Senin, 25 Juni 2012
Seri SJ and Friends "The Ugly Duck"
THE UGLY DUCK
SJ Entertainmet Proudly Present :
_Seri SJ and Friends : FF OneShoot SJLand1stAnniv & YSDoubleBDay_
.THE UGLY DUCK.
Main Cast :
Jung Yong Hwa (CNBlue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
Lee JongHyun (CNBlue)
Lee JungSHin (CNBlue)
Kang MinHyuk (CNBlue)
Park ShinHye
Seohyun terlihat duduk di perpustakaan sekolahnya sambil fokus membaca buku yang baru diambilnya dari rak.Padahal, sebenarnya dia tidak seperti yang terlihat karena faktanya dia sedang berkonsentrasi mendengar pembicaraan beberapa gadis yang duduk kira-kira 2 bangku di depannya. Honestly, dia tidak ingin mendengar celotehan mereka, tapi ketika dia tahu siapa objek pembicaraan mereka, akhirnya dia mau tidak mau mendengarkannya.
"Lihat saja penampilannya payah bangetkan? Kerjaannya juga hanya baca buku seharian. Apa tidak bosan tuh?", bisik salah satu gadis yang sepertinya adalah ketua geng itu. Memang ia berbisik namun Seohyun dapat mendengarnya dengan jelas.
"Iya, iya, betul, maklumlah diakan si jenius di sekolah kita, yang jenius emang kelakuannya selalu begitu. dah gitu pasti sombong…", kata gadis yang lainnya.
"Eh tahu nggak, unniedeulnya itu nggak seperti dia loh. Mereka bagaikan angsa yang cantik jelita, sedangkan dia seperti itik buruk rupa,hahahaha…." kata gadis itu lagi dan lalu diikuti oleh tawa gadis-gadis yang lain.
Seohyun hanya bisa menenggelamkan wajahnya di balik buku yang dipegangnya. Memang semua yang mereka bilang benar. Dia adalah si bungsu dari 9 bersaudara, sebenarnya bukan saudara kandung tapi sepupu-sepupunya, hanya saja mereka terkenal sebagai 9 sisters, Beda jauh dengan unniedeulnya yang memiliki profesi di bidang hiburan. Taeyeon, unnie tertuanya yang berprofesi sebagai seorang penyanyi terkenal. Ada juga yang berprofesi sebagai model, Tiffany, Jessica dan Sooyoung yang sering bolak balik luar negeri karena pemotretan dan fashion show bahkan ada yang sudah bermain di serial drama, yaitu Yuri dan Yoona. Ada juga yang berprofesi sebagai koreografer, yaitu Hyoyeon yang sudah menciptakan banyak koreografi untuk girlband dan boyband terkemuka. Dan tentu saja, Sunny merupakan seorang penyiar radio yang selalu menjadi favorit pendengar radio itu. Sedangkan, Seohyun hanyalah seorang pelajar biasa yang memiliki prestasi baik di sekolah.
Seohyun ingin sekali menghampiri mereka dan membela diri. Namun, dia tidak berani. Rasanya ia lebih baik menjadi tuli untuk saat ini daripada mendengar mereka mencibirnya.
Seohyun menutup mata, berharap mereka berhenti dan menghilang dari hadapannya. Tetapi beberapa menit kemudian Seohyun tidak lagi mendengar ceotehan mereka. Suara mereka digantikan dengan suara laki-laki. Seohyun lalu membuka matanya dan melihat sosok laki-laki yang sedang memarahi kelompok gadis itu. Gadis-gadis itu lalu beranjak dari tempatnya dengan cepat.
Mata Seohyun melebar. Dia tidak mempercayai apa yang dilihatnya. Laki-laki itu Jung Yonghwa dan Seohyun tahu betul, Yonghwa sangat populer di kalangan siswi di sekolahnya dan sekarang seseorang seperti Yonghwa membelanya. Seohyun terdiam di tempatnya. Dia tidak tahu harus bereaksi apa. Yonghwa lalu menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
"Hey, apa kau tidak lelah mendengar mereka mengejekmu tiap hari?" tanya Yonghwa ketus.
"Dee?? Kau bertanya padaku??" tanya Seohyun balik dengan ekspresi bingung.
"Iya, memang aku bertanya kepada siapa lagi? Di perpustakaan ini hanya sisa kita berdua dengan petugas perpustakaan di sana…" jawab Yonghwa sedikit kesal sambil menunjuk ke arah petugas perpustakaan yang lagi sibuk di mejanya. "Ok, sepertinya betul kata mereka tadi, kau memang sombong yah…" tambah Yonghwa.
"Aniiyaa..Tidak begitu. Aku..aku..aku hanya bingung karena ini untuk pertama kalinya ada orang yang membelaku seperti apa yang telah kau lakukan tadi…" kata Seohyun sambil bersembunyi di balik bukunya lagi.
Yonghwa lalu mengambil buku itu dan berkata. "Hhmm.. apa kau tidak bosan dengan kondisimu seperti ini?" tanya Yonghwa.
Seohyun menoleh ke arah Yonghwa. Dia terdiam dan hanya menatap Yonghwa. Yonghwa menunggu jawaban dari Seohyun.
"Aku... Aku bosan.. Tapi... Mereka benar.. Aku memang beda dengan unniedeulku. Mereka cantik, populer dan bersinar sedangkan aku?? Yah inilah aku, kutu buku, frigid dan maybe looser. Aku memang bukan apa-apa kalau dibandingkan dengan mereka…" jawab Seohyun sambil menundukkan kepala.
Yonghwa lalu memukul pelan kepala Seohyun dengan bukunya tadi. Seohyun langsung mengangkat kepalanya, mengelus-elus kepalanya dan menatap Yonghwa.
"Kau jangan berkata seperti itu! Kau mempunyai sinar yang sama dengan unnie-unniemu bahkan bisa lebih bersinar. Namun, sinarmu belum kau temukan. Besok temui aku di ruang musik sehabis pulang sekolah!!!" kata Yonghwa sambil tersenyum.
Seohyun dengan wajah meringis tetapi akhirnya mengangguk.
