Selasa, 30 Agustus 2011

YS IDOL (Chapter 6 BECAUSE YOU LOVE ME Part 2)






SJ Entertainment Present :

Serial : “YS IDOL”

Chapter 6 “BECAUSE YOU LOVE ME Part 2”

Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)


Other Cast :

*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)

* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG), Desung (Big Bang)

* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)

*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)

*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)

*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)

*Team Basket GI University :
Siwon, DongHae, Jinwoon, Gikwang (Beast), LeeJoon, Go (MBlaq), Chansung (2PM)
Manajer : Heechul

*Best Appereance : Go Hara (KARA), Lady Jane, Simon D (Supreme Team), Wang Suk Hyun


Opening Theme Song : Intuition by CN Blue




Recently Status ;

SeoStar : Comfused…T.T


***


Another Day in Go-Chun International University

Seharusnya hari itu menjadi hari yang indah, betapa tidak hari itu pohon-pohon lembut bertunas hijau dan kuncup bunga putih kelihatan seperti lukisan impian di musim semi. Tetapi tidak demikian dengan perasaan SeoHyun. Dia bingung, dia sedih, dia terperangah dan kalau mau jujur semua terasa kabur baginya.

Selama ini, dia selalu mengira bisa menerima segala sesuatunya dengan mudah terlebih kalau teorinya sudah melekat di kepala, tetapi pada prakteknya tetap saja hal itu adalah sesuatu yang sulit diterima oleh akal sehat. Dia kembali berflashback pada kejadian kemarin sore.


***


Cheer’s GI RooM…


“Oppa…”

Seohyun sedikit dikejutkan dengan kehadiran kakaknya di depan ruangan istirahat yang menjadi basecamp anak-anak Cheer’s GI University sore itu ketika mereka baru saja selesai latihan.

“Waeyo? Mau menjemputku, tidak biasanya??” Seohyun dengan nada riang menghampiri kakaknya yang sore itu meski terlihat ganteng seperti biasa tetapi kelihatan agak sedikit grogi.

“Aniya, aku kesini karena sesuatu?”

Seohyun mengerutkan kening. “Apaan? Sesuatu yang pentingkah?”

Siwon mengangguk lalu kemudian mengelilingkan pandangan, mencari satu sosok, dan ketika dia menemukan gadis itu sedang berbenah, memasukkan pakaian cheer’snya kedalam tas tanpa menghiraukan kehadirannya. Siwon kemudian berlalu meninggalkan tubuh adiknya yang masih penasaran dan menghampiri SooYoung.

“SooYoung-ssi, Anneyong…”

“Oh, Siwon sunbenim, anneyong…” dia berdiri lalu membungkukkan badannya.

Seohyun yang tadi masih asyik terperangah sekarang sadar-sesadar-sadarnya. Kakakknya kesini bukan tanpa alasan yang tidak jelas tetapi demi perempuan yang selama ini dicintainya? Dan apakah perempuan itu SooYoung Onnie? Bukan Tifanny Onnie, Seperti tebakannya selama ini? Batinnya pelan. Dia lalu mengalihkan perhatiannya ke Tifanny, yang juga terlihat shock sore itu menemukan fakta Siwon mendatangi SooYoung secara khusus.

“Aku ingin menjemputmu, bolehkan?”

SooYoung terperangah, tidak pernah terbayangkan di kepalanya dia akan menemui fakta ini terjadi di dalam hidupnya. Siapa yang tidak mengenal Siwon di GI University. Anak dari salah satu Chaebol Korea Selatan yang menjadi ketua Dewan Mahasiswa, terkenal tajir, cerdas, aktif dan ramah membuatnya dikagumi oleh banyak perempuan, tetapi kenapa dia kemudian mendekati, bahkan menjemput orang seperti dirinya. SooYoung tidak ingin munafik, jujur dia diam-diam menyimpan kekaguman yang sangat kepada Siwon, bahkan masih sejak ketika pemuda itu tanpa peduli keselamatan dirinya sendiri meyelematkan nyawa SooYoung. Tetapi SooYoung cukup tahu diri, siapalah dirinya, yang “Nobody” itu dibanding dengan Siwon yang nyaris memiliki segalanya.

