Kamis, 05 Januari 2012

AOD Part 8 (FF YongSeo Couple)





ANGEL’s Or DEVIL’s



SJ Entertainment Present :


ANGEL’s Or DEVIL’s


Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)


Other Cast :
Cha Seung Won
JongHyun (CN Blue)
Yoona (SNSD)
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
Juniel
HyunA (4 Minute)
Gwang Soo (RM)
HyoYeon (SNSD)




Opening Theme Song : It Has To Be You – YeSung “SUJU”








.Part 8.






Diatas Mobil YongHwa…


“…Aku tidak peduli siapapun dia, bahkan jika dia istri dari Presiden Daehan Mingguk. Jadi Kim-ssi, beri tahu semua security, perempuan yang boleh masuk ke rumahku hanya istriku dan Juniel yang lain siapapun dia tidak boleh masuk sembarangan tanpa seizinku, jika kejadian seperti kemarin sampai terulang lagi, percaya padaku aku tidak hanya akan memecat para security itu tetapi aku juga akan menuntut mereka di pengadilan karena sebuah tindak kelalaian…”

YongHwa bisa mendengar suara Kepala Pelayan Kim di sebrang sana mengiyakan semua perintahnya. Dia baru saja akan menutup pembicaraan kaca mobilnya membuka, dan dia melihat bodyguardnya mengetuk kaca pelan, Supir YongHwa kemudian menurunkan kaca mobil pelan.

“Dia berada disini Tuan Muda…”

“Suruh dia menemuiku di sini…”

“Dee…” sang Bodyguard kemudian berlalu dan tidak lama kemudian dia kembali keluar dari salah satu butik ternama di Korea Selatan dan di belakangnya ikut serta HyuNa, yang pagi terlihat sumringah mendengar kabar kalau Jung YongHwa ingin menemuinya.

“Yong Oppa…” HyuNa langsung mendekat ketika dia telah masuk ke dalam mobil YongHwa, di tempatnya YongHwa tidak bergeming. Dia bahkan menatap HyuNa dengan tatapan dingin.

“Menjauh dariku…”

HyuNa terkesiap di tempatnya.

“…andai tidak mengingat bahwa memukul perempuan adalah tindakan banci entah sudah kuapakan dirimu…”

Suara itu terdengar dingin dan sinis, bulu kuduk HyuNa merinding, sekasar-kasarnya YongHwa padanya, tetapi dia tidak pernah melihatnya seperti ini.

“Yong Oppa…”

“Jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi, bagiku kamu tidak berarti apa-apa. Orang yang sudah menyakiti istriku adalah musuh bagiku…”

“Kamu…” HyuNa merasa sesak tiba-tiba. “..jangan..jangan katakan padaku kalau..kalau..” dia menelan ludahnya, meyakinkan dirinya kalau apa yang akan diucapkannya itu tidak benar. “..kalau kamu mencintai perempuan ja…oh perempuan itu…”

“Siapa yang kamu maksud perempuan itu? dia adalah istriku dan aku mencintainya…”

“Yong..op..pa..” HyuNa terbata. “Apakah..apakah dia sudah memuaskanmu di ranjang sehingga kamu mencintainya? Dia..dia tidak lebih baik dariku..apa yang kamu lihat darinya..” merasa gila dengan fakta yang ada HyuNa meracau.

“Kamu..kamu benar-benar wanita yang tidak tahu malu, bisa yah mengucapkan kalimat seperti itu…” YongHwa menatap HyuNa jijik, mengapa dulu dia bisa berhubungan dengan wanita seperti ini? Tampilan highclass tapi attitudenya tidak ada bedanya dengan wanita panggilan.

“Aku tegaskan padamu, Istriku…bahkan hanya dengan melihatnya aku sudah bahagia, bahagia yang tidak terkira dan tidak bisa disandingkan dengan kenikmatan yang kuperoleh dari perempuan manapun, jadi menjauh dari kami..kamu mengerti…”

“Kamu gila..tidak, aku tidak bisa menjauh darimu…aku..aku akan menang atas perempuan itu…”

YongHwa tidak bisa lagi mengontrol kemarahannya, dia maju mendekati Hyuna dan mencengkeram dagunya. Menatapnya tajam.

“Aku tegaskan padamu, jika kamu menyentuh istriku lagi, bahkan jika itu hanya sehelai rambutnya, aku pastikan aku yang akan langsung membunuhmu…aku tidak ragu untuk melakukan itu. jadi jangan pancing aku untuk melakukan tindak kekerasan kepadamu…”

Dia lalu melepaskan cengkeramannya dan menjauh dari tubuh HyuNa. “Keluarkan dia dari mobilku..” teriaknya pelan kepada bodyguardnya yang berdiri di luar, yang segera mengeksekusi perintahnya dengan menarik HyuNa keluar dari mobil.

HyuNa yang masih shock atas tindakan terakhir YongHwa tidak bisa berbuat apa-apa. Dan dia merasakan setitik airmata jatuh dipipinya. Ini pertama kalinya dia menangis, yang benar-benar menangis. Seiring dengan berlalunya iring-iringan mobil YongHwa, dia berdiri menatap dua mobil mewah itu berlalu, sambil bergumam. “Kamu akan membayar semua ini Jung YongHwa, semua perlakuanmu padaku, kamu akan membayarnya…”




_.-AoD-._





Kediaman Jung YongHwa…



Perlahan YongHwa memasuki kamar yang hanya disinari oleh lampu tidur itu dan menemukan tubuh istrinya sedang terlelap dalam tidurnya. YongHwa memandang wajah yang sedang terlelap itu.

Pasca kejadian sakitnya SeoHyun karena kelelahan dan akibat tindak kekerasan oleh HyuNa beberapa hari yang lalu, YongHwa praktis menyuruhnya untuk beristirahat, termasuk untuk sementara tidak masuk kerja. Han Gung dan Juniel akan menghandle semua pekerjaan di JS Company. Tetapi perintahnya itu hanya di patuhi sehari oleh SeoHyun, dan seperti biasa kembali wanita ini dengan sifat keras kepalanya menantang semua keputusannya, dia bertahan untuk tetap beraktifitas, dan YongHwa memilih untuk tidak menambah panjang daftar pertengkaran-pertengkaran kecil mereka dan membiarkannya melakukan apa yang ingin dilakukannya.

