.SNAPSHOOT YONGSEO.
_Part 3 : What I Want is You_
HongKong, 01.15 AM
Malam beranjak dini hari ketika SeoHyun merebahkan diri di bed kamar hotel yang telah di sediakan bagi personil SNSD di HongKong, setelah sebelumnya memastikan kedua orangtuanya juga telah beristirahat di kamar mereka. Dia dan SNSD sedang berada di HongKong untuk menggelar Big Concert SNSD di awal tahun 2012. Konser SNSD ini sendiri berlangsung selama 2 hari, dan hari ini adalah hari terakhir. And Thanks God, konser mereka berlangsung sempurna & sukses. Thanks to SONE HongKong. SNSD love SONE HongKong.
Dan malam ini ketika mereka masing-masing beristirahat di kamar Hotel mereka, after party selepas konser, rasa lelah teramat sangat menguasai SeoHyun. Dan di tengah rasa lelah itu, tiba-tiba kerinduannya membuncah terhadap satu sosok. Menginginkan orang itu hadir di sini, memeluknya sepanjang malam dan berbisik di telinganya “I love you My Hyunnie…Sleep well baby…” sambil bernyanyi Banmal Song atau Love Light, lagu itu sudah semacam lullaby baginya jika mereka menghabiskan malam bersama.
Bukannya tidak mensyukuri konser mereka yang berlangsung sempurna dan kehadiran kedua orang tuanya di sini _Yang sepanjang pesta bercengkrama bersama dengannya dan dia bahkan sangat berterimakasih kepada mereka berdua karena telah datang dan memberi dukungan padanya di HongKong_ tetapi tetap saja baginya malam ini kebahagiaannya sedikit kurang lengkap tanpa orang itu, dan ketika berbaring seperti ini dia sangat merindukan seseorang itu, lelakinya, Jung YongHwa.
Kerinduan terhadapnya memuncak dan sialnya dia tidak mungkin menghubunginya pada jam-jam seperti ini, even tadi ketika sebelum konser YongHwa menelponnya dan memberinya dukungan seperti yang selalu mereka lakukan jika salah satu dari mereka akan memulai konser dan YongHwa memaksanya untuk menelpon dia begitu konser usai tetapi SeoHyun tidak melakukannya. Dia tahu kekasihnya tersebut juga sedang sibuk mempersiapkan single comeback CN Blue di Jepang dan sekarang pasti telah tertidur. Alangkah egoisnya jika dia menghubunginya saat ini hanya karena dia rindu padanya.
“Kamu belum tidur??” Suara Hyoyeon yang baru saja keluar dari bathroom mengagetkannya, dia berbalik dan menatap HyoYeon.
“Belum onnie…”
“Tidak biasanya...” HyoYeon mengusap wajahnya dengan handuk kecil dan mulai duduk di atas tempat tidurnya. “Oh iya, kamukan memang sudah sangat jarang tidur cepat yah. Ehhmmm…sejak kapan yah mulainya??” HyoYeon kemudian menerawang. “sepertinya sejak kamu menjadi istri Jung YongHwa-ssi…”
“Onniee…” SeoHyun berteriak malu.
HyoYeon tergelak tertawa, senang bisa mengerjai maknae mereka.
“Oh iya, kamu lihat banner tadikan? Astaga aku kaget ketika membacanya..Hahahha..dia pasti fans YongSeo Couple, andai tidak takut di marahi manajer oppa aku bakalan berteriak menjawab pertanyaan itu. Tapi mengingat kasus Yoona yang akhirnya mendapat teguran keras waktu dia meneriakkan “bogoshippo Jung YongHwa” niatku jadinya buyar..hahaha…”
“Onnie, untung onnie tidak melakukannya…”
“Aiigooo..uri Hyunnie..kenapa mukamu bersemu merah seperti itu?”
“Aiisshhh..cham…onnie aku mau tidur..” ucapnya lalu berbalik, memunggungi HyoYeon yang masih tertawa.