Di tempatnya berdiri, Seohyun yang sudah bisa meraba keinginan kakaknya malah mengkhawatirkan hal lain. Dia lumayan shock juga mendapati perempuan incaran kakakya ternyata SooYoung yang jelas bukan siapa-siapa jika dibanding dengan Tifanny, yang selama ini disangka Seohyun adalah gadis pujaan kakaknya. Hal itulah yang sekarang dikhawatirkannya, Tifannya. Dia cukup dekat dengan Tifanny, mereka besar bersama, terlahir dari lingkungan yang sama, banyak menghabiskan waktu bersama. Dia tahu seberapa sayang Tifanny pada kakaknya. Ini akan membuat Tifanny sakit hati. Seohyun kemudian mendekat lalu menarik kakaknya yang masih berdiri menunggu jawaban SooYoung.

“Oppa, can we talk?”

Siwon yang sedang tegang menanti jawaban SooYoung kemudian mengalihkan perhatian kepada adiknya.

“What’s up?”

Seohyun kemudian menarik tangan kakaknya sedikit menjauh dari SooYoung dan anak-anak cheer’s lainnya yang juga sedang menantikan apa yang akan terjadi kemudian.

“Oppa, apakah Oppa menyukai SooYoung Onnie dan berniat untuk mengatakan perasaan Oppa padanya?”

Siwon tersenyum lalu mengacak kepala adiknya pelan. “Kan kamu sendiri yang mengatakan kepada Oppa jika money, power, status, prestige..bukan itu yang terpenting. Yang penting adalah perasaan kita. Jika kita mencintai seseorang kita harus mengungkapkannya, tidak mesti disimpan dan dipendam hanya karena terkendala dengan lingkungan yang bisa saja tidak menerima. Yang terpenting adalah perasaan kita. Itukan katamu kemarin?”

Seohyun menganggukkan kepala. “Arasho, tetapi maksudku bukan ini. Aku pikir selama ini Oppa menyukai Fany Onnie. Cuma karena keluarga fany onnie sedikit mengalami kebangkrutan dan rumor yang beredar mereka mendadak kehilangan segala sesuatunya, itu kemudian menjadikan Oppa menahan perasaan Oppa kepadanya, dan Oppa menunggu sampai semuanya kembali stabil. Iyakan?”

Siwon tertawa. “Fany-ah? Aku selama ini menganggapnya adik sepertimu. Tidak pernah terbersit di dalam hatiku untuk menjadikannya kekasih. Kita tumbuh bersama Hyunnie, oppa pikir kamu sudah tahu?”

Siwon kemudian mengusap wajah adiknya pelan. “Mianhe, menyembunyikan ini padamu. Tetapi nanti aku ceritakan semuanya, sekarang biarkan Oppa menemui SooYoung dulu.”

Siwon kemudian kembali ke tempat SooYoung berada. “Ayo, kamu sudah mau pulangkan?”

Karena tidak ingin mempermalukan Siwon di depan teman-teman dan adiknya, meski SooYoung sedikit enggan dan risih, dia kemudian menganggukkan kepala pada akhirnya. Dia berencana sesampai mereka di tempat parkir nantinya, dia akan menolak pelan keinginan Siwon untuk mengantarnya. Dia menyukai Siwon, dia mengakui itu, tetapi dia tahu kalau dia tidak berhak untuk memiliki hubungan lain dengan Siwon selain pertemanan.


***


Back to Go-Chun International University

Dan disinilah Seohyun sekarang berada. Meski sedang nongkrong bersama gerombolan taman kampus tetapi perhatiannya tidak tertuju disana. Bahkan ketika MinHyuk kembali saling melempar celaan dengan Sully, dia tidak memperhatikannya, padahal biasanya dia yang menjadi penengahnya. Dia masih asyik berkutat memikirkan hubungan cinta segitiga kakaknya. Bahkan setelah kejadian di Cheer’s Room itu sampai detik ini, kakaknya belum lagi bercerita segalanya padanya. Justru Tifannylah yang kemudian bercerita segalanya padanya.

“Aku sebenarnya sudah tahu sejak dulu jika Siwon Oppa tidak pernah menganggapku lebih selain saudara seperti dirimu, Hyunnie. Tetapi meski tahu itu, aku tetap saja selalu menyimpan rasa itu kepadanya.”

