Senin, 10 September 2012
Safe and Sound (Part 1)
“SAFE AND SOUNDS”
SJ Entertainment Present :
.SAFE AND SOUNDS.
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
Lee YeonHee
So Ji Sub
Kang MinHyuk (CN Blue)
Opening Theme Song : Safe and Sounds by Taylor Swift
.PROLOG.
I remember tears streaming down your face
When I said, I'll never let you go
When all those shadows almost killed your light
I remember you said, Don't leave me here alone
But all that's dead and gone and passed tonight
Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and I'll be safe and sound…
Incheon Airport, 4 PM
Dan sejatinya kebahagiaan bersumber dari dalam hati, hati kitalah sumber kebahagiaan. Faktor eksternal hanyalah pelengkap kebahagiaan itu sendiri tetapi bukan penentunya.
Seo JooHyun akhirnya mengerti makna kata-kata ini ketika kakinya melangkah ringan di Incheon Airport. Dan lihatlah, Bandara selalu menjadi tempat yang terlihat romantis di matanya, seperti sore itu ketika untuk pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir dia kembali menjejakkan kakinya di Negara Kelahirannya, Korea Selatan. Incheon Airport terlihat ramai, penuh dengan wajah-wajah gembira orang-orang yang akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga ataupun orang-orang yang mereka cintai.
Finally, dia kembali menghirup udara Korea, setelah menenangkan diri dengan berpetualang di tiga kota besar di Negara yang berbeda, Roma, London dan Bali. Dan meminjam frase bahwa waktu bisa menyembuhkan segalanya adalah kebenaran, buktinya kedatangannya tetap di sambut oleh beberapa awak media yang melihat dirinya keluar dari gerbang kedatangan meski hanya menggunakan kaos oblong berwarna putih, rok lipit selutut dan sandal jepit sangat natural, tetapi para awak media itu tetap mengenalinya dan beberapa di antaranya mendekat ketika melihat Seo JooHyun, bangsawan, sosialita dan kaum elit Korea Selatan berjalan sendiri tanpa pengawalan dari bodyguardnya.
Mereka sepertinya telah melupakan skandal besar yang telah di lakukan seorang Seo JooHyun 5 tahun yang lalu, skandal yang menyebabkannya terpuruk dalam jurang yang dalam dan membuatnya mendapat banyak cacian dan makian dari rakyat Korea Selatan. Tetapi tampaknya semuanya telah reda, tak ada lagi gurat marah itu, yang dia temui hanya wajah-wajah ingin tahu dari awak media tentang aktivitas menyepinya dari semua kegiatan sosialita yang menjadi kesehariannya sebelum skandal bodoh itu. Tidak ada lagi pertanyaan tentang mengapa dia dengan begitu bodohnya berkorban kehidupan mewahnya hanya demi cinta.
Dia tersenyum, ketenangan batin yang di milikinya kali ini tidak mengizinkannya untuk menghardik para kuli tinta itu bagaimanapun menjengkelkannya mereka, sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu jika dia berada dalam kondisi seperti ini.
Aaahh...kali ini yang dia punya hanya senyuman. Senyuman buat semua orang. Sejak dia telah berdamai dengan hatinya, membiarkan hatinya memegang kendali utuh kebahagiaannya dia tidak lagi tersiksa dengan apapun hal lain yang mengganggunya, termasuk ketika kerinduan pada satu sosok memuncak, dia masih bisa tersenyum. Rindu adalah salah satu aksesoris hidupnya dan dia menikmatinya karena dia yakin, kelak dia bisa bertemu dengan pemilik jiwa tempat rindunya bersemayam.
Yah… hanya masalah waktu sampai mereka bersatu kembali. Dan kali ini dia tidak akan pernah kalah lagi.
…Don't you dare look out your window
Darling everything's on fire
The war outside our door keeps raging on
Hold onto this lullaby
Even when the music's gone
Gone
Just close your eyes
The sun is going down
You'll be alright
No one can hurt you now
Come morning light
You and I'll be safe and sound…
(Taylor Swift - Safe and Sound)
_S&S_
.PART 1.
Seoul, 5 tahun yang lalu…
Gelap..
tanpa cahaya..
Dan dia menemukan dirinya berjalan di gelap yang pekat itu..lorong-lorong gelap itu di tambah bau yang menyengat membuatnya gemetar. Dia menggigil ketakutan.
Tidak lama kemudian di depannya terpampang dua siluet tubuh yang terlihat saling berhadapan. Siluet tubuh yang dikenalinya, sangat dikenalinya dari gesture tubuh keduanya. Dan lalu keduanya mulai saling memaki, berteriak satu sama lain, suara merea menggelepar, menembus gendang telinganya, besar dan membahana…klimaksnya ketika sang lelaki memukul sang perempuan, di tempatnya SeoHyun semakin mengigil dan kakinya terasa berat, tidak mampu di gerakkannya…
“TERKUTUKLAH KAUUUUUUU!!!!”
_S&S_
SeoHyun seketika terbangun dari tidurnya. Napasnya tersengal, wajahnya penuh keringat. Ia memilih duduk beberapa detik di tempat tidur king sizenya yang nyaman, sembari menyeka keringat dan mengatur pernafasannya.
Setelah berlalu beberapa menit, dihabiskannya hanya dengan merenungi mimpi yang acapkali menyapa tidurnya. Mimpi yang selalu sama, berulang. Tetapi efek yang di timbulkannya masih juga selalu mampu membuatnya gemetaran seperti hari ini. SeoHyun memilih bangkit, memasang jubah piamanya, dia kemudian berjalan menuju ruang tengah kediaman mewahnya.
"…Manusia dan arogansinyalah yang telah menciptakan kepedihan berkepanjangan di muka bumi ini. Perang, apapun alasannya tetap saja lahir dari keserakahan demi sebuah kekuasaan, dan cerminan dari kanibalisme sebuah makhluk bernama manusia. Hasrat untuk berkuasa ini kata kunci atas semua perang yang disebar oleh orang-orang seperti Napoleon, Hitler, Stalin, Mussolini, Bush dan sebagainya. Perang adalah cara mereka untuk menegaskan eksistensi mereka di muka bumi ini. Perang adalah cara mereka menyebar kemeranaan mereka, kesunyian mereka.
“Iustum enim est bellum quibus necessarium, et pia arma ubi nulla nisi in armis spes est..” Teori yang dilontarkan oleh Titus Livius, (58 SM-17 M) inilah yang mungkin jadi pembenaran bagi mereka. “Bagi orang yang memang harus berperang, perang adalah adil, dan bila harapan hanya dapat diraih dengan perang, perang itu pun suci..”
Padahal Perang, sesungguhnya tidak pernah punya dua pilihan. Menang atau kalah. Perang niscaya akan selalu berakhir pada kekalahan besar pun ketika kalian yang keluar jadi pemenang. Atas nama kemanusiaan perang selalu menghancurkan, perang selalu menyisakan kepedihan, Perang selalu bercerita tentang tetes-tetes darah dan airmata, Perang selalu menuntut pengorbanan…”
SeoHyun menemukan rangkaian kata-kata itu di sebuah buku yang tergeletak di atas meja makan di kediaman mewahnya. Buku itu tergeletak begitu saja dan terbuka tepat di halaman yang sekarang di bacanya. SeoHyun menutup dan membaca sampulnya.
LETTER FROM RAINBOW
Lirihnya ringan sambil membaca judul buku itu. “Hmm…” Dia bergumam, sembari membalikkan buku itu dan tidak menemukan petunjuk tentang penulisnya selain deretan quote menarik dan tiga huruf yang tertera di sana, itukah nama penulisnya??
