Sabtu, 16 Juli 2011
Serial : YS IDOL (Chapter 4 I'M IN LOVE)
SJ Entertainment Present :
Serial : “YS IDOL”
Chapter 4 “I’M IN LOVE”
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)
* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG), Desung (Big Bang)
* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)
*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)
*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)
*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)
*Team Basket GI University :
Siwon, DongHae, Jinwoon, Gikwang (Beast), LeeJoon, Go (MBlaq), Chansung (2PM)
Manajer : Heechul
Opening Theme Song : Intuition by CN Blue
Recently Status ;
SeoStar : Nemenin My Duck watching Sherlock Holmes 2 @ CGV…^^
6 Comment
N-Cole : Ehhmm..ehmmm…
Goddes Sulli : Haalaah, judul filmnya dong….Hohohoho…Turut berduka cita deh…^^
Jiyoung : Sulli…Kenapa emangnya???
Goddes Sulli : Jiaahh tuh filmkan bukan Hyunnie banget, berani taruhan dianya pasti boring abis…
JiYoung : Hahahhaha..Poor Hyunnie kalo begitu…
N-Cole : Ckckckkc..dasar nih bocah-bocah emang pada polos yah, gini nih kalo kelamaan jomblo. Let me tell you sumthin’ gerlzzz, biar kata ke Neraka kalo bareng orang tercinta yah tetap ajha berasa surga…^^
@CGV Yongsan, Seoul
Seohyun menguap di kursi penonton, ini sudah yang ketiga kalinya dia menguap, disampingnya YongHwa malah semakin semangat melihat aksi Robert Downey Jr dan Jude Law di Sequel terbaru Sherlock Holmes, A Game of Shadows. (Author say : Film garapan Guy Ritchie SH 2 ; A game of Shadows ini sendiri rencana rilisnya pada tanggal 16 December 2011, jadi belum rilis tapi berhubung namanya ajha cerita fiksi dan lagi film ini bakal jadi salah satu film yang aku nanti-nantikan setelah HP 7 Part II jadi gak apakan kalo aku masukin disini..hohohoho…)
Asli, di tempatnya Seohyun sudah merasa sangat boring tetapi dia harus bertahan menemani YongHwa menonton sampai selesai, karena ini adalah bagian dari konsekuensi ucapannya kemarin ketika YongHwa bersedia menemaninya hadir pada privat party yang diadakan salah satu model terkenal di Seoul yang notabene sahabat Seohyun. Dia kemudian merengek kepada YongHwa untuk menemaninya tetapi YongHwa yang sangat-sangat alergi hadir di Privat party seperti party teman-teman sosialita Seohyun, menolak. Dia kemudian luluh dengan satu syarat, Seohyun harus menemaninya nonton sequel terbaru Sherlock Holmes. Seohyun akhirnya mengangguk, menyanggupi keinginan YongHwa.
Dan disinilah dia sekarang, menemani YongHwa menonton. Dan asli dia bosan banget, dengar lagu latar filmnya saja Seohyun sudah mau tertidur belum lagi jalan ceritanya yang “Bukan” dia banget. Berbeda dengan YongHwa yang mahasiswa hukum, pasti film seperti ini menjadi film favoritnya secara tokoh utama, bergelut dengan kasus-kasus yang membutuhkan ketajaman analisis untuk memecahkannya. Seohyun mah ogah. Tadinya dia berpikir setidaknya akan ada sesuatu yang bisa dia tangkap atau yang bisa diambil dari film yang mengambil setting tahun 1800-an, minimal tema outfit para pemerannya yang bisa dijadikan trendsetter untuk pilihan outfitnya namun melihat baju si detektif yang lebih banyak menggunakan long coat membuatnya kecewa dan gigit jari.
Setelah menghabiskan satu kotak popcorn dan satu gelas cola, dia memilih melingkarkan tangannya di perut YongHwa dan menyandarkan kepala di dada bidang YongHwa mencoba untuk tertidur, (Author say : Kerennya bioskop di Seoul, ada studio yang kursinya tidak pakai sandaran tangan, mungkin memang diperuntukkan untuk Couple jadi tidak ada lagi yang membatasi kamu untuk meringkuk dan pegangan tangan. Pertanyaannya kemudian kenapa YongSeo Couple pas di WGM gak nonton di Studio yang kursinya seperti itu yah???hahhahah…). YongHwa yang melihat kelakuan Seohyun memang sudah bisa menebak kalau Seohyun akan bosan setengah mati, seperti film pertama Sherlock Holmes yang mereka tonton bersama juga di tahun 2009, reaksi Seohyun pun seperti ini. Dia tertidur sampai film selesai.
“Oppa…” Merasa tidak bisa tertidur Seohyun berbisik dan mendongakkan wajahnya ke YongHwa.
“Hmmmm…” YongHwa menjawab dengan mata terpaku di wajah serius Holmes yang sedang menganalisis kasus.
“Oppa, cium aku dong…” Seohyun yang merasa bosan setengah mati memilih menggoda cowoknya itu.
“Aku lagi serius nonton Hyunnie, kamu kalau mau tidur, tidur ajha…” YongHwa menjawab dengan ekspresi yang masih sama, tidak mengalihkan wajahnya dari layar di depannya.
“Oppa sudah tidak mau menciumku??” Seohyun mencoba merajuk.
Akhirnya YongHwa yang merasa terusik mengalihkan wajahnya dari layar bioskop ke wajah cantik kekasihnya itu, “The point now isn’t about that star…” ucapnya lalu memencet hidung Seohyun yang masih mendongak membuat Seohyun meringis kesakitan.
Seohyun masih berniat menganggu kekasihnya itu, ketika telpon genggam YongHwa berbunyi. Dialah yang kemudian berinisiatif menjawabnya, dengan mengecilkan volume suaranya dia menjawab telpon itu.
“Yobhuseo…”
Disebrang sana Hongki dengan suara panik setengah berteriak “Hyunnie, Yong mana??”
“Ada disebelahku, Waeyo oppa?”
“Teleponnya kasih ke dia, Palli…”
Seohyun kemudian menyerahkan telepon ke YongHwa, masih dengan gaya bicara yang berbisik-bisik “HongKi oppa, tetapi sepertinya penting soalnya dia menyuruhku menyerahkan ke Oppa…”
YongHwa kemudian menerima telepon itu, seketika wajahnya berubah pias mendengar penjelasan Hongki dari sebrang. Setelah memutuskan hubungan telepon itu, dia kemudian memandang wajah Seohyun yang sedari tadi sudah penasaran.
“Kita pulang Hyunnie, JongHyun mabuk lalu berkelahi…”
“Boo???” Tangan YongHwa kemudian membekap mulutnya. Seohyun kembali sadar sekarang dia sedang berada di bioskop, orang-orang disampingnya meliriknya sinis, menyuruhnya untuk diam.
YongHwa kemudian menarik tangan Seohyun untuk berdiri dan berlalu dari studio. Mereka bergegas berjalan cepat dengan tangan yang saling terkait. Seohyun tiba-tiba berniat menghentikan langkahnya ketika dilihatnya di sana, di tempat pembelian popcorn, Sunye dan DongHae sedang tertawa bersama, tampaknya mereka hendak menonton pertunjukan selanjutnya. Tetapi dia urung melakukannya ketika melihat wajah keras YongHwa yang terlihat cemas.
“Hmmm..jadi kalian date diam-diam, awas ajha yah…” batinnya pelan sambil mengikuti langkah panjang YongHwa.
***
Another Day in Go-Chun International University
Pagi itu, kembali Seohyun gabung dengan gerombolan nongkrong di taman kampus. Masih dengan personel yang sama. Ada pasangan berbahagia Jinwoon dan Nicole, ada YoSeob yang kali ini berbagi cemilan dengan Seohyun, ada MinHyuk & Jungshin yang asyik surfing di dunia maya mencari kabar tentang info musik terbaru, ada Min yang juga ikut-ikut melihat ke apple putih Minhyuk mengomentari tampilan band-band indie yang sedang mereka pelototi, ada Wooyoung yang sibuk cengengesan berbalasan pesan singkat dengan cewek sepertinya, lalu ada Sulli dan Jiyeong yang asyik manikur pedicure dengan alat kosmetik yang bisa ditenteng kemana-mana.
Seohyun sendiri selain asyik dengan cemilan YoSeob, dia juga sibuk dengan majalah fashion terbaru yang didapatnya di rumah YongHwa semalam. Majalah itu milik ibu YongHwa, yang ketika melihat Seohyun malah langsung memberikan kepadanya meski masih tersegel.
“Tadi editornya sendiri yang memberikannya pada Omma, Dia menyuruh Omma untuk membacanya lalu mengomentarinya tetapi Omma lagi sibuk jadi buatmu saja, kalau sempat buat essai tentangnya sayang, nanti Omma baca dan kalau Omma sepakat dengan argumentasimu, Omma akan berikan ke editornya biar dia memuat artikelmu untuk edisi berikutnya…”
Seohyun tentu saja menerimanya dengan senang hati. Jika artikelnya soal fashion dimuat di majalah yang eksklusif dan prestisious ini tentunya akan menjadi nilai lebih baginya. Dia mulai membuka-buka halaman fashionnya dan mencoba melihat desain pakaian di majalah tersebut, ketika sudut matanya menangkap sosok Sunye sedang berjalan di depan sana. Dia menutup majalahnya lalu berdiri dan meraih tasnya, segera mengejar Sunye. Sulli dan anak-anak nongkrong lainnya mencoba menanyai alasan tindakannya tetapi tidak mendapat respon dari Seohyun.
“Sunye Onnie…” Seohyun meneriaki Sunye yang masih serius berjalan ke kelas berikutnya.
“Onnie…Sunye Onnie…”
Sunye lalu berbalik dan mendapati wajah Seohyun yang keletihan mengejarnya.
“Oh, Hyunnie…”
Seohyun mencoba menstabilkan nafasnya terlebih dahulu. Lalu memandang wajah Sunye dalam-dalam. “Ckckckc..onnie berani main belakang yah??”
Sunye menaikkan alisnya, heran dengan maksud pernyataan Seohyun. “Apaan nih?”
“Hmmm…kemarin Onnie ngapain ajha?”
“Kemarin?” Sunye mencoba mengingat aktivitasnya seharian kemarin lalu dia tersedak ketika tiba dibagian nonton bersama DongHae. Oh My God, apakah Seohyun tahu hal ini, batinnya. Dia lalu mencoba tetap bersikap cool. “Ehmm, biasa kok, nothing special…”
“Are you sure, onnie?” Tatapan Seohyun semakin jahil. “Atau aku harus mengingatkan Onnie?”
Sunye lalu menunduk dan tersenyum pasrah kemudian ketika dia mengangkat wajahnya.
Seohyun tersenyum lalu merangkul Sunye. “Onnie, onnie gak perlu takut kok. I keep the secret…”
“But…”
“Hehhehe, Onnie tahu saja.” Seohyun lalu membisiki Sunye. “I keep the secret Onnie, tapi aku mohon bantuan onnie, maukan membantuku?”
“Emang mau dibantu apa?”
Seohyun lalu membisiki sesuatu ke Sunye, membuat Sunye tertegun sesaat. Dia agak lama berpikir sebelum berbicara dengan menatap Seohyun.
“Aku berteman baik dengan dia, dan aku tahu pada siapa sebenarnya hati dia berlabuh. Tetapi aku tidak berani menjamin bahwa misi ini akan berhasil, banyak hal yang membuat mereka tidak bisa bersatu.”
“Aku tahu Onnie, semalam anak-anak Code Blue telah menceritakanku semuanya.” Seohyun kemudian berflashback ke kejadian semalam. Setelah mereka meninggalkan CGV menuju apartemen JongHyun, disana YongHwa kemudian berbicara pada JongHyun, sedangkan Seohyun ngobrol dengan HongKi dan ditemani MinHyuk sama JungShin.
“Hyung itu dari dulu suka sama Soejin Noona tetapi kamu tahu sendirikan Hyung seperti apa, dia malah membiarkan perasaannya terpendam. Nah ketika mendapat kabar kalau Soejin Noona jalan sama namja lain, dia merasa terluka…” ini penjelasan dari Jungshin semalam.
“Sebenarnya dia sudah mau mengungkapkan cintanya, dia bahkan membuat sebuah lagu buat Soejin-ah tetapi Soejin-ah keburu jalan sama si Dongwon-ssi itu…” HongKi ikut bercerita.
Seohyun kemudian mengatakan info itu kepada Sunye yang melong didepannya.
“Pada dasarnya JongHyun oppa sudah mau mengatakan perasaannya onnie tetapi ketika dia tahu jika dia terlambat dia jadi sedih. Semalam puncak frustasinya, dia mabuk lalu berkelahi Onnie…”
“Ommo…JongHyun-ah berkelahi? Setahuku anak itu paling anti berkelahi, beda ama HongKi-yah yang memang biangnya keributan…”
Seohyun tersenyum, Sunye, HongKi , YongHwa, JongHyun dan Soejin adalah teman seangkatan dan satu jurusan pula. Seohyun mengerti kalau Sunye mengenal mereka dengan baik.
“Dan lagi, Soejin-ah memang jalan dengan DongWoon-ssi tapi setahuku dia tidak menyukai DongWoon-ssi…”
“Lalu kenapa dia mau jadian dengannya kalau tidak menyukainya? Kalau aku mah ogah pacaran dengan orang yang tidak aku cintai, malas banget…”
“Ckckck…tidak semua orang sepertimu Hyunnie. Mungkin Soejin-ah memiliki alasan mengapa dia akhirnya jadian dengan DongWoon-ssi…”
Seohyun kemudian memainkan bibirnya. “Tapi Onnie mau membantu kami kan?”
“Baiklah, aku akan ikut dalam teammu…”
“Onnie jjang…hehehhe…” Seohyun lalu memeluk Sunye. “Tapi onnie, ngomong-ngomong aku belum tahu Soejin onnie itu yang mana yah??”
Gudbraakkkkk….
***
Seohyun mengendap-endap di dinding kampus siang itu. Dia bersembunyi di balik dinding kokoh, menanti sinyal dari Sunye. Efek dari menonton Sherlock Holmes kemarin membuatnya juga merasa menjadi spy, hohoho…(Author say ; gimana yah gaya Seohyun kalau jadi Spy?? Heheheh..pasti imut banget yah…^^). Dia sudah berjanji dengan 3 orang anggota teamnya, HongKi, Jungshin dan MinHyuk kalau kali ini YongHwa dan JongHyun tidak boleh tahu misi mereka, itu kenapa demi menghindari YongHwa melihatnya mendekati Soejin _karena kekasihnya itu akan bertanya apa maksud dan tujuannya tiba-tiba mengakrabkan diri dengan Soejin_ dia kemudian bersembunyi menantikan selesainya kuliah jurusan Hukum, kelas YongHwa, JongHyun, Sunye, Hongki dan juga Soejin.
Dari tempatnya bersembunyi, dia bisa melihat kelas YongHwa siang itu sudah berakhir, mahasiswanya kemudian berhamburan keluar dari kelas. Tidak berapa lama dilihatnya kekasihnya itu juga berjalan keluar bersama JongHyun dan Hongki, terlihat cool dan Hot seperti biasa. (Author say : ehemmm, sepakat denganmu Hyunnie…heheheh…).
Ketika tubuh YongHwa menghilang, Seohyun keluar dari persembunyiannya. Dan ketika dia melihat Sunye jalan bersama seorang gadis diapun mendekatinya.
“Onnie…” Ujarnya menyapa Sunye dengan hangat.
“Oh, Hyunnie…” Sunye pun membalas tidak kalah hangatnya. “Oh iya, Seojin-ah, kenalkan ini uri Seohyunnie, kekasih YongHwa-ah…”
“Dee, aku tahu dia siapa. Anneyong Haseyo…” Ujarnya sambil tersenyum manis kepada Seohyun lalu membungkuk, mengucap salam perkenalan.
“Oh, Anneyong Haseyo Onnie…” Seohyun membalas salam Soejin kemudian melihat dengan jelas profil gadis di depannya ini. Dia terlihat manis dengan pilihan outfit sederhana yang dipakainya. Memang jauh dari kata glamour dan berkelas tetapi aura elegant bisa dilihat Seohyun dengan jelas pada perempuan itu.
***
TX Cafe
Seohyun yang baru datang ke ruangan tempat anak-anak Code Blue sedang nge-jam tiba-tiba melempar majalah musik di hadapan YongHwa, tepat di depan anak-anak Code Blue yang lain membuat JungShin berjengit, HongKi melompat mundur sedangkan JongHyun yang siang itu lebih banyak diam sedikit terpana.
“Oppa memang tidak pernah sayang padaku, tidak pernah cinta padaku, selalu hanya ego oppa, keinginan oppa,band oppa, kalau kayak gitu pacaran ajha ama band oppa…” Ucapnya ketus lalu berbalik berjalan dengan cepat sebelum YongHwa sempat berbuat apa-apa.
“Ckckckkc..kalian kenapa lagi sih? Hobby banget yah bertengkar…” HongKi nyeletuk iseng, lalu memilih mengatupkan bibir ketika YongHwa yang bingung apa pasal tiba-tiba kekasihnya itu datang mengamuk di hari yang damai ini melemparkan pandangan membunuh kepadanya.
YongHwa dengan linglung kemudian berdiri meletakkan gitarnya asal, lalu keluar mengejar Seohyun.
YongHwa berhasil menemukan kekasihnya itu di samping mobilnya di pelataran parkir TX Café, tersenyum centil seperti biasa jika habis melakukan kesalahan. (Author say : tersenyum centil??? Kayak gimana tuh???hohohohoho…)
YongHwa yang setengah mati bingung melihat tingkah Seohyun tiba-tiba menghela nafas panjang.
“Kali ini apa lagi?”
Seohyun cengengesan lalu merangkul manja kekasihnya itu. “Oppa, kita bicara di dalam mobil oppa ajha yah..yah..yah…” Mata Seohyun di kerjap-kerjapkan.
YongHwa kemudian merogoh kantong jinsnya dan menarik keluar kunci mobilnya, menekan tombolnya lalu membuka pintu buat Seohyun dan berjalan memutar lalu masuk ke kursi pengemudi.