“Onnie…”

“Tapi jangan mencemaskanku Sayang. Meski sangat menyukai Siwon Oppa, aku harus tetap menghargai perasaannya dia. Jika dia mencintai SooYoung-ah, aku akan ikhlas menerimanya meski sakit.”

“Onnie…”

“Kita sudah dewasa Hyunnie. Terkadang apa yang kita inginkan tidak selalu kita dapatkan. aku cukup belajar banyak dari masalah yang menimpa keluarga baru-baru ini, aku belajar arti keikhlasan dari sana. Hidup itu adalah seni bagaimana kita menjalaninya dengan hati lapang, menerima takdir kita baik itu yang bagus maupun yang jelek dengan lapang dada. Tidak malah bersikap egois, hanya mau menerima yang bagus tetapi menolak yang jelek, karena inti dari kehidupan adalah keseimbangan. Mungkin saja kebahagiaan kita adalah penderitaan orang lain, dan penderitaan kita adalah kebahagiaan orang lain, memang harus balance…”

Seohyun berkaca-kaca mendengar ucapan bijak Tifanny, dia kemudian hanya bisa memeluk perempuan yang sudah dianggapnya kakak itu.

Seohyun menghela nafas panjang dan kembali menyadari dimana keberadaannya. Dia kemudian bisa mendengar dengan jelas pertengkaran-pertengkaran dan saling mengejek dan mencela Sulli dan MinHyuk. Karena merasa terganggu dan ingin sendiri, Seohyun mengambil tas Pradanya lalu berlalu dari tempat nongkrong mereka.

“Mau kemana Hyunnie??” JiYoung menanyainya.

“Aku butuh sendiri…” Jawabnya singkat lalu berlalu. Dibelakang masih di dengarnya JiYoung dan Nicole yang kemudian menyalahkan MinHyuk dan Sulli yang selalu bertengkar yang kemudian menyebabkan Seohyun memilih pergi.

Seohyun melangkah dalam diam, dia asyik memperhatikan indahnya daun dan bunga-bunga yang bermekaran di musim semi. Yah, benar kata Fany Onnie, hidup itu sebenarnya teramat indah.

Ketika berbelok ke jalanan yang sedikit sunyi dari kehadiran mahasiswa, dia mendengar sebuah suara yang bernada tinggi, karena penasaran dia berbelok dan menemukan Hara dan dua orang dayang-dayangnya sedang sibuk menganggu Soejin. Hara sudah akan melayangkan tangannya menuju wajah Soejin yang memucat ketika Seohyun berteriak.

“Yaaa….”

Teriakan Seohyun lumayan berfungsi, dalam perjalanan tangan Hara kemudian terhenti mengambang di angkasa, dia menurunkannya dan berbalik melihat Seohyun berdiri di belakangnya. Meski sedikit kaget karena kehadiran Seohyun tetapi Hara tidak memperlihatkannya.

“Ada apa? Ini bukan urusan kamu, dan kamu tidak punya kapasitas untuk mencampuri urusanku…”

“Urusanmu? Onnie…” Seohyun meninggikan dagunya lalu berjalan pelan menuju Hara dan kawan-kawannya. “..ini akan menjadi urusanku jika yang kamu pukul itu adalah temanku. Dan berhubung Soejin Onnie adalah temanku, makanya ini menjadi urusanku…”

Tanpa menoleh kepada temannya, Hara kemudian mengirim sinyal melalui jentikan jari dibelakang punggungnya kepada temannya untuk segera mencari bantuan. Jika melawan Seohyun dia tahu dia tidak akan menang tapi ini kesempatan yang baik untuk mempermalukan Seohyun di depan umum.

“Huuuhhh? Temanmu? Jangan membuatku muak, sejak kapan kamu mau berteman dengan orang-orang seperti mereka?Kaum yang termarjinalkan..”

