Kamis, 26 Januari 2012

AOD Part 10 (FF YongSeo Couple)





ANGEL’s Or DEVIL’s



SJ Entertainment Present :


ANGEL’s Or DEVIL’s


Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)


Other Cast :
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
JongHyun (CN Blue)
Yoona (SNSD)
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
HyoYeon (SNSD)
MiSun (MC WGM)
HyoRin (Sistar)



Opening Theme Song : It Has To Be You – YeSung “SUJU”








.Part 10.







We can’t break up
It’s too early for separation for us
You can’t just leave me like this
There’s so much that I didn’t say yet
Please don’t leave me like this…

Because it’s you, I’m…
Because it was you, i…
I can’t go on like this
The reason I live is only you
Please don’t leave me





_.-AoD-._




Kediaman Jung Yong Hwa…



SeoHyun memandang suaminya dengan wajah geram dan tambah geram ketika melihat YongHwa tenang-tenang saja duduk di meja makan pagi itu ketika mereka sedang menikmati breakfast sambil membaca koran paginya, tak ada sedikitpun tanda-tanda YongHwa merasa bersalah, seperti biasanya suaminya itu malah terlihat arogan. Gaya khas dia, batin SeoHyun.

Sebenarnya, sejak semalam kemarahan SeoHyun sudah berada di ubun-ubun dan dia berniat menunggu kedatangan YongHwa tetapi sampai dia jatuh tertidur pukul 1 dini hari YongHwa belum pulang ke rumah, kesibukan YongHwa dengan dua hotel barunya di Busan membuatnya bolak-balik Busan. Tetapi sesibuk apapun dia, YongHwa selalu menyempatkan pulang ke rumah, meski hanya sejam atau dua sebelum memulai hari yang baru lagi.

Kemarahan SeoHyun bukan tanpa alasan, kemarin tanpa sepengetahuan SeoHyun, YongHwa melalui Han Gung memerintahkan agar salah satu staff manajer di JS Company di mutasi ke cabang lain, tanpa persetujuan SeoHyun sebagai GM. Dan Han Gung kemudian memerintahkan bagian HRD untuk memutasi Hwan Seung dan memindahkannya ke cabang JS Company yang lain menggantikan Kepala cabang yang lama di cabang tersebut. SeoHyun tidak bermasalah dengan hal tersebut dan dari laporan yang di terimanya memang Kepala Cabang yang lama terindikasi melakukan korupsi dan berkomplot dengan Dewan direksi yang notabene paman-paman SeoHyun yang juga memiliki kepemilikan saham di JS Company, tetapi SeoHyun merasa egonya terusik, sebagai GM dia juga berhak diikutkan untuk keputusan-keputusan yang bersifat krusial di JS Company.

SeoHyun tidak menampik bahwa Jung YongHwa lah pemilik sebenar-benarnya JS Company dan segala trik bisnis yang di terapkan Jung YongHwa sejauh ini berhasil membawa JS Company bangkit kembali, dan kepemilikan saham mereka meningkat menjadi 75 persen, beberapa pamannya mulai mempertimbangkan menjual sahamnya pada SeoHyun beberapa bulan yang lalu dan kini tersisa 25 persen pada mereka. Keberhasilan trio SeoHyun, Juniel dan Han Gung serta akal cerdas YongHwa di balik layar membuat sedikit demi sedikit korupsi yang menggerogoti tubuh JS Company di tumpas, ini membuat pamannya sedikit kewalahan, dan mulai menjual saham-sahamnya. YongHwa lah yang menjadi penyelamat, dan dia sangat berterimakasih pada suaminya ini, tiga bulan terakhir ini hubungan mereka memang lebih baik, kematian Ayah SeoHyun merupakan titik balik dari hubungan mereka, tetapi tetap saja pertengkaran-pertengkaran mereka berlanjut terjadi dalam rumah tangga yang baru akan memasuki tahun pertama itu. Dan kesibukan YongHwa membuatnya hanya pulang ke rumah jika dini hari telah menyapa bumi dan kemudian beristirahat beberapa jam sebelum memulai aktifitasnya lagi.

“Kemarin kenapa tidak memberitahukan kepadaku kalau Hwan Seung-ssi akan di mutasi ke kantor cabang??” SeoHyun bertanya dengan nada dingin dan memandang tepat di sebrang meja, dimana YongHwa masih asyik membaca korannya.

“Ehhhmmmm…” YongHwa menurunkan Koran paginya, lalu meletakkanya di atas meja dengan elegan, membuat SeoHyun yang melihatnya menggerutu dalam hati, mengutuk ketenangan pria di depannya.

Selama tiga bulan terakhir setelah kejadian malam itu, Sekarang, suka tidak suka, mau tidak mau, SeoHyun melihat sosok suaminya dari sudut pandang yang baru, segala deskripsi yang terbangun tentang suaminya yang lalu, kini berganti dengan satu kepribadian baru. Dan entah mengapa itu menganggu batinnya.

Dia tidak dapat menampik bahwa ada rasa yang baru yang muncul ketika melihat sosok itu, dadanya berdebar. Tidak, ini bukan cinta. Astaga, bagaimana mungkin dia jatuh cinta pada pria dingin ini? Tidak, itu tidak mungkin. Yah, mungkin ini hanya rasa hormat dan respect. Bagaimanapun di masa-masa sulit dalam hidupnya beberapa bulan yang lalu, pria dingin inilah yang menemaninya, menguatkannya, meski dengan cara YongHwa sendiri, yang alih-alih full of affection, YongHwa justru menghujani SeoHyun dengan pekerjaan. Dan SeoHyun berterimakasih untuk itu. Dan satu lagi, dia berterimakasih atas sikap jantan YongHwa yang tidak memanfaatkan kerapuhannya untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh padanya, meskipun dia berhak untuk itu, secara hukum dia adalah suami sahnya. Tetapi YongHwa tidak pernah melakukannya.

Setelah kejadian malam itu, meski deg-degan karena mereka kembali tidur pada tempat tidur yang sama, tapi sejauh ini YongHwa tidak pernah berbuat kurang ajar padanya.

Dia ingat pada suatu malam di bulan lalu. Saat itu, SeoHyun masih sibuk membaca laporan ketika YongHwa pulang cepat dan kemudian bergabung dengannya berbagi tempat tidur. SeoHyun merasa grogi dan berdebar-debar, ketika YongHwa memandanginya secara intens, tubuhnya sudah bergetar pelan di balik selimut. Tapi alih-alih memeluk atau mendekatinya, YongHwa justru berucap sinis. “Kamu tidak perlu takut, aku sudah mengatakan, aku tidak akan bercinta denganmu jika kamu tidak mencintaiku. Apa untungnya aku menidurimu jika kamu tidak menginginkannya??”

Ucapannya itu kembali membuat SeoHyun meledak marah dan malam itu pertengkaran sempat terjadi di antara mereka, SeoHyun bahkan sampai melempar bantal ke wajah YongHwa, dan malam itu berakhir dengan posisi mereka yang tertidur dengan punggung saling membelakangi.

Tetapi sepanjang kebersamaan mereka, hubungan mereka memang terasa aneh tanpa pertengkaran. Yang lebih aneh lagi entah mengapa SeoHyun menikmati pertengkaran-pertengkaran kecil itu. belakangan dia kemudian suka memancing pertengkaran antara dirinya dengan suaminya, terlebih ketika dia merasa lelah sehabis bekerja di kantor, bertengkar dengan YongHwa adalah pelepasan stress terbaik yang dimilikinya.

“Kenapa tidak memberitahuku?” tegas SeoHyun kembali ketika pertanyaan pertamanya hanya terjawab dengan deheman dan tampaknya tidak ada niat baik dari YongHwa untuk menjelaskannya, makanya SeoHyun mendesaknya.

“Aku pikir itu bukan hal besar untuk kau ketahui dan kemarin kamu sibuk meeting dengan rekanan jadi aku perintahkan Han Gung-ssi untuk melakukannya tanpa menunggu keputusanmu, itu bukan sesuatu yang penting…” ucap YongHwa dingin dan alih-alih memperhatikan SeoHyun, dia justru sibuk mengunyah rotinya pagi itu dan menghirup kopinya, membuat SeoHyun geram.

“Tapi aku GM YongHwa-yah, aku General Manager dan sudah seharusnya Aku tahu apapun yang terjadi di perusahaan…”

YongHwa berdiri membuat SeoHyun mengkeret di tempatnya, merasa menyesal telah bersuara keras. Pagi itu mereka akan bertengkar lagi, batinnya.

Tetapi ternyata prediksinya tidak tepat. YongHwa justru meraih jasnya yang disampirkan di salah satu kursi meja makan mereka lalu berjalan mendekati SeoHyun. SeoHyun bergetar di tempatnya, alih-alih marah, YongHwa justru mencium kepalanya lalu berucap lirih. “Aku berangkat ke kantor…” dan berlalu pergi.

Seohyun buru-buru berdiri dari kursinya dan mengekor YongHwa.

“YAA…” Seohyun kemudian membututi langkah panjang YongHwa. “KAMU TIDAK BOLEH PERGI SEBELUM MENJELASKAN SEMUANYA PADAKU JUNG YONGHWA-YAH …” ucapannya terhenti tepat ketika YongHwa tiba-tiba berhenti dan dia hampir saja menyeruduk punggung suaminya itu.

SeoHyun kemudian tahu alasan YongHwa berhenti melangkah, di depan mereka berdiri Victoria yang lalu memberi salam kepada YongHwa.

“Anneyong Jung YongHwa-ssi…”

“Anneyong…” YongHwa membalasnya singkat, dan lalu berbalik kepada SeoHyun memandangnya singkat lalu berlalu pergi, meninggalkan SeoHyun dan Victoria.

