Kamis, 21 Juni 2012

.PART OF 9 ANGEL'S (3).








“Part of 9 Angel’s”



SJ Entertainment Present :



_Serial : P9A Part 3_



Lead Cast :
SeoHyun, Jessica , Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon, Soo Yong(SNSD)


Main Cast :
- Jung Yong Hwa, JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue)
- NickHun, Taecyeon (2PM)
- Siwon (SUJU)
- Joo Ji Hoon & Yoo Eun Hye
- Kim Seol Hyun (Member New GB FnC)
- JongHoon (FT Island)



Opening Theme Song : The Boys by SNSD









But you didn’t have to cut me off
Make out like it never happened and that we were nothing
And I don’t even need your love
But you treat me like a stranger and that feels so rough
No you didn’t have to stoop so low
Have your friends collect your records
And then change your number
I guess that I don’t need that though
Now you’re just somebody that I used to know



(Gotye – Somebody That I Used to Know)





Seohyun menatap tepat ke manik mata pria yang juga sedang menatapnya ini. Tetapi berbeda dengan tatapan yang di arahkan oleh SeoHyun, yang penuh dengan kemarahan, pria di depannya ini justru menatapnya lembut. Tidak kuat bertatapan lama, SeoHyun membuang pandangannya ke sekeliling JH café sore itu. Dia memilih bergumam dan bernyanyi lirih mengikuti lirik lagu Gotye yang diputar di JH Café sore itu sambil memainkan iPadnya.




Meanwhile…




Yoona membeku di tempatnya berdiri. Pria ini seharusnya tidak lagi menjejak dalam hidupnya, kisah mereka telah usai sejak kurang lebih belasan tahun yang lalu. Sudah usai ketika dia memutuskan untuk hijrah dari Busan ke Seoul. Tetapi bukankah hidup adalah sesuatu yang tidak bisa kau prediksi? Takdir berjalan secara sporadis, tidak ada yang bisa menebak bagaimana ritmenya, dan apa yang akan menjumpaimu di depan sana. Setelah berlalu belasan tahun, setelah berikrar dalam hati untuk berubah, Setelah menjadi model yang terkenal dan mulai dilirik oleh sutradara film, haruskah dia bertemu lagi dengannya? Pria dari masa lalunya yang sekarang akan menjadi rekan kerjanya?? Yoona tiba-tiba merasa sesak nafas.




_0o0_





@Yoon_Ah Now you’re just somebody that I used to know…



@Hyunnie TT_TT RT @Yoon_Ah Now you’re just somebody that I used to know…



@Fany_Tifanny ckckck..dua anak lagi pada kesambet apaan sih?? RT @Hyunnie TT_TT RT @Yoon_Ah Now you’re just somebody that I used to know…





_0o0_





Taeyeon, Sunny, Yuri, SooYoung, Jessica, HyoYeon dan Tiffanny memandang ke Yoona dan SeoHyun yang malam itu bertampang kusut ibarat pakaian yang belum tersentuh setrikaan. Malam itu ke Sembilan gadis ini kembali dengan rutinitas Saturday night mereka di Lounge and Bar Butterfly. Meski SeoHyun sedikit merasa tidak nyaman, mengingat tekanan yang diberikan oleh Siwon sejak beberapa hari yang lalu yang meminta dia agar Saturday Night partynya dengan anak-anak 9 Angels ditiadakan dengan ancaman bahwa dia akan membantu Ibunya untuk terus mencecar SeoHyun dengan pertanyaan seputar pernikahan, tetapi mereka tetap masih bisa seru-seruan dengan Saturday Night Party itu meski dengan resiko Siwon kembali mencecar dan seringnya menatap sinis ke adiknya. Seohyun masih memikirkan bagaimana cara terbaik menyampaikannya kepada teman-temannya yang lain, dia tidak tega.

“Kalian kenapa sih? Ayo cerita!!” Taeyeon berinisiatif untuk bertanya. Dan entah disengaja atau kebetulan semata, Yoona dan SeoHyun secara bersamaan menghela nafas, ketujuh lainnya kembali saling berpandangan. Dan Yoona dan SeoHyun pun saling menatap satu sama lain lalu tertawa pelan.

“Aku dulu atau kamu dulu yang cerita??” Tanya Yoona.

“Onnie aja…” Ucap SeoHyun singkat.

“Iya, kamu aja yang cerita terlebih dahulu, kalau dia sih kita-kita juga pada tahu garis besar masalahnya apa?? Paling juga gara-gara dia yang tidak boleh disebut namanya…” Ucap HyoYeon sambil melirik SeoHyun, SeoHyun hanya mendelik. Ketujuh lainnya tertawa.

Yoona mengangkat bahu, lalu meminum minumannya malam itu. “Kalian tahukan aku akan membintangi layar lebarku??”

“Iya, kami tahu dan bukankah kami-kami sudah memberimu selamat untuk itu??” ucap Jessica polos yang kemudian ditoyor oleh Sunny.