Seohyun terhenyak kaget, Dia tahu kalau Hara memang membencinya dan suka bersikap seenaknya tetapi tetap saja mendengar dia mengatakan hal yang buruk seperti itu, tidak terbayang di kepala Seohyun. Karena marah, Seohyun pun bersiap untuk melawannya kali ini, jika dulu dia hanya mengacuhkan sikap-sikap atau kelakuan-kelakuan buruk Hara, kali ini dia bertekad untuk melawan.

“Hara-ssi, maksudmu apa dengan kaum termarjinalkan? Kamu pikir dirimu siapa? Kamu sama sekali tidak punya hak untuk mengucapkan hal seperti itu…” Seohyun mulai garang, dia bahkan berani untuk menanggalkan panggilan “Onnie”, dan memberi pandangan yang tajam kepada Hara.

Hara mendelik, dia tahu jika melawan Seohyun besar kemungkinan dia kalah, tetapi karena terpicu dendam diapun bertekad untuk melawannya. “Huuhh, memang kamu seperti itukan? Kamu hanya ingin bergaul dan berteman dengan mereka yang berduit dan popular, Seandainya saja dia bukan kekasih uri JongHyun kamu tidak akan berteman dan bergaul dengannya. Huuhhh…padahal seandainya saja kamu tidak memiliki segalanya tidak bakalan ada orang yang ingin berteman denganmu, menyebalkan, sok tahu, berlagak…”

Soejin di belakang Hara melihat kedua anak popular ini sedang bertengkar lumayan shock juga. Tadi waktu dia dicegat dan dibawa oleh Hara, dia sudah siap menerima caci maki Hara yang masih terobsesi dengan anak-anak Code Blue, tetapi menemukan Seohyun terlibat karena membelanya merasa bersalah dan ingin membela Seohyun tetapi apa daya dia bahkan tidak punya daya untuk melawan kedigdayaan anak-anak popular dan punya segalanya seperti Hara, Soejin pikir Seohyun pasti lebih bisa menghadapi Hara dibanding dirinya, dan dugaannya benar ketika dia melihat Seohyun yang awalnya terlihat kaget melihat keberanian Hara melawannya namun sekarang malah sedang tertawa.

“Hahhaha..Onnie, kamu terlihat lucu…Uri JongHyun??” Seohyun tertawa sinis lalu melempar tatapan tajam. “Sejak kapan JongHyun oppa menjadi milik kalian? Just in your dream onnie…”

Hara marah dilecehkan seperti itu, dan dia melihat beberapa orang mulai bergerombol melihat pertengkaran mereka, dia tidak mau jika harus menanggung malu sendiri, seohyun pun harus merasakan hal yang sama.

“Ciihhh, trus hanya kamu yang merasa memiliki mereka, karena kamu adalah SEOHYUN…” ketika menyebut nama Seohyun, Hara sengaja memberi tekanan, “…Kekasih Jung YongHwa, dan itu membuatmu bangga begitu…huuuhhh…” Hara sengaja merendahkan Seohyun di depan orang banyak, Seohyun yang setengah mati merasa dongkol bin jengkel, betul-betul gregetan melihat tingkah norak Hara itu. Dia kemudian mengalihkan pandangannya menatap Soejin.

“Onnie, ayo kita tinggalkan tempat ini…” Dalam pelajaran attitude yang telah diterimanya sejak dia kecil, Seohyun tahu, bertengkar dengan Hara adalah hal terakhir yang dilegalkan oleh semua guru kepribadiannya itu. Bertengkar dengan orang bebal bin norak seperti Hara justru hanya akan merendahkan dirinya juga.

Hara yang marah melihat dia diacuhkan sekarang benar-benar emosi, tanpa terkontrol dia lalu mengucapkan kata-kata kasar. “Huhhh…kamu pikir dirimu siapa? Uri YongHwa hanya menginginkan tubuhmu itu kenapa dia bertahan denganmu, gadis manja dan keras kepala, sombong dan arrogant yang hanya punya duit tapi tidak punya otak, ti…”

Seohyun terkesiap dengan kata-kata Hara, terutama bagian yang merendahkan YongHwa. Dan tanpa mampu dicegahnya tangannya refleks maju menampar wajah Hara. Mahasiswa-mahasiswa yang sedari tadi menonton kejadian itu terkesiap melihatnya, termasuk anak-anak Code Blue minus JungShin dan Minhyuk yang baru saja tiba di lokasi kejadian.