"Baiklah, sampai bertemu besok…" kata Yonghwa sambil beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Seohyun.
'Aneh... Baru kali ini ada lelaki yang mengatakan hal itu kepadaku…' pikir Seohyun sambil tersenyum.
***
Keesokan harinya sepulang sekolah, Seohyun berjalan dengan sangat pelan menuju ruang musik. Dia masih ragu untuk menemui Yonghwa atau tidak. Dia lalu berhenti saat mendengar suara gitar dan nyanyian seseorang dari ruang musik.
'Lagu ini sangat indah... Tunggu.. Jangan-jangan??’ pikir Seohyun lalu berlari kecil ke ruang musik dan mengintip dari jendela. Tepat seperti dugaan Seohyun, Yonghwa sedang bernyanyi sambil memainkan gitar. Seohyun terpukau mendengar lagu yang dinyanyikan Yonghwa.
"geuh deh neun darling
bam ha neuk byul bit boda ah reum da wuh yo
neh mam sok gip peun got eh suh ban jjak guh li neun
naman eh sarang beet
geuh del reul sarang heyo darling
uhn jena neh gyut hae suh beet cheul neh joyo
meh il bam bara bogo
bara bwado ah reum dawuh yo
geuh den nah eh sarang beet"
'Wah.. Suaranya bagus dan ternyata dia jago main gitar.. Tapi lagu ini baru pertama kali aku dengar..' pikir Seohyun.
Yonghwa yang menyadari kehadiran Seohyun berhenti bernyanyi dan memanggil Seohyun masuk.
"Tahukah kau? Kau telat 15 menit…" kata Yonghwa.
"Eh.. Iya.. Maaf.. Suaramu dan permainan gitarmu tadi sangat bagus. Itu judul lagunya apa? Aku baru pertama kali mendengarnya…" kata Seohyun.
"Oh ya, terima kasih. Lagu itu belum mempunyai judul, aku belum menemukan judul yang pas dengan lagu ini dan lagu ini juga belum selesai…"
"Jadi kau yang menulis lagu itu?" Kembali SeoHyun melontarkan tanya dengan nada yang tidak percaya.
Yonghwa mengangguk pelan, sembari memainkan gitarnya asal.
"Lagu yang bagus, saya yakin banyak orang akan menyukainya. Ngomong-ngomong, kenapa kau mengajak bertemu di sini?" Seohyun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan musik itu.
"Aku ingin kau bernyanyi…"
"Ah.. Aku???” SeoHyun terkejut. “Aku..aku ..aku tidak bisa bernyanyi.." ucapnya lanjut sambil menggeleng.
"Jangan bohong! Aku tahu kalau kau sering diam-diam bernyanyi di perpustakaan dan suara nyanyianmu bagus…."
Mata Seohyun melebar. "Yah?! Kau! Kau menguntitku ya?" tanya Seohyun gusar.
"Tidak. Tanpa banyak orang tahu, aku sering ke perpustakaan…" kata Yonghwa membela diri.
"Oh ya? Tapi aku tidak pernah melihatmu. Aku tidak tahu kalau kau suka baca buku…"
"Memangnya perpustakaan cuma tempat membaca buku?? Perpustakaan sekarang sudah berubah menjadi tempat multi fungsi, yah salah satunya sebagi tempat bergosip oleh orang-orang yang kemarin menggosipimi itu… “ jelas YongHwa sambil tertawa iseng, tetapi ketika dilihatnya wajah SeoHyun berubah pias, dia kembali melanjutkan kata-katanya. “Aku ke perpustakaan sekedar beristirahat dan bermalas-malasan atau mencari ide.. Nah sekarang... Ayo nyanyikan sebuah lagu untukku!!!" pinta Yonghwa.
"Tapi... Lagu apa yang harus kunyanyikan?", tanya Seohyun ragu.
Yonghwa lalu mengambil sebuah kertas dari atas meja. "Ini... Kau tolong nyanyikan lagu ini", kata Yonghwa sambil menyodorkan kertas tersebut ke Seohyun.
Seohyun mengambilnya dan membaca judul lagu tersebut. "Flying Duck by Cherry Filter??? Tunggu dulu... Ini kan lagu rock?", tanya Seohyun.
"Iya.. Aku ingin kau menyanyikan lagu itu…" kata Yonghwa.
"Tapi... Aku tidak pernah menyanyikan lagu yang beraliran rock…" kata Seohyun mencoba menolak.
"Cobalah dulu…" kembali Yonghwa mendesaknya.
Seohyun ragu untuk menyanyikannya namun Yonghwa sudah memainkan intro lagu itu. Terpaksa Seohyun menyanyikannya.
"Namun kumul kuojyo nemonan dari tojyo
hanulwiro ollaga darege marulhejyo
Nujunbam jameso keo nalgerul hundurojyo
orinun nal so obda ommaege honnajyo
Ijenun hanullo naragalleyo
hanulwi toinun modjin daldoego shipho"
Suara gitar Yonghwa dan suara Seohyun menyatu menjadi harmoni yang indah. Seohyun makin menikmatinya. Dia tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Perasaan yang meluap. Rasanya seperti popcorn yang meletup-letup. Dia makin percaya diri menyanyikannya.
"Naraolla jo hanul modjin dari doelleyo
giphunbam hanure bichi doeo chumul chulkoya
Naraolla bamhanul gadug ango shiphoyo"
irohge modjin nalgerul pyo kumul kuoyo nan naraolla"
Seohyun dan Yonghwa mengakhiri 'duet' singkat mereka dengan baik. Seohyun tersenyum dan menatap Yonghwa.
"Kau menyanyikannya dengan sangat baik…" puji Yonghwa.
"Terima kasih", kata Seohyun sembari membungkuk kecil.
"Sama-sama... Hmmm.. Aku ada permintaan untukmu. Kau mau mengabulkannya?", tanya Yonghwa.
"Apa itu?" tanya Seohyun balik.
"Berjanjilah padaku kau akan melakukannya", kata Yonghwa.
Seohyun berpikir sebentar lalu dengan sedikit ragu ia menjawab, "Dee…"
"Ok, aku ingin kau menyanyikan lagu ini sambil bermain gitar saat festival di sekolah bulan depan…" kata Yonghwa mantap.
