Kamis, 19 April 2012
FF OneShoot "Love is a Decision"
(Pic Cr;Juli Agashi)
SJ Entertainment Present FF One Shot :
.Love is a Decision.
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
Member CN Blue, Member SNSD
Opening Theme Song : I will wait for you – SeoHyun SNSD
Love is a decision, Sometimes it’s a tough decision.
_SJ_
(Stabirabi rapststabira
Stabirabi rapststabira
You’re my love
I can’t fall a sleep in this long night
I draw you out again
Today, I hold back tears yet again
I let out a sigh
Stabirabi rapststabira
Love you love you love you my love
Stabirabi rapststabira
I want your love
My painful love
I’m hurting as if I cut my skin
I try to hold it in but soundlessly, it hurts
My aching love, it’s bitter as if I swallowed poison
I try to smile but I’m faintly aching
Today I see the morning yet again
I draw you out again
Lingering attachments push over to me again
I still love you, you’re my love
Stabirabi rapststabira
Love you love you love you my love
Stabirabi rapststabira
I want your love
My painful love
I’m hurting as if I cut my skin
I try to hold it in but soundlessly, it hurts
My aching love, it’s bitter as if I swallowed poison
I try to smile but I’m faintly aching
My bad love, I call you but there’s no answer (no answer)
I beg to hold on to you but you coldly turn away (turn away)
My bad love, you are leaving like vapor (you are leaving)
I extend my hand to hold you but at some point,
You already left me..
(Still in love – CN BLUE)
YongHwa menghela nafas lega. Dia membuka pintu ruangan rekaman hanya untuk mendapatkan pelukan dari MinHyuk.
“Good Job Hyung, let’s celebrate…”
YongHwa tersenyum sambil membalas pelukan MinHyuk dan high five dari JongHyun dan JungSHin di belakang MinHyuk. Mereka semua tersenyum melihat YongHwa.
Hari itu, dia baru saja menyelesaikan take vocal untuk lagu Still in love. Dan dia menyelesaikannnya dengan baik. Still in Love adalah lagu yang dibuatnya, dan akan menjadi salah satu single di mini album CN Blue yang akan rilis bulan maret. Tetapi bukan lagu itu yang menjadi hits mereka.
Dia teringat pembicaraannya dengan bossnya di FnC, ada banyak hal yang mereka obrolkan dan sepakati bersama. Mulai dari pemilihan lagu yang dijadikan hits sampai judul album mereka “Ear Fun”.
Sekali lagi YongHwa menghela nafas panjang, membuat JongHyun, yang duduk di sampingnya dalam mini van CN Blue ketika mereka menuju salah satu rumah makan untuk merayakan selesainya proses take vocal mereka, berbalik menatapnya.
“Wae Hyung?? Masih memikirkan masalah kemarin??”
YongHwa melemparkan pandangan keluar jendela, melihat deretan lampu jalan yang menerangi kota Seoul. “Anii..”
“Terus??”
“Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa lelah saja…” Ucapnya lalu menyandarkan kepalanya di jok kursi. JongHyun pun mengerti, dia memilih diam dan tidak lagi bertanya.
YongHwa sadar ada banyak hal yang harus dikorbankan demi sebuah popularitas. Dalam dunia showbiz yang begitu mengagungkan kapitalisme, dimana keinginan pasar yang menjadi penentu utama, jangan berharap idealisme bisa diterapkan. Kalian harus tunduk pada aturan main, mungkin bisa menggunakan idealisme tetapi itu setelah pondasinya kokoh. Bagi pendatang baru seperti mereka, jalan itu masih panjang. Dan YongHwa sadar perusahaan tempatnya bernaung hanya menjalankan aturan main itu, sudah tugas mereka memikirkan income yang akan masuk, bukankah selama ini mereka juga telah mengeluarkan biaya yang besar bagi perkembangan artis debutannya.
YongHwa bukannya ingin bersikap egois dengan memaksakan kehendaknya tetapi dia merasa lagu yang dia ciptakan juga akan diterima pasar, hanya saja FnC tidak berani mengambil resiko itu. Di satu sisi, dia sering merasa apa mungkin ini konspirasi kelas atas perusahaannya dengan perusahaan induk, Mnet? Ahh..entahlah, Dia enggan untuk berpikiran negatif. Yang dia inginkan hanya satu yaitu membuktikan kepada semua bahwa mereka band dan sekumpulan musisi. Sebagai musisi adalah suatu keharusan bagi mereka untuk menciptakan sendiri lagu dan musik mereka. Dan dia telah berjanji kepada bosnya bahwa dia akan lebih berkonsentrasi untuk menciptakan lagu-lagu yang bagus buat bandnya.
