Rabu, 30 Mei 2012
AOD Part 17 (FF YongSeo Couple)
(pic ; By Wenoevol)
ANGEL’s Or DEVIL’s
SJ Entertainment Present :
ANGEL’s Or DEVIL’s
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
JongHyun (CN Blue)
Yoona (SNSD)
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
HyoYeon (SNSD)
MiSun (MC WGM)
TOP (BigBang)
HyuNa (4 Minute)
Kwon Yuri (SNSD)
Daesung (Big Bang)
Opening Theme Song : I will wait for You – SeoHyun
.Part 17.
1 Minggu pasca penangkapan JYH, @Kediaman JYH…
(Tell me how I’m supposed to breathe with no air…
If I should die before I wake
It’s ’cause you took my breath away
Losing you is like living in a world with no air
Oh…
I’m here alone, didn’t wanna leave
My heart won’t move, it’s incomplete
Wish there was a way that I can make you understand…
But how do you expect me
to live alone with just me
’Cause my world revolves around you
It’s so hard for me to breathe….)
Dunianya tidak pernah sesepi seperti apa yang di rasakannya sekarang.
SeoHyun ingat dulu sewaktu usianya masih remaja, kehidupannya selalu dipenuhi oleh orang-orang yang mencintai dan selalu mampu membuatnya bahagia. Meski kehilangan kasih sayang ibu waktu itu tetapi perhatian dan kasih sayang ayahnya, kakaknya dan kasih sayang Victoria serta teman-temannya yang lain, termasuk KyuHyun begitu melengkapi hari-harinya. Namun ketika perjalanan takdirnya mulai berada pada sebuah titik terjal dimana segala kesedihan dan kesunyian mulai menjejak, meski orang-orang itu tetap hadir di sekelilingnya, baginya kesepian itu tetap hadir ketika dia yang kau cinta, orang yang kau rindui keberadaannya tidak berada di sisimu. Tidak peduli kau berada di keramaian atau bahkan di kesunyian yang mencekam, rasanya tetap sama, Sepi.
Itulah yang dirasakannya saat ini.
(…Tell me how I’m supposed to breathe with no air
Can’t live, can’t breathe with no air
It’s how I feel when I know you ain’t there
It’s no air, no air
Got me out here in the water so deep
Tell me how you gonna be without me
If you ain’t here, I just can’t breathe
It’s no air, no air
No air, air
No air, air
No air, air
No air, air…)
SeoHyun berjalan melangkah tanpa alas kaki, menyusuri pinggiran kolam renang, membiarkan kaki telanjangnya bersentuhan langsung dengan air yang bercucuran di pinggiran kolam. Tempat ini adalah salah satu tempat favorit YongHwa. Dia sering sekali berenang di malam hari terlebih jika pikirannya sedang mumet. SeoHyun ingat ketika hubungan mereka berdua masih dingin dan saling benci, YongHwa selalu mendinginkan kepala di kolam renang ini. Dan dia juga punya kenangan yang dalam di tempat ini, pernah sekali Yong mampu membuatnya berbuat gila dengan bercinta di kolam renang mereka, hanya dengan mengingat hal itu mampu membuatnya terharu dan tersenyum sendiri.
Sudah seminggu sejak suaminya pergi. Tepatnya di tahan atas tindak kriminal yang dituduhkan padanya. Rasa rindu yang dimilikinya sudah tidak bisa lagi dijabarkan dengan kata-kata, betapa dia sangat merindukan YongHwa. Dia berjalan pelan, sambil merapikan topi rajut yang di gunakannya dan lalu berhenti melangkah ketika kakinya mencapai sudut kolam, dia kemudian mengelus perutnya yang masih terlihat rata. Di dalam sini ada nyawa baru, buah cintanya bersama YongHwa.
“..Anda harus lebih memperhatikan kesehatan anda Nyonya, karena ada nyawa yang lain yang bergantung pada anda..”
SeoHyun mengernyitkan kening.
“Selamat, anda sedang hamil…”
“Hamil???” SeoHyun tercekat, Dia Hamil?? Ohhh Tuhan… Dia lalu memandang perutnya dan mulai mengusapnya pelan. Di dalam perutnya kini bersemayam buah cintanya dengan suaminya. Oh Tuhan.. dan airmata pun kemudian mengalir pelan tanpa mampu di cegahnya.
“Oohhh..gomawo RyeWook-ssi..”
“Chukkae SeoHyun-ssi. Kalau YongHwa-ssi mengetahui kabar ini dia pasti akan gembira…”
Ahhhh… benarkan Oppa? Kamu pasti akan sangat bahagia andai dirimu ada bersamaku di sini dan mengetahui kabar kehamilanku ini..
SeoHyun kemudian melangkahkan kaki, lalu berjalan dan memilih duduk di kursi anyaman yang terdapat di pinggir kolam renang mereka. Dia meraih kertas dan bolpoint yang telah di siapkannya tadi dan mulai menggerakkan tangannya menulis sebuah surat.
Dear Yong Oppa..
Oppa…Oppaa…opppaaa…Suamiku tercinta..
Bagaimana kabarmu di sana? Sehatkah? Apakah kau tidur dengan nyenyak? Apakah kau makan dengan teratur?? Apakah kau rutin membersihkan wajah dan mencukur jenggot dan kumismu tiap paginya?
Aahhhh oppaa..Oppaa..Oppaa..Aku merindukanmu, sangat merindukanmu… Merindukanmu hingga nyaris gila rasanya…
Tidak bisa memelukmu, Tidak bisa membelai wajahmu, Tidur tanpa mendengar bisikan mesramu di telingaku, tanpa pelukan dan belaianmu, terbangun di pagi hari tanpa ciuman lembutmu, Tanpa tubuhmu di sisiku. Ini serupa kehilangan udara untuk bernafas. Berat oppa, sangat berat. Dan aku nyaris tidak bisa melaluinya, aku harus mengakuinya, tanpamu aku tidak bisa hidup oppa…
Tetapi kali ini aku tidak boleh cengeng dan lemah, aku tidak boleh kalah dan tidak akan menangis lagi oppa… Oppa juga tidak sedang menangiskan di sana menerima surat ini, jangan menangis cintaku karena aku juga tidak lagi menangis ketika menulis surat ini, aku tersenyum, aku tertawa dan meski sangat merinduimu tetapi aku bahagia. Saat ini aku bahagia Oppa..
Oppa, kita sama-sama tahu dalam hidup yang terjadi adalah keseimbangan. Jika berharap kebahagiaan, itu berarti satu paket dengan kesedihan, ada suka selaras dengan duka. Semua harus seiring sejalan, itulah esensi kehidupan. Karena tahu ini aku pun menyadari bahwa kehidupanku bersamamu tidak akan pernah mulus hingga kematian menjelang, happly ever after itu adanya di buku-buku dongeng saja, tidak menjejak dalam kehidupan nyata. Karena hidup adalah rangkaian masalah dan masalah. Tetapi aku juga tidak pernah lupa bahwa kehidupanpun di bangun atas dasar kesepakatan. Dalam ilmu aritmetika 1+1=2 itu adalah hasil kesepakatan, tidak ada teori yang bisa menjelaskan kenapa harus 2, kenapa bukan 3, atau 5. Dan kesepakatan adalah buah pikiran kita, jika kita sepakat bahwa kesedihan, duka atau masalah adalah jalan untuk membawa kita pada kebahagiaan untuk itu kita harusnya siap menghadapinya, dan tidak malah kalah olehnya. Nah, karena itu mari bersepakat Oppa, Aku akan menyepakati bahwa kepergian Oppa adalah demi kehidupan yang lebih baik lagi di masa depan kita, dan Oppapun harus menyepakati bahwa apa yang sekarang Oppa alami adalah sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan dengan baik. Mari sepakat bahwa ini bukan tragedy atau hukuman dalam perjalanan hidup kita. Ini adalah perpisahan kecil yang harus di lalui demi kebahagiaan kita kelak.
Oppa…
Sidang kasusmu akan digelar dan maafkan aku memilih tidak akan menghadirinya. Aku yakin, Oppapun akan menyarankan hal ini padaku. Meski merindukanmu sampai mau mati rasanya tetapi aku memilih untuk menunggumu kembali di rumah kita, aku menunggumu di sini. Aku tidak akan menambah beban kekhawatiranmu dengan hadir di sana.
Maafkan aku Oppa, ini juga demi janin buah cinta kita yang sekarang tumbuh di dalam perutku oppa.
Ya, My Love.. saat ini aku sedang mengandung anakmu oppa, ini adalah kado Tuhan buat kita. Kamu pasti bahagia saat tahu kabar inikan? Untuk itu semangat yah cinta. Aku akan menunggumu kembali ke sisiku dengan kebahagiaan. Kembali dalam pelukanku bersama buah hati kita.
P.s : Cepat kembali yah, aku sangat merindukanmu, tanpamu Hidupku Sepi. Sesungguhnya Sepi.
Big Hug & Kisses
.Cha SeoHyun.
(….I walked, I ran, I jumped, I flew
Right off the ground to float to you
There’s no gravity to hold me down for real
But somehow I’m still alive inside
You took my breath, but I survived
I don’t know how, but I don’t even care
So how do you expect me
to live alone with just me
’Cause my world revolves around you
It’s so hard for me to breathe
No air, air
No air, air
No air, air
No air, air
No more
It’s no air, no air…)
(Jordin Sparks ft Chris Brown – No Air)
_.-AoD-._
Keesokan harinya, @Seoul Hospital…
“Hamil??..ohh Chukkae Hyunnie…” Victoria mendekat dan memeluk SeoHyun pelan. SeoHyun membalas pelukan itu. Dan lalu mengulurkan tangan kepada KyuHyun yang melihatnya sambil tersenyum bahagia.
“Selamat Hyunnie…”
“Gomawo oppa..” ucap SeoHyun sambil menatap KyuHyun dan tetap memeluk Victoria.
Siang itu SeoHyun berkunjung ke Seoul Hospital, selain untuk mengetahui kondisi kesehatan kandungannya dia juga memang bermaksud menemui Victoria dan KyuHyun.
Victoria lalu mengurai pelukannya dan menghapus airmata yang mulai keluar dan mengalir di pipinya.
“Aaahh onnie, don’t be sentimentil, Onnie harus bahagia..”
“Aku terharu dear, finally..”
SeoHyun mengangguk.
“YongHwa sudah tahu kabar kehamilanmu??” KyuHyun angkat suara. Victoria berbalik lalu memukul lengan KyuHyun pelan. “Oppa..”
“Kwenchana Onnie, aku tidak apa…” SeoHyun lalu mengangguk. “Dia sudah tahu oppa, aku menyuratinya kemarin..”
KyuHyun menganggukkan kepala. “Bagaimana kabar kasusnya?”
“Sidangnya akan segera di gelar..”
