Jumat, 06 Juli 2012
Seri SJ & Friends "ISTANA KECIL YANG MASIH TEGAK BERDIRI"
.ISTANA KECIL YANG MASIH TEGAK BERDIRI.
SJ Entertainmet Proudly Present :
_Seri SJ and Friends : FF OneShoot SJLand1stAnniv & YSDoubleBDay_
.ISTANA KECIL YANG MASIH TEGAK BERDIRI.
Main cast : Seo Joo Hyun (SNSD)
Jung Yong Hwa (CN BLUE)
Lead cast : Park Yoochun (JYJ)
Lee Jonghyun (CN BLUE)
Lee Jungshin (CN BLUE)
Kang Minhyuk (CN BLUE)
Choi Sooyoung (SNSD)
Kim Taeyeon (SNSD)
Kim Hyoyeon (SNSD)
Choi Sully (f(x))
Other cast : Juniel
Suzy (Miss A)
Lee Hyunjoo
Seo Cha jung
Ost : Taylor Swift – Today is Fairytale
.PROLOG.
‘Aku merangkum segala peristiwa di masa lalu.. kini bayangmu bukan hanya kefanaan yang tak terjamah.. untuk sekian lama aku mencari, kini sentuhmu bukan lagi impian masa lalu.. kamu ada.. nyata.. dan tersedia..’
Seohyun berbicara dengan hatinya sendiri, lengannya kuat memegangi tali ayunan, kakinya lembut menyentuh pasir lautan yang membahana bebas di hadapannya, ia memandangi lekat lelaki yang memetik gitar di depannya.
“Cause I was born.. to tell you I love you..” lirih sang pria bernyanyi sambil menatap Seohyun lembut
“ini.. bukan mimpi kan..” Batin Seohyun masih saja berusaha memastikan, baginya ini terlalu indah untuk menjadi sebuah kenyataan, kemudian ingatannya memutar kembali pada sepuluh tahun yang lalu.. hari dimana ia mulai membangun sebuah istana kecil di dasar hatinya, istana kecil yang masih tegak berdiri.. Istana yang terbangun saat pertama kali ia bertemu dengan pangeran kecilnya.. Jung Yong Hwa..
***
.1.
Itaewon Center, Seoul 2002.
Seohyun menunggu dengan sabar gilirannya untuk tampil di ajang festival musik pelajar kalangan sekolah dasar di Itaewon Center hari itu, ia menjadi satu-satunya wakil dari sekolahnya. SeoHyun, selain pandai bermain biola dan piano, Dia juga terkenal sebagai murid yang sangat cerdas, semua staff pengajar setuju, kendati usianya baru 10 tahun, tapi daya berpikirnya luas dan bisa memahami pemikiran orang yang jauh lebih tua darinya.
“Ya Tuhan, kenapa acara ini sangat membosankan..” Seohyun memangku wajahnya di tangannya. Kemudian seseorang tiba-tiba saja duduk di bangku kosong tepat di sebelahnya.
Laki-laki bertubuh mungil itu menahan gitar di tangannya, ia memakai seragam sekolah lengkap yang menunjukan ia siswa di sekolah dasar SeoHwa Seoul, tanpa sadar sesuatu menggelitik Seohyun untuk memperhatikan laki-laki itu, tubuhnya mungil, kulitnya putih bersih, dan lihat ekspresi wajahnya yang dingin, tatapan matanya yang lurus dan fokus.
‘Hah.. kenapa jadi deg-degan gini ya?’ Seohyun merasa jantungnya bergetar hebat, wajah dan kupingnya rasanya memanas hanya dengan melirik gerak-gerik namja di sampingnya.
Tak ada percakapan apapun, Seohyun hanya melirik dan merasa gemas sendiri dengan tingkah ‘cool’ anak laki-laki yang ia tidak tau siapa namanya. Karena name tagnya terhalang oleh rompi yang ia kenakan.
‘Semoga cepat-cepat gilirannya tampil agar aku bisa tau siapa nama murid Seohwa ini…’ Seohyun terus sibuk berbicara dengan dirinya sendiri meski hanya di dalam hati sambil melirik-lirik tak jelas sesekali pada namja itu.
“Seohyun-shii…” tiba-tiba terdengar suara Mrs. Kim memanggilnya dari belakang, Seohyun mengalihkan perhatiannya.
“Nee, Mrs. Kim?”
Mrs. Kim menarik tangan Seohyun dan membawanya keluar dari aula berukuran besar, Seohyun setengah kaget namun akhirnya mengikuti langkah Mrs. Kim.
“Sebentar lagi giliranmu tampil Seohyun, apa kamu sudah siap?” Mrs. Kim berjongkok menyamakan tingginya dengan Seohyun sambil merapikan poni dan rambut Seohyun yang sebenarnya sudah tertata sangat rapi.
“Ne, Mrs. Kim, percaya padaku aku akan membanggakanmu juga nama sekolah kita…” Seohyun dengan senyumnya yang sangat polos berhasil meyakinkan pengajarnya untuk tidak khawatir, hingga akhirnya nama Seohyun di panggil.
***
Beberapa Jam Kemudian..
Seohyun melepaskan pandangannya ke seluruh ruang aula yang terisi penuh itu, namun sosok anak laki-laki yang tadi duduk persis disampingnya tak ia temukan juga, ia kemudian memutuskan keluar aula, dan terus mencari, entah mengapa langkah kakinya terus berlanjut, tanpa tahu dengan pasti apa tujuan dia untuk terus mencari keberadaan Sosok anak lelaki tadi. Dan Seohyun merasa sedih dan kehilangan sekaligus kala itu. Hingga ia selelsai mencari ke seluruh koridor utama di Itaewon Center, ia putus asa, tak menemukan anak laki-laki itu, ia kembali memasuki ruangan.
Dia kemudian memilih masuk kembali ke aula. Dan langkahnya terhenti saat melihat laki-laki yang di sinari lampu sorot di atas panggung adalah dia yang sedari tadi Seohyun cari.
“Hah???” Seohyun kecewa. “…aku belum tau siapa nama kamu.. dan aku tidak mendengar namamu dipanggil...” ia akhirnya memutuskan duduk di tempatnya dan menikmati penampilan dari murid sekolah dasar SeoHwa itu.
Betapa Seohyun merasa luluh mendengar suara laki-laki itu, ia bukan hanya memetik gitarnya, namun menyanyikan sebaris lagu lama dari The Beatles ‘Yesterday’.
“Aah jinjja, I saram.. aku benar-benar menjadi gila…” Seohyun bergumam gemas di tempatnya. Hingga akhirnya penampilan laki-laki itu usai, Seohyun bersiap di tempatnya, mempertajam indra pendengarannya.
“Yaaa dan itulah penampilan saudara Jung, dari sekolah dasar Seohwa Seoul…”
“Mwoyaaaa?” Seohyun frustasi .“Jung katanya?” siswa-siswi yang tak jauh duduk di tempatnya menatap aneh pada Seohyun, saat menyadari puluhan ekor mata sedang memandang aneh padanya, Seohyun mengangguk-ngangguk dan tersenyum malu, kemudian memukul jidatnya sendiri.
***
Seohyun pulang dengan wajah kusut walau tangannya memegang piala atas kemenangannya di festival tadi, namun hatinya masih saja ingin mengacak-ngacak isi jagat raya dan mencari tahu siapa nama laki-laki yang begitu dingin dan menawan duduk disampingnya.
“Ada yang salah sayang?” Lee Hyunjoo menghapiri Seohyun yang menghempaskan tubuhnya cepat di tempat tidur.
“Amma, tadi aku bertemu dengan laki-laki tampan.. tampaaaan sekali.. tapi aku tidak tau siapa namanya..”
Hyunjoo tersentak kaget melihat anaknya dengan wajah polos berbicara seperti itu. Ia lalu mencubit gemas pipi Seohyun.
“Sayang.. kamu masih terlalu kecil, ada-ada saja…” Hyunjoo kemudian berbalik dan meninggalkan Seohyun sendiri di dalam kamarnya setelah mengucapkan selamat dengan piala yang entah keberapa yang Seohyun persembahkan untuk sekolah dan keluarganya.
“Apanya yang salah? Memang mata bisa bohong? Hmmm omma tidak mengerti dunia anak-anak..” Seohyun bergumam sendirian sambil memandangi piala yang ia pegang.
***
Dari hari ke hari, minggu berganti bulan dan setahun genap berlalu, lelaki yang Seohyun sebut pangeran kecilnya itu menghilang, jauh dari peredaran, rasanya ia hanya angin segar di tengah kemarau panjang, Seohyun sudah tak pernah mengingatnya lagi, walaupun ada satu tempat yang ia bangun khusus di dalam hatinya untuk pangeran kecil itu.. sebuah istana kecil, di dasar hati.
***
.2.
Seoul, 2003.
Seohyun bertransformasi menjadi siswi sekolah menengah pertama, setelah kelulusan sekolah dasar, dengan nilai tertingginya ia bisa dengan mudah mendaftar dan lolos seleksi masuk ke Junior High School favorit di Seoul, dan beasiswa akan senantiasa mengiringinya hingga ke jenjang Senior High School juga Universitas, dia berhasil lolos seleksi di SM Junior High School of Seoul.
Ia memandangi bayangnya di cermin sambil mematut diri, merapihkan dasinya dan ikatan rambutnya.
“Sudahlah.. kamu sudah cantik, Appa tidak mau tau-tau anak gadis appa yang masih terlalu polos ini disukai banyak namja…” Seo Cha Jung memperhatikan anaknya yang tumbuh semakin tinggi dan hampir menyamai tinggi ibunya. Dari ruang keluarga, Seohyun tersenyum dan segera mengambil tasnya. Disambut senyuman hangat dan segelas susu putih di meja makan oleh ibunya. Seohyun adalah anak satu-satunya dan mereka sangat mencintai Seohyun.
