Rabu, 18 Juli 2012
.PART OF 9 ANGEL'S (4).
(Pic : By Juli Agashi)
SJ Entertainment Present :
_Serial : P9A Part 4_
Lead Cast :
SeoHyun, Jessica , Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon, Soo Yong(SNSD)
Main Cast :
-Jung Yong Hwa, JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue)
-NickHun, Taecyeon (2PM)
-Siwon (SUJU)
-Joo Ji Hoon & Yoo Eun Hye
-Kim Seol Hyun (AOA)
-JongHoon (FT Island)
-Yoon Jin Yi (Me a Ri AGD)
@Hyunnie And how ‘bout my Revenge??
_0o0_
Ninety miles outside Chicago
I can't stop driving I don't know why
So many questions, I need an answer
Two years later, you're still on my mind
Whatever happened to Amelia Earhart
Who holds the stars up in the sky
Is true love just once in a lifetime
Did the captain of the Titanic cry?
Someday we'll know
If love can move a mountain
Someday we'll know
Why the sky is blue
Someday we'll know why I wasn't meant for you
Does anybody know the way to Atlantis?
What the wind says when she cries
I'm speeding by the place that I met you
For the ninty-seventh time, tonight
Someday we'll know
If love can move a mountain
Someday we'll know
Why the sky is blue
Someday we'll know
Why I wasn't meant for you
Yeah, yeah, yeah, yeah
Someday we'll know
Why Samson loved Delilah
One day I'll go
Dancing on the moon
Someday you'll know that I was the one for you
I bought a ticket to the end of the rainbow
I Watched the stars crash in the sea
If I could ask God just one question
Why aren't you here with me, tonight?
Someday we'll know
If love can move a mountain
Someday we'll know
Why the sky is blue
Someday we'll know why I wasn't meant for you
Yeah, yeah, yeah, yeah
Someday we'll know
Why Samson loved Delilah
One day I'll go
Dancing on the moon
Someday you'll know that I was the one for you
(Someday will know – Mandy Moore ft Jonathan Foreman)
Yoona berlari menyusuri jalan setapak yang rindang oleh pepohonan pagi itu di taman dekat apartemennya, matahari bahkan belum muncul ketika dia memutuskan untuk jogging. Ditemani lantunan suara indah Mandy Moore ft Jonathan Foreman terdengar melalui headset yang dipasang di telinganya.
Dia perlu memanfaatkan kesunyian ini untuk berbicara dengan dirinya sendiri, sekaligus mengurai sakit kepala akibat efek dari kejadian semalam, hang out dengan sahabat-sahabatnya dan mabuk-mabukan membuatnya bangun dengan sakit di kepala yang mendera. Dia memilih untuk menghirup udara segar dengan berolahraga, terlebih hari ini ketika dia memiliki jadwal syuting buat filmnya. Dia tidak ingin terlihat kusut.
Dia tidak dapat memungkiri fakta bahwa kehadiran JongHyun membawa efek yang sangat besar padanya. Bayangan masa lalu kembali berkelebat di memorinya. Dia tidak tahu dengan pasti perasaaan apa yang sekarang dimilikinya buat JongHyun, tetapi jika ingin jujur, dia tidak pernah menyukai pria lain sebesar rasa suka yang pernah dimilikinya buat JongHyun. Dia mungkin saja memberi ruang bagi seseorang untuk masuk dalam hidupnya dan mencicipi perasaan suka itu tetapi bukan cinta, alam bawah sadarnya seperti tidak membiarkannya bersentuhan dengan cinta. Tetapi dia tidak pernah memikirkan ini secara benar, dia tidak pernah bersusah payah untuk mencari tahu alasan di balik kenapa dia tidak bisa mencintai seseorang secara utuh. Ditambah dengan segala kesibukan yang dimilikinya, maka tak ada lagi tempat untuk memikirkan hal-hal seperti itu. Tetapi ketika JongHyun menjejak kembali, dia akhirnya tahu penyebabnya. Ada cinta yang masih menggantung di hatinya, ada harapan yang tidak pernah redup buat kehadiran seseorang. Lee JongHyun.
_0o0_
“Onniee…”
SeoHyun menatap nanar kepada empat orang perempuan yang duduk di depannya siang itu. Mereka sedang menikmati menu lunch restaurant Taeyeon, termasuk SeoHyun, di depannya Phillycheese Steak sama sekali belum disentuhnya, dia kehilangan nafsu makan. Menguap begitu saja ketika menatap mereka satu persatu.
“YAA!!! Aku tidak bertanggungjawab untuk kejadian semalam, jadi jangan tatap aku seperti itu. Kita sama-sama tahu kalau saat itu aku juga sedang mabuk berat…” sanggah SooYoung memandangi SeoHyun tajam yang saat itu juga menatapnya tajam.