"HAH?! KAU MENYURUHKU MENYANYIKAN LAGU INI SAMBIL MAIN GITAR!! AKU TIDAK BISA BERMAIN GITAR!!" teriak Seohyun kaget.
"Eits.. Jangan terlalu berlebihan. Kau hanya perlu belajar gitar dan bernyanyi di atas panggung. Itu saja, sederhana kan…" kata Yonghwa santai.
"Aku tidak mau!!! Lagian aku tidak memiliki gitar", kata Seohyun menolak.
"Kau harus! Kau sudah berjanji akan melakukannya! Soal gitar itu gampang. Kita bisa meminjamnya pada si guitar freak, Lee Jonghyun…" kata Yonghwa
Seohyun tidak bisa menarik kembali janjinya. Janji tetap janji dan tidak boleh diingkari. Seohyun tidak punya pilihan lain selain bersedia melakukannya.
"Yey, akhirnya kau mau. Aku akan membantumu. Mulai besok, setiap pulang sekolah datanglah ke sini untuk belajar gitar. Aku akan mengajarimu…" kata Yonghwa.
"Baiklah tapi kenapa kau ingin aku melakukan semua ini?" tanya Seohyun pasrah.
"Kau ingat kata-kataku kemarin? kau memiliki sinar namun kau belum menemukannya dan aku ingin membantumu menemukan sinarmu itu…" jawab Yonghwa sambil tersenyum, dan itu membuat sesuatu mengalir hangat merambat di dada SeoHyun.
***
Yonghwa membawa Seohyun ke sebuah studio musik untuk menemui Jonghyun. Mereka akan meminjam gitar pada JongHyun. Di sana terdapat banyak sekali jenis alat musik terutama gitar. Seohyun memperhatikan studio itu.
"Ini tempat latihan bandku…" kata Yonghwa.
"Oh, ternyata kau punya band? Saya baru tahu…" kata Seohyun.
"Iya, bandku juga akan tampil dalam festival Band antar sekolah bulan depan…" kata Yonghwa.
Tidak lama setelah itu, Jonghyun datang dengan membawa sebuah gitar.
"Hyung, ini gitar yang kau minta…" kata Jonghyun memberikan sebuah gitar kepada Yonghwa. Dia lalu menyadari Seohyun yang berdiri di sebelah Yonghwa.
"Oh, kau Seohyun ya? Yang dipanggil 'si itik buruk rupa'. Saya Jonghyun, salam kenal. Semoga kau nyaman dengan gitar ini…" sapa Jonghyun sambil membungkuk.
"Iya salam kenal juga", balas Seohyun membungkuk.
"Ok, gitar ini cocok. Dan tolong berhenti memanggilnya seeprti itu karena aku akan membuat dia menjadi 'angsa'!" kata Yonghwa sambil mengedipkan matanya pada JongHyun. Di tempatnya berdiri, Seohyun tidak bisa mencegah pipinya bersemu merah, dia tersipu malu mendengar hal itu.
"Arasseo hyung. Ok, aku masih ada perkerjaan lain. Annyeong…" pamit Jonghyun.
***
Seohyun berdiri di depan mading.
Dia sedang menatap namanya yang dipajang sebagai salah satu pengisi acara. Beberapa orang di sekitarnya jelas-jelas berbisik mencibirnya. Ia tahu mereka bakalan makin membencinya karena meragukan dia. Mereka pasti tidak percaya bahwa seorang kutu buku sepertinya dapat berdiri di atas panggung.
Seohyun lalu menutup mata, berusaha mengendalikan dirinya, menyakinkan dirinya agar dia bisa membuktikan kepada semuanya kalau dia dapat bersinar. Tiba-tiba dia merasa seseorang memasangkan sebuah headphone di telinganya. Seohyun mendengar lagu yang akan ia nyanyikan, Flying Duck. Dia lalu membuka mata dan melihat Yonghwa tersenyum kepadanya. Seohyun mau melepaskan headphone tersebut namun Yonghwa menahannya dan berbisik,"ini akan membantumu melupakan cibiran mereka dan fokus pada yang akan kau lakukan…" Seohyun mengangguk dan lalu membiarkan headphone itu di telinganya dan sekarang fokus mendengarkan lagu.
Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, sekelompok gadis melihat sinis ke arah Seohyun dan Yonghwa. Salah satu gadis itu berkata sambil menunjuk ke arah Seohyun dan Yonghwa."Shinhye unnie, lihatlah gadis itu mendekati Yonghwa oppa. Bukannya unnie ingin kembali kepada Yonghwa oppa? Bagaimana rencanamu unnie?"
"Tenang saja, si 'itik buruk rupa' itu tidak akan bisa merebut Yonghwa dariku karena sebelum itu terjadi Yonghwa akan kembali padaku. Nanti lihat saja, kalau dia berani mengambil Yonghwa dariku maka dia akan menanggung resikonya…" jawab Shinhye tersenyum licik.
***
Setiap hari, Seohyun berlatih berdua dengan Yonghwa di ruang musik. Mereka memang menjadi sangat akrab sejak mereka menghabiskan waktu bersama. Bahkan Yonghwa memberinya julukan baru: 'si jenius' karena dia dapat menguasai chord-chord gitar dalam waktu singkat.
Tanpa Seohyun sadari, sosok Yonghwa sudah menjadi bagian dalam dirinya. Sosok Yonghwa selalu menghiasi mimpi-mimpinya. Entah sejak kapan, setiap bersama Yonghwa, Seohyun selalu bisa menjadi dirinya sendiri. Dia dapat tertawa dengan bebas dan melakukan apa saja yang menyenangkan tanpa takut ada yang mencibirnya.
Dan hari ini adalah hari ke-13 Seohyun berlatih dengan Yonghwa. Seohyun berjalan menuju ke ruang musik sambil menenteng sebuah kotak bekal berisi kue buatannya. Dia ingin memberikan kue itu kepada Yonghwa sebagai tanda terima kasih. Dia tersenyum sambil memikirkan reaksi Yonghwa nanti saat mencicipi kue buatannya itu.
