Jumat, 28 Oktober 2011
YS IDOL (Chapter 12 "SHOULDER TO CRY ON”)
SJ Entertainment Present :
Serial : “YS IDOL”
Chapter 12 “Shoulder To Cry On”
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)
* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG)
* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)
*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)
*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)
*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)
*Team Basket GI University :
Siwon, DongHae, Jinwoon, Gikwang (Beast), LeeJoon, Go (MBlaq), Chansung (2PM)
Manajer : Heechul
*Best Appereance : TaecYeon (2PM)
Opening Theme Song : Intuition by CN Blue
Recently Status ;
YooNa Sweet : Please, Bring Back The old times…Ohh, Honestly I need a shouder to cry on T.T
***
@Kediaman Keluarga Jung..
“Jangan dekat-dekat issshhh…” SeoHyun memperingatkan YongHwa sambil menjauh darinya dan memilih duduk di ujung sofa. Sore itu mereka sedang berada di rumah YongHwa. Hari libur seperti hari itu dan di musim penghujan pula mereka lebih memilih menghabiskan waktu bersama kalau tidak di rumah YongHwa atau di rumah SeoHyun jika YongHWa tidak punya jadwal bareng anak Code Blue atau SeoHyun tidak ada jadwal Cheers, kegiatan sosialnya atau sekedar party yang harus dihadirinya sebagai bagian masyarakat jetset ibukota a.k.a high society.
Kembali mereka bertengkar untuk hal sepele, gara-gara rebutan remote TV. SeoHyun ingin melihat acara fashion sedangkan YongHwa ingin melihat live music. Dan YongHwa berhasil mengambil remote TV mengalahkan SeoHyun, jadilah SeoHyun merajuk.
“Jashikkk…Aku juga tidak bermaksud begitu…kepedean…”
YongHwa mengulum senyum pelan lalu duduk dengan diam tepat di ujung sofa satunya, pelan dia melirik kekasihnya yang duduk membatu dengan tangan bersidekap di dada dan terlihat menggemaskan dengan ekspresi serius menatap layar besar TV flat di ruang keluarga YongHwa di belakang perapian. YongHwa sendiri tidak benar-benar ingin melihat live music itu, dia memang cuma ingin mengerjai kekasihnya itu, senang melihat wajah menggemaskan SeoHyun jika sedang merajuk.
Karena gemas YongHwa bergeser satu kali menuju ke arah SeoHyun, SeoHyun berbalik lalu mengerling tajam. “Huuuhhh…” lalu kembali buang muka, meledaklah tawa YongHwa.
SeoHyun kembali mengerling tajam.
“Hahaha..arasho…” YongHwa lalu mengulurkan remote TV itu ke SeoHyun. “Baikan??”
SeohYun dengan wajah berbinar meraih remote TV itu, “Dee, Baikan…ommo…” dan tidak siap ketika tangan terulurnya ditarik YongHwa sehingga tubuhnya masuk ke dalam pelukan YongHwa. Tubuhnya kemudian terjatuh tepat diatas tubuh YongHwa. “Iissshhhh…” ucapnya pelan sambil mendekat berniat menghadiahkan ciuman ke wajah kekasihnya yang tersenyum jahil ketika suara HP YongHwa memecah kemesraan itu. SeoHyun kemudian bangkit dan memberi ruang kepada YongHwa meraih telepon genggamnya dan menjawabnya.
“APA???” SeoHyun terkesiap kaget ketika menemukan YongHwa setengah berteriak dengan wajah yang memucat dan menatapnya dengan tatapan aneh.
“Dee, Hyunnie bersamaku sekarang…Dee…kami akan kesana…” YongHwa kemudian menghentikan pembicaraannya lalu menatap SeoHyun yang terlihat penasaran.
“Waeyo oppa?? Siapa yang menelpon??”
“JongHyun-ah, itu…itu… Yoona-yah…” YongHwa tercekat, bingung bagaimana harus menjelaskan situasinya kepada SeoHyun.
“Kenapa dengan Yoona onnie, oppa??” SeoHyun mendekat ke YongHwa.
“Yoona-yah mencoba bunuh diri…”
“DEE????”