Rainbows is Gods gift after the rain stopped.
Rainbow is arched, bend and isn’t stand against.
Humans should learn from it.
(JYH)
JYH??
“Ooohh, Nona muda sudah bangun??” Sebuah suara mengagetkannya, dia menurunkan buku itu lalu menatap ke arah orang yang telah menanyainya itu. Dia menemukan wajah tua Kepala pelayan Kim muncul di ikuti oleh beberapa pelayan muda di belakangnya.
“Hhhhmmm...”
SeoHyun kemudian mengangkat buku itu dan memperlihatkan kepada Kepala pelayan Kim buku yang baru saja di bacanya tadi.
“Ini buku siapa??”
“Itu buku Tuan Besar, tadi beliau membacanya sebelum berangkat ke kantor…”
“Haraboji membaca buku politik sekarang??” tanya SeoHyun. “Hhhmm..aku pikir dia hanya tertarik membaca berita bisnis…”
Kepala pelayan Kim berkata pelan. “Tuan Besar selalu membaca apapun yang menjadi topik hangat di negara ini dan bukankah politik selalu relevan dengan perekonomian? Penulis buku itu sedang jadi pembicaraan hangat di negara ini nona muda...” terdengar tekanan dalam kalimat Kepala pelayan Kim dan SeoHyun tahu maksudnya.
Adalah Seo JooHyun, perempuan muda yang menyandang nama besar, kekuasaan dan kekayaan. Tiga hal yang dengan memilikinya kalian sudah bisa menggenggam dunia. Seo Grup yang notabene milik Seo KangJung, Kakek Seo JooHyun dan juga satu-satunya keluarga yang dimilikinya saat ini , setelah kedua orang tuanya meninggal di usianya yang masih sangat belia, adalah perusahaan besar yang mengglobal dan menjadi perusahaan nomor satu dengan income tertinggi di Korea Selatan. Membawahi beberapa perusahaan nasional, menjadi tuan tanah dan pemilik gedung-gedung besar di Gangnam dan menjadi sponsor dari beberapa yayasan yang bergerak di bidang politik pemerintahan dan sosial budaya membuatnya terlibat dalam hal pengambilan kebijakan di Korea Selatan. Kekayaan dan kekuasaan mungkin bisa dimiliki oleh setiap orang tetapi tidak dengan status kebangsawanan. Keluarga Seo adalah satu dari sedikit keluarga Bangsawan yang dimiliki oleh Negara Korea Selatan, Leluhur Seo adalah salah satu dari penguasa di zaman Joeson, dan ini makin memantapkan status sosial Seo JooHyun. Dia memiliki dunia di tangannya dengan kecantikan, kekayaan dan kebangsawanannya. itu mengapa pada akhirnya dia selalu menjadi pusat perhatian, setiap langkahnya di wilayah publik selalu mengundang kilat kamera.
Awalnya ketika dia remaja, dia tidak terbiasa dengan semua perhatian dari media ini, saat itu usianya baru menginjak 12 tahun ketika dia tahu dirinya ternyata tidak bisa berjalan sendiri tanpa bodyguard yang disediakan kakeknya jika tidak ingin ketenangannya terusik dengan beberapa awak media yang selalu haus akan berita tentangnya. Seorang putri yatim piatu yang masih belia tetapi telah memilik segalanya, cerita tentang kebangsawanan, kekayaan dan kecantikannya ternyata bisa menjadi daya jual yang tinggi di media manapun, termasuk skandal yang ingin diungkap media tentang sisi hitam keluarganya. Sejak itu dia pada akhirnya tahu posisinya di masyarakat dan belajar untuk memainkan perannya dengan baik dan tidak membawa dampak buruk bagi kakeknya yang sangat dihormatinya. Gelarnya adalah pertaruhan nama baiknya.
Tetapi meski dia sangat menghormati Kakeknya, hubungan mereka berdua boleh dibilang tidak semulus apa yang terlihat. Sang Kakek sibuk dengan kerajaan bisnisnya dan tidak pernah meluangkan waktu untuk sekedar bercengkrama dengan cucunya, bahkan hingga usia Seo JooHyun telah menginjak 22 tahun. Kakeknya mungkin bisa jadi orang yang memeluknya ketika kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan mobil, keluarga terdekat yang dimilikinya, orang yang menjadi walinya, tetapi pada kenyataannya dia tidak pernah benar-benar ada buat Seo JooHyun. Seo JooHyun besar dan belajar dari orang-orang yang dipekerjakan kakeknya. Dan dengan sendirinya Seo JooHyun pun membangun dinding antara dia dan kakeknya, orang-orang di luar sana tidak tahu betapa rapuhnya hubungan yang dimiliki Seo JooHyun dengan sang Kakek.
SeoHyun mendelik. “Hhhmm..si JYH ini??”
Kembali kepala pelayan Kim mengangguk. “Dia adalah Jung YongHwa, beberapa bukunya yang mengangkat tema politik dan sosial budaya Korea Selatan sukses menjadi best seller dipasaran. Dia salah satu penulis jenius yang dimiliki Korea Selatan sekarang, walau lahir dan besar di Inggris ternyata tidak membuatnya melupakan kampung halamannya. Ayahnya adalah dosen di Oxford sementara ibunya yang asli wanita Korea adalah seorang penulis, sastrawan yang lumayan terkenal dan membanggakan nama Korea Selatan di Inggris.”
SeoHyun sambil meminum jus buahnya mendengar keterangan dari Kepala pelayan Kim. “Hhhmm…lantas apa yang membuatnya terkenal jika dia hanya sibuk berbicara politik dan sosial budaya negara kita, aku pikir semua orang-orang di bidang itu melakukannya, tetapi mengapa dia yang di sorot? Apa karena ayahnya yang merupakan salah satu professor di Oxford sehingga dia bisa mendapatkan semua perhatian orang-orang termasuk Haraboji?” Ucap SeoHyun terdengar sinis, sambil menggigit roti bakarnya pagi itu.
“Tidak seperti itu nona muda, tetapi dia sedikit berani dengan mengangkat isu tentang perpecahan Korea, dia menyoroti perang dingin antara Korea Utara dan Korea Selatan dan mengungkapkan gagasannya tentang penyatuan dua korea…”
SeoHyun menghentikan aktifitasnya memakan roti bakarnya dan meletakkannya kembali di piringnya.
“Lelucon macam apa ini?? Orang luar yang tidak pernah tinggal di negara kita datang dengan ide menyatukan Korea?” Dan Seo JooHyun kemudian terbahak, membuat dua pelayan muda terbeliak kaget melihat reaksi nona muda yang selama ini mereka kagumi dengan tingkahnya yang elegan, menemuinya terbahak adalah hal yang mustahil.
Detik berikutnya Seo Joo Hyun kemudian menghentikan tawanya. “Aku jadi tertarik, yah kapan-kapan aku juga akan mencoba membaca buku Si JYH itu..”
Dia kemudian menatap Kepala pelayan Kim lalu bertanya tentang jadwalnya hari itu.