“Hyunnie…” YongHwa berteriak, membuat Seohyun dan Hara langsung berbalik kepadanya. Hara yang pulih dari shock dan rasa kagetnya memanfaatkan situasi dengan memasang wajah menyedihkan dan lari berlindung ke YongHwa.

“YongHwa-yah…” Ucapnya sambil terisak-isak dengan memegang wajahnya, tetapi alih-alih memperhatikannya YongHwa justru hanya menancapkan pandangan pada kekasihnya itu.

Seohyun berdiri kaku, dia tau, teramat tahu, YongHwa tidak pernah suka dengan tindakan-tindakan kasar. Melupakan beberapa orang yang berdiri disana, mereka berdua saling menatap satu sama lain selama beberapa detik, sebelum detik berikutnya YongHwa memberinya perintah yang menurutnya tidak masuk akal.

“Ayo, minta maaf…”

Seohyun terjengah, tidak menyangka YongHwa akan seperti itu. Dia bertahan tidak mau menuruti permintaan YongHwa, malah menentang tatapan memerintah YongHwa.

“AYO, MINTA MAAF…” Kali ini suara YongHwa meninggi. Seohyun yang sejak awal merasa kacau, semakin emosi dengan kata-kata Hara dan terakhir disuruh minta maaf dengan nada marah seperti itu benar-benar membuatnya kecewa dan sedih. YongHwa memarahinya di depan umum hal yang tidak pernah dialaminya dan diluar imajinasinya. Tanpa peduli dengan segalanya Seohyun berbalik dan berlari pergi. YongHwa terkesiap tetapi tidak mengejar Seohyun. Dia lalu berbalik pada Hara dan menundukkan badan meminta maaf, lalu beranjak pergi. HongKi dan JongHyun mengekor di belakangnya juga Soejin yang pada akhirnya ditarik JongHyun.

Soejin merasa bersalah, dan bisa berempati pada kekecewaan Seohyun. Dia merasa kejadian tadi sangat mempermalukan Seohyun yang notabene tidak bersalah. Dia kemudian melepas genggaman tangan JongHyun lalu berlari ke depan dan menghadang langkah YongHwa.

“YongHwa-ssi…”

YongHwa yang juga merasa galau memikirkan Seohyun, kaget dengan tindakan Soejin.

“Mianhe…” Soejin menundukkan wajah, memberi permintaan maaf ala Daehan Mingguk. “Ini semua karena salahku…”

YongHwa terdiam, serius mendengarkan penjelasan Soejin. Dibelakangnya Hongki dan JongHyun juga seksama memperhatikan Soejin yang lalu menceritakan segalanya, awal kejadian dirinya yang diintimidasi oleh Hara yang berujung dengan pembelaan Seohyun padanya.

Yang membuat YongHwa terkesiap kaget dan menyesali perbuatannya tadi adalah ucapan Soejin berikutnya. “Uri Hyunnie sebenarnya sudah mau meninggalkan Hara-ssi ketika kata-kata terakhir Hara-ssi yang sangat tidak sopan itu terucap darinya, dan itu juga yang menyebabkan Hyunnie kemudian menamparnya. Hara-ssi mengatakan sesuatu yang merendahkanmu, YongHwa-yah…”

“Apa tepatnya yang dikatakan Hara-ssi…”

“Katanya kamu hanya menginginkan tubuh Seohyun itu kenapa kamu bertahan dengannya yang manja, keras kepala dan sebagainya…”

YongHwa sempurna membeku. Bagi Seohyun ucapan itu tentu teramat sangat menyakitkan, dia kemudian bisa mengerti kenapa Seohyun menampar wajah Hara. YongHwa merasa teramat sangat menyesal, dia mengusap wajahnya pelan.

“Hara-ssi mengatakan hal seperti itu?” HongKi yang mendengarnya ikut meradang.

“Dee…” Soejin lalu mendekat ke arah jongHyun yang kemudian merangkulnya pelan.

