Jumat, 02 Maret 2012
AOD Part 12 (FF YongSeo Couple)
ANGEL’s Or DEVIL’s
SJ Entertainment Present :
ANGEL’s Or DEVIL’s
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
JongHyun (CN Blue)
Yoona (SNSD)
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
HyoYeon (SNSD)
MiSun (MC WGM)
HyoRin (Sistar)
Opening Theme Song : It Has To Be You – YeSung “SUJU”
.Part 12.
Kediaman Jung YongHwa…
09.00 AM…
(My man is someone I miss when I turn away
My man is someone who sometimes silently pretends to be mad
My man is a sunflower that only looks at me
My man is the one person, who makes my heart overflow
By just staying by my side
That man, that man is now her one person
That playful face, those warm words
They were all once mine
To him, to him, I'm like a dusty perfume bottle
Like a picture that is more and more forgotten
A person who he won't think of anymore…)
SeoHyun terpekur di depan jendela kamarnya. Dia memandang lamat-lamat sepotong fragmen kehidupan yang menjejak di seluruh kamarnya. Jiwanya sangat merindukan siluet itu kembali menjejak dalam lintasan kehidupannya. Mencoba mencari jejak wajah yang intensitas kehadirannya di dalam pikirannya sangat tinggi akhir-akhir ini. Pemilik wajah yang ternyata dicintai oleh hatinya tetapi belakangan baru di sadarinya.
Desau angin malam menerbangkan sehelai daun, jatuh tepat di atas pangkuannya. SeoHyun tersadar dan menghela nafas panjang.
(…My heart, my heart wants to say bad things
But because my tears might hurt you,
I put all my strength to hold it in
That man, that man is now her one person
That playful face, those warm words
They were all once mine
To him, to him, I'm like a dusty perfume bottle
Like a picture that is more and more forgotten
A person who he won't think of anymore…)
“Apakah kebahagiaan itu?” batinnya pelan.
Dan kemudian satu sisi hatinya menjawab. “Kebahagiaan adalah setiap hari, Ketika kau menyulam cinta dengan semua orang yang kau cintai. Mungkin akan banyak rasa, sedih, sakit, haru, tawa dan tangis tetapi semua itu sangat berarti…”
“…dan bagaimana jika orang yang kita cintai itu pergi?? apakah kebahagiaan tidak lagi menjejak dalam hidup kita??”
“…Meski orang yang kamu cintai pergi meninggalkanmu, tetapi jika kamu tetap menyimpan kenangannya di hatimu, kamu akan tetap bahagia. Hanya dengan mengenangnya, menunggunya sampai dia kembali kepadamu, itu juga merupakan bentuk kebahagiaan. Kebahagiaan tidak melulu berarti orang yang kamu cintai harus berada bersamamu disisimu…biarkan dia terbang dengan sayapnya, dan percayalah jika dia memang tercipta untukmu, Akan selalu ada jalan bagi dia untuk kembali kepadamu…”
(…My man, my man is someone who is not mine
The man who used to warmly comfort my whining
Now it's not, now it's not
With my tears that I held in with all my strength
I need to smile and lightly let that man go…)
(Beige - My Man (The Musical OST))
Kebahagiaannya adalah YongHwa, meski dia telat menyadarinya. Dan kini YongHwa pergi meninggalkannya, itu adalah fakta. SeoHyun merasa sakit atas kepergiannya itu juga fakta. Fakta yang membuat SeoHyun terisak. Tetapi bagaimanapun dia harus berdamai dengan kondisi ini. Yah…Kali ini dialah yang akan menunggu.
Dia terisak sambil mengenggam erat-erat syal merah jambu itu, entah sampai kapan sebelum rasa lelah dan kantuk menggiringnya ke peraduan, tertidur dan masih memiliki mimpi yang sama. Tentang suaminya. Jung Yong Hwa.
_.-AoD-._
Dini hari itu…
YongHwa bergegas turun dari taksi yang membawanya dari Incheon Airport, dan setengah berlari menyusuri teras rumah besarnya, menerobos beberapa pelayan yang refleks membuka pintu atas perintah Kepala Pelayan Kim yang telah mengetahui kedatangan majikannya dari informasi security di gerbang depan kediaman Jung YongHwa. Meski sedikit menyayangkan kenapa Majikannya datang menggunakan taksi, tidak meminta untuk di jemput.
Beberapa pelayan saling berbisik melihat penampilan majikan mereka yang sangat kusut dini hari itu, selama ini mereka tidak pernah melihat Jung YongHwa seperti itu. Tapi tidak menampik fakta bahwa meski kusut tetap tidak mengurangi ketampanannya.
“Selamat datang Tuan Muda, Bagaimana perjalanannya? Semoga menyenangkan..” Kepala Pelayan Kim memberi salam lalu menjejeri langkah YongHwa.
“Hmm…” YongHwa hanya berdehem kecil. Lalu pelan melangkah naik ke lantai dua, tepatnya menuju kamarnya. Kepala pelayan Kim dan para pelayan mengerti, mereka berdiam diri di ujung tangga lalu berlalu ketika melihat majikannya bergegas ke kamar.
Mendekati kamar langkah YongHwa justru tertahan, entah mengapa tiba-tiba dia merasa takut untuk memasuki kamar tersebut.
Kemarin ketika mengaktifkan telepon genggam setibanya di hotel miliknya di LA, dia kaget mendengar voice mail SeoHyun yang terdengar begitu sedih dan mengungkapkan rasa cinta padanya. Butuh tekad yang kuat sehingga dia tidak buru-buru kembali ke Seoul dan menemui istrinya tersebut. Dia tetap mengikuti pertemuan yang telah di jadwalkan JungShin dengan rekan bisnis yang berencana memakai armada dagang milik perusahaannya untuk mengangkut produksi mereka yang akan di ekspor ke Korea Selatan. Meski pernyataan cinta dari SeoHyun itu lebih dari nilai kontrak apapun dalam hidupnya, tetapi tetap saja dia mesti bertanggung jawab dan bersikap profesionalitas. Itu kenapa setelah pembicaraan tentang kontrak kerjasama mereka, YongHwa segera terbang pulang ke korea selatan tanpa sempat beristirahat, atau sekedar membersihkan dirinya.
Cinta sejati adalah memberikan kebahagiaan kepada orang yang kau cintai, meski pada akhirnya dia tidak bisa bersamamu. Dalam kasusnya YongHwa sangat mencintai SeoHyun, baginya SeoHyun adalah poros hidupnya. Tetapi ketika dia harus berbenturan dengan fakta bahwa SeoHyun lebih bahagia dengan orang lain dibanding dirinya _Fakta yang terlihat dengan jelas ketika pagi itu dia melihat tawa ceria istrinya yang sedang bercengkrama dengan KyuHyun, tawa yang tidak pernah di lihatnya ketika bersama dirinya_, dia pun kemudian membuat keputusan demi kebahagiaan SeoHyun. Meski sakit, meski perih tetapi sebagai lelaki dia harus bersikap jantan, mengakui kekalahannya dan segera berlalu dari hidup SeoHyun.