YongHwa telah belajar banyak hal, bahwa di industry ini yang dibutuhkan adalah kerja keras dan dia harus merelakan beberapa hal untuk dikorbankan. Bukan hanya idealismenya tetapi bahkan juga perasaannya. Perasaan terdalam yang dimilikinya, perasaan yang di simpannya rapat di sudut hatinya pada seorang gadis, gadis yang menjadi tokoh utama dalam semua lagu-lagu ciptaannya. Dia bahkan belum pernah punya kesempatan untuk mengatakan bahwa dia mencintainya. Dia hanya berharap perempuan itu bisa melihat bukti cinta YongHwa dari perhatian dan sikapnya padanya.
Dan malam ini ketika penat mengungkungnya, dia ternyata justru sangat merindukan sosoknya, sedang apakah dia??
_SJ_
Meanwhile…
SeoHyun menghela nafas berat.
Malam itu, dia baru saja tampil bersama unnie-unnienya dalam sebuah acara music di Paris. Di dalam bus mewah milik Girls Generation, ketika mereka sedang menuju hotel tempat mereka menginap malam itu sebelum terbang ke Korea keesokan paginya, dia memilih duduk sendiri, ketika onnie2nya sibuk berbagi cerita, saling menimpali satu sama lain, dia malah asyik dengan kesendiriannya.
Dan malam itu, tidak seperti dirinya yang biasanya, konsentrasinya untuk membaca buku yang menjadi kebiasaannya jika dia sedang punya waktu luang seperti ini menguap begitu saja, dia lebih memilih mendengarkan music dari iPadnya. Entahlah. Hatinya sedang tidak tenang, akhir-akhir ini dia benar-benar tidak bisa menguasai perasaannya. Rasionalitasnya terkadang tidak mampu mengungguli perasaannya. Ahhh… dia kembali menghela nafas panjang.
(…And now,
I miss everything about you
Can't believe that I still want you
And after all the things we've been through
I miss everything about you
Without you
I see your blue eyes, Everytime I close mine
You make it hard to see
Where I belong to, When I'm not around you
It's like I'm alone with me
But I never told you, What I should have said
No, I never told you
I just held it in
And now,
I miss everything about you
Can't believe that I still want you
And after all the things we've been through
I miss everything about you
Without you…)
(Colbie Caillat – I never told you)
Dia sedang merindukan seseorang teramat sangat.
Dari buku-buku yang dibacanya tentang kehidupan dan manusia. Dan juga dari pengalaman hidupnya sendiri, dia belajar banyak hal. Bahwa tiap manusia memiliki takdirnya sendiri-sendiri, takdir yang berjalan sesuai ketentuan Sang Penguasa Kehidupan dan tidak ada yang bisa menebak bagaimana alurnya. Takdir yang membawa mereka bersinggungan dengan manusia-manusia lainnya, ada pertemuan, ada perpisahan. Ritmenya berulang.
Hidup adalah soal mengalami dan merasakan peristiwa, menikmatinya dan menggenapkannya, karena peristiwa-peristiwa itulah yang akan menjadikan manusia seutuhnya manusia. Dan dalam lembaran kehidupannya, ada satu pertemuan yang sangat berarti dan bisa merubahnya begitu banyak. Namun ketika kata perpisahan akhirnya hadir, dia sadar dia tidak dapat lagi kembali menjadi dia yang dulu, perasaannya tidak lagi utuh. Ada yang membawa sebagian hatinya pergi.
Keterlibatannya dalam variety show WGM telah menciptakan takdir yang baru baginya. Awalnya, dia hanya mengira acara itu adalah salah satu titik balik dalam perjalanan karirnya, di antara member SNSD hanya dirinya yang belum mempunyai proyek pribadi, onnie-onnienya sibuk bersolo karier, memperkenalkan nama SNSD ke publik secara umum, memberi pemahaman kepada penonton di luar sana bahwa mereka bukan hanya sekelompok gadis-gadis yang hanya bisa bernyanyi, berpose dan menari, mereka lebih dari itu, mereka adalah entertainment dengan banyak bakat di bidang ini. Unnie-unnienya telah bekerja keras untuk itu, dan dia sebagai maknae juga harus melakukan hal yang sama. Dan ketika tawaran untuk muncul di variety show itu hadir, dia menerimanya. Demi SNSD, unnie-unnienya dan dirinya sendiri.
Ternyata setelah melalui beberapa episode awal, dia akhirnya menemukan bahwa ini lebih dari sebuah pekerjaan. Interaksinya dengan suami sementaranya, Jung YongHwa, membuatnya mengerti banyak hal dan yang paling utama adalah bagaimana dia harus bersikap jika memiliki kekasih _Di umurnya yang menginjak masa dewasa dia seharusnya sudah memiliki kekasih, tetapi dalam list hidupnya, memiliki kekasih adalah prioritas terakhir. Yang terpenting adalah karirnya. Dengan keikutsertaannya di WGM, dia bisa mengecap hubungan romantisme itu, meski palsu adanya_ dan terimakasih kepada Jung YongHwa yang telah mengeksplore kepribadiannya, memaksanya mengeluarkan sifat-sifatnya yang tersembunyi selama ini. Pria yang berkepribadian unik baginya dan sangat considerate padanya.