“Hyunnie, pasti sedih sekali tadi ditambah dengan kelakuanmu yang langsung menyudutkannya…” HongKi kemudian memandangi YongHwa dengan nada menyalahkan. “Ahh, memikirkannya yang sekarang menangis membuatku enggan berada di dekatmu, aku pulang…” HongKi lalu berlalu. YongHwa tahu kekecewaan HongKi padanya, HongKi meski sering bertengkar dengan Seohyun tapi sebenarnya sangat sayang pada Seohyun. Dia menganggap Seohyun adik perempuan yang memang tidak dimilikinya. Tetapi kekecewaan HongKi padanya tidaklah mengalahkan besarnya penyesalan dan rasa bersalahnya.

JongHyun menepuk pundaknya lalu ikut berlalu bersama Soejin.

Diliputi rasa bersalah, YongHwa kemudian mencoba menghubungi Telepon genggam kekasihnya itu. Tetapi Telepon Genggam Seohyun tidak aktif. Dia lalu mencoba mencarinya di tempat-tempat NongKrong Seohyun. Di taman kampus, MinHyuk menjawab melalui telepon jika Seohyun tidak disana. Di tempat nongkrong anak Cheer’s GI seohyun juga tidak di sana. Di TX, dia menanyakannya melalui KwangHee namun jawabannya sama Seohyun tidak ada disana. Nihil, Seohyun menghilang dan dia merasa amat menyesal.

“Star, where are you? Sekarang kamu pasti menangis, maafkan aku…” batinnya pelan.


***


Meanwhile, di Kediaman Simon D & Lady Jane..


Seohyun menghirup Cappucino yang disajikan Lady Jane, yang juga adalah kakak dari JungMo.

“Onnie senang kamu datang…”

Seohyun mengangkat wajah lalu tersenyum pelan. Ketika berlari dengan kekecewaannya tadi, dia sudah menangis di atas Taksi yang ditumpanginya ketika Lady Jane menelpon dan memintanya datang ke rumahnya.

“Tapi matamu merah dan bengkak begitu, waeyo aegi?”

“Aniiya, onnie…” Jawabnya pelan.

“Kamu tahukan, kalau kamu itu tidak bisa bohong Hyunnie, kenapa? Apakah kamu juga patah hati seperti JungMo-yah?”

Seohyun tersenyum. “Aniiya, onnie. Aku tidak patah hati. Tetapi memang aku marah sama YongHwa oppa, tetapi tidak patah hati…”

“Ada apa?”

“Dia memarahiku di depan umum…”

Lady Jane mengulum senyum. Dengan keegoisan dan terkadang sifat keras kepala yang dimiliki Seohyun, tentu tindakan YongHwa itu memang keterlaluan menurut Seohyun karena mengusik egonya.

“Onnie yakin, dia pasti tidak bermaksud seperti itu…”

“Aku tahu, tapi tetap saja menyakitkan onnie…” Seohyun tahu YongHwa tidak bermaksud untuk menyakitinya, hanya saja yang membuatnya kecewa teramat sangat adalah kenapa dia tidak mempercayainya dan langsung menyalahkannya.

“Onnie tahu kalau dia selalu menyayangimu sepenuh hati, melukai hatimu adalah hal terakhir yang akan dilakukannya…” di keluarga Seohyun nyaris semua mengenal YongHwa dengan baik, dan akrab dengannya termasuk kakak sepupunya ini.

“Aku tahu onnie…” Seohyun kemudian tersenyum pelan. “Oh iya, onnie menyuruhku kesini, adaapa?”

“Aku rindu padamu terlebih Suk Hyun-ah…” (Author say : Wang Suk Hyun adalah artis imut Korea Selatan, kalau kalian pernah melihat MV K.Will yang “Present” dialah Suk Hyun-ah..uaahhhh,aku jatuh cinta padanya, dia imut banget..heheheh)

Seohyun mengedarkan pandangan lalu mencari keberadaan ponakan kecilnya itu. “Dia sedang keluar bersama ayahnya, tetapi tidak lama kok, sebentar lagi balik…”

Seohyun mengangguk-angguk tanda mengerti.