Dia sendiri sibuk dengan proyek barunya, membangun dua hotel di Busan, menambah satu armada kapal dagang yang baru dan mengikat kerjasama dengan pengusaha dari Australia yang akan memakai jasa kapal dagang mereka. Jadilah mereka nyaris tidak berinteraksi, YongHwa berangkat ke kantor saat SeoHyun belum bangun dan baru kembali ketika istrinya itu sudah terbaring seperti saat ini. Padahal untuk ukuran pengantin baru, mestinya hari-hari ini masih menjadi hari-hari ”Honeymoon” mereka tapi kenyataannya sangat jauh berbeda.

Dari awal pernikahan YongHwa tahu jika akan seperti ini masa depan pernikahan mereka, dia bahkan tahu kalau istrinya memiliki seorang kekasih yang dicintai, JungSHin yang telah diperintahkannya untuk mencari tahu segala sesuatu tentang SeoHyun telah memberinya informasi yang detail, tetapi dia tidak bisa mencegah keegoisannya untuk menikahi perempuan ini. Terlebih ketika SeoHyun sendiri yang menyodorkan diri kepadanya.

Dia kemudian melirik wanita yang terbaring dengan tenang itu dan tanpa bisa dicegahnya dia merapikan juntai rambut hitam legam dari wajah istrinya yang putih bersih. Dalam keadaan seperti ini, kecantikan istrinya tampak teramat lembut dan membangkitkan insting ingin melindungi pada diri YongHwa.



(…if i live my life again
if i’m born over and over again
i can’t live without you for even one day

I will protect this love
I will love this love
because i’m happy enough if i can just be with you
because i’m just in love with you…)

(It Has To Be with You – Yesung)



”Iya... Aku tidak egois, aku hanya ingin melindungi malaikatku dari kejamnya dunia di luar sana. Kamu boleh membenci aku baby asal kamu bahagia, semuanya tidak menjadi masalah bagiku. Sampai saatnya tiba, aku mungkin memang harus melepasmu, tetapi saat ini tidak ada yang bisa kulakukan selain menjagamu...” Batinnya membenarkan keputusannya.


Setelah mencium pelan jidat istrinya dia pun bangkit dan beranjak menuju ke kamar mandi untuk membasuh dirinya dan berganti pakaian lalu setelahnya, untuk pertama kalinya dia memilih tidur di samping istrinya di kamar besar mereka.

Yang tidak YongHwa tahu dan tanpa dia sadari setelah deru nafasnya mulai mengalun ringan menandakan dia telah terlelap, mata SeoHyun terbuka.

Sedari awal ketika dia menyadari suaminya masuk ke kamar mereka, SeoHyun belum tertidur, entah kenapa malam ini dia sulit tidur dan ternyata dia mendapati fakta seperti ini, dia kemudian seperti terjebak di sebuah labirin, tepatnya bingung dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Tetapi merasa tidak mendapati penjelasan yang real, kenapa Jung YongHwa, pria dingin yang telah menjadi suaminya itu tiba-tiba mencium jidatnya, SeoHyun kemudian memilih memejamkan mata, berusaha tertidur. Jawaban satu-satunya yang masuk akal baginya adalah insting kelaki-lakian Jung YongHwa yang membuatnya menciumnya. Yah semacam memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, dasar memang ”devil” bisanya seperti itu, batinnya jengkel sebelum jatuh tertidur di sisi tempat tidur yang satunya, menjauh dari tubuh suaminya.





_.-AoD-._





5 Bulan Kemudian…




“When you make decisions, you deal with consequences…” Quote ini serupa mantra yang selalu di lafalkannya nyaris 5 bulan terakhir ini.

SeoHyun beranjak turun dari mobilnya dan melangkah turun, alih-alih masuk ke Rumah besar suaminya, dia memilih berjalan pelan ke arah danau di tengah taman di halaman luas kediaman jung YongHwa. Senja hendak menyapa bumi sore itu ketika dia mendudukkan tubuhnya pada kursi taman, menikmati sore yang sendu.

Ya, dia telah membuat sebuah keputusan tentang hidupnya, untuk itu dia harus siap dengan segala konsekuensinya. Berbekal kebulatan tekadnya pada akhirnya dia bisa menjalani hari-hari beratnya dan sekarang dia telah berada pada bulan kelima dimana statusnya telah berubah menjadi seorang istri. Dan jujur dia bangga atas kemampuannya bertahan sampai sejauh ini. Dia tidak tahu entah sejak kapan dia mulai menjadi sosok yang bisa bertahan menghadapi gempuran masalah yang mengukungnya. Dalam imajinasinya tentang masa depan SeoHyun tidak pernah membayangkan akan mengalami hidup seperti ini, Hidupnya berputar begitu cepat dengan jalan yang sangat terjal. Mengambil alih posisi sebagai anak pertama di keluarganya yang harus bertanggungjawab atas hidup ayahnya dan perusahaan keluarga mereka, menikah dengan pria yang betul-betul tidak di kenalnya, yang ternyata selain seorang milyuner juga adalah sosok yang dingin dan sangat tegas, meninggalkan cinta pertamanya yang punya pribadi sangat bertolak belakang dengan suaminya, Kyunya adalah sosok yang hangat, baik hati dan penolong. Hidupnya bak rollercoaster, cepat dan dia harus siap menghadapi semua kejutan-kejutan yang ada. Termasuk hari ini.

5 bulan menjadi istri dari Jung YongHwa yang selalu memasang wajah sinis dan dingin terhadapnya membuatnya mempunyai pencitraan yang jelas tentang suaminya tersebut. Tetapi ketika fakta muncul satu persatu dan mulai menghapus ”citra buruk” yang tercetak dengan jelas di kepala SeoHyun, apa yang harus dilakukannya untuk menghilangkan rasa ”bingung”nya?