Sesampainya di depan pintu ruang musik, Seohyun mau membuka pintu namun diurungkannya karena ia melihat yeoja tidak ia kenal sedang berbicara dengan Yonghwa dan sepertinya mereka membicarakan hal yang serius. Seohyun lalu memutuskan untuk mengintip di balik jendela. Dia tahu bahwa perbuatannya kali ini betul-betul tidak baik, yaitu ingin tahu urusan orang lain namun dia merasa dia harus tahu. Seohyun tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan tapi ada satu hal yang dia tahu bahwa tatapan mata Yonghwa ke yeoja itu beda dengan tatapan mata Yonghwa ke dia.
Tatapan Yonghwa itu istimewa, beda dari biasanya dan baru kali ini dia melihatnya. Tiba-tiba ia merasakan dadanya sesak dan tanpa ia sadari, dia menjatuhkan kotak bekal yang di pegangnya.
Yonghwa dan yeoja itu tersentak kaget dan melihat ke arahnya.
'Mampus' Batin Seohyun yang kini telah jongkok sambil menutup matanya. Seohyun berharap dia dapat menyusut agar tidak terlihat. Namun, kenyataannya berbeda. Dia dapat mendengar suara pintu yang terbuka dan langkah kaki yang berjalan mendekat.
"Kau Seohyun, kan?", tanya yeoja dengan suara yang lembut.
Seohyun lalu membuka matanya dan menjawab,"Dee… salam kenal…" Dia lalu memperhatikan yeoja cantik yang ada dihadapannya itu dan bertanya,"Anda siapa?"
"Oh, mianhamnida, saya belum memperkenalkan diri. Saya Shinhye, salam kenal…" kata Shinhye tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk membantu Seohyun berdiri.
Seohyun menyambut tangan Shinhye dan berdiri." Ah tidak apa-apa. Saya yang seeharusnya minta maaf karena mengintip kalian berdua…" kata Seohyun salah tingkah.
"Ah, kalau begitu mulai sekarang kita berteman ya?", ajak Shinhye
"Iya", jawab Seohyun.
Setelah Shinhye pergi, Yonghwa menghampiri Seohyun. "Kau baik-baik saja?" tanyanya sambil tersenyum.
"Ah, aku baik-baik saja.." jawab Seohyun.
"Mianhe..tak seharusnya aku mengintip tadi.." kata Seohyun sambil tertunduk.
"Tidak apa-apa. Lagipula yang aku dan Shinhye bicarakan tidak terlalu penting…" kata Yonghwa.
Seohyun mengangkat wajahnya dan menatap Yonghwa. Entah mengapa, meski Yonghwa mengucapkan kalimat seperti itu, Seohyun merasa ada sesuatu yang Yonghwa tutupi darinya.
"Hei, apa itu yg kau bawa?" tanya Yonghwa tiba-tiba sambil menunjuk bungkusan yang dipegang Seohyun.
"Oh ini.. Kue buatanku. Buatmu…Sebagai rasa terima kasih dariku..", Jawab Seohyun agak malu.
"Benarkah? Wah.. Sini, aku ingin mencobanya", seru Yonghwa kegirangan.
"Eh jangan..sepertinya bentuknya tidak bagus lagi karena terjatuh tadi.. Nanti akan kubuatkan yang baru…" kata Seohyun.
"Tak apa. Aku ingin mencoba kue buatanmu…" kata Yonghwa sambil menarik bungkusan itu dari Seohyun.
Deg.
Dada Seohyun berdegup. Namun sebelum ia sempat berkata-kata, Yonghwa sudah membuka bungkusan dan memakan kue itu.
"Ba..bagaimana rasanya?",tanya Seohyun.
"Ehm... Ini...", kata Yonghwa sambil mengerutkan kening.
'Bagus Seohyun, kue buatanmu sukses membuat Yonghwa sakit perut', Batinnya.
"Hahaha. Kue buatanmu enak sekali kok…" Ucap Yonghwa ketika melihat reaksi SeoHyun yang sanagt cemas sambil melahap potongan kedua.
"Aahh… Kau ini. Aku pikir kueku tidak enak…" seru Seohyun lega.
"Enak sekali. Nah, sebagai permohonan maaf, bagaimana kalau besok kau buatkan lagi kue untukku?", kata Yonghwa.
"Eh? Kau menyukainya?", tanya Seohyun.
"Iya, aku menyukainya..." Kata Yonghwa sambil menepuk kepala Seohyun.
Deg!
Kembali, Dada Seohyun berdegup sekali lagi.
***
Besoknya, Seohyun mengantarkan kue permintaan maaf ke ruang musik. Namun, Yonghwa tidak berada di sana. Seohyun memutuskan untuk mengantarnya ke studio musik, siapa tahu Yonghwa ada di sana. Sesampainya di studio musik, Seohyun tidak bertemu Yonghwa tapi ia bertemu dengan 3 namja yang sedang berlatih alat musik. Dia mengenal ketiga namja itu. Mereka adalah anggota band Yonghwa.
"Annyeonghaseyo…" salam Seohyun
"Annyeonghwaseyo Seohyun-ssi. Ada perlu apa ya?", tanya Jungshin, bassis, dengan ramah.
"Ah.. Ini aku mengantarkan kue untuk Yonghwa…" jawab Seohyun.
"Oh, hyung lagi keluar sebentar. Wah, kau membawanya disaat yang tepat. Kita memang lagi lapar. Mari sini kuenya untuk kita saja…" kata Jungshin lalu mengambil bungkusan kue dari Seohyun. Mereka lalu menyantap kue tersebut tanpa minta ijin dari pemilik sebenarnya, yaitu Yonghwa. Seohyun hanya dapat melihat mereka tanpa bisa mencegahnya.
"Wah, Seohyun, kuemu betul-betul enak…" puji Minhyuk, drummer band itu.
"Iya, betul-betul enak…" sambung Jonghyun.
"Ah.. Terima kasih…" kata Seohyun tersipu malu.
"Kita yang harusnya berterima kasih karena kuemu tadi tekah menyelamatkan kami-kami dari rasa kelaparan..hahahha…" canda Jungshin.