“Oh iya, Onnie sudah tahu yah kalau JungMo Oppa putus sama Uee Onnie…”

Lady Jane menganggukkan kepala. “Meski kasihan melihatnya patah hati tetapi tidak ada yang bisa kita lakukan untuknya. Semoga dia bisa belajar banyak dari hal ini…”

“Onnie, banyak hal yang terkadang tidak kumengerti. Tetapi beberapa hari ini aku juga belajar banyak hal. Pada dasarnya tidak semua keinginan kita bisa terwujud sesuai apa yang kita inginkan…”

Lady Jane menghirup Cappucinonya lalu menganggukkan kepala. “Itu kenapa hal yang paling baik adalah berkompromi dengan jalan hidup kita dan menerima segalanya dengan lapang dada karena niscaya itu akan membuat kita bahagiah…”

“Dee. Oh iya onnie, Siwon Oppa jatuh cinta…”

Lady Jane membelalakkan mata, “Oh Ya, siapa perempuan beruntung itu?”

Seohyun menunduk lalu mengangkat wajahnya pelan. “Dia seorang waitress dan mahasiswa beasiswa si tempatku Onnie…”

Lady Jane, “Kenapa reaksimu seperti itu? apakah berat bagimu jika kakakmu mencintai wanita yang sangat biasa?”

“Aniiya…Onnie tahukan kalau aku tidak pernah melihat seseorang dari statusnya?”

“Lalu kenapa?”

“Aku hanya tidak habis pikir kenapa Oppa mencintainya? Jika karena cerdasnya menurutku Fany Onnie juga cerdas, bahkan fany onnie jauh lebih cantik daripada SooYoung onnie, oh iya namanya SooYoung-ssi…”

Lady Jane tersenyum. “Mencintai seseorang itu tidak butuh alasan Hyunnie. Jika rasa cinta punya sebab, bisa jadi itu bukan cinta…”

Seohyun meski sedikit bingung tetapi bisa menangkap maksud kakak sepupunya itu. dia baru saja hendak mengatakan sesuatu ketika dari arah luar seorang anak kecil berlari dan berteriak, “Hyunnie noona…”

Seohyun bangkit dari duduknya lalu menyambut Suk Hyun yang berlari masuk kedalam pelukannya.

“Bogoshipposo Noona…”

Suk Hyun meski disuruh memanggil Seohyun tante tapi dia menolak, dia lebih menyukai memanggilnya Noona lalu berkata. “Noona akan menjadi istriku kelak…” dan dia juga satu-satunya keluarga Seohyun yang membenci YongHwa karena menganggapnya saingan.

“Aku juga rindu padamu malaikat kecilku…”

Mereka berempat kemudian asyik bercengkrama.

Beberapa jam kemudian, Seohyun menyadari malam telah larut ketika dia mengaktifkan telepon genggamnya dan menemukan banyak pesan masuk dari YongHwa, kakaknya, HongKi, Tiffany, Sulli, Taeyon yang semuanya menanyakan dimana keberadaannya.

“Star, where are you? Sekarang kamu pasti menangis, maafkan aku…” Yong.

“Kamu dimana? Seharian YongHwa sibuk mencarimu…” Siwon.

“Hyunnie, Yong Oppa hampir gila mencarimu, kamu dimana?” Sulli.

“Kamu dimana sayang?” Fany.

“Star, I love you, aku tidak bermaksud marah padamu. Maafkan aku dan tolong telepon aku…” Yong.

“Hyunnie, kamu dimana? Ayo kita jahili Hara. Nanti biar oppa yang membantumu..heheh..^^” ini Sms gila dari HongKi.

“Yaa…kamu dimana? Semua orang kelabakan mencarimu?” Taeyon.

Terakhir yang membuatnya tersentuh adalah sms YongHwa, lalu juga ditulis YongHwa di pesan dinding pada akun pribadinya.


“I know I hurt you, that’s the last thing I meant to do..
Can You forgive the fool that I’ve been??
And I need you to know that i’ve got the best thing in the world Coz I got you in my heart..
Orang lain boleh saja berkata apa tentang kita, tetapi yang tahu tentang kita yang sebenarnya adalah aku dan kamu..
I Love You Star, Mianhe…Chinca Mianhe Aegi…
Please call me…”


Seohyun berkaca-kaca menemukan semua pesan itu. YongHwa meski sering bertengkar dengannya tetapi yang dia tahu sampai sekarang dia selalu bersikap gentleman dengan meminta maaf jika dia yang salah.