“Qian onnie..” SeoHyun berlari pelan memeluk Victoria. “Ada apa nih pagi-pagi sudah datang berkunjung ke sini??” ucap SeoHyun pelan sembari melepaskan pelukannya.

Victoria tersenyum pelan lalu menggeleng. “Kamu kenapa pagi-pagi sudah teriak-teriak begitu kepada suamimu…”

SeoHyun tertawa pelan. “Anii..” dia lalu menggandeng Victoria sambil melangkah menuju meja makan, tempatnya sedang sarapan tadi bersama suaminya. “Onnie, ayo sarapan denganku…”

“Kamu tidak buru-buru ingin ke kantor??Kalau kamu ingin berangkat, kita bisa sambil ngobrol di mobil saja, kebetulan tadi kesini aku memakai taksi jadi kamu cukup mengantarku ke rumah sakit saja…”

SeoHyun mendengus lalu memonyongkan bibirnya, dia kemudian memberi perintah kepada pelayannya agar membawa satu set peralatan sarapan buat Victoria.

“Ahh, terlambat ke kantor tidak masalah buatku onnie. Biar si Jung YongHwa itu juga tahu kalau aku bukan anak buahnya yang seenaknya bisa diperlakukan semena-mena…”

Kening Victoria terangkat mendengar ucapan SeoHyun, dia merasa heran mendengar kalimat SeoHyun. Kembali SeoHyun tersenyum pelan. “Anii onnie, onnie ini serius banget sih, aku bercanda…”

Victoria menghela nafas lega. Dia senang melihat SeoHyun sudah kembali seperti SeoHyun yang dulu di kenalnya. Selepas kematian Cha Seung Won, dia sempat khawatir melihat kondisi SeoHyun. Dia bahkan tiap pagi bertandang ke rumah besar Jung YongHwa ini untuk menanyakan kondisi SeoHyun, tetapi dia tidak bisa melihatnya secara langsung. Saat itu SeoHyun depresi berat dan tidak keluar dari kamar.

Ajaibnya beberapa hari kemudian SeoHyun sendiri yang menelponnya dan meminta bertemu dengannya. Hari itu dia bisa melihat kembali gairah hidup memancar di mata SeoHyun meski terdapat segaris luka di sana. Luka yang hanya bisa disembuhkan oleh waktu menurutnya. Mereka bahkan sempat menghadiri acara peluncuran single Yesung. Di sana meski memeluk kakaknya dan menyemangati Yesung, Victoria bisa melihat, ada sekat antara SeoHyun dengan kakaknya. SeoHyun terlihat jauh dari jangkauan mereka. Apakah SeoHyun masih merasa semua pangkal dari penderitaannya karena sikap egois kakaknya? Entah, Victoria tidak bisa menyimpulkannya tetapi yang dilihatnya sudah cukup menjelaskan bahwa SeoHyunnya telah keluar sebagai pemenang atas semua derita yang menerpanya. Dia terlihat mampu mengatasinya dengan baik meski masih terdapat jejak-jejak luka di sana.

Dan tiga bulan berselang, kini dia menemui perempuan yang sudah di anggapnya adik sendiri ini dan betapa senangnya melihat dia begitu ceria, begitu hidup. Dan justru hal tersebut menghalanginya menceritakan apa sebenarnya yang menjadi pemicu kedatangannya berkunjung pagi itu.

Pikirannya kembali berflashback ke kejadian beberapa hari yang lalu di rumah sakit.





_.-AoD-._





Seoul Hospital…



“Anneyong Qian-ah…”

“Anneyong, KyuHyun-ah…” Victoria membalas salam KyuHyun, sembari membungkukkan badan. Telah berlalu beberapa tahun dan terjadi beberapa kejadian tetapi wajah itu nyaris tidak berubah. Dia tetap KyuHyun yang dulu, yang ramah dan rajin mengumbar senyum malu-malunya. Victoria bersyukur untuk hal itu, karena ternyata kekhawatirannya tidak beralasan.

Dia sudah memprediksi bagaimana jika bertemu dengan KyuHyun setelah kasus antara KyuHyun dan SeoHyun. Terlebih dirinya adalah keluarga SeoHyun. Untuk itu, dia sengaja sebisa mungkin menghindar untuk bertemu dengan KyuHyun, beruntung Kyuhyun ditempatkan di ER sehingga intensitas pertemuan antara Victoria dengannya sangat kurang. Tetapi siang itu, keberuntungan tidak berpihak padanya, malang tak dapat ditolak, Victoria yang baru saja beranjak dari kursinya di kantin rumah sakit itu bertemu secara tidak sengaja dengan KyuHyun yang sedang berjalan bersama temannya masuk ke kantin rumah sakit.

“Oh iya kenalkan ini temanku, namanya NickHun..”

Victoria membungkukkan badan. “Anneyong haseyo Nickhun-ssi…”

“Dia Victoria, teman kecilku…”

NickHun kemudian membungkukkan badannya pula. “Anneyong haseyo Victoria-ssi. Senang mengenalmu, semoga aku juga bisa menjadi temanmu…”

Victoria tersenyum manis. Dia kemudian berdiri menanti apa yang harus dilakukannya.

“Ehhmm, bisa bicara sebentar denganku?” Tanya KyuHyun, Victoria gelagapan kemudian menganggukkan kepala. Dan setelah berpamitan pada NickHun yang terpaksa makan siang sendiri, Mereka melangkah keluar dari kantin untuk kemudian berjalan mengitari koridor rumah sakit.

“Apa kabarmu Kyuhyun-ah?” ucap Victoria lirih, membuka percakapan di antara mereka.

“Seperti yang terlihat, Qian apa kabar?”

“Sama denganmu, seperti yang terlihat…”

KyuHyun kemudian tergelak tertawa.

“Senang kembali ke Daehan Mingguk…”

“Aku??” KyuHyun menunjuk dirinya, Victoria mengangguk. “Yah, bagaimanapun ini kampung halamanku, tempatku kembali setelah perjalanan panjang ini…” ucap KyuHyun pelan lalu mengusap kepalanya. “Kalau boleh memilih, aku ingin kembali melakukan perjalanan itu, bisa berbuat banyak atas nama kemanusiaan itu sangat berarti bagiku, bisa menyelamatkan banyak nyawa…”

Victoria memandang dari samping profil pria yang sedang menerawang itu dan Victoria menemukan kejujuran dan kesungguhan pada raut wajah itu saat mengucapkan kata-kata terakhirnya.

“Sepertinya tempatmu memang di luar sana yah. Lalu apa yang membawamu kembali kesini?”

KyuHyun berbalik dan memandang Victoria. “Janji masa lalu yang membuatku berada di sini…”

Victoria terkesiap, wajahnya memucat dan KyuHyun bisa melihat itu dengan jelas. Dia lalu tertawa, tetapi terdengar sumbang di telinga VicToria.

“Kamu tidak usah setakut itu Qian-ah, aku hanya bercanda…” KyuHyun kembali melemparkan pandangannya ke depan, ke halaman rumah sakit.

“…Meski tidak sepenuhnya bercanda. Setahun yang lalu aku yang mengambil keputusan bahwa kontrakku akan berakhir tahun ini, tidak aku perpanjang lagi mengingat aku harus kembali di Korea. Tetapi siapa yang menyangka takdir ternyata berkata lain, baru sebulan sejak memutuskan kontrakku berakhir dan berita itu datang, sudah terlalu terlambat bagiku untuk memperpanjang kontrak. Aku lalu memutuskan lebih baik aku tetap kembali ke Korea sekalian mengobati rasa kangen pada keluargaku…”

Victoria bisa menangkap nada miris pada suara KyuHyun, hal ini justru membuatnya tersedak. Betapa waktu dan kondisi terkadang tidak berpihak pada kita, terkadang takdir benar-benar berkata lain dari apa yang menjadi harapan kita.

“Mianhe…biarkan aku mewakili Hyunnie mengucapkan maaf ini…” suara Victoria berbisik lirih. KyuHyun menghentikan langkahnya lalu memandang Victoria.

“Aku tidak butuh permintaan maaf. Sama sekali tidak butuh…” dia lalu berbalik dan bersidekap.

“…Karena permintaan maaf tidak bisa mengembalikan SeoHyun ke dalam pelukanku, tidak bisa...Apakah dengan maaf SeoHyun bisa tetap menjadi milikku? Apakah dengan meluapkan rasa marahku bisa mencegah lelaki itu untuk menikahi SeoHyunku? Apakah dengan semua sumpah serapahku bisa membawa aku dan SeoHyun menjadi pasangan kembali? Tidakkan???Jadi untuk apa semua itu aku lakukan jika pada akhirnya tidak mengembalikan SeoHyun kepadaku…”

Victoria menangkap aura kemarahan dalam rentetan pertanyaan itu. Dan baginya, KyuHyun terlihat tidak terjangkau, meski berdiri mematung melihat halaman Seoul Hospital dari balik kaca besar gedung Seoul Hospital di sampingnya tetapi dia terlihat jauh.

“…Aku marah, aku sakit, rasanya ingin kembali ke Korea dan melarikan SeoHyun bersamaku, membawanya pergi denganku, tetapi kalau kalian menyangka aku menyalahkan SeoHyun atas segala yang terjadi itu sangat salah…”

Victoria sangat mengerti semua rasa yang sedang coba diluapkan KyuHyun.

“…ketika membaca surat Hyunnie hari itu, jujur aku sedih, kecewa, hidupku terasa hancur. Yang namanya sakit jangan ditanyakan lagi. Untuk pertama kali dalam usia dewasaku aku menangis, menangis yang sebenar-benarnya, aku merasa rapuh, egoku sebagai laki-laki terluka. Dalam tiap tidurku di malam-malam yang gelap, kejadian ini serupa mimpi buruk yang menerorku, tidurkupun tidak pernah damai…” KyuHyun kemudian menghela nafas.