"Ah.. Sama-sama…" kata Seohyun. Seohyun lalu mengingat Shinhye. Dia penasaran apa hubungan Yonghwa dengan Shinhye dan memutuskan bertanya,"Ah.. Apakah kalian mengenal Shinhye-ssi?"
Mendengar pertanyaan itu, Jungshin, Minhyuk, dan Jonghyun saling bertatap muka. Seohyun menunggu jawabannya.
"Seohyun, Shinhye adalah cinta pertama hyung dan juga pacar pertamanya. Namun, mereka putus dengan alasan yang kami juga tidak tahu. Sampai sekarang, hyung sepertinya masih mencintainya dan sepertinya mereka akan jadian lagi…" jawab Jonghyun dengan agak berat hati.
“ooohh…” SeoHyun bergumam lirih, dan sisanya hanya terisi kesunyian,.
***
Seminggu sebelum festival sekolah...
Seohyun sedang duduk melamun sambil memetik gitar pinjamannya. Perkataan Jonghyun selalu tergiang di kepalanya. Di tambah lagi, Shinhye dan Yonghwa makin akrab akhir-akhir ini. Shinhye bak perangko yang terus menempel pada Yonghwa dan hal itu membuat Seohyun sakit. Dia tidak ingin membohongi perasaannya, tapi dia tidak ingin menyakiti Shinhye dan juga Yonghwa karena perasaannya itu.
Seohyun lalu dikagetkan oleh Yonghwa yang datang tiba-tiba dengan menenteng kertas. SeoHyun tahu kertas itu, kertas yang berisi lirik lagu tanpa judul yang pernah didengar Seohyun di ruang musik.
"Hey, karena akhir-akhir ini kita jarang bertemu aku jadi merindukanmu,haha…" sapa Yonghwa.
Seohyun tidak tahu bagaimana harus membalas sapaan Yonghwa karena berusaha mengendalikan perasaannya. Yonghwa lalu bertanya,"Apakah kau tidak merindukanku?"
Seohyun lalu menjawab,"Aahhh..aniyaa…tidak seperti itu, aku juga merindukanmu…"
"Bagus kalau begitu, kamu mau membantuku?" Seohyun berpikir sejenak lalu mengangguk.
"Tolong berikan judul pada lagu ini…" pinta Yonghwa sambil menyodorkan kertas yang di pegangnya tadi.
"Dee?" tanya Seohyun sambil menarik kertas lagu dari Yonghwa. Seohyun membaca lirik lagu itu. "Oh, lagu yang waktu itu akhirnya selesai juga…"
"Iya, sudah selesai namun belum ada judulnya. Kau mau membantuku memberi judul lagu ini?" tanya Yonghwa.
"Hhhmm..baiklah…" kata Seohyun. Seohyun lalu membaca lirik lagu itu dengan cermat. Lirik lagu itu menceritakan tentang cinta pertama yang sederhana dan Seohyun dapat merasakan lagu itu sangat mirip dengan kondisinya sekarang ini. Diantara semua bait lagu itu ada yang menarik perhartian Seohyun. 'I'm Genie for you girl' mengingatkan Seohyun dengan kata-kata Yonghwa tentang membantunya bersinar.
Seohyun cukup pintar untuk menerjemahkan genie dengan mengabulkan yang bisa berarti membantu.
'Apakah lagu ini untukku?', pikir Seohyun sesaat.
Namun dia menepiskan pikiran itu, dia harus sadar dan mengingat hubungan antara Yonghwa dan Shinhye.
'Tapi Kenapa dia tidak menanyakan saja pada Shinhye?' Batin Seohyun kembali.
"Hhhhmmm..bagaimana kalau Love Light, cinta yang ringan dan sederhana…." kata Seohyun mencoba memberi judul pada lagu itu.
"Wah.. Ide yang bagus. Ok, sudah diputuskan judul lagu ini Love Light…" kata Yonghwa bersemangat.
SeoHyun terbelalak ‘usulnya di terima begitu saja?’ batinnya lanjut.
Yonghwa lalu menatap mata Seohyun dan menambahkan,"Love Light sangat cocok denganmu…"
Mendengar hal itu, jantung Seohyun berdetak cepat. Ia dapat merasakan perasaan yang terus meluap dalam dirinya. Ingin sekali dia mengatakan perasaan itu tapi mengingat Shinhye selalu membuatnya sakit. Dia tidak ingin menyakiti Shinhye.
"Yonghwa", kata Seohyun sambil tertunduk.
"Iya?"
"Tolong jangan begini. Jangan memberikan aku harapan seperti ini…." kata Seohyun pelan lalu beranjak membawa gitarnya meninggalkan Yonghwa yang terdiam.
Yonghwa cukup jelas mendengar hal itu, dia lalu berdiri dan bertanya dengan suara lirih."Kenapa kau berkata seperti itu?"
Seohyun berhenti sesaat tetapi kemudian kembali melanjutkan langkahnya lagi meninggalkan Yonghwa yang kebingungan dan membatin, 'Aku melakukannya karena aku mencintaimu, tahukah kau???'
***
Semenjak kejadian itu, Seohyun terus berusaha menghindari Yonghwa. Yonghwa yang kebingungan dengan sikap Seohyun itu tetap berusaha mendekatinya minimal untuk menyelesaikan segala kesalahpahaman mereka. Namun sia-sia.
Seohyun seolah tahu saja kapan Yonghwa akan muncul dan disaat itulah Seohyun menghilang. Pernah sekali saat pulang, Yonghwa memanggil Seohyun dari jarak kejauhan. Namun Seohyun mengacuhkannya. Yonghwa bahkan menunggui Seohyun di luar toilet wanita. Namun Seohyun yang sudah tahu keberadaan Yonghwa sengaja berlama-lama di Toilet. Hasilnya Yonghwa malah dicibir oleh gadis-gadis dan akhirnya ia pun pergi.
Sedangkan dari sisi lain, Shinhye terus mengikuti Yonghwa dan Yonghwa sealu berusaha mengindari Shinhye. Namun, Shinhye selalu mendapatkan cara untuk bisa dekat dengan Yonghwa. siklus itu berulang selama sepekan itu.