Tanpa sepengetahuan HyoYeon, SeoHyun tersenyum. Dia bersyukur onnie-onnienya tidak tahu kelakuannya ketika dia berkomunikasi melalui gerak tubuh dengan pemilik banner tadi. Ya, di konser mereka seorang fans membawa banner bertuliskan “Jung YongHwa, He’s You or i??” dengan tulisan YongSeo di sekelilingnya. Dan dengan polosnya cenderung impulsive malah, SeoHyun menunjuk dirinya sendiri yang berarti Jung YongHwa adalah miliknya, dan yang membuatnya buncah dengan rasa bangga atas kepemilikannya pada kekasihnya itu adalah reaksi pemilik banner tadi, dia tidak menemukan wajah kecewa di sana, perempuan muda itu malah tersenyum padanya dan menganggukkan kepalanya.
Andai tidak mengingat tempat, ingin rasanya SeoHyun berteriak bahwa, Jung YongHwa adalah miliknya dan diapun adalah milik Jung YongHwa. Sepenuhnya miliknya.
“Sebenarnya tanpa kau jawabpun orang bisa tahu jawabannya…” lirih suara HyoYeon membuat SeoHyun mengejang kaku. Dia beburu berbalik dan bangun dari tidurnya.
“Apa maksud Onnie??”
Tanpa menghentikan kegiatannya melumuri wajahnya dengan krim malam HyoYeon berbicara. “Kamu tahu Hyunnie? katanya jika kita telah terikat dengan seseorang, misal menikah atau bertunangan atau memiliki hubungan yang dalam dengannya, pada raut wajah kita terdapat jejak wajah kekasih kita tersebut…”
“Haa…”
“Simpelnya di raut wajah seorang istri pasti bisa di temukan jejak wajah suaminya, alias ada kesamaan dan honestly dear, kalau aku melihatmu entah mengapa aku bisa melihat wajah YongHwa terukir di wajahmu…” HyoYeon yang telah melumuri seluruh wajahnya bahkan lehernya dengan krim malam dan bersiap tidur berbalik menatap SeoHyun. “Jadi sekarang jelaskan pada onnie apa yang kalian lakukan malam itu di Osaka, karena setelah di Osaka itu entah mengapa wajahmu dan wajah YongHwa semakin berjodoh saja, kalian pasti “melakukannya” iyakan??” HyoYeon sengaja memberi tekanan pada kata melakukannya.
SeoHyun tidak dapat menahan rasa hangat yang menjalar pada wajahnya, dia yakin sekarang wajahnya sempurna memerah. “Aiissshhh onnieee…” untuk menutupinya, dia membuang tubuhnya ke kasur dan membenamkannya di atas bantal tidurnya. Masih sempat di dengarnya gelak tawa HyoYeon.
“Hahahha…kamu memang mudah terbaca dear..wooaaahh, aku envy padamu, kapan aku juga bisa memiliki kekasih….” HyoYeon lalu berbaring dan berniat tidur, di tempatnya SeoHyun kembali berbaring dan pikirannya mengembara berflashback pada kejadian minggu lalu di Osaka, Japan.
_o0o_
Osaka, 12 Januari 2012…
“Real man know what they want, believe in it and fight for it..”
Seohyun tidak ingat quote ini dia baca di mana dulu, yang jelas dari salah satu buku diantara ratusan buku yang telah dia tamatkan. Dan sekarang, ketika matanya tertancap tajam pada satu sosok namja yang sedang perform di depan sana membuatnya kembali mengingat quote ini.
Ingatan pun kembali membawanya pada beberapa hari yang lalu, bahkan menyebrang tahun _as you know sekarang sudah memasuki pertengahan bulan januari 2012 dan saat itu masih desember 2011_ ketika dia sedang syuting untuk acara Dangereous Boys. Tepatnya ketika sesi art pshycoterapy di mana psikolog menyuruh mereka, SeoHyun, member SNSD lainnya dan ke lima anak binaan mereka, untuk menggambar imaginary person, seseorang yang terlintas dalam pikiran mereka, lelaki masa depan mereka. Yang terlintas di kepala SeoHyun adalah sosok pria yang akan menjadi suaminya kelak, memiliki profesi yang sama dengannya dan apa yang akan mereka capai beberapa tahun kemudian.
