Minggu, 29 Januari 2012

.PART OF 9 ANGEL'S (2).





“Part of 9 Angel’s”



SJ Entertainment Present :



_Serial : P9A Part 2_



Lead Cast :
SeoHyun, Jessica , Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon, Soo Yong(SNSD)


Main Cast :
- NickHun (2PM)
- Jung Yong Hwa, JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue)
- Joo Ji Hoon & Yoo Eun Hye
- JongHoon (FT Island)
- Siwon (SUJU)
- Taecyeon (2PM)
- Kim Seol Hyun (Member New GB FnC)






Opening Theme Song : The Boys by SNSD






@Fany_Tifanny Sh**ttt, I will kill you @MinHyuk  You definitely has a talent of annoying me.





_0o0_







Tiffanny mendumel panjang pendek sambil merapikan isi handbagnya yang tadi dikeluarkan, novel dan ipadnya, sebagai teman di kala menikmati pijatan creambath di salon langganan mereka dan 8 sahabatnya. SJ Beauty Centre & Health.

Dia menghampiri Hyunnie yang baru saja menyelesaikan sesi manicure pedicurenya.

“Waeyo onnie??” Tanya SeoHyun polos ketika melihat wajah tertekuk Tifanny.

“Sumpah, lama-lama aku bunuh juga tuh MinHyuk….”

“Hmmm…” SeoHyun memonyongkan bibirnya sambil memperhatikan jari jemarinya yang kelihatan lebih bersinar, efek dari perawatan tingkat tinggi yang baru saja di laluinya. “Dia bikin rusuh apalagi onnie??”

“Kamu tahu, seharusnya ini menjadi wikend yang sempurna, tapi semua gagal karena tingkah bodohnya. Demi apa coba yah, siang-siang begini bukannya berleha-leha menikmati liburan after 5 day on work, ini malah dia ngedon di kantor polisi, berurusan dengan polisi lagi. Dan sialnya, kenapa selalu aku yang di panggil kesana sih untuk membebaskannya?”

Tifanny adalah salah satu bankir di bank swasta bonafid di Seoul, pekerjaannya yang gila-gilaan dan terkadang memaksanya lembur membuatnya sangat menghargai yang namanya akhir pekan. Selain Saturday night party bersama 8 BFFnya, dia juga menyukai rutinitas holiday pada keesokan harinya. Biasanya dia mengisinya dengan mempercantik diri di salon, atau nge-spa, atau shopping di mall, makan plus nonton bersama para sahabat-sahabatnya. Menjadi lajang di usia seperti mereka, cara terbaik mengurai stress adalah memanjakan diri dan melakukan apa yang ingin di lakukan. Berhubung dia sama dengan kelima sahabatnya yang pada jomblo jadilah mereka sering jalan bersama.

Hari itu, dia hanya di temani oleh SeoHyun, berhubung ke tujuh sahabatnya kebetulan mempunyai rutinitas yang lain _SooYoung sedang bersama Siwon, yang sebenarnya sudah jengkel jika SooYoung masih harus selalu bercengkrama dengan BFFnya di saat wikend, mengingat dia hanya punya waktu senggang bersama tunangannya saat wikend, Jessica yang juga sedang kencan dengan Taecyeon, Yuri yang juga kencan dengan JoongHoon, kedua orang ini akhirnya memproklamirkan hubungannya kemarin ketika untuk pertama kalinya JongHoon ikut menunggui Yuri di acara Saturday night party mereka, Yoona, HyoYeon, TaeYeon dan Sunny yang hari itu punya acara keluarga_ menikmati minggu pagi dengan memanjakan diri di SJ Beauty Centre & Health. Tetapi semua kenyamanan yang dinikmatinya sepagian menjelang siang itu buyar karena kelakuan adik lelakinya.

Yah, MinHyuk adalah saudara kandung satu-satunya yang dimiliki Tifanny. Dia juga sahabat SeoHyun, karena hari lahir mereka yang sama menyebabkan mereka dekat satu sama lain, ditambah sejak masih kecil mereka telah bersekolah di sekolah yang sama, jadilah mereka dekat, selain MinHyuk juga ada JungShin, bagi SeoHyun sendiri kedua orang ini sudah seperti pasangan sejati, kemana-mana bareng. Ketiganya terkenal sebagai trio ketika mereka duduk di bangku HighSchool. Selain dengan anak-anak 9 angels, MinHyuk dan JungShin adalah sahabat yang paling dekat dengan SeoHyun.

MinHyuk sekarang bekerja di Hyundai Kia Automotive Group, perusahaan produsen mobil terbesar di Korea Selatan dan merupakan perusahaan otomotif dengan pertumbuhan penjualan tercepat di dunia. Sebagai salah satu supervisor produksi bersama JungSHin. Ide-ide liar mereka di dunia otomotif bisa mereka salurkan di sana. Sayangnya keduanya punya hobby yang selalu menyerempet bahaya dan ujung-ujungnya berakhir di kantor polisi. Mereka hobby sekali ngebut-ngebutan liar di jalan raya. Tapi setahu SeoHyun kegiatan kebut-kebutan liar mereka biasanya malam hari tetapi kenapa di minggu siang yang cerah ini, mereka berdua sudah tertangkap polisi?

“Nanti minta kompensasi yang besar onnie,again…mumpung gitu, sekalian entar aku ikut nikmatin.…” ucap SeoHyun ringan ketika mereka telah berada di atas mobil Tifanny menuju kantor polisi.

“Uhhhggg, aku tidak mau. Dia sudah sempurna merusak moodku hari ini…” Tifanny berkonsentrasi menyetir dengan baik dan berusaha untuk kencang tapi tetap berada di bawah ambang maksimun kecepatan yang di legalkan.

“Daripada onnie rugi, mending minta bayaran…”

“Aku bakalan membunuhnya hari ini…”

SeoHyun tertawa di tempatnya dan mulai mengutak-atik ipadnya.



@Hyunnie Shout out loud : Be Carefull @MinHyuk & @JungShin … @Fany_Tifanny onnie will kill you *lol*



@Yoon_Ah Kalian lagi dimana? Jadikan tar ketemuan?? aku udah selesai nih urusannya  RT @Hyunnie Shout out loud : Be Carefull @MinHyuk & @JungShin … @Fany_Tifanny onnie will kill you *lol*



@Hyunnie Tunggu bentaran Onnie, iya, jadi kok ketemuannya RT @Yoon_Ah Kalian lagi dimana? Jadikan tar ketemuan?? aku udah selesai nih urusannya  RT @Hyunnie Shout out loud..





_0o0_





Tifanny menggerutu sambil melangkah masuk ke kantor polisi. Di sampingnya SeoHyun tersenyum tipis. Dan ketika melihat JungSHin sedang duduk di ruang tunggu, SeoHyun memilih bergabung dengannya dan membiarkan Tifanny berjalan sendiri menuju ruang pemeriksaan.

“Kalian bikin rusuh apalagi sih? bukannya menikmati wikend ini malah berurusan dengan pihak berwajib…” ucap SeoHyun yang telah duduk di sisi JungShin yang sedang asyik memainkan ipadnya.

“Itu ide MinHyuk, ngebut-ngebutan seperti biasanya. Santai saja Hyunnie ini sekedar formalitas, As usual….”

“I know, tapi kalian sukses merusak mood Fany onnie…”

JungSHin tertawa. “Hahaha..aku bisa menebak, pasti Fany onnie bakal merepet panjang lebar lagi nanti..”

SeoHyun ikut tertawa.

“Oh iya, untung ada kamu. MinHyuk sedang kebingungan mencarimu..” JungShin menghentikan kegiatannya mengutak-atik ipad lalu menoleh ke arah SeoHyun.

“Heemmm, ada apa mencariku? kalian mau mengajakku makan atau mau membelikanku handbag? Yah itung-itung kalian berbagi dengannku secara gaji kalian dong bikin iri…”

JungShin menatap SeoHyun sinis lalu menggeleng-gelengkan kepala. “Otak kamu yah, isinya traktiran melulu…”

SeoHyun melengos. “Kayak otak kalian normal saja. Aku yakin nih kalian berdua mencariku pasti karena membutuhkan bantuanku kan? Nah kalau kalian butuh aku dan butuh pertolonganku, yah tentu kalian harus memenuhi persyaratan-persyaratan atas terpakainya jasaku, understand…iissshhhh…”

JungShin tertawa miris. “Gaya kamu…hmmm…tapi benar sih, memang MinHyuk mau minta tolong, tapi dia bukan aku…”

“See…” SeoHyun tersenyum penuh kemenangan. “Ada apaan emangnya?”

“Dia lagi jatuh cinta…”

“Sama aku??” SeoHyun bergidik ngeri, tidak pernah terlintas di kepalanya MinHyuk yang notabene sudah seperti saudara kembarnya jatuh cinta padanya, itu benar-benar mimpi buruk.

“Ommo..Kegeeran, yah bukan sama kamu …” kali ini JungSHin yang melengos. “Jatuh cinta sama kamu itu sih neraka judulnya…”

“YAAA….” SeoHyun berteriak lalu memukul punggung JungShin kencang, membuat JungShin terlonjak kaget lalu meringis kesakitan.

“Iiisshh…Hyunnie, sakit tahu gak? Dan lagi ini tuh kantor polisi, apa kamu tidak takut aku laporkan atas tindak kekerasan dalam pertemanan…”

“Lapor sana !!! Lagian kamu duluan yang melakukan hal yang tidak sepatutnya..”

JungSHin menunjuk kemukanya. “Aku?? Aku melakukan hal yang tidak sepatutnya? Bagian mananya? Kamu yang memukul aku…”

“Tadi kamu bilang, jatuh cinta padaku itu neraka judulnya…nah itu penghinaan tahu gak? Kamu pikir aku ini bukan perempuan yang pantas di jatuhi cinta?”

JungSHin kembali duduk dan tertawa. “Ya iyalah neraka, Secara kamu ini kan mati rasa sama kita-kita, jadi bayangkan kalau jatuh cinta sama kamu, jelas tidak berbalas…sakit hatikan??? Belum lagi kalaupun berbalas, itu berarti kami-kami harus memenuhi kegilaanmu pada aktifitas shopping. Ckckckc..itu sama saja dengan menjerumuskan diri dalam kebangkrutan..”

“YA..YAA…” SeoHyun baru saja mengangkat tangannya hendak memukul JungSHin tetapi JungShin telah menghindar.

“Arasho..arashoo..mianhe Hyunnie, kamu sensitife banget sih…issshhh..”

SeoHyun melengos. “Ok, to the point MinHyuk jatuh cinta lalu apa hubungannya sama aku??”

JungSHin kembali duduk di sebelah SeoHyun. “Sialnya, dia jatuh cinta sama adik kekasihmu…”

“Kekasihku??” SeoHyun memutar bola matanya. Setahunya saat ini dia tidak memiliki yang namanya kekasih. Lantas siapa yang dimaksud oleh JungShin.

“YongHwa Hyung…”

SeoHyun menggeram dan pada detik berikutnya sukses memukul punggung JungShin kembali. Membuat JungSHin sempurna meringis kesakitan. “YA…”

“YAA..YAA…aku sudah bilang beratus-ratus kali jangan sebut nama dia….” SeoHyun berdiri garang, membuat JungSHin merinding ngeri. “Dan catat dia BUKAN KEKASIHKU..kamu paham gak sih?” Ucap SeoHyun meradang.

“Iiissshhh…arasho…” ucap JungShin pelan sambil mengusap punggungnya yang terkena pukulan.

SeoHyun menggerutu dalam hati. Dua sahabat tengilnya ini memang kurang ajar semua, tetapi mereka bertiga hampir mirip. Dalam kamus pertemanan mereka bertiga, tidak ada yang namanya jaim-jaiman, kalem-kaleman, semua saling terbuka meski itu menyinggung perasaan satu sama lain. Tetapi SeoHyun tidak meragukan loyalitas mereka berdua padanya, dia selalu bisa mengandalkan mereka jika dia sedang dalam kesulitan, dan begitupun sebaliknya, SeoHyun selalu sayang dan loyal pada keduanya.

Tetapi sekarang, membayangkan MinHyuk akan meminta bantuannya terlebih ada hubungannya dengan Jung YongHwa, tentu saja dia akan memikirkan ulang keloyalitasannya atas nama persahabatan. Dia sudah enggan berhubungan dengan lelaki “sok” itu, memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu membuatnya meradang. Posisinya sekarang 0-1 dan sialnya kemenangan itu milik YongHwa dan SeoHyun jelas tidak akan melakukan kebodohan lagi untuk membiarkan laki-laki itu kembali memenangkan pertarungan antara mereka.

“Shirooo..”

“Heemmm..waee??” JUngshin melirik SeoHyun dengan tatapan bingung.

“Shirroo, aku tidak bisa membantu MinHyuk jika itu ada hubungannya dengan “dia”…”

JungSHin tersenyum kecil, dia tahu siapa “Dia” yang dimaksud SeoHyun.

“Dan setahuku, bukankan Seol Hyun lagi sekolah di amerika serikat, apa dia sudah balik ke Seoul? kok tidak menghubungi aku yah??” SeoHyun memang lumayan dekat dengan Seol Hyun, bahkan bukan dengan Seol Hyun saja tetapi dengan Eun Hye, kakak sulung YongHwa dia juga dekat, sampai sekarang terkadang SeoHyun masih sering janjian dengan Eun Hye di waktu senggang mereka, bukan berarti dia putus dengan YongHwa lalu hubungan dengan keluarganyapun berakhir. Tanpa berpacaran dengan YongHwa pun dia mengenal Eun Hye dan Seol Hyun. Mereka besar di lingkungan yang sama, satu alumni sejak playgroup sampai high school.

“Dia baru saja balik. Dua hari yang lalu kami mendatangi farewell partynya Juniel dan Seol Hyun ada di sana...”

“Lantas kenapa kalian tidak menyapanya saja langsung, kenapa mesti butuh bantuanku? Bukankah kalian juga kenal dan lumayan akrab dengannya…”

“Nah itu dia, aku juga heran. Si Minhyuk itu mendadak gagu begitu pas liat Seol Hyun, noraakkk…”

SeoHyun sempurna tertawa. MinHyuk memang sedikit kurang berani menghadapi wanita yang dicintainya dan dia bukan person yang mudah menyukai perempuan, sangat berbeda dengan JungShin yang terkenal Playboy, sangking seringnya gonta-ganti pasangan.

“Lah, kenapa bukan kamu yang mendekatinya?”

