Selasa, 30 Agustus 2011
YS IDOL (Chapter 5 BECAUSE YOU LOVE ME Part 1)
SJ Entertainment Present :
Serial : “YS IDOL”
Chapter 5 “BECAUSE YOU LOVE ME Part 1”
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
*International Relation Majors (Seohyun Classmate) :
Nicole, Ji Young (KARA), YoSeob (Beast), Jinwoon (2AM), WooYong (2PM), Min (Miss A), Sulli (f(x)), SoHee (WG), Jaejin (FT Island)
* Law international Majors (YongHwa Classmate):
Jonghyun (CN Blue), Hongki (FT Island), Soejin (Girls day), Sunye (WG), Desung (Big Bang)
* Business Departement (Siwon Classmate) :
Siwon, Heechul, Kyuhyun, DongHae, SungMin, Yesung (SUJU)
*GI Cheersleaders (BFF Seohyun for Girly Time) :
Jessica, Yoona, Sunny, Tiffanny, Hyoyeon, Yuri, Taeyeon (SNSD), Bekah (After School, Out), Soo Yong(SNSD, in)
*Code Blue (Bandmates YongHwa) :
JongHyun, Jungshin, Minhyuk (CN Blue), HongKi (FT Island)
*TX Band :
Yunho (TVXQ), Kim Joon (T-Max), Jungmo (TRAX), Seolong (2 AM)
*Team Basket GI University :
Siwon, DongHae, Jinwoon, Gikwang (Beast), LeeJoon, Go (MBlaq), Chansung (2PM)
Manajer : Heechul
*Guest star : UEE (After School), KwangHee (ZE:A)
Opening Theme Song : Intuition by CN Blue
Recently Status ;
SeoStar : Aigooooo…Kalah Taruhan...Hiikkkss…T.T
10 Comment
HongKi_CB : Hahahhahah…*Devil Laugh.
JungShinChingu_CB : Berani banget sih, udah tahu Hyung orangnya seperti apa,malah berani taruhan…hehhehehehe..
N-Cole : Emang taruhan apaan Hyunnie?
Goddes Sulli : Meski gak tahu taruhannya apa, aku ikut berduka cita ajha deh..hohoho…
MinHyuKLovely_CB : @Hyunnie…hahahhahhahha..
@Sulli…dari kemarin kata-katamu di status Hyunnie itu mulu,”Ikut berduka cita”, gak mutu…
Goddes Sulli : Why???Sumthin’ wrong?? Dan lagi kalo gak mutu, ngapain kamu baca?
MinHyuKLovely_CB : Kasihan ajha, stok bahasamu emang cuma itu yah…
Goddes Sulli : Yaa…Yaa…Kamu ngajak perang lagi yah??
SeoStar : Knock..knock..knock..hellooooo..plizz deh,jangan ngerusak status aku dengan pertengkaran gak mutu kalian. Lagian kalian ini gak di taman kampus, di kelas, di TX, eh sekarang di statusku berkelahi mulu…iihhh..
JiYoung : Iya Hyunnie,heran deh. Atau bagusnya kita nikahkan ajha kali yah mereka bdua...hahhaha..
***
TX Cafe
Seohyun melangkah turun di pelataran parkir TX Café ketika YongHwa membuka pintu mobil untuknya, sambil membawa blanket pink dan tab android Apple miliknya. Petang itu dengan outfit sederhana sweater dipadu dengan Hotpants dan sepatu flat, namun tetap terlihat mewah dengan branded ternama seperti Calvin Klein, Nike dan DKNY. FYI sweater kedodoran berbranded Calvin Klein yang dipakainya adalah sweater YongHwa yang meradang melihatnya hanya mengenakan t-shirt & hotpants tanpa jaket atau cardigan dan semacamnya, meski musim panas tidak langsung membuat YongHwa melegalkan outfit seperti itu untuk dikenakan kekasihnya kecuali untuk case tertentu. Berhubung dia habis latihan Cheer’s dan biasanya ketika YongHwa menjemputnya dia langsung balik ke rumah, gak kemana-mana seperti hari ini, maka outfit seperti itu wajar saja menurutnya. Tetapi malam itu lain cerita, YongHwa dan anak-anak Code Blue ada jadwal latihan, otomatis dia harus menemani YongHwa nge-jam bareng anak-anak Code Blue dulu baru balik ke rumah diantar kekasihnya itu.