***
Seoul Hospital…
SeoHyun sudah menangis begitu banyak, masih dari pertama dia mendengar berita percobaan bunuh diri Yoona di rumah yongHwa sampai ketika dia tiba di Seoul Hospital bareng YongHwa dan hanya menemui JongHyun di ruang tunggu UGD, sehingga matanya bengkak dan nyaris terpejam. YongHwa hanya memeluknya sejak ia menangis, di ruang tunggu Seoul Hospital. Di depan mereka JongHyun berdiri tanpa menghiraukan sekitarnya menatap pintu kamar UGD Seoul Hospital. Sedangkan dari kejauhan MinHyuk datang bersama JungShin membawa minuman dan beberapa cemilan yang mereka beli di kantin Rumah Sakit. JungSHin kemudian menyodorkan satu kantongan yang berisi roti dan segelas kopi panas kepada YongHwa.
“Ayo makan roti dulu yah Star, sejak tadi kamu belum makan apapun??”
SeoHyun menggeleng. “Shiroo…” suaranya serak, dia kemudian mencoba berdiri. “Aku mau Yoona Onnie…”
YongHwa berdiri dan memeluknya, mencoba menenangkannya. “Star, tenanglah…Yoona-yah akan baik-baik saja…”
“Aku yang salah oppa, aku tidak pernah memperhatikan Yoona Onnie…aku bahkan tidak tahu kalau hubungan orang tuanya bermasalah…hikkksss…aku..aku pikir diantara semua tawanya Yoona onnie bahagiah..hikkksss..padahal..padahal..ohhh..mianhe onnie..chinca mianhee….” YongHwa mengusap wajah SeoHyun yang berurai air mata, dan kembali mengambil tissue dari tas SeoHyun dan menyodorkannya ke SeoHyun yang kemudian menyeka airmatanya dan membersit hidungnya.
JungShin mengusap wajah pelan di tempatnya berdiri, merasa bersalah pula. Dia juga termasuk orang yang lumayan dekat dengan Yoona, mereka bahkan sering berkomplot bersama mengerjai SeoHyun atau JongHyun bareng MinHyuk dan HongKi tetapi justru dia sama sekali tidak tahu apapun tentang penderitaan Yoona. Tak jauh darinya MinHyuk yang juga terlihat bersedih sibuk menekan tuts dan menjawab tanya dari Sulli. Mereka tadi menghabiskan waktu bersama sebelum dia mendapat telpon yang mengagetkan dari JungShin.
Chat Sulli – MinHyuk :
Sulli : Kondisi Yoona Onnie sekarang bagaimana?
MinHyuk : Kami masih menunggui dokter selesai memeriksanya, doakan yang terbaik untuknya…
Sulli : Dee..Mianhe tidak bisa menemanimu disana..
MinHyuk : Dee..tidak mengapa..aku akan menunggu sampai kamu siap mengumumkan hubungan kita pada orang-orang…
Sulli : Gomawoyo…
MinHyuk : Dee…oh iya Rahasiakan juga apa yang terjadi pada Yoona noona saat ini yah, jangan beritahu pada siapapun dan anggap kamu tidak tahu, kasihan Yoona Noona kalau ini sampai menyebar…bahkan pada Nicole, JiyOung dan Min…
Sulli : Dee. Jangan lupa makan..
MinHyuk : Dee..i love you…
Sulli : Love you too…^^
“Ini bukan salah siapa-siapa Hyunnie…jangan salahkan dirimu…”
MinHyuk mendengar kata-kata menenangkan itu keluar dari bibir YongHwa.
Mereka semua lalai, mereka pikir Yoona yang selalu terlihat paling bersemangat dan ceria ternyata menyimpan duka yang dalam. Meski bergelimang harta ternyata Yoona adalah orang yang sangat-sangat kekurangan kasih sayang, dan kasihannya lagi hubungan cinta yang dibangunnya bersama para pria-pria yang menyimpan kasih padanya juga selalu berumur pendek, entah mengapa. Hari ini adalah hari keputusan sidang perceraian orang tuanya, Yoona sebelumnya telah mencoba mencari jalan menyatukan keduanya tetapi hasilnya nihil, jalan terakhir kalau kedua orang tuanya memutuskan bercerai dia mengancam mencoba bunuh diri tetapi kedua orangtuanya tidak menghiraukan ancamannya, dan terjadilah kejadian hari ini. Di dalam ruang UGD selain dokter hanya ada ibu Yoona, ayahnya tidak terlihat di Rumah Sakit hari ini.