“…I was very proud of you…”
“..since I can’t actually donate blood, I’ll try to share your pain…”
“..although so many things that havened to us, these are all unforgettable memories to me whenever I think of them…”
“..i’ll treat you a hundred million times better…I’ll try hard..trust me I’ll look for it again..”
Ahhh…
SeoHyun kembali menghela nafas, memory itu begitu kuat menari-nari di benaknya. Dan Honestly, dia menyukai semua itu. Satu hal yang tidak disukainya meski itu adalah keputusannya.
Saat itu adalah saat syuting episode terakhir WGM, ketika YongHwa menghampirinya di depan dormnya.
“Terimakasih Hyunnie untuk satu tahun ini dan terimakasih atas kerja kerasmu…”
“Aku juga mengucapkan hal yang sama kepada Oppa. Terimakasih untuk pengalaman yang tak ternilai harganya ini…”
YongHwa mengangguk.
“Kita tetap bertemankan oppa?” ucap SeoHyun sambil menjulurkan tangannya.
“Teman?”
SeoHyun mengangguk.
Ada jeda yang panjang sebelum YongHwa tersenyum tipis. “Yah, kita tetap berteman…”
Komitmen itu…
Perteman itu…
Entahlah, dia harus mensyukuri atau menyesalinya?
Adalah benar mereka sekarang menjadi teman baik yang saling mendukung satu sama lain, terus berhubungan dan bercerita tentang aktivitas satu sama lain melalui pesan-pesan singkat, tetapi hanya hubungan itu yang mereka miliki. Dan jika boleh jujur, bukan itu yang diinginkan SeoHyun. Sejujur-jujurnya, dia mencintai Jung YongHwa, lelaki pertama yang berhasil menguasai hatinya secara penuh, dan salahkah jika dirinya memimpikan mempunyai hubungan yang lebih dari seorang teman?? Tetapi, apa yang bisa dilakukannya? Memiliki Jung YongHwa adalah di luar kuasanya. Jika hanya dengan berteman menjadikan dirinya dekat dengan lelaki itu, itupun sudah cukup baginya. Ahhh, tapi siapa yang sedang dia bohongi???
“…Hyunnie…” Tifanny yang sedari tadi meski sedang bercengkrama dengan Yuri dan SooYong, merasa aneh melihat sang maknae sedari tadi menghela nafas tidak jelas menghampiri SeoHyun. Tetapi meski telah duduk di sampingnya, reaksi SeoHyun masih seperti patung yang tidak menyadari keberadaan Tifanny.
“Hyunnie…” panggil Tifanny kembali dan tanggapannya pun masih sama.
“Seo JooHyun..” ucapnya lagi dengan suara yang lebih keras, sambil menyentuh lengan SeoHyun, membuat SeoHyun terlonjak kaget.
“Aahh..dee onnie…waeyo??” ucap SeoHyun lalu melepas earphone di telinganya.
Tifanny menghela nafas. “Kamu sedang memikirkan apa sih? Akhir-akhir ini kamu seperti orang yang kebingungan…”
SeoHyun tersenyum tipis, “Aniiya onnie..tidak ada apa-apa…”
“Kamu tahu dear, adalah manusiawi jika kau membutuhkan seseorang sebagai tempat berbagi keluh kesah, mungkin kamu tidak akan mendapatkan advice yang baik darinya tetapi setidaknya orang tersebut bisa mendengar keluh kesahmu. Daripada kau memendamnya sendiri, menyimpan rasa sakit itu sendiri..setidaknya jika kamu berbagi mungkin perasaanmu bisa sedikit lega…” Ucap Tifanny sambil menepuk telapak tangan SeoHyun yang berada di pangkuannya, dan setelahnya beranjak untuk berdiri dan bergabung dengan member SNSD lainnya tetapi langkahnya urung ketika SeoHyun menarik telapak tangannya, menahan langkahnya. Dan berucap lirih.
“Onnie…”
Tifanny berbalik dan melihat tatapan mata sendu itu. Satu hal yang menarik dari seorang SeoHyun adalah matanya tidak pernah berbohong, mata itu selalu bercerita tentang apa yang dia rasakan pemiliknya. Melihat ada kebingungan dan rasa pedih di sana, Tifanny berempati dan memilih kembali duduk di samping SeoHyun.
“Onnie, otthokke?”
Tifanny mengangkat alisnya. Ada apa ini??
“Setahun aku mencobanya onnie. Menikmati pertemananku dengannya tanpa melibatkan rasa, menikmati rindu yang kupendam sendiri, berusaha mengusir bayangannya pergi menjauh dari kepalaku, tetapi makin kesini aku semakin tidak mampu onnie. Semua usahaku percuma, semakin aku berusaha melupakannya, semakin sakit di dalam sini..” SeoHyun memegang dadanya. “Aku harus bagaimana onnie??”