_S&S_
“Ooohh…Miss Seo JooHyun, senang sekali melihat anda di siang hari yang cerah ini…”
“Oh Gomawoyo KangHwa-ssi. Aku juga senang bertemu denganmu…” Ucap Seo JooHyun riang pada manajer D’Soshi Restaurant yang sengaja menemuinya siang itu ketika mengetahui bahwa Seo JooHyun memesan satu meja untuk makan siang bersama sahabat dan kekasihnya. Jelas saja dia akan turun tangan langsung untuk melayani Seo JooHyun. Dia adalah Seo JooHyun, pemilik gedung tempat D’Soshi Resturant, dan adalah sebuah kebanggaan tersendiri jika orang seperti Seo JooHyun berkunjung di restaurant mereka. Ini adalah nilai jual bagi restauran mereka.
“Apakah Lee YoenHee-ssi telah tiba?”
“Belum, tapi kami telah menyediakan meja buat Anda. Apakah perlu saya antar anda kesana?”
“Aahh…tidak perlu, KangHwa sshi…”
Seo JooHyun menggeleng dan lalu menggenggam tangan KangHwa erat sebelum meninggalkannya setelah Lee KangHwa menginstruksikan kepada salah satu pelayannya untuk mengantarkan Seo JooHyun ke meja yang telah disiapkan buatnya.
Siang itu D’Soshi Restaurant, yang merupakan salah satu Restaurant bonafid di Seoul penuh oleh pengunjung yang makan siang. Para Eksekutif bisnis dan selebritis yang terdiri dari beberapa aktris, aktor, musisi, serta beberapa sosialita lainnya, langsung mendongak ketika melihat Seo JooHyun berjalan melenggang dengan elegan siang itu. Restauran ini terkenal karena mencerminkan kesuksesan, kenyamanan dan keamanan privacy para pengunjungnya, oleh karena itu untuk bisa makan disini selain harus membayar mahal, mereka juga sudah harus reservasi jauh-jauh hari.
Seo JooHyun merasa beruntung ketika meja yang disediakan buatnya siang itu terletak di sudut ruangan, sedikit jauh dari meja yang lain. Hmm..KangHwa sudah tahu seleranya. Seo JooHyun meski terkenal dengan kegiatan sosialnya, tetapi pada dasarnya dia orang yang tidak terlalu senang bergaul dengan orang yang tidak berada di innercirclenya. Mungkin kedengarannya kontradiktif tetapi benar, dia adalah orang yang anti sosial. Dia tidak bisa dengan gampangnya berbaur dengan orang-orang yang belum di kenalnya, meskipun orang itu juga adalah kaum elit seperti dirinya. Beberapa orang-orang dari kalangan mereka justru sangat menjengkelkan bagi seorang Seo JooHyun, salah satunya adalah kalangan selebritis yang asyik cekikikan tidak jelas siang itu, dan terlihat jelas dari tempatnya, Seo JooHyun sedikit mendelik dan pelayan yang sedang menuangkan air putih ke gelasnya pun sedikit merasa tidak nyaman. Si pelayan mengguman pelan di dalam batinnya, yah meski mengidolakan aktris cantik tersebut tetapi tingkah laku mereka memang sedikit memalukan jika harus dibandingkan dengan sosialita elit seperti gadis yang sedang di layaninya sekarang ini.
Beruntung tidak berapa lama, dilihatnya sahabatnya, Lee YeonHee berjalan masuk dengan anggun dan tampak lebih fresh dengan kulitnya yang kecoklatan, dalam balutan gaun berwarna biru gelap dan dengan kalung berlian menjuntai indah di lehernya. Seo JooHyun melambai ke arahnya dan Lee YeonHee menghampirinya dengan senyum sumringah.
“Woooaahh…kamu terlihat cantik hari ini my dear…” Seo JooHyun maju dan memeluk sahabatnya sembari mengecup kedua pipinya.
“Dan kamu terlihat menawan darling, selalu mampu membuatku terpukau..” Lee YeonHee memperhatikan Seo JooHyun dari ujung rambut sampai ujung kaki. Membuatnya berdecak kagum, Seo JooHyun memang selalu tampil mempesona. “Tetapi mengapa wajahmu sedikit berkerut seperti itu?”
Seo JooHyun hanya menghela nafas, dan tiba-tiba para selebritis itu kembali tertawa cekikikan dengan sendirinya menjawab pertanyaan Lee YeonHee tadi. Lee YeonHee tersenyum manis. Dia kemudian mengerti ketidaknyamanan sahabatnya ini.
“Sepertinya ide untuk makan siang di D’Soshi sudah tidak menarik lagi..”
“Oooh, come on JooHyun ah, ini bukan masalah besar yang harus membuatmu tidak nyaman..santai dong dear..”
“Mereka kampungan sekali, tempat ini sudah seperti klub malam dengan kehadiran mereka…”
Lee YeonHee hanya tersenyum. Yah Seo JooHyun sahabatnya ini memang tidak mudah mentoleransi kelakuan yang sedikit tidak elegan menurutnya. Cekikan di tengah acara makan siang jelas menurut aturan seorang Seo JooHyun adalah haram hukumnya.
“Bagaimana musim panasmu? Kamu melewatinya dengan baik rupanya, buktinya kulitmu berubah coklat begitu..” Tanya Seo JooHyun setelah mereka menyelesaikan pesanan makan siang mereka dan membiarkan pelayan pergi meninggalkan mereka berdua.
Lee YeonHe bertepuk tangan dengan mata berbinar membuat Seo JooHyun tersenyum. Temannya ini selalu ceria, meski sorot matanya tetap saja sendu. Lee YeonHee adalah putri salah satu chaebol Korea Selatan, meski tidak sekaya Seo JooHyun tetapi Lee YeonHee juga lumayan terkenal di kalangan mereka, wanita yang cantik, cerdas dan berkelas.
Seo JooHyun dan Lee YeonHee bersahat sejak mereka menginjak elementary school. Keduanya hanya berpisah ketika Seo JooHyun melanjutkan kuliah bisnis di Amerika sedangkan Lee YeonHee memilih mengambil jurusan design di perancis. Dan ketika keduanya kembali ke negaranya, mereka kembali menjadi sepasang sahabat yang tidak dapat di pisahkan.
Dengan Lee YeonHee, Seo JooHyun merasa bebas bercerita, tentang apa saja yang dirasakannya. Meski kepribadian keduanya sangat bertolak belakang. Lee YeonHee berbeda dari kebanyakan gadis di kalangan mereka. Lee YeonHee open minded, tidak gampang menjudge orang, dan mudah bergaul dengan siapa saja bahkan meski orang itu bukan dari kaum mereka. Lee YeonHee juga tidak takut untuk mendebat Seo JooHyun jika dia berbuat salah, berbeda dengan kebanyakan orang yang selalu memujinya terlepas dari apa yang dilakukannya. Sangat berbeda dengan Seo JooHyun yang sedikit tertutup, kaku dan keras kepala.
“Kamu tidak akan percaya apa yang telah aku alami adalah keajaiban, astaga musim panas kali ini adalah musim panas terbaik yang pernah aku lewatkan meski aku tidak sempat berlibur ke luar negeri, seperti dirimu. Aku dengar kamu asyik bepergian ke Los Angeles…”
“Hhhmm..tidak seasyik kedengarannya, aku hanya membantu Haraboji, sedikit dan menyempatkan diri menghadiri peragaan busana musim panas di sana..”
“Aku tahu..” Lee YeonHee menganggukkan kepala. “..Aku melihat fotomu di Elle magazine…”
Seo JooHyun mengangkat bahunya, tidak begitu peduli, sambil menyeruput minumannya siang itu ketika ipadnya berbunyi. Dia melihat ID Caller yang menelponnya dan menemukan nama Kang MinHyuk disana. Dia tersenyum pada Lee YeonHe dan lalu menjawab panggilan teleponnya.