Dan sebagai tiket agar dia bisa berlalu dari hidup Seohyun dengan hati yang tenang, YongHwa harus menunaikan satu janji terakhirnya dan juga sebagai wujud terimakasihnya kepada SeoHyun. Setelah semuanya rampung dia kemudian menyerahkannya kepada JongHyun untuk memberikan semua berkas itu kepada SeoHyun, bersamaan dengan surat cerainya kepada Seohyun. Lalu dengan perasaan yang campur aduk dia berangkat ke LA, membawa hatinya yang penuh dengan luka.
YongHwa tidak pernah menyangka jika kepergiannya ternyata membuat SeoHyun juga terluka. Pengakuan itu, pengakuan SeoHyun di telepon itu sungguh bagai sebuah keajaiban yang menjejak dalam hidupnya, ini diluar imajinasinya bahkan yang paling tidak masuk akalpun.
SeoHyun mencintainya??
SeoHyun menangisi kepergiannya??
SeoHyun akan menunggunya kembali dan menolak perceraian yang diajukan olehnya??
Butuh beberapa menit baginya untuk menyadari jika yang di dengarnya itu benar-benar suara SeoHyun. SeoHyunnya, perempuan yang selama ini dicintainya, dan ajaibnya perempuan itu juga ternyata mencintainya.
YongHwa mengusap wajahnya pelan. Lalu dengan pelan dia membuka kenop pintu kamarnya. Cahaya temaram menyambutnya. Kamarnya masih sedikit gelap dini hari itu, hanya lampu tidur yang dinyalakan istrinya. Dia melangkah pelan, setelah menutup pintu di belakangnya.
SeoHyun tertidur di atas tempat tidur mereka, terlihat polos dengan rambut yang kusut, tapi tetap cantik di mata YongHwa. Kakinya tertancap di lantai dekat tempat tidur mereka, tidak mampu di gerakkan, lihatlah wanita itu, malaikatnya ternyata juga mencintainya.
Dia tetap berdiri di situ, enggan beranjak. Takut menganggu tidur perempuannya meski hatinya buncah oleh rasa haru dan penasaran atas reaksi SeoHyun jika melihatnya berada di sini saat ini. Entah berapa lama dia berdiri sebelum tersentak kaget dengan jantung yang berdebar ketika SeoHyun bangun dari tidurnya.
SeoHyun bangkit dari tidurnya. Duduk di atas tempat tidur dan mencoba mengikat rambutnya yang terurai, tetapi gerakan tangannya yang merangkum rambutnya terhenti dan dia terkesiap kaget ketika menyadari ada seseorang yang berdiri di depannya, di kamarnya, menjulang tinggi dengan kemeja putih tidak di kancing di dua bagian atasnya, lengan kemejanya yang tersinsing sampai siku dan ketika dia melihat wajah itu, dia bisa melihat bulu-bulu halus di daerah pipi yang menandakan dia tidak pernah bercukur selama 2 hari ini.
YongHwa diam berdiri menyaksikan semua gerakan SeoHyun, dan merekamnya di memory otaknya. Dia berdiri di sana dan menantikan bagaimana reaksi istrinya, enggan beranjak lebih dulu, dia butuh pengakuan itu dan kali ini ia ingin mendengarnya secara langsung melalui bibir SeoHyun sendiri.
Di tempatnya SeoHyun mengerjapkan mata sekilas, memastikan jika ini bukan mimpi, wajah itu tidak sekedar hadir mengisi mimpinya 2 hari ini. Dan ketika membuka mata, wajah itu tetap ada di sana meski terlihat kusut namun tetap tampan dan cool seperti biasa.
Semuanya terasa berjalan lambat bagi YongHwa, ketika pupil matanya menangkap semua gerakan lambat SeoHyun. Istrinya itu pelan berdiri lalu turun dari tempat tidur dan terbang memeluk tubuhnya, memeluknya erat-erat.
YongHwa menghela nafas lega ketika tangan-tangan pucat itu memeluk lehernya. Lalu berbisik pelan di telinganya. “Saranghe Oppa…I love you…”
Hatinya buncah, buncah oleh perasaan bahagia. Butuh belasan tahun yang panjang agar dia sampai pada detik ini, detik di mana rasa cintanya pada akhirnya berbalas. Ternyata mimpinya selama ini bukan sekedar mimpi-mimpi belaka. Waktu inipun tiba dalam hidupnya.
Sedetik kemudian, Dia membalas memeluk tubuh ramping itu erat-erat. Kehangatan itu menjalar di hatinya, bahkan rasa hangat itu juga menjalari pipinya. Belakangan dia menyadari bahwa dirinya menangis. Tangisan ini bukan tangisan kesedihan, ini adalah wujud kebahagiaannya. Penantiannya ternyata tidak sia-sia. Ini adalah keajaiban yang menjejak dalam hidupnya, serupa mimpi yang selama ini hadir di dalam tidur-tidur panjangnya dan kini dia semua menjadi nyata. Senyata tubuh yang dipelukannya sekarang.
“Aku juga mencintaimu Sayangku, sangat mencintaimu…” Suaranya terdengar tercekat. Membuat SeoHyun mengurai pelukannya lalu menatap wajahnya.
Seohyun terhenyak ketika melihat lelaki itu, yang selalu terlihat sangat kuat dan tegar kali ini menangis untuknya. Ini yang kedua kalinya dia melihat suaminya menangis. Dan selalu karenanya.
SeoHyun kemudian menghapus airmata itu dengan telapak tangannya.
“Yoebo..jangan menangis…”
YongHwa tersenyum pelan. “Kamu memanggilku Yoebo??”
“Seharusnya sejak dulu aku memanggilmu seperti itu, mianhe…”
YongHwa kembali memeluknya.
Setelah berlalu beberapa menit, mereka saling berpelukan. YongHwa kemudian mengurai pelukannya lalu memajukan wajahnya dan mencium kepala SeoHyun, setelahnya bibir itu kemudian mencari bibir SeoHyun dan menciumnya dalam-dalam, mengurai kerinduannya selama ini. Ciuman itu melambangkan betapa besar rasa cintanya bagi gadis itu, dan di sela-sela ciumannya YongHwa bisa merasa bahwa istrinya tidak begitu pengalaman dicium. SeoHyun bingung bagaimana menanggapi ciuman itu. terlebih ketika lidah YongHwa semakin masuk ke dalam mencoba bermain dengan lidahnya. Yonghwa kemudian melepas bibirnya dari bibir SeoHyun dan melihat reaksi SeoHyun yang ternyata masih awam. Dia membelai wajah gadis itu, dan menarik tubuhnya kembali ke tempat tidur mereka.
Mereka berbaring dengan posisi saling berhadap-hadapan, dan tangan saling melingkar di pinggang masing-masing. SeoHyun tersenyum memandang YongHwa yang memandangnya sayu. Dia kemudian membelai wajah suaminya.
Pagi itu hening, ruangan itu senyap dan temaram. Keduanya diam, saling tersenyum satu sama lain, hanya mata mereka yang berbicara banyak, dan YongHwa menemukan segurat cinta di mata indah itu.