***
Malam sebelum festival sekolah..
Seohyun berlatih di kamarnya saat Taeyeon masuk ke kamarnya.
"Kyaaa... Uri maknae akan debut di panggung…" histeris Taeyeon memeluk dongsaengnya.
"Gomawo unnie…" kata Seohyun sambil membalas pelukan unnienya itu.
"Ah.. Kita harus berterima kasih kepada Yonghwa karena telah membantumu selama ini…" kata Taeyeon. Mendengar nama Yonghwa disebut oleh unnienya itu, raut wajah Seohyun berubah menjadi sedih. Dia tertunduk.
"Ada apa maknae? Kau menyukainya kan?", tanya Taeyeon. Seohyun mengangguk.
"Ayo ceritakan pada unnie. Dia menyakitimu? Unnie akan memberi dia pelajaran kalau dia sampai menyakitimu dan membuat uri maknae bersedih…" kata Taeyeon simpati.
"Aaah.. Unnie.. Dia tidak menyakitiku.. Hanya saja cintaku sepertinya bertepuk sebelah tangan. Dia menyukai Shinhye dan mereka akan segera jadian. Aku tahu, aku tidak sepantasnya mencintai dia. Aku ingin melupakannya unnie tapi aku tidak bisa, aku tidak bisa membohongi perasaanku…" curhat Seohyun, air matanya jatuh membasahi pipinya.
"Sudah, jadikanlah luka di hatimu sebagai kekuatanmu untuk bangkit. Jangan pernah lupakan perasaan cinta itu tapi banggalah karena kau pernah merasakan perasaan itu. Cinta pada dasarnya sederhana tetapi manusialah yang kadang membuatnya rumit, dengan cara menjadi pesimis. Hyunnie, optimislah. Unnie yakin Yonghwa juga menyukaimu. Unnie tahu dari cara dia memperlakukanmu…" kata Taeyeon sambil memeluk Seohyun.
"Gomawo unnie…" kata Seohyun.
"Chonmaneyo, kau fokus saja dengan performmu besok. Nah, sekarang keluarlah, kami sudah menyiapkan pesta kecil untukmu dan besok kami akan menontonmu…" kata Taeyeon.
***
Hari festival sekolah..
Seohyun duduk di backstage. Dia menunggu gilirannya sambil memikirkan perkataan unnienya semalam. Betul kata unnienya, dia tidak boleh pesimis. Dia harus mencobanya sebelum menyerah. Dia lalu bangkit berdiri dan memutuskan mencari Yonghwa. Dia perlu bicara dengan Yonghwa. Dia tidak ingin larut dalam kesedihan. Seohyun lalu memutuskan pergi ke ruang musik. Dia yakin Yonghwa ada di sana. Sesampainya di sana, ia melihat Yonghwa namun tiba-tiba dia terdiam, membeku di tempat. Air matanya tiba-tiba terjatuh.
***
Yonghwa sedang mencari kertas lagu Love Light di ruang musik. Dia memang pelupa dan kali ini lagu yang akan dinyanyikannya hari ini hilang.
Saat sedang mencari kertas itu, Shinhye masuk dan bertanya,"Oppa, bisa kita bicara sebentar?"
"Kenapa?", tanya Yonghwa sinis.
"Aku ingin kita kembali menjadi sepasang kekasih seperti dulu? Aku tahu, aku salah meninggalkan oppa. Namun, aku baru menyadarinya setelah oppa tidak berada di sisiku bahwa aku mencintaimu. Hidup tanpamu terasa hampa…" kata Shinhye memohon.
"Shinhye, aku bisa memaafkan segala perbuatanmu padaku tapi untuk menjalin hubungan cinta denganmu itu mustahil. Aku sudah menutup hatiku untukmu dan rasa itu tidak ada lagi buatmu. Maaf…" kata Yonghwa menolak.
Shinhye terdiam. Dia tahu, yang. berada di hati Yonghwa sekarang adalah Seohyun. Dia ingin menyingkirkan Seohyun. Bagaimanapun caranya dia akan membuat Seohyun lenyap dari hadapan Yonghwa.
Shinhye kemudian menyadari keberadaan Seohyun yang berdiri di luar ruang musik lalu berkata.
"Oppa, kalau begitu peluklah aku untuk terakhir kalinya…" Shinhye langsung memeluk Yonghwa. Yonghwa yang terlanjut dipeluk terpaksa memeluk balik.
Saat itu, tiba-tiba pandangannya tertuju pada sesosok yeoja yang berdiri membeku. Matanya melebar saat melihat Seohyun menangis.
Seohyun lalu berlari meninggalkan tempat itu.
Yonghwa blingsatan, dia melepas pelukan ShinHye dan berniat untuk mengejar SeoHyun, namun Shinhye mencegahnya.
"Biar aku yang menjelaskan padanya oppa…" kata Shinhye lalu mengejar Seohyun.
Firasat Yonghwa buruk.
***
Seohyun berlari menuju atap sekolah. Di sana dia menangis lalu ia mendengar suara seseorang memanggil namanya. Dia lalu balik ke arah suara tersebut dan ternyata pemilik suara tersebut adalah Shinhye.
"Wah, si itik buruk rupa menangis karena menyadari dirinya selamanya tidak bisa berubah menjadi angsa…" ledek Shinhye.
"Shinhye.. Kau..", Seohyun kehabisan kata. Dia tidak menyangka ShinHye bisa berkata kasar seperti itu.
"Kau kira aku mau berteman dengan orang sepertimu? Sorry, tidak! Aku hanya ingin membuatmu menjauh dari Yonghwa oppa karena dia adalah milikku…" kata Shinhye.
Seohyun terdiam. Dia shock.
"Dan, kau tidak akan bersinar karena kau berakhir di sini. Karena aku akan mematahkan sayapmu agar kau tidak bisa terbang lebih tinggi dari ini dan terjatuh…" kata Shinhye lagi lalu meninggalkan Seohyun sendiri.
Dan tindakan terakhirnya adalah lalu mengunci Seohyun di atap.