Seohyun mulai menangis lagi. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan membungkuk, bahunya berguncang. “Aku tidak percaya ini terjadi…kasihan Yoona Onnie…” katanya di tengah isak tangisnya.
“Dee star…meski tidak percaya kita harus terima kenyataan ini…” YongHwa meraihnya dalam pelukannya dan memeluknya erat-erat. Dia tahu SeoHyunnya akan sangat terguncang oleh hal seperti ini, dia sangat perasa dan memiliki empati yang sangat besar untk sahabat-sahabatnya. Melihat sahabatnya terluka itu sama dengan dirinya yang terluka dan YongHwa bingung bagaimana menenangkan kekalutan yang mendera pada kekasihnya itu, jalan satu-satunya yang bisa dilakukannya sekarang adalah memeluknya erat-erat menyalurkan perasaan tenang kepadanya.
“Yoona onnie ternyata terluka, ternyata bersedih…tetapi kami justru tidak pernah tahu…sahabat macam apa kami oppa…dia tidak pernah menceritakan kisahnya…dia justru yang selalu menghibur kami-kami…otthoke oppa…hikkksss…”
“Hyunnie benar…dia tidak pernah menceritakan apapun tentang kegalauannya…justru dia yang selalu menyediakan bahunya ketika aku bersedih…” suara tercekat dan dalam itu milik JongHyun yang juga tampak sangat menyesali dirinya.
SeoHyun mengurai pelukan YongHwa di sela tangisnya dan melihat Tubuh JongHyun yang membelakangi mereka dan hanya menatap pintu ruang operasi dengan serius. Terlihat dari tubuhnya yang bergetar tak kalah terpukulnya dengannya. SeoHyun mengerti penyesalan JongHyun. SeoHyun ingat beberapa hari terakhir ini Yoona justru sibuk mencemaskan JongHyun yang terlihat bersedih karena masalahnya dengan SoeJin. Yoona bahkan sering terlambat mengikuti latihan cheers mereka karena sibuk menemani sepupunya itu.
“Panda Jelekku sedang bersedih onnie, dia butuh aku…” itu selalu alasan yang dilontarkannya pada Taeyeon jika di tanya alasan keterlambatannya.
Dari kejauhan Tifanny dengan wajah yang terlihat pucat dan sangat cemas mendekat kepada mereka, di belakangnya HongKi berjalan setengah berlari berusaha mengimbangi Tifanny yang tidak lagi berjalan tetapi berlari.
“Hyunnie..yoona, bagaimana Yoona??”
SeoHyun mendongak dan menemukan Tifanny dengan mata berkaca-kaca, tangisnya yang tadi reda kembali meledak. “Fanny Onnie…” Dia berdiri dan berlari masuk ke dalam pelukan Tifanny. “Yoona onnie masih diperiksa..otthoke…”
Tifanny meski dengan mata berkaca-kaca mencoba menahan tangisnya, dia harus kuat demi sahabatnya di dalam sana, dia kemudian memeluk SeoHyun erat dan mengusap punggungnya. “Tenang Hyunnie…Yoona pasti baik-baik saja…”
SeoHyun menghela nafas panjang mencoba meredakan tangisnya lalu mengurai pelukannya.
“Apa alasan percobaan bunuh dirinya?”
HongKi bertanya kepada Yonghwa yang berdiri bersisian dengan JungSHin dan MinHyuk.
“Kedua orang tuanya akhirnya memutuskan bercerai…”
JongHyun meski mendengar kedatangan teman-temannya memilih tidak bergeming, jika bisa dia ingin ikut masuk ke dalam, memastikan kondisi Yoona.
Kemudian satu-persatu anak-anak cheers GI berdatangan, Taeyeon datang bersama SooYoung, HyoYeon dan Yuri, kemudian Sunny datang di antar SungMin dan terakhir Jessica datang dengan TaecYeon yang terlihat bingung harus bagaimana di tengah teman-teman Jessica yang bersimbah air mata, dia sendiri ingin menenangkan Jessica tetapi di satu sisi dia tidak tahu harus berbuat apa, bisa mengantar Jessica ke sini saja adalah kesempatan langka, kebetulan dia berada di Rumah Jessica di hari libur seperti hari ini, dan ketika Jessica mendapat telpon mengabarkan kondisi Yoona diapun kemudian menawarkan diri mengantarnya, dan Jessica yang sebenarnya enggan tidak punya pilihan lain selain mengiyakan tawaran Taecyeon. Dan kebekuan Taecyeon kemudian pecah ketika Siwon terlihat berlari–lari kecil datang bergabung dengan mereka untuk mengetahui kondisi Yoona.