“…Tetapi segala rasa sakit, segala kekecewaan dan kesedihan itu berlalu seiring waktu berjalan. Berada di tengah masyarakat yang menderita, masyarakat yang hidup dengan rasa lapar tiap harinya, melihat penderitaan hidup mereka di sekelilingku kembali membuatku sadar bahwa aku jauh lebih beruntung, bersyukur bahwa hidupku masih lebih baik di banding mereka semua…”

“…Setelah terpuruk selama beberapa minggu, aku kemudian bangkit dan kesibukan membuatku bisa mengobati lukaku dengan lebih baik. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan lalu aku menemukan diriku memandang persoalan ini dari sudut pandang yang berbeda, bagaimana kalau aku yang di posisi Hyunnie? Bagaimana kalau aku yang harus mengambil keputusan? Bukan tidak mungkin aku mengambil keputusan sama seperti apa yang Hyunnie lakukan hari itu…”

Victoria benar-benar merasakan hatinya buncah oleh haru, dia berusaha sebisa mungkin menghalau airmata yang mendesak keluar dari matanya dengan jalan mengerjapkan matanya berulang kali. Betapa KyuHyun bisa berpikir sebijak itu.

“…kalau memang harus ada yang disalahkan dalam persoalan ini, kesalahan itu sepenuhnya bukan hanya milik Hyunnie tapi aku ikut andil di dalamnya. Aku mencintai Hyunnie seharusnya ketika mendengar keluhan-keluhannya Aku membuang rasa egoku dan kepuasanku untuk mengabdi pada bidang yang aku cintai ini, dan kembali ke sisi gadis yang kucintai itu, menguatkannya tetapi tidak, alih-alih menguatkannya, aku justru bersikap egois bertahan di benua lain, jauh darinya. Mengingat itu aku merasa aku bodoh, cintaku pada Hyunnie ternyata hanya sekedar kata-kata karena pada tataran praktik aku justru tidak dapat melakukan apapun demi orang yang kucintai itu, aku justru menjadi lelaki yang kalah yang tidak bisa memperjuangkan cinta kami…”

Sempurna, Victoria tergugu. Airmata itu merembes pelan di pipinya, matanya menghangat. dia kemudian dalam diam menghapusnya pelan. Lalu menarik nafas dan menghembuskannya berulang, memberi ruang bagi dadanya yang sesak seketika.

“…Aku kembali hari ini juga untuk meluruskan semua ini, meski takdir berkata lain, meski cinta kami tidak bisa saling memiliki, tetapi hubungan baik itu tidak boleh selesai sampai disini...” KyuHyun berbalik dan menghadap Victoria. “..jangan menangis Qian…” ucap KyuHyun lirih, dia lalu mengusap kepala Victoria pelan.

“..Tolong katakan pada Hyunnie, aku ingin bertemu, kalaupun dia berat untuk menemuiku, katakan padanya aku baik-baik saja, tidak ada yang harus dimaafkan, kalaupun ada yah minimal kami saling memaafkan, aku memaafkan dia dan dia memaafkan kebodohanku…bagaimanapun Hyunnie adalah perempuan yang kucintai, tepatnya pernah kucintai, dan sebelumnya pun hubungan kami baik antara satu sama lain jadi tidak ada alasan bagi kami untuk saling membenci hanya karena hubungan cinta yang tidak berhasil…”

Victoria mengangguk pelan, merasa berat untuk berkata apapun.

“Dan satu lagi, dari lubuk hati terdalam, aku ikut berbela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya paman, maafkan aku karena tidak dapat hadir pada upacara pemakaman beliau…”

Victoria kembali mengangguk. Tetap diam, hanya wajahnya yang berbicara. Bahkan sampai ketika KyuHyun berlalu pergi, dia tetap diam saja dengan perasaan gamang, memandang punggung KyuHyun yang berlalu.





_.-AoD-._





Victoria kembali menyadari keberadaannya ketika SeoHyun mengguncang lengannya pelan. Pertemuannya dengan KyuHyun itu telah berlangsung beberapa hari yang lalu, tetapi sampai saat dia menguatkan tekad untuk memberi tahu SeoHyun apa yang terjadi, dia belum menemukan kalimat yang tepat untuk memberitahu pada SeoHyun tentang kedatangan KyuHyun. Dia bingung bagaimana harus menjelaskannya pada SeoHyun.

“Onnie sedang memikirkan apa sih? sejak tadi aku berbicara tampaknya onnie tidak mendengarkannya…”

“Mianhe Hyunnie-ah…”

SeoHyun tersenyum lalu menatap Victoria lekat-lekat. “Ada apa Onnie??”

“Ehhh…” Victoria gelagapan di tanyai seperti itu dan di pandangi lekat-lekat oleh SeoHyun. Mata itu seperti menelanjanginya, memaksanya untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Aku kenal onnie dengan baik, dan aku tahu dengan pasti bahwa kedatangan Onnie kesini bukan tanpa tujuan. Nah, sekarang katakan padaku ada apa ini? apa yang terjadi?” SeoHyun memandang Victoria lekat-lekat, dan jujur entah mengapa jantung SeoHyun berdebar kencang. Dan di sisi lain, tatapan SeoHyun justru semakin menelanjangi Victoria. Dengan suara lirih Victoria kemudian berkata pelan.

“Kyu…KyuHyun sudah kembali Hyunnie…”

SeoHyun terkesiap. Di tempatnya dia membatu. Jadi KyuHyun telah kembali.




_.-AoD-._




You’re my love
My love that I long for
You’re the person that used to love me
Now I can’t touch you but
Will you long for me as much as I long for you?
The person that I loved crazily, hello hello





_.-AoD-._





Seoul Hospital…



JungShin membeku di tempatnya berdiri sekarang. Meski tidak mengenalnya secara spesifik tetapi dia tahu siapa pria yang berdiri di depannya sekarang. Dia pernah membaca file lengkap tentang pria ini, ketika dia ditugaskan untuk mencari data-data pria ini oleh seseorang, dan dia pernah melihat foto-fotonya dalam berbagai pose, JungShin harus mengakui kalau dokter ini jauh lebih cakep ketika bertemu langsung ketimbang di foto. Dokter muda inilah lelaki yang berhak menjadi suami kakak iparnya, bukan kakaknya, Jung YongHwa. Dan pagi ini, dia harus bertemu dengan laki-laki ini.

Tadi pagi ketika dia berniat menjemput Juniel di apartemennya, dia menemukan Juniel meringkuk kesakitan di lantai apartemennya. Tanpa berpikir panjang, JungShin segera membawanya ke rumah sakit, dan disinilah dia sekarang. Memandang wajah dokter yang berdiri di hadapannya sekarang.

“Dia baik-baik saja, cuma maagnya yang kambuh, tampaknya maagnya sudah memasuki level akut sebaiknya rutin memeriksakan diri dan baiknya pola makan pasien lebih di perhatikan…” ucap KyUHyun jelas.

Di tempatnya berdiri JungShin mengangguk-anggukkan kepala sambil melihat tajam ke arah Dr.KyuHyun. Jadi lelaki ini telah kembali? Apa yang akan terjadi? Apakah dia datang untuk menagih miliknya kembali? Astaga bagaimana ini?

“JungSHin-ah…” Suara Juniel membuatnya kembali sadar. Dia berbalik lalu melihat wajah pucat itu dia sadar dimana dia berada.

“Apa tidak sebaiknya kamu di rawat di sini dulu??” ucapnya dengan nada khawatir tetapi mendapat jawaban gelengan kepala dari Juniel.

“Aku tidak kenapa-kenapa JungSHin-ah, aku baik-baik saja. Maagku yang kambuh, aku cukup istirahat di apartemen saja, iyakan dokter??”

KyuHyun mengangguk. “Usahakan mengontrol makanan anda, sebisa mungkin jadwal makannya di perbaiki, dan jangan makan yang pantang bagi pengidap maag…”

KyuHyun masih memberikan beberapa penjelasan pada Juniel, tetapi tidak di perhatikan oleh JungShin. Kepalanya sibuk memikirkan hal yang lain. Apakah Hyungnya telah tahu kalau pria ini telah kembali? Dan apakah istri YongHwa juga tahu kalau pria ini telah kembali? Atau mereka mungkin justru telah bertemu tanpa sepengetahuan kakaknya itu? Astaga, apa yang harus dilakukannya pada kondisi seperti ini?

“Jungshin-ah…” suara Juniel kembali menyadarkannya. “Kamu kenapa?? Sejak tadi kamu terlihat kebingungan…”

JungSHin baru saja hendak menjawab pertanyaan Juniel ketika telepon genggamnya berbunyi. Dia mengirim bahasa isyarat pada Juniel yang meminta izin untuk menjauh dan menjawab telepon, Juniel mengangguk. JungShin pun berjalan menjauh dari Juniel dan Dr.KyuHyun.

“Kamu dimana??” Tanya YongHwa tanpa embel-embel di depannya.

“Aku sedang mengantar Juniel ke rumah sakit Hyung, tadi dia kesakitan di apartement, maagnya kambuh…”

“Jadi, bagaimana kondisi dia?? Apakah aku perlu ke rumah sakit juga??”

“Anii, anii…dia baik-baik saja Hyung…”

“Ohhh…”

“Dia hanya perlu beristirahat untuk sementara waktu…”

Di ujung sana di dengarnya deheman tanda mengerti dari YongHwa. “Berarti aku harus mengandalkan Han Gung kali ini…”

“Ada apa memangnya Hyung??”