“Aigooo oppa, otthoke??” dia kemudian berjalan dengan menggelayut manja di lengan YongHwa yang berjalan santai masuk ke TX Café petang itu. Sejak masih dari tempat makan yang menyajikan spaghetti dalam segala jenis _Sehabis menjemputnya tadi, YongHwa tiba-tiba saja ingin makan Spaghetti. Jadilah mereka makan dulu sore itu sebelum ke TX Café_ sampai ketika mereka telah berada di TX Café, keluhan Seohyun itu-itu melulu, membuat YongHwa sedikit pusing.
“Yah udah, kamu harusnya terima konsekwensi. Lagian Hongki-ah diajak taruhan, anak itukan kenal banget JongHyun-ah sampai luar dalamnya, jadi jelas dia menang…”
“Emang dasar JongHyun oppa ajha yang gak gentleman banget, ngajak pacaran Soejin onnie kok seminggu kemudian, kelamaan…aissshhhhh…”
“Kamu maunya kapan?”
“Yah, after kejadian JongHyun Oppa nyanyilah besoknyakan udah bisa ditembak tuh, tapinya dia malah nunggu sampai seminggu. Uhhhggg…untung Soejin Onnie sabar, kalo tidak udah menangis bombay tuh dianya ditinggal Soejin Onnie ma yang lain…” (Author say : emang di korea dikenal istilah menangis bombay??hahhahah…)
YongHwa tertawa pelan lalu mengacak rambut Seohyun yang masih bergelayut manja di lengannya.
Sore itu TX Café terlihat sedikit lebih ramai, lantai satu nyaris semua kursi penuh. Terlihat SooYoung sedikit sibuk mondar-mandir melayani pesanan. Padahal Seohyun tahu kalau teman Cheer’snya itu pasti lelah habis latihan, tetapi sudah harus kerja lagi. Kasihan.
“Oppa…”
“Ehhmm…”
“Oppa duluan gih, aku mau bantu SooYoung Onnie…”
YongHwa menghentikan langkahnya. “Maksudnya kamu juga mau mondar-mandir melayani pesanan orang-orang dengan pakaian seperti itu?”
Seohyun melirik pakaiannya dan tidak menemukan hal yang aneh. “Waeyo?”
YongHwa memandang kekasihnya serius dengan tatapan posesif seperti biasanya. “Celanamu itu terlalu pendek Star, dan kamu liat di sini sebagian besar cowok semua. Apa jadinya kalau kamu mondar-mandir di depan mereka dengan celana pendekmu itu. Andwee…”
Seohyun kemudian mengerti keengganan kekasihnya itu. “Arasho…aku gak mondar mandir disini. Aku berdiri di belakang meja kasir ajha, yah..yah..”
“Andweee…”
“Oppa, kasihan SooYoung Onnie. Dia tadi habis latihan ma aku, sekarang sudah harus kerja keras lagi. Kalo aku gantiin KwangHee-ah di meja kasir kan, dia bisa bantuin SooYoung Onnie ngantar pesanan, yah..yah..”
YongHwa menatap Seohyun dan pada akhirnya luluh dengan tatapan mata yang berbinar itu. “Tapi cuman sebentar yah, nanti langsung ke atas, ke practice room.”
“Seep Bos…” Seohyun kemudian mengecup pipi YongHwa, lalu menyerahkan blanketnya untuk di bawa YongHwa ke atas.
“Ingat, setengah jam ajha yah…”
“Dee…”
Seohyun kemudian melangkah ke meja kasir dan menyapa KwangHee yang terlihat sibuk melayani transaksi para pelanggan.
***
Setengah Jam Kemudian…
“Hyunnie…”
Seohyun telah bersiap melangkah menuju ke practice room ketika seseorang memanggil namanya dari arah belakang. Dia berbalik dan menemukan wajah tampan sepupunya sedang tersenyum padanya.
“Ohh..Jungmo Oppa…” dia lalu memeluk JungMo yang telah berdiri di dekatnya. “Bogoshippo Oppa, oppa sibuk tur melulu sih jadi aku jarang melihat Oppa…”
“Iya, ini saja masih tur tapi ada jeda selama beberapa hari.” Jungmo kemudian mengacak pelan rambut gadis di depannya ini. Mereka lalu berjalan bersisian menuju ke Pratice Room.
“Yang lain mana?”