“Onnie…” SeoHyun lalu beralih menatap tajam Taeyeon, HyoYeon dan Jessica. “…onnie kenapa melakukan itu kepadaku?? Onnie menjebakku bersama..”
SeoHyun menghentikan ucapannya, merasa risih harus menyebut nama YongHwa di depan sahabat-sahabatnya sedangkan selama ini mereka tahu, SeoHyun sangat pantang menyebut nama itu. Dia lalu menghela nafas pelan dan berujar lirih, “…Aaakkksss… AKu bisa gila hanya dengan membayangkan kejadian semalam!!!” SeoHyun kembali menghempaskan tubuhnya ke sandaran kursi restaurant.
Restaurant Taeyeon adalah high class restaurant yang memang di peruntukkan bagi konsumen kelas menengah ke atas. Suasana yang nyaman, eksklusif dan dengan pengamanan tingkat tinggi membuat orang-orang kalangan atas dan selebriti menyukai dan rela untuk menghabiskan uang mereka di tempat ini. Belum lagi menu-menu yang menggugah selera. Segala faktor pendukung ini menempatkan restaurant TaeYeon masuk dalam daftar Restaurant paling di lirik di Seoul.
“Berhenti mengeluh, kami melakukannya juga demi dirimu. Dan lihatlah kami berhasilkan? Yah, setidaknya hubunganmu dengan YongHwa bisa kembali membaik..” Ucap Taeyeon santai sambil meresap winenya.
“Bahkan berakhir dengan kamu memiliki akses untuk menggunakan apartemennya…hhhmmm sounds so cool…” Sambar HyoYeon.
“Kok bisa???” Tanya SooYoung.
“Jadi YongHwa menyerahkan password apartemen mewahnya pada SeoHyun, rite darling?” Jessica memperjelas maksudnya pada SeoHyun yang siang itu benar-benar terlihat desperate.
SeoHyun menarik nafas panjang. “Oooohh, come on…ini tidak seperti yang kalian duga. Dia hanya mengatakannya padaku sekali tetapi aku bisa mengingatnya bahkan ketika aku tidak mau mengingatnya!!! Bagaimana tidak, itu kombinasi tang…” kembali SeoHyun menghentikan ucapannya dan menatap ke empat wajah yang masih penasaran dengan kata-katanya. “…akkkksss..onniedeul, kalian..kalian benar-benar menempatkanku dalam masalah besar…” lanjutnya frustasi membuat ke empatnya, aih-alih berempati dengan ekspresi putus asa SeoHyun, malah tertawa terbahak-bahak.
“Jadi password apartemen YongHwa adalah kombinasi tanggal lahirmu..hhmm..cool..”
“Cool yah..” Jessica bergumam sendiri. “Bagaimana denganku, Semua-semua kode rahasia milik TaecYeon seperti brankas di kamarnya, password apartemennya, semua menggunakan kombinasi tanggal lahirku dan tanggal jadian kami..”
“Jiaaahh..dirinya pamer…” HyoYeon segera menoyor lengan Jessica.
“Seriously..”
“Ye ye ye.. kita tahu, tapi untuk kasusmu kita tidak heran baby. Secara kalian berdua relationshipnya udah dari kapan tahun, besok dirimu hamilpun kami tidak heran..”
“YAAA…” Kali ini giliran HyoYeon yang menerima pukulan dari Jessica.
“ONNIE…” SeoHyun berteriak frustasi. Dia mencintai sahabat-sahabatnya ini, menganggap mereka saudara tetapi terkadang dia frustasi dengan tingkah dan sepak terjang mereka yang suka seenaknya, yah tetapi tidak bisa disalahkan juga sih, dia juga terkadang sangat keterlaluan jika mengerjai mereka.
“Onnie..aku sudah cukup bingung dengan kondisi ini, kalian malah mengacaukannya..othokke…”
“Hyunnie, hidup itu sederhana jangan di buat susah. YongHwa mencintaimu dan kaupun mencintainya, yah sudah…trus masalahnya dimana?”
SeoHyun menghela nafas berat. “Tidak semudah itu onnie…tidak semudah itu…”
“Wae??”
“Dia telah membuatku menderita selama bertahun-tahun dan kini datang kembali begitu saja tanpa merasa bersalah sama sekali..enak sekali dia kalau seperti itu…aku yang menderita onnie…aku menderita selama bertahun-tahun…aku harus membalas rasa sakit itukan…”
Taeyeon menghela nafas. Ketiga lainnya juga ikut terdiam, mencoba menyelami jalan pikiran SeoHyun sembari menikmati menu makan mereka siang itu.