“Sekarang jelaskan…” Desaknya dengan wajah datar dan keras membuat Seohyun sedikit takut atas kelakuannya tadi. Dia lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi YongHwa dan menarik wajah YongHwa mendekat ke wajahnya hingga jidat mereka berdua merapat.
“Mianhe oppa, chinca mianhe…”
“Hmmm…”
“Tadi itu akting, aslinya aku tidak marah kok sama Oppa, beneran deh, aku kan cinta ama oppa…hehhhe…Semua itu adalah bagian dari sandiwaraku buat menyatukan JongHyun oppa dengan Soejin Onnie. Aku, HongKi Oppa, Jungshin-ah dan MinHyuk-ah merencanakan sebuah misi untuk menyatukan mereka berdua…”
YongHwa mengerti sekarang, gadisnya ini emang benar-benar match maker sejati, kalau sudah seperti ini biasanya dia akan kecipratan repotnya. Dan seperti yang lalu-lalu dia akan memilih tidak campur sama sekali. Dia lalu menghempaskan kembali tubuhnya bersandar di jok mengemudi.
“Oppa, bantu aku dong. Soalnya kali ini aku butuh bantuan oppa..yah..yah..yah…” Seohyun memajukan badannya ke depan YongHwa. (Author say : pose Seohyun seperti posenya di WGM ketika mereka di atas kereta berangkat ke busan, part yang Seo memajukan wajahnya ke Yong ketika mengejek dia tentang insiden video sebelum debut itu.)
“Kali ini apapun keinginan oppa aku kabulkan, beneran deh….”
YongHwa memandang wajah mengharap Seohyun, “Chinca??”
“Dee…” Seohyun mengangguk-anggukkan kepala. YongHwa kemudian membelai rambut gadisnya yang masih asyik menatapnya dengan wajah penuh pengharapan itu. “Oppa mau apa?”
“Temani aku seharian di Hyun’s House wikend ini, tanpa gangguan dari Omma, temanmu atau temanku. Pokoknya hanya bersamaku dan tidak ada obrolan tentang mereka…” meski diucapkan dengan nada cool tetap saja Seohyun menangkap keposesifan YongHwa dalam kalimatnya.
“Seep bos…” Seohyun lalu mendaratkan bibirnya di pipi YongHwa. Lagian permintaan YongHwa kali ini adalah sesuatu yang disenanginya, Hyun’s House adalah rumah peristirahatan milik ibu YongHwa yang dihadiahkan oleh kakek YongHwa untuk ibunya yang terletak di daerah GangWon. Katanya rumah itu juga rumah bersejarah buat keluarga YongHwa. Di rumah itu dipajang lukisan nenek YongHwa yang entah karena takdir atau apa wajahnya mirip dengan Seohyun. Itu menjadi salah satu alasan kenapa rumah itu disukai oleh Seohyun selain tentu kalau disana dia bisa bebas bermain, puas main sepeda di hutan kecil bagian depan, dia bisa berenang di pantai atau main pasir. (Author say : hehhehehe..bagi pembaca IMAGINE tentu familiar dengan Hyun’s House yah..hehehe..anggap ajha si Yong itu cucu dari Lee YongHwa dan Park Seohyun dari anak mereka a.k.a ibunya Yog di serial YS Idol ini..hehehehhe…)
“Lalu aku harus berbuat apa?”
“Oppa pura-pura marahan ma aku, dan tidak menemuiku selama tiga hari ini…”
“Booo????” YongHwa terbelalak, mereka tidak bertemu selama tiga hari??
Seohyun lalu meredam protes YongHwa yang pasti akan meluncur keluar setelah ucapannya itu dengan mencium bibir kekasihnya itu, lama.
***
TX Café
Terlibatnya YongHwa dalam misi mereka membuat semuanya lebih mudah, buktinya siang itu dengan mudahnya Seohyun bisa menemui JongHyun tanpa keberadaan kekasihnya dan member Code Blue lainnya. Siang itu di ruang tempat Code Blue sering latihan Seohyun bisa menemui JongHyun sendiri.
“Oppa…” Seohyun lalu meletakkan tasnya dan menghempaskan tubuhnya di sofa kuning di sudut ruangan.
“Dee? By the way kamu ngapain disini? Yong gak ada loh?”
“Aku emang gak mau bertemu dengan yong Oppa, aku ingin bertemu dengan JongHyun Oppa..”
“Waeyo??” JongHyun meletakkan gitarnya dan memperhatikan Seohyun cermat.
“Oppa taukan kalau kami sedang marahan?”
“Emangnya sejak kapan kalian tidak marahan?”
“Ahhh..Oppaa…” Seohyun merajuk.
“Memang seperti itu kan, sedikit-sedikit marahan, kalian tidak bosan apa marahan terus-terusan?”
Seohyun menganggukkan kepala lalu mendekati JongHyun. “Makanya aku kesini untuk meminta bantuan Oppa, mau yah??”
JongHyun memandang wajah penuh mengharap itu, dia terkadang tidak mengerti jalan pikiran YongHwa yang begitu cinta mati sama wanita di depannya ini, tetapi menemukan mata berbinar-binar indah itu membuat JongHyun sadar alasan sahabatnya bertekuk lutut di depan Seohyun.
“Arasho..kamu ingin dibantu apa??”
“Wuaahhh, JongHyun oppa keren deh. Cakep emang…”
“Kalau di depan Yong, jangan ucapkan kalimat seperti itu karena aku bisa jadi sasak tinjunya dia selama sepekan…”
Seohyun tertawa kecil, pacarnya itu emang terkenal posesif di kalangan sahabat-sahabatnya. “Aku udah pernah dengar oppa sekali menyanyikan lagu ciptaan Oppa yang judulnya “I’m in love”, boleh nyanyikan untukku kah? Malam nanti aku rencana memberi kejutan pada Yong oppa sekalian minta maaf padanya…”
JongHyun membelalakkan mata, bagaimana bisa setan kecil ini tahu lagu itu? padahal setahunya hanya anak-anak Code Blue yang tahu lagu itu. Ehhmmm..bener-bener deh teman-temannya semua emang pada gak bisa menyimpan rahasia sama gadis satu ini. Dan entah kenapa melihat binar-binar berharap di mata Seohyun membuatnya luluh pada akhirnya lalu diapun menganggukkan kepala, Seohyun yang gembira melihat JongHyun setuju refleks memeluknya singkat, membuat JongHyun terbelalak.
“Aku beruntung, gak ada YongHwa disini, kalau dia lihat kamu memelukku meski itu untuk ucapan terimakasih, aku bisa dibunuhnya…”
Seohyun cuma tersenyum, “Gomawo Oppa…” Dia lalu mulai mengirim pesan singkat ke 5 orang sekutunya.
MISI BERHASIL…^^
***
TX Cafe
TX Café malam itu sedikit berbeda dari malam biasanya, lantai duanya tertutup untuk umum karena ada privat party di sana. Tetapi tetap ramai karena keberadaan teman-teman Seohyun dari team CGI, anak-anak nongkrong taman kampus, plus teman-teman kakaknya BGI. Siwon malam itu hadir bukan karena rengekan adiknya tetapi paksaan dari DongHae, sebenarnya dia sedikit bingung kenapa DongHae begitu ngotot memaksa semua anak-anak BGI hadir malam itu. Padahal andai dia tahu alasan di baliknya dia pasti tertawa terbahak-bahak. Yah Seohyun yang punya kartu as Donghae di tangannya berhasil mengancam DongHae dengan suksesnya.
“Kalau Oppa tidak mau, gampang saja. Aku akan bilang pada anak-anak BGI kalau oppa habis kencan dan nonton sama Sunye onnie…” begitu isi ancaman Seohyun padanya.
Seohyun kemudian bersama anak-anak Code Blue lainnya minus JongHyun dan YongHwa yang telah merencanakan privat party ini jauh-jauh hari terlihat mondar-mandir malam itu, memastikan segalanya berjalan sesuai rencana.
“Onnie, dia sudah pasti akan hadir kan?” Seohyun sedang berbicara di telepon dengan seseorang.
“Yup, aku udah tiba di rumahnya untuk menjemputnya. Tunggu ajha kami disana…”
Di panggung JongHyun mulai mempersiapkan gitarnya ketika Seohyun mendekatinya.
“Oppa, oppa sudah siapkan?”
JongHyun mengangguk. Dia kemudian mengelilingkan pandangan dan tidak menemukan keberadaan YongHwa dimanapun.
“Mencari Yong Oppa?”
“Dee…”
“Dia belum datang, aku mau begitu dia datang Oppa langsung menyanyikan lagu ini yah….”
“Seperti itu yah?”
“Dee…”
JongHyun mengangguk, sedangkan Seohyun berbalik dan tersenyum penuh kemenangan. Di lantai satu telah menanti YongHwa yang sekenanya akan ke Lantai dua tempat peseta berlangsung ketika dilihatnya Soejin datang.
Tidak berapa lama YongHwa yang mulai merasa bosan dan merasa tolol kenapa harus mengiyakan permintaan kekasihnya itu melihat kedatangan Soejin, diapun kemudian beranjak berdiri dan melangkah menuju lantai dua, dari belakang dia mendengar Soejin ngobrol sambil melangkah ke lantai dua juga bersama Sunye.
“Ini pestanya siapa sih? Gak apa nih kita hadir?”
“Kamu tidak punya stok pertanyaan bermutu yah? perasaan sedari tadi hal itu terus yang kamu tanyakan. Ini pestanya Hyunnie dan dia mengundang kita semua untuk hadir.” Sunye kemudian menarik tangan Soejin yang nampak ogah-ogahan datang ke acara ini.
Tiba di lantai dua Soejin disambut sebuah lagu yang dinyanyikan dengan apik oleh suara yang sangat dikenalnya. Itu adalah JongHyun. Dan JongHyunpun yang mulai menyanyi ketika melihat kehadiran YongHwa sempat tercekat karena di belakang YongHwa berjalan dengan anggunnya gadis yang selama ini menjadi inspirasi dirinya membuat lagu ini. Dia pun kemudian semakin bersemangat menyanyikan lagu itu.
Actually after our first meeting
Saying I like you
Isn’t something easy for me
If I don’t contact you first
I’m afraid of missing you
I type out the text, hesitate a bit, then delete it again
I keep repeating this process over and over
If my love for you gets any deeper
It will only result in getting hurting
My fears are filling my mind
This is the truth
Praying with all my heart, the person I’m yearning for
I believe that person is you
Woo… I’m in love
Woo… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful
I thought I’m never gonna fall in love
But I’m in love, cause I wanna love you baby
Actually from the first time I met you
Somewhere deep in my heart
You crashed in like a strong wave
You’re the only thing in my mind all day
I can be your good lover
Wanna be your four-leafed clover
It feels like I’ve become the happiest woman in the world
Please you gotta believe me
Make you never gonna leave me
I won’t be suspicious, I’ll trust you
Ahhh… I’m in love
Ahhh… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful
Woo… I’m in love (I’m so deep in love)
Woo… I’ll fall in love
Never feel any more fear
As long as I’m with you
The world is so beautiful
You are so beautiful…
(Author say : Aslinya lagu ini lagunya Ra.D yang berjudul I’m in Love dan rilis tahun 2008. FYI, Ra.D composed this proposal song to confess his love for his wife. Nah, kalau kalian mau mendengar suara seksi JongHyun menyanyikan lagu ini dan melihatnya bermain gitar (ada Soejin juga disana), silahkan nonton MNet Director Cut episode.2 part.2.)
Setelah lagu JongHyun berakhir, Seohyun kemudian meraih mic. “Guys, honestly lagu ini adalah lagu ciptaan JongHyun Oppa yang dipersembahkan buat Soejin onnie…”
Suara riuh rendah tepukan dan suitan kemudian berkumandang membuat JongHyun menahan rasa dongkol di dalam hatinya, sedangkan Seojin di tempatnya memerah.
Seohyun yang tahu JongHyun pasti kesal setengah mati kemudian mendekatinya dan berbisik, “Oppa, ini kesempatan Oppa untuk memenangkan hati Soejin Onni, dan sedikit tambahan buat Oppa kalau Soejin Onnie tidak pacaran ama DongWoon-ssi, mereka hanya teman. Jadi rumor itu tidak benar, Be gentleman oppa…”
JongHyun yang sebenarnya jengkel terpaksa tersenyum kecut lalu mengacak kepala Seohyun, setelahnya dia kemudian bangkit dan berjalan menuju tempat Soejin berada yang lain kemudian kembali bersuit-suit sebelum perhatian mereka diahlikan oleh anak-anak Code Blue yang akhirnya tampil membawakan lagu mereka minus JongHyun yang kemudian sibuk berbicara dengan Soejin di sudut café itu.
***
Recently Status ;
SeoStar : Wikend with My Duck @ Hyun’s House…Yippyy…^^
.CHAPTER 4 – END.
Authors Note :
Anneyong guys…^^
Ehm, Cuma mau bercerita sedikit tentang pasangan yang kemudian aku pasangkan di edisi ini yaitu Soejin (GD) – JongHyun (CN Blue). Pertama kali aku melihat mereka di acara MNet Director Cut, bukan dipasangkan sebagai couple sih soalnya acara itu asli cuma membahas soal musik, tetapi mereka berdua duet dari situ aku mulai berpikir orang dua ini asyik juga kalau jadi couple, even si Soejin lebih tua, lagian jg JongHyun pernah bilang kalau dia suka “Noona”, hehhe..nah pas liat acara Mubank apa inkigayo yah(aku lupa..heheh..) disana CN Blue menang trus di belakang berdiri anak-anak Girls Day, pas udah ending Soejin ngasih selamat ke anak-anak CN Blue dan sempat berpegangan tangan ma JongHyun, the best partnya bagian pegangan tangan itu muka JongHyun berseri-seri banget, entah karena CN Blue menang atau karena pegangan tangan ma Soejin..hehehehhe..
Keep healty guys, luv u all..^^
.SJ.
IMAGINE Part 15
PART 15
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 15
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Simon D (Supreme Team), MC Kim
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@MBC Studio.
(Where ever you are hiding
I can find you
If there were no you
If there were no you
Then my heart would stop
Even if you don’t say “Love”
I can feel with my heart
If you are here
If you are here
I don’t need anything
You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you…)
Seohyun tiba di ruangan besar MBC. Ruangan itu dipenuhi dengan awak pers dan media. Jantung Seohyun berdegup kencang, Dia memilih berdiri di bagian belakang ruangan, dibelakangi keramaian awak media yang mengarahkan pandangan ke depan, tempat YongHwa-nya yang hari itu seperti biasanya terlihat tampan dan tenang berada.
Dan ketika moderator memberikan kesempatan kepada YongHwa berbicara, tepat ketika dia meraih mic dan berdiri dia melihat kehadiran Seohyun, mata mereka bertemu.
Seohyun terus menatap YongHwa, mereka mengabaikan semua yang hadir di ruangan itu, hanya mereka. Satu kata dalam benak Seohyun, Takdir. Rasanya dia ingin menangis dan berlari memeluk pria itu.
(…Can it be compared with anything else
Can it be exchanged with anything else
Your love
Your heart
Who can replace you
You are my everything to me
You are my everything to me
Please shine like a star in the sky
You are my only love
Forever my only love
We love each other
All I need is you
We will never part from each other
Anything that will hurt you
Nothing that will cause tear will happen…)
“Yorobun, First of all aku mengucapkan terimakasih atas kedatangan kalian, itu merupakan kehormatan tersendiri bagiku. Aku menggelar konfrensi pers kali ini dan mungkin akan menjadi terakhir kalinya, dengan dua tujuan. Yang pertama, semoga setelah ini tidak ada lagi skandal atau berita tentangku diluar sepengetahuanku, dan lagi sekarang seperti yang kalian ketahui, aku bukan lagi anak dari seorang Presiden Negara ini yang patut mendapat sorotan lebih dari kalian. Kedua adalah disini, di tempat ini, aku akan jujur pada kalian tentang perasaanku dan hubunganku dengan wanita yang selama ini selalu ingin kalian ketahui. Honestly, di dunia ini hanya dia, selalu hanya dia, seseorang yang telah memberi arti bagi hidupku ini, wanita yang dengannya aku ingin menghabiskan usia hidupku, wanita yang pada akhirnya membuatku memimpikan indahnya mahligai pernikahan.”
YongHwa terdiam sesaat, lalu melangkah turun dari podium, menuju tempat Seohyun berada. Para awak media yang heran dengan apa yang dilakukan oleh YongHwa, mengalihkan pandangan mereka mengikuti langkah panjang YongHwa, dan disana di belakang mereka, mereka melihat gadis cantik itu berdiri ditemani manajer dan bodyguardnya.
YongHwa yang melangkah sambil menatap tajam wajah teduh kekasihnya itu, kemudian mengembangkan senyumnya melihat wajah cemas dan haru kekasihnya. Jokwon dan kedua bodyguard itu kemudian memberi ruang kepada YongHwa untuk mendekati Seohyun yang refleks melingkarkan tangannya dan memeluk kekasihnya itu. Seohyun terisak pelan, tidak peduli berapa banyak kilatan blitz yang menerpa wajahnya. Cinta yang dirasakan Seohyun menjalar dari hatinya ke hati YongHwa dan kata-kata tidak mereka butuhkan lagi.
(…You are my everything to me
You are my everything to me
Let’s not change
Even as time goes by
You’re my only love
Forever my only love
We love each other
In a place without sadness...)
[Taeyeon & The One – Like A Star]
Setelah membalas pelukan Seohyun erat, dan menghapus airmata kekasihnya itu, YongHwa kemudian berbalik menghadap ke Media.
“Perkenalkan calon mempelaiku, Park Seohyun. Aku meminta doa restu kalian, dan… “ YongHwa beserta Seohyun lalu membungkuk ala Korea selatan. “…Kamsahamnida atas segalanya. Semoga kedepannya kita semua bisa lebih baik lagi.”
Setelah mengucapkan kalimat itu, mereka pun kemudian keluar dengan pengawalan ketat dari bodyguard mereka berdua.
Di belakang para awak media kemudian sibuk mewawancarai manajer Seohyun, Jokwoon dan asisten Yonghwa, Jungshin yang masih tinggal di tempat konfrensi pers untuk melayani pertanyaan para awak media.