Yoona mengangguk pelan. “Tadi siang untuk pertama kalinya para aktris dan aktor pendukung bertemu juga dengan kru produksi, semuanya. Dan ternyata musik directornya adalah seseorang yang aku kenal, sangat aku kenal…” dengan suara lirih dan bergetar seperti itu, kedelapan perempuan itu bisa menebak betapa spesialnya pria yang menjadi Musik Direktor di Film yang akan dibintangi Yoona itu.

“Nugu?? Jangan bilang Dia cinta pertamamu??” Tebak Tifanny, dan ternyata ucapannya yang asal tebak itu benar. Yoona mengangguk dengan wajah sedih.

“Mwo??? DongHae-ssi???” Timpal SooYoung.

“Yaa onnie…bukan dia…”

“Bukannya dia adalah pacar pertamamu? Dan itupun setelah usiamu 20 tahun…” Beberapa tertawa kembali dengan ucapan Jessica. “…Atau kamu punya pacar pertama yang tidak kami kenal??”

Yoona menggeleng lalu kembali meneguk minumannya. “Dia cinta pertamaku tetapi tidak pernah menjadi kekasihku..” ucapnya lirih.

“Aaahhh…” hampir bersamaan kedelapannya mengucapkan kata-kata itu sambil menganggukkan kepala.

“Ketika itu usaiku 13 tahun, sebelum menetap di Seoul, Aku kan tinggal dan besarnya di Busan…”

Kembali ke delapan perempuan itu mengangguk. Yah, mereka tahu sebelum tinggal di Seoul, Yoona lahir dan besar di Busan bersama dengan neneknya. Kedua orangtuanya pindah ke Seoul karena pekerjaan tetapi Yoona memilih tetap tinggal bersama neneknya di Busan. Saat itu Yoona tidak pernah bermimpi jika suatu saat dia akan menetap di Seoul. Dia mencintai Busan dan memilih menghabiskan hidupnya di kota itu, terlebih dengan sikap yang ditunjukkan oleh kedua orangtuanya, yang lebih sayang dengan bisnis dan pekerjaannya ketimbang kepada anak semata wayangnya. Tetapi sekali lagi takdir berjalan di luar kendali, ketika di usia yang ke 15 dia harus meninggalkan Busan untuk selamanya dan terpaksa menetap di Seoul.

“..Aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang. Aku adalah si jerk, frigid, outsider, loser atau apalah istilah teman-temanku saat itu. Tidak ada yang mau berteman denganku yang kaku, pemalu dan pendiam, tidak juga dia. Aku bahkan yakin, Saat itu dia tidak tahu ada seorang anak yang namanya Im Yoona…”

Kedelapannya antusias mendengarkan cerita Yoona.

“…Namanya Lee JongHyun, idola di sekolahku saat itu, tinggi, ganteng, putih dan terkenal jago bermain musik…semua anak-anak perempuan menyukainya, tetapi saat itu aku tidak termasuk perempuan yang menggilainya. Aku sadar sepenuhnya siapa aku…tetapi semua berubah di hari hujan itu… ”



********



Yoona melihatnya, melihat Lee JongHyun berdiri menggigil kedinginan di halte sekolah. Dengan seragam tanpa jaket, hanya seragam yang mencetak bentuk tubuhnya, akibat terkena hujan tadi. Yoona melemparkan pandangan ke sekelilingnya, halte sekolah kosong dari kehadiran orang-orang dan hujan semakin menggila.

Batin belianya berperang antara mendekati JongHyun atau tidak, di satu sisi dia tidak ingin terkesan sok kenal dan bukankah dia adalah si Yoona yang frigid, pendiam dsb?? Tetapi di sisi lain kemanusiaannya tergugah melihat tubuh itu semakin bergetar karena menggigil kedinginan. Dan lihatlah, JongHyun sudah mulai memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya.

Yoona baru saja hendak melangkah mendekat ketika mobil neneknya mendekat. Kemudian dia melihat neneknya menurunkan kaca mobil dan memanggilnya. Sedetik, hanya sedetik, pikirannya bergerak cepat, dia melepas jaket rajutnya dan mendekati JongHyun yang juga beranjak hendak naik ke bus yang berhenti tepat di depan mereka.

“Ini..pakai ini, kamu akan menggigil sepanjang jalan dengan baju basah seperti itu…” ucap Yoona cepat sambil menyodorkan dan meletakkan Jaket rajutnya ke tangan JongHyun yang justru tercengang kaget. Yoona lalu berlari pergi masuk ke dalam mobil neneknya. Sedang di tempatnya JongHyun berdiri kaku sebelum kemudian tersadar karena suara klakson dan supir Bus yang meneriakinya.