Di alam bawah sadarnya, yang teringat adalah dia, Jung YongHwa. Pria yang dia harapkan menjadi bagian dari masa depannya. SeoHyun mengenal Jung YongHwa sebaik dia mengenal dirinya sendiri. Bagi SeoHyun, Jung YongHwa adalah pria yang tahu dengan pasti apa yang ingin di capainya dalam hidup, positif thingking, bijaksana dan sangat considerate.
SeoHyun selalu suka saat-saat YongHwa berbagi cerita tentang impian-impiannya sebagai musisi bersama bandnya CN Blue di tiap kencan-kencan mereka. SeoHyun melihat usaha keras YongHwa dan member CN Blue lainnya untuk membuat musik yang bagus dan tampil sempurna di negara manapun mereka mengadakan konser sebagai bentuk penghargaan mereka kepada fans-fans yang telah mencintai mereka. Yang terlintas di kepalanya saat itu adalah Jung YongHwa-nya. Tetapi, karena sadar jika gambarnya ini akan ditayangkan dan dinonton oleh semua orang di Korea Selatan, dan mengingat bahwa mereka harus menyembunyikan hubungan mereka, SeoHyun memilih untuk mengaburkan wujud nyata dari pria yang dia harapkan menjadi suaminya kelak dengan cara membuat ilustrasinya sedikit abstrak. Tapi dia tahu onnie-onnienya bisa menebak dengan pasti siapa pria yang dia maksud.
Dan saat ini, ketika mereka sedang berada pada perhelatan puncak Golden Disk Award, ajang penghargaan paling bergengsi di dunia showbiz Korea Selatan, even pelaksanaannya di Jepang, ketika CN Blue baru saja menerima dua award dan sekarang sedang perform di depan sana, yang membuat onnie-onnienya ikut bernyanyi dan bersemangat teriak-teriak di sisinya, Dada SeoHyun penuh dengan rasa bangga kepada Mereka. SeoHyun ikut merasakan kegembiraan mereka, siapa yang tidak gembira ketika kerja keras kita mendapat penghargaan. Dia ikut bernyanyi bersama Unnie-unnienya meski tidak pernah melepaskan pandangannya pada satu sosok yang terlihat sangat-sangat manly malam itu.
Dia bergumam di dalam hatinya, “Sabar Hyunnie, kalian akan menghabiskan malam ini hanya berdua dengannya…” dan efek dari hanya mengingat hal itu saja, sudah membuat dadanya berdesir hangat.
SeoHyun kemudian berflashback ke sesi percakapan mereka via skype beberapa hari yang lalu. Saat itu SeoHyun sedang menghabiskan liburan di Bali selama 3 hari di awal tahun yang baru bersama kedua orangtuanya, sedangkan Jung YongHwa menghabiskan waktu liburannya berkunjung ke hometownnya di busan, mengunjungi keluarga dan teman-temannya. Mereka telah sepakat menghabiskan libur tahun baru bersama keluarga, memulai hari mereka di tahun 2012 dengan membaginya bersama keluarga karena jadwal padat di tahun 2012 bakal menanti mereka dan kesempatan mereka bertemu dengan keluarga itu kecil, dan kemungkinan untuk bertemu satu sama lain besar, mereka punya beberapa jadwal yang mereka berdua sebagai pengisi acaranya bersama grup masing-masing.
“Vacationnya di bali bagaimana Hyunnie??”
“Woaah, Bali is beautiful town oppa. Ehmm, tempat ini romantis untuk pasangan yang sedang honeymoon…”
“Apakah ini semacam signal Hyunnie, jika kau ingin kita segera menikah dan melewati Honeymoon kita dibali??”