“Sejak kapan??” lirih suara YongHwa berbisik.
“Hmmm…” SeoHyun meringsut mendekat, masuk ke dalam pelukan YongHwa. Rasanya hangat dan bau parfum yang menyeruak dari tubuh YongHwa berpadu aroma badannya masuk ke indra penciumannya. Aroma tubuh yang terasa sangat manly, SeoHyun menyukainya.
“Sejak kapan kamu tahu kalau kamu mencintaiku??” YongHwa membelai kepala SeoHyun sambil berbisik di telinganya. Aroma rambut perempuan itu merasuk ke dalam hidungnya, segar.
“Entah…” SeoHyun mendongakkan wajah, menatap YongHwa. “..tetapi menemukan kepergianmu sungguh membuatku sakit…di sini terasa sesak…” SeoHyun meraih tangan YongHwa dan menyimpannya di atas dadanya. “..Oppa selama ini selalu di sisiku, selalu bersamaku…ketika menemukanmu pergi terasa ada yang hilang…”
YongHwa makin merapatkan tubuh SeoHyun masuk ke dalam pelukannya, dan mencium kepalanya.
“..jika cinta adalah selalu mengingat orang itu, merasakan sakit ketika dia pergi dari sisimu, merasa terluka karena dia juga terluka, selalu ingin melihat wajahnya, maka benar yang kurasakan ini adalah cinta…aku dulu memang mencintai KyuHyun oppa, aku tidak menampik itu tetapi apa yang kurasakan terhadap oppa kali ini itu lebih kuat, perasaan ini meluap, aku tidak pernah merasakan perasaan sekuat ini sebelumnya bahkan ketika dengan KyuHyun oppa…”
SeoHyun kembali mendongakkan wajahnya, dan YongHwa bisa melihat kesungguhan di mata SeoHyun. “..Bukan karena sekarang aku dengan oppa jadi mengatakan hal ini, tetapi apa yang aku katakan ini itulah yang sekarang kurasakan. Aku mencintai oppa… itu adalah kebenaran dan aku bahagia memiliki perasaan ini, aku bahagia karena aku mencintai pria yang tepat, pria yang telah melindungiku selama ini, pria yang juga adalah suamiku … dan sekarang tambah bahagia karena aku akhirnya tahu oppa juga mencintaiku. Sejujurnya sebelum membaca semua surat itu, aku pikir oppa bahkan tidak mencintaiku dan menemui kenyataan bahwa oppa mencintaiku itu sangat membuatku bahagia tapi sayang kebahagiaan itu hampir pergi dariku, hampir hilang karena oppa berlalu per …”
YongHwa maju dan mencium SeoHyun, memotong ucapan gadis itu. Dia percaya dengan apa yang di katakan SeoHyun, dia tidak perlu kalimat panjang dan penjelasan yang ribet, baginya yang menyukai hal-hal yang simpel, Sikap SeoHyun dan tubuh SeoHyun dalam pelukannya sudah merupakan bukti nyata bahwa gadis itu menerima dirinya seutuhnya.
Ciuman itu menjadi ciuman yang dalam, lalu tangan YongHwa juga membelai tubuh itu. Dan kemudian semua terjadi secara natural, seperti pasangan yang saling mengungkapkan cinta dan mengurai rindu kata tak lagi diperlukan, karena terkadang kalimat tak mampu menceritakan secara nyata apa yang mereka rasakan.
Tatapan mata yang dalam, ciuman yang panjang, tangan yang saling membelai dan pakaian yang lepas dari tubuh masing-masing. Dan lalu YongHwa berinisiatif untuk membawa dirinya dan SeoHyun ke gerbang penyatuan, pengesahan sebagai suami istri.
“Aku.. mencintaimu… oppa…” di tengah desah nafas mereka yang beradu SeoHyun mengucapkan kata itu terbata.
“Lady… cintamu tak sampai setengah dari cintaku… bahkan tidak juga seperempatnya…”
Dan lalu tubuh mereka bergejolak, tubuh mereka terikat, menempel dengan sangat erat. Seohyun terisak pelan ketika gerbang itu mampu di lalui YongHwa. Dia menjerit kesakitan sebelum kemudian mendengar desah napasnya yang cepat dan tidak teratur. Kulit mereka basah oleh keringat.
Sempurna.
Kata itulah yang terangkai di kepala SeoHyun ketika pada akhirnya dia mencapai klimaks itu dalam pelukan erat suaminya. Tubuh YongHwa yang melingkupinya melambangkan arti perlindungan. Tak ada yang pernah sesempurna ini dalam hidupnya.
Begitupun yang dirasakan YongHwa beberapa detik kemudian. Setelah memuaskan istrinya diapun sampai pada tingkatan kenikmatan tertinggi itu. Pada akhirnya dia tidak lagi membutuhkan pembuktian cinta dari SeoHyun. Kenikmatan ini sudah menjadi bukti yang nyata. Bahkan dengan imajinasinya sebagai pria dewasa, dan sempat berhubungan dengan beberapa wanita meski tidak pernah bercinta dengan mereka, ini melampaui semua itu. Dia tidak pernah tahu sebelumnya bahwa ada kenikmatan seperti ini yang eksis dalam sebuah kehidupan. Dan pada akhirnya mengerti meski dia tahu bagaimana nikmatnya bercinta itu, tetap saja dia tidak akan mencapai kepuasan itu jika bukan dengan wanita ini. Wanita impiannya. Hanya satu-satunya. SeoHyun.
SeoHyun terisak pelan di dalam pelukan tubuh berkeringat YongHwa. Dia menenggelamkan wajahnya di lekukan leher suaminya yang telah berbagi sesuatu yang sakral dengannya. Ini lebih dari sekedar bercinta, ini adalah sesuatu yang suci. Penyatuan dua anak manusia di bawah restuNya, ini adalah penjelmaan surgaNya.
“Mianhe… Jangan menangis Sayang…”
“Ini airmata bahagia, aku mencintaimu oppa…”
“Kamu tidak tahu Lady, betapa aku mencintaimu. Kata-kata cinta meski kuucapkan berjuta kalipun tidak mampu mengungkapkan dengan pasti perasaan yang kumiliki ini untukmu…”
“Gomawo…gomawo oppa karena kegigihanmu untuk menemukanku, dan memilikiku dalam hidupmu…”
YongHwa mengusap pelan pipi SeoHyun yang mendongakkan wajahnya. “Aku yang harus berterimakasih karena kamu mencintaiku, bersedia menerimaku di sisimu…” YongHwa kemudian tersenyum pelan. “Betul kata pepatah, bahwa terkadang dua orang butuh berpisah, butuh jeda, butuh jarak agar bisa mengetahui apakah yang dirasakan itu adalah cinta. Aku tidak menyesali keputusan dan kepergianku, karena ternyata pada akhirnya aku tahu bahwa kamu mencintaiku…”
“Tapi itu pasti menyakitimu…” SeoHyun mengusap wajah YongHwa. “Aku pasti telah menyakitimu teramat sangat Oppa dengan semua ketidaktahuanku, mianhe…mengapa kamu tidak menceritakannya semua di awal pernikahan kita??”