“Anneyong…dee, saya sudah di D’Soshi bersama YeonHee… Dee…Dee..Arasho..nevermind, dee.. I love you too…”
Setelahnya, dia kemudian meletakkan kembali ipadnya di meja dan mengangkat alis ketika melihat Lee YeonHee menatapnya terenyuh.
“Wae?”
Lee YeonHee menghela nafas. “MinHyukkie??”
“Dee…” Seo JooHyun mengangguk.
“Kamu masih menjalin hubungan dengannya?” Lee YeonHee menghela nafas. “Entahlah, aku mesti kasihan padamu atau harus gembira…”
“Kita sudah membahas ini berkali-kali, aku tidak ada masalah dengan MinHyuk..”
Lee YeonHee mengangkat alisnya, tanda tidak percaya.
“Kamu tahu aku tidak mencintainya, jadi bagaimanapun dia di luar sana, separah apapun tingkat keplayboyannya tidak akan menjadi masalah buatku, selama hubungan kami baik-baik saja dan ingat itu yang diinginkan haraboji…”
Kang MinHyuk adalah lelaki pilihan kakek Seo JooHyun untuk menjadi pendamping hidupnya. Mereka berdua akan di nikahkan ketika keduanya siap. Saat ini MinHyuk masih sedang menyesuaikan diri untuk mengelola perusahaan keluarganya setelah menyelasaikan magister bisnisnya di Amerika, itu kenapa keduanya belum ditunangkan secara resmi. Seo KangJung masih menunggu MinHyuk mapan sebelum menjadikannya menantu resmi di keluarga Seo. Dan Seo JooHyun seperti biasa menerima semua apa yang diinstruksikan kakeknya tanpa membantahnya. Dia kenal MinHyuk dan bersahabat dengannya sejak mereka pertama kali bertemu di satu acara perayaan bisnis yang dihadiri oleh kedua orangtua MinHyuk dan Kakek Seo, ketika mereka masih remaja. Mereka berasal dari golongan elit dan MinHyuk adalah orang yang menyenangkan terlepas dari kebiasaannya memiliki banyak wanita, Seo JooHyun tahu. Dan itu tidak jadi masalah baginya. Dia tahu skandal perselingkuhan yang merebak di golongan mereka, perselingkuhan adalah hal biasa sepanjang sang istri resmi memperoleh segalanya, harta, nama dan kekuasaan.
“Aku berharap kamu bisa jatuh cinta dan merasakan cinta Hyunnie…” Ucap YeonHee lirih. “Lihat aku..”
Seo JooHyun meringis pelan. “Remember darl, kamu jatuh cinta itu sudah seperti berganti pakaian, lantas apa bedanya kamu dengan MinHyuk..”
“Geezzz..jangan samakan aku dengan little bastard itu, aku jatuh cinta dengan sebenar-benarnya cinta Hyunnie, sedangkan MinHyukmu itu di kepalanya hanyalah nafsu dan nafsu. Dia tidak mengenal cinta…”
Seo JooHyun tersenyum dan lalu kembali menyeruput minumannya.
“Oh iya, tentang pengalaman aku musim panas ini, aku mengenal seorang pria Hyunnie. Dan aku yakin kali ini dia akan menjadi pelabuhan terakhirku…”
Seo JooHyun hendak tertawa mengingat bagi seorang Lee YeonHee yang terlalu mudah jatuh cinta, ucapannya kali ini serupa debu yang akan diterbangkan angin dan tak berbekas, alias gak bisa di percaya. Tapi melihat binar mata temannya yang sebelumnya tidak pernah di lihatnya seperti ini, Seo JooHyun mengurungkan tawanya dan lagi apa kata dunia jika di ruang publik seperti ini dia tertawa lepas, tidak sesuai dengan dirinya.
“Hhhmmm.. serius nih..”
Lee YeonHee mengangguk sambil tersipu malu.
“Dia sangat berbeda dari semua pria yang aku kenal selama ini Hyunnie. Astaga, dia bahkan mengacuhkanku di pertemuan pertama kami, padahal kamu tahu sendirikan, nyaris tidak ada pria yang mengacuhkanku…”
Seo JooHyun mengangguk, membenarkan perkataan temannya itu. Kesupelan dan kecantikan Lee YeonHee memang terlalu sulit untuk di abaikan begitu saja.
“Terus..”
“Kamu kenal akukan dear, aku mana mau melepaskan pria tampan begitu saja. Aku rutin menyamperinya, akhirnya kami sering ngobrol dan sumpah Hyunnie, dia benar-benar mampu membuatku jatuh cinta padanya..”
Kembali Seo JooHyun menemukan binar di mata Lee YeonHee. Astaga, temannya ini benar-benar jatuh cinta pada pria itu. “Siapa namanya? Apa nama perusahaan Keluarganya?”
Mata itu meredup cahayanya. “Dia seorang seniman, tepatnya pelukis dear…”
Seo JooHyun membelalak kaget. Pelukis? Seniman??
Ooohhh gosh…
Lee YeonHee mengangguk pelan. “Aku tahu apa yang melintas di kepalamu, dan tanpa kau ucapkanpun tentang keberatanmu itu aku tahu dear…”
Dan yang makin membuat Seo JooHyun bergidik ngeri, dia tahu kalau sahabatnya kali ini tidak sedang bercanda, dia benar-benar mencintai pria itu. Tetapi seniman?? Astaga.
Di kalangan mereka, mereka mungkin menghargai karya-karya seni, menikmatinya di tengah kebosanan mereka terhadap rutinitas yang terkadang membunuh, tetapi bagi mereka tetap saja profesi seniman itu adalah profesi yang tidak menjanjikan, tidak ada orangtua dari kalangan mereka yang akan setuju menikahkan anaknya dengan seorang seniman, termasuk orangtua Lee YeonHee, Seo JooHyun bisa menjamin hal itu.
“Siapa namanya? Dan dia kuliah seni dimana? Apakah dia punya Museum seni atau minimal galeri seni?”
Kembali Lee YeonHee mengangkat bahu. “Entahlah, aku belum terlalu mengenal pribadinya, maksudku latar belakangnya. Tetapi yang aku tahu dia adalah orang yang sangat cerdas. Itu salah satu faktor kenapa aku tergila-gila padanya, selain karena dia tampan Hyunnie. Ngobrol dengannya kamu akan menemukan sesuatu yang baru, seperti menjelajahi dunia yang baru, aku tidak menemukan satu sosokpun seperti dirinya di kalangan kita dear..”
Seo JooHyun merasa dilemma, dia mencintai sahabatnya dan bahagiah jika YeonHee bahagia, tetapi di sisi lain dia tahu bahwa seorang seniman tidak pernah bisa menjadi jodoh yang baik bagi sahabatnya.
Dan lalu percakapan merekapun terhenti ketika pelayan datang dengan menu makan siang yang telah mereka pesan. Untuk sementara mereka berdua memilih tidak meneruskan obrolan dan konsen dengan makan siang mereka.
_S&S_
Hidup adalah rangkaian kejadian-kejadian kecil yang membentuk satu cerita besar dan utuh seorang manusia. Tidak ada satu kejadian pun di dalam sebuah kehidupan yang tidak mempuyai arti, semua berarti dan penting bagi rangkaian cerita dalam hidup manusia tadi, karena semua kejadian tadi berkaitan satu sama lain. Sayangnya, manusia sering luput dari hal ini.