********



“…Sejak saat itu, dia mulai mengenalku, sering menolongku ketika anak-anak meledekku atau mencurangiku… tetapi tetap saja, aku adalah si loser dan dia adalah prince charming, kasta kami di sekolahan saat itu terlalu berbeda. Ada banyak anak yang tidak suka dengan kedekatan kami, dan aku cukup tahu diri, aku mulai menjauhinya, pura-pura tidak mengerti jika dia mendekat, aku berusaha menjauh meski saat itu aku sadar aku suka dia, dia adalah orang pertama yang menghargaiku, susah untuk tidak jatuh cinta padanya di posisiku saat itu. Dan aku benar-benar menjauh darinya ketika dua bulan kemudian Haelmoni meninggal dan aku harus ikut ayah ke Seoul…Sejak saat itu aku tidak pernah bertemu dengannya, duniaku tidak lagi bersinggungan dengannya…sampai hari ini, ketika Sutradara filmku memperkenalkannya sebagai orang yang akan menjadi Musik Director di film kami…”

“Hhhmmm…Lee JongHyun?? Aku tidak asing dengan nama itu??” Sunny mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jarinya. “Aaaahh, iya aku ingat..apa mungkin Lee JongHyun yang itu yah??”

“Apa maksudmu dengan Lee JongHyun yang itu??” tanya TaeYeon. Sebenarnya ke delapan perempuan ini tidak heran jika Sunny kenal dengan Lee JongHyun, mengingat Sunny adalah keponakan dari Bos besar SM Entertainment dan dia bekerja di sana menjadi salah satu manajer keuangannya.

“Eehhmm..dia adalah pencipta lagu yang lumayan terkenal di Showbizz kita, Lagu-lagunya sering dinyanyikan beberapa idol dan berhasil menjadi hitz dan merajai chart. Mungkinkah Lee JongHyun yang itu?? Sayangnya aku tidak pernah bertemu dengannya, yang aku tahu, dia memang masih sangat muda dan jenius di musik, dia bukan orang yang menyukai publisitas, dia senangnya bekerja di belakang layar tetapi orang-orang mengakui kehebatannya, tidak ada lagunya yang tidak berhasil menjadi hits dan satu lagi, dia memilih siapa orang-orang yang akan di berikannya lagunya, dia terkenal idealis…”

Yoona membelalakkan mata, mungkinkah itu Lee JongHyun yang dikenalnya?

“Oooohh..tunggu sebentar..” Sunny meraih iPhonenya lalu menghubungi satu nomor. “Aaahh, paman, ehhmm maaf mengganggumu malam-malam begini, aku mau tanya satu hal…ini tentang Lee JongHyun sang composer itu…dee… deee…. apakah dia berasal dari Busan??.... ooohh… dee… dee… gomawoyo… dee… hehehhehe…”

Sunny kemudian menutup pembicaraan telepon itu lalu memandang satu-satu wajah penasaran yang sekarang menatapnya.

“Dee, confirm dia memang adalah Lee JongHyun temanmu itu…”

Yoona terhenyak.

“Eeetapi bagaimana kamu bisa mengenalinya??Maksudku setelah belasan tahun berlalu kenapa kamu masih bisa mengenalinya???” Tanya Sunny lagi, dan didukung oleh teman-temannya yang lain.

“Dia tidak banyak berubah, wajahnya dan suaranya, serta ketika Sutradara memperkenalkannya aku langsung bisa menebak jika itu adalah dia dan satu hal yang bisa memastikan kalau dia adalah Lee JongHyun temanku dulu, dia memakai kalung yang sama sejak dia berusia 15 tahun…”

“Ckckckc..kamu ternyata memang masih sangat mencintainya, sampai-sampai kamu bisa ingat dengan mendetail kalung yang selalu digunakannya…”

“Onnieee…”

“Apakah dia mengenali onnie??” SeoHyun yang sedari tadi hanya sibuk menyimak kali ini angkat suara.

Yoona menggelang. “Entahlah, apakah dia mengenaliku atau tidak, tapi sepertinya dia tidak mengenaliku lagi…” lirih suaranya membuat kedelapannya ikut berempati padanya.

“Tapi jangan bilang kamu masih tetap mencintainya sampai sekarang…”

“Anii onnie. Tidak seperti itu… hanya saja bertemu dengannya kembali entah mengapa…” Yoona berhenti sesaat. “…ada yang bergetar disini…” dia memegang dadanya pelan.

“Itu karena mungkin kamu penasaran dengannya, bagaimanapun cinta yang tidak kesampaian itu selalu punya tempat istimewa di hati dan mampu membuatmu mengenangnya, beda ketika kamu pernah pacaran dengannya…” ucap TaeYeon bijak.

Yoona mengangguk.

“Tenang saja, kamu tidak akan sering berinteraksi dengannya kok, dan lagi kamu bukan pemain utama jadi tidak usah khawatir…”

Yoona menghela nafas panjang.