YongHwa mencium bibir mendamba itu. “Aku tidak membutuhkan rasa kasihan Lady. Coba tebak bagaimana reaksimu ketika aku menceritakan semuanya di awal pernikahan kita, yang aku inginkan adalah rasa cintamu dan saat itu aku yakin aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku, dan lihatlah sekarang, aku sepertinya berhasil…”
SeoHyun tersenyum, membuat YongHwa kembali mendekatkan bibirnya lembut ke bibir SeoHyun. Menciumnya pelan.
“Itu karena aku bisa menangkap kebaikan hatimu, yang selalu kau sembunyikan di balik muka dinginmu…” SeoHyun kemudian bangkit dari pelukan YongHwa dan bertopang dagu di atas dada suaminya. “Satu hal yang aku tidak mengerti, kalau kamu mencintaiku kenapa memasang tampang tidak bersahabat padaku, selalu marah kepadaku…”
YongHwa menjulurkan tangannya ke leher SeoHyun lalu mendekatkan wajahnya dan mulai menciuminya dalam-dalam. “Karena kalau aku tidak melakukan itu, aku tahu aku tidak akan mampu mengendalikan diriku dan tidak langsung menelanmu bulat-bulat…”
SeoHyun tertawa, lalu membalas ciuman YongHwa. Dan gairah itu pun kembali memanas di dalam diri mereka berdua, membuat mereka kembali tenggelam dalam kenikmatan suci, di tengah deru nafas yang memanas.
Waktu tak lagi penting. Segalanya tak lagi penting.
_.-AoD-._
Di luar kamar mereka, tepatnya di depan tangga Kepala Pelayan Kim mondar-mandir merasa sedikit heran kenapa kedua majikannya belum keluar untuk sarapan. Dia melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 09.00 PM. Biasanya Nyonya muda sudah bersiap berangkat ke kantor, atau apakah karena kedatangan Tuan Muda tiba-tiba. Enggan berpusing-pusing ria, Kepala Pelayan Kim kemudian berlalu pergi ketika merasa tidak menemukan jawaban kebingungannya. Dia merasa kehadirannya untuk sementara waktu tidak di butuhkan. Dia yakin jika majikannya membutuhkannya, dia pasti memanggilnya.
Dan dia bersiap menghandle semua pertanyaan terkait kenapa Nyonya mudanya belum ke kantor ataupun pertanyaan-pertanyaan seputar keberadaan keduanya. Kepala Pelayan Kim yakin secara pasti saat ini keduanya tentu tidak dapat di hubungi.
Dia kemudian berlalu dengan senyum tersungging di bibirnya.
_.-AoD-._
Seoul hospital…
Victoria menemukan sosok itu sedang berdiri menerawang memandang langit biru pagi itu dengan baju operasinya di taman Seoul Hospital. Victoria kemudian menghampirinya.
“Morning oppa…”
“Ohh, hai…” KyuHyun menoleh dan melihat wajah Victoria yang sedang tersenyum. “Pagi juga…”
“Sedang memikirkan apa oppa? Sepertinya asyik betul…”
“Hmmm…” KyuHyun kembali menerawangkan pandangannya ke depan. “Hanya sedikit mencoba mengerti jalan kerjanya hati …”
Victoria terdiam, dia lalu berbalik menatap hal yang sama yang sekarang di tatap oleh KyuHyun.
“..Aku sudah sering mendengar kalimat ini “biarkan hati yang memilih jalannya sendiri…” tetapi aku tidak pernah menemukan penjelasan tentangnya. Karena terkadang teori teramat sulit dimengerti jika kita belum menjejak pada tataran prakteknya….” KyuHyun menghela nafas.
“…Dan kini pada akhirnya aku mengerti. Hati akan menemukan jalannya sendiri. Kita benar-benar tidak bisa menebak jalan kerja hati. Hari ini mungkin saja hati kita sangat mencintai seseorang, tetapi tidak ada yang bisa menebak hari esok, rasa cinta itu bisa saja bertahan tetapi bisa juga hilang dan berganti. Semuanya absurd jika itu menyangkut hati…”
Victoria bingung harus mengatakan apa. Dia tahu dengan pasti maksud dan arah pembicaraan KyuHyun. Diapun merasa menyesal bertanya tadi. Mengapa dia tidak mengangkat tema pembicaraan yang lain. Victoria menghela nafas panjang.
KyuHyun berbalik dan melihat kebingungan Victoria. Dia tertawa pelan. Lalu mengacak kepala Victoria pelan. “Kamu kenapa? Kelihatan bingung begitu. Jangan cemas Qian, aku hanya coba mengatakan apa yang ada di kepalaku…”
Victoria mengangkat wajahnya, dan memandang tepat ke arah manik mata KyuHyun. “Oppa…”
“Berhenti mencemaskanku, aku baik-baik saja…”
Sejak usai pesta ulangtahun SeoHyun yang berakhir ricuh itu,Victoria memang sering menghampiri KyuHyun dan mengajaknya ngobrol. KyuHyun bukannya tidak tahu kalau Victoria mengkhawatirkan dirinya, tetapi dia telah memberitahu gadis itu bahwa ini bukan kesalahannya, dan bukan kesalahan SeoHyun pula. Tidak ada yang salah. Jadi tidak perlu ada yang merasa bersalah, termasuk Victoria.
Dia cukup mengenal Victoria dengan baik. Dan dia tahu betapa penyayangnya gadis itu, kepada siapapun yang sudah dianggapnya keluarga, bahkan dengan orang lainpun seperti itu. Dia pernah berpikir bahwa profesi sebagai perawat itu tepat sekali bagi orang yang berkepribadian seperti Victoria. Kenapa dia tidak jatuh cinta kepada perempuan seperti Victoria yah?? Batinnya.
Dan lalu kesadaran menghampirinya. Dia tersenyum pelan dan berguman lirih. “Baboo…” Apa yang sedang dipikirkannya, kenapa dia tiba-tiba punya pikiran seperti itu.
“Ada apa Oppa??”
“Anii..yah udah, ayo masuk, kerja…”
Victoria mengangguk, mereka lalu berjalan pelan dan bersisian. Di kepala KyuHyun masih tergiang ide tadi. Membuatnya menggeleng pelan, mencoba mengusir ide itu dari pikirannya.
_.-AoD-._
Soshi Restaurant
Yesung hampir saja menumpahkan isi gelasnya ketika mendengar kalimat panjang Yoona yang terlihat cantik pagi itu dalam balutan blazer kerjanya. Dia yang baru saja hendak menyeruput teanya pagi itu, tiba-tiba merasa tersedak mengetahui fakta yang sebenarnya.
Kemarin sehabis pesta ulang tahun adiknya, _Yang terpaksa kacau karena kepergian suami SeoHyun yang mendadak dan tiba-tiba hanya meninggalkan selembar pernyataan cerai, membuat emosi Yesung membuncah_ Yoona sebelum berlalu pergi bersama kekasihnya, yang di ketahui Yesung adalah seorang pengacara dari firma yang sama dengan Yoona, meminta agar mereka bisa bertemu dan berbicara singkat, akhirnya menyetujui untuk bertemu pagi ini sebelum dia mulai mempersiapkan diri untuk tampil di acara Music Bank KBS.