Begitupun dengan Seo JooHyun. Dia telah melupakan bahwa pernah tertarik pada seorang penulis yang berhasil meraih satu tempat di hati masyarakat Korea Selatan dan lupa tentang percakapannya di satu siang dengan sahabatnya Lee YeonHee yang sedang jatuh cinta pada seorang pelukis karena kegiatan sosialnya seabrek, pesta di kalangan kaum elit yang harus di hadirinya, meluangkan waktu buat MinHyuk yang tiba-tiba menuntut waktu yang lebih sebagai kekasihnya dan merapikan beberapa laporan bisnis perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya ketika seminggu kemudian setelah makan siang terakhir dengan Lee YeonHee, Lee YeonHee sengaja menemuinya hanya untuk sebuah permintaan.
“I’ll call you later hon…” ucapnya melalui sambungan telepon kepada MinHyuk ketika dilihatnya Lee YeonHee memasuki ruangan kerjanya di kantor pusat Seo Grup sore itu. “Anii..ada YeonHee datang berkunjung ke kantorku…dee…dee..okkey, kamu boleh menjemputku nanti…hhmmm…love you more…”
Seo JooHyun tersenyum lalu menutup sambungan telepon itu ketika di lihatnya Lee YeonHee telah duduk di sofa di ruang kerjanya.
“Aku melihat hubungan kalian berdua sedang mesra-mesranya…” ucap Lee YeonHee sedikit sinis, Seo JooHyun menanggapinya hanya dengan senyum, dia lalu berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiri sahabatnya itu, lalu mencium kedua pipinya.
“Aku tidak melihatmu beberapa hari terakhir ini, termasuk di pesta yang di gelar SooYoung shi…”
SooYoung adalah salah satu sosialita seperti mereka juga. Kamis malam yang lalu dia menggelar pesta dan SeoHyun tidak menemukan keberadaan sahabatnya di sana. Meski tidak akrab dengan SooYoung tetapi adalah kemustahilan Lee YeonHee tidak mendapat undangan pada pesta itu.
“Hhhmmm… aku tahu…aku cuma tidak sempat hadir saja…”
Seo JooHyun menatap lamat-lamat wajah sahabatnya. Yah, bagaimanapun dekatnya hubunganmu dengan seseorang, kamu tidak akan pernah bisa menebak isi hati dan jalan pikirannya, seperti Seo JooHyun, dia tidak bisa menebak apa yang terlintas di dalam pikiran sahabatnya sekarang ini, tetapi dia bisa tahu kalau ada hal yang sedang membebani Lee YeonHee.
“Ada apa??”
Lee YeonHee yang tadinya bersiap menyeruput teh yang baru saja dihidangkan oleh karyawan Seo JooHyun menjadi urung menghirup tehnya.
“Ada apa apaan? maksudnya??”
“Ekspresi wajahmu sekarang itu dan kenapa tiba-tiba kamu menjadi orang yang tidak berminat menghadiri sebuah pesta, seperti bukan dirimu saja..”
Lee YeonHee menghela nafas panjang. Dia kemudian menghela tubuhnya lebih mendekat ke tempat Seo JooHyun duduk dan meraih tangan sahabatnya itu lalu menatapnya lamat-lamat.
“JooHyun ah…pernakah kamu merasa kalau apa yang kita lakukan, keseharian kita sebagai kaum sosialita atau tindak tanduk kita yang banci pesta itu membosankan? Rutinitas yang sebenarnya bisa membunuh eksistensi kita sebagai seorang manusia? Tidakkah kamu merasa letih menjalani hidup yang sebenarnya penuh dengan topeng kemunafikan ini?”
Seo JooHyun menarik tangannya dari genggaman Lee YeonHee, balas menatap sahabatnya dalam.
“Kenapa kamu berkata seperti itu?”
Lee YeonHee menghela nafas panjang. “Aku sudah lama menyadari bahwa hidup yang kita jalani bukanlah hidup yang sesungguhnya tetapi aku terlalu takut meninggalkan zona nyaman dan kehidupan yang membesarkanku ini. Tetapi bertemu dengan JiSub oppa membuka cakrawala berpikirku, dan mampu menggiringku meihat realitas kehidupan yang sebenarnya..”
“Ji Sub oppa?” Seo JooHyun memicingkan matanya.
“Ohh, aku belum pernah mengatakan siapa namanya yah, pelukis yang aku temui itu…”
Seo JooHyun menghela nafas dan menggeleng kecil. “Entahlah, aku lupa apakah kamu pernah menyebut namanya atau tidak..”
Seo JooHyun berdiri lalu melangkah, tetapi langkahnya urung ketika Lee YeonHee menangkap tangannya.
“JooHyun ah…”
Dia berbalik dan menatap sahabatnya dalam.
“Sadarkah kamu YeonHee ah, dia seniman?? Apa yang kamu harapkan dari hubungan kalian?? dan meninggalkan zona nyaman?? Ooo Tuhan…” Seo JooHyun menepuk pelan jidatnya. “Aku benci fakta bahwa kamu harus menyukai orang seperti itu, aku benci fakta bahwa kamu tergilagila padanya dan sekarang kamu berubah..aku benciiii…” Setengah berteriak Seo JooHyun lalu berusaha meredakan emosinya. Dia kembali menghempaskan tubuhnya ke sofa.
Lee YeonHee menghela nafas dan mendekati sahabatnya. “Mianhe JooHyun ah…” dia berucap lirih dan ingatan membawanya merasa menyesali ucapannya. Dia kemudian tersadar bahwa skandal yang dimiliki keluarga besar Seo grup, dalam hal ini Ayahanda dari Seo JooHyun ada kaitannya dengan seorang seniman, tepatnya gossip bahwa ayah Seo JooHyun berselingkuh dan menikah diam-diam dengan seorang pelukis wanita. Meski tidak tahu kebenarannya, tidak ada seorangpun yang tahu cerita aslinya tetapi skandal ini sudah menjadi rahasia umum yang tetap menjadi misteri. Inilah cacat terbesar dari Seo Grup yang selama ini terlihat begitu elegan.
Ruangan kerja Seo JooHyun kemudian hening. Lee YeonHee sibuk menyesali diri sedangkan Seo JooHyun sibuk menata perasaannya.
‘Astaga, kenapa dia begitu tegang hanya karena masalah sesepele ini. Dia harus tenang, dia tidak boleh panik, ini bukan kisah hidup kedua orangtuanya, dan percayalah YeonHee jatuh cinta temporary pada pelukis itu, besok-besok dia akan datang dengan cerita tentang kecengan barunya, kekasih baru yang lebih mapan dan bukan seniman. Tenang JooHyun ah..tenang…’ batin Seo JooHyun mencoba mengatur dan mengendalikan dirinya.
“Aku yang seharusnya meminta maaf padamu dear, maafkan reaksiku yang terlalu berlebihan. Aku hanya mengkhawatirkanmu, kamu satu-satunya sahabatku dan aku tidak ingin melihatmu keluar jalur…” Seo JooHyun kemudian memeluk tubuh Lee YeonHee.
Lee YeonHee mengangguk dan membalas pelukan Seo JooHyun.
“Aku mengerti, tetapi aku juga ingin agar kamu mengerti aku. Apa yang aku rasakan saat ini bukan sekedar sesuatu yang mudah buat kuabaikan dan kutinggalkan begitu saja…” Lee YeonHee melepas pelukannya dan menatap tepat di manik mata Seo JooHyun. “Dan aku ingin membaginya padamu, kamu satu-satunya orang yang bisa mengertiku, maafkan keegoisanku Hyunnie ah…”
Seo JooHyun menghela nafas panjang. “Baiklah, aku akan menerima kenyataan bahwa kamu sedang jatuh cinta pada seorang pelukis dan berhenti untuk mencegah perasaanmu padanya, tetapi dengan satu syarat..”
