Sabtu, 02 Juni 2012
Seri SJ & Friends "FOLLOW THE DESTINY"
.FOLLOW THE DESTINY.
SJ Entertainmet Proudly Present :
_Seri SJ and Friends : FF OneShoot SJLand1stAnniv & YSDoubleBDay_
.FOLLOW THE DESTINY.
Main Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Lead Cast :
Lee JongHYun (CNBLue)
Im YooNa (SNSD)
Jung Jessica (SNSD)
Other Cast :
Choi Soo Young (SNSD)
Tiffany Hwang (SNSD)
Kim Hyoyeon (SNSD)
Lee Hyuk Jae
Park Jung Seo (Leeteuk) (SUJU)
Lee Jungshin (CNBlue)
Lee Hongki (FTIsland)
Choi Minho (SHiiNe)
Ok Taecyon (2PM)
Kim Taeyon (SNSD)
Goo Hyesun
Choi Siwon (SUJU)
Lee SunKyu/Sunny (SNSD)
Kwon Yuri (SNSD)
Opening Theme Song : Christina Perry – A Thousand Year
(Heartbeats fast..
Colors and promises..
How to be brave..
How can I love when I’m afraid to fall..
But watching you stand alone..
All of my doubt suddenly goes away somehow..
One step closer..
I have died everyday waiting for you..
Darling don’t be afraid I have loved you..
For a thousand years..
I love you for a thousand more..
Time stands still…
Beauty in all she is..
I will be brave..
I will not let anything take away..
What’s standing in front of me..
Every breath..
Every hour has come to this..
One step closer..
I have died everyday waiting for you..
Darling don’t be afraid I have loved you..
For a thousand years..
I love you for a thousand more..
And all along I believed I would find you..
Time has brought your heart to me..
I have loved you for a thousand years..
I love you for a thousand more..)
***
“Mata ini rasanya tak akan lelah untuk merekam segalah macam jenis peristiwa yang terjadi dari masa ke masa. Selalu ada dan tersedia untuk mencermati setiap detak detik, gerak dan gerik setiap centi dari keindahan yang menerus dari dirimu…” Jung Yonghwa membatin sembari menatap gadisnya yang masih berkutat dengan Mac berwarna putih yang selaras dengan kulitnya yang begitu cerah.
“Apa yang membuatmu terus memperhatikanku ?” wajahnya begitu hangat saat ia mengalihkan pandangannya dari Mac, lalu tersenyum renyuh bak malaikat pengobat lelah.
“Tuhan begitu baik padaku Seo Joo Hyun” Yonghwa menghela nafas dan bangkit dari duduknya. “Dia dengan baik hati memberikan seorang Dewi untuk menemani hidupku…” bisiknya pelan di telinga Seohyun dan membuat Seohyun geli, Yonghwa melanjutkan serangkaian gombalisasi pagi itu dengan menyergap pinggang Seohyun dan menciumi pipinya.
“Jung Yonghwa..” Seohyun tersenyum namun ada kesedihan tersirat di wajah cantiknya. “Aku tak memiliki batas untuk mencintaimu.. jika ada kata yang mewikili perasaan ini, sesuatu yang berada di atas kata sayang, dan diatas kata cinta, maka disitulah perasaan ini berada…” Seohyun berbalik dan mendekap erat kekasihnya, kemudian airmata mulai menetes, melebar, melebur, dan meluber dalam dekapan Yonghwa.
Untuk sepersekian menit Yonghwa merasakan betapa Seohyun menyayanginya. Yonghwa dan Seohyun bekerja di dua dunia yang sama sekali berbeda, jika Seohyun mengabdikan hidupnya untuk berada di jalur putih sebagai dokter, maka Yonghwa mengabdikan dirinya untuk Negara sebagai Pasukan Khusus Intelegen yang tak jarang membuat hidupnya menjadi sangat terancam. Yonghwa masih mendekap Seohyun erat.
“Aku takut, sangat takut kehilanganmu My Astroboy…” Seohyun terus terisak, mengingat setelah pertemuan ini usai, kekasihnya harus kembali bertugas, kali ini ia harus pergi ke perairan Selatan Korea, untuk tugas dan tantangan baru yang mungkin saja nanti akan berakibat dadanya dihunus pedang panjang, kepalanya akan tertembak peluru dari senapan paling canggih abad ini, tubuhnya akan hancur lebur karena granat atau bom yang dilemparkan oleh mafia-mafia berbahaya, atau dia akan kembali dengan peluh dan sedikit luka didahi yang menanti di obati oleh gadisnya.
“Aku ini Astroboymu, Putri. Jika aku Astroboy, apa yang harus kamu risaukan? Ini aku, Ksatriamu..” Yonghwa melonggarkan dekapannya dan menatap lurus-lurus gadisnya. “Aku akan kembali seperti biasanya, bahkan tak akan ada luka sedikitpun yang mampir di tubuhku. Janji…” Yonghwa mengangkat kelingkingnya dan mengaitakan jemarinya pada jemari Seohyun, Seohyun mengangguk dan menghentikan tangisannya, “Jika ada sedikit saja luka tersisia ditubuhku, bulan depan altar pernikahan kita siap digelar…”
Seohyun terhenyak, itu adalah mimpinya, bulan depan genap enam tahun mereka bersama, namun selama ini tak pernah sekalipun Yonghwa menyinggung masalah pernikahan.
“Tapi Putri, sekalipun aku terluka parah, bulan depan kita akan tetap menikah.. My Princess atas nama cinta dan segenap pengorbanan dan penantian yang sudah kau lalui ribuan hari, will you marry me ?”
Yonghwa berlutut dan mengeluarkan kotak berwarna biru gelap berisikan cincin bermata berlian, pagi ini di taman belakang rumah putih milik Seohyun, Yonghwa menuntaskan misi hatinya.
“A—As—Astroboy ?” Seohyun sempurna membantu di tempatnya berdiri, tak lama airmata kembali meleleh dari sudut matanya, Yonghwa tertunduk dan masih berlutut di hadapan kekasihnya
“Jung Yonghwa .. in the name of love, yes .. I will ..” Seohyun menarik tubuh Yonghwa untuk bangkit dan membiarkan bibirnya yang manis melumat lebih dalam dan dalam lagi walau airmatanya terus menetes, Yonghwa menarik tubuh Seohyun untuk terus mendekat dan mendekat, tak ada jarak, tak ada batas, ini tentang mereka berdua… hanya mereka berdua.
“Princess ish !! kamu itu kadang-kadang terlalu liar…” Yonghwa menggigit bibirnya dan mencubit gemas kekasihnya yang meninggalkan bekas luka di bibir bagian bawahnya..
“Hihihi, mianhe dear, aku terlalu bahagia…” Seohyun berjinjit dan mencium kening kekasihnya.
“Nah, sekarang izinkan aku pergi yah putri, kamu tidak boleh takut lagi.. besok aku pulang kok yah?”
“Hhmm, feel so fearless honey, cepet pulang yah bakalan kangen banget…”
Yonghwa mengangguk dan mengecup kening Seohyun, Seohyun mengiringi keberangkatan kekasihnya, ia menikmati punggung Yonghwa yang segera berlalu dari pelataran rumahnya.
***
Sooyoung masih saja menangis kencang mendapati lututunya robek saat ia terjatuh dari Catwalk Fashion Show siang ini, Seohyun menertawakan sahabatnya yang terlihat seperti anak kecil.
“Huaaaa, haaaaa, haaaa babo!! Kenapa aku ini bodoh sekali”
“Aku akan menjahitnya oke ? berhentilah menangis, apa sakit sekali sampai kamu menangis sekencang ini”
“Huaaaa Seohyunnie, luka ini akan meninggalkan bekas, hilanglah sudah kaki indahku” Seohyun ngikik sementara Tiffany yang merupakan designer yang mengadakan fashion show terbahak puas.
“Sooyoungi babo!! Aku akan mengobati lukamu ini hingga sembuh dan tak meninggalkan bekas sedikitpun”
“ah jinjja? Jinnjjayo Princess?”
“iyaaaaa, sekarang berhentilah menangis seperti itu!!”
“waaah dr.Seo Joo Hyun alias Putri dan kekasih dari seorang intel tampan bernama Jung Yonhwa is Daebak…” Sooyoung mengacak-ngacak rambut Seohyun sambil berpestapora di tempat tidur pasien
“Seohyun-shi, tampaknya cincin di jari manismu itu baru ya? Wah, yeppota..” Tiffany memusatkan pernglihatanya pada jari manis Seohyun.
“Oh, nee, ini.. Sooyoung dan Tiffany Oenni…” Seohyun menatap kedua sahabatnya itu bergantian, “Tadi pagi, Yonghwa melamarku, dan pernikahankami akan dilaksanakan bulan depan…”
“Mwoya ? Jeongmal?!” Sooyong dan Fany terkejut bersamaan kemudian mereka memeluk Seohyun dan menangis bersama dalam kebahagiaan
“Chukkae uri Gongju…”
“Gomawo, kalian memang sahabat terbaikku, walaupun harus bertemu dalam keadaan seperti ini…” mereka kemudian tertawa bersama.
“Permisi…” Seorang perawat bernama Choi Sully menerobos masuk. “dr. Seohyun, dr.Jonghyun sudah menunggumu, masih ada pasien lain yang harus di tangani…” Seohyun mengangguk dan bergegas pergi setelah berpamitan pada kedua sahabat baiknya.
***
Yonghwa masih tidak bisa berhenti tersenyum dan terus menggigit bibirnya, ia terlihat sangat keren dengan seragam pasukan khusus berwarna hitam dilengkapi dengan segala persenjataan sebelum ia berangkat ke medan pertempuran, Lee Hongki masih memperhatikan rekannya itu.
“Hah, orang ini, pasti otakmu itu penuh dengan mesum kan? Sampai gigit-gigit bibir begitu…”
dan slap!! Satu pukulan menarat di kepala Hongki
“Otaku ini terisi penuh oleh My Princess…”
“Haaaa~ kau! Hahaha.. rasanya mustahil bagiku bertahan dengan satu wanita dalam kurun waktu enam tahun…” Hongki menggeleng-gelengkan kepalanya dan Yonghwa masih terus tersenyum mengingat moment terhebat di hidupnya tadi pagi.
“Perhatian semuanya!!” Yonghwa dan Hongki menghentikan pembicaraan mereka, sementara Jendral Angkatan Laut Choi Siwon sudah mulai angkat bicara di mimbar aula Angkatan Laut Korea Selatan.
“Lihatlah orang tua itu, sudah tua tetap banyak bicara…” Hongki berbisik memekik pada Yonghwa yang akhirnya hanya mendelik sinis pada Hongki.