“Hyunniee…” sebuah suara terdengar renyah, SeoHyun mendongak dan menemukan Jung Eun Hye berdiri dengan cantik seperti biasa.
Di lingkungan mereka, tidak ada yang tidak mengenal perempuan satu ini. Pemiliki galeri seni dan juga butik ternama di Seoul, Dan juga notabene istri dari pengusaha muda Joo Ji Hoon, presedir Joo Grup, salah satu keluarga chaebol di Seoul.
“Eun Hye onnie…” Keempatnya serentak berdiri dan memberi salam.
“Ooohh, kalian sedang makan siang yah..heheh..ayo lanjutkan makannya, aku juga sedang bersama suamiku..” Eun Hye kemudian berbalik dan tersenyum ke arah Joo Ji Hoon yang sedang duduk di salah satu meja di Restaurant Taeyeon, lalu kembali menatap ke empat gadis itu. “..sepertinya aku ngidam steak lalu ingin makan siang disini ketika melihat SeoHyun…hehehhe…” Eun Hye tersenyum.
“Aahh..Onnie hamil?” Tanya SeoHyun.
Eun Hye tertawa pelan lalu menggeleng. “I’m just kidding Hyunnie..”
“Oooh… onnie, terimakasih sudah berkunjung ke sini..” Taeyeon membungkukkan badan. “..Semoga onnie menyukai menu di restoran kami..”
“pasti…” Eun Hye mengusap lengan Taeyeon ramah.
“Kalau begitu silahkan lanjut makannya…aku makannya disana ajha yah, bareng suamiku..” Eun Hye kemudian tersenyum ramah pada mereka. Dan berbalik melangkah menuju suaminya tetapi langkahnya kemudian tertahan. Dia kembali berbalik pada SeoHyun.
“Hhhmmm..Hyunnie, setelah lunch sibuk tidak? Atau mau langsung kembali ke kantor?”
“Ooohh, nee? Aniyo onnie, waeyo??”
“Good, ngobrol ama onnie dulu yah..”
“Dee..baik…”
Eun Hye tersenyum sekali lagi lalu berbalik pergi. Sedangkan keempat gadis itu kini memandang SeoHyun dengan rasa penasaran yang tinggi. Di tempatnya SeoHyun menghela nafas berat. Dia tahu apa yang akan menjadi subjek pembicaraan dengan Eun Hye. Tepatnya siapa yang akan menjadi objek pembicaraan mereka. Sigghhh..
_0o0_
“Aku terbangun ketika hari masih dini, karena telepon dari Seol Hyun. Anak itu tidak biasanya mengganggu subuh hariku. Tetapi hari ini dia melakukannya…hehhehe…” Eun Hye tertawa pelan lalu menyesap “earl grey tea”nya siang itu. Di depannya SeoHyun juga memilih menyesap frappucinonya masih bingung arah pembicaraan Eun Hye yang notabene kakak Jung YongHwa ini.
“..Aku pikir apa yang begitu penting yang ingin di bicarakannya ternyata dia menelponku meminta agar dikirimkan satu paket gaun dari butik. Aku sempat memarahinya karena urusan sesepele ini dia mesti menggangguku pagi-pagi buta tetapi dia hanya tertawa menanggapi kemarahanku dan malah mengatakan akan berterimakasih padanya karena tingkahnya itu, aku benar-benar tidak mengerti tetapi ketika melihatmu tadi aku akhirnya tahu..hehehhe…”
SeoHyun merasa jengah, dia tahu maksud ucapan Eun Hye. Dia kemudian menatap gaun yang sekarang di gunakannya, jadi ini gaun dari butik Eun Hye. “Oooh Gosh…” batinnya. Sekarang dia merasa malu sekali, seandainya bisa melesak masuk ke perut bumi, dia akan melakukannya siang itu.
…
“Darimana gaun ini?” Tanya SeoHyun
YongHwa yang sedang sibuk menyiapkan roti bakar buat sarapan pagi mereka menoleh dari dapur ketika SeoHyun keluar dengan membawa gaun di tangannya.
“Hhhmmm..itu dari Seol Hyun, tadi pagi dia kesini membawanya..”
“YAAA…Oppa memberitahukan tentang keberadaanku disini padanya?? YAAAAA…” SeoHyun berteriak frustasi.
YongHwa berjalan menuju meja makan dan meletakkan roti bakar lalu menatap SeoHyun. “Kamu butuh pakaian ganti, dan aku hanya meminta bantuannya…”
“Tapi ini….Iiisssshhh….” SeoHyun mencak-mencak mengetahui kenyataan bahwa Seol Hyun tahu dia menginap di apartemen YongHwa bahkan membawakannya gaun cantik seperti ini, sejujurnya SeoHyun menyukai gaun itu.
