cheers!!
Eoniiiiieee... Maaf baru baca.. Sebenernya ud ga sabar nunggu dr kmrn eh malah sibuk :(
BalasHapusWiii feelnya dapet onn, poor yonghwa blm bisa dptin hati seohyun.. Tp secara kita goguma pasti mrk bakal jadi kan onn? Iya kan ya onn saling mencintai? Iya kan?
Bdw onn, Yesung tau ga si kondisi terakhir ayahnya sm pernikahan ini ?
Keep healthy onn, fighting!
eonn, part ini berhasil bikin hati bergetar. pas yoong cium paksa Hyunie...T_T kerasa bgt emosi yoong yg selama ini memendam perasaannya, jadi dia terlampau kasar gitu meluapkannya. Yoong cocok bgt meranin karakter begini.
BalasHapusAku request Hyunie jatuh cintanya sm Yoong yg lama ya. Biar yoong merana dulu :p
trs, semoga Kyu cepet dateng :D
si Jungshin chingo songong amat deh kenapa benci gitu sama hyunie, hehe.
Always fighting eonni!!! ^^
all : tengkyu darl udah koment..qeqeeqe...:)
BalasHapusvira : Jelas ajha YongSeo yang bakalan jadian till the end secara kita kan shippernya mereka *lol*
yesungnya lagi sibuk meniti karir tuh, qeqeqeeq...:)
yonghwa nya '-'
BalasHapuskenapa harus dingin ya???
tpi aku suka alur ceritnya nih unn ^^