YongHwa tertawa pelan. Hal yang sedikit terasa aneh di telinga JungSHin, tapi memang akhir-akhir ini YongHwa terlihat sedikit lebih ceria. Kehidupan pernikahannya tampaknya memasuki fase bahagia, JungShin bingung apa yang akan di lakukannya.

“Hyunnie kemungkinan besar juga tidak ke kantor, aku tahu watak dia, dia sedang marah karena keputusan yang tidak melibatkannya kemarin. Dan aku tidak heran jika dia memberontak dengan cara tidak masuk kantor. Tadi aku mengecek ke kantor JS dan ternyata benar, dia tidak ada di sana…”

JungShin menghela nafas panjang.

“Baiklah, Pastikan bahwa Juniel baik-baik saja, katakan padanya untuk tidak usah memikirkan pekerjaan dulu, aku akan memberitahu Han Gung langsung agar dia yang menghandle pekerjaan Juniel…”

“Hyung…” meski merasa berat, meski tahu tindakannya ini salah tetapi JungSHin merasa YongHwa harus tahu, YongHwa berhak tahu.

“Deee?? Ada apa??”

“Dokter yang memeriksa Juniel adalah dokter Kyu..”

Lengang.

Tidak ada suara yang terdengar dari seberang sana, membuat JungShin bingung, apakah YongHwa tahu siapa yang dia maksud.

“Dokter kyu???” lirih suara YongHwa menit berikutnya membuat JungShin bisa memastikan kalau YongHwa tahu siapa yang dia maksud. “Lelaki itu??”

Tanpa sadar JungShin menganggukkan kepala, pada menit berikutnya dia kemudian menyadari kalau YongHwa tidak bisa melihat anggukannya, dia menjawab pelan. “Dee, dia disini sekarang, menjadi dokter di ER Seoul Hospital…”

Suara deheman YongHwa yang pelan menutup pembicaraan mereka. JungShin berdiri sesaat menatap telepon genggamnya, lalu berbalik melangkah menuju Juniel dan Dr. Kyu.

Tanpa dia tahu, informasinya itu membuat seseorang di seberang sana membatu.

YongHwa menyandarkan kepala di kursinya. Jadi pria itu telah kembali. Waktunya telah tiba.

Dia mengusap wajahnya pelan.




_.-AoD-._





Pemakaman Keluarga Cha…



Alih-alih ke kantor, pagi itu sepeninggal Victoria, SeoHyun menyambangi pemakaman keluarganya. Pikirannya kembali gundah. Berita yang di bawa Victoria benar-benar mengacaukan semua benteng yang telah berhasil dibangunnya selama ini.

KyuHyun kembali Ke korea dan ingin bertemu dengannya. KyuHyun.

KyuHyun-nya.

Masih pantaskah dia mengatakan hal seperti itu??

Dia yang telah berkhianat, dia yang berlari meninggalkan KyuHyun. Jadi dia sama sekali tidak berhak menyebut KyuHyun adalah miliknya. Sama sekali tidak berhak.

SeoHyun melangkah di tengah kebimbangannya. Dia berjalan menuju tempat di mana kedua orang tuanya di makamkan berdampingan. Terdengar olehnya sayup-sayup suara burung berkicau.

Setahun…

Ternyata telah masuk setahun dia meninggalkan KyuHyun dan kini KyuHyun telah kembali ke Korea.

Ahh…kemana saja waktu berlalu?

Entah…

Seohyun tak tahu seperti apa waktu berlari meninggalkannya. Dan cerita apa saja yang telah terurai sejak dia merasakan kesedihan beruntun itu. Selama ini dia telah hidup dalam ritme indahnya rasa ikhlas dan sabar yang menaungi hati. Dia belajar banyak dari sendunya alunan kesedihan dan kehilangan, belajar untuk mensyukuri segala karunia yang menjejak dalam hidupnya. Tetapi tampaknya dia masih saja harus belajar banyak. Tuhan tampaknya masih harus menguji keteguhan hatinya.

Buktinya kini seseorang di masa lalunya, seseorang yang sangat berarti baginya kembali, menjejak di garis edar hidupnya. Apa yang harus dilakukannya.

Dia kemudian takzim memandang kuburan kedua orang tuanya.

“Appa, Omma…otthokke???”

Pertanyaan ini tak akan ada yang mampu menjawabnya selain dirinya sendiri. Selama ini dia tidak pernah berpikir dan memprediksi apa yang harus di lakukannya jika hari ini datang, hari di mana KyuHyun kembali dan menagih janji mereka untuk tetap ada bagi satu sama lain. Saat dia memutuskan untuk meninggalkan KyuHyun, di otaknya dia tidak pernah berpikir bahwa ada kata “kembali”, saat dia menikah, dia meneguhkan hati bahwa segala masa lalunya dengan KyuHyun akan terkubur bersama rasa cintanya dan kini ketika KyuHyun kembali apa yang harus di lakukannya? Bagaimana dia harus menghadapi kenyataan yang ada?

Dan bagaimana dengan perasaannya sendiri? Bagaimana dengan perasaan cinta yang telah dia coba kuburkan bersama masa lalunya? Dia adalah perempuan menikah, dia tidak berhak lagi memiliki perasaan itu, tetapi siapa yang ingin di bohonginya? Dirinya sendiri???

SeoHyun mematung dengan mata memanas. Ia benar-benar goyah, dan kali ini tidak ada seorangpun yang dapat berdiri di sisinya menjadi pendukungnya. Dia yang harus memutuskan apa yang harus di perbuatnya.

“…Katakan padanya aku baik-baik saja, tidak ada yang harus dimaafkan, kalaupun ada minimal kami saling memaafkan, aku memaafkan dia dan dia memaafkan kebodohanku…

Potongan kalimat KyuHyun yang tadi di ceritakan Victoria menancap di kepalanya. Kalimat KyuHyun, malaikatnya. Bagaimanapun jahatnya dirinya Kyu tetap selalu memaafkannya.

SeoHyun tidak kuat lagi menahan badai emosi di dalam dadanya. Ia menunduk lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan dan mulai terisak.




_.-AoD-._




Because I loved you, I’m…
Because I really loved you, I’m…
Suffering to the point of death, to the point of death
Can you see me dying and not alive?
Please come back to me




_.-AoD-._




Fraiser Suites Seoul…



JongHyun mematikan iPhonenya lalu menatap Yoona yang sekarang menggelayut manja di sampingnya. Yah, mereka telah menjadi sepasang kekasih sekarang. Usaha JongHyun untuk melunakkan hati perempuan di sampingnya ini dalam 3 bulan terakhir benar-benar patut di acungi jempol. Dia tidak mundur hanya karena penolakan Yoona dan sikap keras kepalanya. Baginya Yoona adalah perempuan yang diinginkan hatinya, untuk itu dia harus mendapatkannya. Serupa kasus, hati Yoona juga harus di menangkannya.

Tetapi ada-ada saja hal yang selalu menganggu kencan-kencan terbatas mereka, dia sebut terbatas karena tidak mudah untuk bertemu dan menghabiskan waktu di tengah kerjaan yang menggila. Kali ini gangguan itu berasal dari YongHwa, YongHwa yang baru saja menelponnya dan terdengar beda dari YongHwa biasanya. Suaranya sumbang membuat JongHyun khawatir padanya.

“Mianhe dear, aku tidak bisa makan malam bersamamu…” ucap JongHyun kemudian dengan suara setengah berbisik.

“Wae??” Yoona memandang JongHyun heran.

“Tadi itu Jung YongHwa, dia membutuhkanku malam ini, tampaknya ada hal yang penting…”

Yoona menghela nafas panjang. Jung YongHwa lagi. Laki-laki ini selalu menjadi saingannya mendapat perhatian dari JongHyun. Tetapi sebagai perempuan dewasa, dia mengerti ada hal-hal yang memang harus di bagi, termasuk kekasihnya ini. Yoona kemudian mengangguk.

JongHyun memeluknya pelan, lalu mencium keningnya.

“Gomawo…”

Yoona menengadahkan wajahnya dan tersenyum manis. JongHyun menurunkan wajahnya lalu mencium kekasihnya itu dan berlalu pergi.




_.-AoD-._





TX Bar and Lounge…



JongHyun menemui YongHwa telah duduk di sofa favorit mereka di TX, dan beberapa botol bir telah berada di atas meja. YongHwa yang menyadari keberadaannya hanya tersenyum padanya sambil mengangkat gelas. JongHyun tahu sahabatnya itu telah mabuk.

“Kamu tahu apa yang di sebut melukis sketsa??” ucap YongHwa ketika JongHyun telah duduk di hadapannya dan bergabung dengannya minum.

Ini pertama kalinya dia melihat YongHwa sekacau ini, terlihat berantakan. Ada apa ini??

“Melukis sketsa??” JongHyun menggeleng.

YongHwa mulai memainkan slokinya. “Sejak dulu melukis sketsa adalah kebiasaan yang selalu aku lakukan jika aku bosan dengan rutinitasku. Aku tidak tahu tepatnya sejak kapan hal itu menjadi kebiasaanku….”

JongHyun diam mendengar ceritanya.

“…yang aku tahu objeknya selalu saja sama. Seorang gadis berpipi tambun berambut ikal dengan gaun putih dan backround taman yang bersalju. Dan gadis itu selalu tersenyum, rambutnya tergerai manis dengan sebuah jepit kecil terselip di kepalanya di samping kanan….” YongHwa sampai menunjuk kepalanya tepat di mana jepitan rambut itu berada. Dan entah mengapa JongHyun akhirnya mengerti arah pembicaraan YongHwa. Si Gadis salju.

“…Dia selalu terlihat cantik di pikiranku, dan aku selalu tergerak untuk melukiskannya dalam kertas putih…” YongHwa tersenyum pelan. “…jika letih menghampiri, jika hidup terasa tidak bersahabat, penghiburanku adalah melukis sketsa itu…”

Dan lalu dia meneguk sekali teguk bir di slokinya.