“Astaga, kamu seperti tidak mengenal MinHyuk saja, dia kalau benar-benar jatuh cinta sama perempuan, mana mungkin mengizinkanku mendekati perempuan itu, disangkanya aku yang akan memacari perempuan incarannya…tolooll…”

SeoHyun kembali tertawa terpingkal-pingkal, di sampingnya JungShin menatapnya sinis. Bersamaan dengan itu MinHyuk yang berjalan keluar dari ruangan pemeriksaan bersama Tifanny.

“Hyunnie, Kamu kenapa tertawa terbahak-bahak begitu??” Tanya TIfanny.

SeoHyun dengan sisa tawanya menggeleng pelan lalu melirik MinHyuk yang tiba-tiba saja berbalik, membelakangi mereka.

“Hyung…” panggilnya ketika dia melihat NicKhun berjalan pelan bersama dua orang polisi berseragam, dan tampaknya dia sedang memberi pengarahan. NickHun berbalik dan melihat MinHyuk di sana. Dia kemudian memberi tahu kepada anak buahnya untuk menemuinya di ruangannya, sedangkan dia berjalan menuju tempat MinHyuk berada.

“Astaga, masih siang begini kalian sudah di gelandang ke sini??”

JungSHin ikut berdiri menyambut NickHun. “Iya nih, biasa opsir baru Hyung yang jaga jalan, jadinya tidak kenal kami…”

Tifanny mendengus mendengar kalimat adiknya, membuat Nickhun mengalihkan tatapannya ke arah Tifanny dan SeoHyun yang berdiri berdampingan.

“Oh iya Hyung, kenalkan ini kakak aku.. Tifanny dan ini SeoHyun sahabatku…”

Tifanny dan SeoHyun lalu membungkukkan diri bersamaan dengan NickHun yang membalas salam mereka.

“Anneyong Haseyo…”

“Kenalkan noona dan Hyunnie, ini Letnan Nickhun, kepala divisi satuan…eh, satuan apa Hyung??” Tanya MinHyuk kembali membuat NickHun tertawa pelan.

“Anneyong Haseyo, panggil aku NickHun saja, MinHyuk bercanda, aku opsir biasa…” Ucapnya merendah sambil meninju pelan bahu MinHyuk. “…oh jadi ini yah Noonanya MinHyuk yang terkenal itu?”

Tifanny mengangkat alis, “Terkenal??”

NickHun tertawa sambil memperlihatkan deretan giginya yang putih. “Mianhe, ini hanya bercandaan anak-anak disini. Katanya the best part jika mereka menangkap MinHyuk adalah walinya yang cantik yang bakal datang menjamin kebebasannya…” kembali NickHun tertawa dan di timpali tawa oleh MinHyuk dan JungShin. “..ternyata bukan sekedar bercandaan…”

SeoHyun mencoba menahan tawanya, astaga polisi satu ini bisa banget gitu ngegombalnya. Dia menunduk lalu memainkan ipad di tangannya.



@Hyunnie oohh..ohh..ohh..is flirting legal in Police Station? *poke* @Fany_Tifanny acciyeee…^_*



Di tempatnya TIfanny bersemu merah, dia merasa wajahnya semakin memerah ketika tatapan mata NickHun tepat jatuh di wajahnya.

“MinHyuk kami harus pergi, Kau pulangnya sama JungSHinkan? Dan ingat kamu masih punya satu utang sama noona..” Tifanny mencekal lengan adiknya dan berbisik lirih, meski yang lainnya bisa mendengarnya. Tifanny kemudian tersenyum kepada NickHun. “Mianhe, kami tinggal yah…”

Dan SeoHyun bisa melihat jelas NickHun tersenyum pelan, dan senyumnya hanya untuk Tifanny.

Ketika mereka telah berada di mobil Tifanny kembali, SeoHyun menatapnya tajam-tajam.

“Kamu kenapa sih ngeliatin sampai segitunya???”

“Acciyee….nada-nadanya ada yang di jatuhi cinta nih….” SeoHyun kemudian merentangkan tangannya kedepan, kembali memandangi tangan-tangannya yang hari itu terlihat sangat indah dalam pandangannya. “Hmmm, ada hikmahnya juga sih MinHyuk di tangkap, jadi onnie bisa kenalan dengan Letnan NickHun…” SeoHyun sengaja memberi penekanan ketika menyebut nama NickHun.

“Hahahha…Kamu apa-apaan sih…ngarang banget..”

“Aku serius onnie. Ayo Taruhan, aku yakin si Letnan itu sukaaa sama onnie, berani gak?”

“Shirooo…”

SeoHyun cemberut lalu tertawa pelan dan mulai memainkan ipadnya, dan dia terkejut melihat mention dari JungShin di Timelinenya.



@JungShin Ehhmmm, Mending mana flirting in police station daripada susah Move on dari sang dokter?? *wink* RT @Hyunnie oohh..ohh..ohh..is flirting legal in Police Station?


“Aaaarrgghhhhh….JUNGSHIIIINNNNNNNNNN-AAHHHHHHH…..”





_0o0_




Seohyun berdiri mematung malam itu memandangi air hujan yang turun di luar sana. Dia sedang berdiri di lantai satu Seoul Hospital, tepatnya di lobby Emergency Room.

Pikirannya berflasback ke kejadian beberapa jam yang lalu, yang menjadi alasan kenapa dia bisa terjebak di sini sekarang, di tengah hujan deras, di tempat yang benar-benar tidak di sukainya dan pemandangan berapa menit yang lalu ternyata mampu membuatnya merasa sesak.

“Kamu lebih pilih mana? Menemaniku menjenguk NickHun oppa, atau memenuhi permintaan ibumu untuk bertemu putra temannya…” ucap Tifanny pada SeoHyun melalui telepon sore itu ketika dia sedang merapikan barang-barangnya dan bersiap pulang. Sedari siang dia tidak melihat kakaknya lagi di Hotel, tampaknya SIwon sedang ada meeting dengan rekanan di luar. Dan ketika telepon ibunya datang menyuruhnya untuk pulang cepat karena mereka akan makan malam bareng keluarga, dia berencana untuk kabur tepat bersamaan dengan Tifanny menelponnya dan memberinya tawaran itu.

Yah, pasca kejadian 4 hari yang lalu di kantor polisi, sekarang Tifanny lumayan dekat dengan NickHun yang katanya rutin memberinya perhatian lebih, sering menelponnya di waktu senggang bahkan sampai menjemputnya. Sayangnya, hari ini sang Letnan itu terkena sial, Dia terluka ketika sedang mengejar pengedar narkoba, dan terkena tusukan senjata tajam pada pinggangnya,

SeoHyun menggerutu geram di telepon, tetapi dengan terpaksa dia menerima ajakan Tifanny.

Dan ketika mereka tiba di Rumah sakit, SeoHyun menolak untuk ikut turun, tetapi TIfanny memaksanya.

“Onnie ini rumah sakit….Onnie tahukan, aku anti Rumah sakit…” SeoHyun memasang tampang memelas.

“Oh, c’mon Hyunnie, sekali ini ajha…”

“Onnie tahukan, aku paling tidak bisa mencium bau rumah sakit??”

“Kuat-kuatin deh yah…jeball…pokoknya kamu harus menemani aku…” Tifanny tidak kalah memelasnya. “Aku malu kalau harus kesana sendiri tar kesannya niat banget..”

“Kan emang niat banget…” SeoHyun sengaja mengejek Tifanny.

“Iissshhh..kita ini perempuan, sedesperate apapun kita tetap ajha gak boleh terlalu kelihatan kalau sedang kejar pria, tar dianya geer lagi, berasa penting banget kan itu bisa menjatuhkan derajat kita…”

“Iisss…sombong banget sih..”

Akhirnya lima menit kemudian SeoHyun melangkah turun dari mobil mengikuti Tifanny, menjejakkan kaki di Rumah sakit. Dan bagian terparahnya adalah NicKhun di rawat di Emergency room,ER, tempat YongHwa bertugas. SeoHyun melafalkan doa dalam hati berharap semoga tidak ada YongHwa di sana.

Sayangnya doanya tidak terkabul. YongHwa muncul dan bahkan menjadi dokter yang menangani NicKhun. Dan parahnya lagi, SeoHyun merasa YongHwa terlalu ganteng untuk diabaikan dengan scrubs birunya _Scrubs adalah pakaian berbahan katun yang dikenakan dokter bedah di ruang operasi, biasanya berwaran hijau atau biru_ sore menjelang malam itu.

YongHwa kemudian berbicara dengan Tifanny _SeoHyun memilih berdiri menjauh dari mereka_ dan memberi penjelasan tentang kondisi NicKhun yang ternyata tidak terlalu terluka, beruntung Pisau itu tidak menusuknya terlalu dalam, dan dia masih berada dalam kondisi sadar.

Setelahnya, Tifanny mendekati Nickhun yang masih terbaring lemah. SeoHyun berjalan pelan, menuju ke lobby ER. Dia bisa merasakan kalau YongHwa mengekor di belakangnya dan akan menghampirinya, tetapi sebelum itu terjadi dia mendengar satu suara perempuan memanggil nama YongHwa.

“YongHwa-yah…”

SeoHyun ikut menoleh. Seorang perempuan cantik dan terlihat dewasa, dokter juga dengan jas putih seperti YongHwa melangkah mendekati YongHwa. dari jarak kurang lebih lima langkah SeoHyun memperhatikan mereka, dan dia bisa mendengar pembicaraan mereka.

“Ayo kamu lihat pasienku dulu, kamu sudah janji akan melakukannya. Rencananya besok dia akan di operasi…”

“Dee Dasom-ah. Kamu duluan saja ke sana, aku akan menyusulmu nanti…”

SeoHyun berdiri kaku, sesama perempuan, dia bisa melihat kalau dokter perempuan itu menyimpan rasa pada YongHwa, YongHwa-nya. Shittt, dia meralat jalan pikirannya yang memberi tambahan kepemilikannya pada YongHwa, YongHwa bukan miliknya. Dia harus menegaskan itu di dalam kepalanya, kisah mereka telah usai ketika YongHwa memutuskan untuk lebih peduli pada kepentingannya ketimbang memperhatikan SeoHyun.

Merasa sakit hati dia memilih berbalik dan tidak menghiraukan keduanya, dia memandangi air hujan yang turun dari langit petang itu.

“Kamu masih suka yah memandangi hujan…”

SeoHyun merasakan kehadiran YongHwa berdiri di sisinya. Dia memilih diam, tidak membalas kalimat YongHwa. Tepatnya dia takut jika berbicara, suaranya akan terdengar lain.

“Oh iya, Seol Hyun sudah kembali ke Seoul. Dia ingin bertemu denganmu, dia rindu padamu katanya…”

SeoHyun menunduk dan berusaha mengatur agar suaranya terdengar biasa saja. “Katakan padanya aku juga ingin bertemu, aku juga rindu padanya…”

“Kalau denganku, apakah kamu tidak merasa rindu?”

SeoHyun berbalik dan menatap YongHwa, selama beberapa detik mereka saling menatap sebelum kemudian SeoHyun merasa kalah, dia memilih mengalihkan pandangannya ke arah hujan di luar sana. Pertanyaan itu tidak perlu di jawabnya, hanya akan memancing pertengkaran antara mereka, dan kali ini entah mengapa SeoHyun merasa letih. Wajah dokter perempuan tadi masih terbayang di pikirannya.

“Mungkin kamu tidak rindu…” YongHwa kemudian tertawa sumbang. Seohyun memalingkan wajah melihatnya. “Tetapi aku rindu kamu Hyunnie, Bogoshippo…” ucapnya lirih dan tepat menatap tajam ke arah SeoHyun dan kemudian berlalu sambil menepuk pundak SeoHyun pelan.

Di tempatnya berdiri SeoHyun masih bisa merasakan dadanya yang bergetar hebat.





_0o0_





“Kamu kenapa sedari tadi diam terus??” Tanya Tifanny ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang dari rumah sakit setelah Tifanny dan Nickhun.

SeoHyun menggeleng pelan. Dia lalu menatap wajah Tifanny dalam-dalam. “Onnie, onnie beneran mau serius dengan Si letnan??”

“Hyunnie, dia punya nama? Berhenti memanggilnya dengan sebutan itu…” ucap Tifanny, meski terkesan protes tapi SeoHyun melihat aura bahagia di wajah Tifanny.

“Aku envy pada onnie…”

Tifanny menoleh kea rah SeoHyun. “Maksudmu??”

“Kenapa untuk beberapa kasus, seseorang begitu mudahnya mendapatkan pasangan tetapi kenapa hal seperti itu tidak berlaku padaku? Lihat saja, Onnie yang kemarin masih berada pada kisaran masalah yang sama dengan kita-kita, sekarang sudah memiliki kekasih…”

“Kami belum jadian Hyunnie…”

“Whateverlah..kan sebentar lagi juga jadian…”

Tifanny tersenyum. “You know dear? selama beberapa hari terakhir ini, tepatnya ketika NickHun mulai memberikan perhatian lebih padaku, aku kemudian menyadari satu hal bahwa kita, perempuan, yang paling kita butuhkan dari seorang pria adalah rasa aman. Sebut aku sombong tetapi dari semu alelaki yang menebar pesona dan melakukan pendekatan padaku, mulai dari yang cakepnya keterlaluan, dompetnya tebal, sampai yang otaknya encer gitu gak ada yang mampu membuatku tertarik untuk melepas masa lajangku, tetapi dengannya, even dia tidak romantis malah terkesan to the point banget, dan even kebersamaan kita masih bisa di hitung jari tetapi aku bisa melihat keseriusannya padaku dan dia memberiku rasa aman itu…”

SeoHyun tersenyum, dia ikut berbahagia untuk Tifanny.

“…aku yakin kamu juga memiliki pria yang bisa memberimu rasa aman itu, hanya saja mungkin kamu sedang mengingkari sesuatu itu sehingga kamu tidak melihatnya…”

SeoHyun memalingkan wajahnya ke sisi lain, memandang deretan lampu jalan.

“..Dan kamu benar dear…”

Dia kembali berbalik memandang wajah TIfanny. “Apa itu??”

“Tampaknya aku memang harus berterimakasih pada MinHyuk…”

SeoHyun tertawa terbahak-bahak. Dan lalu dengan ringan dia meraih Ipadnya dan mulai membuka akun jejaring sosialnya.