Seohyun kebingungan karena dia terkunci dan sebentar lagi gilirannya tampil. Dia tidak ingin berakhir di sini. Dia tidak ingin semuanya gagal hanya karena dia terjebak dalam perangkap jahat ShinHye.
***
Yonghwa mencari Seohyun.
Sejak di ruang musik, Seohyun tidak kelihatan lagi. Firasat Yonghwa benar. Dia yakin ada seseorang yang menjebak Seohyun dan dia tahu siapa orangnya. Tidak lain dan tidak bukan adalah Shinhye. Yonghwa tahu betul, Shinhye adalah tipe orang yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Maka dari itu YongHwa mengubah apa yang di cari, Yonghwa mencari Shinhye, dan dia menemukan gadis itu di tangga sekolah.
"Hey, kau apakan Seohyun?", tanya Yonghwa.
"Eh.. Aku tidak melakukan apa-apa kok…" jawab Shinhye.
Yonghwa memojokkan tubuh ShinHye merapat ke tembok. "Katakan yang sebenarnya sebelum kau akan menyesal…" ancam Yonghwa.
Shinhye yang pertama kalinya melihat YongHwa seperti ini ketakutan akhirnya menjawab,"Dia...terkunci..di atap sekolah…"
Tanpa pikir panjang, Yonghwa bergegas ke atap sekolah meninggalkan Shinhye yang terduduk lemas.
Yonghwa lalu membuka pintu atap sekolah. Dia melihat Seohyun yang kebingungan lalu menarik tangan
Seohyun.
"Palli…Kau harus tampil di atas stage, buktikan kalau kau bukan si itik buruk rupa! Melainkan kau angsa yang terbang dengan sayap yang indah…" kata Yonghwa.
***
Seohyun berada di atas stage dan memperhatikan penonton sebelum bernyanyi. Dia bisa melihat unniedeulnya yang melambai-lambaikan tangan ke arahnya dan dia melihat Yonghwa bersama anggota bandnya. Dia lalu menarik nafas dan mulai bernyanyi.
Seohyun bernyanyi dengan sangat bagus dan permainan gitarnya tidak kalah dengan suaranya.
"Hyung, dia tampil dengan sangat baik. Tidak ada yang menyangkah dia adalah 'si itik buruk rupa'. Kau berhasil mengubahnya menjadi 'angsa'…" puji Jonghyun kepada Yonghwa di sela-sela perform Seohyun.
"Ya, 'angsa'ku sudah menemukan sinarnya sekarang…" kata Yonghwa yang membuat Jonghyun terkejut.
***
Sehabis perform, Seohyun ke backstage untuk bertemu Yonghwa. Dia tidak sabar ingin mengucapkan terima kasih dan tentu ia ingin mengungkapkan perasaan sukanya kepada Yonghwa. Dia berlari kecil ke arah Yonghwa bersama anggota bandnya lalu dia berhenti melangkah saat mendengar pembicaraan mereka.
"Hyung, lagu Love Light itu awalnya kau ciptakan untuk Shinhye kan?" tanya Minhyuk.
Yonghwa mengangguk lalu menjawab,"iya... Tapi…"
YongHwa belum sempat menjelaskan semuanya ketika dia melihat Seohyun mematung dan matanya berkabut, Sebelum YongHwa sempat bergerak SeoHyun telah berbalik dan segera berlari pergi. Percuma Yonghwa memanggil namanya dan mengejarnya. SeoHyun telah berlalu.
***
Seohyun berada di barisan penonton. Dia masih meneteskan air matanya. Pembicaraan Yonghwa di backstage masih tergiang di kepalanya. Dia tahu dia terlalu berlebihan menganggap lagu itu untuknya hanya karena sebuah kata. Dia juga tahu, semua kebaikan Yonghwa kepadanya hanya sebatas teman saja dan Yonghwa hanya akan mencintai Shinhye seorang.
Ia mengusap air mata yang terus membasahi pipinya. Saat itu matanya berpapasan dengan mata Yonghwa yang sudah bersiap tampil di atas stage. Seohyun menatapnya sebentar lalu berbalik dan bersiap untuk melangkah pergi. Namun langkahnya urung ketika dia mendengar suara Yonghwa.
"Annyeonghaseyo, hari ini kami akan membawakan lagu yang sangat special. Lagu ini saya ciptakan sendiri dan terinspirasi oleh seseorang, seseorang yang berarti bagiku. Dia dulunya di juluki 'itik buruk rupa' namun bagiku sendiri dia tidak seperti ini, dia selalu istimewa, dan kini dia telah menemukan sinarnya dan berubah menjadi 'angsa'. Lagu ini kupersembahkan untuknya. Dan aku berharap Semoga kalian menikmatinya…" kata Yonghwa.
Yonghwa mulai memetik gitarnya sambil melantunkan lagu Love Light. Seohyun yang mendengar perkataan Yonghwa tadi hanya bisa terdiam. Dia berbalik dan matanya lurus menatap Yonghwa. Ia terpaku,dadanya berdegup kencang. Suara nyanyian Yonghwa, lirik-liriknya dan alunan suara gitarnya membuat SeoHyun tersentuh. Tanpa sadar air matanya jatuh.
Setelah Yonghwa selesai menyanyikan lagu tersebut. Yonghwa turun dari stage dan menghampiri Seohyun yang masih terdiam. Yonghwa lalu menghapus air mata Seohyun dengan jemarinya.
"Seohyun, kau adalah muse-ku, tanpa kau lagu ini tidak akan selesai. Maukah kau menerima cintaku?", kata Yonghwa.
Seohyun terdiam, air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Yonghwa menggaruk-garuk kepalanya bingung. Dia lalu menarik nafas lalu memegang pipi Seohyun dan berkata,"Seohyun tatap mataku, Shinhye itu hanyalah masa laluku dan sekarang kau adalah masa depanku. Memang Shinhye yang pertama untukku tapi kau adalah yang terakhir…"
"Op...oppa? Benarkah apa yang kau katakan? Kau...menyukaiku?", tanya Seohyun tidak percaya.
Yonghwa tersenyum sambil mengusap kepala Seohyun. "Tentu saja... Aku bukan hanya menyukaimu namun mencintaimu.. Lagu ini buktinya…" kata Yonghwa mantap.