Sejauh yang dia tahu YongHwa memang tidak pernah berbicara banyak padanya, hanya seputar bisnis dan apa-apa yang harus dilakukannya untuk memajukan JS Company, selain itu nothing. Interaksi mereka hanya seputar bisnis, benar mereka tidur pada kamar yang sama, pada tempat tidur yang sama, tetapi tidak ada yang terjadi. Dia telah terlelap tidur ketika YongHWa datang dari mengurusi kerajaan bisnisnya. Dan ketika terbangun yang ditemukan hanya soso YongHwa yang telah siap-siap memulai hari panjangnya. Jujur, dia kagum melihat eksistensi YongHwa yang tampak selalu segar dan tidak terintimidasi oleh pekerjaan, dia terlihat fresh meski hanya beristirahat sejam atau dua. Teramat pantas menurut SeoHyun jika dia sukses di usia semuda itu.

Hanya sayang, kesuksesan YongHwa mengelola kerajaan bisnisnya tidak beriringan dengan kesuksesannya membangun rumah tangganya, dan SeoHyun tidak sepenuhnya menyalahkan YongHwa. Mereka berdua yang salah, karena memang dari awal pun alasan pernikahan mereka sudah sangat salah. Rumah tangga mereka dingin, satu-satunya kehangatan, yang bisa di bilang kehangatan ”semu” adalah ketika mereka berdua meluangkan waktu dia weekend mereka untuk mengunjungi ayah SeoHyun di rumah sakit, sempurna, ayahnya sekarang tidak bisa lagi tidak tinggal di rumah sakit, terlalu riskan untuk membawanya keluar dan jauh dari pengamatan para dokter dan juru rawat. YongHwa sendiri tidak keberatan membiayai pengobatan mertuanya. Dan SeoHyun berterimakasih untuk itu. Setelahnya yang ada hanya malam-malam dingin yang mereka lalui bersama, bahkan beberapa hari yang lalu mereka kembali bertengkar hebat, hanya karena persoalan sepele menurut SeoHyun. Semua berawal ketika SeoHyun tanpa sengaja hampir masuk ke ruang kerja YongHwa yang bersebelahan dengan kamar tidur mereka.

Keinginan SeoHyun untuk masuk ke ruang kerja itu bukan tanpa alasan, selama 5 bulan menikah dengan suaminya dan mencoba untuk mendekatkan diri setelah sebelumnya melawan kenyataan bahwa dia telah menjadi istri dari Jung YongHwa, SeoHyun akhirnya mengerti dan belajar dari penderitaan yang bertubi-tubi yang di alaminya bahwa dia harus berdamai dengan hidupnya, dia harus menghadapi hidunya dengan tenang, menutup lembaran lama dan membuka dengan lembaran baru, memaafkan semua orang yang telah menempatkannya pada situasi seperti ini, termasuk kakak satu-satunya dan berusaha melupakan orang yang dicintainya, itu tidak mudah, benar-benar tidak mudah tetapi karena kesibukan dan kekuatan hati, dia mencoba dan pada akhirnya dia mencapai ketenangan itu, dia mulai belajar memperhatikan suaminya, apa yang disukainya, siapa-siapa orang terdekatnya, masuk ke ruang kerjanya yang berada di lantai satu, dan melihat betapa jeniusnya seorang Jung YongHwa di bidang bisnis. Dan sialnya ketika dia hendak masuk di ruang kerja yang berada di samping kamar tidur mereka, tiba-tiba YongHwa datang dan mendapatinya dan bentakan yang keras dan sinis membuat SeoHyun benar-benar terguncang.

“APA YANG MEMBUATMU MERASA BERHAK MASUK KE RUANGAN ITU…HAH…”

Bentakan itu sukses menghentikan langkahnya.

“Aku..aku hanya ingin menjelajahi semua sudut rumah ini, salahkah?”

“Salah kalau kamu berpikir kamu bisa masuk ke ruangan pribadiku seenaknya, kamu pikir kamu siapa hah??”

Pertanyaan, salah, tepatnya adalah pernyataan sinis itu kemudian memperjelas posisi SeoHyun. Dia akhirnya tahu jika dirinya memang tidak diinginkan.

Dan setelahnya hari-hari mereka kemudian kembali di isi dengan pertengkaran, bahkan YongHwa tidak tidur di kamar yang sama dengannya lagi. Dan entah mengapa, tidak seperti biasanya kali ini justru SeoHyun benar-benar merasa bersalah.

Dan ketika siang tadi ketika dia kembali menemukan satu fakta dari banyak fakta bahwa sebenarnya Jung YongHwa hanya bersembunyi di balik topeng dingin yang berusaha di tampaknya, dia kembali bingung. Seperti apa sosok sebenarnya suaminya ini?

Tepatnya Han Gung-ssi yang memperlihatkan kenyataan itu, fakta bahwa seorang Jung YongHwa ternyata menjelma menjadi “malaikat” bagi sebagian orang. Han Gung-ssi mengantarnya melihat sebuah yayasan yang menampung anak-anak yatim piatu, anak-anak tidak mampu dan membiayai sekolah mereka. Yayasan itu bernama “Snow Angel”.

“YongHwa-ssi membangun yayasan ini sejak beberapa tahun yang lalu, tetapi hanya orang-orang tertentu yang tahu kalau dialah pemilik yayasan ini. Biasanya hanya JongHyun-ssi atau JungShin-ssi yang datang kesini, hanya di saat-saat tertentu YongHwa datang kesini dan itupun hanya untuk bermain dengan anak-anak kecil disana…”

“Apa maksud paman membawaku melihat semua ini?”

“Anii..tidak ada Hyunnie, aku hanya ingin kamu tahu satu fakta ini saja, karena aku yakin kamu tidak tahu akan hal ini…” Han Gung menghela nafas panjang. “Hyunnie…”

“Dee paman??” entah mengapa SeoHyun merasa dekat dengan Han Gung, satu-satunya kepercayaan Ayahnya yang bisa di percayainya hingga saat ini, meski di awal-awal dia sempat kecewa kepadanya ketika dia memilih bekerja untuk YongHwa dengan masuk menjadi dewan direksi atas perintah YongHwa. Tetapi Han Gung lah yang berdiri di sisinya ketika semua dewan direksi yang notabene adalah paman-paman kandungnya mengkhianatinya. Han Gung lah yang merangkulnya dan membimbingnya keluar dari kegelapan.