Keesokan paginya koran di Korea Selatan serentak menampilkan headline yang sama.
PERNIKAHAN TERBESAR TAHUN INI, LEE YONGHWA DAN PARK SEOHYUN.
@Hyun’s House, Provinsi Gangwon
(Here we are on earth together,
It's you and I,
God has made us fall in love, it's true,
I've really found someone like you
Hari ini tiba juga.
Seohyun kembali menitikkan airmata haru ketika kakeknya datang menghampirinya di ruang tempat dia di rias menjadi seorang putri yang tercantik di hari istimewa itu.
“Meski kamu memang selalu terlihat cantik Sayangku. Tapi hari ini kamu terlihat sempurna…”
“Haraboji…” Seohyun menggenggam tangan kakeknya erat.
“Aku bersyukur Hyunnie, aku masih bisa melihatmu menikah. Seandainya orang tuamu disini, kebahagiaan ini akan lengkap…”
“Haraboji…” Suara Seohyun mulai terdengar serak.
“Arasho…” Kakeknya lalu mengangguk mengerti. “Ayo kita keluar sayang, jangan biarkan mempelaimu terlalu lama menunggu. Seohyun mengangguk.
(…Will it say the love you feel for me, will it say,
That you will be by my side
To see me through,
Until my life is through…)
Sesuai permintaan SeoHyun, yang memilih pernikahan mereka di langsungkan di rumah peristirahatan hadiah YongHwa padanya ketika melamarnya, ketimbang di hotel berbintang milik calon suaminya itu. Pagi itu, di tepi pantai yang indah, di bawah siraman matahari pagi dan burung-burung camar yang keluar dari sangkarnya, pernikahan itu di gelar sederhana dan elegant. Tamu yang hadirpun terbatas, hanya seputar keluarga kedua belah pihak. Ketika dia berjalan di atas karpet merah, menuju YongHwa-nya di depan sana, dia melihat wajah-wajah orang yang disayanginya. Kedua kakaknya, TOP dan Taecyeon, kakak iparnya Yoona, calon kakak iparnya, Eun Hye yang sedang hamil besar dan suaminya Jii Hoon. Sepupu-sepupu YongHwa, JongHyun, Jungshin, dan MinHyuk, manajernya Jookwoon bersama kekasihnya Gain.
(…Well, in my mind, we can conquer the world,
In love you and I, you and I, you and I…)
Saat Tuan Park berjalan dengan menggandeng Seohyun, YongHwa berpikir tidak ada mempelai wanita yang melebihi kecantikan mempelainya. Ia lalu berpikir untuk mengabadikan wajah cantik istrinya dalam sebuah lukisan oleh pelukis ternama.
(…I am glad at least in my life I found someone
That may not be here forever to see me through,
But I found strength in you,
I only pray that I have shown you a brighter day,
Because that's all that I am living for, you see,
Don't worry what happens to me…)
Seohyun kemudian diserahkan kakeknya ke tangan YongHwa yang tersenyum manis memandang mempelainya dengan tatapan sedikit posesif. Mereka lalu berdiri bersama di bawah lengkungan buatan yang dihiasi mawar-mawar pink dan putih mengucapkan janji pernikahan.
Setelah kata-kata terakhir upacara pernikahan diucapkan, YongHwa mengangkat kerudung dari wajah Seohyun yang lembut dan melihat istrinya itu telah berurai airmata. YongHwa mengusap wajah itu pelan lalu kemudian menunduk dan menciumnya dengan lembut. Dan ketika bibir mereka bertautan, barulah dunia terasa lengkap bagi YongHwa. Ciuman Seohyun melambangkan segalanya, Masa depan, anak-anak, teman berbagi rasa, malam-malam penuh kehangatan.
“Kau adalah pengantin wanita tercantik yang pernah mengucapkan ikrarnya.” Bisik YongHwa. “Dan aku berjanji akan mencintaimu sampai mati, Sweety.”
Lalu YongHwa mengambil cincin yang disediakan dan memasangkannya di jari manis Seohyun dan begitupun sebaliknya, setelah itu YongHwa kembali berinisiatif mencium pengantinnya di bawah tatapan semua tamu yang hadir.
(…Cause' in my mind, you will stay here always,
In love, you and I, you and I, you and I, you and I
In my mind we can conquer the world
In love, you and I, you and I, you and I)
(You and I - Stevie Wonder )
Orang pertama yang kemudian menghampiri Seohyun adalah Father in Lawnya, Tuan Lee. Dia menarik Seohyun ke dalam pelukannya.
“Selamat anakku…”
“Dee, Aboji…”
Kemudian Eun Hye dan suaminya lalu menyusul kakak-kakaknya yang memberinya ucapan.
“Chukkae my Hyunnie…”
“Semoga kalian berdua selamanya hidup berbahagia…”
“Wuahh cantiknya…”
YongHwa yang melihat istrinya itu sebentar lagi akan berurai airmata dengan semua ucapan itu, meremas tangannya yang masih dalam genggamannya, membuat Seohyun berbalik menatapnya.
“Bahagiah?”
Seohyun mengangguk dan tersenyum cemerlang, membuat YongHwa semakin terpana. Dia lalu mengangkat tangan Seohyun lalu menciuminya dan memberi kecupan-kecupan kecil di pembuluh nadi yang berdenyut di pergelangan tangan istrinya. “Kau tahu Sweetheart, aku bahkan lebih bahagia daripada kamu. Kamu, akhirnya resmi menjadi bagian lain dariku, belahan jiwaku, sepenuhnya menjadi milikku.”
Seohyun tersenyum lalu berucap lirih di telinga suaminya. “Gomawoyo oppa, chinca gomawoyo and saranghe…”
@Incheon Airport, 2 bulan kemudian.
YongHwa melangkah pelan keluar dari gerbang kedatangan, di sisinya menggelayut manja istrinya. Hari itu adalah hari pertama mereka kembali menginjakkan kaki di Korea Selatan setelah tur bulan madu keliling Eropa yang merupakan hadiah pernikahan dari Ayah YongHwa. Mereka benar-benar menikmati perjalanan bulan madu mereka.Melakukan segalanya hanya berdua, menikmati tiap kota yang mereka singgahi tanpa pengawalan ketat seperti yang biasa mereka terima, bebas melakukan hal-hal apapun yang mereka inginkan terlebih di kota yang asing bagi mereka.
Dengan outfit yang tertutup, topi dan kacamata besar yang menutupi sebagian wajah mereka sehingga susah untuk dikenali, mereka berjalan santai tanpa kawalan dari bodyguard atau asisten masing-masing. Seohyun bahkan memakai scraf di lehernya, padahal saat itu adalah musim panas. Mereka saling bercanda satu sama lain, saling berbisik mesra.
Mereka terlihat mesra bagi orang-orang yang melihatnya tetapi tak ada yang mengenalinya sebagai Putra Mantan Presiden dan selebriti. Kecuali seseorang yang kemudian mengambil gambar mereka berdua.
@Hyun’s House, Provinsi Gangwon
Berbaring di samping Seohyun yang sedang tertidur pulas, menatap wajah cantik wanita itu membuat YongHwa begitu bersyukur bisa memiliki wanita itu dalam hidupnya. Dia lalu membelai wajah malaikatnya yang terlihat sangat cantik dan polos ketika tertidur itu, tangannya kemudian terhenti di leher Seohyun dan menemukan jejak cinta mereka di leher putih itu, terlihat sangat kontras, dia bisa menduga reaksi Seohyun ketika bangun nanti seperti apa jika dia melihatnya, selalu menjerit dan memukul YongHwa pelan.
“Aku begitu mencintaimu Sweetheart, tak dapat kubayangkan bagaimana hidupku tanpa dirimu.” Kata YongHwa dengan kerongkongan tersumbat. Lirih. Seohyun yang sedetik tersadar dan kemudian lelap lagi bergelung manja di dalam pelukan suaminya, lalu membenamkan wajah di leher YongHwa. Membuat YongHwa sedikit gemas, lalu menyapukan bibirnya di bibir Seohyun dan membelai rambut panjangnya.
Dia baru saja hendak mencoba terlelap setelah semalam kurang tidur ketika telepon berbunyi. YongHwa lalu mengangkatnya, enggan membiarkannya berbunyi lama yang bisa saja membangunkan istrinya.
Dari sebrang sana terdengar suara pelayan mereka yang mengabarkan jika mereka kedatangan tamu. Kening YongHwa berkerut. Dia baru sehari di Korea setelah perjalanan panjang bulan madunya, dan tentang kedatangannya tidak ada yang mengetahui lalu kenapa sekarang ada yang datang mencarinya.
“Siapa?”
“Tuan Muda Jokwon, tuan beserta yang lainnya…”
Mulut YongHwa membulat. Astaga manajer istrinya ini tahu saja dia sudah ada di Korea, di kehidupan sebelumnya dia menebak Jookwon pasti seorang peramal atau cenayang. Enggan membangunkan istrinya YongHwa kemudian meraih piama untuk menutupi tubuhnya lalu melangkah turun dari tempat tidur dan berjalan keluar.
“Anneyong Hyung…” ucapnya ketika tiba di ruang tamu besar rumah peristirahatan mereka dan mendapati Jookwon duduk di sana.
“Anneyong…Woww..kamu terlihat sangat bersinar, kehidupan pernikahan sepertinya cocok untukmu, istrimu dimana??”
“Ah, gomawoyo Hyung. Hyunnie masih tertidur. “ YongHwa tersenyum malu. “Oh iya, kenapa Hyung bisa tahu keberadaan kami disini??”
Jokwoon mendelik. “Sebenarnya kamu sudah melanggar perjanjian kita, Kamu cuma mengatakan kalau bulan madu kalian hanya sebulan tetapi kamu bahkan memperpanjangnya menjadi dua bulan. Trus kenapa kedatangan kalian harus aku tahu dari sumber lain? Koran ini misal…” Jelas Jookwon sambil memberikan Koran hari itu kepada YongHwa. “..kenapa kalian tidak memberitahu kami kedatangan kalian?”
“Ommo, wartawan ini masih saja menguntit kami??” ucap YongHwa kaget melihat kembali untuk kesekian kalinya Headline Koran fotonya dengan istrinya, kali ini foto kedatangan mereka di bandara. “Aku sudah berpakaian seperti ini, kenapa mereka bisa tahu yah?”
“Meski bagaimanapun kondisi kalian, bagi mereka kalian sudah menjadi Selebriti yang kehidupannya menarik untuk dijadikan berita. Suka tidak suka, mau tidak mau kalian harus terima konsekwensi ini, ngomong-ngomong kalian mau tidak menerima tawaran iklan yang ditujukan kepada kalian sebagai pasangan?”
“Hyung….” YongHwa memprotes tanda tidak setuju.
“Arasho, aku hanya bercanda. Jadi kapan kamu memberi izin kepada istrimu untuk mulai bergelut didunia showbiz lagi??”
YongHwa menghela nafas panjang. “Kami sudah membicarakan hal ini Hyung, dan sepakat kalau Hyunnie akan berhenti di dunia showbiz. Semoga Hyung memakluminya…”
Jokwoon menghela nafas panjang, dia sudah bisa menebak jika akan seperti ini pada akhirnya. Dia lalu tersenyum. “Arasho, aku mengerti. Tetapi tetap saja, istrimu harus menyelesaikan sisa kontraknya, Nanti kalau kamu sudah puas dengan bulan madu kalian ini tolong temui aku.”
Jookwon lalu bangkit berdiri, “..dan kali ini, anggap ajha kado pernikahanku yang kedua. Aku akan meninggalkan kalian disini, tapi jangan lama-lama yah, sembunyi disini…”
YongHwa tertawa lalu memeluk Jokwon. “Kamsahamnida Hyung. Kami akan menemui Hyung jika sudah di Seoul…”
“Dee…”
Yonghwa menatap kepergian Jokwoon dengan senyum lalu tanpa membuang waktunya segera menuju tempat istrinya berada.
.TAMAT.
Sabtu, 09 Juli 2011
Serial : YS IDOL (Chapter 3 SUMMER VACATION)
SJ Entertainment Present :
Serial : “YS IDOL”
Chapter 3 “SUMMER VACATION”
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)
* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG), Desung (Big Bang)
* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)
*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)
*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)
*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)
*Team Basket GI University :
Siwon, DongHae, Jinwoon, Gikwang (Beast), LeeJoon, Go (MBlaq), Chansung (2PM)
Manajer : Heechul
Opening Theme Song : Intuition by CN Blue
Recently Status ;
SeoStar : Yippy…summer vacation with CGI & BGI. Time to Party..^_*
9 Comment
JiYoung : Ikuuutttt…hikksss…T.T
N-Cole : Jagain cowok aku yah Hyunnie. Awas ajha kalo aku dengar dia flirting ama cewek lain. Kamu juga bakalan jadi sasaran amuk aku…*Ngancam Mode ON
Goddes Sulli : Hyunnniiiieee, aku juga ikut dong..hikksss…
SeoStar : JiYoung & Sulli…Yukk mareeeeee…^^
Nicole…jiiiaaahhh kepedean dianya…emang siapa yang mau flirting ma cowokmu..wkwkwkwkk…
Goddes Sulli : Hahhahahhahaha..poor nicole..
JiYoung : Wkwkwkwkwk…
YooNa Sweet : Let’s Party…*high five*
Siica : Yup. Party’s On, darling...
Yong_CB : Hmmmm…
***
Hari Pertama..
Seohyun buru-buru mematikan androidnya ketika dia melihat koment terakhir statusnya dari YongHwa, kekasihnya. Tindakan Dia bukan tanpa alasan, mereka lagi marahan setelah semalam bertengkar, itu kenapa dia tidak mau meladeni komentnya. And FYI, dia yang sedang MARAH BESAR pada kekasihnya itu. Kemarahannya karena lagi-lagi YongHwa lebih memilih bandnya ketimbang Seohyun, dan kali ini dia tidak akan mengalah.
“Heemm…” dia lalu menegakkan dagunya dan bergumam dengan nada sombong, seperti biasanya jika dia sedang marah dan YongHwa ada di depannya, sedang memandangnya dengan wajah yang penuh penyesalan. Oh, Gowd apa yang sedang aku pikirkan?? Batinnya menanggapi khayalannya yang mulai kacau. Dia kemudian lalu memperbaiki duduknya di atas Sedan Maybach milik Taeyeon yang duduk disampingnya dan sedang smsan dengan YunHo,Kekasihnya.
“Kamu kenapa? Gelisah amat?”
“Tidak ada apa-apa Onnie…” agak malu juga tingkahnya kegap ama Taeyeon. Seohyun kemudian memilih membuang pandangannya ke luar mobil ketimbang membalas tatapan tajam Taeyeon.
Taeyeon memandangnya dengan tatapan curiga. “Kamu bertengkar dengan Yong lagi yah?”
“Ommo..ommo..Kok onnie bisa tahu?”
“Heemmmm…aku gak perlu menjadi jenius untuk menebak apa yang terjadi pada dirimu, cukup melihat wajahmu. Tahu gak wajahmu gampang banget kebaca, hyunnie…”
“Aiggoooo…apa aku harus operasi plastik yah? Ganti wajah minimal…”
“Kenapa lagi?”
Seohyun menggeleng lalu memonyong-monyongkan bibirnya (Author say ; aku paling suka ekspresi Seohyun yang suka mainin bibirnya, cute banget menurutku..hehehehhe…). Bercerita masalahnya pada Taeyeon artinya sama saja cari mati, dia tidak pernah mendapat dukungan jika itu menyangkut kegiatan Yong dengan bandnya. Yang ada Taeyeon justru akan menasehatinya panjang lebar tentang dia yang terlalu kekanak-kanakanlah, dia yang egoislah, heran dia apa Taeyeon ada konspirasi ma YongHwa yah? Hehehehhe… . Dan untuk saat ini, bukan kata-kata itu yang ingin di dengarnya.
“Yah udah kalo gak mau cerita.” Taeyeon kemudian mengacak rambutnya pelan. Lalu memilih memperhatikan Sunye yang duduk di depan, disamping supirnya.
“Sunye-ah masih jauh yah?”
Mereka sedang on the way ke tempat liburan di daerah Provinsi Gangwon. Adalah Sunye, yang merekomendasikan tempat itu. By The way, Sunye adalah manajer baru yang dimiliki CGI, setelah sebelumnya tampuk kemanajeran dirangkap oleh Bekah. Selepas kepergian Bekah, Taeyeon kemudian mencari manajer baru dan kali ini dia tidak mau jika tugas itu dipegang oleh anggota cheer’snya kemudian terpilihlah Sunye, mahasiswa yang terkenal cerdas di GI. Sunye di pilih atas rekomendasi Yoona dan SooYoung yang notabene teman seangkatan Sunye meski tidak satu jurusan. Mereka juga tergabung dalam ekskul debat di GI University.
Dan ketika kakaknya, Siwon, selaku Kapten Team Basket GI menyarankan agar liburan Musim panas kali ini, diisi dengan latihan bersama antara Team BGI dengan anak-anak CGI disambut anggukan setuju oleh Taeyeon yang adalah Leader CGI, jadilah mereka berangkat bersama ke tempat yang direkomendasikan oleh Sunye. Kakek Sunye adalah pemilik tempat penginapan bagi wisatawan yang datang menghabiskan liburan musim panas mereka di daerah pantai di Provinsi Gangwon. Honestly pada awalnya mereka merencanakan berlibur dan menginap di Villa milik keluarga Seohyun dan Siwon. Tetapi karena Sunye yang merekomendasikan wisata di pantai mereka lebih menyetujui ide Sunye, terlebih di villa Siwon dan Seohyun yang ada hanya kolam renang besar.
Mereka berangkat menggunakan mobil masing-masing. Dan Seohyun lebih memilih ikut di mobil Taeyeon ketimbang harus bergabung dengan Siwon dan teman-temannya di Lamborghini milik Siwon.
“Anii, sebentar lagi kita sampai...”
Ucapan Sunye terbukti beberapa menit kemudian ketika mobil memasuki area pantai dan menuju sebuah bangunan besar yang terlihat kokoh.
Seohyun kemudian melangkah turun dan menghirup udara dalam-dalam. Dia lalu berlari menuju pantai yang terlihat di depannya membentang luas.