@Hyunnie Life so Paradox ; Kenapa orang yang melukaimu terlalu dalam justru tetap menjadi orang yang istimewa di hatimu, I hate this feeling, yeaahh TT_TT




(Picture perfect memories, scattered all around the floor
Reaching for the phone ‘cause I can’t fight it anymore
And I wonder if I ever cross your mind
For me it happens all the time

It’s quarter after one, I’m all alone and I need you now
Said wouldn’t call but I’ve lost all control and I need you now
And I don’t know how I can do without
I just need you now

Another shot of whiskey, can’t stop looking at the door
Wishing you’d come sweeping in the way you did before
And I wonder if I ever cross your mind
For me it happens all the time

It’s quarter after one, I’m a little drunk and I need you now
Said I wouldn’t call but I’ve lost all control and I need you now
And I don’t know how I can do without
I just need you now…)




@Soo_Won Semacam pengakuan, cc : …*Ah, sudahlah* RT @Hyunnie Life Paradox ; Kenapa orang yang melukaimu terlalu dalam justru tetap menjadi orang yang istimewa di hatimu, I hate this feeling, yeaahh TT_TT



@Hyo Poor Hyunnie *puk puk* RT @Hyunnie Life Paradox ; Kenapa orang yang melukaimu terlalu dalam justru tetap menjadi orang yang istimewa di hatimu, I hate this feeling, yeaahh TT_TT



@TaeYeon Idem, welcome to da club dear *Hugs* RT @Hyunnie Life Paradox ; Kenapa orang yang melukaimu terlalu dalam justru tetap menjadi orang yang istimewa di hatimu, I hate this feeling, yeaahh TT_TT



Dia tersenyum membaca semua mention yang masuk di TLnya. Lalu ikut bernyanyi pelan sesuai lantunan MP3 mobil Tifanny.



(…Woah..woah..
Guess I’d rather hurt than feel nothing at all

It’s quarter after one, I’m all alone and I need you now
And I Said I wouldn’t call but I’m a little drunk and I need you now
And I don’t know how I can do without
I just need you now
I just need you now

Oh baby, I need you now…)


(Lady Antebellum – I Need You Now)










.END.












.SJ.

Kamis, 26 Januari 2012

AOD Part 10 (FF YongSeo Couple)





ANGEL’s Or DEVIL’s



SJ Entertainment Present :


ANGEL’s Or DEVIL’s


Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)


Other Cast :
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
JongHyun (CN Blue)
Yoona (SNSD)
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
HyoYeon (SNSD)
MiSun (MC WGM)
HyoRin (Sistar)



Opening Theme Song : It Has To Be You – YeSung “SUJU”








.Part 10.







We can’t break up
It’s too early for separation for us
You can’t just leave me like this
There’s so much that I didn’t say yet
Please don’t leave me like this…

Because it’s you, I’m…
Because it was you, i…
I can’t go on like this
The reason I live is only you
Please don’t leave me





_.-AoD-._




Kediaman Jung Yong Hwa…



SeoHyun memandang suaminya dengan wajah geram dan tambah geram ketika melihat YongHwa tenang-tenang saja duduk di meja makan pagi itu ketika mereka sedang menikmati breakfast sambil membaca koran paginya, tak ada sedikitpun tanda-tanda YongHwa merasa bersalah, seperti biasanya suaminya itu malah terlihat arogan. Gaya khas dia, batin SeoHyun.

Sebenarnya, sejak semalam kemarahan SeoHyun sudah berada di ubun-ubun dan dia berniat menunggu kedatangan YongHwa tetapi sampai dia jatuh tertidur pukul 1 dini hari YongHwa belum pulang ke rumah, kesibukan YongHwa dengan dua hotel barunya di Busan membuatnya bolak-balik Busan. Tetapi sesibuk apapun dia, YongHwa selalu menyempatkan pulang ke rumah, meski hanya sejam atau dua sebelum memulai hari yang baru lagi.

Kemarahan SeoHyun bukan tanpa alasan, kemarin tanpa sepengetahuan SeoHyun, YongHwa melalui Han Gung memerintahkan agar salah satu staff manajer di JS Company di mutasi ke cabang lain, tanpa persetujuan SeoHyun sebagai GM. Dan Han Gung kemudian memerintahkan bagian HRD untuk memutasi Hwan Seung dan memindahkannya ke cabang JS Company yang lain menggantikan Kepala cabang yang lama di cabang tersebut. SeoHyun tidak bermasalah dengan hal tersebut dan dari laporan yang di terimanya memang Kepala Cabang yang lama terindikasi melakukan korupsi dan berkomplot dengan Dewan direksi yang notabene paman-paman SeoHyun yang juga memiliki kepemilikan saham di JS Company, tetapi SeoHyun merasa egonya terusik, sebagai GM dia juga berhak diikutkan untuk keputusan-keputusan yang bersifat krusial di JS Company.

SeoHyun tidak menampik bahwa Jung YongHwa lah pemilik sebenar-benarnya JS Company dan segala trik bisnis yang di terapkan Jung YongHwa sejauh ini berhasil membawa JS Company bangkit kembali, dan kepemilikan saham mereka meningkat menjadi 75 persen, beberapa pamannya mulai mempertimbangkan menjual sahamnya pada SeoHyun beberapa bulan yang lalu dan kini tersisa 25 persen pada mereka. Keberhasilan trio SeoHyun, Juniel dan Han Gung serta akal cerdas YongHwa di balik layar membuat sedikit demi sedikit korupsi yang menggerogoti tubuh JS Company di tumpas, ini membuat pamannya sedikit kewalahan, dan mulai menjual saham-sahamnya. YongHwa lah yang menjadi penyelamat, dan dia sangat berterimakasih pada suaminya ini, tiga bulan terakhir ini hubungan mereka memang lebih baik, kematian Ayah SeoHyun merupakan titik balik dari hubungan mereka, tetapi tetap saja pertengkaran-pertengkaran mereka berlanjut terjadi dalam rumah tangga yang baru akan memasuki tahun pertama itu. Dan kesibukan YongHwa membuatnya hanya pulang ke rumah jika dini hari telah menyapa bumi dan kemudian beristirahat beberapa jam sebelum memulai aktifitasnya lagi.

“Kemarin kenapa tidak memberitahukan kepadaku kalau Hwan Seung-ssi akan di mutasi ke kantor cabang??” SeoHyun bertanya dengan nada dingin dan memandang tepat di sebrang meja, dimana YongHwa masih asyik membaca korannya.

“Ehhhmmmm…” YongHwa menurunkan Koran paginya, lalu meletakkanya di atas meja dengan elegan, membuat SeoHyun yang melihatnya menggerutu dalam hati, mengutuk ketenangan pria di depannya.

Selama tiga bulan terakhir setelah kejadian malam itu, Sekarang, suka tidak suka, mau tidak mau, SeoHyun melihat sosok suaminya dari sudut pandang yang baru, segala deskripsi yang terbangun tentang suaminya yang lalu, kini berganti dengan satu kepribadian baru. Dan entah mengapa itu menganggu batinnya.

Dia tidak dapat menampik bahwa ada rasa yang baru yang muncul ketika melihat sosok itu, dadanya berdebar. Tidak, ini bukan cinta. Astaga, bagaimana mungkin dia jatuh cinta pada pria dingin ini? Tidak, itu tidak mungkin. Yah, mungkin ini hanya rasa hormat dan respect. Bagaimanapun di masa-masa sulit dalam hidupnya beberapa bulan yang lalu, pria dingin inilah yang menemaninya, menguatkannya, meski dengan cara YongHwa sendiri, yang alih-alih full of affection, YongHwa justru menghujani SeoHyun dengan pekerjaan. Dan SeoHyun berterimakasih untuk itu. Dan satu lagi, dia berterimakasih atas sikap jantan YongHwa yang tidak memanfaatkan kerapuhannya untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh padanya, meskipun dia berhak untuk itu, secara hukum dia adalah suami sahnya. Tetapi YongHwa tidak pernah melakukannya.

Setelah kejadian malam itu, meski deg-degan karena mereka kembali tidur pada tempat tidur yang sama, tapi sejauh ini YongHwa tidak pernah berbuat kurang ajar padanya.

Dia ingat pada suatu malam di bulan lalu. Saat itu, SeoHyun masih sibuk membaca laporan ketika YongHwa pulang cepat dan kemudian bergabung dengannya berbagi tempat tidur. SeoHyun merasa grogi dan berdebar-debar, ketika YongHwa memandanginya secara intens, tubuhnya sudah bergetar pelan di balik selimut. Tapi alih-alih memeluk atau mendekatinya, YongHwa justru berucap sinis. “Kamu tidak perlu takut, aku sudah mengatakan, aku tidak akan bercinta denganmu jika kamu tidak mencintaiku. Apa untungnya aku menidurimu jika kamu tidak menginginkannya??”

Ucapannya itu kembali membuat SeoHyun meledak marah dan malam itu pertengkaran sempat terjadi di antara mereka, SeoHyun bahkan sampai melempar bantal ke wajah YongHwa, dan malam itu berakhir dengan posisi mereka yang tertidur dengan punggung saling membelakangi.

Tetapi sepanjang kebersamaan mereka, hubungan mereka memang terasa aneh tanpa pertengkaran. Yang lebih aneh lagi entah mengapa SeoHyun menikmati pertengkaran-pertengkaran kecil itu. belakangan dia kemudian suka memancing pertengkaran antara dirinya dengan suaminya, terlebih ketika dia merasa lelah sehabis bekerja di kantor, bertengkar dengan YongHwa adalah pelepasan stress terbaik yang dimilikinya.

“Kenapa tidak memberitahuku?” tegas SeoHyun kembali ketika pertanyaan pertamanya hanya terjawab dengan deheman dan tampaknya tidak ada niat baik dari YongHwa untuk menjelaskannya, makanya SeoHyun mendesaknya.

“Aku pikir itu bukan hal besar untuk kau ketahui dan kemarin kamu sibuk meeting dengan rekanan jadi aku perintahkan Han Gung-ssi untuk melakukannya tanpa menunggu keputusanmu, itu bukan sesuatu yang penting…” ucap YongHwa dingin dan alih-alih memperhatikan SeoHyun, dia justru sibuk mengunyah rotinya pagi itu dan menghirup kopinya, membuat SeoHyun geram.

“Tapi aku GM YongHwa-yah, aku General Manager dan sudah seharusnya Aku tahu apapun yang terjadi di perusahaan…”

YongHwa berdiri membuat SeoHyun mengkeret di tempatnya, merasa menyesal telah bersuara keras. Pagi itu mereka akan bertengkar lagi, batinnya.

Tetapi ternyata prediksinya tidak tepat. YongHwa justru meraih jasnya yang disampirkan di salah satu kursi meja makan mereka lalu berjalan mendekati SeoHyun. SeoHyun bergetar di tempatnya, alih-alih marah, YongHwa justru mencium kepalanya lalu berucap lirih. “Aku berangkat ke kantor…” dan berlalu pergi.

Seohyun buru-buru berdiri dari kursinya dan mengekor YongHwa.

“YAA…” Seohyun kemudian membututi langkah panjang YongHwa. “KAMU TIDAK BOLEH PERGI SEBELUM MENJELASKAN SEMUANYA PADAKU JUNG YONGHWA-YAH …” ucapannya terhenti tepat ketika YongHwa tiba-tiba berhenti dan dia hampir saja menyeruduk punggung suaminya itu.

SeoHyun kemudian tahu alasan YongHwa berhenti melangkah, di depan mereka berdiri Victoria yang lalu memberi salam kepada YongHwa.

“Anneyong Jung YongHwa-ssi…”

“Anneyong…” YongHwa membalasnya singkat, dan lalu berbalik kepada SeoHyun memandangnya singkat lalu berlalu pergi, meninggalkan SeoHyun dan Victoria.

“Qian onnie..” SeoHyun berlari pelan memeluk Victoria. “Ada apa nih pagi-pagi sudah datang berkunjung ke sini??” ucap SeoHyun pelan sembari melepaskan pelukannya.

Victoria tersenyum pelan lalu menggeleng. “Kamu kenapa pagi-pagi sudah teriak-teriak begitu kepada suamimu…”

SeoHyun tertawa pelan. “Anii..” dia lalu menggandeng Victoria sambil melangkah menuju meja makan, tempatnya sedang sarapan tadi bersama suaminya. “Onnie, ayo sarapan denganku…”

“Kamu tidak buru-buru ingin ke kantor??Kalau kamu ingin berangkat, kita bisa sambil ngobrol di mobil saja, kebetulan tadi kesini aku memakai taksi jadi kamu cukup mengantarku ke rumah sakit saja…”

SeoHyun mendengus lalu memonyongkan bibirnya, dia kemudian memberi perintah kepada pelayannya agar membawa satu set peralatan sarapan buat Victoria.

“Ahh, terlambat ke kantor tidak masalah buatku onnie. Biar si Jung YongHwa itu juga tahu kalau aku bukan anak buahnya yang seenaknya bisa diperlakukan semena-mena…”

Kening Victoria terangkat mendengar ucapan SeoHyun, dia merasa heran mendengar kalimat SeoHyun. Kembali SeoHyun tersenyum pelan. “Anii onnie, onnie ini serius banget sih, aku bercanda…”

Victoria menghela nafas lega. Dia senang melihat SeoHyun sudah kembali seperti SeoHyun yang dulu di kenalnya. Selepas kematian Cha Seung Won, dia sempat khawatir melihat kondisi SeoHyun. Dia bahkan tiap pagi bertandang ke rumah besar Jung YongHwa ini untuk menanyakan kondisi SeoHyun, tetapi dia tidak bisa melihatnya secara langsung. Saat itu SeoHyun depresi berat dan tidak keluar dari kamar.

Ajaibnya beberapa hari kemudian SeoHyun sendiri yang menelponnya dan meminta bertemu dengannya. Hari itu dia bisa melihat kembali gairah hidup memancar di mata SeoHyun meski terdapat segaris luka di sana. Luka yang hanya bisa disembuhkan oleh waktu menurutnya. Mereka bahkan sempat menghadiri acara peluncuran single Yesung. Di sana meski memeluk kakaknya dan menyemangati Yesung, Victoria bisa melihat, ada sekat antara SeoHyun dengan kakaknya. SeoHyun terlihat jauh dari jangkauan mereka. Apakah SeoHyun masih merasa semua pangkal dari penderitaannya karena sikap egois kakaknya? Entah, Victoria tidak bisa menyimpulkannya tetapi yang dilihatnya sudah cukup menjelaskan bahwa SeoHyunnya telah keluar sebagai pemenang atas semua derita yang menerpanya. Dia terlihat mampu mengatasinya dengan baik meski masih terdapat jejak-jejak luka di sana.