“Hyunnie…” Tifanny mengerti kekalutan gadis ini. Bagi SeoHyun, menyimpan perasaan cinta kepada seorang pria adalah pengalaman baru di dalam kehidupannya. Adalah wajar jika kemudian dia tidak mengerti bagaimana harus melangkah, bagaimana harus bersikap.
“Onnie tahu, setiap media mengaitkan diriku dan dirinya, menanyakan hubunganku dengannya perasaanku campur aduk. Antara senang dan sedih. Senang karena orang-orang sepertinya mendukung hubungan kami jika kami benar adalah sepasang kekasih, sedih karena faktanya memang kami tidak memiliki hubungan khusus itu. Yang kami miliki murni pertemanan….”
“…Dan tahukah onnie? setiap melihat dia dengan gadis-gadis cantik yang mengelilinginya, jujur aku sakit hati onnie. Aku takut…aku takut… jika pada akhirnya dia bersama perempuan yang lain…dia menjadi milik wanita yang lain…aigoo…onnie apa yang harus aku lakukan??”
Tifanny terenyuh, di satu sisi dia gembira mendengar keluh kesah SeoHyun. Hyunnienya adalah sosok yang selama ini terkenal sedikit introvert, diantara ke Sembilan member SNSD, dia yang paling tertutup jika itu menyangkut masalah perasaan, SeoHyun lebih mengutamakan rasionalitasnya. Melihatnya bisa bercerita seperti ini, itu tandanya dia memang benar-benar sedang bingung. SeoHyun mungkin terkenal cerdas, tetapi jika itu urusan cinta, dia mungkin menjadi orang yang paling bodoh diantara semua member SNSD.
Mereka, member SNSD, meski tidak pernah mengucapkannya secara blak-blakan juga tahu perasaan apa yang dimiliki seorang SeoHyun buat mantan suaminya di WGM itu, tetapi mereka pun tahu dengan sangat bagaimana SeoHyun menanggapi perasaannya, dan mereka tidak mungkin mencampurinya. Mereka mungkin senang mengejek SeoHyun tetapi bertindak lebih jauh lagi itu diluar kapasitas mereka, hidup bersama selama bertahun-tahun membuat mereka belajar untuk saling menghormati hak asasi satu sama lain.
“Hyunnie, kalau kamu memang mencintainya, mengapa tidak mengatakan kepadanya tentang perasaanmu…”
SeoHyun mendelik. “Onnie gila yah..bagaimana mungkin saya mengatakan saya mencintainya…”
Tifanny mengangkat alisnya. “Kenapa? Apa yang salah dengan mengungkapkan cintamu…”
“Onniiieee…” SeoHyun memelas.
Tiffanny nyaris tertawa melihat wajah pias SeoHyun. Dia kemudian meraih kedua telapak tangan SeoHyun dan menggenggamnya.
“Hyunnie, hidup itu singkat. Dan kau tahu, jalan yang sekarang kita tempuh ini begitu sulit dan terjal. Jadi berhenti bersikap keras kepada dirimu dan nikmatilah kehidupanmu, jika bukan kamu yang memikirkan kebahagiaanmu sendiri lantas siapa??? Dan tidak ada yang menyalahkanmu jika jatuh cinta dengan Jung YongHwa, kami mengerti dan kami mendukungmu, kami akan selalu disampingmu..”
“Tapi onnie…” SeoHyun balas mengenggam tangan Tifanny. “..bagaimana jika media mengetahuinya? Bagaimana jika manajemen kita tahu? Dan belum tentu Yong oppa memiliki rasa yang sama dengan yang kurasakan dan bagaiman…”
“Bagaimana kalau kamu cari tahu sendiri semua jawaban pertanyaanmu itu??”
Muka SeoHyun kembali memucat.
“Aku selalu kagum akan kecerdasan otakmu dear, hanya saja kamu terlalu rasional, segala-gala yang kau lakukan harus dipikirkan. Hyunnie… Cinta itu tidak untuk dipikirkan, Cinta untuk dirasakan. Terkadang rasional tidak dibutuhkan disini, yang memegang kunci penting bukan disini…” Tifanny menunjuk kepalanya, lalu dia memegang dadanya. “..tetapi disini, yang merasakannya adalah hati kita…”
SeoHyun tahu itu.
“..dan Cinta bukan sesuatu yang ditakuti dan disesali, apa yang akan terjadi ke depannya biarkan berjalan semestinya. Bukankah segala sesuatu memiliki resiko sendiri-sendiri? Dan manusia tidak akan pernah menemukan arti kebahagiaan tanpa terlebih dahulu bersinggungan dengan rasa sakit dan kesedihan….Onnie pikir kamu paham itu..”
SeoHyun menunduk.
“..dan satu hal, onnie yakin Jung YongHwa memiliki rasa yang sama dengan apa yang kau rasakan..”
SeoHyun menengadahkan wajahnya, dan menemukan Tifanny menganggukkan kepala berusaha meyakinkannya.