“Tadi kamu mengatakan apa, YooNa-ssi??” Ucap Yesung gelagapan, sambil menaruh kembali cangkir tehnya di atas tatatkannya.
“YongHwa-ssi, atau saudara iparmu itu telah berbuat banyak demi menyelamatkan kariermu hari itu. sebenarnya aku tidak boleh mangatakan ini, tetapi mengetahui bahwa kamu menyimpan kebencian kepadanya akhirnya aku terpaksa mengatakan fakta ini kepadamu….”
Yesung terhenyak di tempatnya.
“Dia tidak seperti apa yang kau katakan malam itu. Meski tidak mengenalnya secara langsung tapi setahuku dia adalah pria yang sangat bertanggung jawab dan mencintai istrinya. Kalau kamu butuh bukti nyata tentang investasi yang dilakukannya pada albummu, silahkan tanyakan pada perusahaan rekamanmu, tanyakan pada HyoYeon. Dia lebih mengetahui segalanya ketimbang diriku. Sebagai sahabat aku hanya tidak ingin melihatmu berprasangka yang buruk pada orang yang telah menyelamatkanmu. Itu tidak adil….”
Yesung mengusap wajahnya pelan. “Aku tidak tahu itu…” dia menerawang di atas gelas tehnya.
“AKu tahu, untuk itu aku memberitahumu. Dan satu hal, YongHwa tidak menuntut apapun darimu, bahkan setahuku dia menekankan pada semuanya agar masalah dia yang menjadi sponsor resmi albummu tidak di ketahui oleh dirimu. Malam itu ketika pertama kalinya kita bertemu terkait kasus yang membelitmu di Jepang. Dia juga berada disana, bertemu langsung dengan GM SM Entertainment dan berbicara dengannya mengenai bagaimana mengorbitkanmu di Korea, tidak lagi di Jepang….”
“Don’t get me wrong Yesung-ah. Aku memberitahumu semua ini tanpa maksud apapun. Aku tidak menyuruhmu berterimakasih padanya, dan atau merasa berutang budi padanya. Aku cuma tidak ingin ada yang tidak adil di dunia ini. Bagaimana bisa kamu mencaci bahkan membenci orang yang telah menyelamatkanmu?”
Yesung menatap wajah cantik itu, selalu kagum akan pola pikir gadis di depannya ini. “Yup, seperti yang selalu orang bijak katakan, Don’t judge a book by a cover atau jangan suka menarik kesimpulan hanya berdasarkan kabar yang berhembus, lihat dari dekat dan kenali sendiri..”
“That’s the point…”
“Aku harus minta maaf pada Hyunnie…”
“Yah, sebaiknya kamu melakukan itu...”
Yesung menghela nafas panjang. “Seharusnya malam itu aku tahu kalau ada sesuatu yang khusus dari seorang Jung YongHwa. Adikku tidak mungkin mempertahankan seseorang jika orang itu tidak istimewa, bahkan ketika ada KyuHyun disana, Uri Hyunnie tetap yakin akan cintanya pada suaminya…”
“KyuHyun, siapa dia??”
Yesung menggeleng pelan. “Bukan seseorang yang penting, dia adalah kekasih Hyunnie di masa lalu. Aku pikir selama ini Hyunnie masih mencintai pria itu dan pernikahannya dengan YongHwa-yah hanya pernikahan politik, yang memiliki tujuan lain, dan itu semua atas scenario Almarhum uri Aboji, tapi ternyata aku salah. Hyunnie mencintai suaminya…”
Yoona menganggung, mengerti ucapan Yesung. Dia lalu tersenyum singkat dan menyesap hot chocolate yang dipesannya pagi itu, menandaskannya dalam sekali teguk. Dia lalu melirik arlojinya, “Tampaknya aku harus segera pergi, pagi ini aku harus bertemu salah satu klienku…”
Yesung segera memanggil pelayan dan meminta tagihannya minuman mereka pagi itu.
Lalu keduanya beranjak, melangkah keluar dari Soshi restaurant. Tiba di pelataran Yesung menahan lengan Yoona yang akan berlalu menuju mobilnya. Dia kemudian mendekat dan memeluk tubuh itu.
“Gomawo Yoona-yah. Setidaknya aku punya pandangan baru…”
Yoona tersenyum, lalu membalas pelukan Yesung. Kedekatan mereka berdua ketika mereka berkutat dengan kasus Yesung di Japan hari itu membuat Yoona menganggap Yesung seperti saudara pria yang tidak dimilikinya.
“Aku senang kamu bisa mengerti…”
Mereka lalu berpisah. Yesung masuk mobilnya dan Yoona pun demikian.
Tanpa mereka ketahui bahwa seorang paparazzi mengabadikan pelukan mereka beberapa detik yang lalu.
_.-AoD-._
Kediaman Jung YongHwa…
YongHwa membuka mata dan merasakan satu sosok tubuh dalam pelukannya. Dia kembali memejamkan mata, mencoba meresapi rasa nyaman yang timbul dari kehangatan dua tubuh yang bersentuhan.
Dia membuka matanya ketika tubuh itu bergerak dalam pelukannya.
“Kamu sudah bangun??” Ucap yongHwa sambil merapikan anak-anak rambut yang menutupi wajah istrinya. “Lapar???”
“Aku tidak tahu, aku begitu bahagia sampai tidak dapat berpikir…” SeoHyun menggeliat, memiringkan tubuhnya dan mencium leher YongHwa.
YongHwa tertawa pelan, lalu memeluk tubuh SeoHyun dengan posesif, enggan untuk melepasnya lagi. “Kita harus bangun sayangku, mungkin kamu tidak lapar tetapi aku sangat lapar…”
“Oohhh…” SeoHyun tiba-tiba bangun dan sadar akan kondisinya. Astaga, sekarang sudah jam berapa? Dia bahkan lupa kalau hari ini dia harusnya masuk kantor. Astaga.
“Apa yang sedang kau pikirkan??” YongHwa yang melihat gurat kaget di wajah istrinya menjadi bingung.
“Aku seharusnya masuk kantor Oppa, Han Gung-ssi pasti kebingungan mengapa aku tidak ke kantor…”
YongHwa menarik tubuh SeoHyun dan kembali memeluknya. “Kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal itu Lady, bagaimana bisa kamu mengkhawatirkan kehadiranmu di kantor jika kamu adalah pemiliknya…”
SeoHyun menurunkan wajahnya tepat di depan wajah YongHwa. matanya berembun, dia terharu ketika teringat suaminya telah bekerja keras memperoleh kepemilikan penuh untuk JS Company.
“Gomawo…” SeoHyun tercekat ketika mengucapkan kata itu. Lalu mengecup bibir YongHwa lembut.