Dengan perasaan ringan Seohyun kemudian menekan sebuah angka yang sudah dihapalnya di luar kepala.

“Hyunnie??” nada suara YongHwa terdengar putus asa di telinga Seohyun, Seohyun terenyuh.

“Oppa…” pelan suara Seohyun.

“Oh, kamu dimana star? Aku di rumahmu sekarang, menantimu sejak beberapa jam yang lalu, kamu dimana? Mianhe aegi, chinca mianhe…”

“Aku dirumah Sam-D Oppa…”

“Aku kesana sekarang, tunggu aku yah…”

Telepon itu lalu terputus, Seohyun tersenyum dan bisa menebak YongHwa pasti segera menyusulnya kesini.



***

Ini seperti déjà-vu, dia berada di dalam mobil YongHwa yang berjalan pelan membelah jalan malam di Seoul dengan lagu Celine Dion mengiringi mereka.


(For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right
For every dream you made come true
For all the love I found in you
I’ll be forever thankful baby
You’re the one who held me up
Never let me fall
You’re the one who saw me through through it all…)


“Mianhe star. Tadi aku bersikap seperti itu…” YongHwa menggenggam tangannya lembut. “Aku sayang kamu dan aku tidak ingin melihatmu bersedih dan menyesali diri ketika telah melakukan sesuatu yang buruk seperti menampar Hara-ssi. Kamu tahukan jika kita meladeni orang seperti itu, itu artinya kita selevel dengannya. Aku mengenalmu dengan baik star. Dan aku tahu kamu jauh berbeda dengannya.”

“Aku mengerti Oppa…”


(…You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me


“…Tapi aku sedih karena oppa membentakku di depan umum..”

“Mianhe Star, aku tidak bermaksud seperti itu. kamu tahukan?”

“Dee…”


You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach
You stood by me and I stood tall
I had your love I had it all
I’m grateful for each day you gave me
Maybe I don’t know that much
But I know this much is true
I was blessed because I was loved by you…)


“Lain kali tidak usah meladeni Hara-ssi. Kamu tidak sebanding dengannya, dia bukan seseorang yang pantas untuk mendapat perhatianmu…”

“Dee…”


(…You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me

You were always there for me
The tender wind that carried me
A light in the dark shining your love into my life
You’ve been my inspiration
Through the lies you were the truth
My world is a better place because of you

You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me…)


“Trus, kenapa sih kamu masih sering menjanjikan akan menikah dengan Suk Hyun-ah?”

Seohyun berbalik menatap wajah kekasihnya itu. lalu tertawa terbahak-bahak. “Astaga Oppa, jangan bilang oppa cemburu pada Suk Hyun-ah? Diakan masih kecil banget?”

“Kamu tahu akukan aegi, kalau boleh aku bahkan tidak ingin berbagi dengan siapapun jika itu menyangkut dirimu…” ucap YongHwa posesif.

Seohyun menjulurkan wajahnya gemas pada kekasihnya itu dia lalu mengecup pipi YongHwa pelan.

“Sarangheyo oppa…”

“Ehhmmm…I know…”


YongHwa menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu berbalik memandang kekasihnya. Dia mengusap wajah Seohyun lalu mengecup matanya, turun ke hidungnya dan berakhir di bibirnya.


(…You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me

I’m everything I am
Because you loved me…)


***


Recently Status ;

SeoStar : Love is when you are falling in love every day with the same person.




.CHAPTER 6 – END.






.Big Luv SJ.

3 komentar:

  1. hallo aku reader baru ^^
    sebelumnya mau bilang gomawo, udah menghadirkan ff yongseo. aku seneng banget nemu blog chingu ini :)soalnya aku goguma shiper hihi.

    aku suka sm ff chingu model YS idol ini krn tiap chapternya itu fresh dgn konflik baru. aku ngefans deh pkonya sm chingu, hwaiting terus yaaa!

    :)

    BalasHapus
  2. annyeoongg new reader here..saya suka sama semua ceritanya..hope you can write yongseo stories again.. ^^ thanks

    BalasHapus
  3. OMG suka banget sama kata2 di line terakhir <3

    BalasHapus