Dan tiga bulan berselang, kini dia menemui perempuan yang sudah di anggapnya adik sendiri ini dan betapa senangnya melihat dia begitu ceria, begitu hidup. Dan justru hal tersebut menghalanginya menceritakan apa sebenarnya yang menjadi pemicu kedatangannya berkunjung pagi itu.

Pikirannya kembali berflashback ke kejadian beberapa hari yang lalu di rumah sakit.





_.-AoD-._





Seoul Hospital…



“Anneyong Qian-ah…”

“Anneyong, KyuHyun-ah…” Victoria membalas salam KyuHyun, sembari membungkukkan badan. Telah berlalu beberapa tahun dan terjadi beberapa kejadian tetapi wajah itu nyaris tidak berubah. Dia tetap KyuHyun yang dulu, yang ramah dan rajin mengumbar senyum malu-malunya. Victoria bersyukur untuk hal itu, karena ternyata kekhawatirannya tidak beralasan.

Dia sudah memprediksi bagaimana jika bertemu dengan KyuHyun setelah kasus antara KyuHyun dan SeoHyun. Terlebih dirinya adalah keluarga SeoHyun. Untuk itu, dia sengaja sebisa mungkin menghindar untuk bertemu dengan KyuHyun, beruntung Kyuhyun ditempatkan di ER sehingga intensitas pertemuan antara Victoria dengannya sangat kurang. Tetapi siang itu, keberuntungan tidak berpihak padanya, malang tak dapat ditolak, Victoria yang baru saja beranjak dari kursinya di kantin rumah sakit itu bertemu secara tidak sengaja dengan KyuHyun yang sedang berjalan bersama temannya masuk ke kantin rumah sakit.

“Oh iya kenalkan ini temanku, namanya NickHun..”

Victoria membungkukkan badan. “Anneyong haseyo Nickhun-ssi…”

“Dia Victoria, teman kecilku…”

NickHun kemudian membungkukkan badannya pula. “Anneyong haseyo Victoria-ssi. Senang mengenalmu, semoga aku juga bisa menjadi temanmu…”

Victoria tersenyum manis. Dia kemudian berdiri menanti apa yang harus dilakukannya.

“Ehhmm, bisa bicara sebentar denganku?” Tanya KyuHyun, Victoria gelagapan kemudian menganggukkan kepala. Dan setelah berpamitan pada NickHun yang terpaksa makan siang sendiri, Mereka melangkah keluar dari kantin untuk kemudian berjalan mengitari koridor rumah sakit.

“Apa kabarmu Kyuhyun-ah?” ucap Victoria lirih, membuka percakapan di antara mereka.

“Seperti yang terlihat, Qian apa kabar?”

“Sama denganmu, seperti yang terlihat…”

KyuHyun kemudian tergelak tertawa.

“Senang kembali ke Daehan Mingguk…”

“Aku??” KyuHyun menunjuk dirinya, Victoria mengangguk. “Yah, bagaimanapun ini kampung halamanku, tempatku kembali setelah perjalanan panjang ini…” ucap KyuHyun pelan lalu mengusap kepalanya. “Kalau boleh memilih, aku ingin kembali melakukan perjalanan itu, bisa berbuat banyak atas nama kemanusiaan itu sangat berarti bagiku, bisa menyelamatkan banyak nyawa…”

Victoria memandang dari samping profil pria yang sedang menerawang itu dan Victoria menemukan kejujuran dan kesungguhan pada raut wajah itu saat mengucapkan kata-kata terakhirnya.

“Sepertinya tempatmu memang di luar sana yah. Lalu apa yang membawamu kembali kesini?”

KyuHyun berbalik dan memandang Victoria. “Janji masa lalu yang membuatku berada di sini…”

Victoria terkesiap, wajahnya memucat dan KyuHyun bisa melihat itu dengan jelas. Dia lalu tertawa, tetapi terdengar sumbang di telinga VicToria.

“Kamu tidak usah setakut itu Qian-ah, aku hanya bercanda…” KyuHyun kembali melemparkan pandangannya ke depan, ke halaman rumah sakit.

“…Meski tidak sepenuhnya bercanda. Setahun yang lalu aku yang mengambil keputusan bahwa kontrakku akan berakhir tahun ini, tidak aku perpanjang lagi mengingat aku harus kembali di Korea. Tetapi siapa yang menyangka takdir ternyata berkata lain, baru sebulan sejak memutuskan kontrakku berakhir dan berita itu datang, sudah terlalu terlambat bagiku untuk memperpanjang kontrak. Aku lalu memutuskan lebih baik aku tetap kembali ke Korea sekalian mengobati rasa kangen pada keluargaku…”

Victoria bisa menangkap nada miris pada suara KyuHyun, hal ini justru membuatnya tersedak. Betapa waktu dan kondisi terkadang tidak berpihak pada kita, terkadang takdir benar-benar berkata lain dari apa yang menjadi harapan kita.

“Mianhe…biarkan aku mewakili Hyunnie mengucapkan maaf ini…” suara Victoria berbisik lirih. KyuHyun menghentikan langkahnya lalu memandang Victoria.

“Aku tidak butuh permintaan maaf. Sama sekali tidak butuh…” dia lalu berbalik dan bersidekap.

“…Karena permintaan maaf tidak bisa mengembalikan SeoHyun ke dalam pelukanku, tidak bisa...Apakah dengan maaf SeoHyun bisa tetap menjadi milikku? Apakah dengan meluapkan rasa marahku bisa mencegah lelaki itu untuk menikahi SeoHyunku? Apakah dengan semua sumpah serapahku bisa membawa aku dan SeoHyun menjadi pasangan kembali? Tidakkan???Jadi untuk apa semua itu aku lakukan jika pada akhirnya tidak mengembalikan SeoHyun kepadaku…”

Victoria menangkap aura kemarahan dalam rentetan pertanyaan itu. Dan baginya, KyuHyun terlihat tidak terjangkau, meski berdiri mematung melihat halaman Seoul Hospital dari balik kaca besar gedung Seoul Hospital di sampingnya tetapi dia terlihat jauh.

“…Aku marah, aku sakit, rasanya ingin kembali ke Korea dan melarikan SeoHyun bersamaku, membawanya pergi denganku, tetapi kalau kalian menyangka aku menyalahkan SeoHyun atas segala yang terjadi itu sangat salah…”

Victoria sangat mengerti semua rasa yang sedang coba diluapkan KyuHyun.

“…ketika membaca surat Hyunnie hari itu, jujur aku sedih, kecewa, hidupku terasa hancur. Yang namanya sakit jangan ditanyakan lagi. Untuk pertama kali dalam usia dewasaku aku menangis, menangis yang sebenar-benarnya, aku merasa rapuh, egoku sebagai laki-laki terluka. Dalam tiap tidurku di malam-malam yang gelap, kejadian ini serupa mimpi buruk yang menerorku, tidurkupun tidak pernah damai…” KyuHyun kemudian menghela nafas.

“…Tetapi segala rasa sakit, segala kekecewaan dan kesedihan itu berlalu seiring waktu berjalan. Berada di tengah masyarakat yang menderita, masyarakat yang hidup dengan rasa lapar tiap harinya, melihat penderitaan hidup mereka di sekelilingku kembali membuatku sadar bahwa aku jauh lebih beruntung, bersyukur bahwa hidupku masih lebih baik di banding mereka semua…”

“…Setelah terpuruk selama beberapa minggu, aku kemudian bangkit dan kesibukan membuatku bisa mengobati lukaku dengan lebih baik. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan lalu aku menemukan diriku memandang persoalan ini dari sudut pandang yang berbeda, bagaimana kalau aku yang di posisi Hyunnie? Bagaimana kalau aku yang harus mengambil keputusan? Bukan tidak mungkin aku mengambil keputusan sama seperti apa yang Hyunnie lakukan hari itu…”

Victoria benar-benar merasakan hatinya buncah oleh haru, dia berusaha sebisa mungkin menghalau airmata yang mendesak keluar dari matanya dengan jalan mengerjapkan matanya berulang kali. Betapa KyuHyun bisa berpikir sebijak itu.

“…kalau memang harus ada yang disalahkan dalam persoalan ini, kesalahan itu sepenuhnya bukan hanya milik Hyunnie tapi aku ikut andil di dalamnya. Aku mencintai Hyunnie seharusnya ketika mendengar keluhan-keluhannya Aku membuang rasa egoku dan kepuasanku untuk mengabdi pada bidang yang aku cintai ini, dan kembali ke sisi gadis yang kucintai itu, menguatkannya tetapi tidak, alih-alih menguatkannya, aku justru bersikap egois bertahan di benua lain, jauh darinya. Mengingat itu aku merasa aku bodoh, cintaku pada Hyunnie ternyata hanya sekedar kata-kata karena pada tataran praktik aku justru tidak dapat melakukan apapun demi orang yang kucintai itu, aku justru menjadi lelaki yang kalah yang tidak bisa memperjuangkan cinta kami…”

Sempurna, Victoria tergugu. Airmata itu merembes pelan di pipinya, matanya menghangat. dia kemudian dalam diam menghapusnya pelan. Lalu menarik nafas dan menghembuskannya berulang, memberi ruang bagi dadanya yang sesak seketika.

“…Aku kembali hari ini juga untuk meluruskan semua ini, meski takdir berkata lain, meski cinta kami tidak bisa saling memiliki, tetapi hubungan baik itu tidak boleh selesai sampai disini...” KyuHyun berbalik dan menghadap Victoria. “..jangan menangis Qian…” ucap KyuHyun lirih, dia lalu mengusap kepala Victoria pelan.

“..Tolong katakan pada Hyunnie, aku ingin bertemu, kalaupun dia berat untuk menemuiku, katakan padanya aku baik-baik saja, tidak ada yang harus dimaafkan, kalaupun ada yah minimal kami saling memaafkan, aku memaafkan dia dan dia memaafkan kebodohanku…bagaimanapun Hyunnie adalah perempuan yang kucintai, tepatnya pernah kucintai, dan sebelumnya pun hubungan kami baik antara satu sama lain jadi tidak ada alasan bagi kami untuk saling membenci hanya karena hubungan cinta yang tidak berhasil…”

Victoria mengangguk pelan, merasa berat untuk berkata apapun.

“Dan satu lagi, dari lubuk hati terdalam, aku ikut berbela sungkawa, turut berduka cita atas meninggalnya paman, maafkan aku karena tidak dapat hadir pada upacara pemakaman beliau…”

Victoria kembali mengangguk. Tetap diam, hanya wajahnya yang berbicara. Bahkan sampai ketika KyuHyun berlalu pergi, dia tetap diam saja dengan perasaan gamang, memandang punggung KyuHyun yang berlalu.





_.-AoD-._





Victoria kembali menyadari keberadaannya ketika SeoHyun mengguncang lengannya pelan. Pertemuannya dengan KyuHyun itu telah berlangsung beberapa hari yang lalu, tetapi sampai saat dia menguatkan tekad untuk memberi tahu SeoHyun apa yang terjadi, dia belum menemukan kalimat yang tepat untuk memberitahu pada SeoHyun tentang kedatangan KyuHyun. Dia bingung bagaimana harus menjelaskannya pada SeoHyun.

“Onnie sedang memikirkan apa sih? sejak tadi aku berbicara tampaknya onnie tidak mendengarkannya…”

“Mianhe Hyunnie-ah…”

SeoHyun tersenyum lalu menatap Victoria lekat-lekat. “Ada apa Onnie??”

“Ehhh…” Victoria gelagapan di tanyai seperti itu dan di pandangi lekat-lekat oleh SeoHyun. Mata itu seperti menelanjanginya, memaksanya untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Aku kenal onnie dengan baik, dan aku tahu dengan pasti bahwa kedatangan Onnie kesini bukan tanpa tujuan. Nah, sekarang katakan padaku ada apa ini? apa yang terjadi?” SeoHyun memandang Victoria lekat-lekat, dan jujur entah mengapa jantung SeoHyun berdebar kencang. Dan di sisi lain, tatapan SeoHyun justru semakin menelanjangi Victoria. Dengan suara lirih Victoria kemudian berkata pelan.

“Kyu…KyuHyun sudah kembali Hyunnie…”

SeoHyun terkesiap. Di tempatnya dia membatu. Jadi KyuHyun telah kembali.




_.-AoD-._




You’re my love
My love that I long for
You’re the person that used to love me
Now I can’t touch you but
Will you long for me as much as I long for you?
The person that I loved crazily, hello hello





_.-AoD-._





Seoul Hospital…



JungShin membeku di tempatnya berdiri sekarang. Meski tidak mengenalnya secara spesifik tetapi dia tahu siapa pria yang berdiri di depannya sekarang. Dia pernah membaca file lengkap tentang pria ini, ketika dia ditugaskan untuk mencari data-data pria ini oleh seseorang, dan dia pernah melihat foto-fotonya dalam berbagai pose, JungShin harus mengakui kalau dokter ini jauh lebih cakep ketika bertemu langsung ketimbang di foto. Dokter muda inilah lelaki yang berhak menjadi suami kakak iparnya, bukan kakaknya, Jung YongHwa. Dan pagi ini, dia harus bertemu dengan laki-laki ini.

Tadi pagi ketika dia berniat menjemput Juniel di apartemennya, dia menemukan Juniel meringkuk kesakitan di lantai apartemennya. Tanpa berpikir panjang, JungShin segera membawanya ke rumah sakit, dan disinilah dia sekarang. Memandang wajah dokter yang berdiri di hadapannya sekarang.

“Dia baik-baik saja, cuma maagnya yang kambuh, tampaknya maagnya sudah memasuki level akut sebaiknya rutin memeriksakan diri dan baiknya pola makan pasien lebih di perhatikan…” ucap KyUHyun jelas.

Di tempatnya berdiri JungShin mengangguk-anggukkan kepala sambil melihat tajam ke arah Dr.KyuHyun. Jadi lelaki ini telah kembali? Apa yang akan terjadi? Apakah dia datang untuk menagih miliknya kembali? Astaga bagaimana ini?

“JungSHin-ah…” Suara Juniel membuatnya kembali sadar. Dia berbalik lalu melihat wajah pucat itu dia sadar dimana dia berada.

“Apa tidak sebaiknya kamu di rawat di sini dulu??” ucapnya dengan nada khawatir tetapi mendapat jawaban gelengan kepala dari Juniel.