“…Tetapi ternyata memang selama ini aku hanya melukis sketsa..” lagi-lagi ia bergumam. “..karena gadis itu hanya bayangan yang tak tergenggam olehku. Hanya sewujud wajah dalam sketsa. Rindu yang kupunya adalah candu yang selalu menarik-narikku untuk terus melukisnya, tetapi hanya sebatas itu…”

Dan lalu dia tertawa sumbang. Di depannya JongHyun merasa miris.

Gadis bergaun putih di tengah salju, gadis dalam sketsa, apakah ini istrinya?

“…Kekuasaan, harta, nama tetap saja tidak berarti apa-apa…aku tetap saja tidak bisa mengenggamnya, dia tetap saja bukan milikku…bukan milikku…dia hanya gadis di dalam sketsaku..tidak lebih…”

Dan JongHyun terbelalak ketika di depan sana dia melihat sahabatnya itu menitikkan airmata. Yah YongHwa menangis, hal yang sama sekali tidak pernah dilihatnya dari seorang YongHwa.

Jung YongHwa yang dikenalnya adalah satu sosok yang kuat dan tegar, dia tidak pernah takut terhadap apapun, bahkan ketika dia berhadapan dengan korporasi besar di bisnis Korea ataupun di dunia. Atau ketika mereka harus berurusan dengan mafia di dunia bisnis, YongHwa tidak pernah merasa gentar. Untuk itu JongHyun sering menjadikan Jung YongHwa sebagai rule modelnya bagi pria yang tidak pernah mengenal kata menyerah untuk menaklukkan dunia di bawah kakinya. Tetapi kini ketika melihat YongHwa serapuh malam ini, dia merasa bahwa ternyata sahabatnya ini juga seorang manusia biasa yang bisa menyerah kalah juga.

“…kamu beruntung JongHyun-ah, kamu tidak perlu merasakan neraka dunia…” YongHwa kembali meminum birnya. “..kamu tahu apa itu neraka dunia? Ketika kamu mencintai seseorang tetapi orang itu bahkan tidak pernah memiliki perasaan yang sama denganmu, bahkan ketika kamu memiliki segalanya tetap saja semua tidak berarti…”

Sempurna JongHyun merasa iba kepada sahabatnya. Apakah ini adalah ungkapan perasaan YongHwa yang terpendam? Apakah ini berarti kehidupan rumah tangga YongHwa sebenarnya tidak semulus apa yang mereka duga? Meski dia tahu kehidupan rumah tangga sahabatnya ini memang tidak berjalan mulus, tetapi tetap saja mendengar langsung dari orangnya membuatnya miris. YongHwa yang nyaris memiliki segalanya, YongHwa sahabatnya yang berhati hangat meski tampilannya dingin ternyata tidak bahagia, dia memiliki luka yang dalam.

Dan JongHyun bersedih untuk itu. sepanjang malam itu dia melihat YongHwa terluka dan hancur. Dia membiarkan sahabatnya meluapkan segala rasa sedihnya, membiarkan YongHwa meminum bergelas-gelas bir. Dan ketika dia jatuh tertidur bersama supir YongHwa mereka menggotongnya ke mobil.

Jonghyun kemudian berinisiatif membawa YongHwa ke hotel milik YongHwa alih-alih pulang ke rumahnya. Sebagai sesama lelaki terlebih setelah mendengar cerita YongHwa _yang meski tidak mengungkapkannya dengan jelas tetapi naluri pengacara JongHyun bisa menebak bahwa ini tentang kehidupan rumah tangganya_ membuat JongHyun mengambil keputusan itu. Yonghwa juga pasti tidak ingin, sisi rapuhnya ini terlihat oleh istrinya. bagi laki-laki itu haram hukumnya.

Dia kemudian membawa YongHwa ke suite VVIP di Seoul Hotel, kamar yang selalu disediakan buat sang owner jika sekali-kali membutuhkannya.

Dia melihat sahabatnya tertidur dengan wajah yang kusut.




_.-AoD-._




You’re my love, my love that I long for
You’re the person that used to love me
Now I can’t touch you but
Will you long for me as much as I long for you?
The person that I loved crazilly




_.-AoD-._





Seoul Hospital…



Seohyun duduk dengan canggung, di depannya KyuHyun pun tidak kalah canggungnya.

Seohyun yang berinisiatif untuk mengadakan pertemuan ini, sepekan setelah Victoria datang membawa berita tentang kedatangan KyuHyun. Butuh waktu berhari-hari bagi SeoHyun untuk memikirkan segalanya, dan membenahi perasaannya sendiri sebelum menghadapi pertemuan ini.

Awalnya dia merasa tidak perlu menemui KyuHyun karena itu hanya akan menguak luka di hati mereka, tetapi dia kemudian kembali meninjau keputusannya. Dia harus tetap menyelesaikan urusan yang belum selesai antara mereka, mereka harus menghadapi hal ini bersama, tidak lari dari kenyataan yang ada. Dia berutang penjelasan pada Kyuhyun, dan KyuHyun berhak mendapat penghargaan darinya dengan menemuinya langsung dan meminta maaf. Terlebih ketika KyuHyun telah mengundangnya dengan baik, maka yang harus dilakukannya adalah menemui KyuHyun.

Dan disinilah dia sekarang. Berhubung KyuHyun adalah salah satu dokter bedah yang nyaris selalu dibutuhkan tenaganya oleh Seoul Hospital itu kenapa pertemuan mereka kemudian diadakan di Kantin Seoul Hospital, agar lebih gampang bagi KyuHyun jika ada panggilan operasi tiba-tiba. Dengan jam terbang tinggi yang didapatkan pada pengalamannya menjadi Team Kemanusiaan, KyuHyun menjadi salah satu dokter bedah muda yang diperhitungkan di Seoul Hospital.

“Oppa…Mianhe…”

“Andweyo…Jangan ucapkan kata seperti itu Hyunnie…” KyuHyun menghela nafas pelan. “Tidak ada yang salah, kamu, aku bahkan suamimu tidak ada yang bersalah…hanya takdir yang tidak berpihak pada kita…” KyuhYun mengusap wajah pelan. Di tempatnya duduk Seohyun merasa bersalah, KyuHyun tidak menyebut nama YongHwa, dia hanya mengatakan suamimu.

“…Aku tetap saja merasa bersalah pada oppa, aku telah menyalahi janji yang aku buat…”

“Hentikan… Tolong berhentilah untuk merasa bersalah Hyunnie…”

Seohyun mendongak dan menemukan binar mata yang dipenuhi oleh perasaan lelah pada wajah teduh Kyuhyun. KyuHyun-nya, seseorang yang sangat berarti baginya.

Tapi itu dulu. Sekarang? Entah.

Dia tidak bisa menjabarkan rasa apa yang dimilikinya pada Kyuhyun sekarang.

Terus terang ketika memutuskan untuk menemui KyuHyun dia merasa jantungnya berdebar kencang, sesuatu yang dipendamnya kembali buncah. Tetapi anehnya ketika mereka bertemu, debaran itu hilang berganti rasa tenang di hatinya. Dia merasa damai bisa kembali melihat wajah KyuHyun yang tersenyum padanya. Senyuman yang menenangkannya.

Ditempatnya Kyuhyun pun tak kalah bingungnya dengan perasaannya. Ketika melihat Seohyun kembali setelah dua tahun meninggalkannya dan mengalami banyak peristiwa termasuk kehilangan gadis ini yang terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yang dirasakannya pun berbeda.

Jujur perasaan cinta itu masih menjejak, dia tidak menampik bahwa dia masih memiliki rasa cinta buat SeoHyun, debaran itu masih di rasakannya sama seperti dulu, tetapi selain itu dia juga merasa seperti melihat kembali adik perempuannya, yah seperti itu. Rindu yang ternyata dimilikinya buat SeoHyun paripurna, selain sebagai kekasih juga seperti rindu yang dimiliki pada keluarganya, tidak setitikpun rasa benci yang menggelayut di hatinya.

Rasa cintanya mengalahkan rasa marah dan membuatnya begitu mudah memaafkan gadis di depannya ini. Gadis yang masih seperti dahulu, saat pertama kali di lihatnya. Andai dia punya kekuatan, dia berharap masih bisa memiliki gadis ini dalam pelukannya, andai dia bisa memutar waktu, andai… yah yang dimilikinya sekarang adalah pengandaian.

“Apakah kamu bahagia dengan pernikahanmu?” pertanyaan itulah yang kemudian terlontar setelah jeda yang cukup lama dan hanya diisi dengan pikiran mereka masing-masing dan suara riuh rendah kesibukan kantin Seoul Hospital.

“Dee???”

“Maksudku apakah kamu bahagiah dengannya??”

SeoHyun menunduk, pertanyaan ini menjebaknya dan tidak bisa di pastikannya saat ini. Dan jujur dia tidak tahu apa jawabannya.

Dia tidak menampik bahwa awalnya kehidupan pernikahannya itu seperti neraka baginya, jika bukan karena ayahnya saat itu tentu dia tidak akan bertahan dengan kehidupan rumah tangganya, tetapi seiring waktu berlalu, setahun hidup dengan Jung YongHwa dan menemukan Jung YongHwa selalu ada disisinya cara pandangnya berubah.

Di saat dia terpuruk pada titik terkelam dalam hidupnya, Jung YongHwa lah yang berdiri di sana menemaninya, berada di sisinya, menguatkannya. Orang yang sudah dianggapnya setan selama ini tiba-tiba keluar menjadi malaikat pelindungnya. Dan dari situ bermula, dia mempunyai konsepsi yang baru tentang kehidupan pernikahannya. Dia melihatnya dari sudut pandang yang baru. Selama tiga bulan ini, dia merasa kehidupan rumah tangganya berjalan baik, meski di selingi pertengkaran tetapi dia tidak dapat menampik bahwa dia bahagia, YongHwa yang disangkanya dingin ternyata memiliki hati yang hangat. Dia dengan caranya yang unik sangat perhatian padanya, tetapi SeoHyun belakangan baru menyadarinya.