“YunHo sedang bersama Taeng. Kim Joon ma Seolong lagi di rumah masing-masing. Nanti juga bakalan kesini.”
“Oh iya oppa. Aku udah lihat MV lagu terbaru TX Band, Close Ur Mouth. Chooaaa…” (Author say : Aslinya lagu “Close Ur Mouth” adalah lagunya M&D, proyek Heechul dengan JungMo. Aku suka Official MVnya, ada HongKi, JongHoon (FT Island) ma Simon D (Supreme Team),lagian JungMo disitu cakep bo…)
“Gomawo…”
“By the way, kenapa Oppa disini? emang gak kencan ma Uee Onnie?”
JungMo menunduk sesaat lalu mengangkat wajah sambil tersenyum pelan. “Uee lagi sibuk, aku tidak ingin menganggunya…”
Uee adalah kekasih JungMo. Dia seorang model remaja yang cukup ternama di Seoul, juga masih tercatat sebagai mahasiswa di GI University. Seohyun dekat dengannya, mereka sering bertukar informasi soal perkembangan fashion Korea. Uee juga bahkan sering meminta bantuan Seohyun untuk di fasilitasi ketemu dengan ibu YongHwa yang notabene Model Senior yang sering diminta advicenya.
Seohyun mengangguk-angguk. Mereka kemudian tiba di ruang tempat latihan anak-anak Code Blue. Dan melihat mereka masih sibuk latihan. Keduanya lalu berjalan dan duduk di sofa kuning di sudut ruangan itu. Blanket Seohyun juga sudah ada teronggok di sofa itu.
“Yeeaaaahhhh…” HongKi menutup lagunya dengan sebuah teriakan lalu berjalan menghampiri JungMo.
“Hyung, anneyong…”
Seohyun sendiri berdiri mengusap keringat di wajah YongHwa ketika kekasihnya itu berjalan mendekatinya dan berdiri di hadapannya.
“Anneyong…” Jungmo kemudian menerima salam dari anak-anak Code Blue lainnya.
Setelah latihan dengan beberapa lagu itu, anak-anak Code Blue kemudian beristirahat. YongHwa dan JongHyun sibuk mendiskusikan lagu terbaru mereka dengan JungMo yang masih terhitung senior mereka. Sedangkan Seohyun asyik bermain dengan Tab androidnya ketika HongKi, JungShin dan MinHyuk mendekatinya.
“Hyunnie…” Hongki memanggil namanya dengan nada jahil.
“Aiggoooo..” Seohyun tertawa kecil mengakui kekalahannya.
It’s time for a little intro. Sehabis kejadian beberapa hari yang lalu di TX Café, yang juga merupakan proyek mereka bersama untuk menyatukan JongHyun dan Soejin, keempatnya lalu membuat taruhan. Berapa hari yang dibutuhkan oleh JongHyun untuk jadian dengan Seojin? Hongki, Jungshin dan MinHyuk berdiri pada sisi yang sama yaitu sepekan, sedangkan Seohyun bertahan di jawaban antara 1-3 hari setelah peristiwa itu. Dan kenyataannya memang seminggu kemudian JongHyun baru jadian dengan Soejin. Malam itu bukannya menyatakan cinta pada Soejin,JongHyun malah hanya menghabiskan waktu dengan bercerita ngalor ngidul dengan Soejin. Ketika Seohyun yang gemas melihat pergerakannya menayakan hal ini padanya, jawaban JongHyun sederhana, dia perlu membuat Soejin nyaman dengannya sebelum menembaknya. Dan sanksinya adalah pihak yang kalah harus memenuhi permintaan pihak yang menang.
“Nah, sekarang oppa maunya apa?”
HongKi masih asyik mengejek Seohyun dengan tertawa-tawa ala raksasa dan memegang perutnya, “Hahaha...”
“Okey, berhubung sekarang kami lapar dan kami telah berembuk, sekarang kami inginnya makan Pizza. Nah, bagaimana kalau kamu traktir kami Pizza?”
“Oppa aku sedang tidak bawa dompet sekarang...”
“Ckckck, jangan coba mengelak Hyunnie...” HongKi kemudian melirik ke arah YongHwa yang terlihat serius mendengar penjelasan JungMo. “Lagian kamukan punya dompet berjalan, itu...” dagunya menunjuk ke arah YongHwa.