“Onnie yakin, Yong Oppa memiliki rasa yang sama?”
“Yakin 100 persen…”
“Tapi Onnie, aku tidak menarik, wanita-wanita yang berada di samping Yong Oppa lebih menarik di banding diriku…”
Tifanny menepuk telapak tangan SeoHyun. “Kamu tahu kalau apa yang barusan kamu ucapkan itu tidak benar. Kamu cantik dear, bukan sekedar cantik secara fisik, kamu lebih dari itu. kecantikan sejati adalah kecantikan pikiran, perasaan dan budi pekerti. Kamu memiliki semua itu, dan ingat kamu adalah maknae SNSD. Hanya lelaki bodoh yang bakal menolak pesonamu…”
“Ahh..onniee…” SeoHyun jadi malu sendiri, wajahnya berubah kemerahan.
“Atau bagaimana kalau kita bertaruh??”
SeoHyun segera menggeleng. “Aniiyaa…”
“Arasho, kalau begitu bagaimana kalau kamu mencari tahu jawaban pertanyaanmu? Aku justru berpikir YongHwa malah menunggu, dia sedang menunggumu mengatakan perasaanmu…”
SeoHyun memaju-majukan bibirnya, kebiasaannya jika sedang berpikir. Sedangkan di tempatnya Tifanny tersenyum tipis. Dia penasaran akan seperti apa kisah cinta sang maknae grupnya ini.
_SJ_
“..Fighting Yong Oppa.. ^^”
“..don’t skip your breakfast oppa, remember to keep healthy..”
“…don’t drink coffe to much oppa, it’s worst for u’r healthy…”
YongHwa sedang memainkan iPhonenya, membaca pesan-pesan yang tersimpan di file iPhone-nya, pesan dari seorang wanita yang istimewa, dalam perjalanan pualng ke dorm di atas mini van CNBlue.
Seharian mereka sibuk dengan rangkaian promosi comeback mereka dengan mini album “Ear Fun”.
“Hyung…” MinHyuk menegur YongHwa yang duduk di sampingnya, di Jok belakang. Di depan mereka JungSHin dan JongHyun sedang asyik bercengkrama.
YongHwa lalu memilih menutup iPhonenya dan mualai menyandarkan diri sambil memejamkan mata. “Wae??”
Dia merasa terlalu lelah untuk memberikan perhatian lebih kepada MinHyuk. Letihnya bukan saja karena aktivitas fisik yang mereka harus jabani, tetapi batinnya juga merasa lelah. Lelah dengan semua sorotan yang diterimanya, lelah dengan semua publisitas, lelah dengan lakon yang harus diperankannya di depan publik.
Lelah.
Dia sedang berjalan di tengah keramaian hidup tetapi yang di rasanya hanya kesunyian yang panjang. Dan dia tahu apa yang menjadi alasannya.
“Hyung, sudah lihat ini?” MinHyuk menyodorkan ipadnya kepada YongHwa, dia sedang berselancar di internet ketika menemukan updatean terbaru tentang Seo JooHyun, sang maknae SNSD. SeoHyun terlihat cantik dengan dress sederhana yang membalut tubuh indahnya.
Dan warnanya biru.
YongHwa yang tidak tahu apa yang dimaksud MinHyuk dengan setengah hati membuka matanya, dan menemukan objek dari mimpi-mimpi indahnya sedang tersenyum kepada fotografer di IPad MinHyuk. Terlihat cantik seperti biasa. Luar biasa cantik di mata YongHwa.
“Goddes Hyunnie..” MinHyuk nyengir, tetapi cengirannya berubah ketika dia mendapatkan tatapan tajam dari YongHwa.
“Mianhe Hyung…”
YongHwa menutup halaman yang memuat foto-foto SeoHyun di iPad MinHyuk. Lalu kembali pada posisinya semula.
“Hyung…”
“Wae??” Tanya YongHwa kembali dan menatap MinHyuk tajam.
“Hyung, katakan padanya tentang perasaanmu. Aku pikir dia sed…”
“Apa yang sedang kau katakan?” YongHwa menatap MinHyuk sinis.
MinHyuk memilih untuk membantah sang leader hari ini, Dia lelah melihat YongHwa yang seperti ini, terombang-ambing dan sibuk berperang dengan perasaannya sendiri, menghindar dan terus menghindar. Harus ada yang memompakan semangat padanya.
“Hyung, kami semua tahu perasaan apa yang kamu miliki untuknya, kami sangat tahu. Kami telah menjadi bagian dari kebersamaan kalian, selama WGM berlangsung maupun sesudahnya kami melihat relationship kalian semakin kuat, meski kalian mengatakan yang kalian milik hanya pertemanan…” Mendengar nada suara MinHyuk yang meninggi membuat JongHyun dan JungSHin menghentikan aktivitasnya yang sedang bercanda bersama dan dia berkonsentrasi pasang kuping untuk mendengarkan percakapan antara YongHwa dan MinHyuk.