“Andai aku bisa, aku akan mempersembahkan dunia kepadamu. Hanya agar kamu tahu, kamu pantas untuk itu semua. Kebaikan hatimu dan pribadimu yang menembus batas. Kamu pantas memiliki semuanya sayangku…”
Mereka kembali berciuman, untuk kemudian tertawa terbahak-bahak ketika perut YongHwa berbunyi tiba-tiba.
Seohyun kemudian menjatuhkan diri di atas bednya dan meraih selimut menutupi tubuh telanjangnya sambil terkikik geli. Berbeda dengan YongHwa yang bangkit berdiri, berjalan pelan menuju lemari dan meraih piamanya. Dia kemudian kembali ke tempat tidurnya dan meraih telepon yang terletak di meja di samping tempat tidur mereka.
“Kim-ssi…Dee…antar masuk ke kamar yah…. Dee…”
YongHwa kemudian menutup pembicaraan itu. Dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur mereka, tepat di samping istrinya.
“Oppa…”
“Hmmm…” YongHwa kembali memeluk tubuh indah itu, dia selalu senang menyentuh tubuh istrinya. merasakan bahwa kebahagiaannya kini nyata.
“Apakah oppa dalam bahaya?? Hari itu, ketika oppa di tembak, sampai kini aku belum tahu, kenapa dan siapa pelakunya??” Suara SeoHyun tegang. Dan YongHwa mengutuk kejadian sialan itu.
Yah, mereka belum pernah membahas masalah ini. Dan akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari bibir istrinya. YongHwa mengetatkan pelukannya dan berharap kali ini SeoHyun yang membenamkan wajah di lehernya tidak memaksa untuk melihat wajahnya, karena dia tahu hanya dengan menatap matanya SeoHyun bisa mengetahui kebohongannya.
“Tidak ada masalah sayang. Hari itu aku hanya lagi sial saja. Kamu tahu dunia bisnis kan selalu ada yang merasa sakit hati dan perlu balas dendam…
“Kamu benar-benar tidak dalam bahayakan??” pedih rasanya memikirkan kemungkinan itu, batin SeoHyun.
SeoHyun mengenal YongHwa, baginya YongHwa adalah pria yang kuat. Dan dia tidak perlu mengkhawatirkannya. Tapi itu dulu. Kini, dia jatuh cinta pada suaminya. Dan ini membuat segalanya berbeda kini. Dia tidak ingin YongHwa-nya terluka, dia tidak akan bisa jika harus kehilangan YongHwa dalam hidupnya.
SeoHyun bisa merasakan YongHwa mengelus rambutnya penuh sayang. Dia kemudian mengurai pelukan YongHwa dan mengangkat wajahnya menatap wajah YongHwa.
“Aku akan baik-baik saja Hyunnie, dan lagi untuk kasus penembakanku hari itu, bukannya sudah di tangani oleh kepolisian dan orang-orangku. Hanya persoalan waktu sampai mereka menemukan siapa pelakunya. Kamu tidak perlu khwatir Lady…” YongHwa mentowel hidung itu lalu mengecupnya.
SeoHyun masih ingin meyakinkan hatinya dengan mencoba melemparkan pertanyaan. Tetapi pertanyaan itu tertelan seiring dengan interupsi yang datang dari ketukan pelan di pintu kamar mereka. YongHwa bangkit sambil mengacak rambutnya pelan, dan berlalu menuju pintu kamar mereka.
Di dalam hati, YongHwa mengucap syukur atas kedatangan Kepala Pelayan Kim, membawa makan siang bagi mereka.
SeoHyun bangkit, ketika di lihatnya Kepala Pelayan Kim telah pergi setelah meninggalkan satu troli yang berisi makan siang mereka. Dia kemudian bangkit dan memungut baju tidurnya yang berada di lantai, lalu memakainya. Dan bergabung dengan YongHwa di sofa kamar mereka untuk menikmati menu siang itu.
_.-AoD-._
Beberapa hari kemudian…
Kawasan Perkantoran Finn & Partner...
Mau berpuluh kali lipatpun JongHyun mengerjapkan matanya tetap saja foto kekasihnya tercetak besar-besar di kolom hiburan Koran hari itu, sedang berpelukan dengan Yesung. Dan ketika membaca judul artikelnya, entah kenapa hatinya terasa sakit.
“Yesung, penyanyi baru yang sedang naik daun, terlihat sedang memeluk kekasihnya Yang disinyalir pengacara Muda di sebuah restaurant”
JongHyun merasa terluka, tetapi dia percaya ada yang tidak benar disini. Dia kenal Yesung dan singer ini pernah menjadi klien Yoona.
Tidak lama kemudian, pintu ruang kerjanya terbuka, dan disana ada wajah bingung Yoona dan juga terlihat pias. JongHyun berjalan menghampirinya dan tidak siap ketika Yoona tiba-tiba menbruknya dan memeluknya sambil terisak pelan.
“Ssshhhhh…” JongHyun mengusap kepala kekasihnya pelan, berusaha menenangkannya. “Jangan menangis dear, masalah ini akan kita selesaikan bersama…”
Yoona mencoba menahan dirinya, dia lalu menghentikan tangisnya. Lalu mengurai pelukannya memandang ke wajah JongHyun.
“Kamu sudah membaca Koran hari ini?”
JongHyun mengangguk.
“Kamu sudah membaca isi artikelnya?”
JongHyun menggeleng.
“Isinya keterlaluan sekali. Mereka menuliskan berita tentangku dan memasukkan semua masa laluku termasuk dengan siapa aku dekat sebelumnya dan itu semua bohong. Media itu merekayasa isi artikelnya…menyeramkan membacanya..”
JongHyun kembali menarik tubuh Yoona masuk ke dalam pelukannya. “Jangan khawatir sayang, mereka salah pilih orang, kita akan menyelesaikannya sesuai jalur hukum…”
Yoona mengangguk pelan. Ketika menemukan artikel tadi di Koran paginya, membuatnya sungguh frustasi. Ternyata meda bisa sekejam itu hanya demi sebuah berita yang bisa menghasilkan income yang besar. Mereka tidak memikirkan perasaan orang-orang yang terlibat di dalam beritanya. Dan kemudian dia teringat kekasihnya, bagaimana reaksi JongHyun jika membaca berita ini? Apakah dia berpikir jika kekasihnya berselingkuh di belakangnya. Yoona bisa menebak seperti apa reaksi JongHyun dan ternyata dugaannya tepat. JongHyun sebagai JongHyun yang dikenalnya tetap menjadi pria yang berkepala dingin, dan tenang menghadapi berita itu. dia sungguh bersyukur mencintai dan dicintai pria seperti ini.
_.-AoD-._
Kediaman Jung YongHwa…
Jungshin melangkah masuk dan menemukan Kepala Pelayan Kim yang menyambutnya.
“Aku ingin bertemu dengan Hyung…”
“Tuan muda sedang tidak bisa di ganggu JungShin-ssi…”
JungShin mengusap rambutnya frustasi. “Ini sudah nyaris sepekan dia tidak ke kantor, hanya bisa dihubungi melalui telepon dan itupun hanya untuk mendengarakan perintah-perintah pentingnya. Aku harus berbicara dengannya secara langsung. Hyung lagi ngapain sih?? Kenapa tidak bisa menemuiku, kenapa tidak bisa ke kantor??”