“Aahh..chaamm..Yong choding…”
“Yaaa…aku kan hanya berusaha mengatakan apa yang tidak dapat kau katakan, I know you so well baby…”
SeoHyun bersemu merah.
“Aku ingin segera menikahimu Hyunnie..”
“Opppa….” SeoHyun berucap lirih, tersekat karena haru, tidak sekali kekasihnya itu mengatakan hal yang sama, dan dia selalu bisa melihat YongHwa-nya memandangnya penuh cinta ketika mengucapkan kata-kata itu. “Aku sungguh ingin menjadikanmu istriku, menghabiskan waktuku denganmu, berbagi, memelukmu sepanjang hari, tetapi seperti dirimu aku juga tahu kalau masih banyak yang harus kita lakukan, bukan begitu Baby? Aku punya impian dan begitupun dirimu, impian yang harus di wujudkan, jadi kita memang benar-benar harus menunggu…”
Di tempatnya tidak ada yang bisa di lakukan SeoHyun selain mengangguk-anggukkan kepala dan semalamam itu mereka habiskan untuk mengurai kerinduan satu sama lain.
“Aboji dan ommoni bahagia dengan liburannya??”
“Dee, mereka menikmatinya…”
“Sampaikan salamku pada mereka…”
“Dee, mereka berharap bisa bertemu dengan oppa…”
Sesaat mereka kemudian terdiam.
“Jadi Seo JohYun-ssi, kita akan bertemu di Jepang. Aku punya ide bagaimana kalau sesudah pesta kita kencan di Jepang baby?”
“Ahhh, oppa..”
“Wae??”
“Eehmmm, Aku punya ide yang lain oppa…”
“Apa itu??”
“Bagaimana kalau kita taruhan?”
“Taruhan?? Wooowww, it’s really you Seo Joo Hyun-ssi??”
“Yaaa..opppaaa…”
“Arasho, taruhannya apa?”
“Eehhmm, kalau oppa dan brother in law menang di Osaka aku akan mengabulkan permintaan oppa, tetapi kalau aku yang menang oppa yang mengabulkan permintaanku..”
“Deal… Siapa takut?”
“Tapi ucapanku belum selesai oppa, untuk membuatnya menarik tidak semudah itu. bagaimana kalau kita bertaruh tiga award untuk masing-masing grup kita…”
“Yaaa..yaaa..apakah kau sedang mempermainkan aku Seo JooHyun-ssi, 3 award? Are you kidding me??”
“Aniiyaaa. Aku cuma mau membuatnya menarik oppa”
YongHwa berpikir keras. SeoHyun tentu yakin SNSD bisa menang tiga awards, secara SNSD sekarang menjadi top GB di dunia perKpopan, tetapi dirinya? Tidak semudah itu bagi CN Blue untuk bisa menang di tiga award sekaligus.
“Ehhmmm…Bagaimana kalau tidak dapat menang 3 award, apakah kita akan tetap kencan setelahnya?”
“Kencan dan taruhan ini lain persoalan oppa. Jadi bagaimana? Take it or leave it?”
“Ehhmmm, jadi kamu ingin bermain denganku baby? Arasho, aku terima tetapi kamu janji bakalan memenuhi apapun permintaanku yah??”
“Apapun…”
“Baiklah, deal. Siapkan dirimu Hyunnie…”
Dan ternyata kini dirinya harus menerima kekalahan ketika tiba pada akhir acara dan fakta yang tergelar di hadapannya adalah SNSD menang dua award, even mereka yang menyabet Daesang award, dan CN Blue berhasil menggondol 4 award. SeoHyun kalah total. Anehnya dia justru tidak merasa kecewa, yang di rasakannya kini adalah perasaan berdebar dan gembira karena setelah menang pada kasta tertinggi GDA, berikutnya dia akan menghabiskan malam bersama kekasihnya. Dia sudah tidak sabar punya privacy dan hanya berdua dengannya, tidak seramai di panggung ketika acara closing dan atau pesta after award yang di selenggarakan oleh pihak panitia di ballroom hotel tempat mereka, para idol, menginap.