YongHwa mendelik kepada MinHyuk, tetapi MinHyuk memilih melanjutkan ucapannya. “..Hyung, kalau Hyung mau menyangkal semua fakta yang aku coba katakan ini, sekarang jawab pertanyaanku. Kenapa Hyung selalu menggunakan gelang pemberian fans yang mendukung hubungan kalian berdua dan bahkan memperlakukannya khusus dibanding aksesoris Hyung yang lainnya? Kenapa Hyung memakai T-Shirt sponsor untuk kalian berdua, padahal Hyung tahu dia baru saja memakainya untuk fan sign beberapa hari yang lalu? Kenapa tipe perempuan ideal Hyung selalu mirip dengan kepribadian SeoHyun-ssi? Siapa pemilik makna dari tiap lirik lagu Hyung , dan aku tahu perempuan itu eksis dalam pikiran Hyung? Dan kenapa Hyung begitu bersemangat menjadi MC bareng dia? Mengapa tidak berani memandang matanya lebih lama ketika kalian berinteraksi di depan sorotan kamera? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang lain tapi aku yakin, teramat yakin, jawabannya tertuju pada satu keberadaan seorang gadis…”
“…Kalau Hyung menjawabnya karena kalian berteman jadi wajar memiliki hubungan yang dekat, oh God jangan membuatku tertawa karena lelucon seperti itu. Saranku padamu Hyung, jangan sampai kamu terjebak dalam friend zone. Itu merugikan. Selain karena menyiksa perasaan Hyung sendiri bisa jadi juga dia pada akhirnya berlabuh pada hati yang lain…”
YongHwa memperbaiki posisi duduknya, lalu membalas semua ucapan MinHyuk. “Apa yang kau inginkan dariku? Apakah kamu sedang menyuruhku mengatakan cintaku kepadanya? Dan setelah itu lantas apa? Media akan semakin gencar mengejar kami? Kami kedapatan kencan berdua, dan skandalnya pun semakin merebak lalu BAMMM…” Yonghwa menjentikkan jarinya. “..semua hancur di depan mata…”
MinHyuk menghela nafas. “Hyung terlalu takut…”
“Dee… terserah kamu mau berkata apa tapi itu adalah fakta jika aku sampai punya pikiran untuk menjadikan dia kekasihku, aku tidak hanya ingin melindungi kalian dan CN Blue. Tetapi yang terpenting adalah melindungi dia, dan Unnie-unnienya, SNSD. Kalian tahu dengan pasti bagaimana fans jika mengetahui idolanya pacaran…”
“Bagaimana jika dia ternyata menyukai Hyung? Tapi karena rasa takut yang Hyung punya akhirnya kalian berdua tersiksa seperti ini…”
YongHwa kembali menyandarkan badannya lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
“Anii. Dia tidak mempunyai perasaan yang sama denganku..” ucapnya lirih. JungSHin dan JongHyun sampai tidak bisa mendengarnya, membuat keduanya saling melirik satu sam lain, lalu mengedikkan bahu.
“Kenapa Hyung bisa berpikiran seperti itu?”
“Usul untuk tetap berteman itu keluar dari mulut Hyunnie…”
“Ahhh, aku tahu…” MinHyuk tersenyum pelan. “Apakah ini yang menjadi alasan kenapa Hyung tidak mengungkapkan perasaan Hyung padanya?”
YongHwa menatap MinHyuk tajam.
“Hyung, aku tidak yakin jika dia tidak memiliki perasaan yang sama dengan apa yang Hyung rasakan..” MinHyuk menghela nafas pelan dan memilih melanjutkan ucapannya ketika dilihatnya YongHwa menyimak perkataannya dengan serius. “Kami bisa melihat, pancaran kedua mata kalian dengan jelas memancarkan cinta..iyakan JongHyun Hyung dan JungShinnie??”
Keduanya segera menyahut membenarkan ucapan MinHyuk.
“SeoHyun mencintai Hyung, aku yakin itu. lihatlah dia dan kepolosannya serta kemanjaannya ketika berinteraksi dengan Hyung, hal yang tidak dilakukannya ketika dia berinteraksi dengan idol pria lain. bahkan meski itu kami, dia terlihat nyaman ketika berada di sampingmu, itu cinta hyung…”
“…Dan tentang ketakutan-ketakutan Hyung jika kalian berpacaran, media dan fans mengetahuinya aku pikir itu tidak beralasan. Tidak ada satupun di dunia ini yang tidak memiliki resiko, besar atau kecil. Tapi bukan tugas kita untuk hanya memikirkan resiko yang timbul dan tidak bergerak karenanya. Yang harus kita lakukan adalah berani bersikap dan siap menghadapi semua resiko yang ada, dan memikirkan bagaimana menyelesaikannya. Hyung bisa backstreet dengan SeoHyun, bisa ngedate diam-diam. Yang terpenting sekarang adalah perasaan Hyung dan SeoHyun. Meski sulit tapi aku yakin Hyung bisa melaluinya…dan ingat Hyung, besok mungkin terlambat dan biasanya penyesalan selalu datang belakangan…”
YongHwa memilih diam lalu mengalihkan pandangannya ke arah luar, melihat deretan lampu-lampu jalan dan kendaraan yang lalu lalang. Tetapi di dalam hatinya dia merenungkan ucapan MinHyuk dan membenarkannya.