Lee YeonHee tersenyum. “Gomawo dear, nah apa syaratnya?”
“Jangan berubah menjadi sosok yang tidak aku kenali, dan berhenti berbicara tentang ide betapa munafiknya kehidupan kita dan seolah-olah kamu ingin meninggalkannya. Itu terlalu ekstrim kedengaran dear, dan aku tidak menyukai hal-hal yang berlebihan. Aku pikir kamu tahu itu…”
Lee YeonHee kembali menghela nafas dengan panjang. “Ahrassooo… kita deal..”
“Hhhmmm…dee…”
Mereka berdua kemudian kembali berpelukan.
“Ohh iya, berhubung kamu sudah deal dan menerima keberadaan Ji Sub Oppa, apakah kamu tidak berminat untuk berkenalan dengannya?”
Seo JooHyun memainkan bibirnya, itu pertanda dia sedang berpikir. “Baiklah, aku bisa bertemu dengannya di mana?”
Lee YeonHee kembali menyunggingkan senyum di bibirnya, dia memang bisa mengandalkan sahabatnya yang satu ini.
“Akan ada pagelaran lukisan wikend ini, aku berharap kamu bisa hadir. Lukisan Ji Sub Oppa akan ikut di pamerkan di pagelaran lukisan itu…”
“Ooohh… di museum seni mana?”
“Galeri Seni CNB, milik Mr. Han…”
“Hhhhmmm…aku kenal Mr. Han, kami lumayan akrab, tahun kemarin aku sempat membuat project amal di galeri seni dia…Wiikend ini yah…” sesaat Seo JooHyun mempertimbangkan jadwal hariannya, apakah di hari itu dia memiliki kegiatan. Sepertinya jadwalnyalah yang harus di reschedule, dia akan ikut hadir menemani Lee YeonHee. “Baiklah…”
Lee YeonHee tertawa pelan lalu memeluk tubuh Seo JooHyun.
_S&S_
Seo JooHyun menggeliat lalu bangkit dari pelukan MinHyuk. Dia kembali merapikan gaunnya yang terbuka dan membuat tubuh setengah telanjangnya kembali terbungkus dengan rapi.
“Mianhe…” ucapnya lirih kemudian.
Di tempatnya MinHyuk meninju bantal, berusaha menyalurkan hasratnya yang menggelegar tetapi harus dipadamkan begitu saja karena perempuan yang sudah di pacarinya nyaris dua tahun ini kembali menolak bercinta dengannya, selalu seperti ini. Entah mengapa Seo JooHyun selalu menarik diri di akhir ketika sesi foreplay telah dilewati, selalu non klimaks, dan pada akhirnya dirinya yang menderita.
“Mianhe MinHyukkie….” Setelah memasang bajunya dengan sempurna, Seo JooHyun berbalik dan memeluk pundak MinHyuk, hangat. “Mianheee…” suara itu bergetar, dan kembali membuat MinHyuk merasa kasihan. Dia mencintai wanita ini, tetapi entahlah dia merasa Seo JooHyun terlalu jauh, betul dia memilikinya tetapi dia tidak yakin apakah perempuan ini mencintainya.
Sore menjelang malam itu, mereka sedang berada di kamar VVIP di hotel milik MinHyuk, dimana dia menjabat sebagai GM disini. Dan dia mendapat kamar khusus di lantai tertinggi.
Betul dia adalah seorang cassanova sejati, mempuyai banyak perempuan tetapi yang dia cintai hanya Seo JooHyun, wanita cantik dan sangat berkelas, sesuai dengan keinginan keluarganya. Jatuh cinta pada seorang wanita seperti Seo JooHyun adalah berkah bagi dirinya, setidaknya dia tidak perlu mengalami kisah picisan antara si miskin dan si kaya, dan di tentang oleh keluarga besarnya karena menyangka si wanita hanya mengincar kekayaan sang pria saja, seperti yang dialami oleh beberapa teman-temannya yang terpaksa menjadikan cinta sejatinya gundik semata.
Tidak, dia mencintai Seo JooHyun. Tetapi dia tidak yakin apakah perempuan ini juga mencintainya, karena sampai sekarang, jika mereka dating dan make out dia tidak pernah bisa benar-benar bercinta dengannya. Seo JooHyun dengan caranya sendiri dan tanpa disadari olehnya sendiri sedang membangun dinding di antara hubungan mereka berdua, sebuah dinding yang tidak kasat mata. Dan hanya Seo JooHyun, satu-satunya perempuan yang tidak mau tidur dengannya, perempuan lain bahkan bukan dirinya yang meminta, tetapi mereka lah yang dengan rela menyodorkan diri. Ironis.
Dan selalu setelahnya Seo JooHyun menyesali keengganannya itu, dia selalu berkata bahwa dia ingin tetapi entah mengapa di detikdetik terakhir, keinginan itu padam seketika. Ini menyakiti mereka berdua.
MinHyuk setelah menenangkan diri, mencoba mengatur hasratnya. Dan lalu bangkit balas memeluk Seo JooHyun.
“Kita bisa mencobanya another time swetty, jangan bersedih…” ucapnya menenangkan. Seo JooHyun yang masih merasa menyesal, tergugu dan mengangguk pelan. Inilah salah satu yang disukainya dari MinHyuk, pria ini selalu bisa mengerti dirinya.
MinHyuk kemudian berjalan dan memunguti kemejanya tadi yang telah dibukanya, lalu memasangnya lengkap dengan dasinya.
“Apakah kita bisa bertemu wikend ini?”
Seo JooHyun yang sedang memakai bedak, menghentikan gerakan tangannya.
“Mianhe, Hyukkie.. aku sudah membuat janji untuk menemani YeonHee ah di sebuah pameran lukisan…”
MinHyuk berbalik dan menatap Seo JooHyun.
“Pameran lukisan? Oohhh, di galeri seni atau museum seni siapa? Pelukisnya siapa?”
Seo JooHyun memilih kembali memakai riasannya, bermaksud menjawab pertanyaan MinHyuk sambil lalu, untuk menutupi rasa gugupnya yang mungkin akan menyajikan kebohongan pada kekasihnya itu.
“Oooh itu, galeri Mr.Han. pelukisnya bukan pelukis terkenal, pelukis baru cuma YeonHee mengenal beberapa diantaranya, itu kenapa dia merasa wajib datang…”
“Ooohh… Ya sudah, nanti begitu selesai menemani YeonHee temani aku yah…kita bisa mencobanya lagi….” Ucap MinHyun sembari duduk di sisi Seo JooHyun, lalu merangkul pundak gadis itu dan mencium puncak kepalanya. Seo JooHyun hanya mengangguk pelan dan tersenyum.
_S&S_
Galeri Seni CNB…
Senja itu terlihat begitu cerah bagi seorang Lee YeonHee. Ketika dia melangkahkan kakinya bersama sahabatnya di pelataran Galeri Seni CNB dan di sorot oleh beberapa awak media, baik itu televisi ataupun Koran yang bergerombol di depan galeri seni CNB, menanti para kritikus seni, seniman, budayawan, selebriti dan kaum elit pencinta seni yang hadir di pameran lukisan yang menampilkan karya pelukis-pelukis baru yang menjanjikan di Seoul.