“Misi kali ini seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, kita akan kedatangan tamu istimewa, para perompak berdarah dingin dari Nigeria, Pemerintah dan angkatan laut China kehilangan 15 orang anggota Pasukannya atas pembantaian dan perompakan yang terjadi di China satu minggu yang lalu, dan dalam dua jam mendatang kalian lima orang pasukan terpilih akan berhadapan langsung dengan mereka….”
Jantung Yonghwa terasa begitu terpacu dengan kata-kata terakhir yang terlontar dari mulut sang Jendral, ia adalah satu dari lima pasukan khusus penyusupan kapal perompak Nigeria tersebut, baru kali ini ia merasa begitu goyah dan gentar, kemudian ia menghela nafas panjang dan menutup kedua matanya.
‘Tuhan, jagalah Seohyun dan pastikan aku kembali untuknya’ dalam doanya ia melihat Seohyun tersenyum tulus dan begitu menentramkan, saat Yonghwa membuka matanya, semua kerisauanpun sirna.
“Yonghwa!! Cepatlah namamu sudah di panggil!!” Hongki menyikut lengan Yonghwa, Yonghwa kaget dan dengan cepat ia bergegas maju.
“Jung Yonghwa, Lee Hongki, Kim Taeyon, Choi Minho, dan Ok Taecyon!! Lima orang ini akan menjadi intelegen rahasia yang menyusup kapal dan membebaskan para sandera yang di ambil dari China, dan pasukan Angkatan Laut akan melakukan penyerangan terbuka, kalian sudah siap dengan tugas kalian?
“Yes,Sir!!” darah Yonghwa berdesir hangat dari ujung kaki hingga ujung kepala dan di otaknya halusinasi pernikahan dengan Seohyun terus berputar seperti sebuah film.
***
Im Yoona menikmati terik matahari dan hamparan laut luas yang tersedia dari kapal pribadi milik Ayahnya, Ayahnya adalah Presiden Korea Selatan Mr. Im Jung Soo atau lebih sering disapa Mr. Leeteuk, ia memutuskan untuk menikmati libur panjang musim panas di laut, walupun ia kecewa sang Ayah tidak bisa menemaninya.
“Agashi, adalagi yang bisa saya bantu?” pelayan Khusus Kepresidenan menuangkan segelas shampange untuk Yoona
“Ahjumma!! Panggilkan Sunny dan Yuri untuk menenamiku sekarang juga, aku bosan..” Yoona merengek seperti bocah
“Baiklah Agasshi…” Pelayan itu mudur dan meninggalkan Yoona sendirian di bagian depan kapal, Yoona memang hanya ingin di temani satu pelayan saja, karena terlalu banyak pelayan akan membuatnya merasa risih dan terganggu, sayangnya dia tidak mengetahui keputusanya itu membawanya ke dalam bencana.
Desiuw, suara-suara tembakan terus menerus terdengar dan itu sangat memekakan telinga hingga akhirnya Yoona bangkit dan menyadari ada beberapa orang sudah menguasai kapal yang ia tumpangi.
“You!! raise your hand!! Don’t move!!” Suara dari seorang berkulit hitam berteriak sambil menodongkan senjata laras panjang tepat ke kepala Yoona, dengan cepat ia menggenggam tangan Yoona dan mengikatnya, kemudian membawanya ke kapal besar milik para Perompak, ia melihat pelayanya sudah mati mengenaskan dengan luka tembak tepat di kepalanya.
“Ahjummaaaa!!” Yoona berteriak ketakutan namun tak ada yang bisa ia lakukan, demi menyelamatkan hidupnya ia hanya mengikuti langkah demi langkah orang negro ini.
“Shut Up!! Or I will make you die like her!!”
Yoona menahan tangisnya namun ia terus terisak ‘appa !! tolong aku, Appa!’ Yoona berbicara dengan hatinya sendiri, berharap Ayahnya mendengar apa yang ia teriakan.
Yoona di masukan ke dalam ruang gelap dan pengap serta lembab, dia melihat beberapa orang berkulit putih yang kemungkinan besar adalah orang China, kemudian ia merasa beruntung selama ini orangtuanya memaksa dia untuk belajar bahasa mandarin dan akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya.
“Apakah kamu orang China? Kenapa kamu ada disini”
“Nona tolong kami, kami di sandera dan belum diberi makan seminggu ini, satu persatu dari kami sudah dibunuh karena pemerintah China tidak memberikan uang tebusan yang mereka inginkan..”
Bulu kuduk Yoona berdiri ia merasakan ketakutan dan ngeri sekaligus, ia menangis sejadi-jadinya mendengar penjelasan dari para korban ini, tak lama lagi Yoona akan menemui ajalnya.
“Nona aku mohon selamatkan kami, kami tidak ingin mati seperti mereka..” gadis belia itu menunjuki mayat-mayat dengan darah segar yang berjarak dua meter dari tempatnya duduk membuat Yoona ingin muntah dalam tangisnya, ia tidak tau apa yang harus ia perbuat, karena ia sama sekali tidak berdaya.
Ada suara berisik yang kemudian membuka celah di jalan lain selain pintu masuk ke ruang sempit ini terbuka, orang-orang di dalam ruang sempit itu berharap cemas semoga bukan para perompak yang masuk ke ruangan itu, semoga itu adalah penyelamat.
Agen Kim masih memegang peralatan untuk membuka celah, saat ia kemudian dikagetkan dengan darah yang mengalir dari mayat-mayat yang bertebaran di dalam ruang sempit itu, Yonghwa ikut menerobos masuk sementara tiga agen lain berpencar ke lain arah, di luar ruang itu mulai terdengar suara tembak menembak dan teriakan-teriakan dari para Negro, Yonghwa dan Taeyon mengendap-ngendap namun dengan cepat pintu utama terbuka. Orang Negro itu menarik tangan Yoona dan membawanya naik ke atas kapal utama, Yoona berteriak-teriak namun terhenti karena perompak itu menyodorkan senapan ke kepalanya.
“No!! keep screaming lady, if you’re not screaming I will shoot you!!” Yoona kemudian berteriak sekencangnya sambil terus menangis.
“Aku adalah anak presiden Im Yoona siapapun tolong aku, tolong aku aku tidak ingin mati, appa !! amma !! appaaaaaa!!”
Yonghwa dan Taeyon tidak bergerak, merkeka berusaha tidak terlihat, beruntung ruangan ini betul-betul gelap jika tidak ada sinar matahari yang masuk lewat celah-celah udara hingga akhirnya pintu itu tertutup kembali, sebagian sandera adalah perempuan yang berusia muda, dan mayat-mayat itu kebanyakan adalah laki-laki berusia tua.
“agen Jung, bagaimana ini? Diluar sana Yoona agashi?” Taeyon tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir dan naluri perempuanya, Yonghwa terlihat sedang berfikir keras dan mencoba menghubungi Hongki lewat walkie talkienya.
“Hongki, Over…”
“Hongki here, Over”
“Bagaimana sandera-sandera disana? Over”
“Aku, Minho dan Taecyon sudah berhasil membebaskan tujuh orang wanita belia dari Hongkong dan China, dan sekarang kami sudah berada di kapal induk milik Angkatan Laut Korea, bagaimana denganmu? Over”
“shit !! Taeng, di kapal ini hanya kita berdua yang tersisa, kau bawa mereka keluar dan hubungi para penjaga Angkatan Laut, aku, akan naik ke atas dan menyelamatkan putri Presiden!!”
“Tapi agen Jung, ini, sangat berbahaya!!” Taeyon menggenggam erat tangan Yonghwa
“Kita tidak punya pilihan lain, cepat selamatkan mereka, aku akan baik-baik saja Taeng!! Aku sudah berjanji pada adikmu aku akan kembali, sekarang cepat bawa mereka keluar!!” Taeyon melepaskan genggamannya, dan membiarkan Yonghwa pergi dari pandanganya.
“Kamu akan baik-baik saja demi Seohyunie ..” kemudian Taeyon membawa delapan orang sandera keluar lewat jalan yang sudah mereka buat untuk misi ini.
Hongki, Minho dan Taecyon melega melihat wajah Taeyon yang kembali dengan selamat
“Mana Yonghwa?” Tanya Minho cemas Taeyon kemudian menggeleng lemas
“Kemana dia? Dia baik-baik saja?” Taecyon menimpali pertanyaan Minho namun Taeyon tidak punya kekuatan untuk menjawab akhirnya ia ambruk berlutut
“shit!!” Taecyon bisa menebak apa yang terjadi, Yonghwa selalu mengorbankan dirinya untuk misi-misi berbahaya. Hongki mematung dan menahan walkie talkienya jika ia berbicara lewat walkie talkie maka nyawa Yonghwa pun akan terancam.
“Dia akan menyelamatkan Yoona-shi, putri presiden yang menjadi sandera…” Minho dan Taecyon melemah, mereka ingin sekali kembali ke kapal milik perompak itu, sayangnya itu hanya akan membuat situasi tambah kacau.
“Kita hanya bisa berdoa dari sini, Yonghwa harus kembali, Yonghwa harus baik-baik saja..” Taeyon kemudian menangis.
***
Seohyun sedang berada di ruang oprasi bersama dr. Lee Jonghyun peluh terus menerus keluar dari dahinya, dan para asisten dengan setia menghapus jejak-jejak peluh di kening Seohyun.
“aw!!” Seohyun mengerang tak sengaja jarinya tergunting, tak lama darah keluar dan membuat ia tidak bisa melanjutkan oprasi ini
“dr. Seohyun apa kau baik-baik saja?” Tanya Sully
“dr. Jonghyun, maafkan aku, aku akan mengobati luka ini baru kembali untuk operasi…” Jonghyun mengangguk dan melanjutkan oprasi ini sendirian.
‘Astroboyku akan baik-baik saja, dia akan kembali untuk aku.. tak ada yang harus aku risaukan’ Seohyun mencuci lukanya dan menyiramnya dengan alkohol, ia menatap bayangnya di cermin, mendapati wajahnya teramat pucat.
“dr. Seohyun anda lebih baik tidak melanjutkan operasi itu, ini akan berbahaya untuk pasien dan untuk diri anda sendiri…” Sully menyodorkan segelas teh hangat pada Seohyun
“ya, tolong katakan pada dr. Jonghyun aku tidak bisa melanjutkan oprasinya, terimakasih Sully…” Seohyun berkaca-kaca menemukan dirinya dalam rasa cemas yang tak tau berasal darimana.
“n..ne Seohyun-shi” Sully berlalu meninggalkan Seohyun sendirian di ruangannya, tangan Seohyun bergerak cepat mencari ponselnya. Ia menghubungi satu nama yang berputar terus menerus dikepalanya, Yonghwa, Yonghwa, Yonghwa.. namun tak ada jawaban di ujung sambungan, diam-diam Seohyun menangis tanpa tau apa yang terjadi. ‘mungkin ini hanya firasat, dia akan baik-baik saja, dia sudah berjanji padaku’
***
Yonghwa mengendap-ngendap diantara pilar-pilar di ruang utama kapal milik perompak Nigeria, kedua tangannya siaga memegangi senapan dan kedua matanya terus mengawasi tempat itu. Hingga akhirnya ia melihat Yoona dalam sekapan sang Negro yang terus menodongkan pistolnya ke kepala Yoona.