Mereka berdua hanya bisa saling memandang dari kejauhan dan tidak berkomunikasi satu sama lain, terlalu beresiko, ada beberapa jurnalis di sana dan kamera tampaknya masih ON.
Tetapi SeoHyun tidak perlu menunggu lama ketika beberapa menit kemudian mereka telah bersama di kamar YongHwa. YongHwa mendapat kamar bareng JongHyun tetapi JongHyun berbaik hati mengungsi di kamar JungSHin dan MinHyuk, memberi privacy kepada leader mereka yang telah banyak berjuang agar bisa kencan dengan kekasihnya.
“So…”
“JongHyun oppa kemana??”
YongHwa mendekati kekasihnya dan menariknya duduk di pangkuannya. Duduk dengan posisi ini membuat SeoHyun mengingat foto favoritnya yang tak bosan-bosannya di pandanginya jika sedang rindu pada YongHwa, foto yang di ambilnya beberapa bulan yang lalu.
“Kamu sedang bersamaku dan yang kamu tanyakan JongHyunnie..ooohh baby kau menyakiti hatiku…”
“Yaa Oppa..choding as usual yah…”
YongHwa tertawa pelan lalu menarik kepala SeoHyun menunduk ke wajahnya dan mencium bibirnya lembut. “Bogoshippo Hyunnie…” ucap YongHwa lirih.
“Na do oppa…” SeoHyun kembali mendaratkan ciuman ke bibir YongHwa. “Chukkae untuk awardnya, aku bangga pada Oppa…dan tadi penampilan oppa sangat memukau, my rocker Yong…”
“Hmmm…tetapi sepertinya ada yang kalah taruhan nih…” YongHwa menenggelamkan wajahnya di lekukan leher SeoHyun, menghirup aroma kulit SeoHyun yang selalu membuatnya nyaman. Dan lalu dia mengangkat wajahnya dan menatap SeoHyun dalam-dalam. “Jadi, sekarang waktunya mengabulkan permohonanku kan baby? Sesuai perjanjian…”
SeoHyun mengangguk dan merasakan dadanya berdebar cepat. Semakin berdebar ketika YongHwa memandangnya dengan tatapan tajam sambil berkata. “Permintaanku adalah kamu Hyunnie, dirimu menjadi milikku sepenuhnya…seluruhnya…”
SeoHyun tahu arti kata itu, di tambah tatapan meyakinkan YongHwa padanya dan belaian tangannya di lengannya membuat SeoHyun sempurna memerah. Dia memilih menunduk, tidak berani menatap wajah YongHwa. YongHwa kemudian menangkup kedua wajahnya, dan memaksanya melihat ke arahnya.
“Tapi aku tidak akan memaksamu Hyunnie, ini bukan sesuatu yang harus di paksakan baby. Aku akan menunggumu siap, dan untuk itu ak…”
“Siapa bilang aku tidak mau…” lirih suara SeoHyun memotong ucapan YongHwa, membuat YongHwa tersentak kaget.
“Dee??”
“Siapa bilang aku tidak mau mengabulkan permohonan oppa…”
“Are you sure baby??”
SeoHyun meski kembali menunduk dia menganggukkan kepalanya.
“Lihat aku Hyunnie…” YongHwa kembali memalingkan wajah SeoHyun agar memandanginya. “Kamu serius??”