“Aniya appa, aku akan selalu menjadi gadis appa satu-satunya dan tidak ada namja yang bisa merebutku dari appa begitu saja..” tawa Seohyun merekah.. setelah meneguk susu hangatnya ia berdiri dan segera berlalu.
Seohyun memang sangat mandiri, walaupun orang tuanya sudah menyiapkan transportasi pribadi, ia hanya memilih naik angkutan umum, seperti pagi ini ia memilih naik bis di halte terdekat dari rumahnya. Selang beberapa menit saat bis berhenti di halte berikutnya Seohyun tersentak kaget dan bayangan satu tahun lalu memutar hebat di otaknya.
‘Sepertinya.. aku mengenal dia..’ Seohyun menebak-nebak laki-laki yang sengaja berdiri dan bergantung pada besi di dalam bis, sambil memasangkan earphone di telingannya, dan sebuah bayang-bayang satu tahun lalu memutar fasih di dalam otak Seohyun.
“Dia.. pangeran kecil???” meskipun meragu namun keyakinanya jauh lebih tinggi, tak banyak perubahan dalam satu tahun ini dari pangeran kecilnya.
Seohyun terhenyak kembali dan bagaimana bisa ia mendapati perasaan yang sama seperti saat pertama dia melihat laki-laki itu, begitu kalem, santai tampan juga mempesona, tatapan matanya yang dingin serta merta membuat hati Seohyun seperti di bakar api, menghangat dan bahagia. Ia menikmati apa yang ia rindukan selama satu tahun ini, walau ia sudah tak pernah memikirkan laki-laki itu, tapi sekali saja mengingatnya bisa membuat Seohyun menggila. Walau usianya masih sangat belia.
Laki-laki itu berjalan mendekati pintu keluar saat Seohyun pun berjalan mendekati pintu keluar, saat sampai di halte yang ia tuju Seohyun semakin terheran-heran dan bertanya-tanya.
‘Di halte ini juga? Apakah dia siswa di FNC School?’
Dan tepat, tebakan Seohyun tepat, Yonghwa berjalan cepat dan memasuki gerbang FNC School, sekolah yang sama-sama menempati posisi favorit di Seoul, Sekolah yang hanya berjarak beberapa meter dari sekolah Seohyun.
Itu artinya akan banyak kesempatan dan kesediaan Seohyun untuk melihat dan mengetahui siapa laki-laki itu.
Tapi.. tidak. Dugaan SeoHyun ternyata salah besar.
Bulan kembali bergulir cepat, menahun terus berkutat menjauh dan menjalar kilat, seribu hari lebih Seohyun menanti waktu yang diharapkan, tiga tahun walau satu kali tidak pernah Seohyun menemukan sosok namja yang ia cari.
‘Dunia rasanya begitu luas.. kendati ia dekat, namun selalu terlewat…’ gumam Seohyun prihatin saat hari kelulusannya di SM Junior High School.
***
Yonghwa mendapati dirinya sangat populer di kalangan gadis walau usianya masih sangat muda, hari kelulusannya di FNC Junior High School tiba, dan banyak sekali gadis yang menariknya untuk dimintai foto bersama, Yonghwa hanya pasrah dan memasang wajah tampannya untuk mendapatkan hasil foto terbaik.
“Yonghwa..” Jonghyun menarik Yonghwa cepat dari kerumunan gadis-gadis berisik yang sudah bersiap dengan pose mereka masing-masing
“YAAA!! Jonghyun Oppa!!” Dan rasanya mulut mereka kemudian serupa pistol yang memuntahkan rentetan peluru hingga Yonghwa dan jonghyun terpaksa berlari menghindari cercaan merea yang meluncur dari mulut-mulut gadis-gadis yang kecantikannya tidak standar itu.
“Waeyo Jonghyun?”
“Aniya. Aku hanya sedikit pusing dekat-dekat dengan Yeoja.. oh ya, apa kamu sudah menemukan siapa dia?” Jonghyun bertanya penasaran. “ini hari terakhir kita berada dekat dengan SM Junior High School..” lanjutnya.
Yonghwa diam-diam menyimpan satu tempat khusus untuk satu anak perempuan dengan pita biru muda yang melekat di rambutnya, perempuan yang dengan lucunya memainkan iringan piano empat tahun lalu.. perempuan dengan mata berbinar dan penuh semangat berdiri di atas panggung dan mengucapakan terimakasih dengan piala berjejer yang ia dapatkan. Yonghwa bisa gila jika mengingat sosok gadis itu.
“Kenapa tiba-tiba menanyakan dia?”
“Ini sudah enam tahun berlalu Yonghwa-yah kamu berpacaran dengan Suzy lalu putus walau saat itu pacarmu masih Suzy tapi foto di dompetmu itu masih gadis yang sama…” Yonghwa menarik jonghyun dan menutup mulutnya.
“Kau tidak ingin mati kan?” Yonghwa berbisik kesal pada Jonghyun, Jonghyun mengangguk karena lehernya kesakitan
“Iiiish.. aku hanya prihatin padamu Yonghwa.. namamu saja yang Jung Yonghwa, the magic dragon, magic yang mana? Untuk mengetahui siapa gadis itupun kamu tidak bisa, you are not a magic Yong~”
Yonghwa terpingkal-pingkal di tempatnya melihat Jonghyun mendengus sendirian, sebenarnya Jonghyun sangat menyukai Suzy saat itu, namun sial Suzy jauh lebih menyukai Yonghwa, dan karena Jonghyun tidak ingin Suzy kembali ke pelukan Yonghwa, akhirnya Jonghyun memutuskan untuk mencari tahu sosok perempuan yang selalu Yonghwa bawa kemana-mana, yang dimanapun Yonghwa berada perempuan itu selalu kokoh mengisi hati Yonghwa. Tapi sayang.. walau pun mereka tahu gadis itu bersekolah di SM Junior High School, tak pernah walau sekali Yonghwa menemukan gadis periang yang suaranya sangat lembut itu. Hingga hari ini tidak pernah.
‘Seluas apakah jagat raya ini, ia begitu dekat namun tak pernah tercegat…’ Yonghwa membuka dompetnya dan mendapati gadis pita birumuda yang tersenyum cerah dengan binar penuh semangat di matanya. Yonghwa jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, dan seterusnya.
***
.3.
Seoul, January 2007
Berlabuh dalam dada yang menjelma dalam cinta, seteguk harapan takkan sirna di ujung waktu yang mendamba, hati adalah tempat istimewa, jamahan dalam titik cakrawala yang satu orangpun tak mudah datang didalamnya.
Namun Seohyun meluluh pada Seniornya di SM Senior High School, Park Yoochun. Seohyun sudah berlari jauh dari Yoochun di semester pertama saat menjadi siswi di SM Senior High School, Yoochun terlalu gigih untuk di abaikan, dia bisa memperlakukan Seohyun dengan baik dan wajar, membuat Seohyun merasakan perasaan lain yang sangat istimewa di hatinya bagaimana tidak, Seohyun habis di bully oleh banyak Yeoja, dia habis dimaki oleh banyak senior juga teman sebaya. Ia hanyalah gadis biasa, murid baru. Sayangnya ia terlalu cantik dan istimewa. Seohyun sudah berusaha mengabaikan banyak pria, namun Yoochun, dia membuat Seohyun tak bisa berkutik sedikit saja.
“My Seobaby.. good luck dear..” Yoochun mengecup lembut kening Seohyun kala Seohyun sudah bersiap dengan kostum baletnya, ia terlihat sangat cantik juga professional, gaun berwarna pink mengembang dan rambut terikat rapih sempurna membuat Seohyun begitu cantik.
“Thanks Oppa.. pastikan kamu menonton di barisan paling depan saat aku tampil ya..” Yoochyun mengangguk dan tetap tak bisa mengalihkan pandangan dari Seohyun.
Hari ini di Olimpic Center Seoul di adakan Seoul Art Competition tingkat Nasional dan peserta dari seluruh penjuru negeri berhamburan tempat seluas ini terisi cukup penuh dan juri-juri didatangkan dari kalangan khusus yang bukan main-main.
Acara-acara seperti ini selalu membuat hati Seohyun bergetar cepat, bukan karena ia tegang untuk tampil di hadapan banyak penonton, tapi acara seperti ini, akan membuatnya mengingat pangeran kecilnya, pangeran kecil yang hingga di usianya yang ke enam belas tahun ia tidak tau siapa namanya.
“Haaaah..” Seohyun menarik nafas panjang sambil menatap diri di dalam cermin. “Lupakan saja Seohyun, kamu sudah memiliki pangeran di dunia nyata.. dia hanya sekelebat bayangan indah di masa lalu, Istana kecil adalah bagian fiksi dari hidupmu, bukan kenyataan, tak mungkin ada dan tersedia..”
Seohyun menatap dirinya miris, “…baiklah Seo Joo Hyun, mulai hari ini, mari kita lepaskan semua kenangan masa lalu yang hidup terlalu lama dan menua dihatimu.. kamu sudah cukup dewasa untuk membedakan mana duniamu dan dunia dongengmu..” Seohyun sedang berkompromi dengan dirinya sendiri di dalam ruang tunggu. Seohyun mengangguk-ngangguk setuju, lalu bangkit dan keluar dari ruangan itu.
Seohyun melangkah yakin dan hendak menuju ke back stage untuk Opening Ceremony, namun langkahnya tiba-tiba terhenti. Ia kehilangan kekuatan di kakinya, rasanya tubuhnya ingin melayang tinggi.
Tak ada yang berubah dari sosok itu, tatapan matanya masih dingin seperti dulu, wajah tampannya masih tergurat sempurna, hanya saja, tubuh mungilnya kini menjulang tinggi.