“Aku sih simpel aja, meski kamu masih menyukainya atau kamu simpati padanya atas nama kisah masa lalu kalian, tapi lebih amannya kalau kamu melupakannya dan tidak berurusan dengannya, kamu tahu kenapa? Karena Belum tentu dia masih single dan tidak memiliki kekasih…” kali ini ucapan Jessica di setujui lainnya. “..Dan belum tentu dia mencintaimu juga…”

“Aku mengerti onnie, aku hanya…” Yoona terdiam. “..aku hanya teringat kisah kami yang lalu..itu saja…”

“Semoga hanya seperti itu, sungguh kami tidak ingin melihatmu bersedih…” Yuri menepuk tangannya pelan.

Yoona mengangguk.

Masing-masing dari mereka terdiam selama beberapa menit, sebelum TaeYeon berbalik dan menatap si maknae.

“Dan kamu, sekarang katakan ada apa? Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu? YongHwa lagi??”

“Onnieee…” SeoHyun merajuk.

“Tadi kamu ketemu sama diakan??” Kembali Tiffany mencoba menebak dan sama seperti Yoona, kali ini pun tebakannya buat SeoHyun benar, ketika gadis yang sekarang wajahnya pias itu mengangguk.

“Bagaimana ceritanya? Secara kamukan membencinya setengah mati..” Sunny kembali menoyor Jessica yang lagi-lagi bicara blak-blakan.

“Semua karena Seol Hyun…”

“Seol Hyun?? Adiknya YongHwa? Dia sudah kembali ke Seoul??” Tanya Taeyeon.

SeoHyun mengangguk, “..Dia mengajakku ketemuan di cafenya JongHoon Oppa..” Yuri tersedak ketika mendengar nama itu, teman-temannya yang lain berbalik melihatnya.

“Kamu kenapa tersedak? Orang Hyunnie cuma menyebut namanya doang, gak selingkuh ini…” ucap Jessica nyablak, dan langsung di pelototin oleh Yuri.

“..Nah, sialnya dasar Seol Hyun, dia malah meninggalkanku berdua dengan YongHwa oppa lumayan lama, jadinya ngebetein…”




********



Seohyun menatap tepat ke manik mata pria yang juga sedang menatapnya ini. Tetapi berbeda dengan tatapan yang di arahkan oleh SeoHyun, yang penuh dengan kemarahan, pria di depannya ini justru menatapnya lembut. Tidak kuat bertatapan lama, SeoHyun membuang pandangannya ke sekeliling JH café sore itu. Dia memilih bergumam dan bernyanyi lirih mengikuti lirik lagu Gotye yang diputar di JH Café sore itu sambil memainkan iPadnya.

“Seharian sibuk ngapain?” Suara berat itu menyapanya, sebenarnya ramah tapi terdengar lain di telinga SeoHyun.

SeoHyun mendumel dalam hati, sembari merutuk Seol Hyun yang tiba-tiba izin ke Toilet. “Penting untuk dibahas, aku ngapain seharian??” ucapnya jutek.

“Bagi laki-laki yang mencintai wanitanya, di setiap waktu luang, di setiap menit ketika pekerjaan tidak menyita konsentrasinya yang berkelebat di benaknya adalah wanita yang dicintainya sedang ngapain? Wanita yang dicintainya sudah makan atau tidak? Sehat apa tidak?”

“Hhmmm…Memang aku masih dianggap wanita yang dicintai??” kembali SeoHyun menanggapinya dengan sinis.

“Selalu…dan hanya kamu…”

Perempuan lain boleh saja berbunga mendengar kata-kata itu, tetapi SeoHyun tidak. SeoHyun mengangkat wajahnya dan menatap YongHwa sinis dan kembali YongHwa menatapnya lembut, membuat SeoHyun kembali uring-uringan.

“Kamu tidak berhak untuk itu lagi, ingat siapa yang melepaskan aku??” Ucapnya geram, permainan kata-kata ini harus dimenangkannya. Dia tidak akan lagi kalah oleh YongHwa atas nama apapun. Dia bukan SeoHyun yang dulu lagi, yang selalu bisa kalah oleh intelektualitas YongHwa.

“Aku tahu…” YongHwa tersenyum pelan. “Tapi aku yakin selalu ada kesempatan kedua untukku…”

“Iiiissshhh…” SeoHyun mendesis marah. Laki-laki ini benar-benar sesukanya. “Jangan terlalu yakin deh…”

“Begitu??” YongHwa menganggukkan kepala. “Bagaimana kalau aku meminta dan berlutut untuk kesempatan kedua itu?” Dia lalu berdiri membuat SeoHyun kaget.

“Oooohhh gosh, jangan sampai kejadian dia berlutut disini…” Batin SeoHyun.

“Kalau Kamu melakukannya, kesempatan buatmu akan hilang selamanya…” Ancam SeoHyun tegas dapat mengurungkan niat YongHwa, dia kembali duduk dengan wajah mengeras, lihatlah wanita ini, keras kepala sekali, batinnya.

“Artinya, aku masih punya kesempatan itu. Lantas apa yang harus aku lakukan untuk mendapat kesempatan kedua itu??”

SeoHyun terdiam, dia membuang pandangannya ke luar JH Café, ke arah jalan, sedangkan YongHwa tetap menatap wajah yang selalu terlihat cantik di matanya itu.