YongHwa tidak pernah membiarkannya tertidur tanpa selimut yang menutupi tubuhnya. Sekali dia pernah tertidur dengan laporan bertebaran di tempat tidur, bangun-bangun laporan itu telah rapi dan dia tertidur dengan selimut lengkap menutupi tubuhnya. YongHwa rutin mencium keningnya ketika akan berangkat ke kantor jika dia terbangun saat suaminya belum berangkat ke kantor dan mereka sarapan bareng _ini satu-satunya kontak fisik antara mereka, YongHwa sangat menghormatinya untuk hal satu itu, dan dia sangat berterimakasih untuk itu_ dan dia juga tahu kalau YongHwa rutin memantau kesehariannya melalui Gwang Soo, tentang apa saja kegiatannya pada hari itu dan menyuruh Gwang Soo untuk menegurnya kalau dia terlalu lelah. SeoHyun tahu hal ini secara tidak sengaja ketika mendengar percakapan mereka berdua via telepon, terlebih Gwang Soo adalah sosok yang mudah untuk di desak berbicara. YongHwa yang disangkanya dingin ternyata adalah sosok yang hangat.

Dan kalau mau jujur, saat ini dia sebenarnya resah, nyaris sepekan dia tidak pernah melihat sosok suaminya. YongHwa sangat sibuk sepekan ini, dia bahkan tidak pulang ke rumah, dari informasi yang di ketahuinya dari Kepala Pelayan Kim, dia tahu YongHwa biasa tidur di hotel miliknya di busan jika tidak sempat balik ke Seoul.

SeoHyun kadang tergelitik untuk menelponya sekedar menanyakan bagaimana kabarnya tetapi dia malu, dan harga dirinya juga tidak mengizinkannya melakukan itu. Jadi sekarang Gwang Soo menjadi andalannya untuk mengetahui kabar mengenai suaminya. YongHwa dari yang di ketahuinya tetap rutin menelpon Gwang Soo sehari sekali mengecek kondisi SeoHyun dan setelah itu SeoHyun pasti memancing Gwang Soo untuk bertanya apa isi percakapan mereka. Tetapi tiga hari terakhir YongHwa tidak melakukan hal itu dan ini membuatnya resah. YongHwa seperti menghilang darinya. Dan entah mengapa SeoHyun merasa kehilangan.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” suara KyuHyun menyadarkan kembali dimana dia berada.

SeoHyun mengangkat wajahnya dan tersenyum. “Ehhh, mianhe oppa…”

KyuHyun juga tersenyum, di dalam hati dia merasa tertohok kalah, ekspresi SeoHyun menjelaskan segalanya. “Tampaknya kamu bahagia yah, buktinya ketika aku menanyakan kehidupan rumah tanggamu kamu malah asyik dengan pikiranmu dan wajahmu itu terlihat bersinar…” kyuHyun menghela nafas panjang.

“Dee???” SeoHyun mengernyit bingung, memasang wajah polosnya seperti biasa jika dia berhadapan dengan KyuHyun. Dengan KyuHyun dia bebas mengekspresikan perasaannya, hal ini membuat KyuHyun gemas. Dia lalu menjulurkan tangannya dan mengacak rambut SeoHyun, seperti yang selalu di lakukannya dulu. Sesaat SeoHyun kaget dengan tindakan refleks KyuHyun, tanpa sadar dia memundurkan kepalanya dan tindakannya itu di satu sisi membuat KyuHyun merasa sakit. Bahkan sekarang pun SeoHyun tidak lagi merasa nyaman di sentuh olehnya, dia merasa tertolak.

“Mianhe Hyunnie…”

“Anii..tidak oppa, jangan meminta maaf. Aku hanya kaget…”

KyuHyun tersenyum. “Aku senang jika kamu bahagia Hyunnie. Bagiku kalau kamu bahagia, aku juga akan bahagia…”

Seohyun kembali mendongak memandang wajah KyuHyun. Mereka saling bersitatap sebelum kemudian bunyi beep tanda panggilan darurat di Telepon genggamnya membuat KyuHyun segera refleks berdiri.

“Maafkan aku Hyunnie, bisakah obrolan kita di lanjut lain waktu, aku sedang ada panggilan darurat, tampaknya ada pasien gawat darurat…”

SeoHyun ikut berdiri dan mengangguk. Tetapi sebelum berlalu pergi KyuHyun memandangnya tajam. “Aku harap kita tetap berhubungan baik Hyunnie, aku akan senang jika sekali-kali di tengah rutinitasku yang sedikit membosankan ini, kamu menjengukku dan mengajakku makan siang bareng..hehhehe…”

“I will oppa…”

“Gomawo dan bolehkan aku memelukmu? Anggap sebagai pelukan terakhir kali kita…”

SeoHyun merasa terenyuh, dia lalu melangkah maju dan melingkarkan kedua tangannya ke pinggang KyuHyun. KyuHyun merasa dadanya sesak, dia lalu memeluk tubuh perempuan yang dicintainya itu erat, seperti yang selalu ingin di lakukannya, tetapi hanya sedetik dan detik berikutnya dia melepaskannya dan berlalu pergi. Dia enggan menatap SeoHyun lagi, enggan mengeluarkan suara lagi, karena sedikit saja dari hal itu dilakukannya, SeoHyun pasti akan tahu betapa sakit hatinya, betapa dia masih sangat mencintai gadis itu. untuk itu dia segera berlalu pergi dengan luka itu, yah, lukanya menganga lagi. Tetapi dia tidak akan mengutuk pertemuan ini, dia bersyukur dia bisa bertemu SeoHyun, setidaknya dia bisa memastikan bahwa gadis itu bahagia.

Di tempatnya SeoHyun masih berdiri kaku. Sesaat tadi di dalam pelukan KyuHyun dia masih bisa merasakan kehangatan hati KyuHyun menyapanya, dia bisa merasakan kegalauan yang di rasakan KyuHyun tetapi hanya sedetik dan lalu KyuHyun berlalu pergi darinya.

Ah, KyuHyunnya.

SeoHyun pun hanya bisa menatap punggung KyuHyun yang berlalu pergi dengan perasaan mengharu biru, dengan mata yang berkaca-kaca. Cerita mereka benar-benar telah usai. Betapa takdir benar-benar tidak berpihak pada mereka.

SeoHyun menghela nafas berat lalu berjalan keluar dari kantin, menuju tempat Gwang Soo menunggu.

Dan alangkah kagetnya dia ketika dari kejauhan Gwang Soo berlari menghampirinya.

“Nyonya…Nyonya muda…” Gwangsoo terlihat pucat.

“Ada apa?”

“Tuan…Tuan muda ada di rumah sakit ini juga…”

SeoHyun menaikkan alis, suaminya ada di sini? Kenapa bisa? Apakah Gwang Soo melaporkan padanya kalau SeoHyun sedang bertemu pria lain di sini.

“Tuan, tuan sedang di bawa di ER, dia… dia tertembak…”

SeoHyun terkesiap kaget. Dia merasa jantungnya berdetak kencang dan lututnya terasa lemas.

“APA??”

“Tuan Jung YongHwa tertembak….”




_.-AoD-._




If it was going to end like this
If this is really the end
I want to go back to the time when we didn’t know each other
If it’s too late
If it’s too late



(Huh Gak – Hello)











.To Be Continued – Part 11.








Author note ;



Guys, sebelumnya aku izin pengen curcol..siap-siap yah…


First of all, aku berterimakasih atas apresiasi kalian atas karya-karyaku alias FFku. Terimakasih karena telah menyukainya *Bow*. Bagi penulis, hal yang paling menggembirakan selain menulis tentunya adalah ketika karyanya di baca banyak orang dan di sukai banyak orang. Adalah sebuah kebanggan tersendiri jika tulisanku bisa membuat kalian tersenyum, bisa mencerahkan hari kalian, bisa membuat kalian senang. Dan terimakasih telah menulis sebait atau dua bait kalimat sebagai bukti bahwa kalian membaca karyaku. Sungguh itu menyenangkan bagiku karena percuma aku menulis FF jika tidak ada yang membacanyakan? Hehehhe…dan lagi memiliki sahabat yang punya kecintaan terhadap hal yang sama yaitu YONGSEO COUPLE adalah sebuah anugrah bagiku. Yes, YongSeo is Jjang…^^


Dan tanpa mengurangi rasa respectku pada kalian karena telah membaca FFku, izinkan pula aku mengungkapkan satu hal pada kalian. Analoginya seperti ini, anggap kalian yang berada di posisiku, kalian melakukan apa yang kalian sukai dan secara sukarela, menulis FF tentang couple yang kalian cintai, lalu meuploadnya di Blog. Tetapi selalu ada saja hal-hal kecil yang menganggu. Ada-ada saja pihak yang bukannya menuliskan saran/kritik tentang FF kalian malah sibuk menagih chapter berikutnya, tidak di wall atau DM twitter, di wall atau di PM FB, dan di blog pertanyaannya hanya itu-itu “AOD berikutnya kapan SJ???” “Cepat yang AOD berikutnya Yah SJ”. Nah, mereka ini Alih-alih koment tentang part yang tadi dia baca, eh malah menagih part berikutnya. Ini jika, JIKA KALIAN YANG MENJADI AKU, kalian yang berada di posisiku? Mendapati hal-hal semacam itu setiap harinya, bagaimana perasaan kalian? Aku sampai berpikir seperti ini, orang-orang yang sering menagih FFku ini, jika aku tanpa FF, apakah kalian masih mau mengenal dan berteman denganku??hohohohoho… Please. Don’t get underestimate about my confession, but honestly, hal-hal seperti itu sungguh mengganggu.