“Percayakah kau bahwa di setiap kejadian ada yang mengaturnya, bahwa di balik takdirmu ada yang telah menetapkannya…”

“Tentu saja paman, ada tangan-tangan Tuhan yang bekerja pada tiap takdir manusia..”

Han Gung mengangguk. “Benar, dan percayakah kamu kalau tiap takdir yang telah digariskan Tuhan untukmu adalah semata-mata demi kebaikanmu…”

Sesaat SeoHyun terdiam, dia merasa sedikit tertohok oleh pertanyaan itu. beberapa bulan yang lalu, dia sempat mempertanyakan takdirnya bahkan mengugat keputusan Tuhan untuk takdirnya. Tetapi kini, entah. Dia tidak punya jawaban yang pasti.

“Kamu harusnya percaya Hyunnie. Karena Tuhan mencintai ciptaanNya dan hanya selalu menginginkan yang terbaik buat mereka…” Han Gung kemudian menarik nafas panjang. “Bagaimanapun terjalnya jalan takdirmu tetapi percayalah dear, itu adalah yang terbaik bagimu…”

SeoHyun di tempatnya menunduk. Tadinya dia hanya akan makan siang bersama rekan kerja mereka dan Han Gung, tetapi setelah makan siang itu, Han Gung kemudian membawanya kesini. Dan setelah menemui fakta bahwa suaminya ternyata hangat dan tidak sedingin prasangkanya, dia sendiri bingung menghadapi perasaannya.

Semua potonngan-potongan hari-hari sebelumnya saling melengkapi, seperti puzzle. Membuatnya semakin bingung.

Dan disini, di tengah taman di halaman kediaman suaminya ini, dia mencoba mengurai kebingungannya, mencoba menyatukan puzzle-puxle yang berserak itu.

“Dia semalaman terjaga menungguimu ketika kamu jatuh sakit, Hyunnie…” ini ucapan dari Victoria ketika dia mengatakan apakah suaminya datang menjenguknya ketika dia pingsan. “Dan dia tidur disampingmu, memelukmu sebelum terbangun keesokan harinya untuk kemudian berangkat kerja…”

Seohyun ternganga ketika pertama kali dia mendengar informasi ini. Dan lebih ternganga lagi ketika mendengar tambahan fakta dari Victoria.

“Tiap pagi dia rutin mengunjungi paman, mengajaknya ngobrol even itu hanya sepuluh menit…”

Lain lagi dari Han Gung. “YongHwa-ssi lah yang berada di belakang layar, membantu paman dan Juniel demi agar JS Company bisa kembali bangkit dan kamu mendapat saham-sahammu kembali. Kamu beruntung memiliki dia yang rela melakukan ini demi kamu istrinya…”

Benarkah itu demi aku? Bukan karena dia juga adalah pemilik dari JS Company?

Kembali pikirannya menerawang ke beberapa malam ketika tanpa di sadari oleh Jung YongHwa, dia mendengar suaminya itu bertanya perkembangannya pada Kim, kepala pelayan mereka, menyangka SeoHyun telah jatuh terlelap.

“Apakah nyonya muda sudah makan malam sebelum dia tertidur??”

“Dee..sudah tuan muda..”

“Apakah dia tidak terlihat letih??”

“Dee, dia terlihat seperti biasa Tuan Muda…”

“Penuhi apapun yang dia butuhkan…”

“Dee…”

Pertanyaan-pertanyaan itu kadang membuatnya risih hanya dengan mendengarnya. Benarkah YongHwa sampai secare itu padanya.

Tetapi demi mengingat tatapan dinginnya, demi mengingat kata-kata kasarnya, demi mengingat perlakuan wanita gelapnya, demi mengingat bentakan dan marahnya, demi mengingat itu semua membuat kepercayaan SeoHyun kembali menciut. Bagaimana mungkin dia care padaku kalau dia suka membentakku? Bagaimana mungkin dia care padaku kalau dia tidak bisa meluangkan waktunya hanya sekedar ngobrol denganku? Bagaimana mungkin dia care padaku jika hanya melihatku saja dia membuang muka? Bagaimana mungkin dia care padaku kalau memperlakukanku layaknya seorang istri tidak pernah? Bagian mana yang bisa membuatku percaya kalau dia menyayangiku?

Seohyun benar-benar tidak habis pikir, sepanjang pengetahuannya, rasa sayang atau bagaiaman harus membahasakan suka dan cinta itu, seharusnya tetap dalam bentuk perhatian yang langsung pada orangnya.

Dia benar-benar bingung. Ini semua absurd baginya.





_.-AoD-._





BallRoom Seoul Hotel..



Yoona memperbaiki tali gaunnya di sudut ruangan yang sedikit remang-remang, sambil tetap mencoba mencari jejak sahabatnya Hyoyeon yang telah melebur di pesta itu. Malam itu mereka menghadiri pesta yang digelar SM Entertainment demi meresmikan artis debut mereka yang salah satunya adalah mantan klien Yoona. Ya, dia telah menyelamatkan Cha Yesung keluar dari belenggu tuduhan tindak pidana peniruan hak cipta yang dialamatkan padanya, nyaris tiga bulan Yoona bolak-balik Korea Selatan – jepang demi menyelesaikan kasus ini, tidak tidur berhari-hari dan ketika dia berhasil dengan baik, dia merasa sangat gembira. Dan akhirnya berkat jasanya, Yesung bisa menggelar konser debutnya bersama satu girl band yang juga jadi debutan SM entertainment. Dan disinilah mereka berdiri sekarang. Pada pesta penyambutan Yesung dan f(X).

Yoona, yang notabene adalah pengacara Yesung, juga mendapat kehormatan datang pada acara privat party ini. Tadi dia datang dengan HyoYeon tetapi entah dimana sekarang sahabatnya itu berada.