Beruntung SeoHyun di selamatkan oleh kedatangan Seol Hyun, yang meminta maaf karena terlalu lama di Toilet, Dan bertepatan dengan kedatangan Seol Hyun, iPhone YongHwa berbunyi dan dia berdiri untuk menjawab teleponnya, berselang beberapa detik, dia kemudian pamit karena harus ke Rumah Sakit, tetapi kepergiannya makin membuat SeoHyun galau dengan tindakannya yang mengusap kepala SeoHyun pelan sambil menatapnya dan mengatakan, “Aku menunggu jawabanmu…”

Dan dia semakin galau, ketika Seol Hyun bercerita banyak padanya termasuk fakta bahwa YongHwa masih sangat mencintainya dan alasan YongHwa memilih menjadi dokter.

“Semua demi SeoHyun, dia memiliki penyakit, sedari remaja mengidap Hiperresponsif vasovagal, respon berlebihan pada pembuluh darah, dan aku jika ingin menjadi suaminya, selalu harus menjadi orang yang bisa diandalkannya…untuk itu aku mau menjadi seorang dokter..”





********






“Hyunnie, coba jujur sama kami, kamu masih mencintainya kan???” Ucap Yuri pelan setelah mendengar cerita SeoHyun.

Yang lain terdiam, dan menanti apa yang akan dikatakan oleh maknae mereka.

“Ini bukan persoalan apakah aku masih mencintainya atau tidak onnie. Dia telah meninggalkanku, bertahun-tahun dan sekarang dia ingin kembali, dia berlaku sesukanya, enak sekali dia…aku masih sakit hati onnie, disini masih sakit karena ulah dia…”

Dan reaksi ke delapan perempuan itu membuat SeoHyun jengkel setengah mati, kedelapan orang itu bukannya ikut berempati dengannya, mereka malah tertawa terbahak-bahak.

“YAAA..onnie..apanya yang lucu sih?? Kenapa kalian tertawa?” Ucapan SeoHyun justru makin membuat kedelapannya terkikik geli. “Tadi waktu Yoona onnie kalian berempati kenapa ketika tiba giliranku bercerita reaksi kalian malah seperti ini?”

“Yah bedalah, Kasusmu dan kasus Yoona beda, Hyunnie…”

“Apanya yang beda??” Ucap SeoHyun polos.

“It’s something you’ll have to deal with yourself, dear…menerima pengakuan cinta YongHwa atau tidak, simpel gitu..tapi kalo menurutku sih, YongHwa terlalu ganteng untuk diabaikan begitu saja, iya gak??” Ucap Sunny sambil meminta persetujuan teman-temannya.

“Iya, dia terlalu ganteng untuk di cuekin dan ditolak begitu saja, meskipun atas nama dendam masa lalu..” kembali ketujuh lainnya tertawa karena ucapan HyoYeon, di tempatnya SeoHyun hanya mencibir, memilih menghabiskan minumannya. Dia bahkan minta tambah bir kepada pelayan.

“Hyunnie, coba tanya sama hatimu dear, apakah benar cinta itu sudah hilang? Sekali-kali jangan keras kepala kenapa?”

“Iya, Kamu tahu dear jika kau mencintai seseorang hingga terasa menyakitkan, kau akan menemukan tak ada lagi kebencian, yang ada hanyalah cinta yang lebih besar…."

SeoHyun terdiam, dia hanya meneguk kembali minumannya.

Tetapi kedelapan lainnya mengerti keengganan SeoHyun, dengan segera mereka kemudian meramaikan suasana malam itu, mencoba melupakan kesedihan dan masalah-masalah mereka, mereka kemudian tertawa dan saling bercanda satu sama lain. Entah karena terseret oleh kebahagiaan semu dan berusaha melupakan kejadian siang tadi, SeoHyun tanpa sadar meminum bergelas-gelas bir malam itu, melupakan ketidakmampuan tubuhnya terhadap efek dari minum bir bergelas-gelas.

Jadilah dia mesti menanggung sesuatu dari kelakuannya yang impulsive itu.





_0o0_





@Reinassence Apartement.




SeoHyun membuka mata perlahan dan melihat langit-langit kamar berwarna putih tetapi dia tidak familiar dengan kamar ini, ini bukan kamarnya. Dan aroma yang hinggap di hidungnya adalah sesuatu yang baru. Meski dia tidak asing dengan bau itu. Dia berusaha mengendalikan kesadarannya secara penuh, membuang semua sisa-sisa kantuk dan sakit pada kepalanya, yang berusaha menekan kesadarannya. Dia mencoba bangkit dari tidurnya, dan hampir terpekik kaget ketika melihat foto dirinya berukuran besar di dinding kamar itu, lebih kaget lagi ketika melihat siapa yang melangkah masuk ke dalam kamar.

YongHwa dengan alat cukur di tangannya.

“Kau sudah bangun???”