_SJ_
(You are in my sight, the only one deep in my heart
You are in My sight, the one I miss so much
I can’t be seen, my words can’t be heard
But I am here, I will be waiting for you
The one for me must be you
I smile even if it hurts
Tears flow even if I smile
I am at the place where your memory remains
How long must I wait before you see me
Don’t you know my earnest heart
I can’t be seen, my words can’t be heard
But I am here, I will be waiting for you
The one for me must be you
I smile even if it hurts
Tears flow even if I smile
I am at the place where your memory remains
The arms reached out for me and grabbed me silently
The heartwarming smile that looked at me
The love that even made tears beautiful
My hearts still remains the same
The one for me must be you
I will be standing here
Even when time and tears flow
I will only be waiting for you
I smile even if it hurts
Tears flow even if I smile
I am at the place where your memory remains…)
(I will wait for You – SeoHyun)
SeoHyun sedang melangkah mengikuti manajernya di basement SM building menuju van yang menunggunya setelah menyelesaikan take vocalnya untuk OST. Fashion King, dimana onnienya, Yuri yang menjadi lead cast. Original Soundtrack itu sendiri akan diluncurkan beberapa hari kemudian, menyusul pemberitaan secara resmi oleh manajemennya bahwa sang maknae akan mengisi soundtrack lagu untuk Fashion King.
Malam itu, setelah melewati hari yang panjang , dia berniat pulang ke dormnya. Jarum jam di tangannya telah menunjukkan pukul 11 PM. Dia merasa letih teramat sangat. Perjalanan mereka singkat karena jarak antara Dorm SNSD dengan SM Building memang dekat. Dan kurang lebih 15 menit kemudian, SeoHyun telah sampai ke dormnya, setelah berpamitan kepada managernya, dia lalu memilih untuk masuk ke dormnya. Tetapi langkahnya tertahan. Dia buru-buru membalikkan badan dan benar dugaannya, di sana, di balik bayang malam berdiri Jung YongHwa yang bersandar di mobilnya. Tersembunyi di balik gelapnya malam.
Untuk sesaat SeoHyun mematung di tempatnya.
YongHwa memilih mendekatinya. Tetapi entah mengapa semua kalimat yang tadi disusunnya, semua rangkaian kata yang tadi telah disiapkannya menguap begitu saja ketika dia telah berhadapan dengan wajah cantik wanita yang selama ini telah membuat hidupnya tidak tenang.
“Oppa…” lirih suara SeoHyun.
“Hyunnie, mianhe…mengagetkanmu..”
SeoHyun menggeleng. “Aniiya oppa..”
Lalu keduanya kembali diam.
Ada jeda yang panjang, ketika YongHwa memilih mematut matanya pada wajah cantik SeoHyun.
Yah, ada resiko untuk tiap keputusan, tetapi bukankah kebahagiaan selalu seiring sejalan dengan pengorbanan. Dan dia merasa, dia akan mampu menahan semua kepedihan dan kesulitan yang akan menghadang asal wanita ini menjadi miliknya.
“I love you Seo JooHyun…” kata itu diucapkan YongHwa dengan jelas dan tegas, membuat SeoHyun yang sedari tadi memilih menundukkan pandangannya, kini mengangkat wajahnya membalas tatapan Yonghwa. “To me, you are perfect..saranghe Hyun-ah…”
“Oppa…” meski tak menjawabnya, YongHwa bisa melihat ada cinta yang berbinar di mata SeoHyun, meski tertutupi dengan airmata yang siap-siap buncah keluar dari kelopak matanya. Dan ketika gadis itu menangis. Yonghwa meraihnya dalam pelukannya.
“Mianhe, membiarkanmu menunggu selama ini..chinca mianhe Hyunnie..” ucapnya sambil menciumi rambut SeoHyun dan merapatkan pelukannya.
“Aniiya…” ucap SeoHyun di sela-sela tangisnya.
“Mianhe my love, membuatmu menunggu, membiarkanmu berjalan sendiri tetapi aku tidak sepenuhnya salahkan? Ucapanmu tentang berteman itu sungguh menyakiti hatiku…”
SeoHyun mengurai pelukannya, lalu membelai wajah YongHwa. “Mianhe oppa…”
“Jangan mengucap maaf dear..itu akan menyakiti hatiku…” YongHwa lalu mencium puncak kepala SeoHyun. “Jadi My Lady maukah kau menjadi kekasihku??”