“Aku tidak kenapa-kenapa JungSHin-ah, aku baik-baik saja. Maagku yang kambuh, aku cukup istirahat di apartemen saja, iyakan dokter??”

KyuHyun mengangguk. “Usahakan mengontrol makanan anda, sebisa mungkin jadwal makannya di perbaiki, dan jangan makan yang pantang bagi pengidap maag…”

KyuHyun masih memberikan beberapa penjelasan pada Juniel, tetapi tidak di perhatikan oleh JungShin. Kepalanya sibuk memikirkan hal yang lain. Apakah Hyungnya telah tahu kalau pria ini telah kembali? Dan apakah istri YongHwa juga tahu kalau pria ini telah kembali? Atau mereka mungkin justru telah bertemu tanpa sepengetahuan kakaknya itu? Astaga, apa yang harus dilakukannya pada kondisi seperti ini?

“Jungshin-ah…” suara Juniel kembali menyadarkannya. “Kamu kenapa?? Sejak tadi kamu terlihat kebingungan…”

JungSHin baru saja hendak menjawab pertanyaan Juniel ketika telepon genggamnya berbunyi. Dia mengirim bahasa isyarat pada Juniel yang meminta izin untuk menjauh dan menjawab telepon, Juniel mengangguk. JungShin pun berjalan menjauh dari Juniel dan Dr.KyuHyun.

“Kamu dimana??” Tanya YongHwa tanpa embel-embel di depannya.

“Aku sedang mengantar Juniel ke rumah sakit Hyung, tadi dia kesakitan di apartement, maagnya kambuh…”

“Jadi, bagaimana kondisi dia?? Apakah aku perlu ke rumah sakit juga??”

“Anii, anii…dia baik-baik saja Hyung…”

“Ohhh…”

“Dia hanya perlu beristirahat untuk sementara waktu…”

Di ujung sana di dengarnya deheman tanda mengerti dari YongHwa. “Berarti aku harus mengandalkan Han Gung kali ini…”

“Ada apa memangnya Hyung??”

YongHwa tertawa pelan. Hal yang sedikit terasa aneh di telinga JungSHin, tapi memang akhir-akhir ini YongHwa terlihat sedikit lebih ceria. Kehidupan pernikahannya tampaknya memasuki fase bahagia, JungShin bingung apa yang akan di lakukannya.

“Hyunnie kemungkinan besar juga tidak ke kantor, aku tahu watak dia, dia sedang marah karena keputusan yang tidak melibatkannya kemarin. Dan aku tidak heran jika dia memberontak dengan cara tidak masuk kantor. Tadi aku mengecek ke kantor JS dan ternyata benar, dia tidak ada di sana…”

JungShin menghela nafas panjang.

“Baiklah, Pastikan bahwa Juniel baik-baik saja, katakan padanya untuk tidak usah memikirkan pekerjaan dulu, aku akan memberitahu Han Gung langsung agar dia yang menghandle pekerjaan Juniel…”

“Hyung…” meski merasa berat, meski tahu tindakannya ini salah tetapi JungSHin merasa YongHwa harus tahu, YongHwa berhak tahu.

“Deee?? Ada apa??”

“Dokter yang memeriksa Juniel adalah dokter Kyu..”

Lengang.

Tidak ada suara yang terdengar dari seberang sana, membuat JungShin bingung, apakah YongHwa tahu siapa yang dia maksud.

“Dokter kyu???” lirih suara YongHwa menit berikutnya membuat JungShin bisa memastikan kalau YongHwa tahu siapa yang dia maksud. “Lelaki itu??”

Tanpa sadar JungShin menganggukkan kepala, pada menit berikutnya dia kemudian menyadari kalau YongHwa tidak bisa melihat anggukannya, dia menjawab pelan. “Dee, dia disini sekarang, menjadi dokter di ER Seoul Hospital…”

Suara deheman YongHwa yang pelan menutup pembicaraan mereka. JungShin berdiri sesaat menatap telepon genggamnya, lalu berbalik melangkah menuju Juniel dan Dr. Kyu.

Tanpa dia tahu, informasinya itu membuat seseorang di seberang sana membatu.

YongHwa menyandarkan kepala di kursinya. Jadi pria itu telah kembali. Waktunya telah tiba.

Dia mengusap wajahnya pelan.




_.-AoD-._





Pemakaman Keluarga Cha…



Alih-alih ke kantor, pagi itu sepeninggal Victoria, SeoHyun menyambangi pemakaman keluarganya. Pikirannya kembali gundah. Berita yang di bawa Victoria benar-benar mengacaukan semua benteng yang telah berhasil dibangunnya selama ini.

KyuHyun kembali Ke korea dan ingin bertemu dengannya. KyuHyun.

KyuHyun-nya.

Masih pantaskah dia mengatakan hal seperti itu??

Dia yang telah berkhianat, dia yang berlari meninggalkan KyuHyun. Jadi dia sama sekali tidak berhak menyebut KyuHyun adalah miliknya. Sama sekali tidak berhak.

SeoHyun melangkah di tengah kebimbangannya. Dia berjalan menuju tempat di mana kedua orang tuanya di makamkan berdampingan. Terdengar olehnya sayup-sayup suara burung berkicau.

Setahun…

Ternyata telah masuk setahun dia meninggalkan KyuHyun dan kini KyuHyun telah kembali ke Korea.

Ahh…kemana saja waktu berlalu?

Entah…

Seohyun tak tahu seperti apa waktu berlari meninggalkannya. Dan cerita apa saja yang telah terurai sejak dia merasakan kesedihan beruntun itu. Selama ini dia telah hidup dalam ritme indahnya rasa ikhlas dan sabar yang menaungi hati. Dia belajar banyak dari sendunya alunan kesedihan dan kehilangan, belajar untuk mensyukuri segala karunia yang menjejak dalam hidupnya. Tetapi tampaknya dia masih saja harus belajar banyak. Tuhan tampaknya masih harus menguji keteguhan hatinya.

Buktinya kini seseorang di masa lalunya, seseorang yang sangat berarti baginya kembali, menjejak di garis edar hidupnya. Apa yang harus dilakukannya.

Dia kemudian takzim memandang kuburan kedua orang tuanya.

“Appa, Omma…otthokke???”

Pertanyaan ini tak akan ada yang mampu menjawabnya selain dirinya sendiri. Selama ini dia tidak pernah berpikir dan memprediksi apa yang harus di lakukannya jika hari ini datang, hari di mana KyuHyun kembali dan menagih janji mereka untuk tetap ada bagi satu sama lain. Saat dia memutuskan untuk meninggalkan KyuHyun, di otaknya dia tidak pernah berpikir bahwa ada kata “kembali”, saat dia menikah, dia meneguhkan hati bahwa segala masa lalunya dengan KyuHyun akan terkubur bersama rasa cintanya dan kini ketika KyuHyun kembali apa yang harus di lakukannya? Bagaimana dia harus menghadapi kenyataan yang ada?

Dan bagaimana dengan perasaannya sendiri? Bagaimana dengan perasaan cinta yang telah dia coba kuburkan bersama masa lalunya? Dia adalah perempuan menikah, dia tidak berhak lagi memiliki perasaan itu, tetapi siapa yang ingin di bohonginya? Dirinya sendiri???

SeoHyun mematung dengan mata memanas. Ia benar-benar goyah, dan kali ini tidak ada seorangpun yang dapat berdiri di sisinya menjadi pendukungnya. Dia yang harus memutuskan apa yang harus di perbuatnya.

“…Katakan padanya aku baik-baik saja, tidak ada yang harus dimaafkan, kalaupun ada minimal kami saling memaafkan, aku memaafkan dia dan dia memaafkan kebodohanku…

Potongan kalimat KyuHyun yang tadi di ceritakan Victoria menancap di kepalanya. Kalimat KyuHyun, malaikatnya. Bagaimanapun jahatnya dirinya Kyu tetap selalu memaafkannya.

SeoHyun tidak kuat lagi menahan badai emosi di dalam dadanya. Ia menunduk lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan dan mulai terisak.




_.-AoD-._




Because I loved you, I’m…
Because I really loved you, I’m…
Suffering to the point of death, to the point of death
Can you see me dying and not alive?
Please come back to me




_.-AoD-._




Fraiser Suites Seoul…



JongHyun mematikan iPhonenya lalu menatap Yoona yang sekarang menggelayut manja di sampingnya. Yah, mereka telah menjadi sepasang kekasih sekarang. Usaha JongHyun untuk melunakkan hati perempuan di sampingnya ini dalam 3 bulan terakhir benar-benar patut di acungi jempol. Dia tidak mundur hanya karena penolakan Yoona dan sikap keras kepalanya. Baginya Yoona adalah perempuan yang diinginkan hatinya, untuk itu dia harus mendapatkannya. Serupa kasus, hati Yoona juga harus di menangkannya.

Tetapi ada-ada saja hal yang selalu menganggu kencan-kencan terbatas mereka, dia sebut terbatas karena tidak mudah untuk bertemu dan menghabiskan waktu di tengah kerjaan yang menggila. Kali ini gangguan itu berasal dari YongHwa, YongHwa yang baru saja menelponnya dan terdengar beda dari YongHwa biasanya. Suaranya sumbang membuat JongHyun khawatir padanya.

“Mianhe dear, aku tidak bisa makan malam bersamamu…” ucap JongHyun kemudian dengan suara setengah berbisik.

“Wae??” Yoona memandang JongHyun heran.

“Tadi itu Jung YongHwa, dia membutuhkanku malam ini, tampaknya ada hal yang penting…”

Yoona menghela nafas panjang. Jung YongHwa lagi. Laki-laki ini selalu menjadi saingannya mendapat perhatian dari JongHyun. Tetapi sebagai perempuan dewasa, dia mengerti ada hal-hal yang memang harus di bagi, termasuk kekasihnya ini. Yoona kemudian mengangguk.

JongHyun memeluknya pelan, lalu mencium keningnya.

“Gomawo…”

Yoona menengadahkan wajahnya dan tersenyum manis. JongHyun menurunkan wajahnya lalu mencium kekasihnya itu dan berlalu pergi.




_.-AoD-._





TX Bar and Lounge…



JongHyun menemui YongHwa telah duduk di sofa favorit mereka di TX, dan beberapa botol bir telah berada di atas meja. YongHwa yang menyadari keberadaannya hanya tersenyum padanya sambil mengangkat gelas. JongHyun tahu sahabatnya itu telah mabuk.

“Kamu tahu apa yang di sebut melukis sketsa??” ucap YongHwa ketika JongHyun telah duduk di hadapannya dan bergabung dengannya minum.

Ini pertama kalinya dia melihat YongHwa sekacau ini, terlihat berantakan. Ada apa ini??

“Melukis sketsa??” JongHyun menggeleng.

YongHwa mulai memainkan slokinya. “Sejak dulu melukis sketsa adalah kebiasaan yang selalu aku lakukan jika aku bosan dengan rutinitasku. Aku tidak tahu tepatnya sejak kapan hal itu menjadi kebiasaanku….”

JongHyun diam mendengar ceritanya.

“…yang aku tahu objeknya selalu saja sama. Seorang gadis berpipi tambun berambut ikal dengan gaun putih dan backround taman yang bersalju. Dan gadis itu selalu tersenyum, rambutnya tergerai manis dengan sebuah jepit kecil terselip di kepalanya di samping kanan….” YongHwa sampai menunjuk kepalanya tepat di mana jepitan rambut itu berada. Dan entah mengapa JongHyun akhirnya mengerti arah pembicaraan YongHwa. Si Gadis salju.

“…Dia selalu terlihat cantik di pikiranku, dan aku selalu tergerak untuk melukiskannya dalam kertas putih…” YongHwa tersenyum pelan. “…jika letih menghampiri, jika hidup terasa tidak bersahabat, penghiburanku adalah melukis sketsa itu…”

Dan lalu dia meneguk sekali teguk bir di slokinya.

“…Tetapi ternyata memang selama ini aku hanya melukis sketsa..” lagi-lagi ia bergumam. “..karena gadis itu hanya bayangan yang tak tergenggam olehku. Hanya sewujud wajah dalam sketsa. Rindu yang kupunya adalah candu yang selalu menarik-narikku untuk terus melukisnya, tetapi hanya sebatas itu…”

Dan lalu dia tertawa sumbang. Di depannya JongHyun merasa miris.

Gadis bergaun putih di tengah salju, gadis dalam sketsa, apakah ini istrinya?

“…Kekuasaan, harta, nama tetap saja tidak berarti apa-apa…aku tetap saja tidak bisa mengenggamnya, dia tetap saja bukan milikku…bukan milikku…dia hanya gadis di dalam sketsaku..tidak lebih…”

Dan JongHyun terbelalak ketika di depan sana dia melihat sahabatnya itu menitikkan airmata. Yah YongHwa menangis, hal yang sama sekali tidak pernah dilihatnya dari seorang YongHwa.

Jung YongHwa yang dikenalnya adalah satu sosok yang kuat dan tegar, dia tidak pernah takut terhadap apapun, bahkan ketika dia berhadapan dengan korporasi besar di bisnis Korea ataupun di dunia. Atau ketika mereka harus berurusan dengan mafia di dunia bisnis, YongHwa tidak pernah merasa gentar. Untuk itu JongHyun sering menjadikan Jung YongHwa sebagai rule modelnya bagi pria yang tidak pernah mengenal kata menyerah untuk menaklukkan dunia di bawah kakinya. Tetapi kini ketika melihat YongHwa serapuh malam ini, dia merasa bahwa ternyata sahabatnya ini juga seorang manusia biasa yang bisa menyerah kalah juga.

“…kamu beruntung JongHyun-ah, kamu tidak perlu merasakan neraka dunia…” YongHwa kembali meminum birnya. “..kamu tahu apa itu neraka dunia? Ketika kamu mencintai seseorang tetapi orang itu bahkan tidak pernah memiliki perasaan yang sama denganmu, bahkan ketika kamu memiliki segalanya tetap saja semua tidak berarti…”

Sempurna JongHyun merasa iba kepada sahabatnya. Apakah ini adalah ungkapan perasaan YongHwa yang terpendam? Apakah ini berarti kehidupan rumah tangga YongHwa sebenarnya tidak semulus apa yang mereka duga? Meski dia tahu kehidupan rumah tangga sahabatnya ini memang tidak berjalan mulus, tetapi tetap saja mendengar langsung dari orangnya membuatnya miris. YongHwa yang nyaris memiliki segalanya, YongHwa sahabatnya yang berhati hangat meski tampilannya dingin ternyata tidak bahagia, dia memiliki luka yang dalam.