“Kamu mau kesana? Mau kami temani?” Victoria maju lalu meraih tangan SeoHyun dan menggenggamnya.
SeoHyun menggeleng. “Tidak onnie, aku memutuskan tidak akan datang di sidang Yong Oppa, dan aku yakin keputusanku ini juga disetujuinya. Aku kenal suamiku, dia terlalu mengkhawatirkanku, meski sangat ingin melihatnya tetapi aku memilih menunggunya kembali bersamaku…”
Victoria terharu, dia bisa merasakan matanya kembali memanas.
“Onnie…”
“Arasho..arashoo..aku bahagia dear, maafkan kalau jadi cengeng begini…”
Kyuhyun tertawa pelan lalu melingkarkan tangannya di pundak Victoria. SeoHyun terhenyak lalu tersadar.
“Kalian?” dia menaikkan alisnya bermaksud menggoda kedekatan keduanya.
KyuHyun grogi dan langsung melepas rangkulannya, victoriapun tak kalah groginya, dia memilih bergeser selangkah dari KyuHyun. Tindakan keduanya malah membuat SeoHyun tertawa lucu.
“Hahahha..aku bahagia sekarang, aku sangat-sangat bahagia jika Kyu Oppa dan Qian Onnie benar-benar jadian..aahhhh…” dia lalu beranjak dan memeluk Victoria. “Selamat yah onnie…”
Victoria sempurna terisak sekarang, Lihatlah gadis kecilnya ini, serupa adik baginya. Bagaimanapun sedihnya dia selalu peduli pada orang-orang di sekitarnya. bagi SeoHyunnya, kebahagiaan orang-orang di sekitarnya adalah kebahagiaannya juga. Semoga kamu selalu bahagia dear, batin Victoria.
_.-AoD-._
3 minggu kemudian, @Yayasan Snow Angel…
SeoHyun duduk di kursi taman, sambil melihat serombongan anak-anak bermain dengan gembira di depan sana. Pemandangan itu membuatnya terharu. Yayasan ini adalah milik suaminya, anak-anak yang tidak punya keluarga, anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang di bawah oleh orang tuanya ketika mereka tidak mampu menghidupi anaknya semua mereka tamping di sini. Awalnya SeoHyun bahkan tidak tahu keberadaan tempat ini, tetapi ketika suatu saat YongHwa meninggalkannya, dia akhirnya tahu tempat ini dari Han Gung, yang saat itu menunjukkan tempat ini padanya. Dan sekarangpun, ketika dia kembali mengunjungi tempat itu yang menemaninya lagi-lagi Han Gung.
“Hyunnie…” Han Gung menepuk pundaknya pelan.
“Paman…”
“Ketua yayasan sedang ada rapat jadi dia tidak bisa menemani kamu disini. Aku sudah mengatakan pada pegawainya tidak mengapa. Kamu hanya ingin melihat-lihat keadaan disini. Dia menyayangkan karena tidak terlebih dahulu mengabarkan soal kedatanganmu…”
“Kwenchana paman. Aku hanya ingin melihat keadaan disini tidak lebih, ibu ketua yayasan juga tidak harus menemaniku…”
Han Gung tertawa pelan, wanita ini terkadang melupakan posisinya. Yah, SeoHyun tidak pernah berubah dari pertama kali dia mengenalnya. Anak yang selalu rendah hati, tidak pernah menilai ataupun mau dinilai dari status sosial. Karena kebaikan hatinyalah sehingga dia bisa bertemu dengan suaminya. Dia memandangnya dengan perasaan sayang.
“Lihatlah anak-anak itu bermain dengan riang yah, oh iya selamat atas kehamilanmu nak…”
SeoHyun tersenyum lalu mengusap perutnya pelan. “Ini adalah kado Tuhan buat kami, paman. Aku tidak sabar ingin segera bertemu dengannya, malaikat kecilku…” Ucapnya sambil melihat dan mengelus perutnya.
Di tempatnya Han Gung terenyuh.
“Ahh, berapa tahun telah berlalu. Kejadian hari itu masih begitu jelas terbayang bagiku, siapa yang menyangka takdir akan membawa kalian sampai di titik ini…”
SeoHyun tersenyum pelan.
“…Jalan hidup memang tidak ada yang bisa menebak seperti apa kejadiannya. Yang bisa manusia lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya, menanam kebaikan sebanyak-banyaknya, bukan untuk siapapun tetapi lebih untuk diri manusia itu sendiri…”
SeoHyun mengangguk kecil.
“…Dan aku yakin, suamimu akan baik-baik saja nak. Tabiat baik itu bukan sesuatu yang bisa di manipulasi. Dia lahir dari hati yang bersih. Dan aku percaya Jung YongHwa memiliki itu, jadi dia tidak akan kalah dari keburukan orang-orang yang ingin menghancurkannya dan menjebaknya. Dia pasti bisa menang di persidangannya nanti…” Ucap Han Gung sambil menerawang, dia memikirkan nasib YongHwa besok di hari persidangannya.
“Kemarin aku mengunjunginya, dia mengabarkan soal kehamilanmu dengan wajah yang berseri-seri dan dia memintaku untuk menemanimu. Aku kaget ketika tahu bahwa kamu memilih untuk tidak akan hadir di persidangannya pekan depan, tetapi aku kemudian mengerti memang lebih baik kamu tidak hadir di sana..” ucapnya kembali sambil mengarahkan pandangan kepada SeoHyun.
SeoHyun balas memandangnya sembari menganggukkan kepala.
“Terimakasih paman, sampai sejauh ini paman selalu berada disisi kami, Andai Ayah masih hidup dia akan berterimakasih untuk semua kebaikan paman. Bahkan Paman yang jelas bukan bagian dari keluarga kami lebih berlaku serupa keluarga ketimbang keluargaku sendiri…”
Han Gung meraih tangan SeoHyun lalu membawanya ke dalam genggamannya. “Jangan mengucapkan terimakasih padaku nak, bagiku, kamu dan suamimu sudah seperti anak yang tidak kumiliki, melihat kalian berbahagia itu adalah kebahagiaanku juga. Dan lagi mengingat kebaikan Ayahmu kepadaku, kepada keluarga, aku wajib menjaga kalian, seperti yang telah dilakukannya dulu padaku…”
SeoHyun mengangguk-anggukkan kepala.
“Dan jangan terlalu cemas memikirkan suamimu, paman yakin mereka pasti menang…”
SeoHyun kembai mengangguk-anggukkan kepala, dan meremas tangan yang menggenggam tangannya.
“Omma, Appa, lihatlah aku disini. Meski tanpa kehadiran kalian tetapi aku tidak pernah merasa sepi. Orang-orang yang berada di sekelilingku begitu menyayangiku. Omma, appa, aku harap kalian disanapun bahagia, melihatku disini bahagia…” Batinnya sambil menerawang ke langit biru. Sebiru hatinya.
_.-AoD-._
Kediaman jung YongHwa…
(I imagined you
I drew you only in my dreams
I wanted to keep you to my self like a secret
My small star
My little heart
You came to me
I was truly trembling when you were in front of me
I drew you in my mind
I kept you in my dreams
Like this, I meet you like this
Why did you make my heart , my heart, tremble…
As I was hit by a cold wind
It was you who gave me warmth
Just like this, us only, us only
Our love between us will go on forever…)
Senin pagi itu, Seohyun bangun dengan perasaan yang tidak menentu. Akhirnya hari ini tiba juga, hari persidangan suaminya setelah sebulan sejak Jung YongHwa di tahan.
Dia bangun dan mempersiapkan diri, memakai gaun yang di hadiahkan Yuri lengkap dengan Wig ketika Yuri datang mengunjunginya beberapa hari yang lalu. Hatinya berdebar kencang, seperti perempuan-perempuan yang akan kencan dengan pria yang dicintainya untuk pertama kalinya.
Hari ini adalah hari persidangan Suaminya, semuanya akan di putuskan hari ini, dan dia meski tidak akan menghadiri persidangan itu, tetapi dia mempersiapkan dirinya untuk menyambut kedatangan suaminya. Entah mengapa dia yakin jika hari ini YongHwa akan kembali ke rumah mereka, bukankah intuisi tidak pernah salah? terlebih intuisi seorang istri kepada suaminya. Selain meyakini intuisinya, semalam SeoHyun memimpikan suaminya. Dan kali ini di dalam mimpinya tidak ada lagi kesedihan. YongHwa memeluknya dengan erat dan membisikinya kalimat penuh cinta, ketika terbangun, SeoHyun bisa merasakan mimpi itu seperti nyata.
Dan SeoHyun memilih menghabiskan harinya dengan berjalan-jalan di taman, dan menamatkan sebuah novel karya Danielle Stell. Bohong jika dia mengatakan dia tenang dan tidak gelisah, tetapi dia berusaha menekan semua kekhawatiran itu, dia mencoba sebisa mungkin tetap tegar, membayangkan yang terbaik bagi suaminya. Dia melahap novel itu sampai waktu makan siang menjelang dan dia kembali masuk ke rumahnya.
Kepala Pelayan Kim menyambutnya dengan senyum di bibir.
Jantungnya berdetak keras. Apakah ini pertanda.
“Nyonya…”
“Apakah sudah ada hasil persidangannya??” Ucapnya sambil mendekat dan menggenggam lengan Kepala Pelayan Kim. Kepala Pelayan Kim mengangguk.
“Tuan Muda terbukti tidak bersalah dan akan segera dibebaskan. Dalam persidangan tadi, Pihak Majelis Hakim juga memerintahkan NIS untuk segera menangkap President YG Corps beserta CEO dan petinggi-petingginya karena bukti-bukti yang telah diberikan oleh NIS telah cukup untuk menegaskan keterlibatan YG…”
SeoHyun tidak mendengar lagi penjelasan Kepala Pelayan Kim berikutnya, semuanya mengabur hanya perasaan lega yang mengurungnya membuatnya tidak mampu menopang tubuhnya, dia terjatuh selonjoran di lantai.
Suaminya bisa bebas, suaminya tidak bersalah.
Kepala Pelayan Kim kaget dan lalu jongkok. “Nyonya muda, anda baik-baik saja…”
SeoHyun terisak, airmatanya adalah airmata bahagia. Dia mengangguk. “Aku baik-baik saja Kim-ssi…”
Kepala Pelayan Kim lalu membantu SeoHyun bangkit, dia lalu membimbing tubuh majikannya dan mendudukkannya di sofa.
“Siapa yang memberi tahukan Kim-ssi tentang ini??”
“Aku melihatnya di Breaking News Nyonya muda, dan mereka meliput langsung aparat kepolisian menahan orang-orang YG, termasuk president YG Corps, Kim BongGu, di YG Corps dan kediaman mereka…”
SeoHyun mengangguk pelan, airmata mulai mengalir di pipinya.
“Tuan Muda akan kembali lagi…” lirih suara Kepala Pelayan kim tetapi mampu terdengar oleh SeoHyun.