Maafkan diriku yang terpaksa curcol. Hahahah…malu juga sih sebenarnya, aku kok kesannya cemen sekali yah, tapi takutnya kalau gak jujur seperti ini, hal-hal kecil itu berlanjut terus. And then Doakan semoga si ilham bisa sering-sering menyambangiku jadi “gak mentok ide” buat menulis chapter berikutnya. Bagusnya sih jadian atau ngedate sama si ilham yah, sayangnya yang namanya ilham yang beredar di sekitarku “out of date” semua, jadi yah jadiannya ama JongHyun CNB ajha, soalnya mau jadian ama YongHwa, dia udah di kekep SeoHyun..hahahhaha…


Terus Thanks To PENI PURWANI yang udah berbaik hati nyambi jadi editorku untuk edisi ini, aku berasa sudah seperti penulis profesional punya editor..hehehe...thanks untuk masukannya dear, dan maaf aku tidak bisa mengubah karakter Kyunya terlalu banyak, hehehe…


Last but not least, just wanna say luv u all guys…let’s pray for uri YongSeo…^^





.SJ.

23 komentar:

  1. Eva_GogumaShipper_Boice26 Januari 2012 pukul 23.17

    Follback twitter aku donk...
    aku salah satu pembaca setia SJ Land....

    my twitter @sisiliaeva07

    BalasHapus
  2. Kyu oppa baik bgttttttt,,,wlpun g rela hyun ma yong oppa tp kyu oppa ttp berusaha ttp tegar menrimax,,,*terharu*

    ehhhhh knp bs yong oppa q tertembak??
    apa itu suruhanx paman2x hyun y????
    kt liat d part slnjutx,,heheh

    emmm utk curcolx onni SJ,,diri q hy bs berkata,,
    maafkan diri q klo aq bnr2 trmaksud dr orng2 yg onni sj sbtkan,,sincca cesonghamnida,,>.<

    pkkx SJ onni htrs ttp smgt buaT nlis ff dg karya2 yg baru n lbh seru,,*smbil berdoa smga ilham sering2 dkt ma onni SJ,,heheh*
    Hwayting,,\^_^/

    BalasHapus
  3. huaaa... Yong kasihan amat. dy blum tau aja klo Hyun jga suka ama dy. huhu..
    kyak'y hubugn mreka akan smakin membaik nih klo Yong mask RS. *atau semkin buruk?* :p

    waaah... akhir'y JongYoon jdian jga. \O/
    chukae..

    Aq mngerti kog prasaan unnie SJ. mka'y Aq slalu ngusahain untk komen stiap ngbaca ff unnie. trkecuali klo lgi bca lwat hp, komen'y trtunda mpe aq ol lapi. hehe..
    maaf klo ska nagih2 part selnjut'y.
    gak lgi deeh... suer. hehe..

    sya janji akn setia menunggu tnpa menagih lgi. unnie mau ngepostting part slnjut'y ja Aq udah sneng. maksih...

    Sj unnie hwaiting.

    p.s: mungkin unnie gk tau, fb Aq Niyoong Goguma. hhe.. ^^

    BalasHapus
  4. Eva_GogumaShipper_Boice26 Januari 2012 pukul 23.55

    sumpah....aku sampe nangis bacanya, apalagi pas yonghwa curcol githu sma jonghyun, itu ngerasa banget sedihnya..... tapi aku pengen saran nih, bagian YONGSEO diperbanyak lagi yah author.......

    dan dengan tidak mengurangi rasa hormat aku cuma mau blang..............

    ditunggu yah part selanjutnya,jangan kelamaan :D
    Author FIGHTING.......

    YONGSEO IS REAL

    BalasHapus
  5. hikks,,,hiks,,,,hiks,,,
    sedih tp asli kereeen abiezz. yongseo Love You Fullll!!!
    Ounni JS makasih bgt utk FFy...
    mianhe klw aku suka nagih trus part slnjutnya coz critanya seru banget bikin ga sabar ...!
    ounniiee Fighting!!!

    BalasHapus
  6. It's been a while posting comment here onnie...
    mklum sering bc dhp,klo d hp susah bgt komenny :(

    Onnie,gomawo udah upload AOD part 10 ini.Sumpah DAEBAK!!!dr intrik masalah & bahasa yg di gunakan rasanya masuk bgt di hati & of course g bs di pungkiri mengaduk2 perasaaan jd nano2 ^^

    Onnie,jgn biarkan JYH mengikhlaskan Hyun..huhuhu seandainya Yonghwa tau klo sbnrnya perasaany sudah terbalas,,hyun sdh menyadari perasaan thpny n mulai mrasakan hal yg sm >,< aigoo klo ingat part ini rsnya rada miris soalny yong blm tau perasaan hyun.Dan gambaran bbrp bulan stlh malam itu q bs bgt bayangin pertengkaran shrusny sour tp jd sweet buat mrka.Yong you're really manly.Aigoo pgn bgt punya laki kyk Yong keke ~

    Utk Kyu,si angel cb aja y bnyk co yg brpkrn sm kyk kyu hidup ini pasti bakal indah,,,bnr cinta sejati itu adalah saat qt bs tersyum mlihat kebahagiaan org yg qt cintai mski bkn mlik qt.

    Utk next part di tgu bgt onn,pgn tau knp Yong bs ketembak & semoga hub mrka jauh lebih baik coz kejadian ini.

    to : Penni onnie
    wah udah jd editor y onn??bgs bgt ngeditnya :D
    to : SJ onnie
    mf y onn klo aq jg sering nagih FF ama onnie,,yg jelas FF onnie bs ngalahin sinetron yg ada,,aq sng bgt bs kenal ama onnie & karya onnie :)

    Pokokny part 11 di tgu...SJ & Penni onnie Hwaiting!!!

    BalasHapus
  7. Waaahhh daebaakk onnie *Hug onnie SJ, berasa nonton drama Korea. jujur selama ada FF onnie, di kos-kosan rasa rinduku terhadap drama korea tergantikan. coz di kos g ada TV. kukukuku (kagak ada yg nanya).

    yach, oppa kog tertembak?? apa karna paman'a hyun atau gr2 Hyuna?? *PLLAAAKK!. semoga oppa cepat sembuh, dan bisa membangun rumah tangga dgn hyun lebih baik lg...

    CEMANGKA onnie,,,!!!!

    wah onnie Peni keyen jd editor buat onnie SJ,,,10000 jempol buat kalian berdua. >,<.

    kukukukuku *terbang naek elang

    BalasHapus
  8. Lanjut, author...... Dah lama q nunggu lanjutnnya .... YONGSEO !!!!! (^O^)

    BalasHapus
  9. Horeeeee AOD 10 updateeee!!!!! :D

    Hubungan YongSeo mulai masuk taraf lebih baik.....meskipun dibumbui sdikit pertengkaran2 kecil...tp udh lmyan bkin aku tenang deh unn, Yong jg mskpun "cool" tetep sbnarnya pngin diperhatiin hyun tuh...hehehe. Adgan Yong slalu mencium kening hyun itu slh satu "happy scene" banget unn...Hyun jg mulai merasakan debaran-debaran(?) klo brsma Yong. Aah berharap mrk lbh mengerti perasaan masing2 stu sma lain.
    Btw, kasian amat tuh unn, hyun nya sering ditinggal sndirian drmh. Yong jrng plng, jdi kyak bang toyib deh....hahahaa :D

    Waaah kyuhyun dsini baek banget, tegar dan rela gtu mengikhlaskan seohyun. Mdh2an trs begini deh >,<

    Dan, O.M.G, Yong kok bisaaaa tertembak ???? WHY WHY WHY??
    feelingku berkata yg nembak Hyuna....secara dia msh mau balas dendam ke Yong. Betul gaa? hehehehe
    Mdh2an Yong baik-baik ajaaaa, pleaseeee.....tp dgn kejadian sprti ini, sya mencium bkal ada moment-moment indah YongSeo nih.....Hyun ajaa sdh kaget gitu.....kkk~

    Okeee, chapter yg ini sya anggap memuaskan. Tidak ada yg gak memuaskan deh dri FF2 unnie!
    And, yaaa aku ngerti unn. Pasti, gak enak banget klo terus ditagih2 kyak gtu. Yg ada ntar psti perasaan bkal gak enak dan jdi susah mikir ide slnjutnya gara2 slalu ditagih mnta update.
    Santai ajaa unn, nulisnya pas unnie betul2 diwaktu luang aja. Jngan terlalu stress ya unn. Aku yakin, gogumas yg bca FF unnie ini smuanya pada bisa bersabar kok.

    Waduuuh, kyaknya panjang amat nih komen >,< mian yaa unn!
    Ditunggu unn lnjutannya, dan always stay healthy yaa unn :D
    love u :* :D huggggsss

    BalasHapus
  10. Huwah aod selalu dinanti, yongseo selalu di hati. Keren beud onn... Keren beud.. Apalagi endingnya.. One of best ending cut dr semua ff onnie!

    Duh asli tiap baca aod ni bikin mupeng punya pacar apalagi suami kaya Yong, love his spouse on his way, ga vulgar, elegan bgt. COOL.

    Ceileh peni ditunggu ff-nya jg yaaa...

    We, Gogumas daebak!