“Woooaaahhhhhh…choa...”
Dia semakin bersemangat menuju pantai dan memandang laut luas yang terlihat sangat bersih. Ombak di depan sana berkejar-kejaran terlihat indah. Bergabung dengannya kemudian anak-anak Cheer’s GI lainnya. Mereka asyik tertawa ketika rombongan team BGI tiba kemudian.
***
Hari kedua…
“Oppa, sebenarnya aku mau ngomong ini dari kemarin tetapi aku selalu lupa dan Oppa juga selalu sibuk, jadi sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur?”
Siwon yang sudah bisa menebak apa yang akan menjadi pertanyaan adiknya itu memilih tetap bersikap cool seperti biasanya, ketimbang menunjukkan wajah groginya. Bahaya kalau tindakannya ke-gap Seohyun, adiknya itu benar-benar bisa berubah menjadi iblis kecil yang sangat menjengkelkan.
“Waeyo?”
Mata Seohyun menyipit lalu menatap kakaknya dengan pandangan menyelidik. “I’m thinking…” sesaat hening, Siwon jadi panas dingin, adiknya ini benar-benar drama queen banget sih, bisa gitu bikin efek menegangkan seperti ini.
“…Let me guess, Oppa punya hidden agenda soal latihan gabungan inikan? You know it’s not your style Oppa…I know you very well, know explain to me… Dan kalau oppa mau jawab supaya team Basket dan Team Cheer’s semakin akrab, I don’t believe that. Kita udah sering hangout bareng di TX café, jadi kalo masalah akrab, kita udah lebih dari akrab. Explain…”
Nah, benarkan apa yang diprediksikannya? Batin Siwon. Adiknya terkadang sangat cerdas kalau menyangkut hal-hal seperti ini. Huh, andai kecerdasannya ini digunakan pada saat kuliah, tentu dia bakalan jadi Mahasiswa teladan, tetapi nyatanya tidak seperti itu. Adiknya justru sangat cuek jika menyangkut nilai mata kuliahnya. Berbeda dengan dirinya. “Sorry to say, I never ever want to become like Oppa, mahasiswa teladan yang kutu buku, terlalu disiplin,jiaahhhh…shiro…” itu ucapan adiknya jika dia menyarankan supaya sedikit berkonsentrasi pada kuliahnya. Padahal adiknya itu cerdas.
“Kamu lagi ngomong apa sih?” Siwon memasang wajah cool, mengaku sama Seohyun itu sama saja cari masalah. Kalau adiknya sampai tahu hidden agendanya bakalan kiamat deh. Dia bakalan berperan sebagai cupid kesiangan yang jujur saja bagi Siwon itu adalah hal yang paling memalukan, Seohyun kadang suka memaksakan sesuatu dan tidak bisa melihat situasi dan kondisi. Mau ditaruh di mana mukanya kalau perasaannya ketahuan publik?? (Author say : Jiiiaaahhh, abang siwon, wajahnya mau di simpan dikamarku juga boleh kok, gak bakalan nolak ini..hahahha…)
Seohyun alih-alih menjawab, dia lalu semakin mendekatkan wajah tepat di hadapan kakaknya. Mencoba meneliti lebih lanjut ekpresi kakaknya.
Mereka sedang ngobrol di tepi lapangan Basket yang terletak sedikit jauh dari penginapan milik Kakek Sunye sore itu sehabis mereka latihan lari bersama. Di depan sana anak-anak Basket sedang bermain three on three dengan Heechul wasitnya, sedangkan anak Cheer’s sedang melatih gerakan-gerakan mereka. Seohyun yang melihat kakaknya sedang melangkah ke tepi lapangan untuk beristirahat mengikutinya, soalnya dari kemarin setiba mereka di penginapan dia belum punya kesempatan untuk ngomong sama kakaknya itu, mereka sibuk dengan team masing-masing.
Siwon sudah pusing bagaimana caranya berkelit kali ini, ketika dia merasa terselamatkan dengan bergabungnya DongHae di pinggir lapangan. Donghae yang merasa kehausan memilih beristirahat sejenak dan melangkahkan kaki menuju sisi lapangan, meraih botol air mineralnya.
“Pssttt, let me tell you sumthin’. Oppa lagi mau berbaik hati membantu Donghae-ah. Soalnya dia lagi mengincar manajer barumu tuh sepertinya…” dia berbisik ditelinga Seohyun ketika Donghae tiba di dekat mereka.
Seohyun sebenarnya kecewa dengan jawaban kakaknya itu, soalnya dia udah merasa aneh dengan kelakuan kakaknya akhir-akhir ini, dia mengira kalau kakaknya itu sedang mengincar seseorang gadis dan gadis itu adalah salah satu anak CGI tapi dia belum yakin yang mana. Honestly, dia sangat ingin jika kakaknya itu jatuh cinta dan pacaran. Soalnya setahu dia kakaknya itu tipe orang yang perfeksionis, selama ini dia belum pernah melihat kakaknya tergila-gila pada gadis-gadis. Kalaupun dia jalan atau berpacaran dengan seseorang gadis itu karena sang gadis yang agresif mendekati kakaknya. Dan ketika sang gadis kecewa, hubungan merekapun berakhir, dan jangan membayangkan kakaknya akan larut dalam perasaan sedih berkepanjangan, yang ada dia malah happy. Aneh…
“Benarkah?” dia menjawab sedikit ogah-ogahan dengan pernyataan kakaknya.
“Try to ask to him?”
Seohyun kemudian memandang wajah keringatan DongHae.
“Oppa, Oppa fall in love sama Sunye onnie??” tembak Seohyun langsung dengan wajah datar membuat Donghae sukses tersedak. Siwon sendiri tertawa terbahak-bahak.
“Ohhok..Ohhok..kamu tahu dari mana??”
Alih-alih menjawab, Seohyun malah mengangkat bahu dengan ekspresi malas. Dia malah asyik mainin HPnya, mencoba mengecek apakah ada pesan untuknya. Dia sudah dua hari disini tetapi YongHwa malah tidak mencoba menghubunginya, apakah kemarahannya dianggap sepele oleh YongHwa? Huuhh, awas ajha yah, Batinnya geram.
Siwon masih tertawa terbahak-bahak ketika membalas ucapan DongHae. “Aku udah bilang kalo dia itu jenius..” ucap Siwon sambil menunjuk adiknya. “..Even dia lebih ngerti Vogue daripada buku pelajaran, tapi jangan remehkan pengetahuannya soal yang ginian…”
“Oppa, maksudnya aku lebih ngerti Vogue daripada buku pelajaran itu apaan? Ihhh…” Seohyun mencak-mencak. Dia lalu berdiri dan menghampiri DongHae.
“Oppa, aku akan membantumu, mendekatkanmu de..”
“Andweee…” DongHae dengan cekatan memotong ucapan Seohyun. Dia tahu Seohyun bisa menjadi cupid tetapi kali ini dia ingin melakukannya sendiri dengan caranya sendiri. “Mianhe Hyunnie, tapi perasaan Oppa padanya istimewa, aku tidak ingin membuatnya malu terlebih jika dia tahu kamu dan lainnya juga tahu perasaanku padanya. Biarkan oppa melakukannya dengan cara Oppa sendiri yah…”
Seohyun kembali mengangkat bahu dengan malas. “Ehmm..silahkan saja kalau begitu, aku cuman mau bantuin kok…” Ujarnya sambil memainkan bibirnya dengan berbagai bentuk, (Author say ; seperti apa tuh???hehhehe…) sedangkan Siwon masih sibuk tertawa sambil memegangi perutnya.
DongHae merangkul Seohyun. “Mianhe Hyunnie, bukannya Oppa tidak menghargai niatmu tetapi…”
“Arasho, aku ngerti kok Oppa. Udah yah, aku harus latihan lagi…” Seohyun kemudian berlari menuju tempat anak-anak cheer’s berada.
“Uhhfftt..aku jadi tidak enak sama Hyunnie…”
Siwon yang masih tertawa jadi menghentikan tawanya. “Dia tidak apa kok. Kalau dia mau meski kamu bertahan menolak, dia bakalan tetap ngotot. Kamu tahu diakan? Sepertinya dia ada masalah itu kenapa dia tidak terlalu bersemangat menanggapi scandalmu??”
“Scandal??” DongHae melepar botol mineralnya ke Siwon. “Awas ajha yah, kalo Hyunnie tahu apa yang sekarang terjadi padamu, kamu bisa mati…”
“Andwee. Jangan beritahukan padanya. Aku rela jadi your slave asalkan jangan sampai dia tahu soal perasaanku.”
“Makanya berbaik hatilah padaku…”
“Yess sir…”
Kali ini DongHae yang sibuk tertawa melihat wajah Siwon yang meringis ketakutan. Dia bersahabat dengan Siwon sudah sedari mereka masih di preschool. Mengetahui sahabatnya sedang jatuh cinta membuatnya gembira. Tetapi mereka tahu seperti apa reaksi Seohyun jika tahu kakaknya menyukai seorang gadis. Anak itu akan sangat-sangat tertarik, dan Siwon tidak menginginkan hal itu. Dia merasa bersalah pada adiknya di satu sisi tetapi dia merasa akan ada waktu yang tepat untuk menjelaskannya pada Seohyun, dan dia yakin adiknya itu akan mengerti.
***
Hari ketiga…
Kali ini Seohyun mengikuti latihan dengan perasaan ogah-ogahan. Dia rindu pada YongHwa dan ini sudah hari ketiga dia disini tetapi tidak sekalipun YongHwa menelpon atau menghubunginya. Apakah kepergiannya tidak berarti apapun bagi YongHwa? Apakah YongHwa tidak lagi mencintainya, karena sepanjang bersama YongHwa, kekasihnya itu tidak pernah tidak menghubunginya selama 2 hari, bagaimanapun kondisi mereka. Dia kembali mengingat penjelasan YongHwa beberapa hari yang lalu.
“Aku sedang sibuk Hyunnie. Kami akan meluncurkan single baru kami, mestinya kamu mengerti…” Mini album yang menjadi debut pertama Code Blue menuai sukses di pasaran sebagai band indie dan berhasil terjual lebih dari 300 ribu keping, sebuah pencapaian yang sempurna. Itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Namun karena menolak dilabeli oleh perusahaan besar membuat Code Blue tidak terlalu sibuk dengan rentetan jadwal panjang konser di berbagai tempat. Mereka terkenal eksklusif, mereka main band memang hanya karena suka bermusik bukan demi uang ataupun popularitas, bahkan beberapa diantara member Code Blue mendapat tantangan keras dari orang tuanya yang tidak merestui mereka main musik. Tetapi meski seperti itu, anak-anak Code Blue tetap serius menggarap single kedua mereka ini, dan itu membuat Seohyun meradang karena merasa dicuekin.
Alih-alih mengerti Seohyun malah meninggalkanYongHwa dan besoknya ikut rombongan CGI berlibur selama 5 hari di tempat ini sekarang. Dia menyangka tindakannya ini akan membuat Yonghwa sadar arti dirinya lalu meminta maaf seperti biasanya tetapi ternyata dugaannya salah. YongHwa malah tidak menghubunginya sama sekali.
“Hyunnie, kamu sakit??” Sunye menghampirinya lalu menyodorkan minuman multivitamin kepadanya.
“Anii onnie. Aku cuma sedikit capek dan kepanasan. Lagian kita sudah latihan dari pagi sampai sore begini, kapan liburannya kalo latihan mulu…”
Sunye tertawa. Dekat dan akrab dengan Seohyun di liburan kali ini membuatnya belajar satu hal bahwa jangan pernah menilai seseorang dari kulit luarnya saja. Selama ini yang dia tahu Seohyun adalah anak yang sangat popular di kampus, cantik, tajir, sedikit arrogant, hanya berputar di kalangan elit kampus, lebih hapal Prada, Hermes, Luis Vitton ketimbang nama pejabat kementrian Korea Selatan, tetapi bersama dengannya selama tiga hari membuatnya tahu lebih banyak lagi, dia adalah anak yang hangat, ceria, ringan tangan, rela bekerja keras juga cerdas. Hanya saja good sidenya ini tidak banyak yang tahu. Dan dia merasa bersyukur jadi salah satu orang yang mengenal sisi Seohyun yang satu itu.
“Onnie…” Seohyun tiba-tiba memandangnya dengan tatapan menyelidik, membuat Sunye sedikit khawatir.
“Hemmm...”
“Onnie, sudah punya kekasih belum??” pertanyaan to the point Seohyun membuat Sunye memerah.
“Ommo..kenapa bertanya hal seperti itu sih??”
Seohyun mengangkat bahu. “Just wanna know, c’mon Onnie dijawab dong…”
Sunye tersenyum tipis, lalu menggeleng pelan.
Seohyun menjentikkan jari. “Good…” lalu meraih telepon celularnya dan mengetik pesan singkat.
Oppa, chukkae.
Sunye onnie masih jomblo a.k.a belum punya kekasih..hohohoho..
Di lapangan basket. Donghae membuka Hpnya yang berbunyi menandakan ada pesan masuk. Setelah membacanya dia melihat di pinggir lapangan Seohyun membalas tatapannya dari kejauhan.
“YAAA…HYUNNIEEEEEE…..” Teriaknya kencang, membuat semua mata berbalik ke arahnya.
Seohyun sempurna tertawa terbahak-bahak sedangkan Sunye yang duduk disampingnya dan tidak tahu duduk persoalan melongo melihat kejadian itu.
***
Hari keempat…
Seohyun yang merasa bosan dan sedih jadi terlihat menjengkelkan di hadapan teman-temannya. Yoona yang melihat perubahan Seohyun mendekati Taeyon dan menanyainya.
“Onnie, coba bujuk Hyunnie. Dia terlihat tidak semangat menjalani liburan ini. Apa dia ada masalah ama Yong?”
Taeyeon melirik Yoona lalu mengalihkan perhatian ke arah pantai tempat Seohyun melangkah, asyik bermain dengan air dan tidak memperdulikan sekitar. Pagi itu mereka menghabiskan waktu dengan bermain di pantai. Mereka sepakat sesi latihan selesai hari ini, and now it’s time to play. Anak-anak CGI sibuk dengan sesi berjemur di pantai ala seleb Hollywood sedangkan team BGI bermain volley pantai di depan mereka.Nanti malam mereka juga merencanakan akan menggelar pesta kembang api, sebelum besok pagi balik ke Seoul.
“Aku udah coba tanya pas hari pertama kita disini tetapi dia tidak menjawab pertanyaanku. And You know Hyunnie…stubborn as always. Kadang aku kasihan ma Yong , dia bisa banget bertahan menghadapi kekeraskepalaan Seohyun.”
Yoona mengangguk. Dia lalu mencandai Sunye yang terlihat seksi dengan pakaian renang one piecenya.
Mereka masih asyik bermain di pantai ketika dari arah kejauhan Sunye melihat Mobil sport mewah YongHwa yang berwarna merah mencolok memasuki gerbang penginapan kakeknya.
“Onnie, itukan mobil YongHwa-ssi…” ucapnya pelan. Refleks semua anak CGI yag mendengarnya berbalik termasuk Taeyeon.
“Dee, itu mobil YongHwa-yah…” Taeyeaon kemudian terkesiap ketika seorang cowok melangkah turun dari Mobil YongHwa. “Ohh..itukan YunHo Oppa…”
Dia lalu memakai piyamanya dan beranjak menuju kekasihnya. Seohyun sendiri masih asyik bermain dengan air di pantai ketika Sunye mendekatinya dan mengabarkan kedatangan YongHwa bersama YunHo.
Seohyun berbalik dan mendapati YongHwa telah berdiri di pantai, darah dalam tubuhya berdesir saat menangkap tatapan sekelam malam yang dilemparkan pria itu padanya. Yonghwa menatapnya lama dan dalam, sementara Seohyun lebih memilih menunduk, menghindari tatapan itu.
***
Sunye sedang masuk untuk mencari air dingin di dapur ketika YogHwa melangkah masuk ke dapur juga siang itu sehabis mereka berkumpul untuk makan siang bersama.
“Ada es batu gak?”
Sunye yang sedang membuka lemari es, ikut mencari es batu di freezernya, lalu mengangsurkannya ke YongHwa.
“Sisa ini…” Sunye kemudian mengulurkan beberapa es batu ke YongHwa yang kemudian memasukkannya ke gelas.
“Di luar memang panas banget yah…”
YongHwa mengangguk.
Sunye melirik profil wajah tampan yang sedang duduk di meja makan ini dengan bunyi gemeretak dari giginya yang sedang mengunyah bongkahan es batu, terlihat cuek. Diangkatannya siapa sih yang tidak kenal cowok satu ini? Meski terkesan tertutup dan cuek dengan sekitarnya tetapi cowok satu ini sangat popular. Leader band kampus, cakep, cerdas (yah, dia selalu menjadi saingan Sunye memperoleh nilai sempurna di hasil akhir mata kuliah mereka), juga sangat tajir adalah daftar alasan kenapa dia terkenal. Kadang Sunye tidak habis pikir kenapa bisa ada manusia sesempurna itu? Belum lagi kekasihnya yang notabene idola kampus, meski belum pernah melihat mereka bersama secara langsung di kampus, dan setahunya YongHwa dan kekasihnya Seohyun memang jarang terlihat bersama di GI university, jarang melakukan PDA (Public Display of Affection) seperti yang dilakukan para pecinta di GI University, Tetapi seluruh kampus tahu kalau mereka saling memiliki satu sama lain. Pandangan Sunye kemudian terhenti di aksesoris yang melekat pada tubuh YongHwa yang semuanya berbentuk bintang. Anting dan bandul kalungnya semua berbentuk Star. Setahu dia Star adalah panggilan sayang buat Seohyun dari keluarga dan kekasihnya ini.
“Sejak kapan kamu menjadi manajer CGI? Mianhe setahuku dulu bukan kamu yang jadi manajernya?”
Sunye tersenyum mendengar ucapan YongHwa. Mungkin karena terlahir sempurna, cowok satu ini memang selalu ngomong to the point.
“Aku baru saja direktrut menjadi manajer Team, ketika Bekah Onnie mengundurkan diri…”
“Oh begitu…” YongHwa mengangguk pelan. Lalu kembali mengunyah bongkahan es batu dimulutnya. Sedetik kemudian Seohyun dengan keringat di dahi melangkah masuk ke dapur juga.