“Iya, Hyung gak bakal menolak permintaanmu. Tapi kalau kami belum tentu Hyung mau menuruti permintaan kami...” MinHyuk ikut sumbang suara, disisinya Jungshin mengangguk-angguk membenarkan.
Seohyun menghela nafas panjang, “Arasho...” Ucapnya berat lalu bangkit berdiri.
“Ehh, Hyunnie sekalian minta kunci mobil YongHwa. Kamu tahukan kita gak mungkin pesan Pizza delivery di TX, bisa-bisa ditabok sama Taeng Noona. Dan tadi aku kesini numpang mobil JongHyun bareng kedua bocah ini, kami tidak bawa kendaraan masing-masing.”
“Heemm..” Seohyun menganggukkan kepala. Dia lalu berjalan melangkah mendekati YongHwa.
“Oppa...” sapanya pelan.
YongHwa mendongakkan wajahnya melihat Seohyun. Dia lalu memutar kursi yang sekarang di dudukinya beralih ke Seohyun lalu memegang tangan kekasihnya yang berdiri di depannya.
“Waeyo??”
“Oppa, oppa tahukan kalau aku kalah taruhan?”
YongHwa lalu melirik tiga bandmatesnya yang pura-pura sibuk dengan urusan masing-masing.
“Apa sanksinya?” dia kembali menatap Seohyun.
“Aku harus mentraktir mereka Pizza. Tapi oppa tahukan aku gak bawa dompet?”
YongHwa kembali melirik teman-teman bandnya yang kali ini ke-gap sedang serius menunggu Seohyun. “Uhhhgg...dasar bocah-bocah ini...” batinnya geram ketika melihat mereka semua cengengesan.
“Arasho...” YongHwa lalu berdiri dan meraih dompetnya yang terletak di kantong belakangnya dan menyerahkannya ke Seohyun.
“Sekalian sama Kunci mobil...”
“Yaa...” YongHwa berteriak ke arah ketiganya setelah mendengar permintaan Seohyun berikutnya.
“Hyung, kami tidak bawa mobil. Tadi nebeng sama JongHyun Hyung...” Kali ini JungShin yang angkat bicara.
“Kenapa tidak deliverry saja?”
“Kita bisa digorok taeng onnie kalau kedapatan pesan pizza di depan kafenya, Hyung...” MinHyuk ikut komentar. (Author say : TX Cafe memang tidak menyajikan makanan berat, hanya berupa cake atau cemilan biasa tetapi tetap saja bagi pemiliknya akan terlihat lain jika ada jualan lain yang nangkring di depan bisnisnya.)
“Resiko dia kalah taruhan, kamu harusnya membantu Hyunnie menepati janjinya...” HongKi berjalan mendekat dan menjulurkan tangannya ke arah YongHwa.
“Tskkk...” YongHwa kemudian menyerahkan kunci mobilnya.
“Ayo, kid dan Hyunnie...” Ajak HongKi kemudian.
“Dia gak harus ikut dengan kaliankan?” YongHwa keberatan dan tetap memegang tangan kekasihnya itu.
“Arasho, kalau dia tidak ikut. Dompetnya serahkan ke kami...”
“Kenapa mesti dompet, duitnya saja sudah cukupkan?”
“No man, ingat traktirannya no limit...”
YongHwa geram melihat tingkah HongKi yang annoying banget menurutnya. Dasar bocah ini, benar-benar jahil tingkat tinggi...
“Oppa, kwenchana. Aku ikut HongKi oppa saja, kami tidak makan di sana kok. Lagian oppakan sibuk sama JungMo Oppa, tar aku bawakan Pizza juga sekalian buat kalian...”
“Seep Hyunnie, Good girl. Sekalian buat Kim Joon ma Soulong jug yah, mereka dalam perjalanan menuju kemari...” JungMo yang dari tadi hanya diam dan tertawa menonton tingkah mereka ikut nimbrung.
YongHwa meski berat hati akhirnya melepas tangan Hyunnie. “Awas yah kalau sampai dia ada apa-apa…” ucapnya kepada tiga orang bandmatesnya itu.
“Seep Hyung…”
Sebelum pergi bersama HongKi, JungShin, dan MinHyuk yang berlalu sambil bersiul pelan, Seohyun masih sempat mendengar JungMo mengejek YongHwa soal dirinya yang terlalu posesif.
***
Diatas Mobil YongHwa...