“Tidak mungkin..” bisiknya nyaris tidak terdengar, Seohyun membatu di tempatnya. “Itu.. pangeran kecil..” tangisnya hampir tumpah, ada rasa haru dan bahagia sekaligus sedih berkecamuk dan bercampur aduk di dalam hatinya saat itu.
‘Hey.. baru saja aku mau melepaskanmu dari ikatan masa laluku.. lima tahun yang lalu aku menemukan wajah lucu itu.. dan sekarang saat aku ingin melepaskanmu dari belenggu hatiku, kamu muncul dan tetap berdiri kokoh dihatiku.. pangeran kecilku..’
“Seohyun.. kamu masih disini” Yoochun, kekasihnya kembali dan menemukan Seohyun yang tergugu tegang di tempatnya.
“N—ne Oppa?” Seohyun mengalihkan pandangannya dari Pangeran kecilnya.
“Yang lain sudah menunggumu di back stage, apalah arti ballerina yang lain dear, kalau bintang dari semua ballerina ada disini..” Yoochun menatap lembut Seohyun dan menggenggam tangannya.
“Uri, kajja..” Seohyun mengangguk dan mengikuti langkah Yoochun.
***
Yonghwa berdiri di tempatnya sambil terus memetik string gitar listriknya. Ia sekali lagi akan membuat semua wanita terpukau dengan iringan instrument darinya dan ke-empat band matenya. CN Island. Namun jari Yonghwa terhenti saat ia mendengar..
“Seohyun.. kamu masih disini”
Degg ..
Lengan dan jemarinya gemetar, yang akhirnya berubah menjadi bergetar, ia lemas, nama itu sangat familiar di telinganya, juga dalam hatinya, nama yang ia lupakan, nama yang begitu saja melintas dan menghilang lima tahun yang lalu, nama itu terucap dan terkunci di dalam pikiran Yonghwa.
‘Seohyun.. apakah mungkin dia Seo Joo Hyun…’ Yonghwa masih tertunduk dan memandang kosong string gitarnya.
“Yonghwa.. ayo kita ke back stage, kita harus menjadi pengiring Opening Ceremony…” Jonghyun menggenggam bahu Yonghwa, akhirnya Yonghwa mengangkat wajahnya.
Gadis itu berjalan lurus dan menggenggam tangan seorang namja, Yonghwa tidak memepedulikan siapa namja itu, jika harus menghadapi kenyataan gadis pita biru mudanya sudah dimiliki saat ini, hatinya pasti lumpuh karena sakit yang sekaligus mendera, namun Yonghwa memilih memusatkan diri pada gadis itu, gadisnya, tak peduli siapa yang memilikinya saat ini, Yonghwa hanya ingin mencumbui hatinya yang terlalu lama menggengam masalalu.
‘Itu dia..’ Yonghwa mengkristalkan detik itu juga hanya untuk menikmati wajah Seohyun, wajah gadis yang ia simpan lama, selama-lamanya dihatinya.
“Hyung!” Minhyuk menarik Yonghwa dari duduknya. “Ayolah cepat…”
***
On Seohyun mind ..
Lima tahun sudah berlalu, banyak hal termasuk perasaan datang dan pergi dari hatiku, namun kenapa cuma kamu satu-satunya yang terus berdiri kokoh menegak dihatiku.. aku tak punya kata-kata yang cukup jelas untuk mendefinisikan perasaanku. Satu hal yang masih belum jelas ku tahu.. siapa namamu?
On Yonghwa mind..
Keajaiban menuntunmu untuk datang dan berbaur dengan hatiku, tak bisa terpupus ingatan yang jelas lurus mengukir disini, di hatiku, bagaimana lima tahun hanya jarak dimana takdir akan kekuatan cinta beradu menjadi satu, untuk sekian hari aku menunggu, kini satu hal yang telah jelas aku tahu.. Seohyun, Seo Joo Hyun, itulah namamu..
***
.4.
Seohyun and Yoochun Story..
Kehidupan dunia nyata Seohyun berjalan sangat baik dan romantis, walau banyak mulut yang mencibir dia yang bagai awan mendung menutupi matahari namun hubungannya dengan Yoochun berjalan cukup lama.
Bagi banyak orang, Seohyun dan Yoochun itu sebenarnya berada dalam kubu sama, mereka sama-sama tenar, bedanya sosok Seohyun itu tenar karena dia sangat menyebalkan, dia itu bertingkah sangat aneh namun dengan mudah meluluhkan banyak hati. Seohyun terkenal dengan pribadi yang sangat galak dan sembrono. Sedangkan Yoochun, dia adalah pria idaman wanita tiada dua. Jelas terlihat dari tubuhnya yang atletis karena Yoochun adalah atlet basket, standarnya memperlakukan seorang wanita adalah : Candle light dinner di tepi pantai dengan makanan kelas atas, tuxedo dan gaun menawan akan menempel di baju mereka, mobil limousine dan wine serta mawar berbagai warna akan tercurah senantiasa untuk wanita yang di kencaninya.
Namun semua berubah saat Yoochun memilih mengencani gadis galak yang pekerjaannya adalah memanjat rumah pohon di belakang sekolah, gadis galak yang tak segan memukul dan mengejar laki-laki yang menggodainya, gadis galak, Seo Joo Hyun si gadis galak.
Seohyun, dimata Yoochun memiliki karisma lain, dia membuat daya tariknya sendiri, berbeda dengan gadis-gadis lain yang mati-matian berdandan secantik mungkin dan membangun karakter dirinya yang lain hanya demi mendapatkan sedikit saja perhatian dari Yoochun, Yoochun hampir mati daya kehabisan ide untuk meluluhkan hati Seohyun, hingga suatu hari Seohyun menantang Yoochun untuk mendatanginya langsung ke rumahnya tanpa menggunakan mobil pribadi. Yoochunpun menyanggupi, rambut lebatnya akhirnya lepek karena sinar matahari, tubuhnya yang wangi akhirnya bercampur bau dengan orang-orang yang bergencetan di dalam bis, bagaimanapun Yoochun sudah menyanggupi, bunga mawar yang ia bawakan untuk Seohyun habis terjepit diantara punggung-punggung penumpang bis, dan ia terpaksa berlari cepat menembus hujan, dan dengan senyum terpaksa mengetuk pintu rumah Seohyun.
Seohyun menghambur dengan linangan airmata memeluk tubuh Yoochun yang basah kuyup, saat itu juga hati Seohyun meluluh, melihat tampang lecek dan lusuh Yoochun dan tangkai mawar yang kuncupnya entah menghilang kemana.
“Oppa babo..” Seohyun terisak dalam peluk Yoochun
“Hey, aku bau loh..” Yoochun masih dengan tangan terbuka dan terkejut saat Seohyun malah berhamburan memeluknya
“Gomawo Oppa..” Yoochun melepas pelukan Seohyun dan menatap matanya yang berlinangan dengan air.
“Seo Joo Hyun, aku tidak punya kemampuan lebih, ini usaha terakhirku, jika kamu masih mengabaikanku, aku tidak tau lagi harus mencari jiwaku kemana.. mau kan jadi..”
“Mau.. mau.. mauu…” Seohyun merengek seperti anak kecil sebelum Yoochun menyelesaikan kalimatnya, Yoochun akhirnya memeluk tubuh tinggi Seohyun dan mendekapnya hangat.
“Aku tidak peduli, bagaimanapun nantinya badai akan menghadang kita, tapi inilah aku Seohyun, aku sangat menyayangimu” Seohyun betul-betul kehabisan daya untuk mengacuhkan Yoochun lagi, bagaimanapun Seohyun tidak bisa mengelak untuk jatuh dalam cinta.
Begitulah Seohyun dan Yoochun, hingga hari ini saat semua orang malah berbalik mendukung mereka, mereka masih dengan kokoh saling mencintai, tanpa sepengetahuan Yoochun bahwa Seohyun sudah menyimpan satu istana kecil dihatinya, satu tempat terpenting yang Yoochun tak pernah bisa menjamahnya.
***
.5.
Seoul, November 2007
Inilah event yang Seohyun tunggu-tunggu, waktunya mencharge hatinya yang lama kelimpungan mencari pangeran kecilnya, hari ini diadakan tournament kesenian di Universitas JYP Seoul, terkadang di saat-saat seperti ini, Seohyun sering lupa bahwa dia sudah memiliki pangeran yang menemaninya cukup lama, sepuluh bulan.. setia dan mencintainya apa adanya, pangerannya di dunia nyata. Pangeran yang kini dengan siaga masih bediri disampingnya sambil memegangi erat pinggulnya seolah ingin menunjukan pada dunia, perempuan cantik itu adalah miliknya.
Namun konsentrasi SeoHyun terpecah, matanya terus membuyar liar mencari keberadaan murid FNC Senior High School itu, mencari Tuan Jung, mencari pangeran kecilnya. Dahi Seohyun mengkerut, matanya menciut tajam menembus kerumunan orang yang terlalu banyak untuk dihafal satu-satu, tapi tunggu dulu, kali ini Seohyun mengenali dengan jeli siapa laki-laki yang sedang berbicara akrab dengan murid SM di depannya.
‘Apa?! Taeyeon mengenali dia?’ rasanya Seohyun ingin berjingkrak-jingkrak jika saja Yoochun tidak berada disisinya, sebentar lagi, hanya sebentar lagi dia akan mengetahui siapakah nama pangeran kecilnya.
Seohyun beringsut dari dekapan Yoochun saat Taeyeon melangkah menjauh dari pangeran kecilnya. Taeyeon adalah sahabat Seohyun, salah satu sahabat dekat dari perkumpulan siswi alien yang aneh dan memegang prinsip teguh bahwa menjadi aneh itu menawan.