Dan setelah menunggu selama beberapa jam, mereka akhirnya mengetahui kepastian keadaan Yoona, kondisinya baik-baik saja, luka pada pergelangan tangannya yang hampir memutus urat nadinya berhasil di selamatkan dengan baik oleh dokter-dokter bedah ahli. Dan karena berhubung malam telah larut, mereka belum bisa menemui Yoona dan hanya menitip salam buat Yoona pada ibu Yoona dan JongHyun yang memilih menetap menunggui Yoona.
***
Di atas Mobil YongHwa…
SeoHyun berbaring di pundak YongHwa dan mencoba menutup mata, matanya memang terasa berat tetapi dia tidak bisa terlelap, pikirannya menerawang ke mana-mana. Dia kemudian merasakan tangan YongHwa mengusap pelan kepalanya.
“Oppa…”
“Hmmm..waeyo??”
“Kedua orang tua Yoona onnie dulunya pasti saling mencintai yah??”
“Dee, kalau tidak saling mencintai tidak mungkin Yoona-yah bisa lahir begitu saja…”
“Tetapi kenapa mereka berpisah??”
YongHwa menghela nafas panjang. “Cinta saja terkadang tidak cukup menjembatani perbedaan Hyunnie, dan dalam sebuah pernikahan selain cinta dibutuhkan kepercayaan dan tanggugjawab besar.”
“Mereka tidak punya kedua hal itu yah, jadi memutuskan berpisah…”
“Aku juga tidak mengatakan seperti itu karena aku tidak tahu apa penyebab perpisahan mereka. Hanya saja, kehidupan berkeluarga itu lebih kompleks Hyunnie, lebih berat karena tanggung jawabnya lebih besar. Jadi dibutuhkan banyak hal untuk membuatnya bisa bertahan sampai akhir, kematangan mental juga termasuk di dalamnya, nah mungkin mereka termasuk orang-orang yang kalah dari kehidupan ini, tetapi bisa juga mereka memilih berpisah untuk tidak saling menyakiti lebih dalam lagi.”
“Tetapi mereka justru menyakiti Yoona Onnie…”
“Disitulah letak keegoisan mereka, mereka tidak memikirkan efeknya pada Yoona-yah. Seharusnya mereka melepaskan keegoisan mereka demi kebahagiaan anak mereka satu-satunya…”
Kembali diam melingkupi mereka berdua, hanya terdengar suara Phil Collins dengan lagu lawasnya “You’ll Be My Heart”
(Come stop your crying It will be all right
Just take my hand Hold it tight
I will protect you from all around you
I will be here Don’t you cry
For one so small, you seem so strong
My arms will hold you, keep you safe and warm
This bond between us, Can’t be broken
I will be here, Don’t you cry
’Cause you’ll be in my heart
Yes, you’ll be in my heart
From this day on, Now and forever more
You’ll be in my heart, No matter what they say
You’ll be here in my heart, always…)
“Di masa depan, jika Oppa dan aku kelak menikah dan memiliki anak bersama, kita tidak akan seperti orangtua Yoona onniekan? Kita pasti kuat yah Oppa…”
YongHwa menghentikan mobilnya di pinggir jalan malam itu, ketika bintangpun tak bermunculan karena langit tertutup mendung, hanya bulan yang bertahta.
Dia berbalik dan menangkup wajah yang kelihatan pucat karena banyak menangis itu. “Hyunnie, Hidup itu sporadis sayang, kesedihan dan kebahagiaan terjadi secara acak, kita tidak dapat menebaknya dan menolaknya. Pun perpisahan kedua orangtua Yoona-yah meski kita sesalkan, meski berat kita harus menerimanya, dan Yoona pun harus menerimanya. Dan mereka pasti memiliki alasan kuat kenapa melakukan hal itu. Begitupun kelak dengan kita di masa depan Sayang, kita tidak pernah bisa tahu apa yang terjadi tetapi ketahuilah everything happen for a reason, and most definitely for now you are the reason of my existence dan semoga sampai selamanya sayang…”
YongHwa kemudian mencium puncak kepala kekasihnya takjim.