“Aku heran, ini mobil YongHwa atau mobilmu sih? ckckckck...banyakan barangmu sepertinya disini...” Ucap HongKi yang duduk di kursi pengemudi sambil memilah-milah DVD yang ingin diputarnya dan menemukan lebih banyak lagu-lagu favorit Seohyun disana ketimbang lagu-lagu pilihan YongHwa.
Di belakang JungShin dan MinHyuk membenarkan, ketika mereka mendapati boneka bantal pink, sendal jepit pink, tas besar Seohyun lagi-lagi berwarna pink, teronggok di kursi belakang.
“Sudah gitu warnanya kok pink semua??”
“Aku tidak heran kalau mobil Hyung bakalan berganti warna jadi pink juga...”
“Yaa..yaa..” Seohyun yang duduk di kursi depan merapikan blanketnya, menutupi pahanya sambil menegur ucapan-ucapan bernada mengejek yang dikeluarkan ketiganya. “Jangan sentuh barang-barangku…”
Perjalanan mereka tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 10 menit mereka sudah tiba di PiZza Hut. Mereka berempat kemudian masuk ke Restoran PiZZa Hut. MinHyuk dan Jungshin sudah sibuk menyebut semua pesanan meraka pada pelayan. “Mixed leaf salad, grilled italian sausage, Acropolis Pizza,Chicken Fettuni, bbq Pizza, Smoke salmon...” ketika Seohyun melihat sebuah siluet tubuh yang dikenalnya.
“Hyunnie, sambil nunggu kamu mau minum apa?” Tanya JungShin kemudian merusak konsentrasinya.
“Apa?” dia bingung, telinganya tidak begitu jelas menangkap ucapan JungShin tadi.
“Aku tanya sambil menunggu pesanan kita, kamu mau minum apa?”
“Oh..eh..shiroo, kalian saja. Aku mau kesana dulu...”
Dia kemudian meninggalkan ketiganya dan berjalan ke tempat duduk seseorang yang dirasa dikenalnya.
“Onnie...” Sapanya kepada Uee yang saat itu terlihat mesra dengan seorang namja. Mereka berdua saling berangkulan. Jelas bukan sikap antara dua orang sahabat.
Uee yang tidak menyangka bakalan ke-gap dengan Seohyun sedang bermesraan dengan seorang pria merasa terkejut. “Oh Hyunnie...” dia kemudian berdiri dan pamit kepada teman prianya tadi lalu menarik tangan Seohyun duduk di sudut restoran.
“Onnie, aku kecewa...” Tanpa basa-basi atau sekedar menanyakan kabar karena mereka berdua lama tidak saling berhubungan, Seohyun langsung pada inti pembicaraan. Dia tahu dirinya bukan orang suci atau orang yang baik hati, dia bahkan sering berbuat annoying pada musuh-musuhnya, selalu keras kepala, suka jahil tetapi dia sangat tidak bisa mentolerir perselingkuhan apapun alasannya. Itu kenapa mendapati Uee bersama namja lain dan terlihat mesra dengannya sangat mengecewakan hatinya.
“Aku tahu. Dan aku tidak bakalan membela diri dengan mengatakan hubunganku tidak seperti yang terlihat tapi aku jujur padamu kenyataannya memang seperti itu. Aku tidak ada hubungan apapun dengan dia. Dia hanya teman Hyunnie...” Uee kemudian menunduk pelan sambil memainkan jemarinya yang terlihat indah akibat perawatan tiap bulannya.
“Onnie sama JungMo oppa baik-baik sajakan?”
Uee mengangkat wajahnya lalu menggeleng pelan. “Maaf mengecewakanmu Hyunnie, sayangnya kami tidak sedang baik-baik saja. Kami kemarin sepakat untuk mengakhiri hubungan ini…” Kalimat yang diucapkan dengan halus dan lambat itu membuat Seohyun terhenyak.