“Mianhe, Ini sesuai perintah Tuan Muda YongHwa, JungShin-ssi..”
JungShin hampir saja berteriak frustasi. Dia melirik ke lantai dua, tetapi rumah itu terlihat lengang.
“Apakah Hyung sedang keluar bersama HyungSonim??”
Kepala Pelayan Kim hanya menatapnya sambil tersenyum.
“Kim-ssi, kamu sudah mengenalku sebaik kamu mengenal YongHwa Hyung. Saat ini Aku benar-benar harus bicara dengan Hyung, aku ingin berkonsultasi dengannya. Tidak bisakah kamu memberitahu padanya, ini demi perusahaan juga…”
“Aku tahu Tuan Muda JungSHin tetapi ini perintah Tuan Muda YongHwa, aku tidak bisa membantahnya…”
JungShin menggeleng. Setelah melengos dia kemudian pamit dan berlalu pergi.
_.-AoD-._
MeanWhile…
SeoHyun duduk di atas pangkuan YongHwa pagi hari itu, lalu mulai mengolesi wajah YongHwa dengan busa cukur. Sedangkan tangan YongHwa melingkar di pinggang istrinya yang pagi itu hanya mengenakan piama YongHwa. Tangannya mulai bermain di pinggang SeoHyun.
“Oppa…andweee…gelii..”
“Hhmmm…” YongHwa menghentikan aktifitas tangannya sesaat lalu menatap wajah cantik istrinya yang sedang serius mencukur wajahnya pagi itu.
“Tampaknya Oppa sudah harus ke kantor hari ini. Kata Kim-ssi JungSHin datang kesini dengan tampang frustasi. Kasihan dia harus mengambil alih semua tugas Oppa…”
“Hhhmmm…”
“Aku juga sudah harus masuk kantor, beruntung Han Gung-ssi dan Juniel lebih mengerti, buktinya mereka tidak pernah sibuk menepon, beda dengan JungSHin. Aku harusnya berterimakasih pada mereka…”
“Kenapa mesti berterimakasih dengan mereka? Kamu kan bossnya. Lantas terimakasih untukku mana?”
“Oppa..aku juga tidak masuk kantor karena sibuk melayanimu, issshhh…”
“Loh bukannya kita saling melayani, salahkan siapa aku tidak masuk kantor??”
Akhirnya karena merasa jengkel, Setelah membersihkan wajah YongHwa dia bersingsut turun dari pangkuan YongHwa. YongHwa yang tahu kemarahan istrinya segera meraih pinggangnya dan menjatuhkan tubuh mereka di atas tempat tidur besar mereka.
“Aku selalu ingin menyentuhmu, merasakanmu… Bagaimana bisa aku ke kantor jika tidak ada dirimu di sisiku?”
SeoHyun tersenyum lalu mengusap wajah YongHwa.
“Lalu bagaimana??”
“Ikut bersamaku sayang, urusan JS Company serahkan pada Juniel dan Han Gung, kita bisa sekali-kali berkantor di sana kalau kamu merasa butuh melihatnya…”
SeoHyun mengangguk. Dan setelahnya YongHwa lalu menciumnya.
_.-AoD-._
B.FreshTon Apartement…
JungShin meresap gelas kopinya pagi itu sambil melihat ke arah JongHyun yang terlihat tenang.
“Ini sudah sepekan Hyung, dan YongHwa Hyung masih tidak bisa ditemui, jika berbicara dengannya via telepon dia hanya menjelaskan secara singkat. Aku yang kebingungan…Astaga, apa sih yang sedang mereka lakukan sampai-sampai tidak bisa di ganggu meski hanya sejenak…”
JongHyun tertawa pelan, “Kalau kamu mau tahu jawabannya yah buruan nikah juga…” ucapnya lalu menyeruput kopinya juga.
JungSHin melengos. “Tapi setidaknya YongHwa Hyung harusnya bisa mengatur jadwalnya…”
“Anggap saja mereka sedang menikmati bulan madunya, kamu seperti tidak mengerti saja…Bukankah sejak menikah sampai sekarang YongHwa memang belum pernah menikmati bulan madunya. Beri mereka waktu JungShin-ah…”
Dari arah dapur keluar Yoona membawa honey brad yang baru saja dibuatnya pagi itu. JungShin yang tidak mengetahui tentang keberadaan Yoona merasa kikuk.
“Bagaimana kasus dengan wartawan itu??”
JongHyun mengaitkan tangannya dengan tangan Yoona yang memilih duduk disampingnya. “Mereka salah pilih orang, kami tetap akan memejahijaukannya sepanjang dia tidak membuat pernyataan maaf atas berita yang di tayangkannya…”
JongHyun menatap wajah Yoona pelan. Karena scandal itu praktis untuk beberapa hari ini Yoona menetap di apartemen JongHyun, karena keberadaan apartemennya sendiri tercium oleh para paparazzi. Pihak SM Entertainment pun telah menyangkal berita itu dan mengajukan tuntutan kepada wartawan yang menulis artikel itu, beserta pihak media cetak yang telah mengangkat berita itu ke permukaan. Yang mereka sesalkan adalah isi berita yang terkesan manipulative dan mencemarkan nama baik Yoona dan Yesung.
Dari tempatnya JungSHin hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala, dan terpaksa menelan ludah. Lagi-lagi satu pasangan cinta tercipta dan dia hanya bisa menjadi saksi mata…kapan gilirannya??? Batinnya.
Ahhhh…JungShin menghela nafas panjang. Setelah pamit pada sang lovebirds, dia kemudian melangkah gontai menuju basement pagi itu.
Sepekan ini betul-betul waktu yang panjang baginya, tanpa kehadiran YongHwa dan JongHyun yang sibuk menangani skandal yang tercipta antara kekasihnya dengan saudara ipar YongHwa. Benar-benar melelahkan. Dia mengerjakan semuanya benar-benar sendiri dan dia berharap YongHwa segera keluar dari persembunyiannya karena kalau hal itu tidak terjadi dia tidak tahu seperti apa lagi hidupnya kedepannya. Pada akhirnya dia mengakui bahwa YongHwa selama ini memang yang terbaik, bisa mengatur semua kerajaan bisnisnya ini dengan baik.
JungSHin salut.
.To Be Continued – Part 13.
Author Note's :
Ehhhmmm..simpel quote : MAAF DELAYnya LAMA BANGET!!!!!
Qeqeqeqeqe....
.SJ.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
waaaaahhhh,, setelah penantian yang cukup panjaaaang, *lebay akhirnya AOD part 12 keluar juga,,
BalasHapusso sweet...!!!!!!!! Akhirnya Yonghwa Seohyun bersama, Hahaha ternyata ada bed scene. Smoga baby jung segera lahir,, kekekekeke
#poor jungshin chinggo
Dengan sabar menunggu part selanjutnya. Sj_Oenni FIGHTING !!!!!!