    BalasHapus
  11. hmmm, positive thingking ja onn. itu tandanya ffnya onni dicintai banyak orang. rasa penasaran sama film atau bhakan ff itu kan awal dari kita menyukai sesuatu kan. kayak yongseo story di wgm.jadi kalo ada yang bilang ayo kapan nih part AOD berikutnya. yah di bawa santai aja onn. misalnya aduuh si inspirasi nya belom ngajakin kencan nih. atau apa gitu. Tapi kami sebagai pembaca setia onni pasti bisa mengerti ko onn^___^FIGHTING! jujur, malahan aku terkadang ngiri sama onni yang bisa nulis ff sebagus ini sampai ditunggu2 para pembaca setia nya loh. Dan itu bukan sesuatu yang gampang loh. Applause buat onni.(Meski aku pengen jadi penulis tapi ga da bakat >_<.) Fighting onn! Makin mantap aja part kali ini.. 2 kata "luar biasa".

    BalasHapus
  12. Vira: aku cuma bantuin SJ aja so jgn berharap aku bakal nulis ff krn aku ga bakat (dah nyerah nulis cerita dr lama) jd lbh milih jadi pembaca yg baik aja.

    Khai: aku ga ngedit byk kok itu SJ aja yg lebay :)

    miloel: aku lg mikir siapa nih anak kost yg merana ga ada diTV dikosan ternyata pas baca "kukukukuku *terbang naek elang" ehmmm lsg paham klo ini admin sebelah.Bagus jg tuh kos2an ga ada TV, biar pd rajin blajar.

    SJ: thanks ya dah update chapter ini. setelah ku baca ulang baru sadar bagian mana yg dirubah dr konsep awal dan tentunya hasilnya super duper bagus.
    Ga usah minder SJ kan mmg dah kuanggap mendekati penulis profesional. So nice to help you sista

    To All Readers: Penulis FF itu jg manusia biasa yg pny kehidupan sosial dan pekerjaan. Pekerja penulis FF itu ga cuma sibuk dgn nulis ff tp juga sibuk dgn kerjaan mereka masing2 didunia nyata (a.k.a sibuk cari nafkah u/membeli beras&sebongkah berlian). Mrk juga pny keg.sosial yg hrs dijalani dgn keluarga, teman, pacar, dll. Tidak perlu selalu di tagih juga mrk pasti akan update karya mrk, krn bagi penulis itu akan jd beban moral baik u/diri sendiri & pembacanya klo cerita yg dia buat ga selesai ditulis.

    BalasHapus
  13. wuahh eonn sumpah AOD chapter 10 daebak abiss !!
    kyaaa kenapa yong harus tertembak hiksss
    padahal hyuniee udah cinta sama yong oetoke ...

    buat kyu... mending ama aq aj :)

    SJ eonnie Hwaiting ^^

    aku tau Baget perasaan eonn kayak gimana di tagi2 kayk punya utang aj & ga pernah komen terus nagih2 lg hikssss

    sj eonnie yg sabar yahhh :(

    buat peni eonnie sang editor daebak banget dehh :)

    yongseo EVERLASTING ....

    I LOVE GOGUMA 4ever ^^

    BalasHapus
  14. First of all thank you for your update. Sangat menyenangkan dapat membaca lanjutan cerita AOD. Sorry jika aku menjadi salah satu orang yang dimaksud SJ.
    Akhirnya hyun pelan-pelan jatuh cinta juga sama yong. Aku harap Yong tau tentang perasaan hyun jadi bisa ada momen momen romantis dari yongseo. Semoga cedera yong nggak parah ya.

    Tetap semangat ya SJ,!!!! Jangan merasa terbebani.
    AOD daebak!!
    SJ jjang!!
    Yongseo everlasting!!!
    Hwaiting!!!!

    BalasHapus
  15. hooaa...

    akhiirrnyaa tinggal nunggu partt 11.. :D

    semogaa ilhammnyaa cepett dateengg*plak

    kyuu.. n=muahahahaha bae bangeett siih :)
    looh yonghwa knpa bisa kna tembakk ???
    duh konflik baru lagii ==''

    gpp deh makkiin seruu :))

    BalasHapus
  16. this is it!!!! KYU IS BACK...
    patah hatinya kerasa mendalam banget!!entah itu patah hati YONG..KYU..HYUN,semuanya kebaca jelas sampe rah deg-degan dan ikutan sesak napas juga...^^
    AOD jjang!!
    YongSeo forever!!love..love..love..

    thanks SJ..

    BalasHapus
  17. "SeoHyun bahkan sampai melempar bantal ke wajah YongHwa," nih maksudnya hyun keseel kali yee lakinya belum nyentuh dia juga hahaha *hanya imaginasi reader gila* :lol:

    ckup menguras emosi saat Kyu kembali. tapi, kebanyakan dialog saat adegan sama Vic. kesaannya Kyu jd banyak omong -_-
    Dan saat adegan ketemu Hyun, itu juga kok datar2 aja ya eonn? kan mereka pasangan saling mencintai dulu meski setahun sudah berlalu tapi pasti saat bertemu kembali dalam keadaan terpisahkan seharusnya ada nuansa patah hati yang lebih.Aku yakin SJ eonni seharusnya bs lebih mendeskripsikan nuansa cinta tak tersampaikan, gejolak rindu membenci (gpp eon kyu digambarkan sedikit membenci, jgn terlalu berhati malaikat lah), perasaan seo juga seharusnya dibuat lebih gamang, secara dia belum pasti dgn cinta di hatinya pada Yong maka seharusnya dia ingin bgt disatu sisinya bertemu Kyu.
    Itu hanya POV dr aku ya ^^

    Yong ditembak saha? hiksss T_T
    okelaaah aku selalu puas setelah membaca ff ini. Hwaiting terus eonn!!! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ketemu mantan pacar yang masih ada rasa menurutku memang agak awkward sih,,,deg2an sebelum ketemu,,galau setengah hidup, tapi pas ketemu ga banyak yang bisa diomongin,,,kaya demam panggung,,,kadang rasanya kalo udah ketemu tuh ga se menakutkan yang dibayangkan,,,dikira dunia bakal meledak kalo ketemu mantan, eeehhh,,ternyata biasa aja,,,hwahahahaha,,,tapi mungkin tergantung orangnya juga sih,,

      dan kalo menurutku Hyun itu super galau,,sampe ngadu2 ke Omma Appa nya minta petunjuk,,,bukan cuma urusan hati soalnya, tapi ada urusan komitmen juga,,,,Dan Kyu menyampaikan kegalauannya di scene dia curhat sama Vic,,,dan kediaman mereka saat bertemu itu menyimpan banyak makna,,,#halah

      makanya Kyu lebih banyak ngomong ke Vic daripada ke Hyun, karena Vic posisinya sebagai sahabat,,,sahabat kan semi tempat sampah,,,keukeukeu,,,,Dan Kyu ku sayang juga marah kok,,,tergambar pas dia cerita sama Vic dan lewat gambaran perasannya ketika ketemu Hyun,,tapi kemarahan dan kesedihan ga semudah itu bisa bikin orang baik jadi penjahat,,,Kyu disini adalah salah satu manusia berhati malaikat yang bisa memaafkan dan menerima kondisi yang digariskan Tuhan buat dia,,


      hwaaaaa,,,kenapa jadi panjang lebar gini komen aku,,??? ini menurutku sih,,,pendapat pribadi, ga ada referensi ilmiahnya, kecuali pengalaman bisa dijadikan dasar,,hihihihi,,,,,

      Hapus
    2. iya tapi setahu aku kalau laki-laki itu memiliki ego yang besar bgt kalau tahu kenyataan perempuannya diambil lakilaki lain. dan laki2 itu gak perlu banyak omong mengutarakan perasaannya, cukup sikap geram dan kejatuhannya.
      tp, sj eonni udah good bgt waktu adegan last hug, disitulah baru kerasa keterpurukan Kyu sbg laki2 :)

      Hapus
  18. Setelah haru2an (Big Bang kali ~ XD) dengan kalimat2 sedih yang dikeluarin ama Yong & Kyu.. diakhir aku malah dibuat kaget dengan Yong yang ketembak.. ada apa ya?? Aku kira dia masuk rumah sakit cz tiap hari minum2.. ternyata ketembak.. benar2 buat penasaran..

    Emang sih pertanyaan 'kapan part selanjutnya' itu pasti selalu ada.. dan salah satu penanyanya adalah AKU!! Maaf yang Eonni ~ mulai sekarang aku akan sabar menanti ^^

    Oh ya pengen part Jonghyun ngedate ama YoonA yang banyak *ini FF YongSeo ~ XD*

    Hwaiting untuk part 11-nya Eonni!!

    BalasHapus
  19. onnie,,,,,,,aku nggak bakal koment apapun ttg ff ini karna aku suka,,,tau nggak eonnie tiap hari aku selalu buka page ini soalny aku nungguin part selanjutnya,,,,,dan aku suka sama semua ffnya soalny aku fansloversnya yongseo,,,
    POKOKNYA YONGSEO4EVER LAH.........

    and onnie bisakah aku meminta part 11 nya,,,,karna aku ingin tahu kelanjutannya,,,,aku takut kelamaan entar yong oppanya makin parah lagi atitnya soalny nggk d tegok seo onnie...... onnie JEBALLLLL...............ppali........ :D....mian klo aku banyak mintnya

    BalasHapus
  20. ounniiieee aku suka bgt ff nya...
    yong oppa sapa yg nembak, gmn ya hyun nnti??
    ounniee klw bs adegan yong ma hyun nya lbih diprioritaskan. heeeee
    anyway ff yg bgus bgttt TOP dech!!!
    maaf ya ounni tp aku dah ga sabar bgtt pgn baca lanjutannya, tiap buka internet psti aku ck trus stiap menit.... i am waiting :) :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. unnie kpn yah mo update AOD 11 ???? :)
      sama aku jg ngcek trus tiap saat... uniee fighting Sarangheyo~~

      Hapus