Uee kemudian menghela napas. “Kurasa setiap manusia memiliki batas untuk sesuatu. Dan aku telah sampai pada batas itu Hyunnie. Aku lelah dengan perasaan ini Hyunnie. Kamu tidak tahu bagaimana perasaanku yang selalu merasa ketakutan setiap saat dia bisa meninggalkanku, belum lagi manajemen yang melarang kami terlihat bersama, melarang kami mengumumkan hubungan kami ke publik. Dia dikerubuti banyak gadis cantik dan bukan hal yang sulit bagi dia menggantikan aku dengan yang lainnya. Aku malu mengakui ini tetapi aku posesif Hyunnie…”
“Tapi onnie tahu itu tidak mungkin terjadi, JungMo oppa sangat mencintai Onnie…”
“Aku tahu Hyunnie, aku tahu…” Ucapnya sedih. “Tapi aku tak kuat lagi Hyunnie, aku sudah mencobanya namun aku merasa lelah, lelah sekali. Setiap pertemuan kami yang sangat terbatas itu hanya diisi dengan pertengkaran karena kecemburuanku. Aku tidak mau egois Hyunnie, akhirnya kurasa akan lebih baik jika aku mengundurkan diri dari kehidupannya. Aku tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaannya. Band adalah hidupnya, dia sangat mencintai aktifitas itu, memintanya meninggalkan band sama saja dengan membunuhnya untuk itu aku yang mundur Hyunnie. Aku hanya bisa berdoa agar jika kelak kami dewasa semoga jalan takdir mempertemukan kami lagi dan kali ini kamilah yang menang…”
Uee menengadah memperhatikan langit-langit.
“Onnie, apa tidak ada jalan lain?”
Lama Uee tercenung lalu mengangkat wajah dan menggeleng pelan. “Mianhe Hyunnie, kelak kamu akan mengerti…”
Seohyun menggeleng, keras kepala seperti biasa. “Aku tidak mengerti…”
Uee tersenyum miris. “Kamu tahu sayang? jujur aku selalu iri padamu. Kamu tumbuh di tengah orang-orang dan keluarga yang sangat mencintaimu, kamu memiliki cinta sejati yang rela melakukan apapun untukmu. Bersyukurlah kamu tidak mengalami ketakutan-ketakutan seperti aku, kamu tidak mengalami apa yang kami alami. Aku bersyukur untuk itu.”
Seohyun masih ingin berkata ketika dari arah belakang HongKi memanggil namanya.
Uee berdiri lalu memeluknya pelan dan mencium pipinya dengan sayang. “Onnie senang bisa bertemu denganmu. Onnie sekalian pamit sayang, besok aku terbang ke Perancis, mungkin aku akan meneruskan sekolah di sana. Jika bertemu dengan dia katakan padanya aku selalu mencintainya dan aku berdoa semoga kelak kami bisa bersama kembali, tapi untuk saat ini tak ada yang bisa kulakukan…”
***
Diatas Mobil YongHwa...
“Hyunnie??”
“Yeah..”
“Kamu kenapa sih?” Tanya HongKi melihat Seohyun yang sejak berpisah dengan Uee di Pizza Hut tadi sampai ketika mereka di atas mobil masih terdiam.
“Kamu marah yah karena kita membelanjakan uang Yong terlalu banyak? Tenang saja dia tidak bakalan marah kok…”
Seohyun menghela nafas. “Aniya…bukan itu Oppa…”
“Lalu kenapa?”
Alih-alih menjawab, Seohyun hanya menggelengkan kepala pelan. Ketika mereka telah sampai di pelataran parkir TX Café pun dia tetap saja diam seribu bahasa.
“Oppa, aku mau Tanya apa alasan oppa berlindung di balik keplayboyan Oppa?” Tiba-tiba pertanyaan ini yang keluar dari bibir Seohyun ketika mereka telah berjalan bersisian menuju Pratice Room. Di depan mereka JungShin dan MinHyuk tidak terlalu memperhatikan mereka. Seohyun tahu apa yang sebenarnya terjadi pada HongKi tetapi da tidak pernah berani untuk menanyakannya meskipun hubungan mereka sangat dekat. Tetapi bertemu dengan kondisi seperti tadi membuatnya berani untuk mempertanyakannya.
HongKi menghentikan langkahnya dan menatap Seohyun dalam-dalam, Seohyun balas menatapnya tajam. “Waeyo? Kenapa tiba-tiba menanyakan hal ini?”
Seohyun menggeleng. “Apa karena status? Karena sebuah prestige?”
HongKi diam.
“Cinta terkadang tak selalu saling memiliki, Aiiggooo..honestly oppa aku betul-betul tidak bisa menerima pernyataan ini…” ucapnya lalu meninggalkan Hongki dan berjalan menyusul JungShin dan MinHyuk.