SeoHyun mengusap airmatanya dan tersenyum. lalu menganggukkan kepala beberapa menit kemudian ketika dilihatnya YongHwa sudah akan mati penasaran menunggu jawaban darinya.
“So aku akan kehilangan seorang teman yang cantik?” ucap YongHwa jahil. SeoHyun tertawa pelan.
“Ahhh…I’m dying…” YongHwa tiba-tiba memeluknya kencang. “Kamu tidak tahu, betapa seringnya aku ingin memelukmu seperti ini dan akhirnya malam ini keinginan kecilku terkabul pada akhirnya….”
“Lalu apa keinginan besarnya, oppa??”
“Kencan denganmu sehari semalam…” YongHwa lalu mengedipkan sebelah matanya nakal membuat SeoHyun tersipu malu.
“Ahh, Hyunnie…” dia kembali memeluk SeoHyun.
“Kamu tahu dear, jalan di depan kita akan begitu terjal. Akan banyak rintangan, rasa rindu akan semakin mendera karena kesibukan yang menghadang, issue, skandal dengan rekan kerja, dan lainnya. Aku tidak sedang ingin menakutimu tetapi hanya ingin mengatakan bahwa rintangan itulah yang menanti kita di depannya. Dan aku ingin kamu kuat menghadapinya..” ucapnya sambil memeluk SeoHyun dan membelai punggungnya.
“Aku tidak takut oppa, asal oppa ada di sampingku, aku yakin bisa melewati semuanya…”
YongHwa alih-alih membalas jawaban SeoHyun, dia malah mengurai pelukannya lalu menatap wajah itu dan kemudian melabuhkan ciumannya di bibir SeoHyun. Ciuman itu singkat tetapi dalam dan mampu membuat lemas kaki SeoHyun.
Setelahnya dia lalu mempertemukan jidatnya dengan jidat SeoHyun.
“I love you Hyunnie..”
“I love you too oppa…”
_END_
LOVE : SJ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
huuaaa,,,baca ff na sj kyk ngeliat kehidupan nyatanya mereka....
BalasHapusdaebak..
jd smkn kngen ma mereka...
Wah..keren....
BalasHapuspengen deh..akhirnya YongSeo sperti di crita ini...
bisa bersama.....seperti yg diharapkan para Goguma....
kami menunggu kalian bisa bersatu Yongseo...
^_^
So reeeaaalll! Top banget onn! Keren! Kata2nya oke, akhirnya onnie bikin pov-nya Yonghwa.. Suka banget onn serius suka banget :D
BalasHapussweeettttt ^^
BalasHapusini berasa real-nya, yihaaaa jd ngarep benernya bener-bener begini.
daebak my sj eonni:*
mkshh mbaa ,, FFx selalu daebak
BalasHapustiap kali bc ffx mbaa SJ ttg kisah mereka setelah wgm, pasti ngerasain seperti real story between them coz di barengi fakta yg terjadi antara mereka.
akuu sgt mencintai mereka, pliss jgn bosan2 bikin ff mereka setelah wgm yaa mbaa ..
meskipun ga tau hati mereka sbnarx, tp semoga mereka jd real couple .. amiennn
akhirnya, keluar juga ff oneshoot..
BalasHapusBener,,, kami para Goguma kangen sama Yongseo..
Keren.. Andai YongSeo bener jadian..
Daebak eonni...
Ditunggu cerita cinta YongSeo selanjutnya ya..
Fighting
Jia Jung
waghh keren...krasa real bgt..smoga knyataannya kg sama kya gni...aminnnn..aminn...
BalasHapusSJ mank TOP bkin ff nya...salut...jgn brhenti utk trs berkarya dan menghibur kami..trutama para pecinta ypngseo...^^
smoga d kemudian hari yongseo bnr2 bersatu dlm khidupan nyata ...
i still waiting..^^
woah,,, keren banget.... aku harap ini bener bener terjadi d kehidupan nyata mereka....
BalasHapusand,,, onnie sj,,, aku mau nanya nih...
kan baru baru ini, yongseo kembali ketemu d music core...
emang nggak d bikinin ffnya yah onnie??
aku tuh pengen banget baca ffnya soalnya, pas sesi perkenalan yonghwa oppa tuh, sempat lingkarin tangannya d pinggang seohyun onnie yah walau cuman 2detik...
tapi itu so sweet... and kalo emang ffnya ada ... pasti bakalan aku pantengin sehari semalam deh onnie... yaksokhae....
gurigo,,, onnie terus berkarya yah, dengan ff lainnya yang bisa buat para goguma lovers daebak. oke...
"GOGUMA COUPLE... FIGHTHING" "annyeong"...
daebak!!!!!!! pas baca bener2 nangis terharu! bener2 ngebayangin kalo mereka beneran kyk gini! semoga mereka bener2 menikah! YONGSEO COUPLE FIGHTING! <3
BalasHapusKEREEEEEN.... beneran berharap YONGSEO ini berjodoh
BalasHapus