Ya, suaminya akan kembali. Ohh Tuhan, terimakasih. Batin SeoHyun lega.
(As time goes on, as time goes on
My only love
I will look at you only
My love for you will only grow…
My small star, my small heart
You came into me
I was truly treambling when you were in front of me
I drew you in my mind
I kept you in my dreams
Like this, I meet you like this
Why did you make my heart , my heart, tremble…
As I was hit by a cold wind
It was you who gave me warmth
Just like this, us only, us only
Our love between us will go on…)
SeoHyun menghabiskan waktunya menunggu kedatangan suaminya sembari menonton berita tentang penangkapan Kim BongGu, yang sempat di tayangkan oleh TV local lainnya, dan berbagai analisis dari pakar bisnis tentang jatuhnya harga saham YG Corps di bursa saham.
Banyak yang memprediksi kejatuhan YG Coprs selain akan mempengaruhi dunia bisnis Korea Selatan juga akan mempengaruhi dunia perpolitikannya. Hal ini di sebabkan beberapa anggota senat yang merupakan mitra kerja YG Coprs dan kaki-kaki tangan mereka di pemerintahan akan ikut di tangkap dan di penjara karena terbukti terlibat dalam kasus perdagangan Narkotika internasional ini. D lain tempat beberapa pakar ekonomi juga banyak yang mulai berspekulasi tentang GoChun Ltd yang ternyata terbukti tidak bersalah dan hanya jadi korban dari kasus ini. Beberapa kali SeoHyun bisa melihat potongan gambar suaminya ketika orang-orang sudah mulai membicarakan dirinya dan GoChun Ltd. Beberapa gambar YongHwa termasuk gambar ketika dia di tahan, beberapa di acara formal yang dihadirinya. Dan melihat itu semua semakin membuat perasaannya campur aduk.
Penantian SeoHyun cukup lama ketika malam telah menjelang dan Kepala Pelayan Kim mengabarkan jika iringan Mobil YongHwa memasuki gerbang kediamannya. SeoHyun tak mampu menahan dirinya untuk tidak berlari keluar ke teras menanti kedatangan YongHwa.
Dan kejadian itu, di saksikan oleh JongHyun, JungShin, Han Gung, Kepala Pelayan Kim. Pemandangan YongHwa yang buru-buru turun dari mobilnya lalu menghampiri SeoHyun yang berdiri menanti kedatangannya membuat mereka terharu.
SeoHyun yang melihat Suaminya untuk pertama kalinya, sejak melepasnya sebulan yang lalu tidak mampu berkata-kata. Hanya airmata yang mengalir keluar dari pipinya.
“Hyunnie…” YongHwa menatap wajah perempuan yang sempurna berurai airmata di depannya sebelum menariknya masuk dalam pelukannya dan memeluknya erat. “Ooohhh, don’t cry baby, kwenchana.. semuanya sudah selesai…jangan menangis sayang…”
“Oppaa…oppaa..ohhh…” SeoHyun tergugu di dalam pelukan suaminya, segala rasa rindunya, segala kecemasannya, segala rasa kesepiannya terbayar sudah dengan kehadiran Yonghwa di sisinya.
SeoHyun kemudian mengurai pelukannya lalu menatap YongHwa lamat-lamat. Matanya yang indah, hidungnya yang mancung, lekuk bibirnya. Mata SeoHyun menginventaris wajah Yonghwa dengan diikuti gerakan jari jemarinya di atas wajah suaminya, dan ketika tiba di kumis dan cambangnya yang tidak tercukur dan dibiarkan tumbuh hingga memenuhi pipi dan dagu, SeoHyun tersenyum pelan.
“Oppa tidak pernah cukuran…”
“Aku mau dirimu yang melakukannya untukku sayang…”
SeoHyun tertawa pelan, YongHwa mengusap airmata yang masih juga membasahi pipi istrinya. lalu kembali memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di leher SeoHyun, menghirup aroma tubuh yang sangat dirindukannya.
“Aku sangat merindukanmu sayangku..oh iya…” YongHwa tiba-tiba mengurai pelukannya. Dia lalu menatap SeoHyun lalu tatapan itu turun ke perut istrinya, tangannya yang tadi memeluk tubuh istrinya terulur mengelus perut SeoHyun.
“Benarkah??” dia lalu mengangkat wajahnya dan meminta kepastian kepada SeoHyun. SeoHyun mengangguk membenarkan sembari tersenyum. Yonghwa tertawa pelan, lalu jongkok dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang SeoHyun lalu mencium perut istrinya. SeoHyun yang merasa malu, memukul pelan pundaknya. “Oppa…” Dia kemudian melirik JongHyun, Jungshin dan Han Gung dengan malu-malu.
YongHwa berdiri dan lalu berbalik ke teman-temannya. “Istriku hamil, aku akan punya anak…what a wonderfull life..”
“Chukkae Hyung.. finally, Jung YongHwa Junior…” Ucapan JungSHin membuat semuanya tertawa, dan lalu mereka melangkah bersama masuk ke dalam rumah YongHwa. SeoHyun ikut melangkah bersama dalam pelukan suaminya.
(…Even if it’s a dream
I will still meet you
I will be the first to show you everything in my heart
I drew you in my mind
I kept you in my dreams
Like this, I meet you like this
Why did you make my heart , my heart, tremble…
As I was hit by a cold wind
It was you who gave me warmth
Just like this, us only, us only
Our love between us will go on…
Just like this, us only…)
(I’m Going to Meet You – Ost.Queen InHyun’s Man)
_.-AoD-._
B.FreshTon Apartement…
Yoona menyambut kedatangan JongHyun dengan senyuman dan pelukan, dia memeluk JongHyun yang malam itu tampak begitu lelah.
“Apa yang membuatmu begitu lama??” Tanya Yoona sembari membuka jas yang dikenakan JongHyun dan melonggarkan dasinya.
JongHyun mencium puncak kepala perempuannya sembari kembali memeluknya. “Tadi aku mengantar YongHwa pulang ke rumahnya dan terlibat pembicaraan seru dengan Han Gung-ssi, mianhe my lady, kamu terpaksa menunggu lagi…”
Yoona jinjit lalu mencium ujung hidung JongHyun. “Nevermind, aku mengenalmu dengan baik, jika hanya menjadi nomor kedua dari pekerjaanmu itu bukan masalah berat, yang menjadi masalah jika aku menjadi yang kedua di hatimu..”
JongHyun memilih mencium bibir Yoona dalam dan sensual sebelum kemudian menjawab pernyataan Tunangannya itu. “Only you My Lady…bagiku hanya kamu, dengan dirimu saja aku merasa tidak pernah cukup, bagaimana mau berbagi dengan yang lain..” JonGHyun kemudian mengedipkan matanya. “Aaahh..finally, kita bisa menikah dengan tenang…” ucapnya lega.
Yoona tertawa menanggapi ucapan terakhir JonGHyun sebelum berteriak panik ketika tiba-tiba JongHyun mengangkat tubuhnya dan membawanya ke kamar mereka.
Hidup bagi mereka berdua tidak pernah seindah hari ini.
_.-AoD-._
Kediaman Jung YongHwa, Dini hari…
Perlahan YongHwa menyadari keadaan di sekelilingnya.
Embusan nafas SeoHyun terasa hangat di lehernya. YongHwa bahkan dapat merasakan detak jantung istrinya, dan mendengar tarikan nafasnya yang belum sempurna teratur. Dia kemudian bertumpu dengan satu sikunya dan mengangkat wajahnya, memperhatikan wajah istrinya yang selalu terlihat cantik bahkan ketika wajahnya polos tanpa makeup dan berkeringat seperti detik itu, terlihat puas dan dia sangat menyukai ekspresi itu.
“Apakah aku menyakitimu baby? Apakah kamu lelah? Maafkan aku..” Bisiknya lirih sambil mengusap pelan jidat istrinya yang masih berkeringat. SeoHyun menggeleng pelan.
“Oppa…” Suara SeoHyun begitu lirih
“Dee Baby..”
“Aku sedikit haus…”
YongHwa melepas pelukannya pada SeoHyun lalu meraih piamanya di meja, segera memakainya, meski tatapannya sepenuhnya tidak lepas dari wajah istrinya. Dia kemudian beranjak turun dari tempat tidur lalu setelah menyelimuti tubuh istrinya, dia berjalan ke Frezer kecil yang terdapat di kamar mereka, mengeluarkan sebotol air mineral dan meraih gelas lalu melangkah kembali ke tempat SeoHyun berada.
“Mianhe dear, aku telah membuatmu lelah..” Ucapnya sambil menyodorkan segelas air berisi air mineral kepada istrinya.
SeoHyun menggeleng, lalu bangkit duduk sambil menarik selimut menutupi dada telanjangnya, dia lalu meraih gelas yang disodorkan suaminya.
“Gomawo oppa…” ucapnya lirih dan lalu meneguk air minumnya. Setelahnya dia meletakkan gelas itu kembali ke atas meja, lalu mendekati YongHwa dan masuk kembali ke dalam pelukan suaminya. “Oppa tidak salah jadi jangan meminta maaf…aahh, aku merindukanmu, merindukan aroma tubuhmu, merindukan semuanya, akhirnya bisa kembali memadu cinta denganmu, itu adalah surga, jadi jangan merasa bersalah…” ucapnya sambil menciumi leher dan dada YongHwa.
YongHwa balas memeluk istrinya. Dia lalu kembali ke posisinya, bersandar di kepala tempat tidurnya dan menarik tubuh SeoHyun dalam pelukannya.
“Aku juga sangat merindukanmu Baby, semoga tidak ada lagi perpisahan di antara kita di masa depan, aku benar-benar tidak bisa menjalani hari tanpamu di sisiku…”
SeoHyun menenggelamkan wajah di lekukan leher suaminya, tangannya mengusap pelan dada bidang YongHwa, jari jemarinya bermain dengan bulu-bulu tipis di sana.
“Jadi kabar HyunAh kabur itu benar oppa??”
“Hmm, kenyataannya seperti itu sayang…” Ucap YongHwa sambil mengelus pundak telanjang SeoHyun, merasa begitu bersyukur akhirnya segala rindunya bermuara dengan indah. “Tapi meski dia hilang dan jadi buronan, dia tidak akan bisa bertahan lama, mengingat tabiatnya yang jelek dan ancaman pailit yang akan melilit YG Corps, dengan sendirinya dia tidak punya tempat untuk bersembunyi…”
SeoHyun mendesah, tetap saja dia tidak bisa membayangkan HyuNah beredar di luar sana dengan dendam yang lebih besar lagi kepada mereka.
“Jangan khawatir sayang, dia tidak akan membahayakan kita. SeungHyun Hyung telah berjanji akan tetap menjaga keselamatan kita bersama rekannya selama HyuNah belum tertangkap dan lagi NIS akan bekerja keras untuk menangkap HyuNah..”