Seohyun menatap mata Yonghwa dalam-dalam. Perasaan senang, terkejut, dan haru menyelimutinya. Ia lalu menarik napas dan tersenyum ke arah Yonghwa. Senyum paling lembut yang pernah dilihat Yonghwa. Yonghwa membalas senyum itu lalu membelai rambut Seohyun. Yonghwa lalu berlutut dan mengulurkan tangan kanannya.
" Jadi, Seo Joohyun, maukah kau menerima cintaku?" Seohyun terkesima. Ia mendadak merasa seperti seorang putri yang dilamar oleh pangeran seperti di buku dongeng yang sering dibacanya waktu masih kecil.
"Tapi.. Aku adalah 'si itik buruk rupa'..” kata Seohyun sedikit ragu.
"Pabo…" YongHwa menatapnya sambil memicingkan mata. "Apakah kau lupa? Kau telah berubah. Sekarang kau adalah angsa yg menawan. Sebenarnya.. Kau selalu menawan dihatiku. Aku hanya membantumu dan orang lain utk menyadarinya…"
Seohyun tersenyum lalu mengangguk pelan dan menerima tangan Yonghwa. "Iya, aku mau…" kata Seohyun.
Yonghwa langsung bangkit berdiri dan memeluk Seohyun. Seohyun memeluk YongHwa balik. Saat itu semua penonton menyoraki mereka dan memberi selamat kepada mereka. Unniedeul Seohyun mengancungkan jempol dan menangis terharu sedangkan anggota band Yonghwa menggoda leader mereka itu. Yonghwa dan Seohyun tersipu malu.
***
Setahun kemudian...
Seohyun berada di backstage festival sekolah. Ia sedang menyiapkan diri untuk perform lagu duetnya bersama Yonghwa, Banmal Song. Dia ingat, setahun lalu ia itu 'itik buruk rupa' yang tidak memiliki kepercayaan diri dan selalu direndahkan. Namun, sekarang tidak, dia bersinar seperti 'angsa'. Semua berkat Yonghwa, mataharinya, yang memberikan kesempatan padanya untuk memiliki sinar itu. Seohyun tersenyum geli saat mengingat masa-masa itu.
"Apa yang kau tertawakan?" tanya Yonghwa sambil memeluk Seohyun dari belakang.
"Ah, aku hanya mengingat kejadian satu tahun yang lalu. Berkat kau, aku bisa bersinar seperti sekarang ini. Gomawo Yong oppa…" kata Seohyun lalu mencium pipi Yonghwa.
"Yah! Mau berapa kali kau berterima kasih kepadaku. Kalau diingat-ingat, kau itu sangat tertutup namun sekarang kau begitu terbuka. Tidak ada lagi yang mengejekmu kan?" tanya Yonghwa.
"Tenang oppa, mereka tidak ada yang berani mengejekku sekarang..hehe…", jawab Seohyun.
"Ok. kalau ada, katakan saja. Aku akan memberi mereka pelajaran…" canda Yonghwa. Mereka lalu tertawa bersama-sama.
"Kalian berdua, Jangan bermesra-mesraan saja dan bersiaplah, sudah saatnya kalian tampil…" kata seorang staff acara.
Mendengar hal itu, Yonghwa lalu bertanya,"kau gugup?"
"Tidak oppa, aku tidak gugup karena kau ada di sampingku…." jawab Seohyun lalu menggandeng tangan Yonghwa.
Mereka berdua lalu naik ke stage dan menampilkan perform terbaik mereka.
_END_
_Seri SJ and Friends : FF OneShoot SJLand1stAnniv & YSDoubleBDay_
Penulis : MARCIA CHRISTINE (@acarin03)
Editor : SJ
Pic : MARCIA CHRISTINE
MARCIA say :
Hi, sebenarnya bingung mau nulis apa untuk author note,hehe. Akhirnya fanficku dipost juga di blog SJ unnie, thanks banget sama SJ unnie yang sudah bersedia membantu dan menerima fanficku walau banyak kekurangannya. Mungkin kesan membaca fanfic ini seperti baca manga shojo bergenre school love gitu,haha. Semoga gogumas menyukainya,hehe. Tolong tinggalkan komen mau positif ato negatif semua diterima,hehe. Maaf kalau fanficnya kurang berkenan di hati,hehe. Hmmm.. Happy reading :D
SJ say :
Apa yang kusukai dari Marcia adalah kegigihannya, asal tahu saja naskah FFnya ini pertama kalinya aku tolak tayang di Blogku, masalahnya adalah FF versi yang pertama sangat-sangat standar, tetapi kemudian dia mengubahnya sebagian meski tidak mengubah plot dasarnya, dan hasilnya memang lebih baik. Saranku buat Marcia : Banyak-banyak membaca dear, supaya perbendaharaan katanya banyak dan dalam menulis fiksi itu tidak ada batasan, lepaskan imajinasimu dan keluarkan ide2 liar yang ada di kepalamu, itu akan membuatmu menjadi penulis yang hebat..hehehhe..tapi kembali lagi disini kita semua belajar, masih selalu belajar buat menjadi penulis yang baik. kalau Marcia jeli, bisa bandingkan FF yang Marcia kirim, ama FF yang onnie tayang ini, supaya bisa mengambil banyak pelajaran darinya. but overall kerenlah, terus menulis dear.. *Hugs*
Okkey buat yang lain, silahkan tinggalkan jejak yah. oh iya hampir lupa, soal gambar di FFnya ini, mungkin tidak nyambung dengan isi cerita tapi karena ini karya Sotosopan Marcia jadi sekalian ajha..heheheh..
Thanks all :D
Fighting GoGuMa’s…^^
.SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wow so well written. Seriously love it! Daebak either for the author or the editor, two thumps up..
BalasHapusaaahh, ff ini sungguh bagus menurutku. sangat sangat khas yongseo couple sederhana dan indah, seperti menceritakan kisah yongseo couple asli :) dari semua cerita ff oneshoot aku paling suka yg ini hehe cincah daebak !!! love it >.< hehe
BalasHapus