Justru yang datang menghampirinya kemudian adalah orang yang sebenarnya ingin di hindarinya. Dia tidak menampik fakta kalau selama dia mengurus kasus Yesung, lelaki yang kini berjalan ke arahnya itu membantunya cukup banyak tetapi dia tetap harus menghindari pertemuan dengannya. Karena selama 5 bulan ada yang menggantung diantara mereka dan Yoona merasa beruntung mereka jarang bertemu di kantor, dari berita yang beredar JongHyun sedang sibuk mengurus satu kasus besar yang melibatkan pejabat negara, itu kenapa dia jarang terlihat di kantor. Jujur dia merasa berdebar-debar. Sekejap Yoona mempertimbangkan untuk kabur, tetapi akal sehatnya berkata bahwa ini seperti bom waktu, kapanpun pasti akan meledak, kali ini dia bisa kabur tetapi di saat lain pria itu akan tetap menagihnya.

Saat JongHyun semakin mendekat, Yoona mengabaikan reaksi tubuhnya sendiri. Dia mencoba menenangkan syaraf-syaraf tubuhnya dengan menarik nafas dalam-dalam.

”Hai...”

”Ohh..hai..ehhmmm, kenapa kamu bisa berada disini...”

JongHyun tersenyum membuat Yoona meradang, dia terpaku pada lekuk bibir yang sensual itu, bibir yang nyaris mencumbunya saat itu. Kenangan yang tidak bisa dienyahkan dalam pikirannya.

”Kamu lupa yah, kalau kantor kita adalah partner kerja SM Entertainment jadi aku juga berhak ada disini..” JongHyun tidak menambahkan alasan realnya adalah karena Yesung notabene adalah artis yang di sponsori oleh Jung YongHwa dan JongHyun adalah pengacara pribadi JYH yang mengurus kesepakatan antara SM dan Jung Group. Dan dia mendapat undangan resmi dari Lee Soo Man sendiri. Berhubung YongHwa sendiri tidak bisa hadir itu kenapa akhirnya dialah yang datang ke pesta ini.

”jadi apa kabar date kita my lady??”

Yoona meradang dalam hati dan berubah grogi ketika JongHyun merapatkan tubuh kepadanya, dia sedang memberi jalan bagi seorang tamu pesta juga, membuat Yoona sesak nafas di tempatnya mencium aroma cologne yang menguap dari tubuh JongHyun.

”Masih berlakukah?”

JongHyun memicingkan mata memandang Yoona. ”So,You want to play this is with me My lady?? Pura-pura lupa kalau ada sesuatu yang belum selesai di antara kita di tengah kerjaan yang menggila???”

Oh Tuhan, mengapa Laki-laki ini terlihat begitu seksi. Yoona menyalahkan kekurang pengalamannya menghadapi pria yang menyebabkan dirinya sesensitif ini menanggapi kelakuan playboy JongHyun.

”Apa maumu??”

”Satu kesempatan lagi dan kali ini tidak boleh ada yang menginterupsi...”

”Kalau aku tidak mau memberi kesempatan padamu??”

”Apa kamu sedang menguji batas kesabaranku my lady??”

”Aiisshh..pabo...” Yoona mengutuk kebodohannya menanggapi reaksi tubuhnya terhadap JongHyun. Karena jujur dia justru menikmati what a silly conversation ini.

”Aku sudah dijuluki macam-macam my lady, aku pikir bodoh bisa jadi salah satu di antaranya..”

”Aku tidak sedang berbicara padamu..”

”Lantas pabo itu ditujukan pada siapa? Pada dirimu jika menolak kencan denganku? Oww..oww.. sorry to say my lady aku sepakat dengan pemikiran itu...”

Yoona merajuk dan tanpa permisi dia berjalan menjauh dari JongHyun, menurutnya dia sudah cukup lama berada di pesta ini, jadi tidak masalah jika dia segera meninggalkan tempat ini. Dia tahu kalau mata JongHyun tidak lepas darinya, tetapi dia tetap mengacuhkannya. Dia menemui HyoYeon sednag sibuk ngobrol dengan Yesung, dia menghampirinya.

”Maafkan aku harus pamit lebih dulu...”

”Kamu mau kemana??”

Tiba-tiba tubuh Yoona mengejang ketika sebuah tangan menyelusup ke pinggangnya dan merangkulnya. Dia tahu dengan pasti meski tanpa menoleh, siapa pelakunya.

”Kami ada urusan yang harus diselesaikan. Jadi maafkan kami, terpaksa meninggalkan pesta yang belum selesai ini...”

Yesung dan HyoYeon tersenyum. ”Oh, silahkan...”

Yoona dan JongHyun kemudian membungkukkan badan lalu berjalan pergi tetapi sebelum benar-benar menjauh dari HyoYeon. HyoYeon, yang sangat kurang ajar menurut Yoona, tiba-tiba mencolek tubuhnya dan memberinya satu kedipan nakal, membuat Yoona membelalakkan mata.

Mereka berjalan dalam diam meski Yoona tahu kalau tangan JongHyun masih berada di pinggangnya, dan ketika tiba di lobby, Yoona segera melepaskan diri dari JongHyun.

”Apa sih maumu? Aku tidak mau pulang denganmu...”

”Baiklah, aku hanya akan memastikan kamu berada di mobilmu dan pulang dengan selamat...”

”Kau ini, tanpa diragukan lagi, adalah pria paling menjengkelkan yang pernah kutemui...” sembur Yoona marah sambil berjalan menuju basement hotel.

”Bagus, kalau begitu aku tidak mempunyai beban apapun jika melakukan ini padamu, mengingat aku adalah orang yang menyebalkan bagimu...” dan lalu dengan sebuah gerakan kilat JongHyun mendekap Yoona, menyelipkan sebelah tangan untuk menyangga kepala Yoona lalu tangannya yang satu menghela badan Yoona mendekat ke arahnya dan mencium bibir gadis itu dalam-dalam.

Yoona yang tidak menyadari serangan mendadak itu melawan sekuat tenaga, dia menolak keberadaan bibir JongHyun di atas bibirnya, dan membiarkan tangannya yang bebas memukul pundak JongHyun. Tetapi sensasi itu sangat melelehkan pertahanan batinnya dan segala pemikiran rasional yang dimilikinya, ciuman intens itu menggoyangkan pertahannya dan lalu dia menyerah, menyerah di bawah bibir yang sedang mengeksplorasi bibirnya habis-habisan, membuat JongHyun merasa menang dan semakin memperdalam ciumannya, membawa Yoona pada pemahaman baru bahwa ciuman itu bisa senikmat itu.