“Aku mengkhawatirkanmu oppa…”
YongHwa mengangkat dagu SeoHyun dan menciumi bibir merah itu. “Aku masih selalu membuatmu khawatir, maafkan baby…”
SeoHyun menggeleng. “Anii, adalah kewajaran seorang istri selalu mengkhawatirkan suaminya, itu naluriah dan manusiawi oppa, jangan merasa bersalah. Aku mengkhawatirkanmu karena aku mencintaimu…”
“Aku pun mencintaimu sayangku…”
Dan lalu percakapan dini hari itu di tutup oleh ciuman dalam, hangat dan mesra sebelum keduanya tenggelam dalam lautan desah nafas yang beradu.
Yah, Hidup juga terasa indah bagi keduanya.
_.-AoD-._
Seoul Hotel BallRoom...
Pagi itu cerah, udara terasa lembut, sinar matahari tidak begitu menyengat di daerah Seoul ketika SeoHyun dengan gaun pestanya yang cantik dan elegan di padukan wig cantik yang menambah pesonanya, melangkah turun dari limosin dengan di pandu suaminya. Mereka berdua akan menghadiri pernikahan sahabat mereka Lee JongHyun dengan YoonAh yang hari itu di gelar di Seoul Hotel.
Dua bulan berlalu pasca kejadian memilukan itu, ketika YongHwa terpaksa harus mendekam di penjara dan berkutat dengan kasus perdagangan Narkoba yang di tuduhkan kepadanya. Setelah di nyatakan tidak bersalah, YongHwa kemudian kembali membangun kerajaan bisnisnya terutama memperbaiki nama baik GoCun Ltd yang sempat tercoret karena kasus ini. YongHwa di bantu JungSHin dan Juniel bekerja keras untuk itu. Sedangkan SeoHyun yang memasuki semester pertama kehamilannya menikmati sensasi menjadi calon ibu, berteman dengan dokter kandungannya dengan baik, sering bercengkrama dengan Victoria dan KyuHyun jika mereka memiliki waktu luang, menikmati Tea Timenya dengan Yuri dan melewati malam-malam hangat di dalam pelukan suaminya.
Kebahagiaan mereka begitu sempurna di tambah dengan kabar yang di bawa TOP seminggu yang lalu yang mengatakan bahwa HyunAh berhasil di tangkap ketika hendak keluar negeri. YongHwa dan SeoHyun begitu lega dengan kabar itu.
Dan Pagi ini, kebahagiaannya kembali lengkap ketika mereka berdua menghadiri pernikahan YoonAh dan JongHyun. Melihat JongHyun dalam balutan TuXedo dan YooNah dalam balutan gaun pengantin yang memesona membuat SeoHyun merasa begitu bahagia.
Di pesta itu, SeoHyun bertemu dengan kakaknya yang juga hadir dengan HyoYeon. Dia bermaksud menggoda kakaknya tapi dia urung melakukan itu karena melihat kakaknya begitu grogi berada di sisi HyoYeon, yang dibutuhkan kakaknya bukan candaan tapi support.
SeoHyun lalu berbisik ke Yesung. “Dia cantik oppa, oppa harus berani mendapatkan hatinya…”
Yesung hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan adiknya.
Malam itu kembali sempurna ketika Yuri datang bersama dengan TOP, dan terlihat mesra. SeoHyun langsung memeluk sahabatnya, merasa puas atas keterlibatannya untuk menyatukan mereka berdua. Di setiap acara Tea Time mereka, SeoHyun selalu mensupport Yuri untuk memperjuangkan cintanya dan kali ini usahanya tampaknya berhasil. Dia ikut senang untuk hal itu.
Dan ketika YongHwa menggiringnya ke lantai dansa, dia bersandar di pelukan suaminya. Merasa begitu damai dan tenang. Bersyukur betapa Tuhan telah mencintainya dengan menyatukannya dengan Lelaki ini, dan bisa memiliki buah hati dari pria yang dicintainya.
“I love you oppa, you are everything for me…”
“You know dear, aku juga sangat-sangat mencintaimu..”
(…My bruised heart
is telling me to find you
Screaming out
where are you?
can’t you hear my voice?
to me…
if i live my life again
if i’m born over and over again
i can’t live without you for even one day
I will protect this love
I will love this love
because i’m happy enough if i can just be with you
because i’m just in love with you…)
(It Has To Be with You – Yesung)
_END_
Author Note :
Hai…hai…hai…
Finally, AOD Finish. Aku berharap kalian menyukainya secara keseluruhan. Ehhmm, AOD adalah FF keempat yang aku tamatkan setelah MY Everything, Imagine, dan YS Idol. Setahun ini aku lumayan produktif..ahahha..ahaha..Yah, tidak terasa Blogku ini akan berulang tahun yang pertama di Bulan Juni. Dan aku baru sadar jika tanggalnya berada di antara double birthday pasangan favorit kita. Yup, SJLAnd anniversarynya jatuh pd tanggal 24 Juni, sedangkan Yong 22 dan Seobb 28 Juni. Happy to the max…^^
Untuk AOD sendiri, Aku mau berterimakasih buat Peni Purwani , thanks buat editingnya dear, boleh dibilang AOD bisa tayang karena bantuan peni, Big Thanks *Hugs*…hahhaha…, terus buat Juli Agashi yang gambarnya sering aku pakai di blogku. Buat kalian-kalian yang rajin meninggalkan jejak alias Koment di blogku (meski seringnya komentnya gak aku balas, tapi percaya deh semua aku baca), di twitter dan juga di FB..hahaha.. Dan buat kalian yang mencintai uri Adorable couple, YongSeo.
Sebagai gantinya aku punya FF Baru yang rencana judulnya “Safe and Sound”. Tetapi sebelum aku memposting FF SS, aku akan terlebih dahulu memposting FF P9A, FF Diary Hyunnie dan FF #UndanganMenulis dalam rangka First Anniv Blogku ini. So …wait and see guys.
Fighting Goguma’s. I love u all… *Ketjup*
.LOVE ; SJ.
Rabu, 09 Mei 2012
AOD PArt 16 (FF YongSeo Couple)
ANGEL’s Or DEVIL’s
SJ Entertainment Present :
ANGEL’s Or DEVIL’s
Lead Cast :
Jung Yong Hwa (CN Blue)
Seo Joo Hyun (SNSD)
Other Cast :
KyuHyun (SUJU)
Victoria (f(x))
JongHyun (CN Blue)
Yoona (SNSD)
Yesung (SUJU)
MinHyuk (CN Blue)
JungShin (CN Blue)
HyoYeon (SNSD)
MiSun (MC WGM)
TOP (BigBang)
HyuNa (4 Minute)
Kwon Yuri (SNSD)
Daesung (Big Bang)
Opening Theme Song : I will wait for You – SeoHyun
.Part 16.
Kediaman jung YongHwa…
“Oppa..saranghe..saranghe…”
SeoHyun melihat adegan itu, suaminya di borgol lalu di masukkan ke mobil aparat dan di gelandang pergi layaknya seorang terpidana, hatinya sakit. Bibirnya menjerit memanggil nama YongHwa dan meneriakkan bahwa di mencintai pria itu, suaminya.
Di belakang SeoHyun, JungSHin memeluk tubuh rapuh itu. Dan beberapa detik selepas iringan mobil kepolisian menghilang dari halaman kediaman Jung YongHwa, tubuh SeoHyun pun meluruh, JungShin dengan tanggap memapahnya dan lalu meminta pertolongan kepada para pelayan di belakangnya untuk membopong tubuh tidak sadar SeoHyun ke kamarnya.
SeoHyun tidak tahu, dia tidak pernah tahu bahwa Yonghwa yang duduk di dalam mobil polisi dgn pengawalan ketat dan tangan terborgol merasa sangat sedih, hatinya juga sakit harus membuat SeoHyun-nya kembali merasakan kepedihan ditinggal orang yang dicintainya.
_.-AoD-._
(It would be nice if
we could throw away everything
but what is most important;
Reality is just cruel
Whenever I close my eyes
you're there,
smiling…
Ah- I hope your smiling face
is with me until the day
I fall into eternal sleep…
Are all people sad?
They are forgetful creatures...
For that which you should love,
for that which gives love:
give it your all…
Ah- when we met
we were so awkward
We've taken the long road;
we've hurt each other along the way
Ah- I hope your smiling face
is with me until the day
I fall into eternal sleep
Ah- when we met
we were so awkward
We've taken the long road,
but we've finally arrived…)
(Ayumi – Dearest)
_.-AoD-._
Meanwhile…
Tiga pasang mata yang melihat TV yang menginterupsi acara-acara yang sedang berlangsung demi menayangkan Breaking News malam itu memiliki reaksi berbeda ketika pembaca berita membacakan beritanya.
“…Jung YongHwa, jutawan muda yang dikenal dingin dan jenius petang tadi di tahan oleh Pihak yang berwajib di Kediaman miliknya atas tuduhan kepemilikan Narkotika jenis Heroin yang di temukan di armada dagangnya, GotChun Ltd. Penyelidikan Kepolisian dan badan BeaCukai tidak hanya tertuju kepada Jung YongHwa tetapi juga kepada Choi SeungHyun, Manajer pemasaran YG Corp, dimana suku cadang YG Coprs lah yang diangkut oleh Gotchun Ltd, ketika barang haram itu di temukan di Gothun Ltd . Keterlibatan kedua pengusaha muda ini mengegerkan industry bisnis Korea Selatan, dan bisa jadi ini menimbulkan imbas di bursa saham karena pengaruh kedua perusahaan besar yang terlibat dalam kasus ini, GoChun Company dan YG Corp…..”
Perempuan muda itu masih sibuk membaca berita tetapi ketiga pasang mata itu tidak lagi memperhatikan detail ucapan anchor woman itu.
Yoona terpekur, pada akhirnya mengerti kepergian JongHyun yang mendadak tadi, meninggalkannya ketika dia sedang menyiapkan masakan untuk acara makan malam special mereka. Tuhan, Lindungi mereka, batinnya berdoa.
Victoria yang sedang bersiap-siap untuk memenuhi ajakan KyuHyun menonton theater bersamanya malam itu tanpa sadar terpekik lalu mulai panik, mencoba menghubungi KyuHyun yang lima menit yang lalu baru saja menelponnya. Kini dia harus kembali menelpon KyuHyun dan mengabarinya tentang ini.
Dan yang terakhir MinHyuk yang sedang ngobrol santai dengan para coordi noona di waiting room Yesung yang sedang tampil di salah satu acara musik malam itu. MinHyuk tidak kalah pias wajahnya ketika melihat siapa yang menjadi obyek berita. Dia kemudian menerjang menghampiri backstage, tidak sabar menanti Yesung selesai dengan penampilannya malam itu.