Oh God,,this chapter really so sweet <3<3 i can't breath when imagine how they make love lol XD *need more oxygen*
BalasHapusAigoo~ coz udh tau ht 1 sama lain Yong & Hyun honeymoon terus euyy kasihan Jungshinie frustasi hrus menghandle semua krjaan Yong tnp bs ketemu Yong it's funny XD
Next part kayakny bakal seru gmn Jonghyun menghandle mslh Yoona & Yesung gr2 paparazzi yg krg kerjaan itu,beruntung Yoona ketemu dg co cakep terus otaknya juga cakep bs berfikir jenih & g sembarangan mengambil sikap.
Pokokny chap 13 di tgu y onn!!jgn lama2 delaynya kekeke GOMAWOYO <3<3
akhrx yong ma hyun bs bersatu,,,#terharu
BalasHapustnggl nggu babyx aj nh,,,
tp ms pnsran ma yg nyerang yong oppa,,*thingking*
kasihan y jungsin chingu g ad pendampingx,,,sabar j y jungsin chingu, onni SJ g mngkin mmbiarkan u sndrian,,heheh
thanks y onni SJ ffx,,,
still wait next chap,,^____^
HWAYTING!!
Huuuhhhhh..... stlh pnntian pnjang, gumawo unie!!
BalasHapushahaha daebakkk!!!!
yeay!! puasa bca ff udah brakhir. keke~
BalasHapusmksih unn udah update AOD. *bow
klo Yong n Hyun udah bersama, stiap hari serasa bulan madu. :D
Jungshin kasihan amat yaak.. yg lain pada seneng2 ama psangan'y, eh dy malah dsibukkn ama pkerjaan. yg sabar ya Jungshin chingu... :p
dtunggu part selnjutnya.
SJ unnie HWAITING!! ^^
Yonghwa Seohyun...! Finally they made it <333. Semoga hyun-nya cepet hamil deh! Jungshin-chingu semoga cepet dapat pasangan juga, haha... Suka deh sama cerita ini, cocok loh klo dibuat drama/sinetron. Kok agak khawatir yah sama yg nembak yong, semoga dia tidak merusak kebahagiaan yongseo yang baru saja dimulai...
BalasHapusWaiting for the next chapter, fighting SJ unnie :)
whahahaha,,,
BalasHapusmau coment apa y ???
pkok na keren deh, walaupun lama publish, tapi aku gha kecewaa...
ceritanya bkin senyum2 sendiri,,,
aigoo..
ternyata yong itu romantiss*plak
ciie..
bntar ghe ada yang mau punya dedek keciill doong ^ ^*ngarep
hwaiting eoni ^ ^
semoga part 13 na cepet d publish :)
hehehehehe..... ti sunda nya??
Hapuseh ni untuk 20+ .
buat uni SJ Saranngheooooooo !! ga tau mo comment apa perpect bgt tp kurang panjang ceritanya heeeeee....
ditunggu sambungana....
Ampuuuuunn keren banget deh Eonnie FF nya !!! Aku tiap hari buka Page ini, Nunggun kelanjutannya AOD,, Lama banget, tapi ternyata penantian lama ku berbuah manis,, FF nya Keren Abis Eonnie, AKu tunggu kelanjutannya, Jangan lama2 ya eonnie kkkk Eonnie Daebak !!!!
BalasHapuseonnie ga tau mw comment ap lg ff eonnie emang selalu daebak :)
BalasHapuskayaknya tinggal tunggu junghana lahir aj dech ckckck.. :D
tapi tambah penasaran nich eonn apakah nyawa yong masih dalm bahaya (?) semoga aj nga dech ga mau bayangin yg tidak2
klw buat jungsin mending sama juniel aja dech biar dia tau ap yg dilakukan hyunie & yong kekeke...
ditunggu yah eonn part berikuyna
SJ eonnie HWAITING ^^
GOGUMA EVERLASTING <333 !!!
Sweet sweet sweet sampe dikerubungi semut... hahaha
BalasHapusGak pernah bosen baca tiap part nya. Pasti ada aja kejutannya...
woah bakalan nongol Baby Jung!!!;)
Jungshin dikacangin... bentar lagi Yong bakalan masuk kerja kog... Ayo unnie cariin pasangan buat jungshin! Dia udah envy tuh! hehehe
Jonghyun-Yoona semangat buat menangin kasusnya.
SJ Hwaiting!
uni sabar ya!! pasti uni sebel bgt ffy da yg copy, tp tetep ko punya uni is the best soooo keep fighting!!!
BalasHapuskita tetep nunggu lanjutan AOD 12 dr uni sj :) :)
SJ...!!!
BalasHapussuka bgt sama chapter yg ini!! *padahal udah telat bgt x)
Heheehee
Ga kmrn Aq re-read lagi bag ini krn Aq suka bgt ^____^
Akhirnya hyunnie mau jg terbuka sm yong...Pasti yong sneng bgt yah stelah bertahun2!!!
adegan romantisnya lagiii donk! Hahahahaa
Aq juga suka JongHyun sm yoona! Mreka sweet bgt ^^
Dtunggu yah sj lanjutannya ^^
smangattt sj!!! *pelukkkkkkhhh!!
PS: gimana sj jd nont woman in black ga? *seremmm >_<
Love,
Mitchkasan
uni we miss you soo much... when are you going to update AOD 13 ??? we are waiting for you to death!!!
BalasHapusLOVE you SJ uni, dont forget to care of your healty!!
MmmmmmUACHHHHH....
ah...saya pembaca baru dan sangat suka YongSeo.^^ Dilanjut ya~
BalasHapusmet bergabung buat semua YongSeoShipper....
BalasHapusgomawoo author,,telah terlahir didunia dan membuatku menemukan blogmu ttg yongseo...ini adalah blog pertama tentang yongseo yang paling membuat hatiku tertarik(lebay)...hahhaaa tp sinnca gomawo author...tetap berkarya ye...
BalasHapuseonni, part lanjutnya kpn keluar ni??
BalasHapusUdh g sbr sama kisah cinta yongseo kita..
Ditunggu ya..
Daebak eonni...
Jia Jung
eonni maafkan aku baru sempat komen sekarang. tugas kantor membunuhku -__-
BalasHapusyaay! akhirnya sampai pada bagian yg bikin hati berdesir-desir. Yongseo lengket bgt kayak prangko :D
tp, aku curiga ini kok masih bersambung ya pasti eonni mau nambah sekelumit masalah lagi. Jaga uri yongseo dari masalah ya *hope*
lanjut part 13 ya, eonni ^^
Di kantor numpet" baca part ini, pdhl lagi banyak kerjaan banget secara akhir bulan tapi karena penasaran dot com, tak terbendung lagi hasrat untuk membaca, di HP pun jadilah. hehehe... Tp jadinya ga sempet comment d. =(
BalasHapusHadeuh... Yong sama Hyun makin lengket aja..Ga kuku!! hhehe.. Part ini sangat romantis, dimana mereka menyatukan dua hati yang sama" saling mencintai. SJ Onnie bener" daebak membuat kata" indah dan membuat para reader semakin terhanyut di dalam FF ini.. So sweet.... <3