(Why can’t they understand the way we feel
They just don’t trust, what they can’t explain
I know we’re different but, deep inside us
We’re not that different at all
And you’ll be in my heart, Yes, you’ll be in my heart
From this day on, Now and forever more
Don’t listen to them
’Cause what do they know
We need each other, to have, to hold
They’ll see in time
I know
When destiny calls you, You must be strong
I may not be with you, But you’ve got to hold on
They’ll see in time
I know
We’ll show them together
’Cause you’ll be in my heart, Yes, you’ll be in my heart
From this day on, Now and forever more
Oh, you’ll be in my heart
No matter what they say
You’ll be in my heart, always
Always….)
(Phill Collins – You’ll Be in My Heart)
***
Keesokan harinya, Seoul Hospital…
Hujan mengguyur kota Seoul Pagi itu, terlihat dari kaca jendela Seoul Hospital dari ruangan VVIP lantai 5. JongHyun menghela nafas panjang lalu berjalan dari sisi jendela menuju kursi di samping tempat tidur, tempat dimana tubuh lemah Yoona terbaring.
“Kamu tidak ada kuliah?? Pergi kampus deh sana, gak usah menungguiku…Omma juga sudah ke kantor…” pelan suara Yoona tanpa mengangkat wajah dari novel yang dibacanya.
“We need a talk…” JOngHyun mendudukkan pantatnya di atas tempat duduk dan menatap Yoona serius.
Yoona menutup novelnya lalu mengangkat wajah dan memandangi JongHyun. “Gak ada yang harus dibicarakan JongHyungie. Kamu ke kampus gih…”
“Kenapa kamu memilih jalan ini? Bukankah kamu yang mengatakan padaku kalau semua persoalan pasti ada jalan keluarnya? Kenapa justru memilih jalan singkat ini? Dan kenapa tidak berbagi padaku, apakah kamu tidak mempercayaiku? Jujur aku kecewa, ternyata kamu tidak menganggapku sama sekali…”
“Kamu juga ada masalah, untuk apa aku menambah bebanmu…”
“Masalahku dengan Soejin sama sekali tidak ada artinya dibanding masalahmu. Kamu tahu? Aku seperti pengecut dan banci yang malah sering merepotkanmu yang ternyata menghadapi masalah berat ini sendiri..kamu membuatku merasa kecil..”
“Aku tidak berniat seperti itu…”
“Aku tahu tapi tetap saja kenyataannya seperti itu…”
Yonna menghela nafas panjang. “Mianhe…”
JongHyun mengepalkan tangannya. “Jangan meminta maaf, kenapa kamu selalu seperti ini? Kenapa terlalu keras pada dirimu sendiri, kamu harusnya terbuka Yoona-yah, kalau ada masalah ceritakan pada aku, aku keluargamu dan kamu tahu di Seoul kamu satu-satunya keluarga yang aku miiki…”
Yoona menundukkan wajah. Dia bukannya tidak mau menceritakannya hanya saja dia bukan tipe orang yang suka membebani orang lain dengan kesedihannya, baginya kesedihannya cukup dia yang tahu, orang lain cukup tahu kebahagiaannya.
“Mianhe kalau aku keras padamu, aku sayang kamu Yoona-yah, aku sedih melihatmu seperti ini…” JongHyun meraih tangan Yoona, membawanya ke dalam genggamannya. Yoona menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan ketika satu butir Kristal jatuh bergulir di pipi Yoona, JongHyun mendekat lalu memeluk tubuh sepupunya itu.
“Menangislah dear jika itu membuatmu lega, menangislah…” lirih JongHyun membisiki telinga Yoona. Yoona semakin tergugu dan membalas pelukan JongHyun erat.