“Mau kemana lagi?” Yoochun berteriak saat Seohyun berlari menjauhinya.
“Sebentar saja !! aku mau menemui Taeyeon…” Seohyun berbalik sambil berlari dan terus menghampiri Taeyeon, dan langkahnya terhenti dengan nafas yang terengah-engah di hadapan Taeyon.
“Waeyo?” Taeyeon memandang aneh pada sahabatnya sementara Seohyun mengatur nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Taeyeon. Namun ia tak mampu menyembunyikan senyuman yang terlukis di bibirnya.
“Waeyo Seohyun-ah”
“Taeyon-ah!! Namja yang memegang gitar tadi, dia siswa FNC kan?”
“Nee, dia teman sekolah dasarku di Seohwa, ada apa?” Taeyeon mulai menatap penuh curiga.
“Aniyoo.. rasanya aku mengenalnya, namanya itu.. jung .. jung..” Seohyun pura-pura berfikir
“Jung Yonghwa!!” Taeyeon cepat menyambar dan membuat Seohyun melega dalam senyumnya.
Ada ribuan kembang api meledak dihatinya, seandainya Seohyun itu mercon, mungkin dirinya sudah meledak dan menghiasi langit saking bahagianya.
“Just remember dear, look at behind you.. He is your prince..” Taeyeon menggoda Seohyun dengan tatapan curiga karena senyum Seohyun sangat lain ketika Taeyeon menyebutkan nama lengkap Yonghwa.
“Aniyaaaa.. aku cuma penasaran aja tau.. jangan berpikir yang tidak-tidak ya Taeyon-ah!!”
“Iiish.. arraseo..” Taeyon mendongak pada Seohyun yang jauh lebih tinggi darinya.
“eh tapi for your information yah Hyunnie…” Taeyeon berjinjit dan mendekatkan bibirnya ke telingan Seohyun. “Yonghwa sudah punya pacar..”
Dan wajah Seohyun yang tadinya cerah, melempem begitu saja seperti kerupuk yang disiram air, namun dengan cepat ia memindah chanel wajahnya dengan wajah kalem yang super cantik seolah tidak terjadi badai apapun dalam hatinya.
“Jangan berfikiran yang tidak-tidak Kim Taeyon..” Seohyun menjitak kepala Taeyeon dan segera berlalu sebelum Taeyeon menyadari airmata Seohyun hampir jatuh dari matanya.
‘I’ll forget you.. terimakasih untuk namamu itu Jung Yonghwa, terimakasih karena menahun telah mengisi penuh hatiku.. saatnya aku melupakanmu.. saatnya aku menjalani hidupku yang nyata.. bersama dia, yang masih setia menantiku, mencintaiku.. terimakasih Jung Yonghwa.. terimakasih banyak..’ Seohyun yang berjalan cepat menghapus bulir airmatanya yang tanpa sadar terjatuh begitu banyak. ‘mengapa rasanya sesakit ini? Aku menangisi dan merasa kehilangan atas dia yang sama sekali belum pernah aku miliki.. bahkan dia tidak mengetahui keberadaanku di dunia ini.. ya Tuhan.. ingatkan aku.. Yoochun mencintaiku, aku mencintainya..’
Bersamaan dengan berakhirnya hari itu, Seohyun menanggalkan semua kenangan masalalunya, ditambah ia sudah menangkap basah dengan mata kepalanya sendiri, Jung Yonghwa, pangeran kecilnya tengah menggenggam tangan kekasihnya erat.
Seohyun menyadari, Yonghwa hanyalah mimpinya, selamanya hanya mimpi.
***
Yonghwa berjalan lurus, menggenggam lengan kekasihnya Sully, namun ada perasaan bersalah merambat dalam dadanya saat menghadapi gadis itu. Ia ingin menanggalkan tangan Sully dan merebut Seohyun dari genggaman tangan Yoochun, Yonghwa ingin membawa Seohyun lari dan mengatakan dia mencintainya, sudah lama, dan sangat lama. Namun tak ada daya. Bahkan mungkin Seohyun tidak mengetahui Yonghwa ada. Yonghwa selalu menegaskan hatinya sendiri.
***
.6.
Yonghwa and Sully Story..
Sully adalah juniornya di FNC Senior High School, ia masuk di angkatan setelahnya bersama Jungshin juga Minhyuk. Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin sudah membentuk CN Island sejak mereka duduk di bangku Junior High School, sebenarnya sejak awal masuk ke FNC School, Sully sudah sangat mengagumi si penggebuk drum, Minhyuk. Yonghwa malah menjadi mak comblangnya.
Namun, Minhyuk sangat kuat dengan pendiriannya, saat itu satu-satunya perempuan yang hidup di hati Minhyuk adalah Juniel, walau hubungan mereka bisa dibilang nyaris punah karena Juniel di pindahkan ke FNC Japan, tapi Minhyuk bersikeras menunggu hingga Juniel kembali. Sully sudah tidak berdaya hingga suatu hari ia menangisi kebodohannya mengharap cinta Minhyuk.
Sully menaiki tangga gedung sekolahnya hingga ke lantai paling tinggi, dan ia duduk sendirian disana, saat itu Yonghwa sangat khawatir bagaimanapun Sully adalah gadis yang baik, hanya saja Minhyuk benar-benar mencintai Juniel.
“Aku itu sangat bodoh.. percuma berusaha tampil sebaik apapun di hadapan Minhyuk, bayangan Juniel tidak akan terhapus begitu saja dalam hati Minhyuk..” Sully menangis diam-diam hingga seseorang mengulurkan tangannya.
“Sudahlah.. jangan menangis lagi.. maafkan Minhyuk ya..”
Sully menengadah dan mendapati wajah tampan Yonghwa dengan senyum mengembang sambil mengulurkan tangannya. Sully bangkit dan mencoba menyuarakan isi hati beserta segala beban yang terlalu lama bersarang dihatinya.
“Oppa.. seandainya Minhyuk bisa sedikiiit saja sedikiiiiit mengerti perasaannku..” Sully mulai bertutur di hadapan laki-laki yang memandang wajah Sully iba. “…aku menunggunya lama, sangat lama.. tapi sekalipun dia tidak pernah memandangku..” Sully terisak lagi.
“Dia justru yang paling mengerti bagaimana kesakitan menunggu.. Sully, belajarlah untuk menerima kenyataan, kamu tau di dunia ini tidak semua hal yang kamu ingin bisa terwujudkan.. ada kala walaupun sudah susah payah kamu berusaha kamu tetap gagal mendapatkan apa yang kamu ingin.. karena Tuhan tau Sully, ada yang jauh lebih baik dari apa yang kamu inginkan.. Minhyuk bukan tidak ingin melihatmu, bukan tidak ingin membalas perasaanmu, tapi dia punya prinsip yang teguh untuk menunggu.. sama sepertimu.. jika kalian berdua bersikeras untuk saling menunggu, maka tidak akan titik temu.. salah satu dari kalian harus kalah.. dan akan lebih baik jika mengalah tanpa menyisakan rasa sakit untuk satu sama lain.. aku percaya kamu kuat Sully, bahkan yang mencintaimu banyak, buka matamu dan lihatlah dunia dengan binar yang berbeda..”
Yonghwa menepuk-nepuk kepala Sully pelan, saat itu ia bukan hanya membicarakan tentang Minhyuk dan Juniel namun juga tentang posisi Sully yang sama persis sepertinya. Mencintai wanita yang sudah di miliki, menunggu sesuatu yang tidak mungkin terjadi, hari ini Yonghwa mengalah dan mencoba membuka hatinya untuk orang lain, Yonghwa telak memilih. Sully berada di posisi nomor satu untuk menggantikan Seohyun.
“Oppa..” Lirih Sully lembut.. ia merasakan pedih namun ada kebenaran di setiap kalimat yang Yonghwa lontarkan.
‘Kemana saja aku selama ini, mengapa terus mengejar dan menunggu Minhyuk, jika ternyata dihadapanku ada laki-laki yang memperhatikanku dan membuatku nyaman..’
Sully mulai menatap Yonghwa dengan tatapan lain, awalnya dia menganggap Yonghwa sebagai Sunbae biasa, namun rasa aman dan nyaman yang Sully dapatkan ketika ia sedang bersama Yonghwa membuat Sully jatuh cinta.
Tak lama setelah pertemuan rahasia mereka di atap sekolah, kabar tentang hubungan Yonghwa dan Sully cepat merebak ke seisi FNC .. Minhyuk sangat berterimakasih pada Yonghwa, sebenar-benarnya Minhyuk tak ingin menyakiti Sully, ia tau Sully sangat cantik juga baik dan beruntunglah Yonghwa menyelamatkan Sully dari keterpurukan..
***
.7.
Midnight, June 28, 2010…
Seohyun menangis sendirian di kamarnya, menatap kue kecil dengan lilin-lilin kecil tepat sembilan belas jumlahnya.
Saengil chukka hamnida..
Saengil chukka hamnida..
Saengil chukka Seohyunnie..
Saranghe Seohyunnie..
Dengan terisak ia meniup lilin-lilin itu, menatap iba pada layar ponselnya yang tak berdering sama sekali. Menyadari hubungannya dengan Yoochun benar-benar telah di ujung cerita. Ia memeluk lututnya sendirian, membenamkan diri dan menangis. Mengingat hari-harinya yang indah bersama Yoochun kini memudar, sebentar lagi hubungan mereka menginjak angka tiga tahun dan entah apakah Yoochun akan peduli dan hadir lagi di hari-harinya.