“Kau harus memberi kami uang satu miliyar won untuk menebus gadis ini, jika tidak maka gadis ini akan mati dengan lubang peluru di kepalanya!!” Negro itu berteriak ke arah kapal induk milik Angkatan Laut Korea.
“kami ingin bernegosiasi untuk uang itu, kami pasti memberikan uangnya tapi segera lepaskan gadis itu”
“wooo, tidak semudah itu!! Kau Pikir kami bodoh hah?” Negro-negro itu kemudian tertawa kencang hingga Yonghwa menembaknya tepat di kepala dari jarak tiga meter, Yoona menutup matanya ia terkejut dengan suara tembakan itu, dengan cepat Yonghwa sudah menggenggam erat tangan Yoona saat Negro yang lain sibuk melihat satu temannya mati tertembak.
“Agashi, tetap berdiri di belakangku, kamu akan baik-baik saja” Yoona mengangguk dan mengikuti langkah Yonghwa yang terus melindunginya.
“Cepat tembak mati para Negro itu…” Sergah Jendral Choi yang mendapati anak buahnya sudah memegang tangan Yoona erat. Dan sekali lagi suara tembakan terdengar, lagi dan lagi membuat Yoona tidak bisa berkonsentrasi hingga akhirnya dia menyadari Yonghwa lah yang tertembak tepat di dadanya, Yonghwa terjatuh dari atas kapal karena mereka berdua memang berada di tepian kapal Yoona terpaku dengan kejadian cepat itu dan beberapa menit kemudian Yoona bergegas menyelam ke bawah laut namun ia tidak menemukan jasad Yonghwa yang terhempas jatuh. Hingga seseorang menarik lengan Yoona dan membawanya naik ke permukaan. Kejadian itu berlangsung sangat cepat, Yoona bahkan tidak menyadari dirinya terluka parah di bagian pelipis setelah tadi terbentur badan kapal saat ia menyelam.
“Andwe!! Aku belum menemukan agen yang menyelamatkanku!!” Yoona mengerang dalam tangisnya dan mencoba melarikan diri dari tangan dokter dan para tentara yang menyelamatkannya.
“Tenanglah Yoona-shi aparat kami sedang mencarinya, dia tidak mungkin hilang begitu saja” seorang pasukan Angkatan Laut mencoba menenangkannya. Tak lama Leeteuk datang, bukan sebagai presiden, tapi sebagai ayah yang takut kehilangan putri semata wayangnya.
“Yoona-ah!!” Leeteuk berlari dan bergegas memeluk putrinya yang penuh luka dan basah kuyup.
“Appa!!” Yoona tidak bisa menjelaskan apapun ia hanya menangis hingga dokter memberinya obat penenenang, Yoona masih sangat shock atas kejadian yang menimpanya.
***
Satu minggu kemudian
Seohyun masih menunggu, ia memandang kosong gerbang rumahnya, menanti seseorang yang berjanji kembali satu minggu yang lalu dengan hampa. Seohyun menangis tanpa airmata, hanya terus merenung dan berharap sosok itu membuka gerbang rumahnya.
Flashback
Seohyun berkali-kali mencoba menghubungi kekasihnya, ini sudah lewat tengah malam namun masih tak ada kabar seperti biasanya, hingga dalam kepanikannya ia menghubungi kakak sepupunya Taeyon.
“yobseo oenni..” Taeyon kaget saat ia tersadar yang menghubunginya adalah kekasih dari agen Jung
“Se—Seohyunie ..”
“ne, apakah Yonghwa Oppa ada bersamamu? Kenapa handphonenya masih saja tidak aktif ya Oenni?” Taeyon tidak bisa menahan segalanya ia tidak ingin membohongi adik sepupunya,
“Hyunnie..” isak Taeyon di ujung sambungan telepon “Yonghwa tertembak di bagian dada, dan ia tenggelam.. tapi jasadnya masih belum ditemukan karena cuaca disini saat ini betul-betul buruk kecepatan angin dan ombak membuat para pencari kewalahan, aku mohon kamu jangan panic Hyunnie, percayalah Yonghwamu akan baik-baik saja.. maafkan aku Seohyun.. maafkan aku.. dia tadi berusaha menyelamatkan putri presiden, tapi akhirnya dia terluka dan terjatuh ke dalam laut..”
Seohyun tak memiliki tenanga bahkan untuk berbicara satu kata, tubuhnya tersungkur dan airmata terus mengalir dipipinya, dan dalam beberapa menit kemudian ia menangis kencang, “Hyunnie.. kamu masih disana..”
“Yonghwa !! kamu sudah berjanji kembali !! Oppaaaaaa !!” Seohyun berteriak histeris di dalam kamarnya, hingga kedua orang tuanya datang dan mendapati anaknya menangis depresi di sudut kamarnya..
“Seohyun, ada apa?” Kim Hyoyeon memeluk erat tubuh anaknya didalam rasa cemas dan ketidak tahuan, kemudian Seo Hyuk Jae mengambil ponselnya yang terlempar cukup jauh..
“Ajushi..” terdengar Taeyon cemas, dan ia melanjutkan ceritanya, itu membuat Hyukjae mematung di tempatnya, sementara Seohyun terus meraung memanggil nama kekasihnya..
“omma !! omma!! Ini tidak mungkin terjadi, dia bilang dia akan kembali, omma !!” Seohyun terus menangis dan berteriak dan bersikap liar seperti kehilangan dirinya sendiri, namun Hyoyeon semakin kuat memeluk anaknya. Hyukjae mendekati Seohyun dan mendapati dirinya pun ikut terluka bersama anak gadisnya.
“appa.. yonghwa oppa tidak akan meninggalkanku.. dia masih hidup, dia baik-baik saja” Hyukjae ikut larut dalam kepedihan anaknya dan menenggelamkan Seohyun dan Hyoyeon dalam peluknya, kemudian Hyoyeon mengerti apa yang sebenarnya terjadi. hingga lama kelamaan Seohyun lelah dan tertidur dalam pelukan ibunya.
Flashback end
Mobil SUV hitam terparkir di halaman depan kediaman keluarga Seo, Seohyun bangkit dan berlari dari teras rumah dan bergegas memeluk laki-laki yang keluar dari dalam mobil.
“My Astroboy, kenapa kamu baru datang, aku merindukanmu…” wajah Seohyun berbinar dan senyuman frustasi muncul dari wajahnya. Nafas Lee Jonghyun tertahan dan ia kaget mematung di tempatnya. ‘Seohyun.. dia.. benar-benar seperti ini?’ Hyoyeon berlari dari dalam rumah dan melepaskan putrinya yang masih memeluk erat Jonghyun.
“Hyunnie, anaku.. cukuplah..” Hyoyeon menariknya dan membawanya dalam pelukan
“ahjumma, Seohyun.. benar-benar tidak mengenaliku..”
“maafkan aku Jonghyun, lebih baik kita masuk dulu, aku tidak ingin orang lain menyadari anaku seperti ini”
Jonghyun mengagguk dan mengikuti langkah Hyoyeon kemudian disambut dengan tatapan pilu dari Hyukjae yang mengajaknya masuk ke dalam rumah. Hingga satu per satu sahabat Seohyun berdatangan, ada gadis berkulit hitam dengan tubuh menjulang tinggi yang diketahui bernama Sooyoung dan satu lagi gadis Korea-Amerika yang berkulit putih mulus bernama Tiffany, Sooyoung bahkan tidak bisa melerai airamatanya saat mendapati sahabatnya berbicara panjang lebar padanya tentang rencana pernikahan yang siap digelar, bahkan Seohyun meminta Tiffany segera mengukur badanya untuk dibuatkan gaun pengantin dan menarik lengan Jonghyun yang masih saja dianggapnya Yonghwa untuk ikut diukur badanya, Tiffany pun tak bisa menahan tangis, sementara Jonghyun hanya mengikuti semua keinginan Seohyun. Tiffany tidak bisa bertahan lama akhirnya ia berlari meninggalkan kediaman Seo, melihat sahabatnya seperti itu merupakan derita yang tak tertahan deranya, sementara Sooyoung terus memeluknya hingga Seohyun berhenti berucap dan mulai menangis.
‘Seohyun, begitu besarkah kamu mencintai sosok bernama Jung Yonghwa itu?kembalilah pada Seohyun yang dulu, yang ceria, aku berjanji.. cepat atau lambat kamu akan kembali seperti itu..’ Jonghyun berjanji pada dirinya sendiri.
Setelah kejadian itu, ke empat agen yang tersisa di mutasi dari Seoul ke Provinsi lain, Taeyon bahkan tidak sempat bertemu dengan adiknya.
Minggu berganti bulan, dan menahun telah dilalui, namun Yonghwa tak juga kembali ..
***
Dua tahun kemudian, di kediaman Presiden Im
Leeteuk sedang menikmati udara segar pagi ini dengan menyeruput segelas kopi hangat, menikmati waktu luangnya, hingga seseorang terasa memeluknya dari belakang.
“appa ..” suara Yoona masih saja terdengar seperti anak kecil “terimakasih, aku sangat bahagia…”
Leeteuk mengetahui apa makna dibalik terimakasih putrinya.
“My Princess” seseorang memanggil Yoona dan membuat Yoona terperanjat dan berlari memeluk tubuhnya yang menjulang tinggi.
Flashback
Yoona mengamati setiap inci dari pemuda tampan yang bersimbah luka di dada dan wajahnya. Namanya Jung Yonghwa mengingat apa yang sudah agen intelegen ini lakukan padanya, membuat dadanya berdebar cepat, ia sangat takjub dan berterimakasih.
“appa.. orang ini akan baik-baik saja kan?”
“tentu Yoona, dia tidak akan mati”
“tapi dia tenggelam lama di dalam laut, appa, dialah yang menyelamatkan hidupku, hidupku berarti adalah hidupmu appa, kau selalu bilang kau tidak bisa hidup jika tanpa aku, setelah amma meninggal.. dan jika itu benar..” Yoona menarik nafas “appa.. I wanna live my life with him..” Yoona memohon dengan sungguh pada ayahnya.
“tapi putriku, bagaimana dengan keluarganya? Bahkan kita tidak tau apakah dia sudah memiliki istri atau belum, apakah ada yang menantikannya pulang atau tidak, appa memang belum memberi tahu siapapun bahwa jasad Jung Yonghwa sudah ditemukan, mengingat dia banyak diincar oleh para mafia dan dia harus di sembunyikan, tetapi cepat atau lambat appa harus memberi tahukan keberadaannya sayang ..” dada Yoona terasa penuh sesak, matanya terasa sangat panas mendengar perkataan ayahnya, selama ini apapun yang Yoona mau, dengan cepat dan pasti akan segera terwujud, tapi kali ini, ayahnya membuatnya kecewa.