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKK……” SeoHyun sukses berteriak ketika sadar dengan kondisi tubuhnya yang ternyata hanya mengenakan pakaian dalam dan sekarang berada di atas tempat tidur orang yang saat ini justru sangat-sangat dihindarinya. Ooohh Gosshhh…

YongHwa yang kaget melihat reaksi SeoHyun yang berlebihan nyaris menjatuhkan alat cukur yang ada di tangannya.

“Wae?? Kenapa aku bisa berada disini??” ucapnya panik.

YongHwa melangkah mendekat.

“Stop. Jangan mendekat!!!” Perintah SeoHyun sembari menarik naik selimut sampai di lehernya, menutupi tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam.

“Hyunnie…” ucap YongHwa pelan sembari tetap melangkah mendekat, ketika melihat SeoHyun memegang kepalanya dan wajahnya memucat.

“AKU BILANG JANGAN KESINI...IIISSSHHHHHH…”

“Arasho…” YongHwa memilih berdiri dan memperhatikan SeoHyun secara detail. “Tapi tolong, minum susunya dulu, lalu makan rotinya dan minum obat yang disitu…” jelas YongHwa. SeoHyun melihat ke meja yang terletak di sisi tempat tidur. Dia lalu mengacuhkannya dan kembali menatap tajam YongHwa.

“Aku akan menjelaskan semuanya setelah kamu melakukan apa yang tadi aku katakan…” kembali YongHwa bersuara.

Merasa kepalanya semakin berat, SeoHyun memilih mengikuti instruksi YongHwa, dia hanya menghabiskan satu tangkup roti, meminum susu coklat lalu meraih obat yang di atas meja dan dia sangat tahu obat itu. dia tidak akan heran kenapa YongHwa tahu, secara dia seorang dokter.

Setelah melakukan semuanya, tanpa kata, SeoHyun kembali menatap YongHwa tajam.

Yonghwa menarik nafas panjang, lalu mulai menjelaskan semuanya. “Semalam, Taeyeon menelponku, mengabarkan kondisimu di Butterfly, mereka kaget melihatmu pingsan dan tidak sadar. Karena bingung harus menghubungi siapa, mereka menghubungiku…” melihat wajah SeoHyun yang tambah gusar membuat YongHwa kembali menghela nafas. “Mereka menghubungiku karena tahu kamu sangat benci rumah sakit Hyunnie, dan meski kakakmu juga ada di sana, dia tidak dapat melakukan apapun. Makanya aku segera kesana..”

“Tapi kenapa kamu harus membawaku ke…” SeoHyun melihat sekeliling.

“Ini apartemenku, tepatnya apartemen yang baru saja aku miliki….” Jelas Yonghwa.

“Nah, itu dia, kenapa kamu membawa aku ke apartemenmu, bahkan ke atas tempat tidurmu???” SeoHyun menyipitkan matanya lalu menatap YongHwa sinis. “Aku pikir posisimu sebagai dokter bukan berarti membuatmu bisa sesuka hatimu membawaku ke atas tempat tidurmu, kamu pikir aku ini apa mu sih???”

YongHwa berjalan mendekat membuat SeoHyun makin menatapnya tajam.

“Pikiranmu itu tolong deh, jangan selalu berpikir yang negatif tentangku. Coba bayangkan situasinya, kamu pingsan karena mabuk, kakakmu dan sahabatmu yang panik tetapi bingung tidak tahu harus bagaimana, hanya aku yang bisa menolongmu di sana…”

“Tapi bukan berarti aku harus berada di atas tempat tidurmu..PABOO…” caci SeoHyun dengan nada suara yang meninggi.

“Siwon memberiku akses untuk itu, katanya dia khawatir jika harus membawamu pulang ke rumah dengan kondisi seperti ini, kedua orang tuamu pasti akan khawatir..”

SeoHyun menggerutu. Kakaknya itu kadang tidak bisa memfungsikan otaknya dengan baik. menyerahkan adiknya begitu saja pada seorang laki-laki? Astaga, lihat saja dia pasti akan menerima balasan untuk perbuatannya. Batin SeoHyun geram.

“Kamu jangan salah paham Hyunnie, Siwon melakukannya karena dia benar-benar bingung semalam, pertama kamu yang pingsan belum lagi SooYoung-ssi yang juga mabuk..dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, dan aku yang meminta agar bisa membawamu ke tempatku..” Seperti bisa membaca pikiran SeoHyun, YongHwa menjelaskan fakta yang sebenarnya.

“Tetap saja itu artinya dia tidak sayang sama aku, menyerahkanku ke lelaki seperti kamu…”

“Apa sih maksudmu? Memangnya kamu menilai aku seperti apa? Kamu mengenaliku Hyunnie, apa mungkin aku akan mencelakaimu…” Sekarang YongHwa sukses duduk di depan SeoHyun.