***
Flashback…
Seohyun sudah berdandan cantik dan anggun saat Yoochun menjemputnya di rumah pada sabtu malam untuk candle light diner yang ‘istimewa’ menurut Yoochyun. Seperti biasa Yoochun selalu menyambutnya dengan senyuman hangat dan karismatik. Seohyun jelas sangat merindukan Yoochun, enam bulan yang lalu Yoochun sudah lulus dari SM Senior High School dan melewati hari-harinya untuk fokus di fakultas Teknologi Informasi di SM University, dan dalam jangka waktu enam bulan bisa terhitung hanya lima kali mereka bertemu, berbeda dengan saat mereka masih duduk di bangku sekolah, setiap hari tanpa absen mereka bertemu. Yoochun juga bekerja paruh waktu untuk membayar uang kuliahnya, walaupun Yoochun terbilang keluarga yang sangat kaya raya, dia memiliki kemandirian yang tinggi. Menurut dia bagaimanapun sebelum ia sukses ia ingin mencicipi pahitnya berjuang keras dari dasar, dan mencapai manisnya kesuksesan. Seohyun walau sedikit kecewa dan berat hati karena frekuensi dan volume pertemuannya dengan Yoochun sangat singkat dan menurun drastis namun ia menguatkan diri bagaimanapun itu untuk masa depan Yoochun dan juga dirinya kelak.
Yoochun menggenggam tangan Seohyun kuat saat mereka menepi di salah satu restoran mewah ibu kota, Seohyun kaget saat di meja yang Yoochun persiapkan sudah tertata banyak makanan istimewa dan candle light dinner yang betul-betul romantis.
“Oppa.. bukankah ini hanya perayaan anniversary biasa? Mengapa semewah ini?”
“Makanlah dulu Seohyun.. aku akan mengatakannya nanti setelah kita berdua selesai makan..” Suara Yoochun, juga tatapannya terlihat dingin, tanpa perasaan bahagia seperti yang di tunjukan Seohyun. Melihat kejanggalan itu, Seohyun memutuskan untuk bertanya dulu dan tidak menyentuh makanannya sama sekali.
“Ani Oppa..coba katakan yang sebenarnya.. ada apa ini? Aku akan mendengarkannya..”
Yoochun menarik nafas panjang sebelum ia melanjutkan.
“Seohyun.. dengarkan aku baik-baik.. aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini..”
Binar mata Seohyun yang tadinya bersemangat berubah melumer menjadi butiran-butiran airmata.
“Tapi..”
“Aku..Aku akan merasa bersalah jika membuatmu kesepian dan terus membuatmu menunggu, selama ini kamu cukup kuat, namun aku.. maafkan aku Seohyun..”
Seohyun tak menjawab, ia bahkan tak bergeming sama sekali di tempatnya ia berdiri, Yoochun bisa melihat jelas jejak airmata yang jatuh menerus dari mata Seohyun.
“Tolong jangan menangis Seohyun, aku hanya ingin fokus di study juga pekerjaanku..”
“Mungkin bagimu mudah Oppa untuk melupakan semua yang telah terjalin lebih dari dua puluh satu bulan.. mungkin bagimu aku hanyalah penghambat menuju cita-citamu.. tapi bolehkah sedikit saja aku meminta ibamu? Aku Seohyun.. perempuan yang mencintaimu sangat dalam.. aku Seohyun yang tak bisa melupakanmu begitu saja.. aku.. aku..” Dada Seohyun naik turun dan tangisnya terasa akan pecah. Belakangan ini Yoochun memang sedikit keterlaluan, ia tidak pernah mengabari keadaanya, tidak pernah memberi tahu keberadaanya. Dan hubungan antar mereka hanya tinggal status tanpa isi dan tujuan yang jelas, dan lihatlah Yoochun sekarang, dengan wajah enteng menegaskan ingin berpisah, setelah apa yang dilewati mereka ratusan hari? Semudah itukah?
“Baiklah.. ikuti satu keinginanku, bilang padaku sekarang juga.. kamu sudah tidak mencintaiku lagi.. maka kita resmi berpisah..”
Yoochun terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulut gadisnya itu. Tenggorokannya tercekat. Dan beberapa menit berlalu hanya mata mereka yang saling memandang, namun tak ada satu katapun yang keluar.
“Oppa waeyo? Bukankah kamu memang sudah tidak mencintaiku? Baiklah jika memang kau tidak bisa mengucapkan kata-kata itu, coba katakan padaku kamu mencintaiku..”
Yoochun tetap berdiam dalam duduknya, menatap wajah Seohyun yang mendayu dalam cahaya lilin pilu. Menit menit berlalu, tanpa ada satupun makanan dan minuman yang mereka sentuh. Seohyun berlari dari tempat itu dan memutuskan pulang sendirian.
***
Malam ini tepat empat bulan berlalu setelah malam yang menyedihkan itu. Sesekali Yoochun masih menghubunginya dan meminta maaf untuk perlakuannya di malam hari jadi mereka. Dan masih dengan tulus menganggap Seohyun kekasihnya. Sayangnya malam ini dia melewatkan apa janjinya. Janji untuk menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
***
.8.
National Art Competition, Itaewon Center Seoul 2012
Seohyun memusatkan perhatiannya penuh pada anak-anak gadis dengan tubuh indah yang akan tampil sebagai ballerina di acara itu. ia resmi diangkat menjadi pelatih professional untuk sekolahnya sendiri SM Senior High School, statusnya sebagai alumni yang berdedikasi tinggi untuk sekolah membuat pemilik yayasan SM merekrutnya menjadi salah satu staff pengajar dan Seohyun memtuskan menajadi pelatih ballet untuk junior-juniornya.
“Seohyun-ah…”
Tiba-tiba saja Sooyoung dan Hyoyeon datang berhamburan dan memeluk tubuh Seohyun yang sedang membenahi bajunya sendiri.
“Kaliaaaaan.. I miss you..”
Sooyoung dan Hyoyeon adalah sahabat dekat dan satu tim dengannya saat mereka aktif sebagai ballerina, dan hari ini sepertinya ada reuni mendadak karena acara ini.
Mereka kemudian memutuskan untuk menjauh dan mencari tempat yang cukup nyaman untuk mengobrol bersama.
“Hyunnie.. jadi walaupun hubungan kalian menggantung kamu masih menganggap Yoochun itu kekasihmu?” Seohyun mengangguk sambil meneguk Americano yang ia pesan di cafĂ© Itaewon Center.
“Oommo.. kamu itu tangguh sekali Hyunniee.. jika aku berada di posisimu, mungkin aku sudah menyerah dan mencari laki-laki lain.. ini sudah hampir satu tahun kamu diabaikan Yoochun..” Sooyoung menatap Seohyun iba.
“Sudahlah.. aku tidak apa-apa, dan mungkin memang benar apa katamu Sooyoung, aku harus mencari pengganti Yoochun..” Seohyun tersenyum lembut, menyadari betapa prihatin kisah cinta panjangnya dengan Yoochun.
“Eeh eh.. Sooyoung, coba lihat di belakangmu.. itukan basist CN Island, Lee Jungshin, bukankah dia mantan kekasihmu?” duduk Sooyoung menegang dan keringat dingin membasahi punduknya.
“YAA!!” kemudian Sooyoung memukul lengan Hyoyeon yang duduk tepat dihadapannya.
“Waaaah, jinjja !! dia jauh lebih tampan sekarang, rambut sushinya itu sudah lenyap, dan omoooo, benar-benar tampan sekarang…”
Sooyoung dan Hyoyeon terus berkelahi dan saling mengejek di tempatnya, sedangkan mata Seohyun terus mengikuti gerak-gerik laki-laki yang berjarak lima meter darinya.
‘Memang tidak ada yang pernah berubah darimu Yonghwa-shi.. lama sekali rasanya tidak berjumpa denganmu.. dan ternyata aku merindukanmu..’
“Tuh benarkan dia tampan sekarang? Cepat datangi dia cepaaat ish..” Hyoyeon terus menggoda Sooyoung yang hampir mati lemas dengan wajah memucat karena malu.
“Iishhhh!! Sudahlah kalian berisik sekali, aku malah jatuh cinta pada Leadernya..”
“Mwoyaaa!!” Sooyoung dan Hyoyeon terperanjat kaget, dan menatap tak percaya pada Seohyun.
‘aaah babo!! Apa yang baru saja aku katakan?! Seohyun babo!!’
Seohyun sendiri terkejut dengan pengakuan yang baru saja ia katakan, dan ia terus mengutuk dirinya sendiri dalam hati, lalu ia mengganti wajah kagetnya dengan cengengesan tak jelas.
“Hyun-ah?! Kamu serius? Leader CN Island? Siapa? Lee Jonghyun?” Sooyoung menggetar-getarkan lengan Seohyun.
“Jangan berisik ish!! Nanti mereka mendengar percakapan kita…” pekik Seohyun yang tidak bisa menahan dan mengontrol dirinya sendiri.
“Bukan Lee Jonghyun, tapi Jung Yonghwa..”
Sooyoung dan Hyoyeon memfokuskan diri pada ke-empat namja yang duduk-duduk santai sambil bercanda di depan mereka, tak lama Sooyoung dan Hyoyeon menemukan laki-laki yang Seohyun maksud.
“Ooh MD maksudmu?” Hyoyeon bertanya penuh semangat dan antusiasme tinggi pada Seohyun.
“MD?” tanya Sooyong dan Seohyun bersamaan dengan wajah melongo tidak mengerti maksud HyoYeon.
“Dia itu Magic Dragon, karena suaranya yang indah dan petikan gitarnya yang uwaaaw amazing…”
Dan saat itu juga rahasia hati Seohyun yang sudah dikubur sepuluh tahun lamanya akhirnya terbongkar, rahasia yang tidak ada satu orangpun yang tahu. Namun ada kelegaan luar biasa merembes seperti embun dan membuat hati Seohyun damai, sebuah pengakuan yang indah bahwa ia masih bisa hidup berdampingan dengan mimpinya.