Di ruang practice Room yang telah ramai dengan kedatangan anak-anak TX Band minus Yunho, Seohyun memilih diam, HongKi juga terlihat lebih kalem daripada biasanya, ucapan Seohyun tergiang-ngiang di telinganya. YongHwa yang menangkap ada yang aneh dengan kekasihnya itu datang mendekatinya.
“Kwenchana Star?”
Seohyun mengangguk dan tersenyum kepada YongHwa. Dia lalu mendekati JungMo yang sedang bercanda dengan yang lainnya.
“Oppa, ada yang ingin kubicarakan…”
JungMo kemudian berdiri dan mengikuti langkah Seohyun yang berjalan turun ke lantai dua, di bar TX Café.
“Aku bertemu Uee Onnie, dan dia menceritakan segalanya padaku.”
JungMo terkejut sesaat lalu memilih menunduk daripada membalas tatapan tajam Seohyun.
“Aku turut bersedih untuk perpisahan kalian. Yang aku tidak mengerti, jika kalian masih saling mencintai kenapa harus berpisah?”
JungMo tetap diam membisu.
“Dia akan berangkat ke Perancis besok oppa?”
JungMo mengangkat wajahnya, terlihat pias di hadapan Seohyun.
“Boo??”
“Dee, dia akan ke Perancis. Pesannya buat Oppa, dia mencintai oppa, sangat. Dan dia berdoa semoga kelak pada akhirnya kalian ditakdirkan bersama.”
JungMo masih terhenyak di tempatnya.
“Oppa, jika oppa mencintainya kenapa tidak menahannya untuk berada disisi oppa?”
“Tapi Hyunnie…”
“Andwee…” Seohyun mengangangkat kedua tangannya. “Tidak usah menjelaskannya padaku Oppa. Kepalaku akan susah menerima semua penjelasan kalian yang belibet itu. Yang perlu oppa lakukan sekarang adalah bertanya pada hati oppa, apa yang terbaik buat oppa sesungguhnya. Jika Oppa ikhlas dengan kepergian Uee Onnie yah baguslah, tetapi jika tidak kenapa tidak melakukan hal untuk mencegahnya?”
Seohyun kemudian menekan nomor telepon yang telah dihapalnya di luar kepala. Di depannya JungMo terlihat masih terpekur.
“Oppa, aku ingin pulang sekarang. Aku lelah…”
***
Diatas Mobil YongHwa mengalun lembut lagu Celine Dion. YongHwa melirik wajah cantik kekasihnya yang terlihat tertidur.
(For all those times you stood by me
For all the truth that you made me see
For all the joy you brought to my life
For all the wrong that you made right
For every dream you made come true
For all the love I found in you
I’ll be forever thankful baby
You’re the one who held me up
Never let me fall
You’re the one who saw me through through it all…)
Seohyun memang menutup matanya tetapi dia tidak tertidur. Dia bersedih, mendapati kenyataan cinta yang tidak bisa saling memiliki membuatnya bersedih. Mengapa sebuah status atau prestige bisa mengalahkan sebuah perasaan cinta, mengapa demi sebuah ambisi, cinta terpaksa dikesampingkan? Dia kemudian berpikir diposisinya, bagaimana jika YongHwa bukan dari kalangan mereka? Bagaimana jika YongHwa hanya seorang lelaki biasa yang tidak punya status seperti mereka? Masihkah dia bisa bersama?
(…You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me
You gave me wings and made me fly
You touched my hand I could touch the sky
I lost my faith, you gave it back to me
You said no star was out of reach
You stood by me and I stood tall
I had your love I had it all
I’m grateful for each day you gave me
Maybe I don’t know that much
But I know this much is true
I was blessed because I was loved by you…)
“Oppa…” Seohyun membuka matanya lalu memegang tangan YongHwa.
“Ehmm..” YongHwa mengalihkan sesaat pandangannya ke wajah Seohyun sebelum berkonsentrasi ke jalan di depannya.
“Gomawoyo Oppa, aku tidak tahu apa jadinya jika bukan Oppa…”
YongHwa kebingungan.