“Yah namanya laki-laki bisa saja isi kepalamu lainkan? Dan bukankah kamu mencintaiku? Bisa saja kamu memanfaatkan keadaan yang ada..” Ucap SeoHyun sombong sambil menegakkan duduknya, siap meladeni YongHwa jika pria ini tetap ingin melangsungkan perang kata-kata dengannya. Mendapati dirinya yang ternyata semalaman tidur di atas tempat tidurnya sungguh hal yang sangat memalukan, dan dia tidak akan malu untuk kedua kalinya di hari ini.

“Kamu ini masih mabuk yah??” Ucap YongHwa lemah. “Atau apa kamu sudah berubah menilaiku? Kamu tahu aku tidak mungkin mencelakaimu Hyunnie..”

“Siapa tahu? Kita sudah tidak pernah berkomunikasi bertahun-tahun, bisa saja kamu bukan yang dulu lagi, dan memang kamu bukan YongHwa yang aku kenal lagi…Kamu bukan YongHwa aku lagi…”

YongHwa menghela nafas panjang. Ada yang merambat hangat di dadanya ketika mendengar SeoHyun menyebut kata “YongHwaku..” betapa dia merindukan kata-kata itu tergiang di telingannya dan diucapkan oleh wanita yang sednag uring-uringan di depannya ini.

“Sebesar apapun rasa cintaku padamu, itu tidak akan membuatku mengambil kesempatan saat kamu lagi tidak berdaya seperti ini, buat apa? Lebih bagus menikmati tubuhmu ketika kamu sepenuhnya sadar dan kamu juga ikut merasakan kebahagaiaan yang aku rasakan ketika menyentuhmu..”

“YAAAA…” SeoHyun melemparkan bantal yang di sampingnya tepat ke wajah YongHwa.

“Kamu yang memulainyakan? Kamu yang terlebih dulu menilaiku negatif. Aku ini lelaki dewasa Hyunnie, apa kamu pikir hanya melihat tubuhmu bisa memuaskan kerinduanku terhadapmu. Dan lagi aku sudah pernah melihat semua bagian tubuhmu, dan perna menci..”

“OPPPPAAAAAAAAAAAA…” SeoHyun berteriak frustasi. Dia menutup wajahnya yang mulai berair. YongHwa tega sekali menyakitinya, bahkan merusak kenangan mereka berdua dengan mengucapkan kata-kata serendah itu, ini menyakitinya.

“Mianhe Hyunnie..chinca mianhe my love…”

YongHwa maju dan memeluk tubuhnya. Merasa letih dan sakit hati SeoHyun terdiam, dia tidak bisa lagi melawan. Dia memilih tetap menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dan terisak pelan. Dia tidak lagi peduli jika sekarang YongHwa telah memeluk tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam dan terpisah sehelai selimut dengan tubuh YongHwa.

“Maafkan aku..” Yonghwa menyesal harus membuat perempuan yang dicintainya itu menangis, tetapi dia tidak menyesalkan tindakannya tadi, karena dia kembali merasakan sensasi kebahagiaan. Akhirnya untuk pertama kalinya SeoHyun memanggilnya dengan panggilan Oppa.

“Aku membenci Oppa…”

“Dee…Aku tahu…” dia tersenyum pelan, akhirnya wanita ini luluh juga. Dia mengenal SeoHyun sebaik dia mengenal dirinya sendiri.

“Aku tidak akan memaafkan oppa…untuk kesedihan selama..bertahun-tahun yang harus aku alami…hikkss..” ucap SeoHyun tergugu.

“Dee..aku akan menerima semua apapun yang bisa membuatmu kembali menerimaku My Love…termasuk menebus rasa sedih selama bertahun-tahun meninggalkanmu…” Ucap Yonghwa sambil mengangkat wajah SeoHyun dan menghapus airmata dari pipi gadisnya.

“Aku akan membalasnya..” Ucap SeoHyun sambil menatap YongHwa, tetapi Yonghwa tahu, tatapan mata itu melembut dan dia bisa melihat ada cinta disana.

“Dee, lakukan sesukamu.. “ ucap YongHwa sambil membelai wajah SeoHyun. “Tapi biarkan aku berada disisimu ….” Ucapnya lirih lalu melabuhkan bibirnya ke jidat SeoHyun dan menciumnya. “…biarkan aku menjagamu Hyunnie…” Bisiknya lalu mencium kedua mata SeoHyun. Di tempatnya SeoHyun bergetar. “..dan izinkan aku kembali menjadi kekasihmu, menjadi milikmu…” ucapnya lirih lalu melabuhkan bibirnya di bibir mendamba itu. Menuntaskan rindu yang panjang , rindu yang bertahun-tahun, rindu yang menyakitinya begitupula menyakiti kekasihnya ini.

Dan pagi itu sebuah hari barupun dimulai. Minimal di hati kedua anak manusia itu.




(…Dreams, Dreams
Of when we had just started things
Dreams of me and you
It seems, It seems
That I can't shake those memories
I wonder if you feel the same way too

The littlest things that take me there
I know it sounds lame but its so true
I know its not right, but it seems unfair
That the things remind me of you
Sometimes I wish we could just pretend
Even if for only one weekend
So come on, Tell me
Is this the end??)