Jonghyun sadar, ciuman ini membuatnya menginginkan yang lebih lagi, tetapi dia kemudian memilih menurunkan tempo ciumannya, meringankan ciuman itu sampai bibirnya kemudian hanya menyapu lembut bibir Yoona, dia tidak mau merusak hubungan baru ini dengan tiba-tiba meminta yang lebih, dia akan sabar menanti sampai wanita yang sekarang memerah di depannya ini mau dengan ikhlas menjadi kekasihnya.

Dan ketika melihat mata Yoona berkaca-kaca JongHyun kemudian menariknya masuk ke dalam pelukannya. ”Maafkan aku my lady...” ucapnya tercekat, dia tidak tahu kalau keiisengannya pada Yoona akan menyakiti hati gadis itu, bukan ini yang diharapkannya. Astaga, demi Tuhan, gadis ini hidup di kota metropolitan dengan segala pernak-perniknya, mengapa ketika seseorang pria menciumnya dia mesti menangis.

”Dasar menyebalkan...” lirih suara Yoona.

”Maafkan aku dear, aku janji tidak akan mengulanginya lagi...” JongYun kemudian mengecup puncak kepala Yoona. ”Aku antar pulang yah??”

Yoona merasa meski marah dan jengkel dengan kelakuan JongHyun tetapi dia tahu ada yang menghangat di dalam dadanya, sebuah sensani yang di sukainya. ”Lalu mobilku bagaimana? Tidak usah, biar aku pulang dengan mobilku...”

”Baiklah, tetapi izinkan aku mengikutimu dari belakang?”

Yoona mengangguk dan sebelum JongHyun melepaskan pelukannya, kembali pria itu mencium puncak kepalanya hangat lalu mengantarnya ke mobilnya.




_.-AoD-._





Seoul Hospital...



SeoHyun berlari kencang. Beberapa kali hampir menabrak pengunjung Seoul Hospital siang itu. dia punya alasan kenapa dia terburu-buru seperti itu.

Dia masih ingat dengan jelas isi telepon Victoria di saat dia sedang meeting dengan salah satu rekan kerja yang akan bekerja sama dengan JS Company.

“Paman…paman kolaps…Dapat serangan jantung lagi..segera kesini..”

Victoria tida menjelaskan detailnya. Dan tanpa menunggu SeoHyun segera berlari keluar dari ruangan meeting setelah mengatakan fakta tentang kondisi ayahnya pada Han Gung. Dan Han Gung kemudian mengambil alih meeting lanjutan itu, di lobby telah menanti Gwang Soo yang kemudian mengantarnya secepatnya ke rumah sakit.

Selama dalam perjalanan, SeoHyun tidak pernah berhenti berdoa agar ayahnya baik-baik saja, Ayahnya tidak boleh pergi, tidak boleh mati.

Dia ingat semalam, ketika dia mengunjunginya semalam seperti biasanya sebelum kembali ke rumah suaminya, Ayahnya membelai kepalanya dan membisikkan jika dia mencintainya, bangga padanya dan senang dengan fakta bahwa anak satu-satunya itu bahagia dengan kehidupannya kini.

“Kamu bahagia dengan suamimukan? Dia sangat menyayangimu sayang…”

“Aiisshh appa…”

“Sekarang appa nomor berapa dalam prioritas cintamu?”

“Appa masih menempati posisi pertama..”

“Hahahahha…Appa bahagia sayang, appa sangat bahagia jika melihatmu bahagia…”

Semalam ayahnya masih bercanda dengannya, dia tidak mungkin pergi meninggalkannya.

Tidak..ayahnya pasti baik-baik saja. Tetapi harapannya itu kembali menipis ketika dia mengingat ucapan dokter padanya beberapa bulan lalu. “Aku tidak yakin kalau Cha Seoung Won-ssi mendapat serangan lagi, apakah bisa selamat atau tidak…”

Oh Tuhan, selamatkan ayahku. Pengorbananku sudah sejauh ini. Apa artinya jika tidak ada Appa? Apa artinya aku meraih kembali saham-saham itu jika tidak ada Appa disana menyaksikannya.

“Appa bertahanlah aku mohon..bertahanlah demi aku…” batinnya.

Dan ketika di atiba di depan ruangan ER, dia melihat Victoria berdiri di sana dan langsung menghampirinya.

“Kenapa Onnie?? Appa kenapa bisa terkena serangan jantung? Tadi pagi sewaktu aku sedang berkunjung dia baik-baik saja…”

Victoria telah berlinang airmata lalu memeluk SeoHyun erat.

“Katakan padaku onnie?”

“Maafkan Hyunnie, maafkan onnie yang tidak bisa mengontrol dan menjaga paman dengan baik…”

“Onnie aku tidak akan menyalahkanmu…”

“Tadi, karena onnie sedang dapat tugas jaga, makanya onnie tinggal seperti biasa, onnie ke ruang kerja onnie dan ternyata sepeninggal onnie, paman menonton TV dan melihat…paman melihat…skandal yang menimpa Yesung oppe, maafkan onnie Hyunnie, onnie terlambat datang..maafkan onnie…”

SeoHyun merasa kedua kakinya gemetaran dan tidak bisa lagi menopang tubuhnya dia jatuh terduduk di lantai dingin rumah sakit. Airmata mengalir pelan dari kedua matanya tetapi dia menolak untuk terisak. Dia diam, lungkrah dalam sesak yang teramat dalam.

Skandal kakaknya itu pasti merupakan pukulan telak bagi ayahnya, meski itu untuk kepentingan promosi dan semuanya telah baik-baik saja, kakaknya ternyata tidak bersalah dan bersih dari tuduhan itu dan sekarang telah melakukan debut pertama dan sukses, tetapi bagi ayahnya ini pasti pukulan. Seohyun sendiri tidak pernah bertemu dengan kakaknya lagi sejak lima bulan yang lalu, dia sendiri baru tahu kalau kakaknya telah melakukan debut pertamanya kemarin dan mungkin menunggu waktu yang tepat untuk menghubungi SeoHyun dan Ayahnya tetapi sialnya kenapa justru Ayahnya melihatnya pertama kali di TV, astaga Tuhan…. Tidak, dia tidak menyalahkan siapapun, bahkan jika itu kakaknya ataupun Victoria, ataupun perawat yang seharusnya menjaga ayahnya, tidak ada yang salah…TUhan, kuatkan aku…

Seohyun tidak tahu lagi harus bagaimana. Dia bahkan tak mampu lagi membalas ucapan Victoria yang meminta maaf padanya. Dia merasa lemah, teramat lemah, bibirnya meracau. “Appa..appa..” diantara derai airmata yang membanjiri pipinya. Victoria memeluknya, tak mampu menariknya berdiri dan membawanya duduk di tempat yang seharusnya, bukannya di depan ruangan ER yang sedang menangani ayahnya.