“kau benar appa” tukas Yoona penuh kekecewaan
Yonghwa perlahan membuka matanya, dengan kepala yang sakit teramat sangat, sesuatu bersinar dan membuat matanya sulit berkedip.
“dimana aku?” Yoona dan Leeteuk beserta seorang perawat yang menemani Yonghwa di kediaman Presiden terperanjat kaget sekaligus bahagia saat melihat Yonghwa tersadar dari komanya yang terbilang lama.
“kau sudah sadar?” Yoona mengamit tangan Yonghwa..
“siapa kau? Dan.. siapa aku..” Leeteuk dan Yoona tergugu sempurna, tenggorokannya tercekat tidak dapat memastikan apa yang terjadi, Yoona berbalik dan mengamit tangan Ayahnya lalu memanggil dokter khusus ke presidenan untuk memeriksa Yonghwa.
“appa, dia tidak bisa mengingat apapun appa !!”
“hmm” Leeteuk menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin
“appa !! kumohon, jangan beritahukan siapapun kalau dia masih hidup, dan biarkan dia hidup bersamaku.. kumohon”
“Yoona tapi itu..”
“bukankah kau menyayangiku appa? Jika kau tidak mewujudkan keinginan terakhirku ini appa, aku lebih baik mati..” Yoona merajuk dan mengalihkan pandangannya berbalik dari Ayahnya..
“aish.. Arra, Arra!! Aku akan melakukannya untukmu, itu artinya aku harus memindah tugaskan ke empat anggota intel yang bertugas bersamanya, dan kau harus mengurus identitas barunya Yoona..”
“Appa !! saranghe appa !! neomu saranghe, gomawoyo appa” Yoona memeluk erat ayahnya, tak lama Lee Jonghyun yang dipercaya menjadi dokter kepresidenan keluar dari kamar Yonghwa.
“permisi Mr. Leeteuk, pasien ini.. dia.. mengalami shock di kepala akibat benturan terhadap benda tumpul, ini mengakibatkan trauma dan kehilangan ingatanya, ini akan berlangsung cukup lama jika tidak ada usaha untuk membuatnya mengingat lagi kejadian-kejadian dimasalalu, maka dari itu, segerlah pertemukan dia dengan keluarganya dan siapapun yang bisa membuat kondisinya segera pulih. Setidaknya ia harus bisa mengingat namanya, dan untuk luka-luka di sekujur tubuhnya, itu akan pulih dan tidak membutuhkan waktu yang panjang” jelas Jonghyun panjang lebar.
“ne, dr. Jonghyun kamsahamnida, tapi.. tentang keberadaan pasien ini, saya mohon anda untuk tidak memberitahukannya kepada siapapun, untuk melindungi nyawanya, dan simpan rahasia ini baik-baik”
“ne, arraseo Mr. Leeteuk.. saya permisi..” Jonghyun membungkuk kemudian pergi, setelah sepintas mengamati gadis cantik yang menggunakan dress berwarna merah bermotif bunga tulip, Jonghyun tersenyum padanya dan Yoona membalas senyumnya.
“kamsahamnida dr. Lee” kata Yoona
Flashback end
Dan disinilah Yonghwa berada, tidak. Dia bukan Jung Yonghwa, Yoona memberinya nama dan identitas baru. Namanya Lee Shin. Yoona mengatakan bahwa Lee Shin adalah lulusan sekolah seni, karena Lee Shin sangat pandai bermain gitar, Lee shin dan Yoona sedari kecil sudah tinggal bersama karena orang tua Lee Shin meninggal dalam kecelakaan beruntun saat Lee Shin masih sangat kecil, itulah Lee Shin, Yoona juga mengatakan bahwa Lee Shin dan dirinya sudah mengikat janji setia sejak bangku sekolah menengah pertama, dan Yonghwa mengiyakan apa yang dikatakan Yoona, karena ia sama sekali tidak bisa mengingat bayangan masalalunya, walau terkadang terbesit bayangan seorang wanita cantik berwajah polos, ‘mungkin saja itu YoonA’ pikirnya selalu saat bayangan-bayangan indah itu muncul.
“My Prince…” Yoona menghempaskan tubuh mungilnya di pelukan kekasihnya.
“bagaimana persiapan pernikahan kita Princess?” Lee Shin mencubit manja hidung kekasihnya.
“minggu depan kita sudah siap menikah sayang.. tidak perlu khwatir” Yoona tersenyum mendongak ke arah kekasihnya.
“kalian sangat serasi, aboji sangat bahagia melihat kalian seperti ini, mudah-mudahan semua berjalan lancar hingga hari pernikahan kalian di langsungkan..”
***
Dua tahun menjalani hari setelah kepergian Yonghwa, Seohyun sangat berterimakasih pada Lee Jonghyun juga Sooyoung dan Tiffany, beserta kedua orangtuanya karena berkat merekalah Seohyun menemukan arti hidupnya lagi, ia telah melalui hari-hari berat dan menjengahkan, ia didera luka mendalam setelah mengetahui kenyataan bahwa kekasihnya telah tiada, meninggalkannya dengan janji yang begitu sempurna, dan janji itu telah dikuburnya bersama segala kenangan masalalunya. Meski sebenarnya Yonghwa masih hidup didalam hatinya.
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Ku ingin ku tau ..
Engkau ada ..
Dewi lesetari – aku ada
Hanya satu tugasnya yang tersisa, wanita tua yang kini sedang menatap lurus ke arahnya. Seohyun harus menemaninya.
“Omma, annyeonghaseo, aku kembali.. ini aku bawakan bunga kristan, indah bukan? Sepertimu omma, semakin tua justru terlihat semakin cantik”
Jung Seo Yeon, wanita paruh baya yang kini hidup sendirian di panti rehabilitasi jiwa, setelah dua tahun yang lalu putra semata wayangnya dinyatakan meninggal, dan saat peti mati itu dikuburkan bahkan petugas melarang mereka membuka peti itu, alasanya jasad Yonghwa benar-benar hancur karena dicabik oleh ikan paus di laut luas, Nyonya Jung diam-diam menangis menyaksikan gadis yang masih setia mengabdikan hidupnya untuk menemaninya yang bahkan tidak bisa mengenali jelas siapa gadis ini.
Tangan Seohyun bergerak lembut menyisiri rambut Jessica yang masih berwarna pekat meski usianya telah senja.
“omma, jika Yonghwa Oppa melihatmu terus menerus seperti ini, dia pasti akan sedih.. kau harus sembuh omma, kembalilah pada ommaku yang dulu..” Seohyun menangis dalam senyumnya. “aku sangat menyayangimu, sama seperti menyayangi kedua orangtuaku, kau tidak sendirian omma..”
Itulah kegiatan Seohyun selama dua tahun terakhir di setiap paginya, hingga Jonghyun menjemputnya dan mengantarnya untuk bertugas di Rumah Sakit Seoul.
“Hyunnie, sudah waktunya kamu bekerja.. ayo segera kembali..”
“Ne oppa” Seohyun berteriak pada Jonghyun “omma, aku pergi dulu, besok aku kembali, dan berharap besok kau akan segera sembuh..” cepat Seohyun mencium pipi Jessica dan mengamit tali tasnya.
“kamu itu selalu lupa waktu jika sudah bertemu dengan Ny. Jung, Jonghyun menatap gemas pada Seohyun”
“Oppa, hehe bagaimanapun dia itu ibuku..”
“wah, berarti kau memiliki tiga ibu sekaligus nae yeoshin”
“ne, tentu saja aku memiliki tiga ibu..” Seohyun mendongak bangga
“Kim Hyoyeon, Jessica Jung, dan Ibumu, Goo Hye Sun” Seohyun tersenyum cerah dan menempatkan lengannya di celah lengan Jonghyun, kekasihnya.
Jonghyun sudah mempersembahkan seluruh hidupnya untuk membuat Seohyun bahagia dan kembali seperti semula, termasuk menerima kenyataan di enam bulan pertama Seohyun menganggapnya sebagai Yonghwa, walau satu kali Jonghyun tidak pernah bertemu dengan manusia bernama Jung Yonghwa itu, sekalipun ia tidak pernah meliahat potretnya, karena Hyukjae juga Hyoyeon sudah menyimpan dan menyembunyikan barang-barang yang akan mengingatkan Seohyun pada Yonghwa saat ia mulai depresi, hanya saja Jonghyun menyadari, Seohyun teramat menyayangi laki-laki itu, tapi kini ialah yang benar-benar menjadi kekasih sekaligus calon suami dari Seo Joo Hyun.
“Hyunie, selesai jam kerja, kita dinner di Shindang dong ya, disana ada restoran ddokbuki yang cukup lezat…”
“Shindang-dong? Oke !!” Seohyun mengangguk semangat
Jonghyun membukakan pintu mobil untuk kekasihnya.
“Tunggu…” Seohyun menghentikan langkahnya dan mendapati Ny. Jung berdiri tak jauh darinya. Seohyun dan Jonghyun terkaget-kaget.
“omma?” Seohyun bergegas mendekati Jessica.
“Agashi, dia masih hidup, dia masih baik-baik saja Agashi.. dia masih hidup…” Jessica menggenggam erat tangan Seohyun dan menatapnya penuh harap, dan itu membuat hati Seohyun bergetar hebat, inilah pertama kalinya Ny. Jung bergerak dan mengatakan sesuatu namun mengapa justru kata-kata yang kenyataanya tidak mungkin ini malah keluar dari mulutnya.
“omma” Seohyun memeluk Jessica
“Dia akan segera kembali Agashi, dia pasti kembali…” tak lama dua orang perawat datang dan menarik Jessica untuk masuk kembali ke area rehabilitasi, Seohyun tertunduk lemah.
“Ny. Jung sama persis sepertimu satu setengah tahun yang lalu” Jonghyun menepuk bahu Seohyun dan menempatkan dagunya di atas kepala Seohyun.
“begitulah cinta seorang ibu..” Seohyun menghela nafas panjang.
***
Yoona dan Lee Shin menuntaskan perjalanan panjang hari ini dan berlabuh di Shindang-dong untuk makan malam, namun memutuskan untuk berkeliling di pusat perbelanjaan terlebih dahulu, Yoona ingin berbelanja untuk kebutuhan resepesi pernikahanya satu minggu mendatang.
Langkah Lee Shin terhenti di sebuah toko mainan anak-anak, matanya sangat tertarik dengan miniatur dan boneka-boneka kecil dari tokoh Astroboy, kartun keluaran Jepang di tahun 1945 itu menarik perhatiannya, rasanya ingin sekali membelinya.
“waeyo honey?” Yoona memandang kekasihnya saat menyadari langkah Lee Shin terhenti
“bolehkah aku melihat-lihat ke toko ini sebentar Yoona?”