“Aku bersyukur, aku jatuh cinta pada oppa. Dan terimakasih karena mencintaiku pula. JungMo Oppa harus putus dan berpisah dengan Uee Onnie karena keadaan, Siwon Oppa mencintai seseorang tetapi tak bisa mengungkapkannya karena takut dengan tanggungjawab yang bakal diembannya dan membuatnya tidak bisa meluangkan banyak waktu dengan gadis pujaannya, HongKi oppa meski bersembunyi di belakang topeng keplayboyannya sebenarnya tidak bisa melupakan cinta sejatinya. Kasihan…”
(…You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me
You were always there for me
The tender wind that carried me
A light in the dark shining your love into my life
You’ve been my inspiration
Through the lies you were the truth
My world is a better place because of you
You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me…)
Meski bingung kenapa tiba-tiba tema seperti ini menjadi isi pembicaraan Seohyun namun demi melihat wajah lelah kekasihnya YongHwa memilih diam, dan membalas genggaman Seohyun.
(…You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn’t speak
You were my eyes when I couldn’t see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn’t reach
You gave me faith ’coz you believed
I’m everything I am
Because you loved me
I’m everything I am
Because you loved me…)
Mobil YongHwa kemudian tiba di kediaman Choi. Dia kemudian turun dan membuka pintu untuk Seohyun. Seohyun mengambil tasnya dengan gontai.
“Jangan hiraukan segalanya, banyak hal yang tidak bisa diterima oleh kita, yang membuat perasaan kita sedih namun masih lebih banyak lagi hal lain yang menggembirakan. Hidup memang terkadang sporadis. Tetapi disana pulahlah letak keunikannya. Sleep well aegi.”
YongHwa mencium keningnya lalu membiarkan kekasihnya itu berlalu masuk ke rumah dengan lambaian tangan sebelum kembali ke belakang kemudia lalu berlalu pulang ke rumahnya.
***
Kediaman Choi…
Seohyun melangkah memasuki kamar kakaknya. Dia melihat kakaknya sedang sibuk di meja belajarnya. Akhir-akhir ini kakaknya memang mulai sibuk mengurusi bisnis keluarga mereka, Ayahnya mulai menuntut keterlibatan anak sulungnya itu dalam mengelola perusahaan mereka. Karena hal ini pulalah kenapa sampai sekarang Siwon belum bisa mengungkapkan perasaannya pada kekasihnya itu, Seohyun tahu betul hal itu. Ayahnya buka tipe orang yang gampang berkompromi.
Dia mendekat lalu memeluk pundak kakaknya dari belakang.
“Oppa…”
“Hmmm…”
“Aku mungkin masih kecil bagi kalian, Oppa dan JungMo Oppa. Aku masih belum dewasa tapi jujur aku tidak bisa mengikuti pola pikir kalian. Money, power, status, prestige..bukan itu yang terpenting. Yang penting adalah perasaan kalian. Kalau memang mencintai perempuan itu mengapa tidak mengatakannya? Mengapa mesti dipusingi dengan keadaan sekitarnya? Yang terpenting adalah perasaan kalian…” Seohyun lalu mengecup pipi kakaknya pelan dan berlalu dari kamar itu, meninggalkan Siwon yang tercenung diam dan merenung mendengar ucapan bijak adiknya itu.
***
Recently Status ;
SeoStar : The relationship betwen the two of you, it become yours and no others. If you guys didn’t make it don’t meet again, but if you guys got together, stay together for a long time.
P.s for My duck Gomawoyo, Chinca Gomawoyo…
.CHAPTER 5 – END.
Authors Note :
Anneyong guys…^^
Aku ada beberapa hal yang ingin disampaikan ;
1. Status terakhir Seohyun itu aslinya adalah ucapan PSY (Singer senior Korsel) di acara Night After Night Episode 1, aku suka pas part ini, soalnya mereka membahas YongSeo. Tips dari PSY ini khusus diberikan buat YongHwa atau idol namja yang lain.
2. Menyangkut tema cerita diatas. oh iya tema ini akan masih bersambung di YS Idol chapter 6 "Because You Love Me Part 2". Menjadi POPULER itu mungkin impian semua orang, tapi percaya deh semua itu membutuhkan konsekuensi yang besar dan berat. Banyak hal yang harus dikorbankan demi mencapai status ini. Menjadi Popular berarti kita tidak sepenuhnya lagi berhak atas hidup kita sendiri, banyak orang yang turut andil dalam setiap keputusan hidup Kita. Dan butuh keberanian besar untuk melakukan apapun yang kita inginkan kalau kita di posisi ini.
.Big Luv SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
I love you, thatS all
BalasHapus