“Aku sedih Panda, aku kecewa, mengapa mereka begitu egois, mereka memang tidak pernah sayang padaku…”
“Aku sayang padamu dear, dan untuk kamu tahu, aku selalu ada buatmu, jika kamu butuh bahu untuk menangis aku akan ada disampingmu…”
Pagi yang terbungkus hujan itu berlalu, meski di luar sana dingin melingkupi kota Seoul tidak di hati Yoona, ada yang menjalar hangat di sana, setidaknya dia tahu ada satu orang yang menyayangi dan akan melindunginya. Satu-satunya orang yang kini bisa diandalkannya sebagai keluarga ketika bahkan kedua orangtuanya pun sudah tidak disampingnya.
***
Yoona yang terbaring di tempat tidur ruang rawat inap VVIP tersenyum pelan saat sahabat-sahabatnya menongolkan wajah di pintu kamarnya.
“Onnie….” Dengan wajah cemas, SeoHyun kemudian datang mendekat dan duduk tepat di sampingnya, diatas tempat tidurnya. “Onnie, kenapa seperti ini? Kenapa tidak berbagi pada kami-kami…”
Taeyeon mengangguk lalu menyusul ke enam lainnya membenarkan pula ucapan SeoHyun.
“Mianhe..chinca mianhe…” lirih suara Yoona dan dengan mata berkaca-kaca dia menatap ke delapan sahabatnya yang terlihat menyesalkan tindakannya. “Aku tahu aku salah, tapi saat itu aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa…aku tidak ingin kedua orangtuaku berpisah meski aku tahu bahkan sebelum ketuk palu hakimpun mereka sudah tidak bisa bersatu lagi, aku hanya ingin punya orangtua yang utuh…”
“Meski kecewa, aku mengerti perasaanmu. Tapi lain kali berceritalah pada kami Yoona-yah, kamu membuat kami sedih dan merasa tidak dianggap sebagai sahabat…” Taeyeon juga mendekat ke samping Yoona di sisi yang bersebrangan dengan SeoHyun. Demi mendengar perkataan Taeyeon yang lain mengangguk.
“Iya nih, kami seperti bukan saudaramu saja…” HyoYeon mengedipkan sebelah mata.
Yoona terenyuh dia lalu memeluk SeoHyun yang ada di depannya dengan wajah sedih, yang lain kemudian bergabung dan saling memeluk.
“Mestinya kita saling menguatkan, That’s what are friends for…”
“Mianhe..chinca Mianhe…” Yoona tergugu di tengah pelukan sahabatnya, ternyata Tuhan sangat baik padanya, meski dia telah kehilangan kasih kedua orang tuanya secara utuh, setidaknya masih banyak yang menyayanginya, dia masih memiliki 8 saudara yang bisa dipercayainya. Dari luar JongHyun yang melihat adegan itu tersenyum pelan.
***
.CHAPTER 12 – END.
Authors Note :
Mianhe guys delay lagi..hehehe..seperti yang pernah aku katakan kalau akhir tahun tuh emang waktu yang krusial bagiku, kantorku suka sibuk sendiri bikin kegiatan macam-macam..hehheheh..semoga kalian selalu sabar menanti yah.
BTW YS Idol ini aku buat kembali pakai system kebut semalem, habis ujian malamnya langsung bikin YS Idol, besoknya kembali kerja..hehehhe..aku buatnya di tengah udara dingin dan ditemani suara Phil Colins itu kenapa di Seoul sedang Musim Hujan dan lagu OSTnya lagunya Phil Colins..heheh..
Tetap tinggalkan jejak kalian yah guys, jangan jadi SILENT RIDERS< soalnya koment kalian PENTING bagiku. Hehehe..and follow my twitter : Sj_Alt
Keep healty guys, luv u all..^^
(photo's : cr : as tagged)
.SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
yaah.. sbenar'y aq ngarep'y seh Yoona ma Jonghyun gk spupuan. hehe..
BalasHapusatw gk eon crita'y nant Yoona tu ank angkt jdi gk da hubgan deh ma Jonghyun. biar dipsangin gtu.. *maksa banget yaak* :D
tpi tetp FF eon SJ slalu dinanti olehQ. kekee..
gk sbar ma AOD part 3. >.<
All you have to do is call yoonnaaaa-yah...
BalasHapusAnd I'll be there, yeah, yeah, yeah.