SeoHyun terduduk dengan Victoria yang memeluknya sampai sebuah tangan kokoh datang memeluknya, mengangkatnya berdiri dari duduknya, dan di sana dia melihat wajah suaminya, wajah itu terlihat teduh di antara airmata yang membuat matanya mengabur. Dia luruh, masuk kedalam dada bidang itu. dia bisa merasakan tangan yang kuat itu memeluknya, menenangkannya.

“Appa…aku mau appa bertahan…Appa, aku mohon bertahanlah…appa kalau kamu pergi tidak ada lagi artinya semua ini..” SeoHyun meracau di tengah isak tangisnya.

Ayahnya, satu-satunya orang yang sangat mencintainya di dunia ini. Lelaki kebanggannya yang telah memberinya banyak kebahagiaan, tempatnya berpegang. Bagaimana jika dia pergi. Bagaimana jika dia meninggalkannya? Pada siapa hidupnya akan bergantung.

“Sabar sayang, appa akan baik-baik saja…” di antara sadar dan tidak, SeoHyun bisa mendengar YongHwa memelukknya sambil membisikkan kata-kata itu. “Yang kuat Hyunnie, ada aku disini..sabar sayang…”

Dan lalu ruang ER membuka dan salah satu dokter yang sering menangani ayahnya keluar dari sana, segera SeoHyun terbang menuju ke dokter itu.

“Appa, bagaimana Appa??”

Dokter itu memegang tangan SeoHyun lalu melihatnya dengan tatapan sayang, seperti orang tua kepada anaknya. “Maafkan kami SeoHyun-ssi, kami telah mencoba segala cara, tetapi kami tidak bisa menolongnya…”

SeoHyun merasa perutnya kosong, dadanya sakit, teramat sakit. Airmata berlinang di pipinya. “Di..dima..na appa..di ma..na dia..” dia kemudian menerobos masuk tanpa bisa di cegah oleh para dokter dan perawat yang berada di sana.

Demi melihat tubuh kaku ayahnya yang terbujur di atas ranjang operasi SeoHyun tergugu.

“Appa..kena..pa..kena..pa Appa tega ..tega..mening..galkan…ku..”

SeoHyun menciumi wajah kaku ayahnya dan membelai wajah itu. di belakangnya para dokter dan perawat ikut terharu melihat kesedihan SeoHyun. Victoria tak kalah banjir airmatanya. Baginya Cha Seung Won sudah seperti ayahnya, dan melihatnya pergi karena kesalahannya itu adalah hal yang buruk.

Yonghwa pun merasa buruk, jujur dia sedih, teramat sedih melihat orang yang sudah menghargainya dan merelakan putrinya menjadi miliknya terbujur kaku, dan yang sangat membuat perasaannya hancur adalah kenyataan betapa terlukanya istrinya. Dia tahu SeoHyun akan merasa sakit selama berhari-hari dan fakta dia tidak bisa melakukan apapun untuknya justru membuatnya buruk. Sangat buruk. Dan ketika dilihatnya tanda-tanda SeoHyun akan kehilangan kesadaran dia maju mendekat. Dan benar saja SeoHyun kemudian jatuh pingsan.

Tuhaannn..

Dia telah kehilangan Ayahnya, satu-satunya keluarga yang berada disisinya selama ini, ayahnya telah pergi. Seohyun merasa penglihatannya menggelap. Sebelum dia total kehilangan kesadaran dia mendengar sebuah suara. Suara yang amat sangat dikenalinya.

“Aku pergi sayang. Jangan takut anakku, Appa akan selalu menemani, dengarkan suara hatimu karena Appa bersemayam disana, Appa yakin kamu akan bahagia sayang, kamu akan selalu bahagia, appa mencintaimu…Jangan menangis lagi yah…”

Lalu segalanya menggelap.

YongHwa dengan sempurna menopang tubuh istrinya yang kehilangan kesadaran. Dia lalu memeluknya dan menggendongnya.




I’m so tired of being here
Suppressed by all my childish fears
And if you have to leave
I wish that you would just leave
Because your presence still lingers here
And it won’t leave me alone


These wounds won’t seem to heal
This pain is just too real
There’s just too much that time cannot erase
When you cried I’d wipe away all of your tears
When you’d scream I’d fight away all of your fears
And I’ve held your hand through all of these years
But you still have, all of me


You used to captivate me
By your resonating light
But now I’m bound by the life you left behind
Your face, it haunts my once pleasant dreams
Your voice it chased away all of the sanity in me


These wounds won’t seem to heal
This pain is just too real
There’s just too much that time cannot erase
When you cried I’d wipe away all of your tears
When you’d scream I’d fight away all of your fears
And I’ve held your hand through all of these years
But you still have, all of me


I’d love to walk away
And pull myself out of the rain
But I cant leave without you
I’d love to live without
The constant fear and endless doubt
But I can’t live without you


When you cried I’d wipe away all of your tears
When youd scream I’d fight away all of your fears
And I’ve held your hand through all of these years
But you still have all, of me….)



(Evanescence – My Immortal)










.To Be Continued – Part 9.











.LUV : SJ.