“Akukan kalah taruhan dan aku harus memenuhi permintaan oppa…”
“Shiiro..aku tidak ingin jika ini hanya karena taruhan itu, aku tidak akan sepengecut itu Hyunnie…lupakan tentang taruhan itu…”
“Aku mau oppa…” SeoHyun kemudian menangkupkan kedua tangannya di wajah YongHwa dan mulai menciuminya dari jidat, turun ke hidung, kedua pipi dan berakhir di bibir YongHwa sebelum kemudian berkata pelan. “Aku mau karena aku mencintaimu dan ini sebagai kadoku di hari ke 700 kita…” dan SeoHyun serius dengan ucapannya, selama ini YongHwa telah menghormatinya, melindunginya bahkan dari dirinya sendiri, setiap kencan-kencan mereka di malam atau dini hari, YongHwa tidak pernah berbuat sesuatu yang membuat SeoHyun tidak nyaman, dan SeoHyun tahu meski laku-laki itu sangat menginginkannya YongHwa tidak pernah bertindak gegabah tanpa memikirkan SeoHyun dan selama ini YongHwa telah menunggu, menunggu kesiapannya.
“Astaga, kamu masih menghitungnya masih sejak kebersamaan kita di WGM…aku tersentuh…”
SeoHyun mengangguk. YongHwa bergetar di tempatnya. Dan lalu dia menarik tubuh SeoHyun merapat padanya dan mulai menciumi bibir gadis itu dalam dan intim seperti yang selalu di impikannya. SeoHyun mencoba mengimbangi ciuman panas YongHwa.
YogHwa kemudian membopong SeoHyun dan tetap meneruskan ciuman mereka. SeoHyun yang melingkarkan kedua kakinya di pinggang YongHwa dan kedua lengannya di leher YongHwa juga membalas ciuman YongHwa.
YongHwa membawa tubuh mereka berdua ke tempat tidur. Menjatuhkan tubuhnya di atas king size bad yang seharusnya di bagi YongHwa dengan JongHyun bukannya dengan SeoHyun.
YongHwa berusaha mengendalikan dorongan hatinya untuk segera menelanjangi gadis yang benar-benar membuatnya jatuh cinta habis-habisan ini dan tenggelam dalam tubuh indahnya tetapi dia tahu, sangat tahu kalau ini adalah pengalaman pertama bagi SeoHyun, dan dia harus menghormati hal itu.
“Aku janji baby, aku tidak akan menyakitimu. Kamu adalah hartaku yang tak ternilai, melebihi semua pencapaian terbesar daam hidupku, bagiku memilikimu lebih dari semua award ataupun penghargaan-penghargaan itu dan aku akan melakukannya perlahan-lahan, lembut dan aku akan memberimu waktu selama apapun yang kau butuhkan, kamu tidak takutkan baby??”
“Aku tidak takut oppa, aku hanya..you know this is the first time…tapi, tapi aku percaya padamu…”
YongHwa lalu melanjutkan ciuman mereka, menautkan lidah mereka berdua. Sensasi panas menjalari tubuh SeoHyun, membuat beberapa bagian tubuhnya terasa bergetar.
(We got the afternoon
You got this room for two
One thing I’ve left to do
Discover me
Discovering you
One mile to every inch of
Your skin like porcelain
One pair of candy lips and
Your bubblegum tongue…
Cause if you want love
We’ll make it
Swim in a deep sea
Of blankets
Take all your big plans
And break ‘em
This is bound to be a while
Your body is wonderland
Your body is wonderland
I’ll use my hands
Your body is wonderland…)
“Oppaa…” desah SeoHyun. Dia tidak percaya betapa semua ini terasa nikmat, tadi jujur dia begitu gugup tapi sekarang dia tidak bisa berkonsentrasi pada apapun akibat perbuatan YongHwa padanya. Desahan-desahan keluar dari bibir mereka berdua. Tak ada kata yang mampu menjabarkan gelombang kenikmatan yang mereka rasakan.
(..Something ‘bout the way the hair falss in your face
I love the shape you take when crawling towards the pillowcase
You tell me where to go and
Though I might leave to find it
I’ll never let your head hit the bed
Without my hand behind it
You want love??
We’ll make it
Swim in a deep sea
Of blankets
Take all your big plans
And break ‘em
This is bound to be a while
Your body is wonderland
Your body is wonderland
I’ll use my hands
Your body is wonderland
Damn baby
You frustrate me
I know you’re mine all mine all mine
But you look so good it hurts sometimes…)
(John Mayer – Your Body is wonderland)
Dan sebelum pagi sempurna hadir ke bumi, SeoHyun menyelinap keluar di temani YongHwa yang kemudian mengantarnya ke depan kamarnya dan kembali mencium ujung hidungnya.