_.-AoD-._
Kediaman Jung YongHwa…
SeoHyun berbaring di tempat tidurnya, telah berlalu beberapa jam setelah kejadian petang tadi yang mengguncangnya. Dia tahu JungShin dan lainnya yang telah mengangkat tubuhnya dan membaringkannya di sini ketika kesadarannya lenyap untuk sesaat.
Entah berapa jam telah berlalu, dia memilih tetap berbaring di tempat tidurnya. Kali ini tak ada air mata yang jatuh, dia terlalu lelah, terlalu shock dengan semua ini, Dia bahkan merasa tidak ingin berbicara kepada siapa-siapa.
Sebenarnya, sejak malam ketika YongHwa telah menceritakan tentang ini, Dia sudah ikhlas dan bersiap menerima kemungkinan terburuk kapan saja. Akan tetapi saat hari ini tiba, tetap saja ada perasaan gundah dan keinginan untuk mempertanyakan keadaan, mengapa semua ini harus berlangsung begitu cepat?
Dibiarkannya pikirannya melayang, mengembara memikirkan suaminya, dan ucapan-ucapan YongHwa sebelumnya.
“…Aku ingin kamu tahu, mungkin kelak aku akan membuatmu sedih, aku terpaksa akan menyakiti hatimu, menghadirkan luka dalam hidupmu tetapi yakinlah itu kulakukan demi kebahagiaan kita…”
“..Maafkan aku harus melakukannya, maafkan aku jika aku membuatmu sedih, maafkan aku karena semuanya di luar kuasaku… tetapi selalulah ingat jika aku melakukannya karena aku mencintaimu dan ingin membahagiakanmu..”
Memori SeoHyun kemudian bergeser ke beberapa bulan lalu. Saat dimana Ayahnya meninggal dan dia telah menyandang status sebagai istri dari Jung YongHwa. Saat itu adalah saat tergelap di dalam hidupnya. YongHwa yang berada di sisinya, YongHwa yang telah memeluknya, YongHwa yang telah menenangkannya.
“…Kamu boleh memukulku, menganiayaku, menghinaku bahkan membunuhku tapi jangan menyakiti dirimu sendiri…Jangan seperti ini SeoHyunnie…Aku tidak bisa melihatmu tenggelam dalam kesedihan…”
Ya, YongHwa tidak akan pernah bisa melihat kondisinya yang seperti ini, berlarut-larut dalam kesedihan. YongHwa tidak akan bisa mentolerirnya. Dia harus kuat.
Saat ini YongHwa-nya yang sedang dalam masalah, dan Dia merasa tidak pantas untuk berbaring seperti ini sementara suaminya sedang di penjara dan menyandang gelar tersangka. Tidak seharusnya dia selemah ini. Dia harus kuat, demi suaminya. Dan ketika Dia membayangkan betapa lelahnya YongHwa yang harus diinterogasi berjam-jam oleh pihak kepolisian. Dia lalu bangkit dan menggelengkan kepala mencoba menghalau segala pikiran buruknya.
_.-AoD-._
Juniel dengan wajah pucat, berjalan terburu-buru masuk ke ruangan tengan kediaman Jung YongHwa. Dan menemui JungShin yang terpekur di sana.
“Onnie…bagaimana Onnie?? Di mana dia??”
JungSHin mengangkat wajahnya. Lalu kembali menunduk dan mengusap wajah pelan. YongHwa telah menugasinya untuk tidak meninggalkan SeoHyun sendiri. Seberapa besarpun keinginannya untuk ikut menemani YongHwa di kantor polisi tetapi YongHwa tidak mengizinkannya.
“Aku membutuhkanmu untuk menemani istriku. Pastikan dia tidak kenapa-kenapa selama aku pergi…” itu adalah ucapan YongHwa untukknya.
Juniel mendekati JungShin lalu berkata dengan lantang. “Onnie berhak tahu semuanya…Onnie berhak tahu apa yang terjadi pada YongHwa Oppa, dia harus tahu bahwa suaminya tidak bersalah..”
“APA YANG SEDANG KAU KATAKAN???” JungSHin dengan nada geram berdiri tepat di hadapan Juniel. “..kita sudah berjanji untuk tidak membicarakan ini terlebih di rumah Hyung, dan bisa di dengar oleh HyungSonim…”
Juniel diam, dia bingung plus miris. Baginya SeoHyun berhak tahu kebenaran tentang suaminya.
“..Ada apa ini??” suara itu meski pelan, mampu membuat keduanya terhenyak kaget.
Dari tangga SeoHyun berjalan turun menghampiri mereka. Dan pandangannya tidak lepas dari JungShin.
“Onnie..onnie baik-baik saja?” Juniel berdiri lalu berjalan menghampiri SeoHyun. SeoHyun tersenyum padanya.
SeoHyun lalu memilih duduk di depan JungShin. Juniel ikut bergabung di sisinya.
“JungSHinnie…”
“Dee, HyungSonim..”
“Aku ingin tahu kebenarannya….” Lirih suara SeoHyun tetapi terkandung ketegasan di dalamnya, di tambah tatapan matanya yang menghujam tepat di manik mata JungShin.
JungSHin menghela nafas panjang, merasakan dilema menghantamnya. Di satu sisi adalah pesan YongHwa untuk tidak membiarkan istrinya tahu, tetapi di sisi lain, dia sadar ucapan Juniel sebelumnya bahwa orang yang paling berhak tahu yang sebenarnya adalah wanita ini. Lihatlah dia, dengan kerapuhannya mencoba terlihat kuat demi suaminya.
“..Arasho…” JungShin kembali menghela nafas sebelum mulai menjelaskan segalanya pada SeoHyun. “YG Corps selama ini yang di kenal sebagai salah satu perusahaan multinasional ternyata adalah mafia gembong narkotika internasional dan pangsa pasar mereka adalah Daehan Mingguk, dan belum lagi praktek-praktek ilegal yang mereka lakukan di dunia bisnis membuat NIS mulai curiga dan menyelidikinya. NIS kemudian menugaskan salah satu anggota terbaiknya untuk masuk menyusup menjadi mata-mata di YG Corps, dan dia adalah Choi SeungHyun…”
SeoHyun terkesiap kaget. Dia baru tahu fakta bahwa Choi SeungHyun adalah anggota NIS.
“..Penyelidikan Choi SeungHyun membawanya kepada YongHwa Hyung. Beberapa rangkaian pembunuhan yang coba dilakukan Hyuna-ssi kepada Hyung dan anda, HyungSonim, membuat Choi SeungHyun merencanakan konspirasi untuk menumbangkan mereka dan segala praktek-praktek mafia yang YG Corps terapkan…”
Wajah SeoHyun yang tadinya pucat semakin pias mendengar penjelasan dari JungSHin. Ini terlalu menakutkan baginya.
“…dan untuk menumpas mereka dibutuhkan kekuatan yang besar. YG Corps adalah perusahaan yang sangat berpengaruh, bahkan mereka punya orang-orang yang ditempatkan di pemerintahan sehingga mudah bagi mereka untuk menutupi jejak-jejak kejahatan mereka. Lalu lahirlah skenario ini , tepat ketika kecelakaan itu menimpa anda, HyungSonim..”
“..Gochun Ltd, sesuai perjanjian akan mengangkut bahan-bahan baku untuk industry mobil YG Corps dari Mexico, Amerika Latin. Dan seperti biasanya, mereka akan mengikutkan narkotika dalam skala besar di tiap pengiriman mereka. Choi SeungHyun yang sudah tahu trik mereka telah memastikan kali ini pun YG Corps akan melakukan hal yang sama. NIS kemudian menggandeng pihak Beacukai yang bersih dari pengaruh YG Corps, dan merencanakan kali ini mereka bisa menjebak YG Corps sekalian barang buktinya. Dan penangkapan ini adalah langkah pembuka mereka untuk kemudian menguliti satu persatu kejahatan YG Coprs. Itu kenapa media ikut meramaikan…”
“..Jika kita ingin menghentikan mereka, kita harus menempuh jalan ini. Membawa mereka ke depan publik dan persidangan nasional. Membiarkan publik mengetahui semuanya, dan pada akhirnya semua ini bisa menyudutkan mereka, orang-orang mereka yang berada di pemerintahanpun akan berpikir dua kali jika ingin bertindak gegabah dan mencoba menyuap parlemen dan pejabat-pejabat politik karena akan membahayakan posisi mereka di mata publik….”
“Lalu kenapa? Kenapa harus melibatkan suamiku??”
JungShin kembali menghela nafas. “Selama ini YG Corps menggunakan armada dagang kecil yang bisa mereka atur dan intimidasi, dan dengan pihak beacukai mereka juga punya kekuatan untuk menekan beberapa pegawainya agar bisa meloloskan barang haram itu. Ketika Choi SeungHyun tahu hal ini, dia kemudian memutar cara bagaimana agar bisa menjebak mereka. Penyelidikan SeungHyun Hyung pun membawanya mengenal YongHwa Hyung karena Hyuna-ssi punya obsesi untuk membalas dendam kepada Hyung, dia akhirnya tahu bahwa Hyuna menggunakan segala cara untuk mencelakai Hyung dan HyungSoonim. Ketika tahu bahwa YongHwa Hyung punya armada dagang yang besar dia kemudian menemui Hyung dan menceritakan tentang rencananya untuk menjebak Hyuna dan YG Corps tetapi dengan syarat YongHwa Hyung akan ikut terlibat secara total termasuk ditangkap dan disoroti media seperti sekarang ini…”
“…Awalnya Hyung sama sekali tidak tahu kalau bakal dilibatkan dalam konspirasi NIS untuk menjatuhkan YG Corps tetapi tepat di hari ketika anda mengalami kecelakaan. SeungHyun Hyung datang dengan membawa fakta bahwa Hyunalah yang bertanggungjawab di balik kecelakaan anda dan menceritakan segalanya termasuk meminta kesediaan Hyung untuk mengikuti rencana NIS..”
SeoHyun terpekik kecil, dia mulai mengerti kenapa YongHwa memilih menjadi martir. Demi dia. Suaminya tidak akan pernah menerima dirinya di celakai oleh siapapun. Tanpa sadar airmata SeoHyun terjatuh.
Di tempatnya JungSHin memilih berhenti bercerita, melihat kakak iparnya menangis. Sementara Juniel mendekat ke arah Seohyun dan mengusap pelan lengannya. Dia mengerti perasaan SeoHyun.
“Aku ingin kesana, aku ingin melihat suamiku…” Ucap SeoHyun setelah sedikit tenang.
JungShin mendelik, Juniel menarik nafas dalam-dalam.
“Mianhe HyungSoonim…” Suara JungShin begitu perlahan, merasa tidak nyaman harus menyampaikan tentang ini. “Hyung tidak membiarkan seorangpun menemuinya selama kasus ini diproses, terutama oleh HyungSonim…”
SeoHyun mengernyitkan kening, tidak bisa mengerti maksud ucapan JungShin.