“Hhmm? toko ini?” Yoona sedikit kebingungan, tapi akhirnya ia mengiyakan.
Lee Shin terkesima seketika dengan persediaan lengkap tokoh Astroboy di toko bernama Go-Chun Toy Story ini, ia meniti seksama barisan-barisan miniatur juga robot-robot Astroboy.
“sepertinya kamu sangat menyukainya sayang?”
“Yoona-ah, apakah semasa kecil aku sangat menyukai Astroboy? Mengapa rasanya aku sudah memiliki mainan-mainan ini sangat lama..” Lee Shin masih tidak bisa mengalihkan perhatiannya..
‘mulai sekarang, aku akan menjadi Astroboy-mu putri, aku akan melindungimu dari siapapun yang mengganggumu. Aku akan selalu melindungimu..’
‘aku takut, sangat takut kehilanganmu My Astroboy’
‘bulan depan kita akan menikah.. menikah.. menikah..’
“ah..” Lee Shin gontai dan memegangi kepalanya..
“hah? Ada apa denganmu Lee Shin?” kaget dan cemas menyatu saat Yoona melihat wajah Lee Shin yang tiba-tiba pucat.
“aku tidak tau Yoona, bayangan itu selalu saja muncul tiba-tiba, mungkin aku terlalu lelah” Lee Shin tidak ingin berfikir panjang.
“sudahlah lebih baik kita segera makan malam, setelah itu baru kita pulang..” Yoona memegangi lengan Lee Shin
“ya, baiklah” Lee Shin mengikuti langkah Yoona.
***
Seohyun tersenyum cerah memandangi laki-laki tampan yang dua tahun terakhir mengabdikan hidupnya untuk membuat Seohyun bahagia.
“oppa gomawoyo…” Seohyun mengambil duduk dan menatap lurus-lurus Lee Jonghyun.
“tempat ini, apakah kamu pernah kemari bersama Yonghwa?”
“mmm” Seohyun menebar pandangannya ke sekeliling ruangan restoran sederhana itu “ya dulu saat kami masih di bangku sekolah dia sering mengajaku kemari, tempat ini banyak berubah, termasuk pasanganku” Seohyun tersenyum genit pada Jonghyun. Tak ada lagi trauma dan ketakutan yang terlihat dari wajah cantiknya, Jonghyun melega. Lalu melanjutkan makan malam mereka.
Disisi lain
Lee Shin baru pertama kali datang ke tempat ini, tapi batinya begitu mengenal aroma tempat ini, walaupun tidak dengan lokasi dan dekorasinya.
“Yoona, apakah dulu kita sering kemari…”
“kenapa sedari tadi kamu selalu menanyakan masalalumu sayang?”
“aniya, aku hanya ingin sedikit mengulas peristiwa-peristiwa penting selain apa yang selalu kamu ceritakan..” Lee Shin mulai meragu untuk melanjutkan kalimatnya, dalam hatinya kini ia mulai meragukan cerita-cerita Yoona yang kadang terdengar berubah-ubah, namun semakin ia berusaha mengingat masalalunya, kepalahnya akan terasa sangat sakit dan ia akan segera menyerah.
“Yoona, kau masuk duluan saja, aku ingin ke kamar mandi sebentar..” Yoona mengangguk setuju.
Langkah Yoona terhenti saat mendapati dr.Lee Jonghyun sedang berjalan keluar restoran.
“dr.Lee !!” Yoona segera memanggilnya, bagaimanapun Lee Jonghyun adalah orang yang sangat berjasa di dalam hidupnya hingga saat ini, dialah dokter yang merawat dan membuat Lee Shin pulih dari traumanya.
“oh.. Yoona-shi!! Annyeonghaseo” Seohyun menatap asing pada wanita itu ‘itukan, putri presiden? Sedang apa di tempat kecil seperti ini?’ batinya bergemuruh
“dr. Lee, wah anda sepertinya sedang dinner dengan..” Yoona melirik gadis cantik yang terlihat sangat anggun dalam balutan baju kerja
“oh, ini Seo Joo Hyun, dia rekan kerja, dan rekan hidup dan calon istriku…” Jonghyun memberikan sedikit ruang untuk tertawa diantara mereka.
“Wah, cantik sekali, aku Im Yoona” Yoona mengulurkan tangannya. Dan dibalas hangat oleh Seohyun
“Sedang apa anda disini Agashi?” tanya Jonghyun
“Aku tadi sedang berbelanja, dan ingin dinner disini, aku bersama calon suamiku tapi dia sedang di toilet, hehe oh iya, dr.Lee minggu depan resepsi pernikahan kami digelar, kamu datang yah, dengan calon istrimu ini” Yoona mengamit tangan Seohyun.
“Waaaah, anda mendahului saya rupanya Agashi, baiklah, bagaimana mungkin saya tidak menghadiri pernikahan putri dari seorang Presiden…” Jonghyun dan Seohyun tertawa
“Aniya.. jangan datang sebagai dr. Lee datanglah sebagai sahabatku, arra!!”
“Arra, kalau begitu kami pamit, ini sudah malam agashi, sampaikan saja salamku untuk calon suamimu, Lee Shin kan?”
“ne.. Lee Shin..” Yoona Sumringah dan membiarkan pasangan harmonis itu berlalu dari pandangannya.
Setelah jarak mereka cukup jauh dari Yoona, Seohyun mulai berbicara
“gadis itu ramah sekali ya, dan mana ada anak Presiden yang mau makan di tempat seperti ini…” Seohyun berbalik ke arah Yoona dan mendapati laki-laki yang katanya calon suaminya memeluk pinggul Yoona.. namun hati Seohyun tiba-tiba berderu dengan cepat, dari belakang, laki-laki itu sangat mirip dengan ..
“Tidak mungkin..” desisnya sambil kembali memfokuskan diri pada Jonghyun ‘tapi kenapa dari belakang dia sangat mirip dengan Yonghwaku? Lee Shin?’ pertanyaan itu memutar otomatis di otaknya.. ‘ini hanya ilusi.. siapapun bisa saja memiliki back view yang sama.. terkadang Jonghyun pun sepintas sangat mirip dengan Yonghwa-ku’
“Kamu tidak mendengar apa yang aku katakan ya?” Jonghyun menyadarkan Seohyun dari lamunannya.
“Hah? Ada apa?” Jonghyun tersenyum
“Aku bilang, kita mau langsung pulang atau berkeliling dulu?”
“oh, mian.. sepertinya aku lelah Jonghyun, antarkan aku pulang saja..” Jonghyun mengangguk setuju.
***
Hari baru dan semakin mendekati pada hari paling bahagia di sepanjang hidupnya, Yoona mengecek semua kelengkapan untuk pernikahnya, dia tersenyum bahagia karena 95% persiapan pernikahnya sudah selesai. Kemudian ia melihat list kegiatannya hari ini yang sudah di atur oleh sekertaris Kepresidenan.
“hah, bosan sekali, aku sudah terlalu sering ke panti jompo juga panti asuhan, Mr. Lee…” Yoona berdecak kecewa melihat to do listnya dan menatap iba pada Lee Jungshin.
“Berilah aku kegiatan dan tempat lain yang bisa aku kunjungi, yang sedikit menantang, seperti naik gunung atau balapan mobil gitu.” Yoona malah memberi saran yang tidak masuk akal.
“Kalau kamu melakukan hal itu, bagaimana jika kamu kecelakaan kemudian pernikahan kita batal…” Lee Shin diam-diam masuk ke kamar Yoona dan menjawab seenaknya keluhan Yoona.
“Yeboooo~” Yoona berlari dan memeluk kekasihnya. Kemudian Jungshin berdehem mengingatkan. Disini ada dirinya yang bukan hanya patung, Lee Shin terkekeh geli.
“Agashi ada satu tempat baru yang mungkin sedikit menantang untuk anda mengunjunginya..’
“benarkah? Dimana itu Mr.Lee?”
“Panti Rehabilitasi Jiwa, Agashi”
“oh, itu tempat penyembuhan untuk orang-orang yang depresi ya tuan Lee? Wah.. sepertinya menarik, bagaimana Yebo? Kamu mau kan mengantarkanku kesana pagi ini?”
“jiggeum?” tanya Lee Shin
“ne, akan sangat bahagia jika aku pergi bersamamu membagikan uang juga sumbangan, ya ya ya?”
“baiklah, untuk putri-ku tidak ada yang tidak mungkin” Lee Shin tersenyum.
***
Seohyun dan Jonghyun mengajak Jessica berkeliling taman di halaman panti rehabilitasi pagi ini, kondisi Jessica terlihat lebih baik pagi ini, ia seperti menemukan semangat baru sejak kemarin. Kendati ia masih tidak banyak bicara.
“omma, aku sangat bahagia melihatmu seperti ini..” Seohyun terus menuntun langkah Jung Seo Yeon
“Dan aku bahagia melihatmu begitu bersemangat seperti ini…” Jonghyun menimpali, mereka tersenyum bersama. Tak lama suara serine bergeming dan membuat mereka bertiga mengalihkan perhatiannya pada iring-iringan mobil hitam yang masuk pelataran parkir panti rehabilitasi.
“ada urusan apa Presiden datang kemari” tanya Seohyun
“tidak dear, itu bukan Presiden, itu Yoona-shi..”
“lagi? Kenapa kita sangat sering bertemu denganya ya, baru kemarin kita bertemu, apa kalian berdua janjian?” terdengar nada menyindir dan mengisyaratkan kecemburuan dari Seohyun.
“aniya.. ish.. kamu cemburu?” Jonghyun menatap Seohyun yang tidak menjawab pertanyaanya.
Wartawan datang beriringan walaupun dihalangi oleh para penjaga dan petugas Kepresidenan, saat pintu mobil Yoona dibuka Seohyun hampir mati lemas di tempatnya.
“itu..” matanya melotot sempurna dan ia seperti menyaksikan hantu berjalan keluar dari barisan kerumunan wartawan
“anakku..” desis Jessica dalam senyuman dan airmata, Jonghyun tidak menyadari perubahan yang terjadi dari Seohyun dan tidak mendengar apa yang Seohyun dan Jessica katakan karena suara berisik dari sirine dan wartawan yang belum berhenti.
“itu itu, dia Lee Shin, calon suami Yoona-shi” hingga akhirnya Jonghyun mendapati Seohyun yang sedang menutup mulutnya dengan airmata meluncur mulus dari kedua belah matanya yang tidak berkedip sama sekali.
“tidak.. ini tidak mungkin” Seohyun kehilangan tenaga dan keseimbangannya hingga akhirnya ia terjatuh.
Ada sesuatu yang rasanya membuat langkah Lee Shin berhenti. Dalam keriuahan suara kamera yang menyorot dirinya yang akhirnya muncul dan memperkenalkan diri sebagai calon suami dari putri presiden, ia mendapati tiga orang berdiri terpaku memandang dirinya.