“Seol Hyunkan sahabatmu juga, dan kamu tahu dia punya banyak gaun yang bahkan belum disentuhnya. Jadi memintanya satu bukan masalah besar baginya. Atau kamu mau aku ke rumahmu meminta bajumu disana??”
“ANDWEEEE…” SeoHyun berteriak frustasi, itu sama saja bunuh diri. Ibunya akan merecoki dirinya dan YongHwa jika dia tahu hubungan ini. Tidak..Tidak!!!! Ide untuk meminta gaun dari Seol Hyun kedengaran lebih baik ketimbang meminta di rumahnya dan atau dari ke delapan sahabatnya, mereka juga sama akan merecokinya dengan berbagai pertanyaan. Dan memakai baju yang sama di dalam 2 hari itu juga akan mengundang pertanyaan dari orang-orang yang haus bahan untuk bergosip dan dia akan menjadi “gossip highlight of the day”. Aahhh..tidak..tidak…dia tidak mungkin muncul di hotel dengan baju yang sama..aaahhhh..benar-benar serupa buah simalakama.
….
“Onnieee…” SeoHyun tahu wajahnya sekarang telah memerah.
Eun Hye tersenyum hangat padanya, “Bagi beberapa pria butuh waktu bertahun-tahun dan hubungan dengan beberapa wanita untuk bisa menemukan pasangan sejatinya, pemilik tulang rusuknya. Tapi ada juga yang beruntung menemukannya pada pandangan pertama. Lalu pria itu melakukan kebodohan dalam hidupnya, menelantarkan perempuan istimewa tadi, dan tersadar untuk kemudian berjuang mempertahankan dan mendapatkan kembali hati sang perempuan…” Eun Hye mengucapkannya pelan. “…Aku akui adikku masuk dalam golongan pria kedua, dia cukup beruntung dengan dipermudah oleh Tuhan untuk menemukan kekasih sejatinya, tetapi sayangnya dia kemudian meninggalkannya, menelantarkannya dan kini kembali memperjuangkan untuk memilikinya kembali…”
“…Uri YongHwa berbeda dengan orang kebanyakan, dia memiliki pemikiran yang anti mainstream. Dulu, waktu remaja ketika anak-anak seusianya menyukai bergaul dengan clubbing, hang out di tempat-tempat yang gaul, memakai fashion yang trend dengan jaman, dia lain sendiri. Dia tidak melakukan hal-hal seperti itu hanya agar dianggap eksis, dia tidak melakukan sesuatu hanya demi mendapat pengakuan publik atau popularitas atau untuk di terima di lingkungan, Dia melakukan sesuatu jika menganggap sesuatu itu bagus dan atau asyik buatnya, dia tahu siapa dirinya, percaya diri dengan apa yang dilakukannya dan melakukan hal-hal yang disukainya, dia tidak pernah macam-macam. Ketika dia sekolah dan meninggalkanmu, mungkin bagimu dia mencampakkanmu tetapi bagi dia dan menurut kami dia tidak mencampakkanmu. Dia adalah orang yang terlalu fokus pada satu hal. Saat itu keinginannya sederhana, dia ingin menjadi dokter bedah sehingga dia melupakan segalanya, dia tidak menoleh kebelakang bahwa ada hal yang sama pentingnya dengan mengejar mimpi itu sendiri. Namun ketika tujuannya tercapai dia baru tersadar bahwa dia telah melakukan satu kebodohan yang fatal, melukai dan menyakiti perempuan yang dicintainya…”
SeoHyun jika tidak mengingat sedang berada di wilayah publik mungkin sudah menangis mendengar rangkaian kalimat Eun Hye. Benar yang dikatakan kakak YongHwa ini, seperti itulah YongHwa. YongHwanya.
“..Aku mengatakan semua ini tidak untuk maksud apapun, Aku ingin kamu tahu kalau Aku mendukung semua keputusanmu bahkan ketika kamu tidak lagi sudi untuk kembali ke YongHwa, dia pantas untuk menerima itu. Aku hanya ingin agar kamu mengerti posisinya saat itu dan memaafkannya, itu saja..hehehhe..Onnie sayang padamu, sebesar rasa sayang Onnie pada YongHwa dan Seol Hyun. Bagiku Hyunnie sudah seperti adik sendiri meski hubunganmu dengan YongHwa hanya sebatas temanpun, kamu tetap seorang adik bagiku..” tangan Eun Hye terjulur ke depan dan meraih tangan lembur SeoHyun masuk ke dalam genggamannya.
“Nee onnie..” SeoHyun tersenyum pelan.