Dan JongHyun bersedih untuk itu. sepanjang malam itu dia melihat YongHwa terluka dan hancur. Dia membiarkan sahabatnya meluapkan segala rasa sedihnya, membiarkan YongHwa meminum bergelas-gelas bir. Dan ketika dia jatuh tertidur bersama supir YongHwa mereka menggotongnya ke mobil.

Jonghyun kemudian berinisiatif membawa YongHwa ke hotel milik YongHwa alih-alih pulang ke rumahnya. Sebagai sesama lelaki terlebih setelah mendengar cerita YongHwa _yang meski tidak mengungkapkannya dengan jelas tetapi naluri pengacara JongHyun bisa menebak bahwa ini tentang kehidupan rumah tangganya_ membuat JongHyun mengambil keputusan itu. Yonghwa juga pasti tidak ingin, sisi rapuhnya ini terlihat oleh istrinya. bagi laki-laki itu haram hukumnya.

Dia kemudian membawa YongHwa ke suite VVIP di Seoul Hotel, kamar yang selalu disediakan buat sang owner jika sekali-kali membutuhkannya.

Dia melihat sahabatnya tertidur dengan wajah yang kusut.




_.-AoD-._




You’re my love, my love that I long for
You’re the person that used to love me
Now I can’t touch you but
Will you long for me as much as I long for you?
The person that I loved crazilly




_.-AoD-._





Seoul Hospital…



Seohyun duduk dengan canggung, di depannya KyuHyun pun tidak kalah canggungnya.

Seohyun yang berinisiatif untuk mengadakan pertemuan ini, sepekan setelah Victoria datang membawa berita tentang kedatangan KyuHyun. Butuh waktu berhari-hari bagi SeoHyun untuk memikirkan segalanya, dan membenahi perasaannya sendiri sebelum menghadapi pertemuan ini.

Awalnya dia merasa tidak perlu menemui KyuHyun karena itu hanya akan menguak luka di hati mereka, tetapi dia kemudian kembali meninjau keputusannya. Dia harus tetap menyelesaikan urusan yang belum selesai antara mereka, mereka harus menghadapi hal ini bersama, tidak lari dari kenyataan yang ada. Dia berutang penjelasan pada Kyuhyun, dan KyuHyun berhak mendapat penghargaan darinya dengan menemuinya langsung dan meminta maaf. Terlebih ketika KyuHyun telah mengundangnya dengan baik, maka yang harus dilakukannya adalah menemui KyuHyun.

Dan disinilah dia sekarang. Berhubung KyuHyun adalah salah satu dokter bedah yang nyaris selalu dibutuhkan tenaganya oleh Seoul Hospital itu kenapa pertemuan mereka kemudian diadakan di Kantin Seoul Hospital, agar lebih gampang bagi KyuHyun jika ada panggilan operasi tiba-tiba. Dengan jam terbang tinggi yang didapatkan pada pengalamannya menjadi Team Kemanusiaan, KyuHyun menjadi salah satu dokter bedah muda yang diperhitungkan di Seoul Hospital.

“Oppa…Mianhe…”

“Andweyo…Jangan ucapkan kata seperti itu Hyunnie…” KyuHyun menghela nafas pelan. “Tidak ada yang salah, kamu, aku bahkan suamimu tidak ada yang bersalah…hanya takdir yang tidak berpihak pada kita…” KyuhYun mengusap wajah pelan. Di tempatnya duduk Seohyun merasa bersalah, KyuHyun tidak menyebut nama YongHwa, dia hanya mengatakan suamimu.

“…Aku tetap saja merasa bersalah pada oppa, aku telah menyalahi janji yang aku buat…”

“Hentikan… Tolong berhentilah untuk merasa bersalah Hyunnie…”

Seohyun mendongak dan menemukan binar mata yang dipenuhi oleh perasaan lelah pada wajah teduh Kyuhyun. KyuHyun-nya, seseorang yang sangat berarti baginya.

Tapi itu dulu. Sekarang? Entah.

Dia tidak bisa menjabarkan rasa apa yang dimilikinya pada Kyuhyun sekarang.

Terus terang ketika memutuskan untuk menemui KyuHyun dia merasa jantungnya berdebar kencang, sesuatu yang dipendamnya kembali buncah. Tetapi anehnya ketika mereka bertemu, debaran itu hilang berganti rasa tenang di hatinya. Dia merasa damai bisa kembali melihat wajah KyuHyun yang tersenyum padanya. Senyuman yang menenangkannya.

Ditempatnya Kyuhyun pun tak kalah bingungnya dengan perasaannya. Ketika melihat Seohyun kembali setelah dua tahun meninggalkannya dan mengalami banyak peristiwa termasuk kehilangan gadis ini yang terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yang dirasakannya pun berbeda.

Jujur perasaan cinta itu masih menjejak, dia tidak menampik bahwa dia masih memiliki rasa cinta buat SeoHyun, debaran itu masih di rasakannya sama seperti dulu, tetapi selain itu dia juga merasa seperti melihat kembali adik perempuannya, yah seperti itu. Rindu yang ternyata dimilikinya buat SeoHyun paripurna, selain sebagai kekasih juga seperti rindu yang dimiliki pada keluarganya, tidak setitikpun rasa benci yang menggelayut di hatinya.

Rasa cintanya mengalahkan rasa marah dan membuatnya begitu mudah memaafkan gadis di depannya ini. Gadis yang masih seperti dahulu, saat pertama kali di lihatnya. Andai dia punya kekuatan, dia berharap masih bisa memiliki gadis ini dalam pelukannya, andai dia bisa memutar waktu, andai… yah yang dimilikinya sekarang adalah pengandaian.

“Apakah kamu bahagia dengan pernikahanmu?” pertanyaan itulah yang kemudian terlontar setelah jeda yang cukup lama dan hanya diisi dengan pikiran mereka masing-masing dan suara riuh rendah kesibukan kantin Seoul Hospital.

“Dee???”

“Maksudku apakah kamu bahagiah dengannya??”

SeoHyun menunduk, pertanyaan ini menjebaknya dan tidak bisa di pastikannya saat ini. Dan jujur dia tidak tahu apa jawabannya.

Dia tidak menampik bahwa awalnya kehidupan pernikahannya itu seperti neraka baginya, jika bukan karena ayahnya saat itu tentu dia tidak akan bertahan dengan kehidupan rumah tangganya, tetapi seiring waktu berlalu, setahun hidup dengan Jung YongHwa dan menemukan Jung YongHwa selalu ada disisinya cara pandangnya berubah.

Di saat dia terpuruk pada titik terkelam dalam hidupnya, Jung YongHwa lah yang berdiri di sana menemaninya, berada di sisinya, menguatkannya. Orang yang sudah dianggapnya setan selama ini tiba-tiba keluar menjadi malaikat pelindungnya. Dan dari situ bermula, dia mempunyai konsepsi yang baru tentang kehidupan pernikahannya. Dia melihatnya dari sudut pandang yang baru. Selama tiga bulan ini, dia merasa kehidupan rumah tangganya berjalan baik, meski di selingi pertengkaran tetapi dia tidak dapat menampik bahwa dia bahagia, YongHwa yang disangkanya dingin ternyata memiliki hati yang hangat. Dia dengan caranya yang unik sangat perhatian padanya, tetapi SeoHyun belakangan baru menyadarinya.

YongHwa tidak pernah membiarkannya tertidur tanpa selimut yang menutupi tubuhnya. Sekali dia pernah tertidur dengan laporan bertebaran di tempat tidur, bangun-bangun laporan itu telah rapi dan dia tertidur dengan selimut lengkap menutupi tubuhnya. YongHwa rutin mencium keningnya ketika akan berangkat ke kantor jika dia terbangun saat suaminya belum berangkat ke kantor dan mereka sarapan bareng _ini satu-satunya kontak fisik antara mereka, YongHwa sangat menghormatinya untuk hal satu itu, dan dia sangat berterimakasih untuk itu_ dan dia juga tahu kalau YongHwa rutin memantau kesehariannya melalui Gwang Soo, tentang apa saja kegiatannya pada hari itu dan menyuruh Gwang Soo untuk menegurnya kalau dia terlalu lelah. SeoHyun tahu hal ini secara tidak sengaja ketika mendengar percakapan mereka berdua via telepon, terlebih Gwang Soo adalah sosok yang mudah untuk di desak berbicara. YongHwa yang disangkanya dingin ternyata adalah sosok yang hangat.

Dan kalau mau jujur, saat ini dia sebenarnya resah, nyaris sepekan dia tidak pernah melihat sosok suaminya. YongHwa sangat sibuk sepekan ini, dia bahkan tidak pulang ke rumah, dari informasi yang di ketahuinya dari Kepala Pelayan Kim, dia tahu YongHwa biasa tidur di hotel miliknya di busan jika tidak sempat balik ke Seoul.

SeoHyun kadang tergelitik untuk menelponya sekedar menanyakan bagaimana kabarnya tetapi dia malu, dan harga dirinya juga tidak mengizinkannya melakukan itu. Jadi sekarang Gwang Soo menjadi andalannya untuk mengetahui kabar mengenai suaminya. YongHwa dari yang di ketahuinya tetap rutin menelpon Gwang Soo sehari sekali mengecek kondisi SeoHyun dan setelah itu SeoHyun pasti memancing Gwang Soo untuk bertanya apa isi percakapan mereka. Tetapi tiga hari terakhir YongHwa tidak melakukan hal itu dan ini membuatnya resah. YongHwa seperti menghilang darinya. Dan entah mengapa SeoHyun merasa kehilangan.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” suara KyuHyun menyadarkan kembali dimana dia berada.

SeoHyun mengangkat wajahnya dan tersenyum. “Ehhh, mianhe oppa…”

KyuHyun juga tersenyum, di dalam hati dia merasa tertohok kalah, ekspresi SeoHyun menjelaskan segalanya. “Tampaknya kamu bahagia yah, buktinya ketika aku menanyakan kehidupan rumah tanggamu kamu malah asyik dengan pikiranmu dan wajahmu itu terlihat bersinar…” kyuHyun menghela nafas panjang.

“Dee???” SeoHyun mengernyit bingung, memasang wajah polosnya seperti biasa jika dia berhadapan dengan KyuHyun. Dengan KyuHyun dia bebas mengekspresikan perasaannya, hal ini membuat KyuHyun gemas. Dia lalu menjulurkan tangannya dan mengacak rambut SeoHyun, seperti yang selalu di lakukannya dulu. Sesaat SeoHyun kaget dengan tindakan refleks KyuHyun, tanpa sadar dia memundurkan kepalanya dan tindakannya itu di satu sisi membuat KyuHyun merasa sakit. Bahkan sekarang pun SeoHyun tidak lagi merasa nyaman di sentuh olehnya, dia merasa tertolak.

“Mianhe Hyunnie…”

“Anii..tidak oppa, jangan meminta maaf. Aku hanya kaget…”

KyuHyun tersenyum. “Aku senang jika kamu bahagia Hyunnie. Bagiku kalau kamu bahagia, aku juga akan bahagia…”

Seohyun kembali mendongak memandang wajah KyuHyun. Mereka saling bersitatap sebelum kemudian bunyi beep tanda panggilan darurat di Telepon genggamnya membuat KyuHyun segera refleks berdiri.

“Maafkan aku Hyunnie, bisakah obrolan kita di lanjut lain waktu, aku sedang ada panggilan darurat, tampaknya ada pasien gawat darurat…”

SeoHyun ikut berdiri dan mengangguk. Tetapi sebelum berlalu pergi KyuHyun memandangnya tajam. “Aku harap kita tetap berhubungan baik Hyunnie, aku akan senang jika sekali-kali di tengah rutinitasku yang sedikit membosankan ini, kamu menjengukku dan mengajakku makan siang bareng..hehhehe…”

“I will oppa…”

“Gomawo dan bolehkan aku memelukmu? Anggap sebagai pelukan terakhir kali kita…”

SeoHyun merasa terenyuh, dia lalu melangkah maju dan melingkarkan kedua tangannya ke pinggang KyuHyun. KyuHyun merasa dadanya sesak, dia lalu memeluk tubuh perempuan yang dicintainya itu erat, seperti yang selalu ingin di lakukannya, tetapi hanya sedetik dan detik berikutnya dia melepaskannya dan berlalu pergi. Dia enggan menatap SeoHyun lagi, enggan mengeluarkan suara lagi, karena sedikit saja dari hal itu dilakukannya, SeoHyun pasti akan tahu betapa sakit hatinya, betapa dia masih sangat mencintai gadis itu. untuk itu dia segera berlalu pergi dengan luka itu, yah, lukanya menganga lagi. Tetapi dia tidak akan mengutuk pertemuan ini, dia bersyukur dia bisa bertemu SeoHyun, setidaknya dia bisa memastikan bahwa gadis itu bahagia.

Di tempatnya SeoHyun masih berdiri kaku. Sesaat tadi di dalam pelukan KyuHyun dia masih bisa merasakan kehangatan hati KyuHyun menyapanya, dia bisa merasakan kegalauan yang di rasakan KyuHyun tetapi hanya sedetik dan lalu KyuHyun berlalu pergi darinya.

Ah, KyuHyunnya.

SeoHyun pun hanya bisa menatap punggung KyuHyun yang berlalu pergi dengan perasaan mengharu biru, dengan mata yang berkaca-kaca. Cerita mereka benar-benar telah usai. Betapa takdir benar-benar tidak berpihak pada mereka.

SeoHyun menghela nafas berat lalu berjalan keluar dari kantin, menuju tempat Gwang Soo menunggu.

Dan alangkah kagetnya dia ketika dari kejauhan Gwang Soo berlari menghampirinya.

“Nyonya…Nyonya muda…” Gwangsoo terlihat pucat.

“Ada apa?”

“Tuan…Tuan muda ada di rumah sakit ini juga…”

SeoHyun menaikkan alis, suaminya ada di sini? Kenapa bisa? Apakah Gwang Soo melaporkan padanya kalau SeoHyun sedang bertemu pria lain di sini.

“Tuan, tuan sedang di bawa di ER, dia… dia tertembak…”

SeoHyun terkesiap kaget. Dia merasa jantungnya berdetak kencang dan lututnya terasa lemas.

“APA??”

“Tuan Jung YongHwa tertembak….”