***
MeanWhile…
Menyadari namanya di sebut-sebut Jungshin menglihkan perhatiannya pada tiga gadis yang sedang sibuk mengocek-ngocek minumannya yang sudah mencair.
“Siapa sih mereka? Kok memanggil-manggil namamu?” Jonghyun yang merasa ketiga perempuan itu asing memutuskan bertanya karena walaupun suara tiga perempuan itu berbisik namun bisa mereka dengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.
“Itu Sooyoung kan? Oh my god .. dia cantik sekali..” Minhyuk menimpali saat menyadari perempuan yang dimaksud Jonghyun adalah Sooyoung.
“Nee, dia Sooyoung, mantan kekasihku jaman sekolah…”
Yonghwa malah sibuk mencampur-campur minuman mereka dan mencicipinya satu-satu. Tanpa menghiraukan apa yang sedang teman-temannya bicarakan.
“Aku mau kesana dulu ya, tidak baik mengabaikan wanita cantik begitu saja…” insting Playboy Jungshin mulai muncul dan tanpa pikir panjang ia mendekati Sooyoung, Hyoyeon juga Seohyun.
“Annyeonghaseo.. boleh bergabung duduk disini?”
Sooyoung dan Seohyun gelagapan panik, dan beberapa detik kemudian Hyoyeon mempersilakan Jungshin untuk duduk.
“Apa kabar, Sooyoung-ah? Hyoyeon..dan ini siapa yah??” ucapnya sambil bertanya pada SeoHyun.
“Oohh dee, Nan SeoHyun Imnida..”
“Oohh..SeoHyun-ssi, anneyong..”
“Kami baik, bagaimana denganmu Jungshin?” Sooyoung tau-tau memasang muka manis.
“Ooh iya, Seohyun .. ayo katakan apa yang tadi ingin kamu katakan..” Sooyoung mulai usil dengan mengusik-ngusik inti pembicaraan untuk membuat suasana menjadi hangat.
“Mwoya? Tidak ada apa-apa..” Seohyun betul-betul gelagapan sekarang.
“Aah kau itu berpura-pura, Junghsin-ah katakan pada Leadermu itu Jung Yonghwa, Seohyun menyukainya…”
“MWOYA!! Andweee, geotjimal!!” Seohyun menarik-narik lengan Sooyoung, Hyoyeon dan Sooyoung terbahak puas di tempatnya.
“Ooh, jadi begitu? Baiklah Seohyun-shi akan ku katakan pada Yonghwa Hyung, lagi pula dia sudah tidak memiliki kekasih kok..”
‘Apa-apaan ini? Belum habis satu jam aku membongkar rahasia hidupku yang ku pendam sepuluh tahun, sekarang dalam beberapa detik saja semua rahasia itu akan bocor dan langsung mendarat di telinga orang yang dimaksud…’
“Aaniya.. Sooyoung dan Hyoyeon hanya bercanda, jangan di hiraukan Jungshin-ah…”
“Baiklah, aku pamit dulu ya, sebentar lagi acaranya dimulai.. dan Seohyun-shi akan ku pastikan pesanmu sampai pada Hyungku..”
Perlawanan Seohyun rasanya sia-sia, seharian itu mereka bertiga sepakat membuat proyek MENJODOHKAN Seohyun dengan YongHwa. Seohyun pun dilanda gundah gulana, bagaimanapun ia sudah memegang teguh kesetiaanya pada Yoochun, dan bagaimana mungkin Seohyun meninggalkan apa yang sudah ia pertahankan begitu saja. Walaupun Yoochun terus mengabaikan Seohyun namun Seohyun berusaha tetap menjaga kesetiaannya. Bagianya Yoochun adalah pangeran dunia nyatanya, dan Yonghwa? Hanyalah impian masa lalunya.
***
.9.
Seohyun melesatkan mobilnya menuju gedung SM University, nomor Yoochun benar-benar tidak bisa dihubungi, Seohyun sudah membulatkan hati untuk menyerah dan menghentikan ini semua. Hatinya sudah mengkarat karena sakit yang tak kunjung sembuh dan terus bertambah karena ketidakpedulian Yoochun, susah payah dia setia selama ini, namun Yoochun tidak bisa menghargai usahanya. Dan dia ingin memantapkan hati melangkah ke depan tanpa ada bayang-bayang YooChun lagi.
Seohyun berjalan dan bertanya pada resepsionis kampus, dia pasti tau keberadaan Yoochun, karena Yoochun adalah mahasiswa yang aktif juga tenar di kampus.
“Park Yoochun, menurut jadwal dia sudah tidak ada dikampus, nona. Namun biasanya dia menghabiskan waktu di lab. komputer anda bisa mencarinya kesana, saya akan mengantar anda..” Seohyun mengangguk dan mengikuti langkah resepsionis itu. dan kini di hadapannya sudah ada pintu masuk menuju laboraturium Komputer.
Pelan Seohyun membukanya.
Yoochun terlihat sibuk memandangi layar komputer, serius seperti saat pertama ia menyatakan cinta pada Seohyun, sebenarnya jika saja Seohyun tidak ingat apa tujuannya kesini, ia sudah ingin berlari dan memeluk Yoochun.
“Ehm.. Park Yoochun-shi..”
Yoochun melepaskan pandangannya dari layar komputer dan mengalihkan perhatiannya, betapa kagetnya Yoochun mendapati wanita yang sudah tak ia hubungi tiga bulan lamanya.
“Seohyun-ah..”
Yoochun berdiri dengan wajah yang sumringah hendak memeluk Seohyun, namun Seohyun mundur satu langkah dan mengangkat tangannya tanda menghentikan langkah Yoochun. Yoochun gagap dan tak berdaya dengan sikap Seohyun yang berubah dingin, ia tidak menyadari betapa terlukanya Seohyun.
“Maafkan aku mengganggumu, aku hanya ingin mengatakan, lebih baik kita berpisah saat ini juga, sudah tidak ada yang bisa di pertahankan, dan terimakasih untuk dua tahun yang indah Oppa.. selamat tinggal…” tanpa memberi sedikit saja jeda Seohyun berbalik dan pergi.
“Baiklah Seohyun.. terimakasih.. selamat tinggal.. maafkan aku..” Yoochun meremas dadanya penuh sesal. Seohyunnya.. sudah mampu melupakannya, dan ia kini benar-benar merasakan penyesalan. Sementara Seohyun berdiri dan melangkah tanpa beban, seolah semua duri yang telah menancap dihatinya habis dibuang. Ia bahagia untuk peratama kalinya dalam satu tahun terakhir, Seohyun merasakan hatinya bebas.
***
From : FNC Jungshin
Morning Seohyun.. aku sudah memberikan nomor ponselmu pada Hyung, aku mendapatkannya dari Sooyoung, Tunggu saja ya..
Seohyun gelagapan sendiri pagi itu di kamarnya, ia berjalan maju mundur, bolak balik dan tidak tau harus melakukan apa.
“Sooyoung dan Jungshin itu brengsek sekali…” Ia menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, dan tiba-tiba Iphonenya berdering. Nomor yang tidak diketahui.
“Mwoya? Ehm .. ehm .. ehmm…” Seohyun mencoba memperbaiki suaranya, sebagai antisipasi jika saja yang menelponnya itu Yonghwa.
“Yobseo.. nuguseo?”
“Annyonghaseo Seohyun-shi.. Jung Yonghwa imnida…”
Satu senyuman terulur tanpa sadar dari bibir Seohyun, mimpi itu sudah dekat, sangat dekat sama dekatnya dengan suara telepon ini, seseorang yang dicintainya sejak sepuluh tahun yang lalu. Ia tidak tahu bagaiamana bisa Jungshin dan Sooyoung mengantarkannya pada mimpinya, pada pangeran kecilnya. Mimpi yang sepertinya akan menjadi mimpi selamanya, namun.. ini adalah.. nyata.. kenyataan..
***
Yonghwa sudah melepaskan Sully dari genggamannya saat usia hubungan mereka menginjak sebelas bulan saat itu, Sully memang tidak bisa melupakan Minhyuk, walau Minhyuk terus mengabaikannya, hingga Sully mengungkapkan perasaan bersalahnya pada Yonghwa bahwa selama ini ia hanya memanfaatkan posisi Yonghwa untuk membuat Minhyuk cemburu, namun bukannya cemburu Minhyuk malah berterimakasih, Sully akhirnya memutuskan untuk sendiri dan kembali menenggelamkan diri dalam keterpurukan, dan tak ada yang bisa YongHwa lakukan untuk itu. Dia menerima permintaan Sully karena di satu sisi dia juga tidak bisa membohongi hati nuraninya bahwa yang terbayang dalam pikirannya adalah wanita berpita biru itu, wanita yang selalu menyapanya dalam mimpi-mimpinya, dia berharap ada kejadian yang menjejak dalam hidupnya, agar dia bisa bertemu kembali dengan wanita itu.
Tidak sia-sia segala pengharapannya karena takdir itu ternyata berpihak padanya. Hari itu, JungSHin datang padanya dan mengatakan kalau seorang perempuan bernama Seo JooHyun menyukainya. Untuk sesaat dia tidak mampu berkata apapun, Seo JooHyun??? Mungkinkan perempuan berpita biru itu??? Dia lalu mendesak JungShin meminta agar mempertemukannya pada perempuan itu, sekedar untuk memastikan apakah perempuan itu yang dimaksud.
Dan kini, entah mengapa hanya mendengar suaranya Yonghwa merasa dialah perempuan itu.