Sunye merasa tidak nyaman berada di sana. Apalagi setahu dia kedua pasangan ini sedang perang dingin. Apakah mereka akan bertengkar di hadapannya? semoga tidak.
“Woaahhh, Panas banget. Onnie, Aku mau es batu…”
“Wah, Mianhe Seohyun-ssi, es batunya sudah habis. Tadi yang terak…” Ucapan Sunye belum selesai ketika di dengarnya YongHwa berkata. “Sisa satu…”
Sunye semakin terhenyak ketika Seohyun melangkah mendekati YongHwa dan berdiri di sampingnya, “Minta…”
Dan kejadian itu terjadi di depan matanya.
SeohYun mendekatkan wajahnya ke wajah YongHwa Lalu Seohyun mengambil es batu dari bibir YongHwa dengan bibirnya langsung. Mereka berciuman dan cara mereka saling menatap satu sama lain membuat yang melihatnya tidak tahan.
Ommo..ommo… batin Sunye, melihat adegan di depannya itu membuat tubuh Sunye kaku. Jadi seperti ini hubungan mereka.
“Jangan dihabiskan…” ucap YongHwa lirih.
“Aisshhh dasar…” Seohyun kemudian kembali mendekatkan wajah di hadapan YongHwa lalu mentransfer es batu yang telah mengecil itu dari bibirnya langsung ke bibir YongHwa.
Ditempatnya berdiri Sunye sempurna membatu.
***
“Hahhahahha…” Team CGI minus Seohyun yang sekarang sedang bersama YongHwa dan Taeyeon yang juga menemani YunHo, tertawa mendengar cerita Sunny yang ternyata melihat adegan mereka bertiga di dapur.
“Tahu gak wajah Sunye-ah sampai pucat melihat adegan kemesraan Hyunnie dan Yong. Hahahhaha…” Sunny asyik tertawa sedangkan di sampingnya Sunye sedang grogi dan risih.
“Kenapa gak menyerahkannya lewat gelas atau tangan sih? Kenapa mesti pakai bibir langsung. Itu sama dengan ciuman kan? Padahal setahuku mereka lagi musuhan….”
“Mungkin yang diinginkan mereka memang cuma berciuman…hahahha…” Yuri semakin rajin menggoda Sunye.
“Mereka memang seperti itu. Meski bertengkar seperti apapun, hubungan mereka justru semakin dekat. Setahu kami mereka malah jarang akurnya tetapi kemesraan itu tetap membayangi kalau mereka bersama. Jadi mulai sekarang Sunye harus siap-siap saja kalau beredar di sekitar mereka, pasti akan sering-sering melihat adegan seperti itu…” ini ucapan Jessica.
“Begitu yah…” Sunye mendesah lirih.
“Aku juga awalnya seperti Sunye. Di kampus karena nyaris tidak pernah melihatnya bersama, aku menyangka hubungan mereka biasa-biasa saja. Tetapi suatu hari di TX café, aku melihat kemesraan mereka secara langsung dan setelahnya semakin sering melihatnya jadinya terbiasa. Bagiku mereka bukan sekedar pasangan kekasih, lebih dalam dari itu…” Sooyoung yang notabene juga baru bergabung dengan mereka ikut menambahkan.
Mereka kemudian asyik tertawa bersama ketika anak Team BGI datang mendekat dan mengajak mereka melalui siang dengan bermain kartu.
***
Malamnya pesta barbeque dan kembang api dilangsungkan. YunHo dan yongHwa juga ikut berpesta dengan mereka.
Setelah bermain truth and dare, dengan DongHae yang dikerjain habis-habisan ma Sunye, sekarang mereka asyik bernyanyi dengan iringan gitar YongHwa.
Ketika tiba giliran YongHwa, semua terdiam. YongHwa menyanyikan single terbarunya.
Seohyun yang sedang menggelayut manja di lengan kakaknya jadi terhanyut dalam tatapan Yonghwa yang sedang menyanyikan lagu itu dan memandang wajahnya dalam-dalam.
Always the exactly same sky and always the same day
Only thing that is different is that you are not here
I thought I’ve let you go
Without anything left
No no. I still haven’t been able to let you go
Longing for you, I am longing for you.
Because I am longing for you, I call you and call you by myself everyday
Missing you, I am missing you.
Because I am missing you, now I just call out your name like a habit.
Even today
Day by day, I feel like I am dying, so what could I do?
Love you, Love you. I love you.
Without even being able to tell you these, I've had to let you go like that
Sorry, I am sorry. Can you hear me?
Could you be able to hear my late confession?
I love you.
(YongHwa – Because I Miss You)
“Lagu itu buatmu sepertinya…” Kakaknya berbisik di telinganya.
“I know. By the way, aku juga tahu kalau Oppa mencintai seseorang di sini. But nevermind, kalau Oppa belum mau jujur padaku, I’m still waiting, tapi jangan terlalu lama yah…” Seohyun kemudian berdiri dan melangkah menuju tempat YongHwa duduk dengan gitarnya yang baru saja menyelesaikan lagunya. Ketika melihat Seohyun beranjak kedekatnya dia meletakkan gitarnya di samping, Seohyun kemudian menunduk dan lalu melingkarkan lengannya ke leher YongHwa membuat yang lainnya bersuit panjang dan berteriak-teriak Geje.
“Mianhe Oppa…” YongHwa balas memeluk kekasihnya itu.
Malam itu kembali riuh dengan teriakan-teriakan mereka dan ditutup dengan pesta kembang api.
***
Keesokan paginya…
Mereka kemudian pamit lalu beriringan pulang ke Seoul. YunHo kali ini ikut di Mobil Taeyeon dan Seohyun di mobil YongHwa. Sunye yang awalnya bingung harus memilih ikut mobil Taeyeon atau YongHwa pada akhirnya lebih memilih ikut di mobil DongHae ketimbang harus membatu menyaksikan kemesraan YongHwa dan Seohyun atau risih dengan kehadiran YunHo di mobil Taeyeon. Dia merasa beruntung DongHae menawarkannya tumpangan, karena di mobil lain telah penuh. Sedangkan Seohyun melempar lirikan tajam dan menggoda kepada DongHae yang pura-pura acuh pada maksud Seohyun menggodanya.
Di atas mobil YongHwa, Seohyun membuka sampul album single yang disodorkan YongHwa padanya. Dia kemudian melihat tampilan sampul album itu yang menampilkan foto-foto anak Code Blue yang terlihat charming terutama YongHwa-nya. Dia lalu menyusuri deret ucapan terimakasih yang selalu ada di tiap album penyanyi. Dan membaca ucapan terimakasih YongHwa. Dia tercekat, melihat ucapan terimakasih YongHwa, terharu mendapati setelah YongHwa berterimakasih pada Tuhan dan kedua orangtuanya, nama ketiga adalah miliknya. Ucapan terimakasih itu sangat romantis membuatnya meleleh.
Dia kemudian mendongak dengan mata berkaca-kaca, memandang YongHwa yang lalu membelai wajahnya. Refleks Seohyun melingkarkan lengannya ke leher YongHwa dan memeluknya.
“Saranghe oppa. Chinca saranghe…”
***
Recently Status ;
SeoStar : For My Star…I love you. You’re my only reason why I do this. Being with you is the only way I could have a full and happy life. You’re the girl of my dreams and apparently, I’m the man of yours.
*Jiaahhhh..fly to gho-cun..^^
9 Comment
HongKi_CB : Pamer…
SeoStar : Hongki oppa sirik…weekkk…^^
HongKi_CB : Dapatkan CD dan Kasetnya di toko-toko terdekat. Hehehhe, numpang promosi ajha kalo gitu babe…^^
Goddes Sulli : Melted….^^
JiYoung : HongKi oppa…tar JiYoung beli tapinya ditandatangi yah oppa…*wink*
HongKi_CB : seeppp,asalkan di beli yah cantik…*wink too*
Yong_CB : HongKi…ngapain kamu manggil-manggil babe???
HongKi_CB : Kabuurrrr….
SeoStar : Hongki oppa…kabur gih..hiihiihihih…
My Duck…I Love You..mmuaahhhh….
.CHAPTER 3 – END.
Authors Note :
Hehhe..aku lagi gak ingin cuap-cuap nih, cuman mau bilang tetap tinggalkan jejak kalian after membaca FF ini.
Keep healty guys, luv u all..^^
.SJ.
IMAGINE Part 14
PART 14
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 14
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Simon D (Supreme Team), MC Kim
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@Hyun’s House, Provinsi Gangwon
(The most beautiful moment of my life is…
When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest gift of my life…)
“Sweetheart, kok melamun sih?” Ujar YongHwa sambil melingkarkan tangannya ke perut Seohyun yang sedang berdiri menyandar di jendela kaca, memperhatikan pemandangan di luar sana, hutan kecil yang menyimpan foto-fotonya bersama YongHwa. Seohyun kemudian menolah, agak mendongak. Memandangi wajah tampan itu.
“Anii, aku tidak melamun oppa. Aku hanya sedang menikmati semua keajaiban ini…”
Dia tadi sedang mengagumi pemandangan sore sambil membayangkan waktu-waktu yang tadi mereka lalui. Setelah lamaran YongHwa siang tadi setibanya di rumah peristirahatan yang dihadiakan YongHwa di hari ulang tahunnya, mereka kemudian menikmati jamuan makan siang yang sangat nikmat setelahnya dia berbaring kekenyangan dalam dekapan YongHwa di sofa merah di depan TV besar itu. Lewat beberapa jam merasakan dekapan hangat Yonghwa yang ternyata telah tertidur, dia kemudian bangun meninggalkan YongHwa yang sepertinya kelelahan, memilih melangkah berdiri di bibir jendela kaca itu dan memandang keluar. Dia belum lagi menjelajahi setiap sudut rumah itu, hatinya terlalu penuh rasa bahagia sehingga tidak sempat lagi menjelajahi tiap sudut rumah itu.
(…Baby girl, you’re my angel
Cuz I’ve fallen for you by your beauty
You, who grabbed my hand and pulled me out of the dark
Even when I’m struggling, I can smile because of you
Even when I fall down, I can get back up because of you
You are the only one in my life, that will never change,
Because my love for you is eternal
(You’re the one in my life)…)
“Kenapa membiarkanku tertidur?”
“Oppa terlihat lelah…”
“Anii Sweety. Bersamamu aku tidak pernah merasa lelah…” Seohyun tersenyum. Agak jengah.
“Oh iya, ada yang belum kuperlihatkan kepadamu. Aku memang menantikan sore hari tiba baru memperlihatkan hal ini kepadamu…”
YongHwa lalu melepaskan rangkulannya setelah memberi ciuman singkat di kepala Seohyun, lalu mengaitkan jari-jarinya di jari-jari Seohyun. Mereka kemudian berjalan sambil berpegangan tangan dengan mesra, melangkah keluar dari rumah dan menuju area bagian belakang rumah itu.
“Kita mau kemana Oppa?”
“Ehmm, rahasia. Ayo tutup matamu Sweety…”
(…I still have something to tell you
It might be a little late,
but these are the words I never got around to say…)
YongHwa kemudian menutup kedua mata Seohyun menggunakan tangannya lalu merengkuh tubuh Seohyun dalam pelukannya, membantunya berjalan dengan mata yang tertutup.
Setelah berlalu beberapa menit melangkah dalam gelap, dia merasakan pegangan YongHwa mengendur.
“Aku sudah boleh membuka mata Oppa?”
“Dee..taadddaaa….”
Di depannya Seohyun mendapati pemandangan yang sangat indah. Semburat kemerahan yang dipancarkan matahari di ujung sana yang akan tenggelam tertelan laut biru. Sunset terlihat sempurna sore itu dengan YongHwa yang beranjak memeluknya dari belakang. Betapa dia mensyukuri karunia ini.
(The most beautiful moment of my life is…
When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest gift of my life…)
Angin laut kemudian membelai lembut pakaian dua orang yang berdiri tegak di sana. Memandang lautan yang berombak menyapa pantai seperti biasa. Suara riuh camar menegur mereka yang hening dengan pikiran masing-masing.
“Hyunnie, kamu lihat camar-camar itu. Mereka pasti sedang mengucapkan ucapan selamat atas pernikahan kita yang sebentar lagi akan berlangsung…”
Seohyun tersenyum mendengarnya. Ia menarik lengan laki-laki yang berada di sampingnya, mengajaknya mendekat lebih dekat dengan perbatasan pasir dan ombak. Seohyun lalu melepaskan tangan itu, ia menggambar sebuah bentuk bertanda heart dengan jari-jemarinya.
“Ini buat Oppa...” ucapnya berbalik melihat kekasihnya. “ini adalah tempat di mana hati kita tidak akan lagi berpisah.”
YongHwa memeluk tubuh Seohyun erat-erat. Sementara ombak silih berganti bermain kejar-kejaran dengan pasir-pasir membasahi dan merayapi kaki mereka.
(We would chat
We would stroll
These were the happy moments because it was just two of us
We are two different persons
But we’re alike
And sometimes people would ask if we are siblings
We walk the same path
And share the same view
I will protect you, so trust me
You’re the reason of my life
If it’s just two of us we can be forever happy…)
Seohyun meresapi semua peristiwa hari ini kembali dengan hati yang penuh. Airmata bahagia pun tak mampu ditahannya mengalir pelan membasahi pipi putihnya.
“Ommo…kenapa kamu menangis sweetheart?”
Seohyun menangis tergugu. Hadiah ini begitu sempurna baginya.
“Anii Oppa, aku hanya sangat berbahagiah. Gomawoyo…”
Dia berbalik lalu menjijitkan kakinya dan memberikan ciuman ke bibir YongHwa. YongHwa tersenyum sekilas lalu balas mencium kekasihnya itu, dan melingkarkan tangannya kepinggang Seohyun dan menghela tubuh gadis itu lebih rapat dalam pelukannya.
(The most beautiful moment of my life is…
When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest gift of my life…)
Sunset di belakang Seohyun berlalu ketika dia lebih memilih lebur dalam ciuman hangat YongHwa daripada melihatnya. Namun meski tidak sempurna melihatnya tetapi bagi Seohyun sunset kali ini adalah sunset terindah dalam hidupnya.
(I won’t let go of your hand
I will keep my promise like a man
Even time passes by
Even if the world changes
I will be by your side, because you’re the only one in my heart
Because I love you more than anyone else
You can’t be described with words
It wouldn’t suffice even if I shout that you’re the most beautiful person countless times
I will show you how much I love you
Because my love for you is eternal… )
(K.Will (feat Eun Ji Won) – Present / 선물 )
Setelah ciuman panjang itu, mereka kemudian melangkah kembali ke Rumah ketika malam merangkak hadir. YongHwa membuka jasnya dan memasangnya ke tubuh Seohyun yang hanya memakai gaun berlengan pendek.
“Kamu suka sekali keluar tanpa menggunakan pakaian hangat sweety…” selepas memakaikan jasnya di tubuh Seohyun, telepon celulernya kemudian berbunyi. YongHwa memilih menghentikan langkahnya dan menjawab telpon itu. Bukan tanpa alasan, teleponnya yang sekarang berbunyi ini adalah jalur pribadi. Hanya dengan menggunakan hitungan sebelah tangannya yang bisa menghubunginya dengan telepon ini. Ayahnya, Eun Hye kakaknya, Seohyun, JongHyun dan Jungshin.
“Hyung, ottiya??” suara cemas milik JongHyun tanpa basa-basi menyapa telinganya.
“Waeyo??”
“Paman..anii…President Lee mengalami percobaan pembunuhan…”
“Boo…” YongHwa shock dengan kabar yang didengarnya dari JongHyun.
“Hyung tidak usah cemas, paman sama sekali tidak terluka. Yang sekarang terluka adalah asisten pribadinya yang terkena tembakan itu. Hyung dimana sekarang? Eun Hye Noona juga sedang menuju kemari…”
“Aku akan kesana sesegera mungkin…”
Seohyun yang disebelah YongHwa bisa menangkap nada cemas yang teramat sangat dari ekspresi kekasihnya, tetapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
“Oppa kwenchanayo?”
“Kita pulang Sweetheart….” YongHwa lalu menariknya untuk melangkah lebih cepat, Seohyun terseok-seok mengikuti langkah panjang YongHwa yang tanpa sadar menyeret tangannya. “…Kelompok mafia yang mengincarku melakukan percobaan pembunuhan pada Aboji tetapi aboji berhasil diselamatkan, Asistennyalah yang terluka….” Dalam langkahnya yang panjang YongHwa menjelaskan pada Seohyun.
Seohyun menggigil ketakutan mendengarnya. Dia tidak pernah tahu kalau ternyata YongHwa dan keluarganya menjadi incaran kelompok mafia.
Yonghwa yang menyadari telah keceplosan memberitakan tentang kelompok mafia yang mengincar nyawanya kepada Seohyun refleks menghentikan langkahnya. “Mianhe sweetheart, mianhe sudah membuatmu mendengar hal ini…” dia lalu membawa Seohyun ke dalam pelukannya. Dan semakin mengeratkan pelukannya ketika di dengar gadisnya itu terisak pelan.
“Oppa. Aku khawatir….”
“Anii..aniiya Hyunnie, kwenchana sweety. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan khawatir, kali ini mereka akan tertangkap. Percayalah…”
Seohyun menenggelamkan wajahnya di dada bidang YongHwa. Dia tidak mampu membayangkan seperti apa perasaan sakit yang akan di deritanya jika sampai YongHwa mengalami sesuatu hal yang buruk lagi seperti kejadian beberapa waktu yang lalu.
“Mianhe Hyunnie, aku ikut melibatkanmu dalam masalah ini…”
Seohyun kemudian mendongak. “Oppa, berjanjilah padaku, oppa tidak akan menyembunyikan sesuatu padaku lagi dan selalu memastikan pengawal menemani Oppa..dee??”
YongHwa bisa melihat binar-binar kecemasan di mata Seohyun dengan jelas, sedikit menyesal telah membuat kekasihnya ketakutan seperti ini.
“I Promise Sweety. Aku berjanji akan selalu berhati-hati…”
“Kamsahamnida…” Seohyun kemudian kembali memeluk YongHwa singkat lalu melanjutkan langkah mereka untuk kembali ke Seoul secepat mungkin.