_.-AoD-._




If it was going to end like this
If this is really the end
I want to go back to the time when we didn’t know each other
If it’s too late
If it’s too late



(Huh Gak – Hello)











.To Be Continued – Part 11.








Author note ;



Guys, sebelumnya aku izin pengen curcol..siap-siap yah…


First of all, aku berterimakasih atas apresiasi kalian atas karya-karyaku alias FFku. Terimakasih karena telah menyukainya *Bow*. Bagi penulis, hal yang paling menggembirakan selain menulis tentunya adalah ketika karyanya di baca banyak orang dan di sukai banyak orang. Adalah sebuah kebanggan tersendiri jika tulisanku bisa membuat kalian tersenyum, bisa mencerahkan hari kalian, bisa membuat kalian senang. Dan terimakasih telah menulis sebait atau dua bait kalimat sebagai bukti bahwa kalian membaca karyaku. Sungguh itu menyenangkan bagiku karena percuma aku menulis FF jika tidak ada yang membacanyakan? Hehehhe…dan lagi memiliki sahabat yang punya kecintaan terhadap hal yang sama yaitu YONGSEO COUPLE adalah sebuah anugrah bagiku. Yes, YongSeo is Jjang…^^


Dan tanpa mengurangi rasa respectku pada kalian karena telah membaca FFku, izinkan pula aku mengungkapkan satu hal pada kalian. Analoginya seperti ini, anggap kalian yang berada di posisiku, kalian melakukan apa yang kalian sukai dan secara sukarela, menulis FF tentang couple yang kalian cintai, lalu meuploadnya di Blog. Tetapi selalu ada saja hal-hal kecil yang menganggu. Ada-ada saja pihak yang bukannya menuliskan saran/kritik tentang FF kalian malah sibuk menagih chapter berikutnya, tidak di wall atau DM twitter, di wall atau di PM FB, dan di blog pertanyaannya hanya itu-itu “AOD berikutnya kapan SJ???” “Cepat yang AOD berikutnya Yah SJ”. Nah, mereka ini Alih-alih koment tentang part yang tadi dia baca, eh malah menagih part berikutnya. Ini jika, JIKA KALIAN YANG MENJADI AKU, kalian yang berada di posisiku? Mendapati hal-hal semacam itu setiap harinya, bagaimana perasaan kalian? Aku sampai berpikir seperti ini, orang-orang yang sering menagih FFku ini, jika aku tanpa FF, apakah kalian masih mau mengenal dan berteman denganku??hohohohoho… Please. Don’t get underestimate about my confession, but honestly, hal-hal seperti itu sungguh mengganggu.


Maafkan diriku yang terpaksa curcol. Hahahah…malu juga sih sebenarnya, aku kok kesannya cemen sekali yah, tapi takutnya kalau gak jujur seperti ini, hal-hal kecil itu berlanjut terus. And then Doakan semoga si ilham bisa sering-sering menyambangiku jadi “gak mentok ide” buat menulis chapter berikutnya. Bagusnya sih jadian atau ngedate sama si ilham yah, sayangnya yang namanya ilham yang beredar di sekitarku “out of date” semua, jadi yah jadiannya ama JongHyun CNB ajha, soalnya mau jadian ama YongHwa, dia udah di kekep SeoHyun..hahahhaha…


Terus Thanks To PENI PURWANI yang udah berbaik hati nyambi jadi editorku untuk edisi ini, aku berasa sudah seperti penulis profesional punya editor..hehehe...thanks untuk masukannya dear, dan maaf aku tidak bisa mengubah karakter Kyunya terlalu banyak, hehehe…


Last but not least, just wanna say luv u all guys…let’s pray for uri YongSeo…^^





.SJ.

Selasa, 24 Januari 2012

.CN BLUE DISCOGRAPHY.

CN BLUE DISCOGRAPHY



By : Peni Purwani









Dear My Friends...



Tanggal 14 Januari 2012 lalu CNBLUE baru saja merayakan dua tahun mereka debut di Korea. Walau debut mereka di Korea baru pada tahun 2010 tapi CNBLUE sebenarnya sudah mulai debut di Jepang sejak 2009. Jadi iseng-iseng dalam rangka merayakan ultah debut CNBLUE yg ke-2 aku mencoba membuat rangkuman karya-karya yg telah CNBLUE hasilnya selama tahun 2009 - 2012 yang aku kasih judul CNBLUE Discograghy.

Rangkuman ini aku persembahkan untuk special untuk teman-teman Gogumas dan BOICE yang selama ini jadi temen curhat dan sharing ttg CNBLUE dan Yongseo Couple.Kalau dalam Rangkuman ini ada kesalahan atau kekurangan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik/saran/masukan.



CNBLUE mengawali karir profesionalnya sebagai Indie Band di Jepang dengan merilis Mini-Album Jepang Pertama mereka (sekaligus mini-album pertama yang mereka rilis) Now or Never pada tanggal 19 Agustus 2009 dibawah label AI Entertainment. Berikut isi mini-album Now or Never:



1st Japan Mini Album "Now or Never"


1. Now or Never
Lyrics : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Composer: SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Arrangement : Hirofumi Sasaki

2. Let’s Go Crazy
Lyrics : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Composer : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Arrangement : Yoshimiko Chino

3. Love Revolution
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : HAN SUNG HO, KIM JAE YANG
Arrangement : OWL

4. Just Please
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, OWL
Arrangement : OWL

5. Teardrops in The Rain
Lyrics : SHUSUI, THOMAS G’SON
Composer : SHUSUI, THOMAS G’SON
Arrangement : Hirofumi Sasaki



Note:
Ketika Now or Never dirilis, Basis CNBLUE saat itu adalah Kwon Kwang Jin, yg pada akhir September 2009 karena alasan pribadi memutuskan keluar dari CNBLUE dan posisinya kemudian digantikan oleh Lee Jung Shin.
Semua lagu dalam mini album Now or Never dan Voice liriknya ditulis dalam bahasa Inggris.







Setelah merilis mini-album Now or Never dan adanya pergantian personil, CNBLUE kembali merilis mini-album kedua mereka Voice pada tanggal 25 November 2009 dibawah label AI Entertainment.



2nd Japan Mini Album "Voice"


1. Voice
Lyrics : daichi
Composer : daichi, youwhich
Arrangement : OWL

2. Wanna Be Like You
Lyrics : SHUSUI, TONY NILSSON
Composer : SHUSUI, TONY NILSSON
Arrangement : OWL

3. Never Too Late
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN , J.SOO
Arrangement : OWL

4. Y,Why…
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA , RYO
Arrangement : OWL, Ryota Fukuoka

5. One of a kind
Lyrics : SHUSUI, Mattias Hakansson
Composer : SHUSUI, Mattias Hakansson
Arrangement : OWL, RYOTA FUKUOKA



Note:
Lagu-lagu dalam mini album Voice liriknya ditulis dalam bahasa Inggris dan Jepang. Mini album Voice masuk Oricon chart dengan posisi tertinggi 227


Setelah sukses merilis dua mini album di Jepang, CNBLUE memutuskan untuk pulang kandang dan memulai debut di negeri sendiri. Pada tanggal 14 Januari 2010, CNBLUE resmi merilis mini album pertama mereka di Korea yang diberi title Bluetorry dibawah label FNC Music.







1st Korean Mini Album "Bluetorry"



1. I’m A Loner
Lyrics : HAN SUNG HO, AMAN
Composer : KIM DO HOON, LEE SANG HO
Arrangement : KIM DO HOON, LEE SANG HO

2. Love Revolution (Kor. Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA , HAN SUNG HO
Composer : HAN SUNG HO, KIM JAE YANG
Arrangement : OWL

3. Y, Why… (Kor. Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA, HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : OWL , Ryota Fukuoka

4. Now or Never (Kor. Version)
Lyrics : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Composer : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Arrangement : Hirofumi Sasaki

5. I Will… Forget You.. (Teardrops in The Rain Korean Version)
Lyrics : SHUSUI, THOMAS G’SON
Composer : SHUSUI, THOMAS G’SON
Arrangement : Hirofumi Sasaki




Pada tanggal 20 Maret 2010 CNBLUE merilis full album Jepang pertama mereka yang isinya merupakan gabungan dari lagu-lagu dalam mini album Now or Never dan Voice ditambah satu lagu baru.



1st Japan Full Album "Thank U"



1.Intro
Composer : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Arrangement : Yoshimiko Chino

2. Let’s Go Crazy
Composer : JUNG YONG HWA
Lyrics : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Arrangement : OWL


3. Love Revolution
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : HAN SUNG HO, KIM JAE YANG
Arrangement : OWL

4. Wanna Be Like You
Lyrics : SHUSUI, TONY NILSSON
Composer : SHUSUI, TONY NILSSON
Arrangement : OWL

5. Never Too Late
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN, J.SOO
Arrangement : OWL

6. Now or Never
Lyrics : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Composer : SHUSUI, FAMILY BUSINES
Arrangement : Hirofumi Sasaki

7.Voice
Lyrics:DAICHI
Composer : DAICHI ,YOUWHICH
Arrangement : OWL

8. Just Please
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, OWL
Arrangement : OWL

9. Y,Why…
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : OWL, RYOTA FUKUOKA

10. Teardrops in the Rain
Lyrics : SHUSUI, THOMAS G’SON
Composer : SHUSUI, THOMAS G’SON
Arrangement : Hirofumi Sasaki

11. One of a Kind
Lyrics : SHUSUI, Mattias Hakansson
Composer : SHUSUI, Mattias Hakansson
Arrangement : OWL, Ryota Fukuoka

12. A.Ri.Ga.To.U
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN
Arrangement : OWL

Note:Thank U album masuk Oricon chart dengan posisi tertinggi 90


Setelah merilis Thank U Album, CNBLUE merilis mini album kedua Korea mereka yg berjudul Bluelove pada tanggal 19 Mei 2010

2nd Korean Mini Album "Bluelove"



1.Love
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : SEIKOZI
Arrangement : SEIKOZI

2. Sweet Holiday
Lyrics : KANG MIN HYUK, HAN SUNG HO
Composer : KIM JAE YANG
Arrangement : KIM JAE YANG

3.BlackFlower Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : HAN SEUNG HOON, JEON GEUN HWA (MSIGNAL)
Arrangement : HAN SEUNG HOON, KO JIN YOUNG

4. Tattoo
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON

5. Love Light
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA
Arrangement : JUNG YONG HWA, KIM JAE YANG

6. Let’s Go Crazy (Korean Version)
Lyrics : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Composer : SHUSUI, FAMILY BUSINESS
Arrangement : YOSHIMIKO CHINO







Setelah sukses merilis Mini Album Bluelove pada tanggal 19 Mei 2010 dan menyelesaikan promo Mini Album Bluelove, CNBLUE kembali ke pasar musik Jepang dengan merilis Single Jepang Pertama mereka yang dikasih judul "The Way" pada tanggal 23 Juni 2010.



1st Japan Single "The Way"

1. One Time
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : RYO

2. Ready N Go
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : HAN SUNG HO, J.SOO
Arrangement : J.SOO

3. Eclipse
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN, RYO
Arrangement : RYO


4. One Time Instrumental


Note:
Lirik One Time & Ready N Go seluruhnya dalam Bhs. Inggris sedangkan untuk Eclipse liriknya campuran antara Bhs. Inggris dan Jepang.
Versi asli lagu One Time seluruhnya dinyayikan oleh Yonghwa tapi kalau sekarang versi livenya cnblue untuk part rap dilagu ini akan dinyayikan sm Jungshin.
Lagu One Time berhasil meraih posisi 11 dalam Oricon’s Daily Charts


Setelah sukses dengan single The Way beberapa bulan kemudian CNBLUE kembali merilis Single di Jepang. Pada tanggal 16 September 2010 CNBLUE merilis single Jepang kedua mereka yg dikasih judul " I Don't Know Way".



2nd Japan Single "I Don't Know Way"



1. I Don’t Know Why
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : JUNG YONG HWA, RYO

2. Lie
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN, KIM JAE YANG
Arrangement : KIM JAE YANG

3. I don’t know why (Instrumental)

4. Lie (Instrumental)



Note:
Single I Don't Know Why berhasil membuat CNBLUE pertama kalinya menembus peringkat 10 besar Oricon’s Daily Charts dengan posisi tertinggi yg di raih berada di peringkat ke-6.
Dalam rangka peluncuran single kedua ini CNBLUE membuat tour concert di 3 kota di Jepang yaitu Osaka, Nagoya dan Tokyo (16, 18 dan 20 Sept 2010) yg semuanya sukses dihadiri byk penonton.




Setelah sukses dengan dua single di Jepang pada tahun 2010, maka di awal Januari 2011 tepatnya pada tanggal 9 Januari 2011 CNBLUE kembali merilis single Jepang ke-3 mereka yg bertitle "Re-Maintenance"



3rd Japan Single "Re-Maintenance"



1. Try Again, Smile Again
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO, HAN SUNG HO
Arrangement : youwhich

2. Don’t Say Goodbye
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : youwhich

3. Kimio
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN
Arrangement : youwhich

4. Try Again, Smile Again (instrumental)



Note:
Jika single I Don't Know Why berhasil membuat CNBLUE pertama kalinya menembus peringkat 10 besar Oricon’s Daily Charts, maka single Try Again, Smile Again langsung meraih posisi ke-2 pada Oricon’s Daily Charts pada hari pertama dirilis without any official promotions.... (cnblue daebak!!!)

Dalam waktu 2 minggu sejak dirilis Re-Maintenance berhasil meraih posisi 1 pada Oricon Independent Singles Weekly Ranking and Billboard Japan Top Independent Albums and Singles (without any official promotions)

Dalam rangka peluncuran single ke-3 ini CNBLUE Zepp Tour di 4 kota: Osaka, Fukuoka, Nagoya and Tokyo 9, 11, 13 and 16 Januari 2011



Masih dalam bulan Januari 2011, CNBLUE Leader Jung Yong Hwa pada tanggal 14 Januari 2011 merilis For First-Time Lovers ( Banmal Song ). Banmal Song ini dirilis dalam bentuk Digital Single dan langsung meraih posisi pertama dalam seluruh chart musik digital pada beberapa saat setelah diluncurkan



Special Digital Single Jung Yong Hwa "For First Time Lovers"



1. For First Time Lovers
Lyrics : JUNG YONG HWA , HOONY
Composer : JUNG YONG HWA
Arrangement : JUNG YONG HWA

2. For First Time Lovers (inst)

Note:
Jika semua album-album CNBLUE (mini-album, album, single) ada bentuk fisik CDnya yang dijual di toko-toko kaset di Korea atau Jepang atau bisa dipesan online, khusus untuk Banmal Song tidak ada fisik CD yang dijual.