“Aku harus pamit dear, maaf sudah menyita waktumu…” Eun Hye beranjak dari kursinya, SeoHyun ikut berdiri.
“Aniiya onnie, onnie tidak menggangguku kok..”
“Gimana mau ikut denganku? Supirku akan mengantarmu sampai hotel…”
SeoHyun menggeleng, “Hhhm, thanks onnie tapi aku mau disini dulu..”
Eun Hye kemudian maju dan memeluk SeoHyun pelan.
“Aku berharap bisa melihatmu di acara makan malam keluarga kami...” melepaskan pelukannya mengedipkan matanya pada SeoHyun sambil tersenyum dan kemudian berlalu pergi meninggalkan SeoHyun yang tiba-tiba terpaku sendiri.
Beberapa menit kemudian dia memilih duduk kembali dan menenangkan hatinya. TaeYeon yang masih berada di restaurannya siang menjelang sore itu melihat SeoHyun duduk sendiri kemudian mendekatinya.
“Eun Hye onnie sudah pergi?”
SeoHyun mengangguk. “Onnie ottokhe??”
Taeyeon ikut duduk di depan SeoHyun.
“Hyunnie, coba jawab dengan jujur! Apakah harga diri dan keinginanmu untuk balas dendam lebih penting dari rasa cintamu pada YongHwa? Apakah sangat susah bagimu untuk menerima bahwa dia tidak mencampakkanmu, melainkan pergi meninggalkanmu sesaat untuk masa depan kalian juga dan kini kembali padamu? Dan kalau tentang perasaan sakit yang harus kau tanggung selama dia pergi, apakah kamu yakin YongHwa tidak merasakan sakit yang sama, karena rindu yang mendera padamu?? Aku pikir dia juga terluka ketika meninggalkanmu tetapi dia lebih kuat demi hal yang diinginkannya, dan menurutku itu hebat sekali. Dia bertahan demi sesuatu yang diinginkannya, tidak banyak pria yang bisa seperti itu dan kamu beruntung dia mencintaimu dan memilihmu sebagai pelabuhan terakhir tempatnya menyandarkan segala harapan dan asanya…”
SeoHyun memandang Taeyeon lamat-lamat, mencari dukungan dari mata Taeyeon. TaeYeon menjulurkan tangannya dan menggenggam tangan SeoHyun. “Kami semua mencintaimu Hyunnie, kami ingin melihatmu bahagiah..”
“Onnie..”
“Kembali lagi Hyunnie, hidup itu sederhana, kenapa membuatnya jadi sulit? ketimbang menghabiskan waktumu untuk memikirkan bagaimana balas dendam pada YongHwa kenapa tidak kau gunakan untuk melepas segala rasa rindu yang telah mengendap bertahun-tahun diantara kalian berdua? kita tidak pernah tahu takdir Hyunnie, bisa jadi hari esok mungkin tidak pernah datang menyapa kita, atau kita tiba-tiba kehilangan orang yang kita sayangi, kenapa tidak menghujaninya dengan perasaan sayang yang kita punya saat ini?”
SeoHyun berkaca-kaca mendengar kalimat TaeYeon. Yah, Yang diucapkan TaeYeon benar adanya. Bagaimana jika tidak ada hari esok buat mereka?
_0o0_
“Cut..”
Teriakan sutradara Cho membuat Yoona menarik nafas lega, lalu berjalan keluar dari set dekorasi untuk syuting. “Good Job Yoona-ssi..good job..” puji sutradara Cho tulus, membuat Yoona bangga dengan hasil kerja kerasnya seharian itu.
Dia lalu berjalan ke tempat dimana kursi yang disediakan buatnya berada. Yoona meraih botol air mineral yang baru saja di sodorkan manajernya lalu duduk di kursinya. Dia bergabung dengan team produksi melihat rekaman scene film yang baru saja diambil.
“Ooohh, lihat itu music director kitakan?” Salah satu kru nyeletuk ketika melihat JongHyun berjalan mendekati tempat mereka. Sutradara Cho yang melihat kehadiran JongHyun segera beranjak dari kursinya dan menghampiri JongHyun.
Di tempatnya jantung Yoona berdetak kencang. Dia tahu dan sadar kedatangan JongHyun bukan buatnya, tetapi dia tidak dapat menampik rasa bahagia bisa melihat lelaki itu. Hanya melihat pria yang sekarang menggunakan kemeja biru muda dengan lengan kemeja tergulung dan dua kancing atas terbuka, mampu membuatnya sesak nafas. Dia besyukur bisa kembali menikmati perasaan seperti ini, perasaan jatuh cinta pada seorang pria, murni dan tulus. Tetapi kebahagiaan itu ternyata tidak bertahan lama.