You've got a friend.....
rah sedikit Flashback ke jaman2nya alya (AADC) yang juga pengen bunuh diri.. mungkin feelnya sama kaya kasus Yoona diatas,penyesalan dan support sahabat2nya begitu kental terasa..
well done Sj..cheers!!^^
kira2 jonghyun suka ga yah sm yoona???penasaran .. ikhhh jdi pngen pnya shbt kya hyunie .. care bgt .. SJ aku mau crita ys idol yg cmburu2 lagi hihiih lucu yong sama hyun nya hehee .. Walopun SJ lagi sibuk2 tp Sj masih bisa berkarya .. daebakkk!!!!! Fighting!!!!!!!!!! ^____^ dtnggu YS idol chapter 13 nya #Ga sabaaarrrrrrrrr
BalasHapusonn, knp blognya mau ditutp? jangaaaan :'(
BalasHapusUnnie....akhirnya unnie update ditengah sya yg sedang dilanda krisis fanfic.....soalnya nungguin gogumafics blom update,,unnie blm update...rasanya gila gk ad ff yg bsa dbca.......>,< kkk~
BalasHapusOverall,,always to thumbs for you unnie~~~^^
and pasti sya slalu envy dgn karakter hyun disini....kkk~LOL
Ditunggu chap slnjutnya unnie.....and AOD nyaa jugaaa...... :D
terakhir,,,always fightiing unnie sma krjaan nya dikantor....jaga kesehatan...makannya jgn smpe telat yaa unn~~^^
Luv you <33333
eonnie,, ff nya keren aq suka banget,,, aq lebih suka jonghyun jadiannya sm yoona tapi mereka kan sepupuan #kekekkek.. aku lg sm banget nich sm Thikaa Ry lg krisis fanfic soalnya FF yg di gogumafics nya blom update untung dech ad ff nya eonnie ^^
BalasHapusEonnie tetap semangat & jangan lupa istrahat yg cukup klw eonnie lg capek ga usah dech eonnie maksain untuk nulis FF entar eonnie sakit lg...^^
SJ eonnie Hwaiting ^^
unnie..ada typo. orang tua jadi orangutan :D pas lagi serius baca langsung ketawa gara2 itu, hehehe...tapi gapapa lah, mungkin ini gara2 sistem kebut semalem :D
BalasHapusaduh unn, aku jadi agak susah bayangin yoona - jonghyun jadi sepupu disini. abisnya dialog mereka disini malah kayak orang pacaran, hhe. soejin juga jarang dimunculin. jadi susah bayangin jonghyun-soejin pacaran.
aku jadi agak aneh pas yong ngomong serius gitu. soalnya sebelum baca aku nonton wgm dulu :D wkkk~ yong choding jadi serius XD
oya, makasih unnie udah bela2in bikin ff ditengah kerjaan yg padat. SJ unnie fightiiiingg!! ^^9
Onniiiiiiiie thx for ur hardwork... Semoga urusan kerjaannya selalu lancarjaya..
BalasHapusBener kata peni makin lama makin bagus tulisannya..
Walaupun terinspirasi dr AADC tp tetep aja bisa disempilin bumbu2 YS Idol, yaitu Minhyuk dan Sulli yg akhirnya jadian hahaha
Ahhh.. You're so daebak onn :]
Ps: aku jg lgsg ketawa baca typonya onn hehe
Onn, di atas itu aku, si vira :p
BalasHapusall : gomawoyo, terus terang membaca koment kalian membuatku lebih bersemangat membuat FF dan mencoba mencari jalan keluar terbaik agar Blogku gak usah sampai di tutup..hikkksss..
BalasHapusluv you all :)
Ini nasibnya Yoona kog malang bener??? Gak tega ah...
BalasHapusMesti baca lagi nih biar feelnya dapet. Susah masuk ke cerita part ini.
Lho napa blognya mau ditutup? Jangan donk!! Q masih pengen baca ide2 cerita menarik darimu...
Ditunggu lanjutan ceritanya...Plus lanjutan AODnya kapan keluarnya? #pengen tau lanjutannya#
dr crita ini sih, jd agk ngarep yoona akhirnya sama jonghyun oppa, unnie eheheee.. tp lgsg ngerasa 'failed'tiapnkali nemu kata saudara.. tp yg plg penting, uri yongseo tetap mesra, ttp eksis romantisnyaa ehehee.. gomawoyo unnie,fightiiing Sj unnie!!
BalasHapus