“Hyung tidak bisa membiarkan anda mengunjunginya di tahanan, dan membiarkan anda menjadi objek pencari berita yang pasti akan mencecar anda dengan beribu pertanyaan terkait kasus ini. Hyung juga tidak bisa melihat anda yang baru saja sembuh harus berada di tahanan yang jelas tidak bagus bagi kesehatan anda…”
“..tapi aku baik-baik saja..aku harus menemuinya, aku harus menemaninya melewati ini semua, kenapa dia tidak menginginkan kehadiranku??” airmata mulai membanjiri wajah SeoHyun. Di sampingnya Juniel tercekat oleh haru yang buncah. Dia tidak bisa meihat kepedihan yang membayang jelas pada ekspresi SeoHyun. “..Mengapa dia tega…”
“Hyung tidak tega HyungSoonim, anda tidak pantas berada di sana. Hyung tidak akan membiarkan anda berada di tempat yang tidak semestinya. Dia akan merasa gagal melindungi anda jika membiarkan anda terlibat dengan semua kekacauan ini..”
“..anii..anii..” SeoHyun menggeleng sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. “..aku tidak bisa hidup tanpanya, aku tidak bisa jika tidak melihatnya…” SeoHyun tergugu, Juniel beranjak mendekat lalu memeluk tubuh itu. Dan ikut menangis bersamanya.
_.-AoD-._
KyuHyun memandang wanita di depannya yang semakin hari terlihat semakin cantik. Bukan saja jenis kecantikan fisik tetapi juga karena inner beauty Victoria yang memancar keluar. Victoria adalah perempuan yang tidak pernah mau menolerir kesedihan melingkupi orang-orang terdekatnya. Dan dia tidak akan bisa menjalani hari dengan nyaman sedangkan orang-orang di sekitarnya sedang bersedih. Seperti malam ini ketika dia kembali dengan rencananya untuk menonton theater bersama Victoria tidak bisa terwujud karena perempuan itu baru saja menyampaikan berita tentang Jung YongHwa. Dan Victoria sebagai Victoria, dia mencemaskan SeoHyun dan merasa tidak nyaman jika tidak berada di sisi SeoHyun karena petaka yang menimpa suaminya itu.
“Mianhe oppa, maafkan aku tetapi aku tidak bisa pergi nonton theater dengan perasaan bahagia sementara aku tahu jika Uri Hyunnie sedang dirundung nestapa..aku tidak bisa…”
KyuHyun tersenyum. “Aku mengerti, aku juga tidak akan memaksamu untuk itu, dibanding nonton theater memang lebih baik jika kita ke rumah SeoHyun sekarang..”
“Gomawo Oppa…” Victoria tersenyum pelan, dia lalu memegang tangan KyuHyun yang berada di atas setir mobilnya. Sentuhan itu cukup ringan, tapi bagi hati keduanya tidak demikian. Sentuhan itu mengalirkan getaran yang menjalar ke hati masing-masing. KyuHyun tersenyum, Victoriapun tersenyum, meski keduanya tidak saling bertatapan.
Beberapa menit kemudian mobil KyuHyun telah tiba tepat di halaman rumah besar jung YongHwa. Tanpa membuang-buang waktu, Victoria berlari turun dan lalu menemukan SeoHyun sedang terisak di ruang tamunya bersama dua adik angkat YongHwa. JungSHin dan Juniel.
Victoria mendekat, Juniel berdiri dan memberi ruang kepada Victoria. Juniel cukup tahu kedekatan antara SeoHyun dengan Victoria.
“Qian Onnie…” SeoHyun kemudian memeluk tubuh Victoria. Perempuan ini sudah seperti kakak perempuan baginya. Orang yang selalu berada di sampingnya bagaimanapun kondisinya. Dia tidak pernah segan untuk bergantung padanya.
“Sssshhhhh… Sabar sayang, sabar Hyunnie…”
Seohyun mengangguk, dia lalu mencoba menghentikan tangisnya lalu mulai mengatur pernafasannya, dadanya terasa sesak. Dia lalu berdiri dan tersenyum kepada semuanya dan menyadari kehadiran KyuHyun di ruang tamunya.
“Maafkan aku Oppa, aku merasa sedikit buruk dan lelah, aku akan istirahat di kamar saja…”
KyuHyun mengangguk. SeoHyun beranjak pergi, Victoria mengekor di belakangnya.
SeoHyun melangkah masuk ke kamarnya dan duduk di tempat tidurnya.
“Kamu istirahat yah..” ucap Victoria pelan.
“Onnie sudah melihat beritanyakan? Itu kenapa onnie bisa berada disini, onnie sudah tahu tentang penangkapan terhadap Yong Oppa??”
Victoria mengangguk pelan, dia lalu duduk di sofa tepat di depan SeoHyun.
“Aku yakin suamimu tidak bersalah, aku percaya padanya Hyunnie. Dia bukanlah orang yang bisa melakukan kejahatan seperti itu. Kita berdua tahu kalau dunia di luar sana sangat kejam, dan tidak sebersih apa yang terlihat di permukaan. Manipulatif….”
SeoHyun mengangguk. “Aku tahu onnie, meskipun seandainya kebenarannya belum aku ketahui, aku tetap yakin Yong Oppa tidak akan melakukan kejahatan seperti yang di tuduhkan padanya. Tapi..tapi ini terlalu berat bagiku onnie..aku sedih..aku tidak bisa membayangkan suamiku berada di penjara..ini terlalu berat bagiku Onnie..”
Airmata kembali bersimbah di wajah itu. Victoria beranjak dari sofa dan bergabung dengan Seohyun, mengusap punggungnya pelan.
“…Kadang hidup tidak memberi kita pilihan, satu-satunya pilihan adalah kita harus menjalaninya. Karena pilihan itu telah kita buat jauh sebelum kita hadir di bumi ini…kamu pun harus bisa menjalaninya Hyunnie, onnie yakin kamu bisa, ini bukan yang pertama kalinya kesedihan menjejak dear, yakinlah akan ada pelangis sehabis hujan, akan ada kebahagiaan yang menunggumu di ujung sana..”
SeoHyun mengangguk.
“..Aku tahu onnie, aku sangat paham layaknya kebenaran yang tidak pernah bersifat tunggal begitupun kehidupan tidak cuma menyajikan satu sisi, selalu berpasangan dan seiring sejalan, kebahagiaan dan penderitaan. Aku tidak pernah berharap hidupku bakal berakhir seperti kisah Cinderella dan dongeng putri-putri lainnya, happily ever after, tidak pernah onnie. Tetapi membayangkan hidup seperti ini juga di luar ekspetasiku. Ini terlalu berat bagiku. Aku mencintainya, sangat mencintainya, memikirkan dia sedang tersiksa, dia sedang berada di bawah tekanan dan pasti dia sangat mencemaskanku, itu menyakitiku unnie, disini sakit…” SeoHyun memegang dadanya yang terasa sesak.
Victoria memeluk tubuh rapuh itu.
“Aku merindukannya, sangat merindukannya. Kehilangan kedua orang tuaku dan harus putus dengan KyuHyun Oppa dulu, semua bisa kulalui karena ada dia yang berada disisiku, dia yang menemaniku. Kali ini, kalau aku harus kehilangan dia, kalau dia sampai kenapa-kenapa karena kasus ini… aku…aku..bahkan tidak bisa memikirkannya…” SeoHyun terisak.
“… Aku tidak bisa kehilangan dia onnie…”
Victoria memeluk tubuh SeoHyun. Dan keheningan menyergap mereka begitu lama. Hanya isak tangis SeoHyun yang terdengar.
Entah berapa lama, berapa menit Victoria tidak tahu, yang dia ketahui beberapa menit kemudian SeoHyun yang lelah menangis jatuh tertidur. Dia lalu membaringkan tubuh rapuh itu, lalu menyelimutinya. Setelah memastikan SeoHyun lelap dalam tidurnya. Dia melangkah keluar kamar.
Di ruang tamu di temuinya selain KyuHyun, Juniel dan JungSHin di sana telah hadir Yesung dan manajernya, MinHyuk.
Yesung yang melihat Victoria berjalan turun dari tangga berlari menghampirinya.
“Hyunnie bagaimana Qian??”
Victoria tersenyum pelan. “Kejadian ini mengguncang batinnya Oppa, tapi tidak mengapa, dia adalah uri Hyunnie, dia pasti kuat…”
Yesung mengangguk. “Membayangkan dia selalu terjebak dalam ritme hidup yang menyajikan kesedihan membuatku merasa gagal menjadi seorang kakak yang seharusnya bisa melindunginya, bisa memberikan kehidupan yang bahagia buatnya. Bahkan aku adalah salah satu orang yang pernah menghadirkan luka dalam hidupnya…aku benar-benar gagal menjadi kakak yang baik baginya..dan kini tidak ada yang bisa aku lakukan, aku tidak punya kuasa untuk mencegah kejadian seperti ini tidak menimpa adikku..”
“Ini di luar kuasa kita semua oppa, tidak ada yang bisa kita lakukan selain memberi dukungan kepadanya..”
Yesung mengangguk. “Aku yakin YongHwa tidak bersalah dan tidak berhak untuk menyandang status tersangka..”
“Akupun seperti itu..”
Di tempatnya JungShin meski ingin meneriakkan kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi memilih diam. Dan dia merasa berterimakasih orang-orang ini mempercayai Hyungnya.
_.-AoD-._
Ketika malam telah berlalu dan dini hari menjelang. Ketika Yesung, MinHyuk dan KyuHyun yang memilih meninggalkan kediaman Jung YongHwa setelah mendengar laporan JongHyun via telepon tentang perkembangan kasus YongHwa, untuk kembali beristirahat di rumah masing-masing, Sedangkan JungSHin dan Juniel memilih menetap dan tidur di kamar yang telah disediakan oleh Kepala Pelayan Kim, Victoria melangkah masuk ke kamar SeoHyun.
Dia memilih berjaga di sisi SeoHyun. Meski dia tahu kalau SeoHyun bisa menjaga dirinya, tetap saja kekhwatiran menyergapnya.
Cinta bisa membuatmu kuat tetapi juga bisa membawamu pada titik terlemah yang bisa dilalui olehmu. Dan Victoria bisa melihat betapa dalam SeoHyun mencintai suaminya itu, kejadian ini bisa saja membuatnya melewati batas limit yang bisa dilaluinya. Untuk itu dia memilih berada di sisi SeoHyun. Terlebih kesehatan SeoHyun baru saja pulih karena kecelakaan itu.
Dan benar saja dugaannya, ketika dia melangkah masuk ke kamar SeoHyun dia tidak menemukan tubuh SeoHyun di atas tempat tidur. Berusaha untuk tidak panik, dia mencari keberadaan SeoHyun di seluruh kamarnya. Dan menemukan SeoHyun sedang membungkukkan badan di atas wastafel.
“Hyunnie, kamu kenapa??”