JungSHin datang padanya dengan nomor ponsel Seo JooHyun, tidak ingin membuang-buang waktu lagi, dia segera menelpon perempuan itu dan ada yang berdesir di hatinya kini. YongHwa menimbang-nimbang ponselnya saat pembicaraannya dengan Seohyun baru saja usai, ia membuka dompetnya dan memandang lekat-lekat gadis pita biru mudanya. Sedikit lagi, sedikit saja sebentar lagi, ia akan menuntaskan rasa cinta ini, dia akan mempersembahkan seluruh cintanya pada Seohyun, semua berkat Jungshin juga Sooyoung. Terimakasih sebanyak apapun tak akan bisa menebus kebaikan mereka.
***
.10.
Sore itu hujan lebat melanda kota Seoul, nomor ponsel Seohyun tidak bisa dihubungi, Yonghwa sudah menanyakan keberadaan Seohyun pada teman-temanya, dan tidak ada satupun yang mengetahuinya, namun menurut Taeyeon, seharian ini Seohyun berada dirumahnya, karena kedua orang tuanya pergi keluar kota. Yonghwa yang sudah kelimpungan mencari Seohyun akhirnya memutar balik stirnya dan menancap gas menuju rumah Seohyun. Akhir-akhir ini sejak sering ngobrol secara rutin dengan SeoHyun dan walaupun Seohyun belum resmi menjadi kekasihnya namun perasaan-perasaan khawatir sering muncul jika Seohyun tak memberinya kabar.
***
Meanwhile…
Seohyun membuka pintu rumahnya saat bel terus-terusan berbunyi.
“Oppa..” Seohyun terperanjat kaget mendapati Yoochun berdiri tegap di depan rumahnya.
“Bolehkan aku masuk..” Yoochun masih memandang Seohyun lurus-lurus.
“Oh ya.. silakan..” setelah mempersilakan Yoochun duduk Seohyun bergegas ke dapur dan mempersiapkan minum untuk Yoochun, namun tiba-tiba Yoochun sudah berada di belakang tubuh Seohyun, dan memeluknya lembut dari belakang.
“Opp—a ..” Seohyun kaget, gelas yang dipegangnya hampir saja jatuh. Seohyun mencoba melepaskan diri namun pelukan Yoochyun terasa semakin kuat nafas Seohyun tertahan saat merasakan nafas Yochun berderu di lehernya.
“Oppa hentikan..” Seohyun menggeliat berusaha melepaskan diri lalu dengan sekali sentakan dia mendorong tubuh Yoochun keras. “Apa yang kamu lakukan!! Ingat kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi, dan.. dan aku sudah memiliki kekasih baru..”
Yoochun sontak kaget dengan pernyataan Seohyun?
“Mwoya? Apa katamu? Secepat itu? baru satu minggu yang lalu kamu mendatangiku dan mengakhiri semua secara sepihak? Sekarang?” Yoochun mendekati Seohyun dan mendorong tubuh Seohyun hingga tersudut di tembok.
“Aku hanya merindukanmu Seohyun, dan semudah itu kamu bilang kamu sudah mencintai orang lain?” Yoochun mendesak bibirnya untuk melumat bibir Seohyun, Seohyun mencoba mendorong tubuh Yoochun, ia terus menghindar namun Yoochun semakin kuat. Ini bukan Yoochun yang Seohyun kenal. Seohyun menangis dan mencoba meminta tolong, namun mulutnya dibekap habis oleh mulut Yoochun.
“Oppa..hhmmpp.. henti…kan kumohon!!hmmppp… Hentikaaaan!!” Teriak SeoHyun di sela-sela ciuman Yoochun tetapi YooChun tidak mengubrisnya, dia melepaskan bibirnya dari bibir SeoHyun lalu menarik tangan Seohyun dan membawanya ke dalam kamar Seohyun, menghempaskan tubuh Seohyun.
“Oppa!! Apa kau gila !!”
“Iya aku gila Seohyun.. kamu tidak bisa meninggalkanku begitu saja…” Yoochun menindih tubuh Seohyun yang sempurna merengek ketakutan, Yoochun menarik baju Seohyun hingga robek.
“Oppa hentikan, ini bukan kamu!! Lepaskan aku!!” Dengan sisa-sisa tenaga yang di punyainya SeoHyun mencoba melawan, tetapi YooChun terlalu kuat baginya.
“LEPASKAN DIAA!”
Yoochun berhenti saat mendengar suara laki-laki yang menembus kamar Seohyun.
“KAU!! Beraninya melakukan ini pada gadisku!!”
Hanya sekelabat dan lalu Yoochun habis dipukuli Yonghwa, Yonghwa dengan emosi memuncak memukuli wajah Yoochun, Yoochun tak melawan saat ia menyadari sikapnya yang ternyata memang keterlaluan, melihat Seohyun yang duduk ketakutan di tempatnya Yoochun merasa bersalah dan laki-laki ini berhak memukulinya.
Yonghwa menarik kerah baju Yoochun dan membawanya keluar rumah saat wajah Yoochun sudah tidak jelas bentuknya.
“Pergi kau sekarang dan jangan pernah mencoba menemui Seohyun lagi!!!”
Yoochun berjalan pelan menuju mobilnya dan buru-buru meninggalkan kediaman Seohyun.
Seohyun masih menangis dan memeluk dirinya sendiri dalam ketakutan, saat Yonghwa masuk ke dalam kamarnya. Seohyun masih terlihat shock, Yonghwa mendekatinya. “Sssst.. Seohyun.. semuanya akan baik-baik saja.. sssttt.. tenangkan dirimu..”
“Yonghwa-ya.. Yonghwayaa..” bisik Seohyun sambil terus menarik-narik sweeter Yonghwa, Yonghwa kemudian memeluk tubuh Seohyun, menenggelamkannya dalam pelukan. “Aku takut.. aku takut..”
Yonghwa menatap wajah Seohyun, tatapan mata Seohyun begitu kosong, Yonghwa mencium kening Seohyun..
“Kendalikan dirimu Seohyun, ini aku.. Yonghwa…YongHwa-mu.. ini aku.. orang yang mencintaimu dan akan melindungimu sejak sepuluh tahun lalu.. sadarlah Seohyun.. ini aku..” Yonghwa menatap khawatir penuh haru saat mendapati Seohyunnya tenggelam dalam rasa takut.
Seohyun kemudian menyadari yang tengah memandangnya adalah Yonghwa. Seohyun memangis dan memeluk tubuh Yonghwa erat.
“Jangan tinggalkan aku sendirian, aku takut.. aku takut..”
“Aniii Seohyun, aku disini.. aku disini..” Yonghwa memeluk Seohyun erat.
Hingga beberapa menit kemudian Seohyun tertidur dalam dekapannya. Yonghwa merebahkan tubuh Seohyun dan menyelimutinya. Ia melihat sekitar rumah dan membaca pesan yang tertempel di pintu lemari pendingin.
Seohyunnie, Omma dan Appa akan ke Jeonju
Untuk pengobatan Appamu satu minggu
Jaga diri baik-baik..
Yonghwa memutuskan untuk menemani Seohyun hingga pagi, dan berharap besok Seohyun bangun dalam keadaan baik.
***
Seohyun mendapati Yonghwa tertidur di pinggiran tempat tidurnya. Kemudian Seohyun mengelus rambut Yonghwa pelan, membuat Yonghwa terbangun.
“Hhmm. Seohyun-ah..”
“Yonghwa..” Yonghwa bangun dan langsung memegangi kening Seohyun.
“Syukurlah, demammu sudah reda..”
“Yonghwa gomawo..” mengingat apa yang telah terjadi kemarin sore, Seohyun sangat berterimakasih pada Yonghwa, jika saja Yonghwa tak datang tepat waktu, ia tidak tau apa yang akan terjadi padanya.
“Aaniya..” Yonghwa tersenyum. “…lebih baik sekarang kamu mandi dan membersihkan dirimu.. setelah itu kita sarapan dan jalan-jalan.. semoga kondisimu semakin membaik..”
Seohyun mengangguk.
Yonghwa menyiapkan air hangat di bath tub kamar mandi Seohyun, setelah airnya cukup Yonghwa menggendong tubuh Seohyun ke kamar mandi. Seohyun merasa enggan di perlakukan seperti itu, namun Yonghwa tak melepaskannya. Setelah memastikan Seohyun baik-baik saja Yonghwa bergegas ke dapur dan mempersiapkan makanan untuk Seohyun.
Beberapa menit kemudian…
Seohyun berjinjit pelan dan memeluk tubuh Yonghwa dari belakang selesai ia berdandan cantik, sangat cantik. Yonghwa membalikkan badannya.
“Oppa gomawo, aku sudah baik-baik saja..” Yonghwa menatap Seohyun bahagia.
“Syukurlah..” kemudian meneruskan kegiatannya memasak, Seohyun menahan Yonghwa untuk berada di posisinya. Mendekatkan wajahnya sudah sangat dekat.
“Eehm.. Seohyun-shi silakan duduk di tempatmu, sebentar lagi makanannya akan matang..”
Seohyun malu sendiri dengan penolakan tersirat yang dilakukan Yonghwa, ia mengalah dan duduk di tempatnya.
***
Yonghwa mengajak Seohyun ke namsan tower di siang menjelang sore hari itu. Pemandangan langitnya sangat indah.
“Untuk apa kita kesini?”
“Seohyun, aku mungkin tidak romantis, aku mengajakmu kesini ingin memintamu menjadi kekasihku, mau tidak?” wajah Yonghwa yang lurus-lurus saja membuat tawa Seohyun pecah.
“Kamu pikir aku becanda ya? Aku serius.. kamu mau tidak?”
Seohyun semakin terpingkal-pingkal. Geram dengan sikap Seohyun, Yonghwa menarik kepala Seohyun dan mencium bibirnya. Tubuh Seohyun menegang dan tak percaya dengan apa yang Yonghwa lakukan padanya, namun beberapa saat kemudian Seohyun mulai membalas ciuman itu. Mereka berciuman selama beberapa menit.