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
President Lee memandang takzim wajah kedua anaknya yang terdiam sedang berpikir. Dia lalu mengalihkan pandangannya ke wajah menantunya.
“Bagaimana menurutmu Ji Hoon-yah?”
Joo Jii Hoon yang tengah mengusap pelan telapak tangan istrinya lalu menatap mertuanya.
“Aku terserah aboji. Apapun yang menjadi pilihan aboji dan jika aboji mengaggap jalan itu yang terbaik aku setuju…” dia lalu beralih memandang wajah istrinya yang tengah menatapnya. Eun Hye kemudian tersenyum hangat ke suaminya.
“Aboji, aku sependapat dengan Jii Hoon Oppa. Jika Aboji menganggap keputusan itu adalah yang terbaik, aku akan mendukung Aboji sepenuh hati…”
Setelah ucapan kakaknya itu, YongHwa merasa semua mata kini beralih memandangnya. Malam itu mereka berkumpul pasca percobaan pembunuhan kepada Ayahnya. Malam telah larut ketika Ayahnya meminta mereka berkumpul, seusai rapat internal dengan NIS tadi.
Dan di sana diruang keluarga tempat mereka berkumpul, ayahnya mengumumkan jika Kelompok Atmosphere Kill tertangkap dan tokoh dibalik semua terror yang ditujukan kepada keluarga mereka terbongkar, dia memilih akan mengundurkan diri dari tampuk kekuasaan yang sekarang dimilikinya. Alasan ayahnya sederhana, Dia hanya ingin menikmati masa tuanya dengan damai bersama keluarga yang dimilikinya. Terlebih apa yang dicita-citakannya, yaitu membuat regulasi tentang lingkungan hidup telah disetujui, tidak ada lagi penyesalan jika dia meletakkan kekuasaannya dan menyerahkannya pada wakilnya yang notabene adalah kader politiknya sendiri.
Dilubuk hatinya YongHwa tahu, keputusan Ayahnya itu adalah keputusan terberat dalam hidupnya, ayahnya yang terlahir sebagai politisi sejati yang selama ini terkadang rela mengorbankan keluarga atas nama Negara kini memilih mengundurkan diri karena tidak mau lagi hal-hal yang mengancam keselamatan keluarganya terjadi hanya karena dia egois mempertahankan kekuasaannya.
“Apakah Aboji tidak merasa menyesal melakukan ini? Jika hanya karena takut akan keselamatan kami, kami berjanji akan lebih jaga diri…” Tanpa bermaksud menyangsikan keteguhan hati ayahnya, YongHwa hanya ingin kembali mempertegas keputusan ayahnya itu.
Ayahnya mengangguk. “Yang ayah inginkan sekarang adalah menikmati masa tua ayah dengan tenang, bermain bersama cucu-cucu ayah…” ucapnya lalu menatap wajah anak perempuannya yang telah bersandar di dada bidang suaminya, yah, EunHye sedang hamil meski usia kehamilannya masih sangat belia, setelah sebelumnya keguguran karena kasus penculikannya.
“Arasho. Aku sepakat dengan Noona dan Hyung. Jika ini yang diinginkan Aboji, dan ini yang terbaik menurut Aboji tanpa tendensi apapun termasuk karena tingkah para mafia itu, maka aku akan mendukung keputusan Aboji, tetapi jika Aboji mengundurkan diri karena takut kami celaka aku tidak akan mendukung tindakan Aboji. Itu tindakan pengecut menurutku…”
Untuk beberapa saat Tuan Lee kehilangan kata-kata. Mendapat dukungan dari anak-anaknya adalah sebuah kebahagiaan baginya, terlebih jika itu dari YongHwa. Dia sadar hubungannya beberapa tahun yang lalu tidak begitu baik dengan YongHwa, tepatnya ketika dia memutuskan memegang tampuk kepresidenan. Tetapi menemukan sekarang anaknya justru siap mendukungnya apapun keputusannya itu sungguh adalah kebahagiaan baginya. Tiba-tiba dia dilanda rasa rindu kepada almarhum istrinya.
“Gomawo, karena telah mendukung Ayah. Ayah akan mengumumkan pengunduran diri ini setelah semua kasus itu terungkap. Yang sekarang ayah minta kepada kalian agar kalian lebih berhati-hati. Hindari keramaian untuk sementara waktu sampi NIS menumpas habis kawanan Atmoshper Kill dan yang berada dibelakang mereka.”
“Dee Aboji…”
@Kediaman Park di Wilayah Gangdong
Seohyun melangkah mendekati ranjang kakeknya. Tuan Park yang mendengar langkah kaki Seohyun menurunkan buku yang sedang dibacanya kepangkuan lalu menatap wajah cemas cucunya yang sekarang telah duduk dipinggir tempat tidurnya. Dia melirik ke jam besar yang terpancang di dinding kamarnya dan melihat malam telah larut tapi kenapa cucunya belum beristirahat.
“Haraboji…”
“Waeyo Hyunnie? Kwenchanayo?”
Alih-alih menjawab, Seohyun malah beranjak mendekat dan memeluk tubuh kakeknya.
“Kenapa Sayang? Apa yang membuatmu terlihat sedih?”
“Anii…”
Tuan Park mengusap kepala Seohyun mencoba menenangkan cucunya yang dirasanya sedang mengkhawatirkan sesuatu. Apakah ini berhubungan dengan kekasihnya, YongHwa? Atau apakah Seohyun telah menolak lamaran YongHwa?
“Ada apa sayang? Jangan membuat kakek khawatir?”
“Paman..anii..maksudku President Lee tadi mengalami percobaan pembunuhan, aku khawatir Haraboji. Terlebih Yong Oppa belum menelpon memberitahukan perkembangan lebih lanjut…”
Tuan Park sempurna mencurahkan perhatiannya kepada cucunya. “President Lee mengalami percobaan pembunuhan? Kapan dan dimana? Kenapa beritanya belum muncul?”
“Tadi sore Haraboji. Katanya atas permintaan paman Lee, berita ini tidak dipublish, meski harus melobi pihak media kanan kiri. Jika ini terpublish takutnya akan menganggu stabilitas keamanan Negara.”
Tuan Park mengangguk-angguk, yah terkadang kebijakan seperti ini harus di tempuh. Pemimpin yang baik itu sekenanya tidak hanya memikirkan kepentingan dan keselamatan dirinya saja tetapi harus mengutamakan kepentingan rakyatnya. Jika berita seperti in keluar kepublik tentu saja ini akan memicu kecemasan masyarakat. Tuan Park salut atas kebesaran hati President Lee, dia lalu melingkarkan tangannya ke pundak Seohyun, memeluknya erat.
“Jangan khawatir sayang. Kakek percaya segalanya akan baik-baik saja. Jika Yonghwa-yah belum menghubungimu mungkin karena dia sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Hal yang terbaik yang harus kita lakukan adalah berdoa demi keselamatan mereka.”
Seohyun mengangguk pelan. Dia lalu merafalkan doa dalam hati buat keselamatan YongHwa, ayahnya dan semua anggota keluarganya.
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
President Lee mendengar laporan Kapten Kim secara detail ketika Yonghwa melangkah masuk dengan terburu-buru.
“Aboji, benarkah mereka telah tertangkap?”
Dia menghampiri ayahnya, sekilas memberi penghormatan kemudian duduk meminta penjelasan lengkap.
“Simon D hyung yang menemuiku sebelum aku kemari, dia memberitakan hal ini tetapi hanya sekilas karena dia harus pergi dan mengerjakan sesuatu hal yang lain…”
“Dee, mereka telah diringkus, semalam di markas mereka…tetapi sayang…”
“Kenapa?”
“Bosnya memilih menjadi martir, menembak dirinya sendiri daripada tertangkap…”
“Boo??”
YongHwa terkesiap kecewa. Jika seperti itu, segala usaha untuk membongkar siapa yang memerintahkan kelompok mafia sekelas Atmoshper Kill untuk menteror President dan keluarganya adalah sia-sia.
“Jangan khawatir YongHwa-ssi. Meski Kim Jongkok jadi martir tetapi kami telah berhasil membuktikan keterlibatan beberapa pejabat elit dalam konspirasi ini. Dan kami akan menyelidiki segalanya lebih lanjut dan lebih teliti…”
“Kamu tidak usah cemas. Ayah percaya, NIS akan mampu menumpas mereka…”
YongHwa mendongak dan mendapati wajah Ayahnya tersenyum menenangkan, dia pun lalu mengangguk patuh.
@Sejong Center, Seoul
Seohyun melangkah pelan masuk mobilnya ditemani Jookwon. Dia baru saja hadir dan menjadi salah satu singer pendukung acara music tahunan yang rutin di gelar di Sejong Center. Dia merasa lelah, jadwalnya hari ini cukup padat. Pagi sampai siang dia kuliah, sorenya pemotretan untuk salah satu majalah remaja dan malamnya harus menjadi bintang tamu dan menyanyikan dua lagu. Yang pertama dia tampil solo sedangkan kedua dia tampil dengan 3 orang singer seusianya lainnya.
Yang dia inginkan sekarang adalah beristirahat, itu kenapa setiba di jok mobilnya yang empuk, dia memilih mengatupkan mata, mencoba tertidur. Jokwoon yang juga kemudian duduk diseblahnya membiarkannya beristirahat dan memilih menyalakan TV di mobil itu.
Ketika pembaca berita itu kemudian membacakan berita penangkapan beberapa pejabat penting, salah satunya adalah Menteri Perindustrian Kim Ji Young dan anggota Parlemen dari partai Republik Baek Soo Al yang tertangkap karena disinyalir mencoba melakukan konspirasi kepada President Korea Selatan. Seohyun yang mendengarnya lalu membuka mata dan menegakkan tubuhnya.
Beberapa hari sepulang mereka dari Gangwon, YongHwa belum pernah menemuinya, hanya sekali dia menelponnya untuk meredakan kecemasannya dan mengabarkan kalau segalanya baik-baik saja dan sekarang dia sedikit sibuk jadi mungkin belum bisa menemui Seohyun. Setelah itu tidak pernah lagi mereka berhubungan padahal telah berlalu beberapa hari sejak lamaran YongHwa tersebut, jujur dia rindu, teramat rindu tetapi Seohyun mencoba mengerti dan bersabar. Yah dia akan belajar mengerti dari saat ini meski galau dan mengkhawatirkan YongHwa dan keluarganya tetapi dia tidak akan merecoki YongHwa dengan segala perasaan rindu dan kecemasannya itu.
Setelah mengulas tentang konspirasi yang ditujukan kepada President Lee dan orang-orang yang terlibat lainnya, Anchor woman itu kemudian membacakan kehidupan President Lee dan Keluarganya serta kegigihan mereka untuk mendapatkan berita atau sedikit informasi dari mereka. Awalnya profil singkat President Lee, sejarah perpolitikannya sampai kemudian menjadi Presiden, lalu siluet berpindah kali ini sorotan jatuh ke Putra Mahkota, Lee YongHwa dan segala jaringan bisnis perhotelannya yang besar dan sukses, juga termasuk skandalnya dengan beberapa wanita muda dan terakhir adalah foto-fotonya bersama Seohyun di bandara, Seohyun yang kemudian disinyalir merupakan kekasih istimewa sang Flamboyan. Seohyun menggigil melihat isi berita itu, tetapi dia mencegah tindakan tangan Jookwon yang mencoba mematikan siaran TV itu, “Aku baik-baik saja Oppa…” ucapnya lirih.
Jika dia akan menjadi istri YongHwa, dia harus mulai siap dengan hal-hal seperti ini. Dia harus menjadi seseorang yang tegar.
Selepas melihat semua liputan itu, dia kemudian menyandarkan kembali tubuhnya. Dia mengatupkan mata tetapi masih bisa tahu kalau Jokwoon kemudian menutupi tubuhnya menggunakan blanket favoritnya.
Di dalam hatinya dia merafalkan doa ; Tuhan, aku tak pernah sanggup meraba hari esok, bahkan apa yang akan terjadi satu atau dua jam lagi, aku tak tahu. Waktu serupa misteri, rahasia yang selalu memesona. Hanya saja kalau boleh meminta, izinkanlah aku hidup bersamanya sebagai pasangan suami istri yang sah dihadapanMU, Tumbuhkanlah sayap di punggung kami berdua, lalu berilah kami kemampuan untuk terbang melampau segala hal yang menyulitkan, segala hal yang memberatkan. Berilah kami kekuatan dan ketabahan untuk menjalani hidup bersama dalam sebuah ikatan pernikahan, ajarkanlah kami saling mendengarkan, berterima kasih dan memaafkan. Hiasi hidup kami dengan keindahan dan selebihnya berilah kami satu kekuatan saja: saling mencintai sampai mati. itu saja.
Jookwon memandang wajah yang kelihatan terlelap itu, tetapi dia sadar jika malaikat kecilnya itu tidak benar-benar terlelap. Dia lalu beranjak mendekat lalu mengelus kepalanya. Seohyun merasa tergugu dan memilih menyandarkan kepalanya ke pundak Jookwon.
“Yang sabar sayang, badai pasti berlalu…”
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
Beberapa hari kemudian. Masyarakat Korea Selatan terhenyak di pagi hari, ketika berita itu datang di hadapan mereka lewat layar kaca.
Dari kediaman resminya, tepatnya di halaman Istana Kepresidenan Korsel dan didampingi kedua anak dan menantunya, President Lee resmi mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan tampuk kekuasaan kepresidenan kepada Wakilnya yang juga notabene kader politiknya.
“…Mungkin mengecewakan kalian semua rakyatku dan yang telah mempercayakan Negara ini di tanganku, tanpa mengecilkan usaha kalian untuk menjadikanku sampai di posisi ini aku Meminta Maaf yang sebesar-besarnya karena pengunduran diri ini….”
President Lee beserta anaknya kemudian menundukkan badan khas ala Korea Selatan selama beberapa detik. Dari kamarnya pagi itu Seohyun kembali tergugu. Dia terisak pelan, dia sangat mencintai mereka yang sekarang sedang disorot media itu. Paman Lee, EunHye Onnie, Ji Hoon Oppa dan kekasihnya Yong. Mereka terlihat bersahaja dan elegan tetapi gurat kesedihan tiu terbaca jelas. Seohyun yakin beberapa rakyat Korea Selatan juga bersedih dengan kenyataan ini.
“..Seperti yang aku katakan pada kedua anakku ketika meminta izinnya untuk mengundurkan diri dari posisi ini, Kekuasaan itu candu. Selamanya tidak akan pernah ada habisnya jika ayah menuruti keinginan berpolitik ayah dan lagi separuh usia ayah telah ayah lewatkan untuk ini. Kini saatnya ayah mundur. Yah, kini saatnya aku Mundur, Maafkan Aku jika tidak mampu melangkah lebih jauh melindungi kalian semua. Semoga kalian berbesar hati dan menerima keputusanku dengan Bijak. Selamanya aku mencintai kalian rakyatku dan kali ini semoga kalian mengizinkanku beristirahat dari kerja panjang ini, menghabiskan waktu bersama Keluargaku, melihat kedua anakku membangun keluarga baru. Yorobun, Joengmal Mianhe, Kamsahamnida Yorobun.…”
Seohyun sempurna terisak panjang. Saat itu dia ingin bersama mereka, orang-orang yang dia sayangi sepenuh hatinya, menyalurkan kekuatan bagi mereka. “Oppa, bogoshipposoyo…”
Masyarakat Korea Selatan berduka, tidak sedikit yang menyayangkan keputusan President Lee untuk mengundurkan diri. Bahkan beberapa diantara mereka melakukan demo untuk memberi dukungan kepada President Lee untuk tetap melanjutkan kepemimpinannya, tetapi keputusan President Lee tidak berubah lagi. Dia resmi mengundurkan diri.
@MBC Studio.
Sedikit berlari Seohyun memasuki gedung MBC. Di temani Jookwon dan dua orang bodyguardnya. Dia berlari menuju tempat konfrensi pers YongHwa berlangsung.
“Hyung sebentar lagi akan melakukan Konfrensi Pers, mengenai hubungan kalian sepertinya…” itu ucapan Jungshin ditelpon tadi ketika Dia menelpon HP YongHwa tetapi yang menjawabnya adalah JungShin karena YongHwa sedang berbicara dengan pihak MBC.
Dia berinisiatif menelpon YongHwa karena rasa khawatir yang memuncak. Setelah pengumuman pengunduran diri President Lee, beberapa hari yang lalu YongHwa belum pernah menghubunginya meski melalui telepon, sms, email atau apapun lainnya, tidak sekalipun. Awal-awal Seohyun bertahan, menganggap kekasihnya itu perlu ruang untuk dirinya pasca peristiwa pengunduran diri ayahnya, tetapi telah berlalu beberapa hari dan dia sudah sangat cemas, apa yang terjadi? Itu kenapa dia kemudian memberanikan diri menelponnya dan ternyata bukan YongHwa yang mengangkatnya.
Lee YongHwa, Pria yang telah membuatnya jatuh cinta. YongHwa-nya selalu berusaha memberikannya yang terbaik kali ini pasti melakukan sesuatu demi dirinya lagi, dia yakin itu. Itu kenapa dia memaksa Jookwon membelokkan arah perjalanan mereka yang sekenanya harus menghadiri salah satu acara pagelaran seni, beralih ke MBC, tempat YongHwa melangsungkan konfrensi pers.
Seohyun tiba di ruangan besar MBC. Ruangan itu dipenuhi dengan awak pers dan media. Jantung Seohyun berdegup kencang, Dia memilih berdiri di bagian belakang ruangan, dibelakangi keramaian awak media yang mengarahkan pandangan ke depan, tempat YongHwa-nya yang hari itu seperti biasanya terlihat tampan dan tenang berada.
Dan ketika moderator memberikan kesempatan kepada YongHwa berbicara, tepat ketika dia meraih mic dan berdiri dia melihat kehadiran Seohyun, mata mereka bertemu.
Seohyun terus menatap YongHwa, mereka mengabaikan semua yang hadir di ruangan itu, hanya mereka. Satu kata dalam benak Seohyun, Takdir. Rasanya dia ingin menangis dan berlari memeluk pria itu.