(Lily Allen – Little Things)






_0o0_





@Soo_Won Yuuhhuuuu… @Hyunnie dikau apakabar dear? Baik-baik sajakan??



@Sunny Kita harus siap-siap tampaknya nih..Lol RT @Soo_Won Yuuhhuuuu… @Hyunnie dikau apakabar dear? Baik-baik sajakan??



@Hyo Siap@ dilabrak, atau malah siap2 ditraktir?? Yg kedua kedengaran keren..*Wink* RT @Sunny Kita harus siap-siap tampaknya nih..Lol RT @Soo_Won Yuuhhuuuu… @Hyunnie dikau apakabar dear? Baik-baik sajakan??








.END.




Author's Note :



SCREAM OUT LOUD : HAPPY BDAY JUNG YONGHWA ^^

Wish you all the best, and LongLast wif u'r GF,SEOJOOHYUN...


Cheers ^^











.SJ.

3 komentar:

  1. Onnieeeee *scream* Omo~ akhirnya kerinduan thp updetan P9A terbayar sudah hari ini..ga sia² nunggu berbulan² tapi hasil akhirnya seperti biasa tdk mengecewakan ;)
    Yeahhh suka suka suka ama kisah percintaan Yoona jdi ingat cinta pertama wktu SMP hampir sama kisahnya lol #abaikan.Senang bgt onnie pairingin Yoona ama Jonghyun,ini couple cute.Ga sabar pgn tau gimana ntr si JH apa dy mengenali Yoona setelah bertahun² mrk brpisah.Dan aku suka bgt gimana cara onnie menggambarkan karakter onniedeul Seohyun di sini,sumpah SNSD di sini lucu n jd kepengen punya onnie seperti mrka.Paling suka lihat aksi si Jessica ama dorkynya si Hyeyeon.Btw,ntu Yuri ketahuan bgt yak naksir berat ama si Jonghoon XD.Pokoknya best bgt dah ò(^⌣^ )ó
    Untuk couple utama qt di sini,suka bgt x ni onnie menggambarkan masalah mrka,Benar kata Sunny,YH terlalu ganteng utk di abaikan & di chapter x ini onnie sukses membuatq pengn pny hubby spt YH.Sapa sich wanita yg g senang mengetahui di balik profesi yg di ambilnya adalah demi wanita yg memiliki penyakit & dia ingin menjadi org yg bisa di andalkan jk penyakit trsbut,dan YH sukses mengambil hatiku dg keteguhannya.meski emang salhnya napa hrus brthun² ninggalin Hyunnie tnp berita,ini yg q krg sereg.Tapi ttp aja meski bgitu aq suka bgt pas adegan terakhr dimana akhrny hati Hyunnie melunak dg sikap & perbuatan YH yg menurutq sweetnya keterlaluan Hehe..Pokoknya envy bgt ama Hyunnie utk kesekian kalinya,envynya udah di luar batas.LOL
    Aigoo ga kerasa panjang bgt komenq.Mianhe onnie XD.Ga sabr nunggu updetan berikutnya.Menurutku SJ onnie the Best author utk YS FF di Indo.Kerasa real bgt di buatnya ^^
    Salut~ò(^⌣^ )ó.Di tunggu kelanjutannya ya onn!!Gomawo onnie *kisskiss*(˘⌣˘)ε˘`)

    Dan tak lupa mau ikutan ngucapin "Happy24Day to Jung Yong Hwa a.k.a Black Dragon Yong a.k.a Handsome Blue Leader" semoga umurnya barokah,rejekinya lncar biar tabunganny bertmbh supaya bs cepat nikh ama Hyunnie,makin di cintai Buin Hyunnie,bahagia dunia akhirat dan pastinya selalu tunjukin kesetiaan pd Gogumas ya *wink*
    #YONGHWAinMyHead uri Yong Seobang

    - @ai_khai

    BalasHapus
  2. akhir'a... Akhir'a...
    Setelah menanti sekian lama, part 3 keluar jg..
    Cerita'a tmbh seru..
    Uri Hyunnie msh sk kan sm Yong??
    Trus akhir'a mereka balikan lg??
    Senenggg....
    SJ eonni Daebak..


    Jia Jung

    BalasHapus
  3. Baru mampir lagi kesini... Unnie... Kapan balik buat cerita YS? Kangen ma lovey dovey Yong ma Hyun ni....Kekeke... Sebelumnya dulu aku yg 'dii' tp aku ganti Lovely cz da yg error...

    Yuhuu.. hyunnie terima aja deh Yong-nya, buruaaan... Kalo gak aku nih yang ambil. kekeke
    Buat Yoona aku baca lanjutannya aja dulu ya...
    tapi un, masak bisa abis minum susu trus minum obat, kagak netral itu obatnya? gak sembuh2 donk... kekeke

    Hwaiting unnie... tetap semangat... kita doakan dari rumah masing2 ya...
    Love this FF ^^"

    BalasHapus