SeoHyun mengangkat badannya dan Victoria bisa melihat betapa pucatnya wajah SeoHyun. Dia kemudian memapahnya kembali ke tempat tidur.
“Perasaanku agak kurang baik onnie, kepalaku terasa berat dan aku merasa mual..”
Victoria kemudian meraba suhu badan SeoHyun, dia merasa badan SeoHyun sedikit panas.
“Kamu sakit dear…”
SeoHyun diam. Mungkin ini adalah akumulasi kecemasannya tentang kondisi suaminya. Kondisi badannya wajar jika menurun dan lagi dia baru saja sembuh dari sakitnya.
“Onnie, aku tidak apa-apa, onnie istirahat saja dulu, jangan terlalu mencemaskanku, aku baik-baik saja..”
Victoria mengangguk. Tetapi dia berdiri lama di tempatnya sekedar memastikan SeoHyun telah kembali terlelap.
“Onnie..” lirih suara SeoHyun di tempat pembaringannya. “Onnie harus istirahat, sungguh aku tidak kenapa-kenapa…”
“Arasho..” Victoria lalu melangkah keluar setelah merapikan selimut SeoHyun. Di Luar, Kepala Pelayan Kim yang selalu terjaga untuk memastikan semua terpenuhi bagi majikannya dan tamu-tamu majikannya berdiri menunggu Victoria, lalu mengantarnya ke kamar tamu yang telah di rapikan oleh pelayan di rumah besar itu.
Sebelum terlelap tidur Victoria mengucap doa bagi keselamatan Jung YongHwa. Semoga tidak terjadi apa-apa padanya. Semoga kali ini SeoHyun tidak harus mengalami kehilangan lagi. Semoga.
_.-AoD-._
B.FreshTon Apartement…
JongHyun melangkah pelan masuk ke dalam apartemennya, dia merasa teramat lelah malam menjelang dini hari itu. Dia baru saja meninggalkan kantor polisi setelah menemani YongHwa mengikuti rangkaian introgasi terkait kasus ditemukannya narkoba di GotChun Ltd.
Dia dan YongHwa telah tahu bahwa hari seperti ini akan menjelang, mereka telah siap untuk menyambutnya. Hanya saja rasa kalut, marah, dan lelah itu tetap menyergap meski mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk ini.
Dia telah memiliki banyak bukti sejak memulai penyelidikan, dan dibantu oleh TOP berkas-berkas bukti itu telah lengkap untuk menumbangkan YG Corps. Yang mereka butuhkan saat ini adalah pengadilan yang bersih dan tidak memihak YG Corps. NIS telah memastikan kali ini bahwa aparat kepolisian dan kejaksaan yang akan terlibat dalam kasus ini adalah orang-orang yang bisa di jamin kapabilitas dan integritasnya. Tetapi meski begitu mereka tetap harus bekerja keras, membuktikan bahwa YG Corps adalah dalang dari semua kejahatan pengedaran Narkotika di Korea Selatan.
TOP pun telah tertangkap beserta YongHwa. tetapi pada akhirnya dia tidak menjadi tahanan setelah kepoisian tahu tentang penyamarannya. Sesuai prosedur yang berlaku, YongHwa tetap harus menjalani rangkaian pemeriksaan dan harus di tahan sampai pihak pengadilan menyatakan dirinya tidak terlibat. Tetapi bukti-bukti telah berada di tangan mereka. Dan apa yang dinginkan oleh TOP bahwa kasus ini akan mendapat perhatian dari khalayak ramaipun tercapai. Dengan sendirinya YG Coprs akan terbatas geraknya untuk bisa menyusupkan orang-orangnya di pemerintahan untuk menekan Jaksa dan hakim yang akan mengadili kasus ini. Mereka tentu berpikir dua kali untuk melakukan itu jika tidak ingin nama dan karier perpolitikan mereka hancur di mata publik.
Malam itu setelah melalui proses panjang dan ketika YongHwa telah terpaksa tidur di kamar tahanan dengan narapidanan lain, dan atas izin YongHwa, JongHyun kembali ke apartemennya. Dia tersentak kaget ketika menemukan Yoona masih terjaga untuk menungguinya.
“Ooohh God, kamu belum tidur sayang??”
Yoona dengan wajah yang sedikit mengantuk mendekati JongHyun lalu memeluknya. “AKu mencemaskanmu, semuanya baik-baik sajakan?”
JongHyun membalas pelukan Yoona, lelahnya seakan melebur bersama pelukan wanita yang dicintainya itu. “Ehhmm..aku baik-baik saja, kamu tidak usah khawatir..”
Yoona lalu mengurai pelukannya dan membantu JongHyun membuka jasnya dan melonggarkan dasinya.
“Aku hanya khawatir jika ada orang-orang dari YG Corps yang mencelakaimu…” Suara itu bergetar dan JongHyun tahu ada kecemasan yang besar di sana.
JongHyun lalu menarik tubuh Yoona bergabung dengannya di sofa. Mereka berpelukan satu sama lain.
“Kita bekerja di bidang ini sudah lama, Dan kita sama-sama tahu kalau tekanan dari pihak lawan, ancaman keselamatan kita dan itimidasi-intimidasi yang dilancarkan mereka bukan barang baru lagi. Kamu tidak perlu terlalu khawatir. Dan keuntungan terbesar adalah NIS berada di pihak kita sayang, mereka akan memastikan keselamatanku, jadi segala kekhawatiranmu itu tidak berasalan. Aku justru khawatir jika kamu terlalu memikirkanku, itu tidak baik bagi kesehatanmu..”
“Anii..aku akan selalu sehat untukmu..” ucap Yoona pelan sambil membelai wajah JongHyun.
“Itu baru wanitaku..” balas JongHyun lalu mengecup pelan pipi Yoona. Dan ciuman itu berlanjut ke bibirnya tidak lama kemudian.
Lama dan dalam, seakan ciuman JongHyun ingin menegaskan bahwa dia baik-baik saja.
Setelahnya, Yoona melepaskan diri lalu berdiri. “AKu akan menyiapkan makan buatmu, kamu pasti belum makan…”
Ketika Yoona melangkah pergi, JongHyun berdiri dan lalu memeluk tubuh itu dari belakang.
“Gomawo..aku tidak tahu bagaimana diriku tanpamu…” bisiknya di telinga Yoona. Yoona berbalik lalu menatap wajah tampan itu.
“Aku mencintaimu, itu alasan keberadaanku di sisimu…”
“Aku juga mencintaimu my lady, lebih besar daripada rasa cintamu..”
Mereka kembali berciuman dan setelahnya mereka kemudian melangkah bersama ke meja makan.
_.-AoD-._
Dua hari kemudian…
Kediaman Jung YongHwa..
Hari yang baru dengan pengharapan yang baru pula.
SeoHyun melangkah pelan menyusuri taman di halaman belakang rumahnya. Ini adalah caranya memulai hari dua hari terakhir ini, tepatnya ketika suaminya menjadi narapidana, di penjara dan dia sama sekali tidak boleh menemuinya. Dia mengisi hari-harinya, berusaha menghibur rasa sepinya tanpa YongHwa.
Rindu?
Tidak perlu di tanyakan lagi padanya. Rindunya buncah untuk suaminya. Tetapi dia tidak punya kuasa untuk menemuinya.
“Hyung tidak mengizinkan anda datang kesana HyungSoonim..” ini kalimat yang selalu di katakan JungSHin padanya ketika dia kembali memaksa untuk bisa menemui YongHwa. Bahkan kemarin ketika dia hendak keluar untuk beraktifitas JungSHin pun kembali melarangnya.
“Tolong buat ini lebih mudah bagi aku dan bagi Hyung, HyungSoonim. Jika dia tahu anda keluar dan kemudian media menyerbu keberadaan anda dan mencecar anda dengan pertanyaan, belum lagi orang-orang dari YG Corps yang bisa menggunakan keselamatan anda sebagai alat untuk mengintimidasi Hyung, bagaimana kira-kira perasaaan Hyung di sana? Maafkan aku karena terkesan membatasi langkahmu dan memenjarakanmu di rumahmu sendiri tetapi aku melakukannya karena ini permintaan Hyung. Bagi Hyung, Anda adalah segalanya. Sebelum menjalani semua ini, dia telah mewanti-wanti agar anda akan mendapatkan perlindungan super ketat dari kami semua, selama kasus ini berjalan…”
SeoHyun meski ingin berontak tetapi dia tahu, dia tahu mereka melakukan semua ini demi keselamatannya. Dan dia telah membulatkan tekad akan menjalani harinya di rumah ini, menunggu suaminya kembali dalam pelukannya di sini. Jika YongHwa merasakan bagaimana sepi dan dinginnya penjara kota Seoul, SeoHyunpun akan ikut mendalami kesendirian suaminya, terpenjara di rumahnya sendiri.
‘Yong oppa? Bagaimana kabarmu di sana??’ SeoHyun membatin seraya memandangi deretan awan pagi itu. ‘Di sini aku sangat merindukanmu, dua hari tidak melihat wajahmu, dua hari tidak mendengar suaramu, dua hari tidak bisa membelaimu. Ini serupa neraka tanpamu…’
Dia menjalani kesehariannya seperti biasa. Meski kondisi kesehatannya sedikit menurun, dia gampang merasa lelah dan sering merasa mual tiba-tiba, tetapi dia bisa melaluinya dengan baik. Bahkan Victoria yang hendak bertahan untuk menjaganyapun telah disuruhnya untuk kembali ke rumahnya, dan kembali bertugas tanpa perlu terlalu mengkhawatirkannya. Kali ini dia tidak ingin bersifat egois dan memberatkan orang-orang di sekelilingnya.
Dua hari telah berlalu tanpa YongHwa, namun SeoHyun tidak pernah melewatkan kesehariannya tanpa mendengar berita tentang suaminya. Dia tidak pernah luput untuk menyaksikan berita tentang perkembangan kasus YongHwa dan YG Corps di televisi. Media adalah penyambung informasinya tentang suaminya, selain JungSHin tentunya. Kehadiran JungSHin juga selalu di nantinya, terlebih setelah pria muda yang sudah seperti adik bagi suaminya itu datang membawa berita tentang YongHwa. JungShin biasanya meninggalkan rumahnya hanya untuk beberapa jam lalu kembali lagi dan biasanya datang membawa berita tentang YongHwa dan penyelidikan kasusnya.
“Hyunnie…” sebuah suara pelan memanggilnya, dia berbalik dan menemukan wajah tampan kakaknya.
“Aahh..oppa…” ucapnya pelan.
Yesung kemudian menghampiri adiknya dan memeluknya. “Bagaimana kabarmu?”
“Aku baik-baik saja oppa, kalian-kalian berhentilah mencemaskanku…”
Yesung tersenyum getir.
“Oppa sama siapa?”
“Aku bareng MinHyukkie, dia ada di dalam rumah..”