Versi CD dari Banmal Song ini hanya dibuat terbatas (kalo ga salah ga smp 50 CD) dan diberikan sebagai hadiah bagi para fans beruntung yang telah membeli single ini secara digital.





Setelah pada tahun 2010 merilis dua mini album di Korea dan menghabiskan waktu lebih dari 6 enam (sejak akhir Juni 2010) promosi di Jepang dengan merilis 3 Single dan serangkaian tur, CNBLUE akhirnya memutuskan merilis album pertama mereka (full album) di Korea.

Pada tanggal 21 Maret 2011 CNBLUE merilis album pertama mereka di Korea dengan title " First Step" Album. Album ini berisi semua lagu-lagu yang sebelumnya dirilis dalam 2 single Jepang mereka (The Way, dan I Don't Know Why) yang liriknya diubah ke dalam bahasa Korea, ditambah dengan 3 lagu baru, dan 4 lagu dari album Thank U yang liriknya diubah ke dalam bahasa Korea (kecuali One of Kind tetap dalam Bhs. Inggris)



1st Korean Full Album "First Step"



1. Intuition
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : SEI, KOZI
Arrangement : SEI, KOZI

2. LOVE GIRL
Lyrics : JUNG YONG HWA, HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON

3. Imagine (Sang sang)
Lyrics : JUNG YONG HWA , HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : KIM JAE YANG

4. I don’t know why (Korean Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA, HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON

5. Love Comes With the Rain/ Love in the Rain (Eclipse Versi Korea)
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : LEE JONG HYUN, HAN SEUNG HOON
Arrangement : HAN SEUNG HOON

6. Lie (Korean Version)
Lyrics : KIM JAE YANG
Composer : LEE JONG HYUN, KIM JAE YANG
Arrangement : KIM JAE YANG

7. One Time (Korean Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON

8. Just Please (Korean Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, OWL
Arrangement : OWL

9. Wanna Be Like U (Korean Version)
Lyrics : CNBLUE
Composer : SHUSUI, TONY NILSSON
Arrangement : OWL

10. Ready N Go (Korean Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA, HAN SUNG HO
Composer : HAN SUNG HO
Arrangement : JANG YOUNG SOO

11. Gomawoyo/ Thank You (A.Ri.Ga.To.U Korean Version)
Lyrics : CNBLUE
Composer : LEE JONG HYUN
Arrangement : OWL

12. One of a kind (Bonus Track)
Lyrics : SHUSUI, MATTIAS HAKANSSON
Composer : SHUSUI, MATTIAS HAKANSSON
Arrangement : OWL, RYOTA FUKUOKA



Tidak lama setelah album First Step dirilis FNC kembali merilis CNBLUE ‘FIRST STEP’ SPECIAL LIMITED EDITION ALBUM ( 1st Special Album ) pada tanggal 7 April 2011, yups album ini dirilis hanya dalam waktu 17 hari sejak album First Step dirilis. FIRST STEP SPECIAL LIMITED EDITION hanya diproduksi sebanyak 30.000 copies yang langsung sold out pada hari pertama dirilis. Isi album ini terdiri dari 12 lagu yang ada di album First Step (12 lagu yang sama 100%) ditambah dengan 80 halaman berisi foto-foto cnblue dari pembuatan MV Intuition yang syutingnya di Jepang juga beberapa foto dari proses pembuatan MV "Love Girl"


FNC benar-benar tahunya caranya membuat fans "bangkrut". Setelah dalam waktu kurang dari 3 minggu merilis dua album yang berbeda, FNC kembali merilis album baru CNBLUE lagi.


Pada tanggal 26 April 2011 (19 hari sejak FIRST STEP SPECIAL LIMITED EDITION dirilis), FNC merilis mini-album Korea ke-3 CNBLUE yang dikasih judul CNBLUE FIRST STEP +1 (PLUS ONE) THANK YOU ALBUM yang berisi 4 lagu: 3 lagu dari 3rd Japan Single Re-Maintenance dan 1 lagu dari album First Step.



CNBLUE FIRST STEP +1 (PLUS ONE) THANK YOU ALBUM



1. Love Girl (New Version / Acoustic Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA, HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : HAN SEUNG HOON, SHIN MIN KYU

2. Try Again, Smile Again (Korean Version)
Lyrics : JUNG YONG HWA, HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON, HAN SUNG HO
Arrangement : youwhich

3. Don’t Say Goodbye (Korean Version)
Lyrics : HAN SUNG HO (dalam versi Single Jepang liriknya ditulis oleh Jung Yonghwa)
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : youwhich

4. Yes (Kimio Korean Version)
Lyrics : LEE JONG HYUN, HAN SUNG HO
Composer : LEE JONG HYUN
Arrangement : youwhich






392, In My Head and Where You Are



Setelah sukses dengan Album Korea Pertama mereka "First Step" yang laris dipasaran dan promo selama kurang lebih 2 bulan dengan lagu Intuition (yang meraih triple crown di MCountdown dan Music Bank serta 1 kali menang di Inkigayo) dan Love Girl, CNLUE rehat sejenak karena dua member mereka Jung Yong Hwa dan Kang Min Hyuk harus syuting drama Heartstring. Baru setelah Heartstring tamat pada minggu kedua bulan Agustus, CNBLUE mulai kembali eksis di dunia musik dimana pada Agustus 2011 cnblue mengikuti beberapa festival musik di Jepang dan Hongkong.



Tanggal 1 September 2011, CNBLUE merilis Full Album Jepang kedua mereka sekaligus menjadi album Jepang terakhir mereka sebagai Indie Band di Jepang. Isi album ini terdiri dari gabungan lagu2 di 3 Single Jepang CNBLUE (The Way, I Don't Know Why dan Re-Maintenance) dan 3 lagu baru.



2nd Japan Full Album "392 Album" (The Last Japan Indie Album)



1. The Way part 2 ~Ready N Go~
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : HAN SUNG HO, J.SOO
Arrangement : J.SOO

2. The Way part 1 ~one time~
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : RYO

3. Man in front of the Mirror
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : youwhich

4. Try Again, Smile Again
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO, HAN SUNG HO
Arrangement : youwhich

5. Lie
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN, KIM JAE YANG
Arrangement : KIM JAE YANG

6. The Way part 3 ~eclipse~
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN, RYO
Arrangement : RYO

7. Illusion
Lyrics : LEE JONG HYUN, CUL
Composer : LEE JONG HYUN
Arrangement : youwhich

8. Don’t Say Goodbye
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : youwhich

9. I Don’t Know Why
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : JUNG YONG HWA, RYO

10. Coward
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN, KIM JAE YANG
Arrangement : LEE JONG HYUN , KIM JAE YANG

11. Kimio
Lyrics : CUL
Composer : LEE JONG HYUN
Arrangement : youwhich

Note:
Tanggal 10 September 2011, CNBLUE tampil sebagai Band Pembuka konser Linkin Park di Makuhari Messe, Japan. Mereka jadi satu-satanya band non-jepang yg jd band pembuka rangkaian konser Linkin Park di Jepang. (FYI, CNBLUE malah ga jd band pembuka konser LP di Seoul).
Tanggal 17-18 September 2011 CNBLUE Bluestrom di Seoul
Tanggal 25 September 2011 Last Indie “One-Man Live” Concert – Live in Yokohama Arena yang dihadiri 15.000 penonton.
Album 392 berhasil meraih posisi satu pada Billboard Japan Top Independent Albums and Singles Weekly Chart dan pada akhir tahun 2011 menempati posisi 7 dalam Oricon Top 20 Chart for full album.



Setelah sukses merilis single, mini-album dan album sebagai Indie Band di Jepang dibawah label AI Entertainment, CNBLUE memulai major label debut mereka diJepang dengan bergabung bersama Warner Music Japan (selain CNBLUE, FT Island, Oh Wonbin dan Juniel juga gabung di Warner Music Japan). Tanggal 19 Oktober 2011 CNBLUE memulai 1st Japan Major Debut dengan merilis In My Head Single



1st Japan Major Debut Single "In My Head"

1. In My Head
Lyrics : Tamai Kenzi, Kanamari Yoshifumi
Composer : JUNG YONG HWA
Arrangement : Tamai Kenzi, Momota Rui

2. Mr.KIA (Know It All)
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : Tamai Kenzi, Noma Kousuke

3. Rain of Blessing
Lyrics : Tamai Kenzi, Fukano Kaori, Keisuke
Composer : LEE JONG HYUN , RYO
Arrangement : Tamai Kenzi, Tsuri Shunsuke

4. In My Head (Instrumental)

Note:
In My Head meraih posisi 3 pada Daily Oricon Chart dihari pertama dirilis dengan terjual sebanyak 34.280 copies dan pada akhir minggu meraih posisi 4 pada Oricon Weekly Chart.
Pada November 2011 Recording Industry Association of Japan (RIAJ) mengumumkan bahwa Single In My Head berhasil meraih Gold Record karena penjualannya melebihi 100.000 copies.


Sukses dengan single pertama In My Head, tahun 2012 CNBLUE kembali akan merilis Single Kedua mereka pada tanggal 1 Februari 2012.

2nd Japan Major Debut Single "Where You Are " will be release on February 1st, 2012

1. Where You Are
Lyrics : JUNG YONG HWA, Kenji Tamai
Composer : JUNG YONG HWA
Arrangement : TBA

2. Get Away
Lyrics : Nozomi Maezawa & agehasprings
Composer : LEE JONG HYUN, RYO
Arrangement : TBA

3. Feeling
Lyrics : JUNG YONG HWA
Composer : JUNG YONG HWA, RYO
Arrangement : TBA

4. Where You Are (Inst)






Kalau di atas sudah di sebutkan berbagai jenis album yang dirilis oleh CNBLUE sejak 2009-2012, sekarang giliran Original Soundtrack dari drama dan film yang dinyanyikan (juga diperankan) oleh personil CNBLUE.



Kita mulai dari film pendek yang diperankan oleh Lee Jong Hyun dan Kang Min Hyuk berjudul "Acoustic Part 2 Bakkery Attack"





Acoustic adalah film independen berdurasi 90 menit karya sutradara You Sang-Hun. Film ini terdiri atas 3 bagian yang terdiri dari 3 cerita yang berbeda tetapi mempunyai tema yang sama yaitu Love, Hope and Music. Film ini pertama kali diputar secara resmi pada Busan International Film Festival pada 7-10 Oktober 2010 dan dirilis dibioskop pada tanggal 28 Oktober 2010. Info lebih lanjut klik: http://asianmediawiki.com/Acoustic_%28Korean_Movie%29



Acoustic OST

High Fly - LEE JONG HYUN
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : HAN SEUNG HOON, JEON KEUN HWA (MSIGNAL)
Arrangement : HAN SEUNG HOON



Note: untuk DL film dan OSTnya ini linknya:
http://cnbluestorm.com/videos/english-subbed/engsubbed-acoustic-bakery-attack-movie/
Full movie tp blm sub: http://cnbluestorm.com/2010/11/21/videodownload-acoustic-bakery-attack/





Heartstring OST



Jung Yong Hwa dan Kang Min Hyuk berperan dalam drama produksi MBC berjudul Heartstring (or You've Fallen for Me) yang ditayangkan di MBC periode 29 Juli - 19 Agustus 2011


1. Heartstrings OST Part 1 dirilis tanggal 29 Juni 2011 (terdiri dari 2 lagu)

1. You’ve Fallen For Me by JUNG YONG HWA
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : HAN SEUNG HOON
Arrangement : KIM JAE YANG

2. The Day We Fall in Love by Park Shin Hye


2. Heartstrings OST Part 2 dirilis tanggal 6 Juli 2011 (hanya terdiri dari 1 lagu)

Star - KANG MIN HYUK
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : HAN SUNG HO, KIM JAE YANG
Arrangement : KIM JAE YANG


3. Hearstrings OST Part 3 dirilis tanggal 13 Juli 2011 terdiri dari :

1. Because I Miss You by JUNG YONG HWA
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement : KIM JAE YANG

2. Because I Miss You (Guitar Ver.)


4. Hearstrings OST Special dirilis tanggal 10 Agustus 2011 terdiri dari :

Because I Miss You (Band Vers) by Jung Yong Hwa (CNBLUE)
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : JUNG YONG HWA, HAN SEUNG HOON
Arrangement :PARK SE JUN


5.Heartstrings OST (Japan vers) dirilis 7 Desember 2011


1. Comfort Song by JUNG YONG HWA
Lyrics : HAN SUNG HO
Composer : KIM JAE YANG
Arrangement :KIM JAE YANG




Terus Ost. dari Drama pertama Jung Yong Hwa "You're Beautiful"

OST YAB :

1. Promise by Lee Hongki feat Jung Yong Hwa (OST Part 1)

2. Song For A Foo by JUNG YONG HWA (OST Special Edition)






Nah, sekarang CNBLUE DVD


1. Listen To The CNBLUE ~ CNBLUE 2nd Single Release LIVE TOUR at Shibuya-AX,
Release Date : February 9, 2011

2. Re-maintenance~ CNBLUE Zepp Tour 2011
Release Date : April 25, 2011

3. Listen To The CNBLUE 1st LIVE Concert 2010 at A-X Korea
Release Date: June 22, 2011

4. CNBLUE Special,
Release Date: August 1, 2011

5. 392~ CNBLUE 2nd Album Release LIVE at Yokohama Arena,
Release Date: December 28, 2011

6. Here, In My Head~ CNBLUE Winter Tour 2011 Live at Yoyogi Gymnastic Stadium
will be released on March 14, 2012

7. BLUE STORM: 2011 CNBLUE Live Concert at Seoul,
Will be released on January 31, 2012.



THE END...



Finally, selesai juga, gak nyangka sepanjang ini. :)






References:
http://en.wikipedia.org/wiki/CN_Blue
http://boiceindonesia.wordpress.com/discography/
http://cnbluestorm.com/
http://cnblackyong.tumblr.com/post/14503881684/cnblue-discography
http://www.shinhye.org/
http://en.wikipedia.org/wiki/Heartstrings_%28TV_series%29
http://asianmediawiki.com/Acoustic_%28Korean_Movie%29



PLEASE TAKE OUT WITH FULL & PROPER CREDITS.



WE LOVE CN BLUE






By ; Peni Purwani