“Aah, Mr. Lee memang ganteng yah, tidak heran banyak penyanyi dan idol yang diam-diam naksir padanya…” salah seorang perempuan yang juga adalah salah satu kru di produksi film mereka berkomentar ketika melihat JongHyun.
“Iya, sayang dia udah ada yang punya…”
Yoona tersentak mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan oleh kru lainnya.
“Iya yah, katanya Lee JongHyun sang composer kita itu sedang menjalin hubungan dengan Yoon Jin Yi…”
Jadi JongHyun-nya sudah punya kekasih? Dan aktris ternama pula jika dibanding dirinya? Yoon Jin Yi, siapa yang tidak mengenalnya. Hmm…
Yoona merasa miris sekali, jika tidak mengingat di mana dia berada dia sudah akan tertawa keras-keras. Yah, selamanya JongHyun baginya adalah sang primadona, seorang pangeran dan kembali dia hanyalah seorang loser yang tidak pantas bermimpi untuk mendapatkan sang pangeran. Tetapi meski sedih dan kembali patah hati, kali ini dia lebih siap dan dia mensyukurinya. Setidaknya dia tidak lagi berharap, dia tidak akan lagi penasaran akan sosok satu itu, belenggu yang selama ini mencengkramnya kini bisa di lepasnya, dia akan belajar berdamai dengan masa lalu tanpa penyesalan.
Karena syutingnya hari itu telah selesai dan dia tadinya hanya ingin melihat rekaman hasil syuting hari itu, dia memilih untuk beranjak pergi. Dia kemudian memberitahu pada manajernya keinginannya untuk pulang ke apartemen beristirahat.
Dan beberapa menit kemudian dia telah berjalan ke basement bersama manajernya ketika tiba-tiba sebuah suara memanggilnya.
“Im Yoona-ssi…”
Yoona urung melangkahkan kakinya, dia tahu suara siapa itu. Lee JongHyun.
Dia berbalik dan mengurai senyum formalitasnya. Mereka telah berkenalan secara resmi beberapa hari lalu dan kini dia tidak merasa heran jika JongHyun memanggilnya, sekedar ingin berbasa-basi dengannya mungkin, sebagai rekan kerja.
“Dee…”
Lee JongHyun melangkah pelan menghampiri Yoona, Yoona merasa jantungnya berdetak keras. Bahkan ketika dia telah mencoba untuk melepas pria di depannya ini, jujur dia harus mengakui pesonanya tetap kuat melekat di pikirannya.
“Senang bisa bertemu lagi denganmu setelah beberapa tahun berselang, Yoona-ah..”
Di tempatnya berdiri Yoona terbelalak. Lee JongHyun mengenalinya.
_0o0_
YongHwa merasa letih malam itu, dia baru saja tiba di apartemennya setelah seharian lembur di rumah sakit. Jadwal jaganya seharusnya hanya sampai pukul 5 sore. Tetapi karena ada korban kecelakaan yang harus di operasi segera, dia akhirnya tinggal membantu sampai jam 8 malam.
Dia masuk kedalam apartemennya dan terdiam sesaat ketika melihat highheels berada di jajaran sepatunya.
Mungkinkah SeoHyun?
Dia tidak berani berharap banyak mengingat SeoHyun masih menjaga jarak dengannya. Benar semalam SeoHyun menginap di apartemennya tetapi hubungan mereka masih jauh dari kata “baik” seperti apa yang diinginkannya. Buktinya tadi pagi selain pertanyaan tentang gaun itu, SeoHyun tidak pernah lagi berbicara padanya. Padahal setahunya “mantan” kekasihnya itu adalah salah satu manusia tercerewet yang pernah eksis di muka bumi ini, tidak banyak berbicara itu berarti SeoHyun memang tidak berniat dan tidak mood untuk memulai hubungan yang baik. SeoHyun masih menutup diri darinya, dia bahkan belum menjawab pernyataan YongHwa tentang menjadi kekasihnya lagi semalam. Mungkin SeoHyun tidak lagi membencinya tetapi menebak SeoHyun akan ya buatnya terlalu pagi untuk menduga hal itu bakal kejadian, dia harus butuh usaha ekstra untuk mendapatkan hati SeoHyun kembali dan dia tidak akan menyerah untuk itu.
Dan tebakannya benar ketika YongHwa membuka kamarnya dan melihat tubuh seorang perempuan berbaring membelakanginya. Itu tubuh SeoHyun-nya.
Apakah penyakitnya kambuh lagi? Jantung YongHwa tiba-tiba berdetak kencang. Dia segera bergegas menghampiri SeoHyun. Dan sedikit merasa lega ketika melihat gadis itu ternyata sedang tertidur bukan pingsan.