“I Love you Hyunnie dan ingat kau adalah milikku..jangan tersenyum pada lelaki manapun…”
“Aiissshhh… I love you too oppa, ingat untuk jaga kesehatan, aku akan menelponmu jika aku sudah tiba di korea…”
Yonghwa mengangguk lalu kembali mencium SeoHyun dan berlalu pergi.
Mereka pagi itu kembali ke korea dengan pesawat yang beda dan tiba di airport yang beda, tetapi kalau orang lain yang melihat mereka jeli, tentu mereka bisa melihat ada yang berbeda dari YongHwa dan SeoHyun.
_o0o_
Ingatan itu membuat SeoHyun jatuh tertidur dan di mimpinya dia kembali bercinta dengan kekasihnya itu, menghabiskan waktu bersamanya, dan tertidur di dalam pelukannya sambil mendengar YongHwa bernyanyi untuknya.
_Part 3 END_
Author Note :
Hai..hai..hai..tadinya format FFku ini dalam bentuk diary, tapi belakangan aku agak susah menuliskan ide-ide liar di kepalaku jika formatnya seperti diary, dan akan sangat terbatas sekali…
Makanya aku kemudian merubahnya tepat di part 3 ini, mencoba memakai sudut pandang baru. Nah yag jelas SnapShoot YongSeo ini akan terus berlanjut mengikuti perkembangan YongSeo sehari-har dan event2 yang melibatkan mereka.
Trus Thanks to JULI AGASHI buat sotosopannya yang Daebak, luv you dear..wkwkwkkwkw..
Terakhir aku mengundang kalian, kalau kalian punya perspektif lain dan ingin di curahkan lewat FF silahkan bergabung dan nulis FF lalu kirim ke aku, key *wink*
YongSeo is Real ^^
.SJ.
mancaaaaap :D
BalasHapusdeg2an pas baca adegan intimnya hihi.
OMG onni SJ,,diri q ms polos,,#plak,,umur dah d ats 20 gini ms polos,,hahah
BalasHapusg bs ngmng ap2 dah,,
ffx onni ttp beresa romanx,,aplg yg ini,,hahahah
d tnggu ff slnjutx onni SJ,,
Hwayting,,^^
weew.. ff onni slalu bkin Aq senyam senyum gaje. :D
BalasHapusseandai'y tu bnern trjdi d kehdupn nyata.. *mulaingayal*
hehe..
SJ onni hwaiting!! ^^
btw, AOD kpan tayang??
OMG..OMG..0////0
BalasHapus*nutup mata..kukuku
daebaaak onnie, ketika ku baca bagian "Tanpa sepengetahuan HyoYeon, SeoHyun tersenyum. Dia bersyukur onnie-onnienya tidak tahu kelakuannya ketika dia berkomunikasi melalui gerak tubuh dengan pemilik banner tadi. Ya, di konser mereka seorang fans membawa banner bertuliskan “Jung YongHwa, He’s You or i??” dengan tulisan YongSeo di sekelilingnya. Dan dengan polosnya cenderung impulsive malah, SeoHyun menunjuk dirinya sendiri yang berarti Jung YongHwa adalah miliknya, dan yang membuatnya buncah dengan rasa bangga atas kepemilikannya pada kekasihnya itu adalah reaksi pemilik banner tadi, dia tidak menemukan wajah kecewa di sana, perempuan muda itu malah tersenyum padanya dan menganggukkan kepalanya."
aigoo..berdesir hangat dadaku. berasa benget perasaan yg dirasakan goguma dan hyun. ah, jd malu.., bener2 di kepalaku terbayang apa yg dilakukan hyun dan yong di backstage. bener2 dch onnie kayak jadi paparazzi..kukukuku
Cemangka onnie!! >,<