‘ibu memberikanmu robot ini sayang, suatu hari kamu harus sangat kuat seperti Astroboy, meski tanpa ayah kamu akan tumbuh dengan kuat dan sempurna karena ada ibu disini.. aku sangat menyayangimu walaupun ayahmu meninggalkanmu’
‘aku akan kembali, dan tidak akan ada sedikitpun luka di dalam tubuhku’ ingatan-ingatan itu muncul ketika Lee Shin melihat dua wanita yang berbeda usia, hingga wantia muda itu jatuh tersungkur dalam tangisannya.
‘siapa dia, siapa mereka? Siapa aku, ada apa ini?’ Lee Shin memegangi kepalanya, ingatan itu berputar dan terus membuatnya merasa tersiksa. Yoona mengamati cemas pada kekasihnya.
“Tuan Lee, tolong hentikan kamera-kamera itu, Lee Shin membencinya…” Yoona membopong Lee Shin yang gontai namun padangan Lee Shin tidak teralihkan sama sekali dari dua wanita yang ditemani seorang Pria yang ia kenal sebagai dokter Lee.
“omma” Seohyun memandang Jessica
“dia kembali Seohyuni, dia pulang…” Jessica dengan kesadaran penuh memanggil namanya, Jonghyun sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.
“Anaku sudah kembali, Jung Yonghwa masih hidup, dia masih ada”
“Tapi, itu tidak mungkin omma, jasadnya sudah terkubur dan kita berdua menyaksikannya dengan jelas…” Seohyun menangis histeris dan menggetar-getarkan tubuh Jessica.
“Tidak, itu hanya peti berisikan baju-baju Yonghwa, bukan Yonghwa…”
“Apa? Lee Shin? Dia Jung Yonghwa?” Jonghyun terperanjat kaget. Kemudian mengingat kembali kejadian dua tahun lalu saat ia memeriksa pasien tanpa nama yang kehilangan ingatanya. ‘jadi selama ini Yoona menyembunyikannya dan membuat identitas palsu Jung Yonghwa?’ ada sedikit rasa bersalah dan penyesalan di dalam diri Jonghyun, mengapa ia tidak mencari tau identitas asli pasienya, mengapa ia mengiyakan keinginan Presiden dan Yoona, mengapa? Mengapa? Jonghyun meremas kepalanya kesal.
Yoona mendapati Jonghyun dan Seohyun sedang berdiri di taman panti rehabilitasi, beruntung Yoona menemukan mereka, artinya Yoona tidak akan merasa bosan dan bisa ditemani, tapi ada yang salah dengan Seohyun, dia terlihat sangat pucat dengan mata dan hidung memerah akibat menangis, Yoona mengamit tangan Lee Shin dan mengajaknya menghampiri Jonghyun, Seohyun dan seorang pasien.
Jantung Seohyun rasanya benar-benar terhenti mendapati Yoona dan laki-laki yang amat sangat mirip dengan kekasihnya berjalan mendekat ke arahnya, ini tidak mungkin, jika laki-laki itu hanya mirip mengapa bahkan luka di pelipisnya masih sama? Luka yang berkali-kali ia obati dengan pasti. Seohyun menelan ludah, menahan tangis dan jerit yang ingin keluar sedari tadi.
“Annyeonghaseo dr.Lee, Seohyun-shi…” Seohyun memandangi setiap detail relief wajah lelaki bernama Lee Shin itu, ia tidak menghiraukan keberadaan Yoona dan Jonghyun, tanpa sadar jemarinya menghampiri wajah itu, wajah yang ia rindukan, wajah yang selama enam tahun menemaninya hidup, wajah yang dengan senang hati menemaninya tidur dan melindunginya dari segala bencana, Yoona tertegun melihat sikap Seohyun.
“neon.. Jung .. Jung .. Yong.. Hwa” desisnya pilu disertai derai airmata, dadanya naik turun, dan tidak menyadari banyak orang mengelilinginya. Jessica hanya tertunduk dan menatap sinis pada Yoona.
‘Jung Yonghwa, itu namamu.. ingatlah kamu hanya memiliki marga Jung.. kamu anaku..’
‘aku sangat menyayangimu Jung Yonghwa.. aku akan menjadi dewimu..’
Yonghwa menahan telapak tangan Seohyun di wajahnya, tanpa sadar ia ikut menangis..
“S—Seo—Joo” Ia memandang lekat-lekat mata coklat wanita itu, wanita yang sedari dulu terus hadir dalam bayang masalalunya, Yoona dan Jonghyun tercekat, Jessica seperti memiliki kekuatan lain untuk menahan tangan Yoona yang akan segera menarik Yonghwa pergi dari tempat itu, Yoona dan Jonghyun hanya bisa mematung di tempat mereka berdiri.
“ini—ini ?” Seohyun terus menangis dan menikmati setiap bentuk dari wajahnya yang tidak berubah sama sekali, kemudian ia memeluk erat tubuh Yonghwa
Menahun, ku tunggu kata-kata yang merangkul semua
Dan kini, ku harap ku dimengerti, walau sekali saja peluku
Tiada yang tersembunyi, tak perlu mengingkari
Rasa sakitmu, rasa sakitku
Tiada lagi alasan, inilah kejujuran
Pedih adanya, namun ini jawabnya :
Lepaskanku, segenap jiwamu, tanpa harus kau berdusta ..
Karna kau lah satu yang ku sayang, dan tak layak kau di dera
Sendiri, dirikupun kan sendiri, di dini hari yang sepi
Tetapi apalah arti bersama, berdua namun semua semata
Tiada yang terobati didalam peluk ini tapi rasakan semua
Sebelum kau ku lepas slamanya..
Tak juga ku paksakan, setitik pengertian, bahwa ini adanya cinta yang tak lagi sama
Dan kini, ku harap ku dimengerti, walau sekali saja peluku..
Dewi lestari-peluk (rectoverso)
Namun Yoona akhirnya menuntaskan kejanggalan ini.
“Bukan!!” dia merenggut Yonghwa “dia Lee Shin, dia bukan Yonghwa, berhenti menganggapnya Yonghwa, dia bukan Yonghwa dia calon suamiku Lee Shin!!” Yoona terlihat sangat ketakutan dan akhirnya meminta pengawal Kepresidenan untuk membawa Lee Shin dan dirinya pergi dari tempat ini.
Seohyun melemah, mendengar namanya disebut lagi oleh laki-laki yang sudah dianggapnya mati, dengan penyaksian upacara penguburan, ini tidak mungkin namun laki-laki itu menyebut namanya..
“Kau, bisa saja menyembunyikan semuanya dari dunia.. tapi takdir tidak berpihak padamu Agashi…” Jessica mengucapkan kalimat itu sambil terus menatap sinis pada Yoona yang bergegas pergi sambil terus menatap takut pada Jessica juga Seohyun.
***
Hari pernikahan Lee Shin dan Im YoonA
Yoona terlihat sangat gemilau diantara balutan busana pengantin serba putih, menawan dan sangat anggun, namun ia menatap cemas dalam cermin “setelah ini semuanya akan menjadi miliku, Lee Shin.. dia miliku, dia bukan Yonghwa” ia terus menegaskan hal itu pada dirinya sendiri dalam gelisah dan rasa takut luar biasa.
Lee Shin terpaku dengan dirinya sendiri, ia memandangi setiap sudut dari tubuhnya dalam cermin.
‘aku, siapa aku? Untuk apa aku berdiri disini? Jung Yonghwa? Atau Lee Shin? Im YoonA? Atau Seo Joo? Aku ini apa ? aku ini siapa? Gadis yang memandangiku penuh cinta dan kerinduan di taman panti rehabilitasi itu? Dan wanita tua disampingnya? Siapa dia? Siapa mereka?”
Praaang !! satu pukulan keras telah menghancurkan cermin di hadapannya berkeping-keping, lengan Lee Shin bersimbah darah kemudian “aku akan menuntaskan ini semua, aku adalah Lee Shin siapapun aku dimasalalu, hari ini aku adalah Lee Shin, Yoona satu-satunya yang mencintaiku dan yang aku cintai” ia menekan dadanya pelan, namun hatinya menolak apa yang baru saja ia katakan. “Tidak. Aku sudah jauh melangkah, dan aku tidak bisa membiarkan Yoona terluka, aku Lee Shin, bukan Jung Yong Hwa…”
“Tuan muda, acara akan segera dimulai” Mr.Lee kaget saat mendapati tangan Lee Shin bersimbah darah, dengan cepat ia meminta perawat untuk membalut lukanya, dan ia menutupi perbanya dengan sarung tangan dan bergegas pergi menuju altar pernikahan.
Yoona berjalan dengan sangat anggun di dampingi Presiden Im sebagai wali, gaun pengantinya tergerai indah, sangat anggun dan mewah, Lee Shin menatapnya penuh dengan rasa kagum.
***
Satu jam sebelum pernikahan, Panti Rehabilitasi Jiwa
Seohyun menatap pilu Jessica, ia mendapati dirinya hancur karena Yonghwa tidak mencarinya kembali, Yonghwa benar-benar telah melupakanya, Jonghyun tertunduk melihat Seohyun yang kembali frustasi dalam tangisnya.
“Aku ingin menghadiri pernikahan itu” Jessica bertutur lembut “pernikahan itu tidak boleh dan tidak bisa terjadi” lanjutnya. Seohyun menatap Jessica tidak percaya.
“Omma.. hentikanlah, dia bukan Yonghwa, dia Lee Shin” tegas Seohyun dalam tangisnya
“Baiklah Ny.Jung, saya akan mengantarkan anda ke pernikahan mereka..” Jonghyun mengangkat tubuh rapuh Jessica dari atas kursi roda dan membawanya masuk ke dalam mobil, perjalanan dari Panti Rehabilitasi ke lokasi pernikahan Yoona cukup jauh, memakan waktu satu hingga dua jam.
“No, Jonghyun, jangan…” Jonghyun tidak menghiraukan hingga akhirnya Seohyun hanya berlari mengejarnya, dan ikut masuk ke dalam mobil.
***
“Sebelum kedua mempelai mengucapkan janji sebagai pengikat pernikahan, adakah diantara hadirin yang tidak bersedia dan keberatan dengan pernikahan ini…” sang Pastur melakukan tugasnya dengan sangat baik, namun tidak ada satupun dari undangan yang hadir mengangkat tangan dan menentang pernikahan ini.
“Baiklah, jika tidak ada yang keberatan, maka upacara pernikahan siap digelar…”
“Tunggu…” Jonghyun menerobos masuk sambil menggendong Jessica di punggungnya. Semua tamu undangan menatap bingung ke arah mereka berdua, diikuti Seohyun yang lari tergopoh-gopoh.
“Yoona-shi dan Jung Yonghwa tidak bisa dan tidak boleh menikah…” Jessica menuntaskan kalimatnya.