YongHwa kemudian memilih jongkok di lantai dan menatap wajah SeoHyun. Tangannya terangkat membelai wajah itu.
SeoHyun terjaga ketika merasa sentuhan jari yang hangat membelai wajahnya dan dia melihat wajah kuyu YongHwa di hadapannya.
“Kamu baikkan? Tidak merasa pusing? Atau kelelahan?”
Wajah cemas YongHwa membuat SeoHyun tersentuh, dia menggeleng. YongHwa kemudian manggut-manggut, enggan untuk mengganggu SeoHyun dia beranjak, dia tidak akan membuat SeoHyun risih dengan menanyakan keberadaan gadis itu di apartemennya. Jika SeoHyun ingin berada di apartemennya itu adalah kebahagiaan buatnya, tidak peduli apapun alasan keberadaan gadis itu disini.
Tetapi langkahnya tertahan ketika sebuah tangan menarik lengannya. YongHwa berbalik dan menemui SeoHyun bangkit dari tidurnya. YongHwa kemudian kembali jongkok di hadapan SeoHyun sembari menengadah menatap wajah cantik itu.
Tak ada kata yang terucap, hanya mata yang berbicara. SeoHyun mencoba menyelami mata indah itu, mencoba melihat seberapa dalam luka yang ditanggung YongHwa akibat kehilangan dirinya, seberapa besar rasa cinta yang dimiliki YongHwa buatnya, seberapa penting arti kehadirannya buat YongHwa.
Sunyi…
Senyap…
Keduanya terdiam begitu lama…hanya mata yang saling berbicara, mengungkapkan dengan jujur apa yang tersirat selama ini, apa yang terpendam selama ini, segala luka, segala perasaan cinta, segala kerinduan…
Sampai kemudian YongHwa berinisiatif maju dan membelai wajah SeoHyun.
“Aku dimaafkankan?”
SeoHyun tidak menjawab, dia kemudian maju lalu melingkarkan kedua tangannya, memeluk leher YongHwa.
“Oppa…” lirih suara SeoHyun berbisik di telinga YongHwa.
“Hhhmm…” YongHwa balas memeluk tubuh SeoHyun, merasa lega akhirnya apa yang diimpikannya bisa terwujud, mendapatkan kembali wanitanya.
“Aku hanya akan memberi kesempatan kedua sekali, hanya sekali. Jika kau meninggalkanku lagi tidak akan ada kesempatan ketiga, keempat dan seterusnya…”
YongHwa mengurai pelukannya dan menatap wanita cantik itu. Tersenyum bahagia. “Aku mengerti…”
Dan lalu tak ada lagi kata yang terucap, Yonghwa bangkit dan melabuhkan bibirnya di bibir mendamba itu. Semalam dia telah melabuhkan kerinduannya selama bertahun-tahun melalui ciuman yang panjang dan hangat tetapi hanya sebatas itu. Dan malam ini ketika gairah bercampur kerinduan dan hilangnya penghalang antara mereka berdua menyebabkan keduanya tidak lagi bisa mengekang hasrat yang meluap. Hasrat yang dimiliki oleh dua orang dewasa yang telah memendam cinta dan kerinduan selama bertahun-tahun. Dan Yonghwapun tidak menutupi dia membutuhkan wanita ini, sangat membutuhkannya dan dia memperlihatkan fakta itu pada SeoHyun melalui tindakan. Tindakan yang membawa keduanya menuju puncak kebahagiaan.
Beberapa jam kemudian…
YongHwa menatap wajah polos yang sedang lelap tertidur itu, melepaskan pelukannya dari tubuh telanjang SeoHyun lalu mengendap-endap turun dari tempat tidurnya dan meraih piamanya. Memakainya lalu merapikan selimut, menutupi tubuh kekasihnnya dan sedikit tersentak melihat bercak merah di bed cover. Dia menghela nafas pelan, lalu berjalan pelan memunguti bajunya dan baju SeoHyun yang berserakan.
Setelah itu, dia lalu meraih telepon genggamnya sambil berjalan menjauh dari tempat tidurnya tidak ingin suaranya membangunkan SeoHyun. Dia menghubungi satu nomor. Agak lama dia menunggu sebelum satu suara menjawab teleponnya.
“Hyung..ini aku YongHwa…dee…SeoHyun ada bersamaku malam ini, dan dia menginap di tempatku..ani..anii..dia tidak apa-apa, dia sehat…dee..dee…”
YongHwa berjalan kembali mendekat ketika melihat dari kejauhan SeoHyun begitu pulas tertidur, sambil mendengar perkataan Siwon.