SeoHyun mengangguk-anggukkan kepala pelan.
Yesung menangkupkan kedua tangannya, lalu melangkah mengiringi langkah adiknya. Ada jeda yang panjang dalam perjalanan mereka pagi itu sebelum Yesung menghela nafas lalu mulai mencari kata-kata yang tepat untuk di ucapkan. “Mianhe Hyunnie…”
SeoHyun yang sedang melangkah menghentikan langkahnya lalu berbalik melihat kakaknya. Dia mengangkat alisnya, semacam bahasa isyarat untuk Yesung atas pernyataannya beberapa detik yang lalu. “Untuk apa Oppa??”
“Untuk semuanya, dan untuk menempatkanmu di situasi sulit seperti ini, mianhe karena aku masih terlalu lemah untuk melindungi..”
SeoHyun menghela nafas pelan lalu tersenyum. “Oppa, kenapa selalu mengucapkan kata maaf padaku. Oppa tidak perlu melakukannya…”
“Aku ingin membantumu. Aku ingin menunaikan tugasku sebagai kakak yang baik bagimu…”
Mata SeoHyun mengembun, dia bisa menangkap niat baik kakaknya itu. Dia lalu mendekat ke arah Yesung dan memeluknya pelan. “Oppa…aku tahu kamu menyayangiku, dan kamu ikut sedih melihatku tetapi jangan khawatir oppa dan jangan merasa gagal seperti ini..”
Yesung mendekap adiknya erat sebelum kemudian melepaskan pelukannya. “Aku lah salah satu penyebab sehingga kamu terjebak dalam lingkaran masalah ini, andai saat itu aku ti…”
“Berhenti oppa, jangan lanjutkan sesuatu yang kita sama-sama tahu bahwa bukan itu akar masalahnya…” SeoHyun memotong ucapan kakaknya. “Apa oppa pikir aku menyesal harus melalui semua kepedihan ini? Oppa salah, aku tidak pernah menyesali apa yang terjadi di dalam hidupku. Aku mencintai suamiku oppa, dan aku bersyukur aku bertemu dengannya. Jika Tuhan memberikanku kesempatan untuk mengulang hidupku dari awal, aku akan tetap memilih jalan ini untuk kulalui, memilih untuk bertemu seorang Jung YongHwa, yang bagi orang lain mungkin serupa devil tetapi bagiku dia adalah my angel. Aku tidak pernah menyesal oppa, jadi berhenti salahkan dirimu dan berhenti mencemaskanku secara berlebihan…”
Yesung memperbaiki jas yang membalut tubuhnya. Dia menarik nafas panjang. “Maafkan ucapanku tadi, yah tidak semestinya aku berpikir seperti tadi. Dan aku yakin suamimu tidak melakukan kejahatan itu…”
SeoHyun tersenyum, lalu sambil menggenggam tangan kakaknya, mereka kembali melangkah bersama.
“Bagaimana perkembangan kasusnya, kapan dialihkan ke kejaksaan?? Maafkan, aku kurang memantau perkembangannya, aku sibuk dengan tur kelilingku, hari ini pun aku harus berangkat ke Thailand, tetapi sebelum take off siang nanti aku menyempatkan kesini untuk menemuimu..”
SeoHyun membelai lengan kakaknya, mengungkapkan rasa terimakasihnya melalui belaian itu.
“Berkasnya telah dialihkan ke kejaksaan Oppa, dan semua orang-orang yang terlibat di dalamnya sudah mulai diperiksa…”
“Semoga segera berakhir yah, dan dia bisa segera kembali padamu..”
SeoHyun mengangguk-anggukkan kepalanya. “Yong Oppa pasti akan bebas…”
“Dee, dia akan bebas sayang. Dia pasti bebas, untukmu…”
“Pasti oppa..” Ucap SeoHyun optimis, itu adalah pengharapannya tiap dia memulai hari di pagi hari, berdoa untuk suaminya, mendoakan yang terbaik bagi suaminya.
“Oppa, kita kembali, aku merasa sedikit lelah..”
“Dee…”
Kedua kakak beradik itu kemudian melangkah bersama kembali ke rumah, dalam diam dan asyik dengan pikiran masing-masing. Meski saing merangkul satu sama lain.
_.-AoD-._
(Tell me babe, how many do I shed my tears?
Every Heart Every Heart is not a gentle yet
Shall I do?I can never say my loneliness
Every Heart doesn't know so what to say oh what to do
was afraid of darkness cause I felt that I was left alone
So I prayed for help to the distant million stars
Round & round the planets revolve round the sun
And we always seek after love and peace forever more
Growing growing woe baby we can work it out
Look up at the sky every heart is shining all today
Show me now, What kind of smile do I come across
Every heart every heart can take a step towards the dreams
All of us what to take a lasting happiness
Whenever you feel sad, I wanna hold you
& give you a sound sleep
Someday every hearts gonna free and easy
We have peace of mind
Someday all the people find the way to love
Goes & goes the time goes on we are not alone
We live on together and we will find some precious things
Sometime we will smile sometime we will cry somehow
Don't forget believing yourself - Tomorrow's never die
There is the warm heart places on my mind
In my earlist day's there and it's so sweet
There are many stars they have talk with me so kind
They say yes always time's friend of mine so shine
Round & Round the planets revolve round the sun
And we always week after love and peace forever more
Growing growing woe baby we can work it out
Look at the sky every heart is shining all today
Goes & goes the time goes on we are not alone
We live on together and we will find some precious things
Sometime we well smile sometime we will cry somehow
Don't forget believing yourself - Tomorrow's never die…)
(Every Heart – BoA)
_.-AoD-._
Seminggu kemudian…
SeoHyun membuka matanya pagi itu, merasa badannya teramat lelah. Tetapi dia memaksakan untuk bangun dari tidurnya. Dan tiba-tiba rasa mual kembali menyergapnya, meski sempoyongan dia berjalan menuju wastafel.
Beberapa menit kemudian dia kembali melangkah menuju tempat tidurnya, merasa sangat malas untuk melakukan apapun. Dan lebih kepada menyadari kondisinya yang sedikit kacau. Matanya bisa dipastikan bengkak akibat menangis semalaman, itu karena dia teramat merindukan suaminya.
Dari berita yang di dapatkannya dari JungShin kemarin adalah sidang kasus suaminya akan segera dilaksanakan beberapa hari lagi. Bahkan kemarin pun Yoona, kekasih dari JongHyun menemuinya. Dia memberinya sedikit kabar gembira tentang perkembangan kasus itu. YG Corps akan dikenai pasal berlapis, termasuk segala tindak kejahatan yang telah di lakukannya. Percobaan pembunuhan kepada YongHwa dan SeoHyun, penggelapan pajak, perdagangan Narkotika dan zat adiktif terlarang lainnya, kasus penyuapan dan intimidasi demi mendapatkan proyek-proyek pemerintahan, dan semuanya akan terang di persidangan nanti.
Tetapi bukan itu semua yang membuatnya sedih, adalah surat yang di berikan YongHwa padanya. Surat singkat yang dititipkannya melalui JungShin, surat itu melebihi segalanya bagi SeoHyun.
“Dear My Love..
Aku tidak tahu harus menuliskan apa di secarik kertas ini, karena kata pun tak mampu mengungkapkan segala rasaku buatmu saat ini, tapi satu yang pasti ; I miss you baby, really really miss you…I love you Hyunnie and Mianhe dear…
JYH.”
Surat itu sangat singkat tetapi dia tahu bahwa kata-kata yang tertulis di situ adalah apa yang dirasakan oleh YongHwa buatnya. Dan diapun sangat merindukan suaminya, terlalu merindukannya. Dia hanya berdoa bahwa segala mimpi buruk ini segera usai dan suaminya bisa kembali ke dalam pelukannya.
Dan pagi ini, setelah semalam panjang menangis memikirkan YongHwa, dia terbangun dengan kondisi badan yang remuk redam. Dia merasa sangat tidak nyaman.
Ada apa dengan tubuhnya?
Dia menelpon melalui intercom dan menyuruh Kepala Pelayan Kim menemuinya. Tidak lama kemudian lelaki itu masuk dan SeoHyun pun memerintahkan agar menghubungi dokter keluarga Jung, dia merasa kondisi kesehatannya memburuk.
Apakah ini masih akibat dari kecelakaannya atau hanya akumulasi dari rasa tertekan yang sedang di alaminya? Dia tidak tahu, yang jelas dia tidak ingin sakit saat ini, dan terlebih ketika suaminya nanti kembali. Dia tidak ingin memperlihatkan kondisi kesehatannya yang buruk. YongHwa pasti sedih dan menyalahkan diri sendiri, dia tidak ingin itu terjadi, itu kenapa dia perlu memangil dokter keluarga mereka dan menyuruhnya memeriksa keadaannya.
Tidak lama berselang dr. RyeWook datang dan memeriksa keadaan SeoHyun, yang masih terbaring lemas di tempat tidur.
Setelah memeriksanya secara detail, dokter keluarga itu kemudian tersenyum padanya.
“Anda harus lebih memperhatikan kesehatan anda Nyonya, karena ada nyawa yang lain yang bergantung pada anda..”
SeoHyun mengernyitkan kening.
“Selamat, anda sedang mengandung…”
.To Be Continued – Part 17.
Author Note :
First, Aku mau bilang satu hal penting dan ini kuperuntukkan bagi pembaca yang baru mulai membaca FFku dan mengenalku, aku mau bilang, “MANNER PLEASE, DEAR!!!” …kalian bikin koment di blog atau mention di twitt aku udah kayak penagih hutang yang nagih, tolong deh bahasanya lebih sopan gitu. FYI aku paling benci DI TAGIH-TAGIH FF dan di panggil ADMIN atau AUTHOR. Semoga kalian ngerti dan bisa menyikapinya dengan bijak yah..
Trus aku mau say Thanks, pertama buat editorku Peni Purwani. Dikau daebak dear..hahaha.. bisa gitu merhatiin sampe sedetail-detailnya dan menyempurnakan informasinya. Kedua, buat Ayumi dan BoA yang lagunya aku gunakan di FFku. FYI 2 lagu ini adalah OST.Inuyasha..^^ Honestly, aku penggemar Inuyasha, Anime TVnya ataupun Komiknya, dan dua lagu yang ada di sini adalah lagu favoritku.
Dan last but not least… Terkait AOD aku minta maaf karena selalu terlambat untuk menyelesaikan tiap partnya sehingga kalian selalu menunggu *BOW* Jangan khawatir rencananya untuk kedepan AOD akan segera aku rampungkan bulan ini, Semoga aku bisa yah…^^ Dan sebagai pengganti AOD aku sudah menyiapkan FF YongSeo yang baru, meski idenya masih di kepala sihh..heheh..
Okkey, selanjutnya Met baca ajha, semoga kalian menikmatinya.
^_______^
.LOVE ; SJ.
Langganan:
Postingan (Atom)