Leeteuk berdiri membatu tak percaya ia bangkit dari duduknya dan mendapati dia, Jung Seo Yeon.. wanita itu.
“Yoona dan Yonghwa merupakan sodara kandung!!”
“Haaaah?” Sontak para tamu undangan menjadi riuh bergemuruh, diantara rasa kaget dan hasrat ingin tau apa yang terjadi sebenarnya.
“Aku, adalah .. selir Tuan Im Jung Soo atau Presiden Leeteuk…” Jessica meminta Jonghyun untuk menurunkannya. Bukan hanya para tamu undangan, Yoona, Seohyun, Jonghyun dan Yonghwa sontak Shock dengan apa yang wanita tua itu katakan.
“Dua puluh enam tahun yang lalu, dia meninggalkan Yonghwa dan diriku, karena ia tidak ingin ibu dari Yoona mengetahui keberadaan kami, saat itu Istri sah dari Leeteuk tidak bisa memiliki keturunan, hingga ia menikahiku dan meninginkan keturunan dariku, namun setelah mengetahui istrinya mengandung, ia segera meninggalkanku dan anaku yang baru berumur 6 bulan..”
‘kamu anaku, namamu Jung Yonghwa’
‘menikah, satu bulan, aku akan kembali..’
‘Seohyun. Seo Joo Hyun.. Putri..’
“aaaaaaaaaaaaaaaaa” Yonghwa berteriak dan menangis bergantian sambil memegangi kepalanya, Yoona masih shock dan tidak percaya dengan kenyataan yang harus ia hadapi, laki-laki dihadapanya adalah, saudara kandungnya? Dan Ayahnya? Mengkhianati ibunya? Ini semua hal yang tidak bisa ia terima begitu saja.
“aku.. aku.. aku Jung Yonghwa, aku bukan Lee Shin!!”
Leeteuk memandang nenar wanita yang ia campakan 26 tahun lalu, memandangi anak laki-lakinya yang tumbuh dewasa dan menjadi sangat tampan tanpa ia ketahui, Leeteuk berlutut dalam tangisan dan semua undangan mendapati diri mereka kalut hancur dan tidak karuan.
Yonghwa berlari dan memeluk erat tubuh Jessica.
“Kau ibuku.. ibuku.. aku Yonghwa aku anakmu..” dalam tangis dan peluknya, sekali lagi rasanya Jessica punya kekuatan lain untuk membuat Yonghwa mengingat semua masalalunya tanpa harus merasakan sakit seperti selama ini, Jessica memeluknya, Seohyun meluluh mendapati kebahagiaan disaat yang tidak tepat sama sekali..
“Ne, kamu Jung Yonghwa, anaku, anaku yang sangat aku cintai, kamu masih hidup dan kamu masih mengenaliku..”
Naluri seorang ibu adalah kekuatan supra natural yang tidak bisa dikekang
Tak akan sanggup dibuang..
Tak akan mati kendati dibeli dengan banyak uang..
Ibu, adalah cahaya..
Baginya tangisku adalah derita..
Jonghyun tersenyum lega, ia tidak mendapati rasa bersalah lagi dalam hatinya, mengikuti takdir,jalan yang berputar ini telah kembali pada alurnya ini semua lebih baik daripada ia hidup dalam ketakutan dan ketidak tentraman karena rasa bersalah yang melulu hadir di hatinya.
“Dan dia, orang kedua yang sangat mencintaimu dan kamu cintai setelah aku…” Jessica mengantarkan tangan Yonghwa ke wajah Seohyun yang terduduk lemas di permadani berwarna merah.
“Kau, Seo Joo Hyun, My Princess..” Yonghwa menatap wajah Seohyun seksama, merasakan kehangatan seperti dulu, saat ia masih selalu bersama dengan wanita ini, ya.. perasaaan ini tidak berubah sama sekali.
“aaaaaaaaa!! Ini semua tidak mungkin tidaaaaaak!!” Yoona mengangis di tempatnya dan berlari menerobos tamu undangan keluar dari gereja, Yonghwa, Seohyun dan Jessica tidak menghiraukannya, namun Leeteuk dan Jonghyun berlari mengerjarnya. Para tamu undangan menatap pilu pada dua pasang manusia yang pernah saling mencinta kini bertemu lagi, sebagian sudah menitikan airmata dan sebagian berusaha keras untuk tidak menangis. Yonghwa memeluk erat tubuh ringkih Seohyun.
“Aku sangat merindukanmu Putri, ini aku Ksatriamu, aku kembali, dan tak ada sedikitpun luka membekas ditubuhku, hanya hatiku begitu sakit.. karna lama berpisah denganmu..” Seohyun tak menjawab tak ada kata-kata yang mampu melukiskan perasaannya saat ini, ia hanya ingin memeluk Yonghwa lama, selamanya.
***
Satu bulan kemudian
“Uri gonjuuuuuuu..”
Sooyoung memeluk tubuh Seohyun dan menangis sepusanya, tidak peduli make up menjadi pudar, ia hanya ingin berkata, “Putri Seohyun, inilah takdir.. akhirnya kamu betul-betul menikah dengannya.. bukan laki-laki lain, tapi Ksatriamu Astroboymu Jung Yonghwa, aaaaaa…” Sooyoung berteriak histeris di ruang tunggu mempelai wanita, ia dan Tiffany akan menjadi pengiring mempelai wanita.
“Bahkan aku akhirnya betul-betul mendesign baju pengantin untukmu…” Tiffany benar-benar bahagia.
Krek, terdengar pintu ruangan itu terbuka.
“Putri…” Yonghwa menatap takjub pada calon pengantinya.
“Yaaa!! Babo apa yang kau lakukan disini setan kecil…” Sooyoung berteriak pada Yonghwa
“Oppa, sedang apa kau? Tidak bisakah menungguku di altar, tidak malah mendatangiku?” Seohyun tersenyum geli sedikit tidak percaya
“Kangen tau, lagi pula lama banget sih acaranya mulai…”
“Cp cp cp, anak ini benar-benar…” Tiffany menggeleng-gelengkan kepalanya.
“You two, sister in law, tutup mata kalian…”
“Mwoya?” Sooyoung dan Tiffany malah melotot bersamaan, Yonghwa dengan cepat menarik Seohyun ke dalam peluknya, mencium liar calon istrinya yang sudah rapi dengan tata riasnya, Seohyun tersenyum walau bibirnya dilumat habis oleh Yonghwa, ia melingkarkan tangannya di leher Yonghwa dan menikmati ciuman dahsyat dari bibir yang selalu ia rindukan.
“MWOYA!!” Tiffany dan Sooyoung cepat menutup mata mereka dengan kedua telapak tanganya, dan semenit kemudian mereka mengintip dari celah-celah jari mereka.
Satu menit.. dua menit.. tiga menit.. lima menit..
“Yaaa!!” Tiffany berteriak frustasi, antara malu dan iri.
Yonghwa dan Seohyun masih merapat dalam ciuman hangat, tangan Yonghwa tak berhenti memutari bagian-bagian penting yang masih belum menjadi haknya, Seohyun tak melawan hanya menikmati setiap detik dan menit yang laki-laki ini lakukan. Hingga Sooyong mengambil langkah ekstrim, menarik wajah Seohyun menjauh dari Yonghwa.
“Aaaaa, aku benar-benar menjadi gila karena ulah kalian, lihatlah lipstick Seohyun sudah berantakan di bibirmu itu Yonghwa, kalian tidak bisa bersabar sedikitkah?” Seohyun dan Yonghwa malah bertatapan satu sama lain dan terkekeh geli memandang Sooyong dan Tiffany
“omomomo, rasanya kepalaku sakit sekali, aigoo aigoo aigoo, dul saram, ige ige jeongmal…” Tiffany memegangi kepalanya sambil terus berkakting seperti nenek-nenek sakit kepala.
***
“Mempelai laki-laki Jung Yonghwa, apakah anda bersedia menemani Seo Joo Hyun dalam keadaan apapun, mencintainya dalam suka maupun duka, dalam bahagia atau derita”
“Ya saya bersedia..”
“Mempelai perempuan Seo Joo Hyun apakah anda bersedia menemani Jung Yong Hwa dalam keadaan apapun, mencintainya dalam suka maupun duka, dalam bahagia atau derita…”
“Ya, saya bersedia…”
Hyoyeon, Jessica, Hyukjae, dan Leeteuk menahan haru yang membuncah mendapati putra putri mereka akhirnya bersatu walau harus melewati jalan yang berputar, kekuatan takdir adalah hal terkuat setelah kekuatan Tuhan, inilah jawaban dari setiap teka-teki, inilah bukti betapa Tuhan mencintai mereka berdua.
Yoona tersenyum, Jonghyun menggenggam tangan Yoona..
“Kamu baik-baik saja Yoona-shi?” Jonghyun menatap Yoona cemas
“Nee dr.Lee, cinta akhirnya membuat mereka kembali, walau aku sudah membuat mereka berpisah.. semoga mereka bahagia…” Jonghyun tersenyum lega, ia tidak ingin ada yang terluka lagi dengan semua keadaan ini. Syukurlah Yoona cukup dewasa untuk menerima semua kenyataan. Termasuk kenyataan Ayahnya akan menikahi Jessica lagi.
***
Yonghwa menatap lembut Istrinya yang tertidur pulas tanpa sehelai pakaianpun di badannya, pagi telah datang menjelang, semalam mereka bertengkar hebat, dan tentu saja Seohyun yang menang karena Yonghwa kewalahan di ronde ke tiga, gadis ini benar-benar luar biasa, jemari Yonghwa memindahkan anak-anak rambut dari wajahnya, bahkan sinar matahari tak mampu membuatnya bangun dari tempat tidurnya.. ia merapatkan tubuhnya lagi dan memeluk tubuh Seohyun, mereka menyatu. “hah putri, seandainya saja aku tau menikah itu seindah ini, aku sudah menikahimu di tahun pertama hari jadi kita” kemudian Yonghwa mengecup bibir Seohyun, dan itu membuat Seohyun bangun dari tidurnya.
“Hhhmmm, nae nampyon” Seohyun mengkerjapkan matanya, tubuh Yonghwa begitu wangi walaupun ia tidak mandi. “mwoya? Mana bajuku?, aww” Seohyun merasakan sakit yang teramat di bagian pribadinya, namun kemudian ia tersenyum mengingat ‘peperangan’ mereka semalam.
“Uri princess, masih mempertahankan keperawananya, uuuuh aku sangat terharu…” Yonghwa mengejek dan membuat Seohyun kesal.