“Yorobun…”
To Be Continued : Part 14
Behind The Scene Drama “Imagine” (in Real Life) :
YongHwa senam wajah sesaat untuk mengurai sedikit rasa groginya ketika sutradara meneriakkan kata ACTION. Ini adalah syuting terakhir mereka hari itu dan dia harus melakonkan peran pengantin pria, dia tahu ini hanya bagian dari drama yang harus dilakoninya tetapi tetap saja ini berarti banyak baginya. Sang pengantinnya adalah kekasihnya, wanita yang sangat berarti dalam hidupnya. Meski tidak ada yang mengetahui selain orang-orang terdekat mereka.
Sekarang di bawah sorotan kamera dia harus menikah dengan gadis pujaannya itu, di lihat oleh semua orang-orang yang menjadi pendukung drama IMAGINE ini, dilatari lagu George Michael “You and I” yang dinyanyikan oleh Stevie wonder dan menjadi hits tahun 1972, dan menjadi lagu resmi di pesta pernikahan abad ini, Prince William dan Kate midletton. Ini adalah pernikahan yang sangat sempurna.
Dia melemparkan pandangan sembunyi-sembunyi kepada Seohyun yang ditahunya juga sedang grogi seperti dirinya.
Meski sedikit merasa sedih karena drama ini sebentar lagi akan selesai syutingnya, dan dia tidak akan punya alasan lagi untuk bersama Seohyun diluar jam kerja, tetapi dia merasa bahagia. Mereka telah sepakat beberapa hari yang lalu ketika mereka kencan seusai syuting untuk membicarakan hubungan ini dengan Manajemen mereka masing-masing tentang hubungan mereka. Dan sekarang hal yang terbaik yang bisa dilakukannya adalah berdoa semoga manajemennya dan Seohyun bisa menerima keputusan mereka tentang status mereka yang berpacaran.
Dan ketika sekarang harus berakting menikah dengan Seohyun, dilubuk hatinya terdalam dia melafalkan doa semoga ini menjadi kenyataan.
Here we are on earth together,
It's you and I,
God has made us fall in love, it's true,
I've really found someone like you
.END.
Authors Note :
Anneyong Haseyo…^^
Mianhe, jika di episode ini aku belum menikahkan mereka, soalnya wali nikahnya lagi liburan sih..hahahahha…bercanda guys. Gini, aku udah pernah bilang sebelumnya kalau IMAGINE bakal tayang sampai 20 Episode kan yah? Nah karena menurutku konfliknya gak ada lagi dan kalau aku memaksakannya untuk lanjut sampai episode 20 jatuhnya bakal jelek, so IMAGINE akan berakhir di episode 15, Maaf jika mengecewakan kalian, tetapi sebagai gantinya aku bakalan memberi 5 episode special IMAGINE, dengan mereka yang jadi bintang utama tetapi ceritanya mungkin lebih berkembang menyorot kehidupan Kakak-kakak YongHwa dan Seohyun juga saudara sepupu YongHwa, jadi wait & See ajha yah. Lagian masih ada episode akhir (Episode 15,red) kok yang mungkin bakal kalian nantikan, Pernikahan Mereka berdua. ^^
Jika mau jujur sebenarnya aku tidak ingin IMAGINE berakhir, menulis FF ini memberi banyak warna dalam hidupku. FF inilah juga yang kemudian mengenalkan aku dengan kalian, tetapi nothing last forever kan? Semua pasti akan ada ujungnya. Jadi bagi kalian yang selama ini teah mendukungku dan memberikan apresiasi bagi karya perdanaku ini kuucapkan KAMSAHAMNIDA, Terimakasih…*memberi penghormatan ala daehan minguk..*
Last but not least, Cuma mau promosi, hehehhe… kunjungi blogku yah : www.sjland.blogspot.com
Dan tetap tinggalkan jejak kalian setelah membaca FFku ini. Gomawoyo…^^
Luv ; SJ
MBC Entertainment Present : “IMAGINE”
Episode : 14
Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue) a.k.a Lee Yong Hwa
Seo Joo Hyun (SNSD) a.k.a Park Seo Hyun
Yoon Eun Hye a.k.a Lee Eun Hye
Joo Ji Hoon a.k.a Joo Ji Hoon
Im Yoona (SNSD) a.k.a Kim YooNa
Oc Taecyoon (2PM) a.k.a Park TaecYoon
Other Cast :
TOP (BigBang), Jungshin, Jonghyun, & Minhyuk (CN Blue), Jokwon(2AM)
Simon D (Supreme Team), MC Kim
Opening Theme Song : Imagine by CN Blue
@Hyun’s House, Provinsi Gangwon
(The most beautiful moment of my life is…
When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest gift of my life…)
“Sweetheart, kok melamun sih?” Ujar YongHwa sambil melingkarkan tangannya ke perut Seohyun yang sedang berdiri menyandar di jendela kaca, memperhatikan pemandangan di luar sana, hutan kecil yang menyimpan foto-fotonya bersama YongHwa. Seohyun kemudian menolah, agak mendongak. Memandangi wajah tampan itu.
“Anii, aku tidak melamun oppa. Aku hanya sedang menikmati semua keajaiban ini…”
Dia tadi sedang mengagumi pemandangan sore sambil membayangkan waktu-waktu yang tadi mereka lalui. Setelah lamaran YongHwa siang tadi setibanya di rumah peristirahatan yang dihadiakan YongHwa di hari ulang tahunnya, mereka kemudian menikmati jamuan makan siang yang sangat nikmat setelahnya dia berbaring kekenyangan dalam dekapan YongHwa di sofa merah di depan TV besar itu. Lewat beberapa jam merasakan dekapan hangat Yonghwa yang ternyata telah tertidur, dia kemudian bangun meninggalkan YongHwa yang sepertinya kelelahan, memilih melangkah berdiri di bibir jendela kaca itu dan memandang keluar. Dia belum lagi menjelajahi setiap sudut rumah itu, hatinya terlalu penuh rasa bahagia sehingga tidak sempat lagi menjelajahi tiap sudut rumah itu.
(…Baby girl, you’re my angel
Cuz I’ve fallen for you by your beauty
You, who grabbed my hand and pulled me out of the dark
Even when I’m struggling, I can smile because of you
Even when I fall down, I can get back up because of you
You are the only one in my life, that will never change,
Because my love for you is eternal
(You’re the one in my life)…)
“Kenapa membiarkanku tertidur?”
“Oppa terlihat lelah…”
“Anii Sweety. Bersamamu aku tidak pernah merasa lelah…” Seohyun tersenyum. Agak jengah.
“Oh iya, ada yang belum kuperlihatkan kepadamu. Aku memang menantikan sore hari tiba baru memperlihatkan hal ini kepadamu…”
YongHwa lalu melepaskan rangkulannya setelah memberi ciuman singkat di kepala Seohyun, lalu mengaitkan jari-jarinya di jari-jari Seohyun. Mereka kemudian berjalan sambil berpegangan tangan dengan mesra, melangkah keluar dari rumah dan menuju area bagian belakang rumah itu.
“Kita mau kemana Oppa?”
“Ehmm, rahasia. Ayo tutup matamu Sweety…”
(…I still have something to tell you
It might be a little late,
but these are the words I never got around to say…)
YongHwa kemudian menutup kedua mata Seohyun menggunakan tangannya lalu merengkuh tubuh Seohyun dalam pelukannya, membantunya berjalan dengan mata yang tertutup.
Setelah berlalu beberapa menit melangkah dalam gelap, dia merasakan pegangan YongHwa mengendur.
“Aku sudah boleh membuka mata Oppa?”
“Dee..taadddaaa….”
Di depannya Seohyun mendapati pemandangan yang sangat indah. Semburat kemerahan yang dipancarkan matahari di ujung sana yang akan tenggelam tertelan laut biru. Sunset terlihat sempurna sore itu dengan YongHwa yang beranjak memeluknya dari belakang. Betapa dia mensyukuri karunia ini.
(The most beautiful moment of my life is…
When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest gift of my life…)
Angin laut kemudian membelai lembut pakaian dua orang yang berdiri tegak di sana. Memandang lautan yang berombak menyapa pantai seperti biasa. Suara riuh camar menegur mereka yang hening dengan pikiran masing-masing.
“Hyunnie, kamu lihat camar-camar itu. Mereka pasti sedang mengucapkan ucapan selamat atas pernikahan kita yang sebentar lagi akan berlangsung…”
Seohyun tersenyum mendengarnya. Ia menarik lengan laki-laki yang berada di sampingnya, mengajaknya mendekat lebih dekat dengan perbatasan pasir dan ombak. Seohyun lalu melepaskan tangan itu, ia menggambar sebuah bentuk bertanda heart dengan jari-jemarinya.
“Ini buat Oppa...” ucapnya berbalik melihat kekasihnya. “ini adalah tempat di mana hati kita tidak akan lagi berpisah.”
YongHwa memeluk tubuh Seohyun erat-erat. Sementara ombak silih berganti bermain kejar-kejaran dengan pasir-pasir membasahi dan merayapi kaki mereka.
(We would chat
We would stroll
These were the happy moments because it was just two of us
We are two different persons
But we’re alike
And sometimes people would ask if we are siblings
We walk the same path
And share the same view
I will protect you, so trust me
You’re the reason of my life
If it’s just two of us we can be forever happy…)
Seohyun meresapi semua peristiwa hari ini kembali dengan hati yang penuh. Airmata bahagia pun tak mampu ditahannya mengalir pelan membasahi pipi putihnya.
“Ommo…kenapa kamu menangis sweetheart?”
Seohyun menangis tergugu. Hadiah ini begitu sempurna baginya.
“Anii Oppa, aku hanya sangat berbahagiah. Gomawoyo…”
Dia berbalik lalu menjijitkan kakinya dan memberikan ciuman ke bibir YongHwa. YongHwa tersenyum sekilas lalu balas mencium kekasihnya itu, dan melingkarkan tangannya kepinggang Seohyun dan menghela tubuh gadis itu lebih rapat dalam pelukannya.
(The most beautiful moment of my life is…
When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest gift of my life…)
Sunset di belakang Seohyun berlalu ketika dia lebih memilih lebur dalam ciuman hangat YongHwa daripada melihatnya. Namun meski tidak sempurna melihatnya tetapi bagi Seohyun sunset kali ini adalah sunset terindah dalam hidupnya.
(I won’t let go of your hand
I will keep my promise like a man
Even time passes by
Even if the world changes
I will be by your side, because you’re the only one in my heart
Because I love you more than anyone else
You can’t be described with words
It wouldn’t suffice even if I shout that you’re the most beautiful person countless times
I will show you how much I love you
Because my love for you is eternal… )
(K.Will (feat Eun Ji Won) – Present / 선물 )
Setelah ciuman panjang itu, mereka kemudian melangkah kembali ke Rumah ketika malam merangkak hadir. YongHwa membuka jasnya dan memasangnya ke tubuh Seohyun yang hanya memakai gaun berlengan pendek.
“Kamu suka sekali keluar tanpa menggunakan pakaian hangat sweety…” selepas memakaikan jasnya di tubuh Seohyun, telepon celulernya kemudian berbunyi. YongHwa memilih menghentikan langkahnya dan menjawab telpon itu. Bukan tanpa alasan, teleponnya yang sekarang berbunyi ini adalah jalur pribadi. Hanya dengan menggunakan hitungan sebelah tangannya yang bisa menghubunginya dengan telepon ini. Ayahnya, Eun Hye kakaknya, Seohyun, JongHyun dan Jungshin.
“Hyung, ottiya??” suara cemas milik JongHyun tanpa basa-basi menyapa telinganya.
“Waeyo??”
“Paman..anii…President Lee mengalami percobaan pembunuhan…”
“Boo…” YongHwa shock dengan kabar yang didengarnya dari JongHyun.
“Hyung tidak usah cemas, paman sama sekali tidak terluka. Yang sekarang terluka adalah asisten pribadinya yang terkena tembakan itu. Hyung dimana sekarang? Eun Hye Noona juga sedang menuju kemari…”
“Aku akan kesana sesegera mungkin…”
Seohyun yang disebelah YongHwa bisa menangkap nada cemas yang teramat sangat dari ekspresi kekasihnya, tetapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
“Oppa kwenchanayo?”
“Kita pulang Sweetheart….” YongHwa lalu menariknya untuk melangkah lebih cepat, Seohyun terseok-seok mengikuti langkah panjang YongHwa yang tanpa sadar menyeret tangannya. “…Kelompok mafia yang mengincarku melakukan percobaan pembunuhan pada Aboji tetapi aboji berhasil diselamatkan, Asistennyalah yang terluka….” Dalam langkahnya yang panjang YongHwa menjelaskan pada Seohyun.
Seohyun menggigil ketakutan mendengarnya. Dia tidak pernah tahu kalau ternyata YongHwa dan keluarganya menjadi incaran kelompok mafia.
Yonghwa yang menyadari telah keceplosan memberitakan tentang kelompok mafia yang mengincar nyawanya kepada Seohyun refleks menghentikan langkahnya. “Mianhe sweetheart, mianhe sudah membuatmu mendengar hal ini…” dia lalu membawa Seohyun ke dalam pelukannya. Dan semakin mengeratkan pelukannya ketika di dengar gadisnya itu terisak pelan.
“Oppa. Aku khawatir….”
“Anii..aniiya Hyunnie, kwenchana sweety. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan khawatir, kali ini mereka akan tertangkap. Percayalah…”
Seohyun menenggelamkan wajahnya di dada bidang YongHwa. Dia tidak mampu membayangkan seperti apa perasaan sakit yang akan di deritanya jika sampai YongHwa mengalami sesuatu hal yang buruk lagi seperti kejadian beberapa waktu yang lalu.
“Mianhe Hyunnie, aku ikut melibatkanmu dalam masalah ini…”
Seohyun kemudian mendongak. “Oppa, berjanjilah padaku, oppa tidak akan menyembunyikan sesuatu padaku lagi dan selalu memastikan pengawal menemani Oppa..dee??”
YongHwa bisa melihat binar-binar kecemasan di mata Seohyun dengan jelas, sedikit menyesal telah membuat kekasihnya ketakutan seperti ini.
“I Promise Sweety. Aku berjanji akan selalu berhati-hati…”
“Kamsahamnida…” Seohyun kemudian kembali memeluk YongHwa singkat lalu melanjutkan langkah mereka untuk kembali ke Seoul secepat mungkin.
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
President Lee memandang takzim wajah kedua anaknya yang terdiam sedang berpikir. Dia lalu mengalihkan pandangannya ke wajah menantunya.
“Bagaimana menurutmu Ji Hoon-yah?”
Joo Jii Hoon yang tengah mengusap pelan telapak tangan istrinya lalu menatap mertuanya.
“Aku terserah aboji. Apapun yang menjadi pilihan aboji dan jika aboji mengaggap jalan itu yang terbaik aku setuju…” dia lalu beralih memandang wajah istrinya yang tengah menatapnya. Eun Hye kemudian tersenyum hangat ke suaminya.
“Aboji, aku sependapat dengan Jii Hoon Oppa. Jika Aboji menganggap keputusan itu adalah yang terbaik, aku akan mendukung Aboji sepenuh hati…”
Setelah ucapan kakaknya itu, YongHwa merasa semua mata kini beralih memandangnya. Malam itu mereka berkumpul pasca percobaan pembunuhan kepada Ayahnya. Malam telah larut ketika Ayahnya meminta mereka berkumpul, seusai rapat internal dengan NIS tadi.
Dan di sana diruang keluarga tempat mereka berkumpul, ayahnya mengumumkan jika Kelompok Atmosphere Kill tertangkap dan tokoh dibalik semua terror yang ditujukan kepada keluarga mereka terbongkar, dia memilih akan mengundurkan diri dari tampuk kekuasaan yang sekarang dimilikinya. Alasan ayahnya sederhana, Dia hanya ingin menikmati masa tuanya dengan damai bersama keluarga yang dimilikinya. Terlebih apa yang dicita-citakannya, yaitu membuat regulasi tentang lingkungan hidup telah disetujui, tidak ada lagi penyesalan jika dia meletakkan kekuasaannya dan menyerahkannya pada wakilnya yang notabene adalah kader politiknya sendiri.
Dilubuk hatinya YongHwa tahu, keputusan Ayahnya itu adalah keputusan terberat dalam hidupnya, ayahnya yang terlahir sebagai politisi sejati yang selama ini terkadang rela mengorbankan keluarga atas nama Negara kini memilih mengundurkan diri karena tidak mau lagi hal-hal yang mengancam keselamatan keluarganya terjadi hanya karena dia egois mempertahankan kekuasaannya.
“Apakah Aboji tidak merasa menyesal melakukan ini? Jika hanya karena takut akan keselamatan kami, kami berjanji akan lebih jaga diri…” Tanpa bermaksud menyangsikan keteguhan hati ayahnya, YongHwa hanya ingin kembali mempertegas keputusan ayahnya itu.
Ayahnya mengangguk. “Yang ayah inginkan sekarang adalah menikmati masa tua ayah dengan tenang, bermain bersama cucu-cucu ayah…” ucapnya lalu menatap wajah anak perempuannya yang telah bersandar di dada bidang suaminya, yah, EunHye sedang hamil meski usia kehamilannya masih sangat belia, setelah sebelumnya keguguran karena kasus penculikannya.
“Arasho. Aku sepakat dengan Noona dan Hyung. Jika ini yang diinginkan Aboji, dan ini yang terbaik menurut Aboji tanpa tendensi apapun termasuk karena tingkah para mafia itu, maka aku akan mendukung keputusan Aboji, tetapi jika Aboji mengundurkan diri karena takut kami celaka aku tidak akan mendukung tindakan Aboji. Itu tindakan pengecut menurutku…”
Untuk beberapa saat Tuan Lee kehilangan kata-kata. Mendapat dukungan dari anak-anaknya adalah sebuah kebahagiaan baginya, terlebih jika itu dari YongHwa. Dia sadar hubungannya beberapa tahun yang lalu tidak begitu baik dengan YongHwa, tepatnya ketika dia memutuskan memegang tampuk kepresidenan. Tetapi menemukan sekarang anaknya justru siap mendukungnya apapun keputusannya itu sungguh adalah kebahagiaan baginya. Tiba-tiba dia dilanda rasa rindu kepada almarhum istrinya.