14 komentar:

  1. bnr dh kt SJ onni, utk siapkan tissu (d GI),,,
    aduhhh pdhl aq lg pilek, n pilek q jd tmbh menjadi2 dah krna "T.T",,,
    klo aq jd seo, aq mngkin g bs hdp lg dah,,psti down tingkat dewa,,g bs membayngkan,,-.-

    knp part ini trsa pndek y,,,atau mngkin krna trlalu mnghayati bcx jd gini dah,,,

    d tnggu klanjtanx onni,,,Hwayting,,^^V

    BalasHapus
  2. gyaaa...
    kyak'y Hyun dah mulai suka ma Yong nih..
    gak sbar lhat mreka brsama. :D

    bca bgian JongYoon bkin senyam senyum sndiri kyak org gila. wkwkwk
    hidup JongYoon!! #lho?? :p

    masih pengen bacaa lagiiiii... >.<
    sumpah mkin pnasarn ma crita'y. trus bagman ntar kehidpan Hyun stelh d tinggal appa'y.
    pensarn pensarn pensarn....

    unn SJ DAEBAK!! ^^

    BalasHapus
  3. SJ Onnie aku nangis T__T , aku tau banget prsaan seohyun aku ngrasain bgt saat-saat ditinggal sosok seorang ayah sedihhh..
    dan kebetulan hari ini ayahku berulang tahun walau beliau udh ngga ada aku cuma pngen ngucapin selamat ulang tahun , miss u so much dad T___T #mian jdi curhat hehee..

    AOD tmbah keren aja bkin menguras hati,,untung hyunie pnya yonghwa ahhh mkin envy aja aku ma hyunie heheee .. kapan ath Hyun nya mulai cinta sm yong??trus aku mau yong nya ada cmburu2 gtu hehehe #ngarep..

    Good job SJ , lup u so much^^

    BalasHapus
  4. SJ..kurang ah, kurang panjang wkwkwk. thanks ya u/kerja kerasnya shg AOD 8 keluar.

    Jonghyun-Yoona : Jonghyun emang bikin melted. bagus Jonghyun kamu mmg Busan Guy, berani ambil inisiatif. Yoona lsg lemes dicium Jonghyun (yg baca aja ikutan lemes bayangin gmn klo dicium Jonghyun ^_^)

    Yongseo:masalah ga pernah berhenti dtgnya. baru selesai 1 yg satu dtg lagi. Baru Hyun mulai mau buka hati U/ Yong eh dpt kabar buruk. Jangan smp gara2 ayahnya wafat Hyun minta cerai.Yong jg hrsnya jgn dingin trs donk jadinya Hyun kan salah paham. Semoga Hyun sadar klo yong slalu ada disisi dia shg dia sadar klo Yong itu cinta sm dia. Snow Angel itu kan julukan u/hyun kan ya, wah so sweet bgt dijadiin nama panti asuhan.

    Ga sabar nunggu pembalasan Hyuna, wlw bayanginnya aja dah serem.

    @Febriz: aku turut sedih denger cerita kamu. yg sabar ya. skrg byk2 berdoa aja krn doa anak yg sholeh bisa membantu orangtuan kita diakhirat nanti.

    ok SJ ditunggu lanjutannya. maaf kepanjangan komennya.

    1 hal lagi, cuma mengingatkan:

    Deskripsi dari acuh
    acuh: peduli; mengindahkan (v)
    mengacuhkan (meng.a.cuh.kan): memedulikan; mengindahkan (v)

    BalasHapus
  5. akhirnya muncul jg AOD part 8, yahh lg seru tiba2 udah abis aja :( sedih banget onnie si hyunnie kasian.. ayo onnie part 9 nya kutunggu! onnie DAEBAK! :p

    BalasHapus
  6. Kok ak jg ngrasa 2 part belakangan ini jd lebih pendek ya onn? Ini tandanya ak ketagihaaannn.. Ceritanya seruuu..
    Daebak onn, pingin nonton filmnya rasanya
    *Praise onnie sj! Hip hip hore!

    ps: superlikey the way jonghyun kissed yoona *pinginnn..

    BalasHapus
  7. ia unnie, kurrang panjang hehehehe . baca ini, perasaan kita kayak dibulak-balik . marah, sedih, senyam sennyum sendirii dan mash banyak lagi hahahha . sukses buat AOD nya dan yg nanti panjjanggin ya un :)
    ayoo kpn nih mau dibikin novel ? pasti bakal semangat tuh readers nya

    BalasHapus
  8. Kereeeennn!!!!
    Makin seru aja nih...
    Mian jarang komen, cuz biasanya baca via hp.
    Ditunggu lanjutannya.
    YONGSEO IS REAL!!!
    > x <

    BalasHapus
  9. SJ tanggung jawab nih! udah buat q nangis. Abis dah tissue q... Hehehe

    Part 8 berasa pendek banget? Apa Q yang keenakan bacanya ya? Abis masih nangis2 udah TBC aja...

    Hyun kasihan Banget, Yong jangan dingin2 mulu. Kasihan hyun sekarang.
    Trus Yesung dimana tuh? Ayahnya meninggal gak muncul juga(di part 9 kali munculnya).
    Kyu juga masak pacarnya nikah gak nyariin gitu? Masih aja di Afrika sana?


    Owww Jonghyuuuun... Lemes, Lemes dah tu Yoona. Jonghyun Jjang!

    SJ makasih dah mw repot2 bikin lanjutannya AOD. Gak tau mw bilang apa lagi. Ditunggu lanjutan AOD part 9-nya ya....(kalo bisa dipanjangin;readers bawel)

    BalasHapus
  10. jiah si oppa mah maen bentak2 aja deh, aku tahu kenapa Seo dilarang masuk, krn takut lukisan malaikat kecilnya ketahuan bukan unn?

    Jonhyun YooNa boleh juga hihihi :D

    unn, mian...aku kangen baca serial ky YS idol dulu, yg ceritanya ringan, sederhana, sweet, menyentuh...please unn buat lagi serial ky begono ^^

    BalasHapus
  11. great story,,, dtunggu update an nya segera, cz udah gak sabar baca lanjutannya,,. hehehehe

    BalasHapus
  12. ceritanya makin keren...!!!
    Gak sabar kelanjutan ceritanya... :D

    BalasHapus
  13. author, lanjutannya jngan smpai nunggu 2 minggu yah.....
    penasaran ama lanjutannya.....

    BalasHapus
  14. waaaaahhh seru bgt!!! ayo dunkkk cepetan part9 ga sabar nih mo tau lanjutannya...

    BalasHapus