“Astroboy babo!! Mana ada Astroboy loyo, hahahhaha” Seohyun bangkit namun akhirnya lenganya ditarik kencang oleh Yonghwa
“apa kamu bilang!! Ayo kita berperang lagi, kali ini kamu akan kalah!!” Yonghwa mencium istrinya, namun Seohyun menarik diri
“ah Shirreo, aku malu, amma appa kan masih disini”
“ayolah, pulang dari sini kan kita harus punya Astroboy junior, jebbaaaaaal” Yonghwa memohon dengan pulpy eyes nya dan Seohyun tidak bisa menghindar, lagi lagi dan lagi, di pagi yang cerah itu mereka menikmati hari sebagai pasangan pengantin baru.
Yonghwa menggilai setiap bagian tubuh Seohyun, desahnya membuat Yonghwa tidak bisa menggunakan otaknya dengan baik, Seohyun terus meminta dirinya digilai, setiap centi dari tubuhnya adalah milik Yonghwa kini.
“aku tau, ini akan menjadi Yonghwa Junior, kita lihat saja” Yonghwa meneruskan aksinya sambil menatap Seohyun yang berada di bawahnya.
“sssst, lanjutkan saja, tidak usah banyak bicara…” Seohyun meletakan telunjuknya di bibir yonghwa.
***
Jessica luluh menerima kenyataan Leeteuk masih ingin membersamainya lagi, walaupun mereka kini sudah berada di usia senja, Yoona malah menginginkan sosok ibu menemaninya, bisa di tebak, dr.Jonghyun yang selalu menjadi pahlwan rahasia akhirnya melabuhkan hatinya pada Yoona, gadis yang sedari awal dia cintai, sejak pertemuan pertamanya, di malam yang mencekam, gadis itu menggunakan dress berwarna merah mengembang dan bermotif bunga tulip, Jonghyun tak segan jujur pada Yoona, hanya saja waktu itu ia merasa tak mungkin mendapatkan anak dari seorang Presiden dan dia hanya seorang dokter biasa. Yoona tak bisa menghindari kebaikan Jonghyun dan akhirnya membawanya jatuh dalam cinta yang dalam pada dokter yang setia menemaninya disaat ia sakit, di saat ia dalam kesulitan, dan ternyata Goo Hye Sun adalah Ahjumma yang meninggal di kapal pesiar pribadinya saat ia sedang di sandera, bagaimanapun ia sangat berterimakasih baik pada Jonghyun atau pada ibunya.
“aku mencintaimu Yoona-shi, dari awal hingga kini…”
“gojjimal~ kau kan mencintai Seohyun-shi jangan menyangkal sayang, mungkin saja kau pernah menciumnya atau bahkan lebih…”
“Demi Tuhan aku tidak pernah menyentuh bagian manapun di tubuhnya kecuali tangannya, sebaliknya aku justru malah sering menciumimu, kamu saja yang tidak sadar..” Jonghyun melengos
“Mwoya? Kapan?”
“kalau kamu sedang sakit atau tidur kan Cuma kita berdua di kamar kamu, yaudah apa susahnya sih nyium-nyium kamu…” pipi Yoona memerah Jonghyun menatapinya
“Nah sekarang permintaan resmi, dear, aku pengen nikah sama kamu .. boleh ya?” Jonghyun memohon dengan suara lembut, airmata Yoona melebur, ia menunduk dan membiarkan Jonghyun menciumnya, dengan kesepakatan dan pengetahuannya..
Pada akhirnya, kekuatan takdir akan membawamu kembali ke jalan yang sesuai perintah Tuhan, seberapa terjalpun jalan yang harus di tempuh, “Akulah lautan kemana kau slalu pulang’ jalan yang berputar pun akan kembali ke titik semula.. cinta, rahasia dan takdir. Tuhan itu maha baik dan maha sempurna…”
***
Yonghwa menciumi kening Seohyun.. “Terimakasih putri.. terimakasih untuk jalan ini, untuk cerita kita yang menjadi sangat istimewa…” Seohyun tersenyun dan memeluk tubuh suaminya.
(One step closer..
One step closer..
I have died everyday waiting for you..
Darling don’t be afraid I have loved you..
For a thousand years..
I love you for a thousand more..
And all along I believed I would find you..
Time has brought your heart to me..
I have loved you for a thousand years..
I love you for a thousand more..)
(Christina Perry - A Thousand Year)
.END.
_Seri SJ and Friends : FF OneShoot SJLand1stAnniv & YSDoubleBDay_
Penulis : ISMI NUROLIAH ROHIAH
Editor : SJ
Pic : Juli Agashi
ISMI say :
Annyeong haseo [:)]
Ismi nuraulia imnida ..
First makasih banget buat oenni SJ yang Bikin undangan nulis, aku jadi bisa nebeng eksis d SJ land kkk ..Thanks juga buat reader setianya SJ land yang udah mau baca FF aku ^^
Makasih banyaaaak, kalo ada kekurangan Atau emg FF nya kurang berkenan,Jussuahamnida chingudel [:)]
With a spirit : @ismidisini [:)]
SJ say :
Jujur-jujuran, aku sebenarnya malu mau nulis namaku di bagian editing, soalnya beneran nyaris tidak ada yang aku ubah, ini asli draft FF ISMI yang dikirim ke aku. Aku suka idenya, satu-satunya kelemahan di FF ini karena para castnya yang tidak sesuai umurnya. Dan ada beberapa part yang mungkin ceritanya agak cepat plotnya. But, overall kerenlah, met baca yah guys, dan tolong tinggalkan jejak kalian, supaya Ismi bisa belajar banyak dari FF oneshootnya ini. Kalian bisa menulis komentnya disini atau mention dia di twitter ; @ismidisini Thank You :D
Oh iya, tentang undangan menulis untuk perayaan Double Bday Yong & Seo dan SJLand ini, jika kalian sudah punya FF yang mau kalian ikutkan silahkan secepatnya, karena undangan menulis ini hanya berlaku di bulan Juni. Thanks all :D
Fighting GoGuMa’s…^^
.SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ismi........ !!!!!!!
BalasHapusbagusss bangettttt...
hix hix hix,, baca part sedihnya jadi ikutan nangis dech diriqu *ambiltisu
ide ceritanya manteb bgt,, nemu aja ya c ismi biqin ide yang seperti ini..
ngomong2 diriqu suka tuh pairing Jonghyun-Seohyun *dipelototinYong
SJ eonni jg keren lakh sebagai editornya dan penyedia lapak.. hehehe
oia itu picnya.. ga nahaaaaaannnnnnnnn
Juli eonni bisaan aja,, hehehe
hati2 eonn klo Yong liat itu pic,, kasian Hyun tuh repot ntr Yong mau beneran lagi foto pose kaya begitu.... hahahaahahaha
SJ eonni,, ismi n Juli eonni daebakkkkk !!!!
fighting !!!!!!!!
ismi chinguu ...
BalasHapusalur ceritax baguss ,,, aku ngerti. kyk emosi aku dibawa jg k'cerita itu.
awalnyaa pas jonghyun ma seohyun di pairing aku jd kepikiran gmn yahh andai mrka yg jd couple,asikk jg tp krn cintakuuuuuu selamanya buat yongseo, aku bahagia bgt yongseo bersatu lg ^________________^
buatt mbaa SJ tetep Hwaiting (҂'̀⌣'́)9
Ismi chingu….. Nyesek banget baca ff ni, Tapi juga haru bahagia. Yong…. Hyun…. Kenapa diawal ceritanya dah pisah2an gini. aku frustasi kalo baca ff YongSeo yang ada pisah2nya gini. Kenapa kamu buat karakter yoona disini sangat egois dan menyebalkan. Sumpah ni ya…. # ya ampun apa aku ini curcol? Mian. Bow buat author, editor ma readers#
BalasHapusKomentarin FFnya dulu ya thor… Gak papa kan… Kenapa ini oneshot? aku lihat ini bisa jadi 3-5 part. Pengen banget ini dibuat sequelnya. kalo authornya berkenan, hehehe ^_^v. Yaack! Yoona!!! Kamu gak tau apa, orang2 yang menanti mereka, yang menyayangi mereka ampe frustasinya kehilangan Yong. (sumpah kebawa emosi nih! sumpah PMS nih aku! ckckck. Jadi sentimen kayak gini). Sedikit kejanggalan nih : Ke empat temennya masak hilang gitu aja, gak ada kabar? masak gak tau kalo Yoona yg notabene putri presiden mau nikahin Yong alias Lee shin?(kan putri presiden, pasti berita cepat menyebar ke seluruh penjuru Negara) kalo tau kenapa gak kasih tau Sicca ato Hyunnie? Trus kenapa Jonghyun gak ngomong ke Yong pas dia dah tau, kalo sebenernya Yong bukan Lee shin seperti apa kata yoona n gak beritahu n yakini Hyun kalo itu emang Yong, karena hyun tetep keukeuh bilang ke Sicca kl itu bukan Yong walaupun aku liat juga dengan setengah hati. Dan Yong, kamu itu bagaikan boneka yang gak inget apa-apa tapi tetep keukeuh ma identitas palsu yang dibuat ma yoona, padahal dia dah sedikit demi sedikit ingat tuh. Yang paling ganjil disini nih. Kog jadi kayak sinetron gini, Yong pake jadi anak yang terbuang gini??? Aku lebih suka kalo mereka gak sodaraan, Jadi alasan Yong balik karena dia ingat n bener2 sayang ma ibunya n Hyunnie, bukan malah konflik sodaraan, jadinya yoona juga bisa sadar kalo Yong mang cinta ma Hyunnie.
Fuih… Author Miaaaaan…. Aku dah nyerocos kayak gini. Sumpah saking kepengennya dibuatin sequel biar lebih panjang. Ismi chingu jawabnya bayangin dan perpanjang ceritanya sendiri aja di kepala kamu Di.... kekeke ^_^V
Overall semuanya udah bagus kog (buktinya sampe aku menghayati banget nih FF), apalagi endingnya… so sweet… YongSeo bersatu! Yeah! Mang paling dapet feelnya kalo YongSeo yang jadi pasangan.
Semoga kami bisa baca FF YongSeo yg lain dari Ismi chingu. @Juli chingu makasih dah buat fanart uri yongseo yang ciamik. Dan buat SJ unnie makasih banget dah jadi editor dan nyediain pikiran, waktu dan tempat buat para writers n readers FF YongSeo ditengah kesibukan yang menggunung.
SJ unnie Hwaiting! Ismi Hwaiting! YongSeo Everlasting! Gogumas Jjang! Forever Together!
Unnie!!!!!!!!! sumpah aku nangis sampe tersedu-sedu baca ff yg ini! keren banget apalagi pas tau akhirnya yongseo nikah juga, sempet kesel sih sm yoona yg cinta bgt sm yong tp lucu jg ngebayangin jessica jd ibu-ibu hahaha trs dengan tatapan matanya yg sinis :-p lanjutkan unnie! fighting! YongSeo everlasting forever! :')
BalasHapuskaget sekaliiiii....*Lebay Mode On..
BalasHapussaat.
"yoona dan yonghwa saudara kandung"
tak terpikirkan oleh ku....
daebak....