“Gomawo, karena telah mendukung Ayah. Ayah akan mengumumkan pengunduran diri ini setelah semua kasus itu terungkap. Yang sekarang ayah minta kepada kalian agar kalian lebih berhati-hati. Hindari keramaian untuk sementara waktu sampi NIS menumpas habis kawanan Atmoshper Kill dan yang berada dibelakang mereka.”
“Dee Aboji…”
@Kediaman Park di Wilayah Gangdong
Seohyun melangkah mendekati ranjang kakeknya. Tuan Park yang mendengar langkah kaki Seohyun menurunkan buku yang sedang dibacanya kepangkuan lalu menatap wajah cemas cucunya yang sekarang telah duduk dipinggir tempat tidurnya. Dia melirik ke jam besar yang terpancang di dinding kamarnya dan melihat malam telah larut tapi kenapa cucunya belum beristirahat.
“Haraboji…”
“Waeyo Hyunnie? Kwenchanayo?”
Alih-alih menjawab, Seohyun malah beranjak mendekat dan memeluk tubuh kakeknya.
“Kenapa Sayang? Apa yang membuatmu terlihat sedih?”
“Anii…”
Tuan Park mengusap kepala Seohyun mencoba menenangkan cucunya yang dirasanya sedang mengkhawatirkan sesuatu. Apakah ini berhubungan dengan kekasihnya, YongHwa? Atau apakah Seohyun telah menolak lamaran YongHwa?
“Ada apa sayang? Jangan membuat kakek khawatir?”
“Paman..anii..maksudku President Lee tadi mengalami percobaan pembunuhan, aku khawatir Haraboji. Terlebih Yong Oppa belum menelpon memberitahukan perkembangan lebih lanjut…”
Tuan Park sempurna mencurahkan perhatiannya kepada cucunya. “President Lee mengalami percobaan pembunuhan? Kapan dan dimana? Kenapa beritanya belum muncul?”
“Tadi sore Haraboji. Katanya atas permintaan paman Lee, berita ini tidak dipublish, meski harus melobi pihak media kanan kiri. Jika ini terpublish takutnya akan menganggu stabilitas keamanan Negara.”
Tuan Park mengangguk-angguk, yah terkadang kebijakan seperti ini harus di tempuh. Pemimpin yang baik itu sekenanya tidak hanya memikirkan kepentingan dan keselamatan dirinya saja tetapi harus mengutamakan kepentingan rakyatnya. Jika berita seperti in keluar kepublik tentu saja ini akan memicu kecemasan masyarakat. Tuan Park salut atas kebesaran hati President Lee, dia lalu melingkarkan tangannya ke pundak Seohyun, memeluknya erat.
“Jangan khawatir sayang. Kakek percaya segalanya akan baik-baik saja. Jika Yonghwa-yah belum menghubungimu mungkin karena dia sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Hal yang terbaik yang harus kita lakukan adalah berdoa demi keselamatan mereka.”
Seohyun mengangguk pelan. Dia lalu merafalkan doa dalam hati buat keselamatan YongHwa, ayahnya dan semua anggota keluarganya.
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
President Lee mendengar laporan Kapten Kim secara detail ketika Yonghwa melangkah masuk dengan terburu-buru.
“Aboji, benarkah mereka telah tertangkap?”
Dia menghampiri ayahnya, sekilas memberi penghormatan kemudian duduk meminta penjelasan lengkap.
“Simon D hyung yang menemuiku sebelum aku kemari, dia memberitakan hal ini tetapi hanya sekilas karena dia harus pergi dan mengerjakan sesuatu hal yang lain…”
“Dee, mereka telah diringkus, semalam di markas mereka…tetapi sayang…”
“Kenapa?”
“Bosnya memilih menjadi martir, menembak dirinya sendiri daripada tertangkap…”
“Boo??”
YongHwa terkesiap kecewa. Jika seperti itu, segala usaha untuk membongkar siapa yang memerintahkan kelompok mafia sekelas Atmoshper Kill untuk menteror President dan keluarganya adalah sia-sia.
“Jangan khawatir YongHwa-ssi. Meski Kim Jongkok jadi martir tetapi kami telah berhasil membuktikan keterlibatan beberapa pejabat elit dalam konspirasi ini. Dan kami akan menyelidiki segalanya lebih lanjut dan lebih teliti…”
“Kamu tidak usah cemas. Ayah percaya, NIS akan mampu menumpas mereka…”
YongHwa mendongak dan mendapati wajah Ayahnya tersenyum menenangkan, dia pun lalu mengangguk patuh.
@Sejong Center, Seoul
Seohyun melangkah pelan masuk mobilnya ditemani Jookwon. Dia baru saja hadir dan menjadi salah satu singer pendukung acara music tahunan yang rutin di gelar di Sejong Center. Dia merasa lelah, jadwalnya hari ini cukup padat. Pagi sampai siang dia kuliah, sorenya pemotretan untuk salah satu majalah remaja dan malamnya harus menjadi bintang tamu dan menyanyikan dua lagu. Yang pertama dia tampil solo sedangkan kedua dia tampil dengan 3 orang singer seusianya lainnya.
Yang dia inginkan sekarang adalah beristirahat, itu kenapa setiba di jok mobilnya yang empuk, dia memilih mengatupkan mata, mencoba tertidur. Jokwoon yang juga kemudian duduk diseblahnya membiarkannya beristirahat dan memilih menyalakan TV di mobil itu.
Ketika pembaca berita itu kemudian membacakan berita penangkapan beberapa pejabat penting, salah satunya adalah Menteri Perindustrian Kim Ji Young dan anggota Parlemen dari partai Republik Baek Soo Al yang tertangkap karena disinyalir mencoba melakukan konspirasi kepada President Korea Selatan. Seohyun yang mendengarnya lalu membuka mata dan menegakkan tubuhnya.
Beberapa hari sepulang mereka dari Gangwon, YongHwa belum pernah menemuinya, hanya sekali dia menelponnya untuk meredakan kecemasannya dan mengabarkan kalau segalanya baik-baik saja dan sekarang dia sedikit sibuk jadi mungkin belum bisa menemui Seohyun. Setelah itu tidak pernah lagi mereka berhubungan padahal telah berlalu beberapa hari sejak lamaran YongHwa tersebut, jujur dia rindu, teramat rindu tetapi Seohyun mencoba mengerti dan bersabar. Yah dia akan belajar mengerti dari saat ini meski galau dan mengkhawatirkan YongHwa dan keluarganya tetapi dia tidak akan merecoki YongHwa dengan segala perasaan rindu dan kecemasannya itu.
Setelah mengulas tentang konspirasi yang ditujukan kepada President Lee dan orang-orang yang terlibat lainnya, Anchor woman itu kemudian membacakan kehidupan President Lee dan Keluarganya serta kegigihan mereka untuk mendapatkan berita atau sedikit informasi dari mereka. Awalnya profil singkat President Lee, sejarah perpolitikannya sampai kemudian menjadi Presiden, lalu siluet berpindah kali ini sorotan jatuh ke Putra Mahkota, Lee YongHwa dan segala jaringan bisnis perhotelannya yang besar dan sukses, juga termasuk skandalnya dengan beberapa wanita muda dan terakhir adalah foto-fotonya bersama Seohyun di bandara, Seohyun yang kemudian disinyalir merupakan kekasih istimewa sang Flamboyan. Seohyun menggigil melihat isi berita itu, tetapi dia mencegah tindakan tangan Jookwon yang mencoba mematikan siaran TV itu, “Aku baik-baik saja Oppa…” ucapnya lirih.
Jika dia akan menjadi istri YongHwa, dia harus mulai siap dengan hal-hal seperti ini. Dia harus menjadi seseorang yang tegar.
Selepas melihat semua liputan itu, dia kemudian menyandarkan kembali tubuhnya. Dia mengatupkan mata tetapi masih bisa tahu kalau Jokwoon kemudian menutupi tubuhnya menggunakan blanket favoritnya.
Di dalam hatinya dia merafalkan doa ; Tuhan, aku tak pernah sanggup meraba hari esok, bahkan apa yang akan terjadi satu atau dua jam lagi, aku tak tahu. Waktu serupa misteri, rahasia yang selalu memesona. Hanya saja kalau boleh meminta, izinkanlah aku hidup bersamanya sebagai pasangan suami istri yang sah dihadapanMU, Tumbuhkanlah sayap di punggung kami berdua, lalu berilah kami kemampuan untuk terbang melampau segala hal yang menyulitkan, segala hal yang memberatkan. Berilah kami kekuatan dan ketabahan untuk menjalani hidup bersama dalam sebuah ikatan pernikahan, ajarkanlah kami saling mendengarkan, berterima kasih dan memaafkan. Hiasi hidup kami dengan keindahan dan selebihnya berilah kami satu kekuatan saja: saling mencintai sampai mati. itu saja.
Jookwon memandang wajah yang kelihatan terlelap itu, tetapi dia sadar jika malaikat kecilnya itu tidak benar-benar terlelap. Dia lalu beranjak mendekat lalu mengelus kepalanya. Seohyun merasa tergugu dan memilih menyandarkan kepalanya ke pundak Jookwon.
“Yang sabar sayang, badai pasti berlalu…”
@Cheong Wa Dae (Istana Kepresidenan Korea)
Beberapa hari kemudian. Masyarakat Korea Selatan terhenyak di pagi hari, ketika berita itu datang di hadapan mereka lewat layar kaca.
Dari kediaman resminya, tepatnya di halaman Istana Kepresidenan Korsel dan didampingi kedua anak dan menantunya, President Lee resmi mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan tampuk kekuasaan kepresidenan kepada Wakilnya yang juga notabene kader politiknya.
“…Mungkin mengecewakan kalian semua rakyatku dan yang telah mempercayakan Negara ini di tanganku, tanpa mengecilkan usaha kalian untuk menjadikanku sampai di posisi ini aku Meminta Maaf yang sebesar-besarnya karena pengunduran diri ini….”
President Lee beserta anaknya kemudian menundukkan badan khas ala Korea Selatan selama beberapa detik. Dari kamarnya pagi itu Seohyun kembali tergugu. Dia terisak pelan, dia sangat mencintai mereka yang sekarang sedang disorot media itu. Paman Lee, EunHye Onnie, Ji Hoon Oppa dan kekasihnya Yong. Mereka terlihat bersahaja dan elegan tetapi gurat kesedihan tiu terbaca jelas. Seohyun yakin beberapa rakyat Korea Selatan juga bersedih dengan kenyataan ini.
“..Seperti yang aku katakan pada kedua anakku ketika meminta izinnya untuk mengundurkan diri dari posisi ini, Kekuasaan itu candu. Selamanya tidak akan pernah ada habisnya jika ayah menuruti keinginan berpolitik ayah dan lagi separuh usia ayah telah ayah lewatkan untuk ini. Kini saatnya ayah mundur. Yah, kini saatnya aku Mundur, Maafkan Aku jika tidak mampu melangkah lebih jauh melindungi kalian semua. Semoga kalian berbesar hati dan menerima keputusanku dengan Bijak. Selamanya aku mencintai kalian rakyatku dan kali ini semoga kalian mengizinkanku beristirahat dari kerja panjang ini, menghabiskan waktu bersama Keluargaku, melihat kedua anakku membangun keluarga baru. Yorobun, Joengmal Mianhe, Kamsahamnida Yorobun.…”
Seohyun sempurna terisak panjang. Saat itu dia ingin bersama mereka, orang-orang yang dia sayangi sepenuh hatinya, menyalurkan kekuatan bagi mereka. “Oppa, bogoshipposoyo…”
Masyarakat Korea Selatan berduka, tidak sedikit yang menyayangkan keputusan President Lee untuk mengundurkan diri. Bahkan beberapa diantara mereka melakukan demo untuk memberi dukungan kepada President Lee untuk tetap melanjutkan kepemimpinannya, tetapi keputusan President Lee tidak berubah lagi. Dia resmi mengundurkan diri.
@MBC Studio.
Sedikit berlari Seohyun memasuki gedung MBC. Di temani Jookwon dan dua orang bodyguardnya. Dia berlari menuju tempat konfrensi pers YongHwa berlangsung.
“Hyung sebentar lagi akan melakukan Konfrensi Pers, mengenai hubungan kalian sepertinya…” itu ucapan Jungshin ditelpon tadi ketika Dia menelpon HP YongHwa tetapi yang menjawabnya adalah JungShin karena YongHwa sedang berbicara dengan pihak MBC.
Dia berinisiatif menelpon YongHwa karena rasa khawatir yang memuncak. Setelah pengumuman pengunduran diri President Lee, beberapa hari yang lalu YongHwa belum pernah menghubunginya meski melalui telepon, sms, email atau apapun lainnya, tidak sekalipun. Awal-awal Seohyun bertahan, menganggap kekasihnya itu perlu ruang untuk dirinya pasca peristiwa pengunduran diri ayahnya, tetapi telah berlalu beberapa hari dan dia sudah sangat cemas, apa yang terjadi? Itu kenapa dia kemudian memberanikan diri menelponnya dan ternyata bukan YongHwa yang mengangkatnya.
Lee YongHwa, Pria yang telah membuatnya jatuh cinta. YongHwa-nya selalu berusaha memberikannya yang terbaik kali ini pasti melakukan sesuatu demi dirinya lagi, dia yakin itu. Itu kenapa dia memaksa Jookwon membelokkan arah perjalanan mereka yang sekenanya harus menghadiri salah satu acara pagelaran seni, beralih ke MBC, tempat YongHwa melangsungkan konfrensi pers.
Seohyun tiba di ruangan besar MBC. Ruangan itu dipenuhi dengan awak pers dan media. Jantung Seohyun berdegup kencang, Dia memilih berdiri di bagian belakang ruangan, dibelakangi keramaian awak media yang mengarahkan pandangan ke depan, tempat YongHwa-nya yang hari itu seperti biasanya terlihat tampan dan tenang berada.
Dan ketika moderator memberikan kesempatan kepada YongHwa berbicara, tepat ketika dia meraih mic dan berdiri dia melihat kehadiran Seohyun, mata mereka bertemu.
Seohyun terus menatap YongHwa, mereka mengabaikan semua yang hadir di ruangan itu, hanya mereka. Satu kata dalam benak Seohyun, Takdir. Rasanya dia ingin menangis dan berlari memeluk pria itu.
“Yorobun…”
To Be Continued : Part 14
Behind The Scene Drama “Imagine” (in Real Life) :
YongHwa senam wajah sesaat untuk mengurai sedikit rasa groginya ketika sutradara meneriakkan kata ACTION. Ini adalah syuting terakhir mereka hari itu dan dia harus melakonkan peran pengantin pria, dia tahu ini hanya bagian dari drama yang harus dilakoninya tetapi tetap saja ini berarti banyak baginya. Sang pengantinnya adalah kekasihnya, wanita yang sangat berarti dalam hidupnya. Meski tidak ada yang mengetahui selain orang-orang terdekat mereka.
Sekarang di bawah sorotan kamera dia harus menikah dengan gadis pujaannya itu, di lihat oleh semua orang-orang yang menjadi pendukung drama IMAGINE ini, dilatari lagu George Michael “You and I” yang dinyanyikan oleh Stevie wonder dan menjadi hits tahun 1972, dan menjadi lagu resmi di pesta pernikahan abad ini, Prince William dan Kate midletton. Ini adalah pernikahan yang sangat sempurna.
Dia melemparkan pandangan sembunyi-sembunyi kepada Seohyun yang ditahunya juga sedang grogi seperti dirinya.
Meski sedikit merasa sedih karena drama ini sebentar lagi akan selesai syutingnya, dan dia tidak akan punya alasan lagi untuk bersama Seohyun diluar jam kerja, tetapi dia merasa bahagia. Mereka telah sepakat beberapa hari yang lalu ketika mereka kencan seusai syuting untuk membicarakan hubungan ini dengan Manajemen mereka masing-masing tentang hubungan mereka. Dan sekarang hal yang terbaik yang bisa dilakukannya adalah berdoa semoga manajemennya dan Seohyun bisa menerima keputusan mereka tentang status mereka yang berpacaran.
Dan ketika sekarang harus berakting menikah dengan Seohyun, dilubuk hatinya terdalam dia melafalkan doa semoga ini menjadi kenyataan.
Here we are on earth together,
It's you and I,
God has made us fall in love, it's true,
I've really found someone like you
.END.
Authors Note :
Anneyong Haseyo…^^
Mianhe, jika di episode ini aku belum menikahkan mereka, soalnya wali nikahnya lagi liburan sih..hahahahha…bercanda guys. Gini, aku udah pernah bilang sebelumnya kalau IMAGINE bakal tayang sampai 20 Episode kan yah? Nah karena menurutku konfliknya gak ada lagi dan kalau aku memaksakannya untuk lanjut sampai episode 20 jatuhnya bakal jelek, so IMAGINE akan berakhir di episode 15, Maaf jika mengecewakan kalian, tetapi sebagai gantinya aku bakalan memberi 5 episode special IMAGINE, dengan mereka yang jadi bintang utama tetapi ceritanya mungkin lebih berkembang menyorot kehidupan Kakak-kakak YongHwa dan Seohyun juga saudara sepupu YongHwa, jadi wait & See ajha yah. Lagian masih ada episode akhir (Episode 15,red) kok yang mungkin bakal kalian nantikan, Pernikahan Mereka berdua. ^^
Jika mau jujur sebenarnya aku tidak ingin IMAGINE berakhir, menulis FF ini memberi banyak warna dalam hidupku. FF inilah juga yang kemudian mengenalkan aku dengan kalian, tetapi nothing last forever kan? Semua pasti akan ada ujungnya. Jadi bagi kalian yang selama ini teah mendukungku dan memberikan apresiasi bagi karya perdanaku ini kuucapkan KAMSAHAMNIDA, Terimakasih…*memberi penghormatan ala daehan minguk..*
Last but not least, Cuma mau promosi, hehehhe… kunjungi blogku yah : www.sjland.blogspot.com
Dan tetap tinggalkan jejak kalian setelah membaca FFku ini. Gomawoyo…^^
Luv ; SJ
Langganan:
Postingan (Atom)