Galeri Seni CNB termasuk galeri seni yang memiliki banyak peminat, dan dari semua kalangan, karena terkenal akan idealismenya dalam menampilkan karya karya seniman. Di galeri seni CNB, sponsorship bukan hal yang penting, jadi pasar tidak bisa mendikte karya yang hadir di sana, baik itu seni drama, theatrical, patung, lukisan etc. semua mempunyai nilai seni yang tinggi. Itulah kenapa setiap menggelar pameran seni selalu mengundang banyak pengunjung. Bahkan di hari-hari biasapun selalu ramai oleh pengunjung.
Senja itu terlihat indah di Galeri Seni CNB. Meja meja di tata rapi dan artistik, tata lampu yang indah, lukisan-lukisan yang di pajang dengan keren. Sempurna. Di bagian pelataran depan sebuah baliho besar yang memajang tema pameran lukisan hari itu dengan nama-nama pelukis baru yang lukisannya di pamerkan hari itu.
“ROAD TO PEACE!!”
Seo JooHyun membaca pelan tema yang terpampang di baliho besar itu, sebelum kemudian Lee YeonHee menyikutnya dan menunjuk baris kedua dari 4 deretan nama pelukis yang lukisannya di pamerkan. Nama So JiSub tertulis di situ.
Seo JooHyun balik menatap sahabatnya, dan entah mengapa menemui senyum damai di wajah Lee YeonHee malah membuatnya khawatir.
“Anneyong…” sebuah suara berat menyapa mereka ketika mereka telah melangkah masuk ke ruangan pameran. Dan di sanalah berdiri seorang pria tampan yang mengenakan sweater merah bergaris hitam dengan V neck, rambut semi acakacakan dan jins biru sedikit menggantung di mata kaki dan mengenakan sepatu flat. Khas pelukis, batin Seo JooHyun.
Dan tanpa mendengar keterangan Lee YeonHee pun yang kemudian mengenalkan padanya siapa pria itu, Seo JooHyun sudah bisa langsung mengetahuinya. Ya, dia adalah So JiSub.
“Senang bertemu denganmu Ms. Seo JooHyun. Dari cerita Lee YeonHee, sepertinya aku sudah mengenalmu lama…”
Seo JooHyun mengangguk pelan dan berusaha terlihat ramah, diantara mereka lalu lalang beberapa orang. “Dia terkadang membanggakanku tidak pada tempatnya, maklum hubungan kami sudah seperti saudara sedarah..”
“Memiliki persahabatan seindah itu adalah impian semua orang, tetapi sayang tidak semua orang bisa memiliki sahabat yang mengerti mereka luar dan dalam…”
“Benar…aah, senang bertemu denganmu So JiSub shi…”
So JiSub pun kemudian membawa mereka ke tengah ruangan yang bagian depannya ada panggung.
“Acara pembukaan akan segera di mulai, aku telah menyiapkan kursi buat kalian…”
Lee YeonHee mengangguk, Seo JooHyun hanya menghela nafas panjang. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, dan diantara tamu yang hadir Seo JooHyun mengenali beberapa diantaranya. Dia menganggukkan kepalanya dengan elegan ketika beberapa orang mengenalinya dan membungkuk memberi hormat padanya. Yah, hidup selalu tentang siapa yang berkuasa atas siapa, Seo JooHyun tersenyum miris.
Dia sedang asyik dengan ipadnya, sedikit merasa bosan dengan acara pembukaan yang berjalan lambat di mana semua orang yang terlibat dalam pameran itu bergilir berbicara di panggung, dan sedikit kembali merasa khawatir ketika tiba giliran So JiSub yang berbicara dan menemukan tatapan memuja yang tidak semestinya dari seorang Lee YeonHee, ketika ucapan MC berikutnya mampu menyita penuh perhatiannya.
Nama itu. JYH. Jung YongHwa.
Pernahkah seseorang mengatakan kepadamu, bahwa kesan pertama begitu menggoda. Bagaimanapun dunia menyita perhatianmu, bagaimanapun rutinitas bisa membunuh ingatan-ingatanmu, tetapi jika tiba waktunya, jika kalian bergesekan kembali, ingatan tentang kesan pertama tadi akan kembali berkelebat dengan sempurna, menggeser semua masalah-masalah lain yang mungkin menyita isi kepalamu. Itulah yang terjadi pada seorang Seo JooHyun. Ketika MC menyebut nama itu, sempurna, ingatannya kembali di pagi ketika dia membaca buku itu. JYH atau Jung YongHwa, yang menurut MC tadi seorang budayawan yang akan memberi sepatah kata terkait pameran lukisan ini.
Jadi aslinya dia adalah seorang budayawan.
Hhmmm… Seo JooHyun sedang mendonggak menanti sosok yang akan terlihat rapi,bergaya akademis, dengan menggunakan kacamata mungkin, sedikit berumur, sosok seorang JYH yang berkelebat di benaknya, ketika yang tampil kemudian di panggung sangat berbeda dengan ekspektasinya, yang muncul malah seorang pria muda, dengan kulit sedikit kecoklatan, rambut agak acak-acakan tetapi tetap terlihat rapi, kemeja putih dengan lengan di gulung sampai siku, kancing terbuka bagian atas, jins biru yang sedikit menggantung pula di mata kaki dan sepatu flat.
Diakah Jung YongHwa??
Dunia seperti terhenti. Hanya ada dirinya dan Jung YongHwa. Lelaki itu terlihat bersinar, berbicara dengan mantap meski Seo JooHyun belum bisa sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh pria itu karena terkesima. Dia kemudian pelan menggelengkan kepalanya, kembali menyadari keberadaannya dan disanalah dia mendengar kata-kata pria itu.
“…Sifat-sifat jahat kita adalah cerminan dari pelarian masa lalu. Masa lalu yang dibentuk oleh lingkungan kita, dan manusia berperilaku sangat tergantung pada lingkungan yang membentuknya. Jadi seberapa besar kita ingin terlibat dalam proses mencerdaskan bangsa itu erat kaitannya dengan bagaimana kita menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman. Tanpa kekerasan, tanpa peperangan demi anak cucu kita…”
Sebagian tamu berdiri dan bertepuk tangan, di tempatnya Seo JooHyun sempurna tersihir.
Imagine there's no Heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace
You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world
You may say that I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one
(John Lenon - Imagine)
.END.
Authors Note :
Hai Guys…
Entahlah aku harus ngomong apa di bagian author note ini..heheh..
First mungkin aku butuh Minta maaf karena telah membuat kalian menunggu begitu lama, mianhee.. *Bow* tetapi aku mohon buat pembaca baru, berhenti menagihku yah, kalian udah seperti debt collector..hahahaha..kalau kalian mengenalku pasti kalian tahu, aku benci ditagih-tagih, sekian dan terimakasiihhh…^^
Kedua sekedar saran sih, hhmmm, kalau mau memahami isi FFku kali ini, saranku jangan lewatkan kata perkatanya. Karena beberapa hal mungkin di jelaskan secara tersirat..heheheh…
Trus, Thanks yang sebesarbesarnya buat peni purwani, my editor, gw udah nyita sebagian waktu lo dear..sankyuuu *kisskiss* .. hehehe.. dan juga buat penulis-penulis faveku yang beberapa quotenya terdapat dalam FF ini, Yah, untuk menjadi penulis yang baik memang harus dimulai menjadi pembaca yang baik..^^
Last but not least, siapapun kamu yang telah membaca FFku ini, Tolong untuk tinggalkan jejak yah, terutama kritikan yang membangun, apa yang jelek dari FFku ini, dan bagian2 yang menurut kalian tidak perlu ada. Dan sesungguhnya koment kalian merupakan multivitamin untuk meningkatkan keinginan menulis kelanjutan FF ini.