“Woah..” Seohyun melepaskan bibirnya dari bibir YongHwa, Dia mengatur nafasnya. “Yonghwaaaaa..” Seohyun menatap gemas pangeran kecilnya.
“Apa?!” jawab Yonghwa sembarangan. “..Jadi mau tidak? Jawab cepat Seohyun ish!!”
“Siapa sih yang tidak mau jadi pacarmu?” Seohyun tersenyum lembut dan Yonghwa menarik tubuhnya, masuk dalam pelukannya.
“Terimakasih gadis pita biru muda…” bisik Yonghwa lirih.
***
.EPILOG.
Cause I was born ..
To tell you, I love you ..
And I am torn, to do what I have to ..
To make your mine .. stay with me tonight ..
Yonghwa mendekati gadisnya yang larut dalam lamunan cukup lama. Matanya sedikit berkabut, berusaha menahan haru yang buncah ingin keluar. YongHwa membelai wajah itu lembut.
“Apa yang kamu pikirkan Love??” Yonghwa berlutut menyamakan tingginya dengan Seohyun yang duduk di ayunan. Seohyun menggeleng pelan dan kemudian mengalungkan kedua lengannya di leher Yonghwa, memeluknya erat. Meski kaget, namun Yonghwa membalas dekapan itu dan mengelus rambut Seohyun yang tergerai panjang.
“Kamu masih ingat kan? Untuk sampai pada hari ini, kita melewati banyak kepedihan dan kesakitan…” Seohyun mulai bertutur.
“Hhhmm..” jawab Yonghwa lirih.
“Dan kamu ternyata sudah mengenaliku sejak sepuluh tahun yang lalu…” Seohyun melepaskan pelukannya lalu menatap YongHwa lembut. YongHwa tersenyum kemudian mengeluarkan foto dari dompetnya.
“Ini kamu kan?”
“Hah?” Seohyun menatapnya tidak percaya pada sebuah foto kusam, foto dirinya, tetapi tetap mengangguk.
“Kita bertemu karena takdir, tidak sia-sia kamu mempertahankan istana kecil mu itu Seohyun..”
“Yonghwa….” Seohyun menempelkan telapak tangannya di wajah Yonghwa. “Neon, nega Joengmal Sarangheo..”
“Nado..” bisik Yonghwa, dan dengan cinta yang menggebu pelan Yonghwa mencium bibir Seohyun. Mengurai segala perasaannya setelah menunggu sekian lama, sepuluh tahun hanyalah jarak untuk menunggu takdir menyatukan mereka berdua.
Cinta memang tak pernah salah berlabuh!!!
_END_
_Seri SJ and Friends : FF OneShoot SJLand1stAnniv & YSDoubleBDay_
Penulis : ISMI NUROLIAH ROHIAH
Editor : SJ
Pic : (google)
ISMI say :
Annyeong again readers ^^
Kali ini aku bikin ff genre pop yang ceritanya mungkin nggak menegangkan dan tragis ..
Dan cerita ini diangkat dari kisah nyata walaupun ada bagian2 yang fiksi ..
Dan makasih sekali lagi buat sj oenni yang berbaik hati mempublish ff ini ..
Kendala banget ngangkat kisah nyata jd cerita ff karna aku terbiasa bikin yg imajinatif kekekke ..
But makasih banyak kalo ada yg bersedia baca ff ini sampe selesai ..
@ismidisini
SJ say :
Untuk FF Ismi yang ketiga ini terlepas dari idenya tetap keren dan terus terang aku suka, tetapi menurutku banyak kekurangannya. Hhhmmm..mungkin karena di buat terburu-buru jadi “Naskah asli” yang aku terima menurutku tidak runut terlebih di bagian part-part akhir. Ismi bisa membandingkan yah draft asli dengan yang tayang ini, ada beberapa yang aku tukar posisinya. Kedua, lagi-lagi mungkin karena terburu-buru jadinya ada yang kurang dan ada beberapa “Kata” yang tidak sesuai dengan pemaknaan dan terkesan di paksakan. Dan menulis kisah nyata yang berbau fiksi itu emang rada susah, kadang bias dan kadang tidak focus, juga seringnya yah gitu, lompat-lompat tidak runut, Tetapi tetap keren kok, terus menulis dear. *Hugs*
Dan buat yang lain yang membaca, Tolong dong Tolong tinggalkan koment kalian!!!!! Thanks all :D
Luv U GoGuMa’s…^^
.SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
FFnya keren , aku suka ceritanya rada2 barbie gimana gitu yaaaah hahaha dan akhirnya ada juga Minhyuk sama juniel, walaupun dikit tapi akhirnya dicantumin juga itu couple wkwwkwkwwk fighting unnie !!
BalasHapusbnr kata pepatah "Kalau jodoh ga akan kemana"
BalasHapusMgkn waktu 10 thn g akan sebanding sm kebahagiaan yg akan mereka raih untuk kedepan'a..
Hal yg plg menyenangkan adalah saat kita b'hasil melewati smua rintangan tuk mendapatkan apa yg kita inginkan...
Keren.. Keren.. Keren..
Jia Jung
thanks yaaa ini makasih banget loh udah pada setia baca 3 ff aku.. berterimakasih sekali walaupun ngerasa ff ini biasa banget.. makasih buat sj oenni yang bikin ff ini bisa lebih baik keke
BalasHapusMimi!! FFnya keren sperti biasanya!! Ini bkn crt cinta bertepuk sebelah tangan, tp hanya takdir yg belum mempertemukan.Iya kan? Hehee.. Aku slalu suka ide crt Mimi,ide"nya kdg ga bs dibayangkan!!Dan utk FF ini Daebak!! Aku suka ide crtnya dan di dunia nyata mgkn ada bbrp pasangan yg seperti crt ini.. Gomawoo,Mi terus memberikan kita santapan FF yang keren dan terus berkarya ya.. Fighting!! ^^
BalasHapusThen, buat SJ gomawoo ud nyediain lapak buat writer n reader FF YS. Really like this blog!!Apalg saat" kangen YS,dgn baca FF dsni bisa menjadi obat sepertinya. ;) Dan yang aku salut, SJ itu keren menjadi writer maupun editor. Kl writer,tdk diragukan lagi smua ide crtnya Thumbs Up, tp jd editorpun ga kalah kerennya, kata" indahnya bs menggambarkan situasi. Ditunggu karya" selanjutnya ya,Dear..^^
baguussssssss :') simple but di rangkai pake kata-kata yang indah
BalasHapusDeg2an+tegang pas baca bag yoochun mau mmprkosa hyunie,utg yonghwa dtg #legadeh#,...10th hnya wktu utk mnggu,smga q d persatukan oleh youngsaeng setlah 5th menunggu wkwk
BalasHapusDitunggu ff selanjutnya ya un
overall aku suka ceritanya, simple and sweet. mnrtku ismi dah byk kemajuan skrg.
BalasHapustapi aku agak bingung dgn waktu. byk yg mnrtku ga sesuai. kyk wkt ketemu yong pertama tahun 2002 umur hyun 10 thn tp 2003 dia dah lulus SD. rata2 anak korea lulus SD itu umur 12 thn bukan? trs wkt hyun ultah tp yoochun ga dtg ceritanya mrk dah pacaran 3thn. trs wkt sm sooyoung&hYo dan ketemu jungshin diblg hyun dah 1thn dicuekin yoochun tp msh setia. tp knp wkt hyun minta putus dtg ke kampus yoochun diblg baru 2 thn pacaran?
mnrtku klo mmg mau mencantumkan tahun secara eksplisit hrs bener2 diperhitungkan dgn tepat.
aku tunggu FF2 ismi berikutnya.
kyaaaa !!! ismi again..
BalasHapusckckck,, dear dirimu gmpang bgt c sprti'ya bqin FF
ada aja gtu ide'ya... :D
ajaron eonni dong mi bqin FF.. hehehe
FF ini,, hmmm bner tuh kta Peni eonni ringan tp sweet
aq suka coz g ada acra mati2an sgla,, wlopun rintangan'ya g maen2 mnunggu slma bertahun2 tp akhir'y bersatu jg..
Hyun'y setia bgt bs nunggu slma itu,, klo aq c mnding cari yg laen :D
aq suka bagian Yong nyelamatin Hyun dri prcobaan "pmrkosaan" mntan pacar'ya :D gentle banggeeettt...
trus yg di namsan tower jg romantis,, walopun yaa c Yong g asyik bgt msa nyatain cinta dtar2 aja bgtu.. tp langsung maen cium aje.. hehehe itu bagian sangat romantis :))
yaakhhh... ismi mqin keren lakh
pko'ya eonni tnggu trus dech karya2 ismi yg lain..
n kya'ya neh eonni jg ngfans sma ismi di dunia perFF'n indo slain SJ eonni :D
wacchh,, komenqu kepanjangan kya'ya
mkasih bgt bwt ismi yg udh smpet cape2 bwt bqin FF YS
n bwt SJ eonni yg udh nyedian lapak bwt para Goguma Shipper berkreasi n baca semua FF dsni.. terimakasih banyakkkkkk
SJ eonni n ISmi daebaaaakkkkk !!!!
diriqu sangat sangat bangga bs jd bagian Goguma Shipper coz Gogumas kreatif n cerdas.. :D
YongSeo Everlasting !!!!!!!!!!!!!!
huwaaaaaa aku suka bgt nih sm ff yg sweet begini coba kalo endingnya dibuat nikah tambah sweet lagi huehehe buat Ismi eonnie chukkae ya ffnya bagus^^ YONGSEO FOREVER EVERLASTING! <333
BalasHapus@Ririniaty