“Arasho hyung…aku akan menemui Paman dan Bibi besok, dan aku ingin mengatakan ini, mulai hari ini, izinkan aku yang bertanggungjawab atas hidup SeoHyun. Dan maaf mengatakan hal sepenting ini melalui telepon. Aku hanya ingin segera memberitahu kepada Hyung, secara resmi aku akan menemui Hyung besok…deee…dee..algeseumida..dee..gomawo Hyung…”
Yonghwa tersenyum pelan sembari mengakhiri pembicaraannya dengan Siwon. Dia lalu kembali ke samping SeoHyun, masuk ke dalam selimut dan meraih tubuh hangat itu masuk kembali ke dalam pelukannya.
“Gomawo Hyunnie..chinca gomawo..saranghe love..” ucapnya lirih di telinga SeoHyun.
.END.
Author Note
Hai..hai..hai..
Mianhe guys, lama yah baru posting FF lagi..sorry..hehhehe..lagi sibuk nih, dan kedepannya mungkin akan agak jarang memposting FF. Eike selama Ramadhan gak bakal mengupdate FF, mau konsentrasi ibadah…hehehe..Dan mungkin setelahnya karena “sesuatu dan lain hal” agak jarang mengupdate FF but wish me luck guys, semoga bisa luang bikin FF..hehehhe…
Oh iya, berhubung kita akan masuk bulan ramadhan dengan segala kerendahan hati Eike mohon maaf yah atas segala ucapan maupun perbuatan yang kurang mengenakkan di hati..Semoga kita semua bisa menjadi lebih baik lagi dihari kedepannya guys.. *bow*
Fighting Gogumas and Happy 888th day YongSeo, We always love You… ^^
.SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Onnieeeee *kisskiss* Aigoo rasa kangen terobati lagi hihihi :D
BalasHapusCeritanya makin menarik and bagian part 18thn keatas jujur terasa darah berdesir saat mengimajinasikan scene tsb serasa aq yg mengalaminya LOL kekeke sweet bgt dech onn.Aigoo sx lagi onn iri banget ama Hyunnie bs mendapatkan namja yg cinta mati ama dy spt Yong berharap di dunia nyata Yong jg begitu.
Sx lagi *angkat 2 jempol* buat onnie,mampu menyuguhkan cerita yg menarik & indah tanpa hrus menggunakan bahasa yg vulgar.Juga semakin penasaran gimana kehidupan cinta Yoona ama Jonghyun,even rumor JH udah ada yg pnya tapi aq mencium sesuatu perasaan yg sama thp Yoona :D
P9A chap 5 di tunggu bgttttt :D.Gomawo onnie ^_^
Terakhir Happy888Yongseo'sDay semoga everlasting <3<3<3 & Mohon maaf lahir bathin y onn semoga ntr ramadhan qt bisa berberkah :)
Happy 888th day YongSeo !!!!
BalasHapusaq doain yar cpet2 nikah d-dunia nyata
eonni !!!!
aq bner2 iri sma Seo patjar'y itu "perfect" bgt eonn mna kluarga'y jg baik2 lg,, nerima bgt Seo jd bgian kluarga Jung huhuhu.. diriqu jd pngen pnya hubby mcam Yong :))
icchh.. Yong Yong nakal dech *cubitYong.. kta'y cape abis operasi tp msh aja bs "perang" sma kekasih *tunjukSeo..
gmna kisah JongYoon slnjt'y ya ?? n aq jg pngen tw kljutn hub fany n khun :D
fighting eonni !!!
mafkn aq jg klo ada slh2 ya eonn.. :D
satu hal yang menbuatku ngakak,,
BalasHapus"SJ selama ramadhan g mau update FF,, mau konsen ibadah,,"
sumprittt,,,kalo g duduk di kursi kayanya aku udah ngakak sambil guling2,,,,,
hihihihihi,,,,
met puasa all,,,,semoga amal ibadah kita diterima Allah,,,
Hallo Eonni....aq penggemar blog mu sejak lama...
BalasHapustpi mgkn br skrgbs kash comment..
btw, knp bakal jarang nge up date FF lagi?....
waaaa...menyesal sekali membaca komentarmu kali ini
wahhhh SJ, punyen drq baru bs ngasih komen skrg. pdhl u/ yg ini udh dbaca sejak dpublish! >"<
BalasHapushehehe..
eh tp ini cm smp segini aja ceritanya?? o.O
kok asa nanggung nyak??
anyway sukses slalu y :D. dtunggu jg Safe and Sound-nya :))
FIGHTING!!
already one year oenni, but I still check your blog. wondering if some miracle coming. fighting oenni!!! . I will waiting your post until you show your word later : )
BalasHapus