Thanks and salam Gogumas… ^^
.Wif Luv SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Finnaly unnie keluar juga safe and soundnya congratulation :D
BalasHapusBangun tidur langsung baca hahaha ..
Wah this is a new style ff isinya penuh dengan pembelajaran kepribadian juga perbandingan hidup, sejauh ini bisa mengotak dengan baik buat aku oenn dan banyak kata2 yang buat diri sendiri sadar kalu kita gak bisa hidup tanpa keterkaitan dgn orang diluar sana walau kita gak mau ..
Apa yg ak dapet dari ff part ini adalah kita gak bisa ngehindar dari dunia luar dengan keangkuhan kita, memilih2 untuk berteman dan jatuh cinta sama orang2 yang berada di sekitar kita ternyata emang cinta itu gak bisa di tawar hehehe
Dan semoga buat part2 selanjutnya selalu ada hal2 yang bisa buat semua org belajar ya oenn, makasih buat ff nya :)
@ismidisini
hmmm oh jadi ini sebagian besar flashback tampaknya :).
BalasHapusn Yong ada keturunan Inggris?? XD.
tentang mimpi Hyun itu tampaknya ada sesuatu yg berhubungan dengan masa lalu-nya dan kedua ortu-nya..
can't wait for the 2nd part :). FIGHTING!!
p.s : aside from the love story, I think I know and get what u want to say :)
woah~ pas buka blog ini dan nemuin ff yg aku tunggu2 tuh rasanya kaya menang undian..
BalasHapustruz pas baca ff ini tuh rasanya kaya dimanjain ma kue manis dan cappuchino ditemani ma lagu2 romantis, aigo~
pokonya ff-nya seru bgt, asik bgt, dan aku suka banget . makasih eonn ^_^
kan orang sabar disayang Tuhan jd buatku mennggu lanjutan ff ini dg sabar adl hal yg plhg baik , ne??? hahaha~
terakhir neomu gomawoyo , azza azza hwaiting eonni-ya! saranghae~
Rinduku tersalurkan,mski trgantung :) bagi ak,bahasa kali ini sdikit berat :D ,, but ak tnggu part slnjutny,,smg siilham sllu sntiasa brsamamu,,n keep healthy yeee yg lg ngekos n jauh dr bundanyaaa :p
BalasHapus_ @undhiny _
akhirnya yang kutunggu" keluar juga ,baca ff ini diiringi dengan backsound'y bener" mengena dan penuh penghayatan , ff ini punya makna yang dalan tentang arti hidup dan bagaimana kehidupan yang bahagia dan tentang kejujuran terhadap kehidupan itu sendiri,aku belajar banyak dari ff terutama dari unnie pengetahuan.ku jadi tambah banyak tentang segala hal ,
BalasHapusfinally congrat for your realese " Safe and Sound " and keep fighting , we'll be waiting the sekuel , and the last thanks for unnie ^.^
wahhh......... qw selalu suka ff yang onnie tulis.
BalasHapusQw udah nunggu ff ini lama banget, dan hasilnya nggak ngecewain.........
Aku tunggu chapter selanjutnya onnie.........
Give up applause for SJJJJ...Yeah...^_^
BalasHapusSelamat atas kelahiran safe and Sound yang super keren ini, masih bertemakan kaum sosialita sprti khas FF SJ sebelumnya. Over all, rah suka,dari segi tata bahasa sudah terlihat kematangannya,secara,narasi,deskripsi,explanation,sampai dialognya itu sdh mantap. Banyak qoute2 yang membangun di sini. Pemulihan jiwa, dan bagaimana itu semua bisa menyatu dengan cerita ini.
karakter castnya sendiri cukup berbeda dengan karakter YS di FF Sj sebelumnya, dan rah suka. Pemilihan castnya juga cukup menarik dgn menghadirkan Soo Ji Sub dan Lee Yeon Hee (My fave Actor).
One word for This story..Impressive!!! ^^
Wow..akhirnya S&S release!! Serasa comeback stage-nya Jeng SJ hari ini pas baca TL pagi tadi. ;D
BalasHapusMenurutku FF kali ini jauh lebih terasa dewasa, matang n sangat membangun kita. Dari segi kata-kata dan ide cerita jelas terlihat lebih rumit dari FF biasanya, mungkin agak sedikit berat membacanya karena kita harus mencerna beberapa, cuma dengan beberapa Quote yang membangun dan background song yang sangat senada membuat semuanya jadi selaras. Aku suka ketika SJ menggambarkan sosok seseoang dengan kata-kata indah tapi tidak berlebihan. Trus gimana alur ceritanya mengalir itu ga terlalu diburu-buru membuat kita semakin masuk kedalam situasi di FF tsb.
Moga-moga SJ terus mendapat ilham dan ide lebih banyak lagi ya.. =) Good luck for new chapter on ur life also..^^
Fighting SJ n gomawo for give us a great FF!! ^^
mbaaaaaaak, akhirrrrnyaaa muncul jugaaa!!!!
BalasHapusdari sekian lama saya tunggu", mengamati, dan browsing ke blog mbaaaaak baru sekarang ada rasanya terobati sekali, apalagi saya sangat merindukan mereka.. kekkekekke
Akhirnya publish jga,stlah 1 blan setia nggu ne ff,...thor2 aku ga bsa ngmg apa2,smw ff mu d blog ni slalu membius otakku,bnr2 sperti baca novel2 gramed thor,d tgu kelanjutannya thor dont be long
BalasHapusannyeong SJ eonni n Peni eonni !!!
BalasHapushh,, aq pmbca setia blog ni tp knpa bru lyt ff ini.. hix hix telat
gpp dech,, yg pnting bca n ninggalin sdkit cuap2 ya eonn..
dr awal eonni ksh clue tntg ff ini sbnr'y aq g bgtu t'tarik,, krna aq pkir "wah,, kya'y beda neh ff.. sedih2n gtu yak".. coz aq pnggmar ff b'genre romance comedy.. ini bkn aq bgt
tp pas bca,, ni ff ttep khas SJ eonni bgt.. ide n kalimat'y yg cerdas bgt,, agk berat emg kalimat'y aq jg ampe bca b'ulg2
n aq ska krkter beda YS,, mnantang :D
ini masih ada lanjutannya kah ?? penasaran deh hehe. aahh, jd pengen nulis juta tentang yongseo :)
BalasHapusCapek nungguin part selanjutnya, ditungguin ga keluar2 , ayo dong di lanjutin ._.
BalasHapusAnnyeong onnie :)
BalasHapusAku pembaca baru blog onnie dn aku yongseo shiper :D seneng bgt bisa ketemu blog yg isinya ff yongseo :)
Cerita yg onnie bikin menarik bgt dan enak dibaca :D
Aku suka sekali :)
O ya onnie, aku ijin baca ff onnie yg lain ya. Habis ku baca pasti ku komen :)
Anneyong!..
BalasHapusWahh ini mah lbih cocok msuk ktegori novel.. good job bgt thor.. pnggambaranny jelas, bhasany emg agak brat sih krn aku ga trlalu biasa bca novel..
Izin kliling2 y..
Dtggu lnjutanny thor, hwaiting.. ga sbar nungguin Yonghwa nya..